Dokumen ini membahas tentang sisindiran, termasuk definisi, struktur, contoh, dan jenis-jenis sisindiran. Sisindiran mirip dengan pantun tetapi memiliki perbedaan dalam jumlah suku kata setiap barisnya. Terdapat dua jenis struktur sisindiran, yaitu rarakitan dan paparikan, yang memiliki pola pengulangan kata berbeda. Dokumen ini juga mencontohkan tiga jenis isi sisindiran yaitu pi
2. Kompetensi Dasar
4
3.3 Memahami dan mengidentifikasi bentuk, struktur teks, aspek kebahasaan dan
fungsi sosial puisi sisindiran.
4.3 Mengekpresikan sisindiran dalam bentuk tulisan dan lisan (misalnya melalui
poster, meme, atau tempas sindir) dengan memperhatikan struktur, ekspresi dan
lentong kalimat.
3. Pedaran
5
Mengenal Sisindiran
Dalam bahasa Indonesia, sisindiran dikenal dengan istilah pantun. Pada dasarnya antara
pantun dnegna sisindiran tidak terlalu berbeda. Baik sisindiran maupun pantun, dalam satu
padalisan (bait) terdiri atas empat larik.
Kalau pantun kayak Gimana Pak ?
Yang memdakan sisindiran dengan pantun adalah jumlah engang (suku kata) di setiap pada
lisan. Pada sisindiran, setiap padalisan harus terdiri atas delapan engan. Sedankan dalam
pantun berkisar anatara tujuh sampai sebelas suku kata.
4. Contoh
6
Kita lihat bagan di bawah ini!
Pada
Padalisan Sisindiran Engang Purwakanti
Padalisan Ke –
1
La-mun-u-rang-nyi-eun-a-gar
8 a
1 2 3 4 5 6 7 8
Padalisan Ke- 2 Ku-du-lo-ba-nya-gu-la-na
8 b
1 2 3 4 5 6 7 8
Padalisan Ke-3 La-mun -u-rang-ha-yang-pin-ter
8 a
1 2 3 4 5 6 7 8
Padalisan Ke-4 Ku-du-lo-ba-di-a-jar-na
8 b
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Perbedaan Rarakitan Jeung Paparikan
8
Dalam sisindiran rarakitan, kata awal pada kalimat padalisan pertama diulangi
kembali pdi padalisan ketiga, demikian pula kata awal di padalisan kedua, diulangi
lagi di padalisan keempat. Pengulangan kata ini polanya sama dengna pengulangan
rima atau purwakanti.
Perhatikan sisindiran rarakitan dibawah ini!
Lamun urang nyien ager,
Kudu loba nya gulana
Lamun urang hayang pinter,
Kudu loba diajarna
6. Perbedaan Rarakitan Jeung Paparikan
9
Sedangkan dalam sisindiran Paparikan tidak terdapat pengulangan kata awal.
Contoh
Jalan jalan ka cilodong,
Nyimpang heula ka jakarta
Lamun urang resep bohong,
Ku batur dipikangewa
8. Mengidentifikasi Sisindiran
11
Sedangkan sisindiran silih asih isinya menggambarkan perasaan cinta, baik secara
umum maupun secara personal antara laki-laki dan perempuan
Hayang teuing kueh bugis,
Teu bisa ngasakanana,
Hayang teuing ka nu geulis,
Teu bisa ngakalanana.
9. Mengidentifikasi Sisindiran
12
Adapun sisindiran sesebred isinya hanya berupa lelucon belaka atau terkadang
menyentil orang lain.
Lamun hayang masak tumis,
Ulah dina coet batu,
Lamun hayang jadi artis,
Ulah mumul ngosok huntu.