Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
PAPARAN PCM.RPPK - SKJ (rev01).pptx
1. SURVEY KONDISI JEMBATAN
TAHUN 2023
Bandung, 03 Juli 2023
DINAS BINA MARGA DAN
PENATAAN RUANG
PROVINSI JAWA BARAT
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK
3. : INFORMASI PEKERJAAN
SURVEY KONDISI JEMBATAN UPTD I s/d VI
DBMPJABAR
Nama Pekerjaan : SURVEY KONDISI JEMBATAN
Lokasi Pekerjaan : Lokasi pekerjaan ini adalah Jembatan yang berada di wilayah UPTD Pengelolaan Jalan
dan Jembatan Wilayah Pelayanan I s/d VI.
Nama Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
Alamat : Jl. Asia Afrika Jl. Braga No.79-81, Braga, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat
40261
Nama Calon Penyedia Jasa : PT. SECON DWITUNGGAL PUTRA
Alamat : Ruko Randusari Residence Kav. 2
Bandung
Sistem Kontrak : Lumpsum
Sumber Dana : APBD Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2023.
Waktu Pelaksanaan : 165 (seratus enam puluh lima)
hari kalender.
4. : INFORMASI PEKERJAAN
STANDAR TEKNIS
1. Pedoman Pemeriksaan Jembatan No. 01/P/BM/2022.
2. Panduan Pemeriksaan Jembatan - Bridge Management System (BMS) tahun 1993.
REFERENSI HUKUM
1. Undang Undang No.2 Th. 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang Undang No.38 Th. 2004 tentang Jalan;
3. Undang Undang No.2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang No. 38 Tahun 2004
tentang Jalan
4. Peraturan Pemerintah No. 34 Th. 2006 tentang Jalan;
5. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
6. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ;
7. Peraturan Menteri PUPR Nomor: 19/PRT/M/2014 tahun 2014 Tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2011 Tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifikasi Usaha Jasa
Konstruksi;
8. Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 524/KPTS/M/2022 Tahun 2022
Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan
Jasa Konsultansi Konstruksi;
10.Peraturan LKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
11.Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui
Penyedia.
5. : INFORMASI PEKERJAAN
LATAR BELAKANG
MAKSUD DAN TUJUAN
Sesuai dengan tugas pokok Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang meliputi sub urusan jalan, jasa konstruksi dan penataan
ruang yang menjadi kewenangan provinsi, dimana dalam sub urusan jalan tercakup juga mengenai jembatan sebagai
bangunan pelengkap jalan.
Berdasarkan database kondisi jembatan pada ruas jalan Provinsi Jawa Barat terdapat jembatan yang mengalami
kerusakan, baik rusak sedang, rusak berat dan kondisi kritis, sehingga pemeriksaan kondisi jembatan diperlukan untuk
mengidentifikasi kerusakan agar tindakan perbaikan dan program penanganan yang tepat dapat dilakukan sehingga
tidak sampai membahayakan pengguna jalan / jembatan.
Maksud : Melakukan survey kondisi jembatan dengan Nilai Kondisi (NK) ≥ 3 dan berdasarkan usulan longlist
penanganan jembatan prioritas dari UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan untuk meyakinkan bahwa jembatan berada
pada kondisi aman terhadap pemakai jalan dan sebagai pembaharuan database Jembatan, tujuan pekerjaan ini
diantaranya:
1. Mendapatkan informasi data kondisi jembatan yang akan digunakan sebagai dasar di dalam Perencanaan Teknis
Jembatan pada Provinsi Jawa Barat.
2. Diperoleh data prioritas penanganan jembatan sesuai dengan urutan dari tingkat penanganan.
3. Pembaharuan Database berkenaan dengan kondisi jembatan berdasarkan skala penanganan.
4. Analisis data kondisi jembatan terhadap rencana penanganan
6. : LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan ini
adalah Jembatan yang
berada di wilayah UPTD
Pengelolaan Jalan dan
Jembatan Wilayah
Pelayanan I s/d VI.
