Dokumen tersebut membahas metabolisme karbohidrat fungi khususnya Rhizopus sp. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga poin utama:
1. Karakteristik umum fungi dari divisi Zygomycota termasuk Rhizopus sp.
2. Cara Rhizopus memperoleh nutrisi melalui proses saprofit, parasit, atau simbiosis.
3. Proses katabolisme karbohidrat fungi melalui jalur glikolisis yang menghasilkan piruvat dan ener
2. Mikroba
Prokariotik
Eukariotik
Sel yang memiliki selaput atau membran untuk
membungkus materi genetik yang terkandung di
dalam inti sel agar tidak tersebar. Contohnya
adalah ganggang, manusia, hewan, tumbuhan,
dan jamur.
Sel yang tidak memiliki selaput atau membran yang
melapisi inti sel, sehingga materi genetik yang
terkandung di dalam inti tidak terbungkus oleh selaput
atau membran. Contohnya organisme bersel satu
seperti bakteri, ganggang biru, dan paramecium.
3. Divisi Zygomycota
Ciri-ciri:
• Multiseluler
• Hifa tidak bersekat
• Dinding sel dari zat kitin
• Saprofit, parasit dan simbiosis
• Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa
organisme mati Lingkungan yang asam, mengandung
karbohirat
• Reproduksi seksual dengan zigosporangium
• Reproduksi aseksual dengan sporangium
Pembiakan zygomycota terjadi secara
aseksual dan secara seksual. Daur hidup
dimulai dari pertumbuhan spora
menjadi benang hifa yang bercabang-
cabang membentuk miselium dan tubuh
multiseluler
7. Reproduksi vegetatif
dengan cara membentuk
spora tak berflagel
(aplanospora) dan
generatif dengan cara
gametangiogami dari dua
hifa yang
kompatibel/konjugasi
dengan menghasilkan
zigospora
8.
9. CARA FUNGI MENGAMBIL NUTRISI
Heterotrof
Saprofit
Parasit
Simbiosis
fungi mendapat makanan
dari bahan organik yang
sudah mati dan dapat
menghancurkan
(menguraikan) sampah,
kotoran hewan, bangkai
hewan, dan bahan organik
lain.
memperoleh
zat organik dari
orgnisme
hidup yg lain
(inang)
memperoleh zat organik
dari organisme hidup yg
lain (inang) namun
bersifat menguntungkan
bagi inangnya misal
membantu di dalam
proses pengambilan
mineral dari tanah
10. Cara Rizopus Memperoleh Nutrisi
Nutrisi
Molekul Kompleks Molekul Sederhana
Contoh :
Pati
Selulosa
Contoh :
Glukosa
As.Amino
16. KATABOLISME KARBOHIDRAT-RESPIRASI AEROB
Proses ini berlangsung di dalam sitoplasma dengan menggunakan bantuan enzim yang berfungsi sebagai
katalis di dalam sitoplasma. Inti dari keseluruhan proses ini adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi
produk akhir berupa piruvat.
1 molekul glukosa akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul privat yang memiliki 3 atom karbon.
Proses ini berjalan melalui beberapa tahapan reaksi yang disertai dengan terbentuknya beberapa senyawa
antara seperti glukosa 6-fosfat dan fruktosa 6-fosfat.
Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul piruvat, proses ini juga akan menghasilkan ATP serta
NADH. Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-sel tubuh sebagai komponen dasar
sumber energi. Pada pembentukan Asetil Co-A organisme prokariotik terjadi dalam sitosol . Proses tersebut
menghasilkan NADH dan mengeluarkan CO2.
Tiga jalur pusat metabolisme pada bakteri adalah glikolisis, jalur pentosa fosfat, dan jalur Entner – Doudoroff
(ED). Untuk kebanyakan sel-sel, jalur terbesar dalam katabolisme glukosa adalah glikolisis. Glikolisis adalah
salah satu lintasan paling penting yang digunakan oleh sel untuk menghasilkan energi. Dalam glikolisis,
ditemukan 4 jalur utama pada bakteri yang berbeda, yaitu:
1. Jalur Embden – Meyerhoff - Parnas (EMP) : merupakan jalur glikolisis klasik
2. Jalur Hexose Monophosphate (HMP): jalur ini bertanggung jawab untuk sintesis nukleotida
3. Jalur Entner – Doudoroff (ED)
4. Pentosa Fosfat (PP)
17. Jalur Embden – Meyerhoff - Parnas (EMP)
Pada jalur ini, glukosa dipecah menjadi 2 piruvat. Selain itu, dalam proses ini
juga terjadi pembentukan ikatan kaya energi pada tingkat nutrien atau
substrat. Jalur EMP terdiri atas 3 tahapan penting metabolisme, yaitu:
1. Tahap I, fosforilasi ganda heksosa
Dimulai dari fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim
heksokinase. Glukosa 6-fosfat diisomerisasi menjadi fruktosa 6-fosfat dengan
bantuan fosfoglukoisomerase. Kemudian, fruktosa-6-fosfat difosforilasi menjadi
fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan fosfofruktokinase.
2. Tahap II, pemecahan heksosa bifosfat menjadi 2 triosa fosfat
Dimulai dari pemecahan fruktosa 1,6 bifosfat menjadi glieraldehid 3 fosfat
(G3P) dan dihidroksiaseton dengan bantuan aldolase. Dihidroksiaseton fosfat
dapat direduksi menjdai gliserol 3-fosfat dengan bantuan gliserol fosfat
dehidrogenase atau diisomerisasi menjadi G3P dengan bantuan triosa fosfat
isomerase sehingga menghasilkan 2 triosa fosfat (G3P).
3. Tahap III, defosforilasi triosa bifosfat menjadi energy dan piruvat.
Dimulai dari fosforilasi G3P oleh fosfat anorganik menjadi triosa bifosfat (1,3-
difosfogliserat) dengan bantuan G3P dehidrogenase. Proses ini
menghasilkanNADH sebagai sumber electron respirasi. 1,3-difosfogliseral
didefosforilasi menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan fosfogliserokinase.
Gugus fosfatdimutasi dari posisi 3 ke posisi 2, sehingga menghasilkan 2-
fosfogliserat dengan bantuan fosfogliserat mutase. Pembentukan ikatan
rangkap (dehidrasi) antara atom C no 2 dan no 3, sehingga 2-fosfogliserat
menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enolase. Keseluruhan reaksi
pada jalur EMP terdapat beberapa reaksi yang bersifat irreversible (tak dapat
balik). Yaitu glukosa menjadi glukosa 6-fosfat, fruktosa 1,6 bifosfat menjadi
gliseraldehid 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat, dan fosfoenolpiruvat menjadi
piruvat. Hasil akhir dari jalur EMP adalah 2 piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Piruvat akan diproses lebih lanjut melalui siklus asam sitrat. Pada jalur ini
dihasilkan pula senyawa antara yang menjadi precursor untuk proses
biosintesis Jalur EMP