2. PENGERTIAN
VIRUS
Virus berasal dari bahasa Yunani
“venom” yang berarti racun.
Secara umum virus merupakan
partikel tersusun atas elemen
genetik yang mengandung salah
satu asam nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) atau
asam ribonukleat (RNA) yang
dapat berada dalam dua kondisi
yang berbeda, yaitu secara
intraseluler dalam tubuh inang
dan ekstraseluler diluar tubuh
inang.
3. Bentuk-Bentuk Virus
Bentuk virus bervariasi dari segi
ukuran, bentuk dan komposisi
kimianya. Virus ada yang
berbentuk polihidris, batang,
bentuk T dan bola. Ukuran virus
sangat kecil, hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron,
berkisar dari 0,02 mikrometer
sampai 0,3 mikrometer.
4. Virus
Influenza
(Garjito, 2013)
Virus influenza adalah partikel berselubung
berbentuk bundar atau bulat panjang,
merupakan genome RNA rangkaian tunggal
dengan jumlah lipatan tersegmentasi
sampai mencapai delapan lipatan, dan
berpolaritas negatif. Virus influenza
merupakan nama generik dalam keluarga
Orthomyxoviridae dan diklasifikasikan
dalam tipe A, B atau C berdasarkan
perbedaan sifat antigenik dari nucleoprotein
dan matrix proteinnya (Mohamad, 2005).
6. Virus Avian Influenza
H5N1(VAI)
Klasifikasi virus
Grup: Grup V ((-)ssRNA)
Ordo: Articulavirales
Famili: Orthomyxoviridae
Genus: Alphainfluenzavirus
Spesies: Virus influenza A
Virus avian influenza (VAI) merupakan
virus influenza A terdiri dari 8 segmen
gen yang mengkode sekitar 11 jenis
protein dan termasuk dalam famili
Orthomyxoviridae (Mulyadi, 2005).
8. Virus avian influenza masuk kedalam sel
hospes
Virus influenza akan melekat dengan permukaan sel
setelah terjadi percampuran antara bagian ujung terluar
hemaglutinin (HA) dengan asam sialat dari suatu sel
glikoprotein dan glikolipid. Asam sialat kemudian akan
berikatan dengan galaktose α 2-3 (pada unggas) atau α
2-6 (pada manusia) untuk mendeterminasi spesifitas
hospes, kemudian virion akan masuk dan menyatu
kedalam sebuah ruangan endosome sel hospes setelah
berhasil melekat pada resetor yang sesuai, dalam ruang
ini virus mengalami degradasi dengan cara menyatukan
membran virus dengan membran endosome.
(Werner & Harder, 2006)
9. Peran Hemaglutinin dan
Neuraminidase
Pada awal infeksi hemaglutinin (VAI) akan
berikatan dengan reseptor sel dan melepaskan
ribonukleoprotein. Hemaglutinin sebagai
glikoprotein permukaan utama virus influenza
ditranslasi sebagai protein tunggal HA. Selain
berperan dalam sifat antigenik dan tingkat
patogenisitas virus, protein hemaglutinin juga
berperan dalam spesifisitas hospes VAI. Salah
satu faktor yang berperan dalam infeksi VAI ini
adalah adanya kecocokan antara virus dengan
reseptor pada permukaan sel hospes.
(Harvey et al, 2004)
Hemaglutinin Neuraminida
seNeuraminidase berperan di dalam
spesifisitas (VAI) terhadap hospes, yaitu
berperan untuk menghidrolisis ikatan
antara galaktosa dan N-acetylneraminic
pada rantai ujung oligosakharida-
glikoprotein. Fungsi NA ini harus
berada dalam posisi seimbang dengan
HA. Kondisi ini bertujuan agar aktivitas
enzimatik dalam melepaskan Sialic acid
dari sel yang terinfeksi tidak
Menyebabkan penurunan efisiensi
infeksi sel berikutnya.
(Asmara, 2006)