SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
WA ODE GUSTIANI PURNAMASARI
(G2L1 19 001)
METABOLISME FUNGI
Rhizopus sp.
Mikroba
Prokariotik
Eukariotik
Sel yang memiliki selaput atau membran untuk
membungkus materi genetik yang terkandung di
dalam inti sel agar tidak tersebar. Contohnya
adalah ganggang, manusia, hewan, tumbuhan,
dan jamur.
Sel yang tidak memiliki selaput atau membran yang
melapisi inti sel, sehingga materi genetik yang
terkandung di dalam inti tidak terbungkus oleh selaput
atau membran. Contohnya organisme bersel satu
seperti bakteri, ganggang biru, dan paramecium.
Divisi Zygomycota
Ciri-ciri:
• Multiseluler
• Hifa tidak bersekat
• Dinding sel dari zat kitin
• Saprofit, parasit dan simbiosis
• Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa
organisme mati Lingkungan yang asam, mengandung
karbohirat
• Reproduksi seksual dengan zigosporangium
• Reproduksi aseksual dengan sporangium
Pembiakan zygomycota terjadi secara
aseksual dan secara seksual. Daur hidup
dimulai dari pertumbuhan spora
menjadi benang hifa yang bercabang-
cabang membentuk miselium dan tubuh
multiseluler
Rhizopus
sp.
KOMPONEN TUBUH
Habitat Hidup Rhizopus Sp
Reproduksi vegetatif
dengan cara membentuk
spora tak berflagel
(aplanospora) dan
generatif dengan cara
gametangiogami dari dua
hifa yang
kompatibel/konjugasi
dengan menghasilkan
zigospora
CARA FUNGI MENGAMBIL NUTRISI
 Heterotrof
Saprofit
Parasit
Simbiosis
fungi mendapat makanan
dari bahan organik yang
sudah mati dan dapat
menghancurkan
(menguraikan) sampah,
kotoran hewan, bangkai
hewan, dan bahan organik
lain.
memperoleh
zat organik dari
orgnisme
hidup yg lain
(inang)
memperoleh zat organik
dari organisme hidup yg
lain (inang) namun
bersifat menguntungkan
bagi inangnya  misal
membantu di dalam
proses pengambilan
mineral dari tanah
Cara Rizopus Memperoleh Nutrisi
Nutrisi
Molekul Kompleks Molekul Sederhana
Contoh :
Pati
Selulosa
Contoh :
Glukosa
As.Amino
Fungi Cell
Eukariotik
KATABOLISME KARBOHIDRAT
RESPIRASI AEROB
KATABOLISME KARBOHIDRAT-RESPIRASI AEROB
Proses ini berlangsung di dalam sitoplasma dengan menggunakan bantuan enzim yang berfungsi sebagai
katalis di dalam sitoplasma. Inti dari keseluruhan proses ini adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi
produk akhir berupa piruvat.
1 molekul glukosa akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul privat yang memiliki 3 atom karbon.
Proses ini berjalan melalui beberapa tahapan reaksi yang disertai dengan terbentuknya beberapa senyawa
antara seperti glukosa 6-fosfat dan fruktosa 6-fosfat.
Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul piruvat, proses ini juga akan menghasilkan ATP serta
NADH. Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-sel tubuh sebagai komponen dasar
sumber energi. Pada pembentukan Asetil Co-A organisme prokariotik terjadi dalam sitosol . Proses tersebut
menghasilkan NADH dan mengeluarkan CO2.
