6. model model memory dan memory jangka pendek (1).pdf
1. MODEL-MODEL MEMORI DAN
MEMORI JANGKA PENDEK
Nurmala R & Zakiyah Anwar
Program Studi S-3 Pendidikan Matematika
Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
2. Apa itu memory ?
Pengertian Memory
Memori atau daya ingat adalah kemampuan individu untuk
menyimpan informasi dan informasi tersebut dapat dipanggil
kembali untuk dapat dipergunakan beberapa waktu kemudian
(Atkinson dkk, 2000).
Tulving dan Craik (2000) mendefinisikan memori sebagai
kemampuan untuk mengingat peristiwa masa lalu dan membawa
fakta belajar dan ide-ide kembali ke pikiran.
3. Apa itu memory ?
Tahapan Memory
1. Penyandian (encoding; pemasukan pesan ke dalam ingatan),
2. Penyimpanan (storage),
3. Pengambilan ( retrieval; pengingatan kembali apa yang telah disimpan).
Kegagalan dalam mengingat sesuatu dapat disebabkan karena gangguan
pada salah satu dari ke 3 proses diatas.
(Bloom 1988).
6. Model-model Memori Ganda
Model Memori William James
Memori Primer Memori Sekunder
efek “awal dan akhir” (primacy and recency)
efek von Restorff (von Restorff effect)
7. Model-model Memori Ganda
Model Memori Waugh dan Norman
Model behavioral modern pertama dikembangkan oleh Waugh dan
Norman (1965). Model tersebut yaitu model dualistik yang mencakup
memori primer dan memori sekunder.
Waugh dan Norman mengembangkan model James dengan
mengkuantifikasikan karakteristik-karakteristik memori primer.
Informasi yang hilang
decay
intervensi
8. Model-model Memori Ganda
Model Memori Atkinson dan Shiffrin
Dalam model Atkinson dan Shiffrin, informasi dalam penyimpanan
jangka pendek dapat ditransfer ke penyimpanan jangka panjang,
sedangkan informasi lain dipertahankan selama beberapa menit
dalam penyimpanan jangka pendek namun tidak pernah memasuki
penyimpanan jangka panjang.
Penyimpanan jangka pendek dipandang sebagai suatu system kerja
(working system), yang di dalamnya informasi-informasi yang masuk
akan memudar dan menghilang dengan cepat.
Informasi yang tersimpan dalam dalam penyimpanan jangka panjang
dianggap relatif permanen, sekalipun terkadang tidak dapat diakses
akibat adanya interferensi dari informasi-informasi baru.
11. Memory Jangka Pendek
❖ Memori jangka pendek ialah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali hal atau
informasi yang diberitahukan beberapa detik sebelumnya. Informasi yang tidak cepat
dikirim ke memori jangka pendek akan menghilang selamanya (Wade & Travis,
2007).
❖ Dalam memori jangka pendek, informasi tidak berbentuk kesan sensorik harfiah,
melainkan diubah menjadi bentuk penyandian, seperti dalam bentuk kata atau frase.
Materi ini kemudian dikirim ke memori jangka panjang, atau jika tidak dikirim
memori ini akan menghilang untuk selamanya (Wade & Travis, 2007).
❖ Memori jangka pendek (short-term memory) hanya mampu menyimpan informasi
selama sesaat, kira-kira selama 30 detik, meski beberapa ilmuwan berpendapat bahwa
interval waktu maksimum dapat meningkat menjadi beberapa menit dalam beberapa
tugas tertentu
12. JENIS-JENIS MEMORI
❖ Memori Sensori : Penyimpanan informasi awal sesaat, yang berlangsung hanya
sekejap.
❖ Memori Jangka Pendek : Memori yang menyimpan informasi selama 15-25
detik.
❖ Memori Jangka Panjang : Memori yang menyimpan informasi relatif permanen
meskipun tampaknya akan sulit di ingat kembali.
13. Model Memori Kerja Memory Jangka Pendek
Baddeley, 1992 (dalam Wade & Travis, 2007) mengemukakan suatu model memori kerja
(working memory) dari memori jangka pendek yang terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1. Putaran fonologis (phonological loop) yang berisi penyimpanan fonologis dan proses
alkulatoris, yang merupakan kemampuan mengingat informasi sebanyak yang dapat
diulangi
dalam durasi terbatas.
2. Alas sketsa visuospasial (visuospatial sketchpad) yang memiliki kemiripan dengan putaran
fonologis, namun berperan dalam mengendalikan kinerja visual dan spasial,yakni yang
meliputi tindakan mengingat bentuk dan ukuran atau mengingat kecepatan dan arah objek
yang bergerak.