7. LINGKUP PEKERJAAN Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Jembatan dilaksanakan terhadap 163 Jembatan dengan
Nilai Kondisi (NK) ≥ 3, dan berdasarkan usulan longlist penanganan
jembatan prioritas serta jembatan yang belum terinventarisasi, di
Wilayah Pelayanan I s.d. VI.
12. Sumber: KAK Survei Kondisi Jembatan 2023
DATA
JEMBATAN
UPTD KABUPATEN
KAB. BEKASI 3
KAB. BOGOR 12
KAB. CIANJUR 12
KOTA. SUKABUMI 2
KAB. SUKABUMI 29
KAB. BANDUNG 25
KAB. BDG BRT 11
KAB. KARAWANG 13
KAB. PURWAKARTA 2
KAB. SUBANG 8
KOTA BANDUNG 7
KOTA CIMAHI 1
KAB. GARUT 5
KAB. SUMEDANG 5
KOTA GARUT 1
KAB KUNINGAN 4
KAB PANGANDARAN 1
KAB. CIAMIS 1
KAB. TASIK 5
KOTA TASIK 3
KAB. CIREBON 5
KAB. INDRAMAYU 5
KAB. MAJALENGKA 3
VI
27
31
67
11
14
13
JUMLAH JEMBATAN
I
II
III
IV
V
1 31 67 11 14 13
0
10
20
30
40
50
60
70
80
UPTD
JUMLAH
POPULASI JEMBATAN
I II III IV V VI
TOTAL 163 JEMBATAN
14. : STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN
AHLI JEMBATAN
Arif Darmawan, ST
Sudarmana, ST
Aminudin, ST
TEAM LEADER
D PraherdianPutra, ST, MT
DIREKTUR UTAMA
SEKTRETARIS OPERATORKOMPUTER
AHLI K3 KONSTRUKSI
Yogi Kurniadi
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat.
SURVEYOR
16. 1. Peta Jaringan Jalan Jawa Barat (Spatial)
2. Data Jembatan Terbangun / As-Built Drawing (Jika Ada)
3. Data Koordinat Jembatan
DATA SEKUNDER
DATA JALAN/JEMBATAN
1. Dokumen Survey Kondisi Jembatan di UPTD Pengelolaan Jalan dan
Jembatan Wilayah Pelayanan I, II dan III, Tahun 2021
2. Dokumen Survey Kondisi Jembatan di UPTD Pengelolaan Jalan dan
Jembatan Wilayah Pelayanan IV, V dan VI, Tahun 2021
STUDI TERDAHULU
18. MULAI
PERSIAPAN
o PEMAHAMAN TERHADAP KAK
PENYUSUNAN RENCANA
KERJA
LAPORAN
PENDAHULUAN
KICKOFF
MEETING
A
o MELAKUKAN KOORDINASI
DENGAN INSTANSI/STAKEHOLER
TERKAIT
DISKUSI
PENDAHULUAN
TAHAP
PESIAPAN
DAN
PENDAHULUAN
PERSIAPAN
PENGUMPULAN DATA
SURVEI LAPANGAN
PENGOLAHAN DATA
REKAP & PENYUSUNAN
FINALISASI
MULAI
SELESAI
: PENDEKATAN METODOLOGI
19. A
SURVEI PEMERIKASAAN
DETAIL
DISKUSI
TEKNIS
B
TAHAP
SURVEI
LAPANGAN
Survei Data
SEKUNDER
Dokumen Survey Kondisi
Jembatan di UPTD
Pengelolaan Jalan dan
Jembatan Wilayah
Pelayanan I, II dan III,
Tahun 2021
Dokumen Survey Kondisi
Jembatan di UPTD
Pengelolaan Jalan dan
Jembatan Wilayah
Pelayanan IV, V dan VI,
Tahun 2021
Data Base Jembatan
As-Build Drawing
Data Terkait Lainnya
Survei Data
PRIMER
SURVEI PEMERIKSAAN
INVENTARISASI
: PENDEKATAN METODOLOGI
REKAP & ANALISIS AWAL
SURVEI PEMERIKASAAN
KHUSUS
DOKUMEN
LAPORAN TEKNIS-1