Tiga jalur pusat metabolisme pada bakteri adalah glikolisis, jalur pentosa fosfat, dan jalur Entner – Doudoroff
(ED). Untuk kebanyakan sel-sel, jalur terbesar dalam katabolisme glukosa adalah glikolisis. Glikolisis adalah
salah satu lintasan paling penting yang digunakan oleh sel untuk menghasilkan energi. Dalam glikolisis,
ditemukan 4 jalur utama pada bakteri yang berbeda, yaitu:
1. Jalur Embden – Meyerhoff - Parnas (EMP) : merupakan jalur glikolisis klasik
2. Jalur Hexose Monophosphate (HMP): jalur ini bertanggung jawab untuk sintesis nukleotida
3. Jalur Entner – Doudoroff (ED)
4. Pentosa Fosfat (PP)
Jalur Embden – Meyerhoff - Parnas (EMP)
Pada jalur ini, glukosa dipecah menjadi 2 piruvat. Selain itu, dalam proses ini
juga terjadi pembentukan ikatan kaya energi pada tingkat nutrien atau
substrat. Jalur EMP terdiri atas 3 tahapan penting metabolisme, yaitu:
1. Tahap I, fosforilasi ganda heksosa
Dimulai dari fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim
heksokinase. Glukosa 6-fosfat diisomerisasi menjadi fruktosa 6-fosfat dengan
bantuan fosfoglukoisomerase. Kemudian, fruktosa-6-fosfat difosforilasi menjadi
fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan fosfofruktokinase.
2. Tahap II, pemecahan heksosa bifosfat menjadi 2 triosa fosfat
Dimulai dari pemecahan fruktosa 1,6 bifosfat menjadi glieraldehid 3 fosfat
(G3P) dan dihidroksiaseton dengan bantuan aldolase. Dihidroksiaseton fosfat
dapat direduksi menjdai gliserol 3-fosfat dengan bantuan gliserol fosfat
dehidrogenase atau diisomerisasi menjadi G3P dengan bantuan triosa fosfat
isomerase sehingga menghasilkan 2 triosa fosfat (G3P).
3. Tahap III, defosforilasi triosa bifosfat menjadi energy dan piruvat.
Dimulai dari fosforilasi G3P oleh fosfat anorganik menjadi triosa bifosfat (1,3-
difosfogliserat) dengan bantuan G3P dehidrogenase. Proses ini
menghasilkanNADH sebagai sumber electron respirasi. 1,3-difosfogliseral
didefosforilasi menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan fosfogliserokinase.
Gugus fosfatdimutasi dari posisi 3 ke posisi 2, sehingga menghasilkan 2-
fosfogliserat dengan bantuan fosfogliserat mutase. Pembentukan ikatan
rangkap (dehidrasi) antara atom C no 2 dan no 3, sehingga 2-fosfogliserat
menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enolase. Keseluruhan reaksi
pada jalur EMP terdapat beberapa reaksi yang bersifat irreversible (tak dapat
balik). Yaitu glukosa menjadi glukosa 6-fosfat, fruktosa 1,6 bifosfat menjadi
gliseraldehid 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat, dan fosfoenolpiruvat menjadi
piruvat. Hasil akhir dari jalur EMP adalah 2 piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Piruvat akan diproses lebih lanjut melalui siklus asam sitrat. Pada jalur ini
dihasilkan pula senyawa antara yang menjadi precursor untuk proses
biosintesis Jalur EMP
HUBUNGAN KARBOHIDRAT PROTEIN
DAN LEMAK
Metabolisme wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001

