Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision making employer responsibilities and employee rights, universitas mercu buana, 2017
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
Hak dan Kewajiban Pekerja dan Perusahaan
1. Employer Responsibilities and Employee Rights
Stakeholder merupakan semua pihak yang berkepentingan dalam aktivitas bisnis yang dilakukan
oleh suatu perusahaan atau organisasi. Stakeholder juga dapat diartikan sebagai suatu lingkungan
masyarakat berupa individu atau institusi yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan,
keputusan, kebijakan praktek-praktek atau tujuan perusahaan itu secara institusional. Adapun
kepentingan yang dimaksud mencakup 3 tingkatan, kepedulian sederhana lantaran mendapat
pengaruh dari perusahaan itu (an interest) hak legal atau moral untuk suatu perlakuan tertentu
atau suatu perlindungan tertentu (a legal of moral right) dan klaim legal terhadap kepemilikan
perusahaan (ownership).
Kode Etik Stakeholder yang baik sesuai dengan budaya dan etika Bangsa Indonesia terhadap
beberapa pihak, diantaranya :
1. Pelanggan
a. Memberikan produk/jasa dengan kualitas terbaik sesuai kebutuhan
b. Memberikan perlakuan yang adil dalam setiap transaksi
c. Memelihara kesehatan produk dan kesehatan lingkungan konsumen
d. Tanggap dan hormat terhadap martabat konsumen
e. Menghormati integritas kultur yang berlaku pada konsumen
2. Pekerja
a. Memberikan pekerjaan dan imbalan yang dapat memperbaiki kondisi kehidupan
mereka
b. Memberikan kondisi yang menghormati kesehatan dan martabat pekerja
c. Bersikap jujur dalam berkomunikasi dengan pekerja dan terbuka dalam memberikan
informasi
d. Bersedia mendengarkan dan sejauh mungkin bertindak atas saran, gagasan, permintaan
dan keluhan pekerja
e. Mengajak bermusyawarah apabila terjadi konflik
f. Menghindari praktik diskriminasi dan menjamin perlakuan dan kesempatan yang sama
pada pekerja sekalipun berbeda gender, usia, suku dan agama
g. Mengembangkan diversifikasi pekerjaan dalam bisnis agar pekerja dapat suungguh –
sungguh bermanfaat
h. Melindungi pekerja dari kemungkinan terkena penyakit dan kecelakaan ditempat kerja
2. i. Mendorong dan membantu pekerja dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan dan dapat dialihkan.
j. Tanggap terhadap masalah pengangguran dalam pembuatan keputusan bisnis dan
bekerjasama dengan pemerintah, serikat pekerja dan pihak-pihak lain untuk
menangani masalah ini.
3. Pemegang Saham
a. Menetapkan manajemen yang profesional dan tekun
b. Memperlihatkan informasi yang relevan terhadap investor
c. Menghemat, melindungi, dan menumbuhkan aset – aset investor
d. Menghormati permintaan, saran dan keluhan solusi dari investor
4. Pemasok
a. Mengusahakan terwujudnya prinsip keadilan dan keujujuran
b. Menjamin aktivitas bisnis terbebas dari pemaksaan
c. Membantu terciptanya stabilitas hubungan janka panjang dengan pemasok
d. Berbagi informasi dengan pemasok
e. Membayar pemasok tepat pada waktunya
f. Mencari, mendukung dan mengutamakan pemasok
5. Pesaing
a. Mengembangkan pasar terbuka untuk perdagangan dan inverstasi
b. Mengembangkan perilaku yang bersaing dan menguntungkan secara sosial
c. Menghindarkan dari pemberian gaji atau hadiah yang dapat dipertanyakan
d. Menghormati hak cipta dan hak paten
e. Menolak untuk mencuri gagasan baik inovasi maupun penciptaan produk
6. Masyarakat
a. Menghormati hak asasi manusia dan lembaga – lembaga demokrasi
b. Mengakui kewajiban kepada pemerintah dan masyarakat
c. Bekerjasama dengan kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat
d. Mengembangkan pembangunan berkelanjutan
e. Mendukung perdamaian keamanan, keanekaragaman, dna keutuhan sosial
f. Menghormati keutuhan budaya lokal
3. KEWAJIBAN KARYAWAN TERHADAP PERUSAHAAN
Ada 3 kewajiban karyawan yang penting diantaranya :
I. Kewajiban Ketaatan
Karyawan harus taat kepada atasannya diperusahaan khususnya dalam kaitannya dengan
pekerjaan diperusahaan. Tetapi walau begitu :
Karyawan tidak perlu dan malah tidak boleh mematuhi perintah yang menyuruh dia
melakukan sesuatu yang tidak bermoral. Misalnya : penipuan, membunuh musuh dll.
