SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
TEGANGAN EFEKTIF TANAH
POKOK
BAHASAN
A. Tegang
an total
B. Tegang
an
efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaika
n kapiler
A. TEGANGAN TOTAL
1. Tegangan total pada bidang a – a (σa-a) ; Gambar 6.1
σa-a = (H x gw) + (Ha – H) gsat
H = Tinggi air dalam bejana.
Ha = Tinggi tanah jenuh dalam bejana.
gw = Berat volume air.
gsat = Berat volume tanah jenuh.
2. Tegangan total (σ ) dapat dibagi dalam 2 bagian :
a. Bagian yang dipikul oleh air didalam ruang pori yang
berhubungan satu sama lain (tegangan air).
b. Bagian yang dipikul oleh butir-butir tanah pada titik-titik
sentuh antara butir-butir (tegangan efektif).
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
Gambar 6.1
Sketsa tanah dalam bejana yang jenuh air
.A
HA
Cross-sectional
area = A
H
Solid particle
Pore water
A
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
JADI : TEGANGAN TOTAL = TEG. AIR + TEG. EFEKTIF
 
'

 
U U


'
 
'
'
)
(
)
)(
(
)
(
)
(
)
(
g
g
g
g
g
g
g
g

H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
a
w
sat
a
sat
a
w
a
w
a
sat
a
w














ATAU :
σ’ = TINGGI TANAH x g’
 g’ = g efektif = g bouyance
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
B. TEGANGAN EFEKTIF
1. Tegangan efektif dalam tanah jenuh (tanpa aliran)
Lihat Gambar 6.2
a. Tegangan total (σ)
Di Titik A : σ A = H1 gw
Di Titik C : σ c = H1 gw+z gsat
Di Titik B : σ B = H1 gw+H2 gsat
b. Tegangan air (u) = tinggi air dalam piezometer x gAIR
= hp x gw
Di Titik A : U A = H1 gw
Di Titik C : U C = (H1+Z) gw
Di Titik B : U B = (H1+H2) gw
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
B. TEGANGAN EFEKTIF
c. Tegangan efektif (σ’)= σ-u
   
 
 
   
 
'
)
(
'
'
'
0
'
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
1
1
g
g
g
g
g
g
g
g

g
g
g
g
g
g
g
g

g
g

H
H
H
H
H
H
H
H
z
z
z
z
z
H
z
H
H
H
w
sat
w
sat
w
sat
w
B
w
sat
w
sat
w
sat
w
C
w
w
A





















POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
(a)
Gambar 6.2
a. Lapisan tanah jenuh
dalam bejana tanpa
aliran;
b. diagram tegangan
total;
c. diagram tegangan air;
d. diagram tegangan
efektif
0
H1gw
0
(H1+ H2)gw
(H1+z)gw
Pore water pressure,u
.
.
.
Depth
(c)
Depth
0
H2g’
Effective stress,’
(d)
z g’
.
.
.
(b)
H1gw
H1gw+
H2gsat
H1
H1+z
H2
0
H1gw+z
gsat
Total stress,
Depth
.
.
.
Valve (closed)
z
.B
.C
.A
H1
H2
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
B. TEGANGAN EFEKTIF (lanjutan)
2. Tegangan efektif dalam tanah jenuh (dengan aliran);
Gambar 6.3
a. Aliran air arah keatas.
- Tegangan total (σ)
Di Titik A : σA = H1gw
Di Titik C : σC = H1gw + z gsat
Di Titik B : σB = H1gw + H2 gsat
- Tegangan air (u).
UA = H1gw
 
 
 
      w
w
w
B
w
w
w
C
h
H
H
h
H
H
U
H
hz
H
z
z
H
h
H
z
U
g
g
g
g
g
g


































1
2
1
2
2
1
2
1
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
Tegangan efektif dalam tanah jenuh-dengan aliran (lanjutan)
- Tegangan efektif (σ’)= σ-u akibat aliran air arah keatas
 