3. Eksekutif sentral (central executive) berperan dalam menentukan informasi yang harus
diperhatikan, diabaikan atau digabungkan.
14. Struktur
penyimpanan
Proses-proses
Penyebab
kegagalan
mengingat
Kode Kapasitas Jangka Waktu Pengambilan
“Penyimpanan”
sensorik
Fitur-fitur
sensorik
12-20 item
hingga hampir
tak terbatas
250 milidetik-4
detik
Utuh, asalkan
terdapat isyarat
(cue) yang tepat
Masking, decay
Memori jangka
pendek
Akustik, visual,
semantik, fitur-
fitur sensorik
diidentifikasi dan
dinamai
7±2 item Sekitar 12 detik
lebih lama
dengan
pengulangan
Utuh,asalkan
setiap item
diambil setiap 25
milidetik
Displacement,
interference,
decay
Karakteristik Sistem Sensorik dan Penyimpanan STM
15. Kapasitas Short Term Memory (STM)
Menurut Miller, catatan resmi paling awal tentang keterbatasan STM
ditemukan pada pengamatan Sir William Hamilton seorang filsuf
abad ke-19 yang menyatakan bahwa
“Jikalau Anda melemparkan segenggam kelereng ke lantai, Anda
paling-paling hanya mampu mengamati, secara sekaligus enam
kelereng atau paling banyak tujuh kelereng tanpa rasa bingung”
Miller menyusun hipotesis bahwa kapasitas kita untuk memproses
informasi memiliki batas sekitas tujuh unit. Pada hipotesis Miller,
keterbatasan-keterbatasan tersebut diakibatkan oleh adanya
sejumlah mekanisme yang bersifat mendasar dan umum. Mekanisme
tersebut selanjutnya dikenal dengan STM.
16. STM dan Chunking
Miller menyusun dalil mengenai suatu model memori yang memuat
tujuh chunk atau tujuh “bongkahan unit” informasi.
Huruf-huruf tunggal dianggap sebagai unit-unit informasi yang
terpisah sehingga setiap huruf menempati satu slot dari tujuh slot
yang tersedia di STM. Namun ketika huruf-huruf tersebut membentuk
satu kata, maka kata tersebut akan menempati satu slot di STM.
17. LTM dan Chunking
Kemampuan STM mengenai informasi dalam jumlah besar
dipancarkan oleh kemampuan kita melakukan chunking, yaitu
mengubah informasi menjadi unit-unit yang bermakna.
Hubungan antara LTM dan chunking diilustrasikan dengan sangat
baik dalam sebuah eksperimen yang dilakukan Bower dan
Springston (1970), partisipan diminta membaca suatu rangkaian
huruf yang masing-masing terdiri dari tiga huruf dan selanjutnya
mengingat rangkaian huruf tersebut.
19. Penyandian Informasi dalam STM
Sandi Auditorik
STM beroperasi menggunakan sandi auditorik (auditory code),
sekalipun informasi tersebut dihasilkan dari sandi non auditorik
Sandi Visual
Bukti lain mengidikasikan bahwa STM juga menyandikan
informasi menggunakan sandi visual (visual code)
Sandi Semantik
Sandi semantik adalah sandi yang berhubungn dengan makna,
sebagian besar eksperimen weckens dan rekan-rekannya dilakukan
berdasarkan konsep inhibisi proaktif (proactiv inhibition; PI).
21. Konsep level-level pemrosesan menyatakan bahwa memori
merupakan suatu hasil sampingan (byproduct) dari analisis-
analisis yang dilakukan terhadap stimuli yang memasuki sistem
dengan durabilitas jejak-jejak memori sebagai sebuah fungsi
dari kompleksitas atau kedalaman analisis-analisis tersebut.
Memori dapat diartikan sebagai serangkaian proses
menangkap sesuatu untuk disimpan.
Memori dapat dikategorikan sebagai STM, LTM dan memori kerja
dimana setiap kategori tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
22. Short Term Memori (STM) atau memori jangka pendek memiliki
kapasitas yang terbatas pada tujuh item, namun jumlah informasi
pada item tersebut dapat ditingkatkan dengan chunking.
Prosedur chunking pada memori jangka pendek memerlukan
adanya pengaksesan informasi dari memori jangka panjang.
Informasi yang tersimpan dalam STM dapat berupa auditorik,
visual, atau semantik.