SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MEKANIKA BAHAN
TORSI
Pendahuluan
Secara umum puntiran terjadi bila balok atau kolom
mengalami perputaran terhadap sumbunya.
Perputaran demikian dapat diakibatkan oleh beban dengan
titik kerja yang tidak terletak pada sumbu simetri.
Bila balok mengalami puntiran, maka lapisan-lapisan pada
penampang balok cenderung bergeser satu dengan yang
lain. Karena kohesi maka bahan akan melawan pergeseran
tersebut sehingga timbullah tegangan geser puntir pada
balok.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan memuntir sebatang rokok
pada sumbu memanjang, akan timbul kerutan kerutan
berbentuk spiral pada permukaan rokok, kerutan ini
menunjukkan garis geseran yang terjadi.
Contoh lain adalah sebatang kapur tulis yang dipuntir pada
sumbu memanjang, kapur akan terputus, bidang patahan
adalah bidang geser puntir.
Puntir pada Komponen Struktur
Puntir pada Komponen Struktur
Pada dasarnya untuk keperluan perencanaan setiap balok
harus diperiksa apakah balok tersebut mengalami puntir atau
tidak. Sebab puntir akan mempengaruhi perencanaan
penampang balok yang bersangkutan.
Asumsi dasar pada analisis puntir
1.Bentuk penampang datar yang tegak lurus sumbu batang
tetap datar setelah mengalami puntir
2.Regangan puntir yang terjadi berbanding lurus dengan
jaraknya ke sumbu pusat
3.Tegangan geser yang terjadi berbanding lurus dengan
regangan geser puntir.
Tegangan Geser Puntir
Tegangan geser puntir yang akan dibahas disini adalah
tegangan geser puntir pada penampang lingkaran. Apabila
sebuah batang berpenampang lingkaran mengalami momen
puntir sebesar T, maka akan terjadi tegangan geser puntir
pada setiap elemen kecil dA pada penampang. Tegangan
geser puntir terbesar terjadi pada sisi terluar penampang.
Tegangan Geser Puntir
Dengan mengambil persamaan kesetimbangan gaya luar
terhadap gaya dalam pada suatu irisan penampang pada
Gambar maka dapat diturunkan hubungan sebagai berikut:
Tegangan Geser Puntir
Tegangan Geser Puntir
dengan:
τmaks = Tegangan geser puntir maksimum (Mpa/ N/mm2)
T = Momen torsi (Nmm)
r = Jari-jari lingkaran (mm)
Ip = momen inersia Polar (mm4)
Sudut Puntir Penampang
Lingkaran
Sudut Puntir Penampang
Lingkaran
Dari persamaan: dan
Maka:
Sudut Puntir Penampang
Lingkaran
dengan:
ϕ = Sudut puntir (rad)
T = Momen punti (Nmm)
L = Panjang batang (mm)
G = modulus geser bahan (Mpa)
Ip = momen inersia Polar (mm4)
Puntir Pada Penampang Non
Circular
Puntir pada penampang non circular telah dikembangkan
oleh Saint Venant tahun 1853. Secara matematis analisis
puntir pada penampang non circular lebih rumit.
Dua asumsi dasar pertama pada penampang lingkaran, tidak
berlaku pada penampang segi empat. Pada penampang
lingkaran, tegangan geser puntir akan maksimum pada jarak
yang terjauh dari pusat penampang. Sedangkan pada
penampang segiempat tegangan geser puntir justru nol pada
jarak terjauh dari pusat penampang.
Pada penampang segi empat, tegangan pada sudut-sudut
penampang adalah nol dan tegangan maksimum berada
pada tengah-tengah sisi panjang dari penampang.
Puntir Pada Penampang Non
Circular
Dimana h adalah sisi yang pendek dan b sisi yang panjang
Tabel Koefisien α dan β Penampang Persegi
Contoh
Balok horizontal AB dijepit di A. Batang BC juga horizontal
tetapi tegak lurus dengan batang AB. Pada titik C bekerja
gaya vertikal sebesar 1,15 kN
a. Hitung tegangan geser puntir maksimum penampang pada
batang AB dan sudut puntir pada ujung B apabila
penampang batang AB adalah lingkaran dengan diameter
55 mm.
b. Hitung tegangan geser puntir maksimum penampang pada
batang AB dan sudut puntir pada ujung B apabila
penampang batang AB adalah persegi dengan tinggi 60
mm dan lebar 40 mm
Modulus geser bahan (G) = 77,5 GPa
Contoh
Penyelesaian:
Momen puntir pada batang AB
TAB = P x BC = 1,15x1 = 1,15 kNm = 1,15 x 106 Nmm
a.Penampang lingkaran
Tegangan Geser puntir maksimum pada penampang
Sudut puntir pada penampang:
Contoh
b.Penampang persegi
Pertama tentukan koefisien α & β berdasarkan tabel
sisi panjang/sisi pendek (b/h) Timoshenko & Young
b/h = 60/40 = 1,5. maka α = 0.231 dan β = 0.196
Tegangan Geser puntir maksimum pada penampang
Sudut puntir pada penampang:
Contoh
Sebuah batang baja penampang lingkaran, mempunyai
diameter 3,75 cm, panjang 1,5 m, modulud elastisitas geser
11,5 x 106 N/m. Batang ini mengalami torsi yang bekerja di
ujung-ujungnya.
a.Jika torsi besarnya 250 Nm, berapakah teganagan geser
maksimum di batang tersebut, dan berapa sudut puntir
antara kedua ujungnya.
b.Jika teganagan izin 6000 KN/m2 dan sudut puntir 2,50,
berapakah torsi izin maksimum.
Contoh
Penyelesaian
a. Tegangan geser maksimum
b. Sudut puntir
c. Torsi izin maksimum
Torsi izin digunakan yang terkecil yaitu 62.094,73 Nmm
Contoh
Sebuah batang perunggu mempunyai diameter 30 mm, dan
tegangan geser izin 80 Mpa. Berapakah torsi Izin
Maksimumnya.
Contoh
Penyelesaian
Torsi izin maksimum