   
 
w
w
w
sat
w
sat
w
B
w
w
w
sat
w
sat
w
C
w
w
A
h
H
h
H
h
H
H
H
H
iz
z
z
H
h
z
z
z
H
h
H
z
z
H
H
H
g
g
g
g
g
g
g
g

g
g
g
g
g
g
g
g

g
g






























'
)
(
'
'
'
0
'
2
2
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
Gambar 6.3
a. Lapisan tanah jenuh dalam
bejana dengan aliran arah
keatas;
b. diagram tegangan total;
c. diagram tegangan air;
d. diagram tegangan efektif
Valve
(open)
0 0
.
.
.
.H1gw
(H1+ H2+ h)gw
(H1+z+iz) gw
Pore water pressure,u
Depth
(c)
(b)
H1gw
H1gw+
H2gsat
H1
H1+z
H2
0
H1gw+z
gsat
Total stress,
Depth
.
.
.
Depth
(d)
.
.
Effective stress,’
0
z g’- iz
gw
H2g’ -
hgw
(a)
H1
H2
inflow
h z
H
h








2
z
.B
.C
.A
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
CATATAN :
1. Akibat aliran arah keatas  σ’ Berkurang
2. Di titik C  σ’ Berkurang sebesar izγw
3. Apabila kecepatan rembesan (seepage) bertambah besar
secara perlahan, keadaan batas akan dicapai  σc’=0
w
CR
w
CR
w
CR
i
z
z
i
z
i
z
g
g
g
g
g
g
'
'
0
'






iCR = Hydraulic gradient dalam keadaan kritis (σ‘=0)
σ‘=0  Stabilitas tanah hilang
 Atau dinamakan boiling/ quick condition.
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
Tegangan efektif dalam tanah jenuh-dengan aliran (lanjutan)
b. Aliran air arah kebawah.
- Tegangan total (σ)
Di Titik A : σA = H1gw
Di Titik C : σC = H1gw + z gsat
Di Titik B : σB = H1gw + H2 gsat
- Tegangan air (u).
UA = H1gw
  w
B
w
C
h
H
H
U
z
H
h
H
z
U
g
g














1
2
2
1
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
Tegangan efektif dalam tanah jenuh-dengan aliran (lanjutan)
- Tegangan efektif (σ’)= σ-u akibat aliran air arah kebawah
 
   
 
w
w
w
sat
w
sat
w
B
w
w
w
sat
w
sat
w
C
w
w
A
h
H
h
H
H
h
H
H
H
H
iz
z
z
H
h
z
z
z
H
h
H
z
z
H
H
H
g
g
g
g
g
g
g
g

g
g
g
g
g
g
g
g

g
g






































'
'
'
'
0
'
2
2
2
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
Catatan :
1. Akibat aliran arah kebawah  σ‘ Bertambah
2. Di titik C  σ‘ bertambah sebesar izγw.
POKOK
BAHASAN
A. Teganga
n total
B. Teganga
n efektif
C. Gaya
rembes
D. Heave
E. Daerah
kenaikan
kapiler
H1
H2
Valve
(open)
outflow
z
.B
.C
.A
h
z
H
h








2
Inflow
.
.
.
0 0
.
H1gw
(H1+ H2- h)gw
(H1+z- iz) gw
Pore water pressure,u
Depth
(c)
(b)
H1gw
H1gw+
H2gsat
H1
H1+z
H2
0
H1gw+ z
gsat
Total stress,
Depth
.
.
.
Depth
(d)
.
.
Effective stress,’
0
z g’+ iz
gw
H2g’ +
hgw
Gambar 6.3
a. Lapisan tanah jenuh dalam
bejana dengan aliran arah
kebawah;
b. diagram tegangan total;
c. diagram tegangan air;
d. diagram tegangan efektif
(a)

More Related Content

What's hot

Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk21010115410004
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokShaleh Afif Hasibuan
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanDeri
 