More Related Content

What's hot

Perananan mineral bagi non ruminansia unggas
Perananan mineral bagi non ruminansia unggasPerananan mineral bagi non ruminansia unggas
Perananan mineral bagi non ruminansia unggas
Mursye Regar
 
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan
Bab 6 makanan dan sistem pencernaanBab 6 makanan dan sistem pencernaan
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan
Taufik Mustofa
 

What's hot (19)

04. bab i
04. bab i04. bab i
04. bab i
 
Mikling ppt
Mikling pptMikling ppt
Mikling ppt
 
Assignment Piramid Makanan Karbohidrat
Assignment Piramid Makanan KarbohidratAssignment Piramid Makanan Karbohidrat
Assignment Piramid Makanan Karbohidrat
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Dampak cemaran mbm, melamin dan beta 2 2
Dampak cemaran mbm, melamin dan beta 2 2Dampak cemaran mbm, melamin dan beta 2 2
Dampak cemaran mbm, melamin dan beta 2 2
 
Biokimia nutrisi pendahuuan
Biokimia nutrisi   pendahuuanBiokimia nutrisi   pendahuuan
Biokimia nutrisi pendahuuan
 
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
Biokimia Pangan (Tanaman Kacang-kacangan)
 
Fermentasi kelompok 2
Fermentasi kelompok 2Fermentasi kelompok 2
Fermentasi kelompok 2
 
Farmentasi kimia
Farmentasi   kimiaFarmentasi   kimia
Farmentasi kimia
 
Proses fermentasi angkak
Proses fermentasi angkakProses fermentasi angkak
Proses fermentasi angkak
 
Biokimia pangan (umbi umbian)
Biokimia pangan (umbi umbian)Biokimia pangan (umbi umbian)
Biokimia pangan (umbi umbian)
 
Perananan mineral bagi non ruminansia unggas
Perananan mineral bagi non ruminansia unggasPerananan mineral bagi non ruminansia unggas
Perananan mineral bagi non ruminansia unggas
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
LAPORAN BIOLOGI 2013
LAPORAN BIOLOGI 2013LAPORAN BIOLOGI 2013
LAPORAN BIOLOGI 2013
 
tugas 1
tugas 1tugas 1
tugas 1
 
AT Modul 2 kb 3
AT Modul 2 kb 3AT Modul 2 kb 3
AT Modul 2 kb 3
 
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan
Bab 6 makanan dan sistem pencernaanBab 6 makanan dan sistem pencernaan
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan
 
Bioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan FungiBioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan Fungi
 

Similar to Metabolisme wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001

Glikolisis karbohidrat
Glikolisis karbohidratGlikolisis karbohidrat
Glikolisis karbohidrat
Basyrowi Arby
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Tezzara Clara Sutjipto
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
shafhandustur
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Klara Tri Meiyana
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
nurhujaimah
 
Medtek hesty octafiana
Medtek hesty octafianaMedtek hesty octafiana
Medtek hesty octafiana
hestyoctafiana
 

Similar to Metabolisme wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001 (20)

Glikolisis karbohidrat
Glikolisis karbohidratGlikolisis karbohidrat
Glikolisis karbohidrat
 
PPT Biokimia Kel. 4.pptx
PPT Biokimia Kel. 4.pptxPPT Biokimia Kel. 4.pptx
PPT Biokimia Kel. 4.pptx
 
Glikolisis-Kelompok 3.pptx
Glikolisis-Kelompok 3.pptxGlikolisis-Kelompok 3.pptx
Glikolisis-Kelompok 3.pptx
 
PPT_BOKIMIA.pdf
PPT_BOKIMIA.pdfPPT_BOKIMIA.pdf
PPT_BOKIMIA.pdf
 
Glikogenolisis
Glikogenolisis Glikogenolisis
Glikogenolisis
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
 
Metabolisme karbohidrat 2
Metabolisme karbohidrat 2Metabolisme karbohidrat 2
Metabolisme karbohidrat 2
 
Tugas biokimia iii
Tugas biokimia iiiTugas biokimia iii
Tugas biokimia iii
 
Glukoneogenesis
GlukoneogenesisGlukoneogenesis
Glukoneogenesis
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Kelompok 5 Fitokimia I.pptx
Kelompok 5 Fitokimia I.pptxKelompok 5 Fitokimia I.pptx
Kelompok 5 Fitokimia I.pptx
 
Metabolisme kh 10
Metabolisme kh 10Metabolisme kh 10
Metabolisme kh 10
 
Metabolisme kh 10
Metabolisme kh 10Metabolisme kh 10
Metabolisme kh 10
 
Medtek hesty octafiana
Medtek hesty octafianaMedtek hesty octafiana
Medtek hesty octafiana
 

More from Yusuf Ahmad Husaeni

More from Yusuf Ahmad Husaeni (13)

Metabolisme tumbuhan Ketela Pohon
Metabolisme tumbuhan Ketela PohonMetabolisme tumbuhan Ketela Pohon
Metabolisme tumbuhan Ketela Pohon
 
Metabolisme rilla sandri g2 l1 19 005
Metabolisme rilla sandri g2 l1 19 005Metabolisme rilla sandri g2 l1 19 005
Metabolisme rilla sandri g2 l1 19 005
 