More Related Content

What's hot

Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan PPGHybrid1
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonaWahh Yudi
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA Ayuismoyosofiana
 
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)MOSES HADUN
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relikhwan215
 
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarModul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarMOSES HADUN
 
Modul TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
Modul TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak TertentuModul TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
Modul TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak TertentuPPGHybrid1
 
Soal-soal Tentang Pembebanan Aksial
Soal-soal Tentang Pembebanan AksialSoal-soal Tentang Pembebanan Aksial
Soal-soal Tentang Pembebanan AksialToro Jr.
 
Struktur statis tak tentu metode clapeyron-portal tak bergoyang
Struktur statis tak tentu metode clapeyron-portal tak bergoyangStruktur statis tak tentu metode clapeyron-portal tak bergoyang
Struktur statis tak tentu metode clapeyron-portal tak bergoyangMOSES HADUN
 
Handout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiHandout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiJunaida Wally
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Mekanika Bahan jilid 1.pdf
Mekanika Bahan jilid 1.pdfMekanika Bahan jilid 1.pdf
Mekanika Bahan jilid 1.pdfBkkKramat
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statikaModul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statikaMOSES HADUN
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxFakhriWahidSanjaya
 

What's hot (20)

Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
Intruksi kerja kolom
Intruksi kerja kolomIntruksi kerja kolom
Intruksi kerja kolom
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
 
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
TUGAS PERKERASAN JALAN RAYA
 
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
 
Balok lentur dan geser baja
Balok lentur dan geser  bajaBalok lentur dan geser  baja
Balok lentur dan geser baja
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
 
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarModul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
 
Modul TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
Modul TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak TertentuModul TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
Modul TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
 
Soal-soal Tentang Pembebanan Aksial
Soal-soal Tentang Pembebanan AksialSoal-soal Tentang Pembebanan Aksial
Soal-soal Tentang Pembebanan Aksial
 
Struktur statis tak tentu metode clapeyron-portal tak bergoyang
Struktur statis tak tentu metode clapeyron-portal tak bergoyangStruktur statis tak tentu metode clapeyron-portal tak bergoyang
Struktur statis tak tentu metode clapeyron-portal tak bergoyang
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
Handout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiHandout mer iv d iii
Handout mer iv d iii
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Tabel baja standard
Tabel baja standardTabel baja standard
Tabel baja standard
 