22. Peralatan Survei
1. Formulir Survei
2. Kertas untuk gambar atau cacatan;
3. Alat Tulis;
4. Kendaraan dengan odometer yang berfungsi;
5. Alat pengukur jarak;
6. Meteran tangan dengan panjan 2-3 meter;
7. Meteran pita dengan panjan 7,5 meter dan 30 meter;
8. Sekop;
9. Parang;
10. Kalkulator;
11. Kamera Digital;
12. Teropong;
13. Lampu senter dan baterai
14. Kapur untuk menulis;
15. Palu;
16. Obeng;
17. Sikat Baja;
18. Sapu Kecil;
19. Kaca;
20. Pisau Saku;
21. Tiltmeter dan Busur Derajat;
22. Pengukur Lebar Retak;
23. Penggaris;
24. Jangka Lengkung ke dalam dan ke luar;
25. Pahat;
26. Seperangkat Feeler Gauge;
27. Seperangkat Kunci Pas;
28. Linggis;
29. Tangga;
30. Papan tulis putih kecil dan spidol non permanen untuk
menampilkan nama dan nomor jembatan dalam foto;
31. GPS Device;
32. Pesawat Nirawak atau Unmannded Aerial Vehicle (UAV)
atau Drone.
33. P3K
34. APD
35. HandyTaklie
35. Pemeriksaan Khusus
SURVEI TOPOGRAFI DAN GEOMETRI
Pekerjaan topografi dan geometri struktur bertujuan
untuk mengetahui kondisi existing bentuk geometri
jembatan. Pekerjaan dilakukan sebagai berikut:
a. Peralatan
1. UAV DJI Camera 1 unit
2. Komputer note book sebanyak 1 unit
3. Batrry/Accu sebanyak 1 buah
4. Radio HT sebanyak 1 set
5. Theodolite TS sebanyak 1 set
6. GPS merek Garmin 585 sebanyak 1 unit
7. Tripod sebanyak 2 buah
8. Jalon sebanyak 2 buah
9. Roll meter 50 m sebanyak 1 buah
a. Langkah Kerja
Orientasi Lapangan
Pemasangan Bench Mark/Penentuan Titik Ukur
Pengukuran Poligon
Pengukuran Topografi dan Detail Situasi.
Pengukuran berbasi 3 dimensi
36. Pemeriksaan Khusus
Pengujian Hammer Test
Persiapan Benda Uji
1. Elemen beton yang akan diuji harus memiliki tebal minimum 100 mm dan
menyatu dengan struktur.
2. Diameter bidang uji minimum 150 mm. Permukaan dengan tekstur yang
kasar, lunak atau terkelupas mortarnya harus diratakan dengan batu
penggosok.
3. Pengujian tidak diijinkan apabila di bawah permukaan beton terdapat
batang tulangan dengan selimut kurang dari 20 mm.
37. Pemeriksaan Khusus
Pengujian Hammer Test
No. Document :
Project Name : Assessment & Testing Struktur
Project Location : Cibereum
Testing : Recapitulation Of Hammer Test Result
Q >40
Q=
30 -40
Q =
20-30
Q <20
1 Cibereum S1-1 Pelat 46.0 25.0 √ - - - Good-Solid Layer
2 Cibereum S2-1 Pelat 63.7 24.0 √ - - - Good-Solid Layer
3 Cibereum Abt1-1 Abutment 48.3 11.5 √ - - - Good-Solid Layer
4 Cibereum Abt2-1 Abutment 28.2 10.5 - - √ - Less Solid
*Conclusion, Hanya untuk dimasukkan di report
No.