Metabolisme bonni rubak g2 l1 19 008
Metabolisme bonni rubak g2 l1 19 008Metabolisme bonni rubak g2 l1 19 008
Metabolisme bonni rubak g2 l1 19 008
 
Metabolisme asni g2 l1 19 003
Metabolisme asni g2 l1 19 003Metabolisme asni g2 l1 19 003
Metabolisme asni g2 l1 19 003
 
Metabolisme alman arif g2 l1 19 006
Metabolisme alman arif g2 l1 19 006Metabolisme alman arif g2 l1 19 006
Metabolisme alman arif g2 l1 19 006
 
Hormon yusuf ahmad husaeni g2 l119007
Hormon yusuf ahmad husaeni g2 l119007Hormon yusuf ahmad husaeni g2 l119007
Hormon yusuf ahmad husaeni g2 l119007
 
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001
Hormon wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001
 
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
 
Hormon irnawati g2 l1 19 002
Hormon irnawati g2 l1 19 002Hormon irnawati g2 l1 19 002
Hormon irnawati g2 l1 19 002
 
Hormon bonni rubak g2 l1 19 008
Hormon bonni rubak g2 l1 19 008Hormon bonni rubak g2 l1 19 008
Hormon bonni rubak g2 l1 19 008
 
Hormon asni g2 l1 19 003
Hormon asni g2 l1 19 003Hormon asni g2 l1 19 003
Hormon asni g2 l1 19 003
 
Hormon alman arif g2 l1 19 006
Hormon alman arif g2 l1 19 006Hormon alman arif g2 l1 19 006
Hormon alman arif g2 l1 19 006
 
Hormon wa ode nur asmi t. g2 l119004
Hormon wa ode nur asmi t. g2 l119004Hormon wa ode nur asmi t. g2 l119004
Hormon wa ode nur asmi t. g2 l119004
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 