Analisis frekuensi-distribusi1
Analisis frekuensi-distribusi1Analisis frekuensi-distribusi1
Analisis frekuensi-distribusi1muhamad agus safar
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMarfizal Marfizal
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaAmi_Roy
 

What's hot (20)

Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
Diktat b-air
Diktat b-airDiktat b-air
Diktat b-air
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
Analisis frekuensi-distribusi1
Analisis frekuensi-distribusi1Analisis frekuensi-distribusi1
Analisis frekuensi-distribusi1
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
 

More from YusufNugroho11

Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfModul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfYusufNugroho11
 
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.pptYusufNugroho11
 
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.pptYusufNugroho11
 
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdfYusufNugroho11
 
12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdfYusufNugroho11
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdfYusufNugroho11
 
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfPEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfYusufNugroho11
 

More from YusufNugroho11 (11)

Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfModul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
 
effective stress.ppt
effective stress.ppteffective stress.ppt
effective stress.ppt
 
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
 
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
 
2 komposisi tanah.pdf
2 komposisi tanah.pdf2 komposisi tanah.pdf
2 komposisi tanah.pdf
 
1 asal usul tanah.pdf
1 asal usul tanah.pdf1 asal usul tanah.pdf
1 asal usul tanah.pdf
 
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
 
12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdf
 
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
 
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfPEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
 