Mekanika Bahan jilid 1.pdf
Mekanika Bahan jilid 1.pdfMekanika Bahan jilid 1.pdf
Mekanika Bahan jilid 1.pdf
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statikaModul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statika
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
 

Similar to TORSI PADA KOMPONEN STRUKTUR

MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxMEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxZAIDSULAIMAN5
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3tekpal14
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Charis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Charis Muhammad
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiaRenny Aniwarna
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniiky
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdfTotohHanafiah1
 
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptbab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptGidion Turuallo
 
Mekban 2015 (10)
Mekban 2015 (10)Mekban 2015 (10)
Mekban 2015 (10)IjulRomi
 
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gayaPerc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gayaSMA Negeri 9 KERINCI
 
mekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdfmekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdfNurlailah34
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 

Similar to TORSI PADA KOMPONEN STRUKTUR (20)

MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxMEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
 
71-80 osn fisika (soal)
71-80 osn fisika (soal)71-80 osn fisika (soal)
71-80 osn fisika (soal)
 
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptbab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
 
3
33
3
 
Mekban 2015 (10)
Mekban 2015 (10)Mekban 2015 (10)
Mekban 2015 (10)
 
Pegas
PegasPegas
Pegas
 
Pegas
PegasPegas
Pegas
 
81-90 osn fisika (soal)
81-90 osn fisika (soal)81-90 osn fisika (soal)
81-90 osn fisika (soal)
 
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gayaPerc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
 
mekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdfmekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdf
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Definisi torsi
Definisi torsiDefinisi torsi
Definisi torsi
 

More from YusufNugroho11

Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfModul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfYusufNugroho11
 
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.pptYusufNugroho11
 
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdfYusufNugroho11
 
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.pptYusufNugroho11
 
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdfYusufNugroho11
 
12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdfYusufNugroho11
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdfYusufNugroho11
 
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfPEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfYusufNugroho11
 

More from YusufNugroho11 (11)

Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfModul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
 
effective stress.ppt
effective stress.ppteffective stress.ppt
effective stress.ppt
 
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
 
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
 
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
 
2 komposisi tanah.pdf
2 komposisi tanah.pdf2 komposisi tanah.pdf
2 komposisi tanah.pdf
 
1 asal usul tanah.pdf
1 asal usul tanah.pdf1 asal usul tanah.pdf
1 asal usul tanah.pdf
 
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
 
12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdf
 
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfPEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (9)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

