SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Metode Clapeyron-Portal Tak
Bergoyang
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
HARVY IRVANI, ST. MT.
6/8
Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang
Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang
I. Syarat-Syarat Agar Portal Tak Bergoyang
• Bila muatan simetris dan kekakuannya sama
• Bila pada arah gerakan dipasangkan pendel
• Terikat dengan perletakan sendi/ jepit
II. Momen Pada Gambar (arahnya)
• Pada batang datarm arah momen, adalah sedemikian, hingga seolah-
olah mengembalikan arah lengkung batang (seperti perhitungan
biasa)
• Pada batang-batang tegak, arah momen seolah-olah saling kejar
mengejar, yaitu antara M atas tiang dengan momen bawah tiang
Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang
III. Pada Perhitungan
• Jumlah momen pada satu titik buhul = 0 (M = 0)
• Sudut belahan pada batang mendatar, apabila arah M seolah-olah
memperbesar sudut yang bersangkutan, maka M dianggap positif,
demikian sebaliknya
• Sudut belahan pada tiang, bila tinggi tiang = h, maka jika akibat M
sudut belahan (/h) lebih besar dari semula maka M dianggap positif,
demikian sebaliknya.
IV. Arah Lengkung Tiang
• Pada batang mendatar arah lengkung tiang searah dengan muatannya.
Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang
• Pada batang tegak bila diperhatikan, di sebelah dalam tiang, maka
umumnya arah lengkung akan keluar.
• Pada batang yang mempunyai lebih dari 2 buah tiang cara
penentuannya adalah sebagai berikut:
Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang
• Dari panjang l2 dan l3 dapat diperkirakan besarnya antara M4 dan M5
Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang
• Dari panjang l2 dan l3 dapat diperkirakan besarnya antara M4 dan M5
Bila M4 > M5  M6 = M4 – M5 > 0, tiang CF dianggap melengkung ke kiri
Bila M4 < M5  M6 = M4 – M5 < 0, tiang CF dianggap melengkung ke kanan
• Sedangkan tiang-tiang BF dan DG menurut analisis semula, tetap dianggap
melengkung ke sebelah luar.
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian
Gambar bidang M dan D
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian
Untuk Sudut Belahan I
𝑞
6𝐸𝐼𝑙 𝐴𝐵
1
2
𝑙 𝐴𝐵
2
𝑥2 − 1
4
𝑥4 =
𝑀1. 𝑙 𝐴𝐵
3𝐸𝐼
+
𝑀2. 𝑙 𝐴𝐵
6𝐸𝐼
1
6𝐸𝐼. 9
1
2
92
92 − 1
4
94 − 1
2
92
42 − 1
4
44 =
9𝑀1
3𝐸𝐼
+
9𝑀2
6𝐸𝐼
3M1 + 1.5M2 = 19.5 (Pers. 1)
Untuk Sudut Belahan II
𝑞
6𝐸𝐼𝑙 𝐴𝐵
1
2 𝑙 𝐴𝐵
2
𝑥2 − 1
4 𝑥4 =
𝑀1. 𝑙 𝐴𝐵
6𝐸𝐼
+
𝑀2. 𝑙 𝐴𝐵
3𝐸𝐼
−
𝑀4. ℎ1
3𝐸𝐼
1
54𝐸𝐼
1
292
52 − 1
454 − 1
292
02 − 1
404 =
9𝑀1
6𝐸𝐼
+
9𝑀2
3𝐸𝐼
+
9𝑀4
3𝐸𝐼
1.5M1 + 3M2 -3M4 = 15.85 (Pers. 2)
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian
Untuk Sudut Belahan III
𝑃𝑙2
16𝐸𝐼
=
𝑀3. 𝑙 𝐵𝐶
3(2𝐸𝐼)
+
𝑀4. ℎ1
3𝐸𝐼
+
𝑀5. 𝑙 𝐵𝐶
6(2𝐸𝐼)
4.82
16𝐸𝐼
=
8𝑀3
6𝐸𝐼
+
9𝑀4
3𝐸𝐼
+
8𝑀5
12𝐸𝐼
1.33M3 + 3M4 + 0.67M5 = 16 (Pers. 3)
Untuk Sudut Belahan IV
𝑃𝑙2
16𝐸𝐼
=
𝑀5. 𝑙 𝐵𝐶
3(2𝐸𝐼)
+
𝑀3. 𝑙 𝐵𝐶
6(2𝐸𝐼)
+
𝑀5. ℎ2
3𝐸𝐼
−
𝑀6. ℎ2
6𝐸𝐼
2.83M5 + 0.67M3 = 16 (Pers. 4)
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian
Untuk Titik Buhul B berlaku:
M2 – M3 + M4 = 0 (Pers. 5)
Diperoleh 5 buah persamaan dengan 5 bilangan tak diketahui, sehingga didapat:
M1 = 4,1 tm; M2 = 4,14 tm; M3 = 6,4 tm; M4 = 1,58 tm; M5 = 4,14 tm;
M6 = -0.5M5 = -2.05 tm
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian
Penggambaran Bidang M: -dipakai cara freebody masing-masing batang
- Untuk batang-batang mendatar
- Diperhatikan freebody B dan gaya-gaya luar
R’A =
5(6.5)
9
= 3.6 ton
RB1 = (5 – 3.6) ton = 1.4ton
M = R’A(5)- ½ (1)(5)2 = 5.5 ton
Mx = R’A(5)-1/2.q.x2  Mx = 3.6x – ½ x2
Mmax bila
𝑑𝑀𝑥
𝑑𝑥
= 0  3.6 – x =0 Mmax’ = (3.6)(3.6) – ½ (3.6)2
x = 3.6m = 6.48 tm
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian
- Diperhatikan freebody BC
RB2 = ½ (4) ton = 2ton
R’C = ½ (4) = 2 ton
ML = RB2 (4) = 2(4) = 8tm
- Bidang M diperoleh dengan cara superposisi yaitu M akibat beban luar (secara
freebody) dan M internal
- Mmax yang didapatkan pada perhitungan secara freebody berbeda dengan
Mmax hasil superposisi
- Mmax hasil superposisi diperoleh dengan menentukan harga dimana D = 0
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian
Freebody Diagram Batang Datar
RA 3,6t RB1 1,4t RB2 2t RC 2t
M1/l1
M1/l1
M2/l1M2/l1
M3/l2
M3/l2
M5/l2M5/l2
3,52 t 1,48 t 2,3 t 1,7 t
Kontrol: 3,52 + 1,48 + 2,3 + 1,7 = 9t = 9t; OK
A B1 B2
C
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian
Freebody Diagram Batang Tegak
B
D
C
E
Batang BD:
𝐷ℎ =
𝑀4
ℎ1
=
1,58
9
= 0,17 ton
Batang CE:
𝐸ℎ =
1,5𝑀5
ℎ2
=
1,5(4,14)
6
= 1,035 ton
Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian

More Related Content

What's hot

Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyalabay31
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMOSES HADUN
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Lampung University
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton Intan Kusuma
 
Soal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPSoal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPAsep Mulyadi
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokShaleh Afif Hasibuan
 
Bab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentuBab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentuYoon Tua Simbolon
 
05 momen inersia 2
05   momen inersia 205   momen inersia 2
05 momen inersia 2tekpal14
 
Bab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momenBab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momendika andika
 
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdfminggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdfRKSOTv
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Arif Usman
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 

What's hot (20)

Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Soal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPSoal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKP
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
Bab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentuBab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentu
 
05 momen inersia 2
05   momen inersia 205   momen inersia 2
05 momen inersia 2
 
Bab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momenBab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momen
 
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdfminggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 

More from MOSES HADUN

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARMOSES HADUN
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan MOSES HADUN
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunMOSES HADUN
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG MOSES HADUN
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)MOSES HADUN
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiMOSES HADUN
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1MOSES HADUN
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekanMOSES HADUN
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAMOSES HADUN
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanMOSES HADUN
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alamMOSES HADUN
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANMOSES HADUN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganMOSES HADUN
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUMOSES HADUN
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGMOSES HADUN
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal MOSES HADUN
 

More from MOSES HADUN (20)

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYU
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal
 

Recently uploaded

rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (9)

rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang

  • 1. STRUKTUR STATIS TAK TENTU Metode Clapeyron-Portal Tak Bergoyang JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA HARVY IRVANI, ST. MT. 6/8
  • 2. Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang
  • 3. Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang I. Syarat-Syarat Agar Portal Tak Bergoyang • Bila muatan simetris dan kekakuannya sama • Bila pada arah gerakan dipasangkan pendel • Terikat dengan perletakan sendi/ jepit II. Momen Pada Gambar (arahnya) • Pada batang datarm arah momen, adalah sedemikian, hingga seolah- olah mengembalikan arah lengkung batang (seperti perhitungan biasa) • Pada batang-batang tegak, arah momen seolah-olah saling kejar mengejar, yaitu antara M atas tiang dengan momen bawah tiang
  • 4. Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang III. Pada Perhitungan • Jumlah momen pada satu titik buhul = 0 (M = 0) • Sudut belahan pada batang mendatar, apabila arah M seolah-olah memperbesar sudut yang bersangkutan, maka M dianggap positif, demikian sebaliknya • Sudut belahan pada tiang, bila tinggi tiang = h, maka jika akibat M sudut belahan (/h) lebih besar dari semula maka M dianggap positif, demikian sebaliknya. IV. Arah Lengkung Tiang • Pada batang mendatar arah lengkung tiang searah dengan muatannya.
  • 5. Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang • Pada batang tegak bila diperhatikan, di sebelah dalam tiang, maka umumnya arah lengkung akan keluar. • Pada batang yang mempunyai lebih dari 2 buah tiang cara penentuannya adalah sebagai berikut:
  • 6. Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang • Dari panjang l2 dan l3 dapat diperkirakan besarnya antara M4 dan M5
  • 7. Metode CLAPEYRON 6 – Portal Tak Bergoyang • Dari panjang l2 dan l3 dapat diperkirakan besarnya antara M4 dan M5 Bila M4 > M5  M6 = M4 – M5 > 0, tiang CF dianggap melengkung ke kiri Bila M4 < M5  M6 = M4 – M5 < 0, tiang CF dianggap melengkung ke kanan • Sedangkan tiang-tiang BF dan DG menurut analisis semula, tetap dianggap melengkung ke sebelah luar.
  • 8. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian Gambar bidang M dan D
  • 9. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian Untuk Sudut Belahan I 𝑞 6𝐸𝐼𝑙 𝐴𝐵 1 2 𝑙 𝐴𝐵 2 𝑥2 − 1 4 𝑥4 = 𝑀1. 𝑙 𝐴𝐵 3𝐸𝐼 + 𝑀2. 𝑙 𝐴𝐵 6𝐸𝐼 1 6𝐸𝐼. 9 1 2 92 92 − 1 4 94 − 1 2 92 42 − 1 4 44 = 9𝑀1 3𝐸𝐼 + 9𝑀2 6𝐸𝐼 3M1 + 1.5M2 = 19.5 (Pers. 1) Untuk Sudut Belahan II 𝑞 6𝐸𝐼𝑙 𝐴𝐵 1 2 𝑙 𝐴𝐵 2 𝑥2 − 1 4 𝑥4 = 𝑀1. 𝑙 𝐴𝐵 6𝐸𝐼 + 𝑀2. 𝑙 𝐴𝐵 3𝐸𝐼 − 𝑀4. ℎ1 3𝐸𝐼 1 54𝐸𝐼 1 292 52 − 1 454 − 1 292 02 − 1 404 = 9𝑀1 6𝐸𝐼 + 9𝑀2 3𝐸𝐼 + 9𝑀4 3𝐸𝐼 1.5M1 + 3M2 -3M4 = 15.85 (Pers. 2)
  • 10. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian Untuk Sudut Belahan III 𝑃𝑙2 16𝐸𝐼 = 𝑀3. 𝑙 𝐵𝐶 3(2𝐸𝐼) + 𝑀4. ℎ1 3𝐸𝐼 + 𝑀5. 𝑙 𝐵𝐶 6(2𝐸𝐼) 4.82 16𝐸𝐼 = 8𝑀3 6𝐸𝐼 + 9𝑀4 3𝐸𝐼 + 8𝑀5 12𝐸𝐼 1.33M3 + 3M4 + 0.67M5 = 16 (Pers. 3) Untuk Sudut Belahan IV 𝑃𝑙2 16𝐸𝐼 = 𝑀5. 𝑙 𝐵𝐶 3(2𝐸𝐼) + 𝑀3. 𝑙 𝐵𝐶 6(2𝐸𝐼) + 𝑀5. ℎ2 3𝐸𝐼 − 𝑀6. ℎ2 6𝐸𝐼 2.83M5 + 0.67M3 = 16 (Pers. 4)
  • 11. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian Untuk Titik Buhul B berlaku: M2 – M3 + M4 = 0 (Pers. 5) Diperoleh 5 buah persamaan dengan 5 bilangan tak diketahui, sehingga didapat: M1 = 4,1 tm; M2 = 4,14 tm; M3 = 6,4 tm; M4 = 1,58 tm; M5 = 4,14 tm; M6 = -0.5M5 = -2.05 tm
  • 12. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian Penggambaran Bidang M: -dipakai cara freebody masing-masing batang - Untuk batang-batang mendatar - Diperhatikan freebody B dan gaya-gaya luar R’A = 5(6.5) 9 = 3.6 ton RB1 = (5 – 3.6) ton = 1.4ton M = R’A(5)- ½ (1)(5)2 = 5.5 ton Mx = R’A(5)-1/2.q.x2  Mx = 3.6x – ½ x2 Mmax bila 𝑑𝑀𝑥 𝑑𝑥 = 0  3.6 – x =0 Mmax’ = (3.6)(3.6) – ½ (3.6)2 x = 3.6m = 6.48 tm
  • 13. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian - Diperhatikan freebody BC RB2 = ½ (4) ton = 2ton R’C = ½ (4) = 2 ton ML = RB2 (4) = 2(4) = 8tm - Bidang M diperoleh dengan cara superposisi yaitu M akibat beban luar (secara freebody) dan M internal - Mmax yang didapatkan pada perhitungan secara freebody berbeda dengan Mmax hasil superposisi - Mmax hasil superposisi diperoleh dengan menentukan harga dimana D = 0
  • 14. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian Freebody Diagram Batang Datar RA 3,6t RB1 1,4t RB2 2t RC 2t M1/l1 M1/l1 M2/l1M2/l1 M3/l2 M3/l2 M5/l2M5/l2 3,52 t 1,48 t 2,3 t 1,7 t Kontrol: 3,52 + 1,48 + 2,3 + 1,7 = 9t = 9t; OK A B1 B2 C
  • 15. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian Freebody Diagram Batang Tegak B D C E Batang BD: 𝐷ℎ = 𝑀4 ℎ1 = 1,58 9 = 0,17 ton Batang CE: 𝐸ℎ = 1,5𝑀5 ℎ2 = 1,5(4,14) 6 = 1,035 ton
  • 16. Metode CLAPEYRON 6 – Soal dan Penyelesaian