Karyawan tidak wajib mematuhi perintah yang tidak wajar yaitu perintah yang tidak diberikan
demi kepentingan perusahaan. Contoh : menyuruh bawahan merenovasi rumah atasan
Karyawan tidak perlu mematuhi perintah yang tidak sesuai job description
II. Kewajiban Konfidensialitas
Yaitu kewajiban untuk menyimpan informasi yang bersifat rahasia yang telah diperoleh dengan
menjalankan suatu profesi. Contoh : dokter, psikolog, pengacara, pendeta, ulama, akuntan.
Kewajiban kerahasiaan tidak saja berlaku selama karyawan bekerja di perusahaan, tetapi
berlangsung terus setelah ia pindah kerja. Yang termasuk rahasia perusahaan contohnya teknik
memproduksi suatu produk, contoh:
program komputer, kenangan perusahaan, hasil penelitian dll.
III. Kewajiban Loyalitas
Kewajiban loyalitas merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan perusahaan.
Karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan, karena sebagai karyawan ia melibatkan
diri untuk turut merealisasikan tujuan-tujuan tersebut, ia harus menghindari apa yang bisa
merugikan kepentingan perusahaan. Karyawan tersebut berarti melakukan kewajiban loyalitas.
Faktor pengganggu loyalitas adalah konflik kepentingan pribadi dan perusahaan. Contoh
perbuatan yang tidak etis berhubungan dengan kewajiban loyalitas adalah seorang pekerja
perusahaan, membuat kecap sendiri dirumah dengan formula perusahaan dan dijual dengan harga
lebih murah.
4. KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWAN
Ada beberapa kewajiban perusahaan antara lain.
I. Perusahaan tidak boleh mempraktekkan diskriminasi
Diskiminasi terjadi dimana – mana seperti AS, Indonesia dan lain – lain. Diskriminasi baru
terhapus betul bila suatu Negara semua warganya mempunyai hak yang sama dan diperlakukan
dengan cara yang sama pula. Diskriminasi timbul biasanya disertai dengan alasan yang tidak
relevan.
II. Perusahaan harus menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
Keselamatan kerja bisa terwujud bilamana tempat kerja itu aman, bebas dari resiko terjadinya
kecelakaan yang mengakibatkan si pekerja cedera atau bahkan mati. Hampir semua negara
modern mempunyai peraturan hukum guna melindungi keselamatan dan kesehatan kaum
pekerja. Dalam hal ini peraturan hukum disemua negara belum tentu sama dan belum tentu
memuaskan. Terlepas dari aturan hokum para majikan tidak bebas dari kewajiban tetapi terikat
dengan alasan-alasan etika. Keselamatan dan kesehatan pekerja tidak pernah boleh dikorbankan
untuk kepentingan ekonomis. Resiko memang tidak selalu bisa dihindari, tetapi harus dibatasi
sampai seminimal mungkin, walaupun upaya itu bisa mengakibatkan biaya produksi bertambah.
Selain itu si pekerja harus menerima resiko itu dengan bebas setelah lebih dahulu ia diberikan
ekstra untuk mengimbangi resiko, baik dalam gaji langsung maupun asuransi khusus.
III. Kewajiban memberi gaji yang adil
Upaya yang adil adalah sesuai prestasi hal ini ditinjau dari majikan. Tetapi bila ditinjau dari
pekerja upah yang adil adalah yang sesuai kebutuhan pekerja dan keluarganya. Besarnya upah /
gaji dapat dipengaruhi oleh beberapa hal : prestasi, kebutuhan, mekanisme pasar, tinggi
rendahnya pendidikan dan lain – lain. Pemerataan pendapatan merupakan tuntutan etis yang
berkaitan dengan prinsip “bagian yang sama” Adil tidaknya gaji menjadi kompleks lagi ,jika kita
akui bahwa imbalan kerja lebih luas dari pada take home pay saja. Fasilitas khusus seperti
rumah, kendaraan, beras dan lain – lain, dipandang juga sebagai bagian dari imbalan kerja,
asuransi kerja, jaminan kesehatan, prospek pensiun dan sebagainya.
5. IV. Perusahaan tidak boleh menghentikan karyawan dengan semena – mena
Dalam lingkungan perusahaan, pemberitahuan karyawan sering tidak bias dihindarkan. Kejadian
itu termasuk masalah yang paling sensitif, karena nasib hidup karyawan beserta keluarganya
dipertaruhkan secara langsung. Disamping itu harga diri si pekerja bisa terluka juga. Cara
menangani masalah ini bisa menunjukan mutu etis para majikan.
Ada beberapa kriteria pemberhentian karyawan biasa dilakukan:
majikan hanya boleh memberhentikan karena alasan yang tepat
majikan harus berpegangan pada prosedur yang semestinya.
Majikan harus membatasi akibat negatif bagi karyawan sampai seminimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Wibowo, et al., 2014. Etika Pada Stakeholder, page 7-19,
https://www.scribd.com/document/260433946/Etika-Pada-Stakeholder (8 Apr 2017, 09.00)
Hapzi Ali, 2017. Ethical decision making: employer responsibilities and employee rights, page
6-9