TORSI PADA KOMPONEN STRUKTUR

  • 2. Pendahuluan Secara umum puntiran terjadi bila balok atau kolom mengalami perputaran terhadap sumbunya. Perputaran demikian dapat diakibatkan oleh beban dengan titik kerja yang tidak terletak pada sumbu simetri. Bila balok mengalami puntiran, maka lapisan-lapisan pada penampang balok cenderung bergeser satu dengan yang lain. Karena kohesi maka bahan akan melawan pergeseran tersebut sehingga timbullah tegangan geser puntir pada balok. Hal ini dapat ditunjukkan dengan memuntir sebatang rokok pada sumbu memanjang, akan timbul kerutan kerutan berbentuk spiral pada permukaan rokok, kerutan ini menunjukkan garis geseran yang terjadi. Contoh lain adalah sebatang kapur tulis yang dipuntir pada sumbu memanjang, kapur akan terputus, bidang patahan adalah bidang geser puntir.
  • 4. Puntir pada Komponen Struktur Pada dasarnya untuk keperluan perencanaan setiap balok harus diperiksa apakah balok tersebut mengalami puntir atau tidak. Sebab puntir akan mempengaruhi perencanaan penampang balok yang bersangkutan. Asumsi dasar pada analisis puntir 1.Bentuk penampang datar yang tegak lurus sumbu batang tetap datar setelah mengalami puntir 2.Regangan puntir yang terjadi berbanding lurus dengan jaraknya ke sumbu pusat 3.Tegangan geser yang terjadi berbanding lurus dengan regangan geser puntir.
  • 5. Tegangan Geser Puntir Tegangan geser puntir yang akan dibahas disini adalah tegangan geser puntir pada penampang lingkaran. Apabila sebuah batang berpenampang lingkaran mengalami momen puntir sebesar T, maka akan terjadi tegangan geser puntir pada setiap elemen kecil dA pada penampang. Tegangan geser puntir terbesar terjadi pada sisi terluar penampang.
  • 6. Tegangan Geser Puntir Dengan mengambil persamaan kesetimbangan gaya luar terhadap gaya dalam pada suatu irisan penampang pada Gambar maka dapat diturunkan hubungan sebagai berikut:
  • 8. Tegangan Geser Puntir dengan: τmaks = Tegangan geser puntir maksimum (Mpa/ N/mm2) T = Momen torsi (Nmm) r = Jari-jari lingkaran (mm) Ip = momen inersia Polar (mm4)
  • 11. Sudut Puntir Penampang Lingkaran dengan: ϕ = Sudut puntir (rad) T = Momen punti (Nmm) L = Panjang batang (mm) G = modulus geser bahan (Mpa) Ip = momen inersia Polar (mm4)
  • 12. Puntir Pada Penampang Non Circular Puntir pada penampang non circular telah dikembangkan oleh Saint Venant tahun 1853. Secara matematis analisis puntir pada penampang non circular lebih rumit. Dua asumsi dasar pertama pada penampang lingkaran, tidak berlaku pada penampang segi empat. Pada penampang lingkaran, tegangan geser puntir akan maksimum pada jarak yang terjauh dari pusat penampang. Sedangkan pada penampang segiempat tegangan geser puntir justru nol pada jarak terjauh dari pusat penampang. Pada penampang segi empat, tegangan pada sudut-sudut penampang adalah nol dan tegangan maksimum berada pada tengah-tengah sisi panjang dari penampang.
  • 13. Puntir Pada Penampang Non Circular Dimana h adalah sisi yang pendek dan b sisi yang panjang Tabel Koefisien α dan β Penampang Persegi
  • 14. Contoh Balok horizontal AB dijepit di A. Batang BC juga horizontal tetapi tegak lurus dengan batang AB. Pada titik C bekerja gaya vertikal sebesar 1,15 kN a. Hitung tegangan geser puntir maksimum penampang pada batang AB dan sudut puntir pada ujung B apabila penampang batang AB adalah lingkaran dengan diameter 55 mm. b. Hitung tegangan geser puntir maksimum penampang pada batang AB dan sudut puntir pada ujung B apabila penampang batang AB adalah persegi dengan tinggi 60 mm dan lebar 40 mm Modulus geser bahan (G) = 77,5 GPa
  • 15. Contoh Penyelesaian: Momen puntir pada batang AB TAB = P x BC = 1,15x1 = 1,15 kNm = 1,15 x 106 Nmm a.Penampang lingkaran Tegangan Geser puntir maksimum pada penampang Sudut puntir pada penampang:
  • 16. Contoh b.Penampang persegi Pertama tentukan koefisien α & β berdasarkan tabel sisi panjang/sisi pendek (b/h) Timoshenko & Young b/h = 60/40 = 1,5. maka α = 0.231 dan β = 0.196 Tegangan Geser puntir maksimum pada penampang Sudut puntir pada penampang:
  • 17. Contoh Sebuah batang baja penampang lingkaran, mempunyai diameter 3,75 cm, panjang 1,5 m, modulud elastisitas geser 11,5 x 106 N/m. Batang ini mengalami torsi yang bekerja di ujung-ujungnya. a.Jika torsi besarnya 250 Nm, berapakah teganagan geser maksimum di batang tersebut, dan berapa sudut puntir antara kedua ujungnya. b.Jika teganagan izin 6000 KN/m2 dan sudut puntir 2,50, berapakah torsi izin maksimum.
  • 18. Contoh Penyelesaian a. Tegangan geser maksimum b. Sudut puntir c. Torsi izin maksimum Torsi izin digunakan yang terkecil yaitu 62.094,73 Nmm
  • 19. Contoh Sebuah batang perunggu mempunyai diameter 30 mm, dan tegangan geser izin 80 Mpa. Berapakah torsi Izin Maksimumnya.