Metabolisme wa ode gustiani purnamasari g2 l1 19 001

  • 1. WA ODE GUSTIANI PURNAMASARI (G2L1 19 001) METABOLISME FUNGI Rhizopus sp.
  • 2. Mikroba Prokariotik Eukariotik Sel yang memiliki selaput atau membran untuk membungkus materi genetik yang terkandung di dalam inti sel agar tidak tersebar. Contohnya adalah ganggang, manusia, hewan, tumbuhan, dan jamur. Sel yang tidak memiliki selaput atau membran yang melapisi inti sel, sehingga materi genetik yang terkandung di dalam inti tidak terbungkus oleh selaput atau membran. Contohnya organisme bersel satu seperti bakteri, ganggang biru, dan paramecium.
  • 3. Divisi Zygomycota Ciri-ciri: • Multiseluler • Hifa tidak bersekat • Dinding sel dari zat kitin • Saprofit, parasit dan simbiosis • Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati Lingkungan yang asam, mengandung karbohirat • Reproduksi seksual dengan zigosporangium • Reproduksi aseksual dengan sporangium Pembiakan zygomycota terjadi secara aseksual dan secara seksual. Daur hidup dimulai dari pertumbuhan spora menjadi benang hifa yang bercabang- cabang membentuk miselium dan tubuh multiseluler
  • 7. Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora
  • 8.
  • 9. CARA FUNGI MENGAMBIL NUTRISI  Heterotrof Saprofit Parasit Simbiosis fungi mendapat makanan dari bahan organik yang sudah mati dan dapat menghancurkan (menguraikan) sampah, kotoran hewan, bangkai hewan, dan bahan organik lain. memperoleh zat organik dari orgnisme hidup yg lain (inang) memperoleh zat organik dari organisme hidup yg lain (inang) namun bersifat menguntungkan bagi inangnya  misal membantu di dalam proses pengambilan mineral dari tanah
  • 10. Cara Rizopus Memperoleh Nutrisi Nutrisi Molekul Kompleks Molekul Sederhana Contoh : Pati Selulosa Contoh : Glukosa As.Amino
  • 11.
  • 13.
  • 16. KATABOLISME KARBOHIDRAT-RESPIRASI AEROB Proses ini berlangsung di dalam sitoplasma dengan menggunakan bantuan enzim yang berfungsi sebagai katalis di dalam sitoplasma. Inti dari keseluruhan proses ini adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi produk akhir berupa piruvat. 1 molekul glukosa akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul privat yang memiliki 3 atom karbon. Proses ini berjalan melalui beberapa tahapan reaksi yang disertai dengan terbentuknya beberapa senyawa antara seperti glukosa 6-fosfat dan fruktosa 6-fosfat. Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul piruvat, proses ini juga akan menghasilkan ATP serta NADH. Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-sel tubuh sebagai komponen dasar sumber energi. Pada pembentukan Asetil Co-A organisme prokariotik terjadi dalam sitosol . Proses tersebut menghasilkan NADH dan mengeluarkan CO2. Tiga jalur pusat metabolisme pada bakteri adalah glikolisis, jalur pentosa fosfat, dan jalur Entner – Doudoroff (ED). Untuk kebanyakan sel-sel, jalur terbesar dalam katabolisme glukosa adalah glikolisis. Glikolisis adalah salah satu lintasan paling penting yang digunakan oleh sel untuk menghasilkan energi. Dalam glikolisis, ditemukan 4 jalur utama pada bakteri yang berbeda, yaitu: 1. Jalur Embden – Meyerhoff - Parnas (EMP) : merupakan jalur glikolisis klasik 2. Jalur Hexose Monophosphate (HMP): jalur ini bertanggung jawab untuk sintesis nukleotida 3. Jalur Entner – Doudoroff (ED) 4. Pentosa Fosfat (PP)
  • 17. Jalur Embden – Meyerhoff - Parnas (EMP) Pada jalur ini, glukosa dipecah menjadi 2 piruvat. Selain itu, dalam proses ini juga terjadi pembentukan ikatan kaya energi pada tingkat nutrien atau substrat. Jalur EMP terdiri atas 3 tahapan penting metabolisme, yaitu: 1. Tahap I, fosforilasi ganda heksosa Dimulai dari fosforilasi glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim heksokinase. Glukosa 6-fosfat diisomerisasi menjadi fruktosa 6-fosfat dengan bantuan fosfoglukoisomerase. Kemudian, fruktosa-6-fosfat difosforilasi menjadi fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan fosfofruktokinase. 2. Tahap II, pemecahan heksosa bifosfat menjadi 2 triosa fosfat Dimulai dari pemecahan fruktosa 1,6 bifosfat menjadi glieraldehid 3 fosfat (G3P) dan dihidroksiaseton dengan bantuan aldolase. Dihidroksiaseton fosfat dapat direduksi menjdai gliserol 3-fosfat dengan bantuan gliserol fosfat dehidrogenase atau diisomerisasi menjadi G3P dengan bantuan triosa fosfat isomerase sehingga menghasilkan 2 triosa fosfat (G3P). 3. Tahap III, defosforilasi triosa bifosfat menjadi energy dan piruvat. Dimulai dari fosforilasi G3P oleh fosfat anorganik menjadi triosa bifosfat (1,3- difosfogliserat) dengan bantuan G3P dehidrogenase. Proses ini menghasilkanNADH sebagai sumber electron respirasi. 1,3-difosfogliseral didefosforilasi menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan fosfogliserokinase. Gugus fosfatdimutasi dari posisi 3 ke posisi 2, sehingga menghasilkan 2- fosfogliserat dengan bantuan fosfogliserat mutase. Pembentukan ikatan rangkap (dehidrasi) antara atom C no 2 dan no 3, sehingga 2-fosfogliserat menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enolase. Keseluruhan reaksi pada jalur EMP terdapat beberapa reaksi yang bersifat irreversible (tak dapat balik). Yaitu glukosa menjadi glukosa 6-fosfat, fruktosa 1,6 bifosfat menjadi gliseraldehid 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat, dan fosfoenolpiruvat menjadi piruvat. Hasil akhir dari jalur EMP adalah 2 piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Piruvat akan diproses lebih lanjut melalui siklus asam sitrat. Pada jalur ini dihasilkan pula senyawa antara yang menjadi precursor untuk proses biosintesis Jalur EMP
  • 18.