8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf

  • 2. POKOK BAHASAN A. Tegang an total B. Tegang an efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaika n kapiler A. TEGANGAN TOTAL 1. Tegangan total pada bidang a – a (σa-a) ; Gambar 6.1 σa-a = (H x gw) + (Ha – H) gsat H = Tinggi air dalam bejana. Ha = Tinggi tanah jenuh dalam bejana. gw = Berat volume air. gsat = Berat volume tanah jenuh. 2. Tegangan total (σ ) dapat dibagi dalam 2 bagian : a. Bagian yang dipikul oleh air didalam ruang pori yang berhubungan satu sama lain (tegangan air). b. Bagian yang dipikul oleh butir-butir tanah pada titik-titik sentuh antara butir-butir (tegangan efektif).
  • 3. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler Gambar 6.1 Sketsa tanah dalam bejana yang jenuh air .A HA Cross-sectional area = A H Solid particle Pore water A
  • 4. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler JADI : TEGANGAN TOTAL = TEG. AIR + TEG. EFEKTIF   '    U U   '   ' ' ) ( ) )( ( ) ( ) ( ) ( g g g g g g g g  H H H H H H H H H H H H a w sat a sat a w a w a sat a w               ATAU : σ’ = TINGGI TANAH x g’  g’ = g efektif = g bouyance
  • 5. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler B. TEGANGAN EFEKTIF 1. Tegangan efektif dalam tanah jenuh (tanpa aliran) Lihat Gambar 6.2 a. Tegangan total (σ) Di Titik A : σ A = H1 gw Di Titik C : σ c = H1 gw+z gsat Di Titik B : σ B = H1 gw+H2 gsat b. Tegangan air (u) = tinggi air dalam piezometer x gAIR = hp x gw Di Titik A : U A = H1 gw Di Titik C : U C = (H1+Z) gw Di Titik B : U B = (H1+H2) gw
  • 6. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler B. TEGANGAN EFEKTIF c. Tegangan efektif (σ’)= σ-u               ' ) ( ' ' ' 0 ' 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 g g g g g g g g  g g g g g g g g  g g  H H H H H H H H z z z z z H z H H H w sat w sat w sat w B w sat w sat w sat w C w w A                     
  • 7. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler (a) Gambar 6.2 a. Lapisan tanah jenuh dalam bejana tanpa aliran; b. diagram tegangan total; c. diagram tegangan air; d. diagram tegangan efektif 0 H1gw 0 (H1+ H2)gw (H1+z)gw Pore water pressure,u . . . Depth (c) Depth 0 H2g’ Effective stress,’ (d) z g’ . . . (b) H1gw H1gw+ H2gsat H1 H1+z H2 0 H1gw+z gsat Total stress, Depth . . . Valve (closed) z .B .C .A H1 H2
  • 8. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler B. TEGANGAN EFEKTIF (lanjutan) 2. Tegangan efektif dalam tanah jenuh (dengan aliran); Gambar 6.3 a. Aliran air arah keatas. - Tegangan total (σ) Di Titik A : σA = H1gw Di Titik C : σC = H1gw + z gsat Di Titik B : σB = H1gw + H2 gsat - Tegangan air (u). UA = H1gw             w w w B w w w C h H H h H H U H hz H z z H h H z U g g g g g g                                   1 2 1 2 2 1 2 1
  • 9. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler Tegangan efektif dalam tanah jenuh-dengan aliran (lanjutan) - Tegangan efektif (σ’)= σ-u akibat aliran air arah keatas         w w w sat w sat w B w w w sat w sat w C w w A h H h H h H H H H iz z z H h z z z H h H z z H H H g g g g g g g g  g g g g g g g g  g g                               ' ) ( ' ' ' 0 ' 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1
  • 10. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler Gambar 6.3 a. Lapisan tanah jenuh dalam bejana dengan aliran arah keatas; b. diagram tegangan total; c. diagram tegangan air; d. diagram tegangan efektif Valve (open) 0 0 . . . .H1gw (H1+ H2+ h)gw (H1+z+iz) gw Pore water pressure,u Depth (c) (b) H1gw H1gw+ H2gsat H1 H1+z H2 0 H1gw+z gsat Total stress, Depth . . . Depth (d) . . Effective stress,’ 0 z g’- iz gw H2g’ - hgw (a) H1 H2 inflow h z H h         2 z .B .C .A
  • 11. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler CATATAN : 1. Akibat aliran arah keatas  σ’ Berkurang 2. Di titik C  σ’ Berkurang sebesar izγw 3. Apabila kecepatan rembesan (seepage) bertambah besar secara perlahan, keadaan batas akan dicapai  σc’=0 w CR w CR w CR i z z i z i z g g g g g g ' ' 0 '       iCR = Hydraulic gradient dalam keadaan kritis (σ‘=0) σ‘=0  Stabilitas tanah hilang  Atau dinamakan boiling/ quick condition.
  • 12. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler Tegangan efektif dalam tanah jenuh-dengan aliran (lanjutan) b. Aliran air arah kebawah. - Tegangan total (σ) Di Titik A : σA = H1gw Di Titik C : σC = H1gw + z gsat Di Titik B : σB = H1gw + H2 gsat - Tegangan air (u). UA = H1gw   w B w C h H H U z H h H z U g g               1 2 2 1
  • 13. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler Tegangan efektif dalam tanah jenuh-dengan aliran (lanjutan) - Tegangan efektif (σ’)= σ-u akibat aliran air arah kebawah         w w w sat w sat w B w w w sat w sat w C w w A h H h H H h H H H H iz z z H h z z z H h H z z H H H g g g g g g g g  g g g g g g g g  g g                                       ' ' ' ' 0 ' 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 Catatan : 1. Akibat aliran arah kebawah  σ‘ Bertambah 2. Di titik C  σ‘ bertambah sebesar izγw.
  • 14. POKOK BAHASAN A. Teganga n total B. Teganga n efektif C. Gaya rembes D. Heave E. Daerah kenaikan kapiler H1 H2 Valve (open) outflow z .B .C .A h z H h         2 Inflow . . . 0 0 . H1gw (H1+ H2- h)gw (H1+z- iz) gw Pore water pressure,u Depth (c) (b) H1gw H1gw+ H2gsat H1 H1+z H2 0 H1gw+ z gsat Total stress, Depth . . . Depth (d) . . Effective stress,’ 0 z g’+ iz gw H2g’ + hgw Gambar 6.3 a. Lapisan tanah jenuh dalam bejana dengan aliran arah kebawah; b. diagram tegangan total; c. diagram tegangan air; d. diagram tegangan efektif (a)