Type Of
Structure
Average per
Rebound
Value fc' (Q)
Average per
Elements fc'
(Mpa)
1 Pelat 54.9 24.5
2 Abutment 38.3 11.0
No. Location
Sample
Code
Direction
Type Of
Structure
Average
Rebound
Value (Q)
Average
Estimate fc'
(Mpa)
Concrete Surface Quality
Surface Quality
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Location Surface Quality
Good-Solid Layer
Solid Enough
Cibereum
RESULT
CONTOH HASIL ANALISIS
38. a. Standar
Pengujian UPV PUNDIT dilakukan berdasarkan standar sebagai berikut:
BS EN 12504 Part 4 Testing Concrete. Determination of Ultrasonic Pulse Velocity
IS 13311 (Part-1) Methods of Non-Destructive Testing of Concrete: Part-1: Ultrasonic Pulse Velocity.
ASTM C597-16 Standard Test Method for Pulse Velocity Through Concrete
ASTM C215 Test Method for Fundamental Transverse, Longitudinal, and Torsional Resonant Frequencies of Concrete Specimens
Pemeriksaan Khusus
Pengujian UPV (Ultrasonic Pulse Velocity)
a. Peralatan
Peralatan UPV Pundit terdiri dari:
UPV PUNDIT
Gerinda
Media kalibrasi
Ultrasonic Gel/Grease
Meteran
Sikat Kawat
39. Pemeriksaan Khusus
Pengujian UPV (Ultrasonic Pulse Velocity)
Mulai
Persiapan
Pengujian
Persiapan Alat
Pengujian
Indirect
transmission
Simpan Data
dan Catat
Direct
transmission
Semi-direct
transmission
Menentukan Lokasi
Bidang Uji
Konfigurasi Alat
Membersihkan
Bidang Uji
Meratakan Permukaan
Bidang Uji
Kalibrasi Alat
Selesai
Lokasi Titik Uji
Mudah Dijangkau
Untuk Pengujian
Langsung
< 70cm
kedalaman
Iya
Tidak
Hanya
Satu Sisi
40. Pemeriksaan Khusus
Pengujian UPV (Ultrasonic Pulse Velocity)
Metode pelaksanaan UPV Pundit dibagi tiga tahap pelakasanaan
yaitu:
Persiapan Lokasi Uji; Tahapan ini adalah persiapan awal untuk
menentukan dan mempersiapkan lokasi titik uji. Penentuan
lokasi uji didasarkan pada kondisi beton dengan permukaaan
yang relatif bagus. Setelah itu meratakan permukaan titik uji
(flattening) dengan gerindra dan memberi tanda lokasi uji dengan
pilox (marking).
Persiapan Alat ; Tahapan ini adalah menyetel alat UPV Pundit
sesuai keperluan kemudian dikalibrasi sesuai ketentuan pada
benda uji kalibrasi (Oles permukaan benda uji dengan Gel
Ultrasonik).
Pengujian; Tahapan ini adalah tahapan pengambilan pulse
velocity dengan alat Pundit. Sesuai penjelasan singkat standar
yang dipakai, terdapat tiga metode pengambilan pulse velocity.
Untuk pengambilan dengan direct transmission sangat
direkomendasikan, karena hasil yang paling akurat. Namun sulit
dilakukan karena keterbatasan di lapangan. Semi-direct
transmission hasil yang akan diperoleh cukup akurat. Dan yang
terakhir adalah indirect/surface transmission merupakan metode
yang paling buruk hasilnya dibanding metode yang lainnya.
Namun butuh direduksi agar hasilnya mendekati nilai pulse
velocity direct transmission. Setiap melakukan pengujian
diwajibkan mengoleskan ultrasonik gel pada beton yang akan
diuji.
41. Pemeriksaan Khusus
Pengujian UPV (Ultrasonic Pulse Velocity)
No. Document : Note :
Project Name : REHABILITASI JEMBATAN PROVINSI BANTEN *Based On BS 1881: Part 203: 1986
Location : JEMBATAN CIBEREUM
Testing
Indirect Method*
1 SLAB S1-1 2880 3168
** Indirect Factor taking to 5% -20% based on Guidebook
on non-destructive testing of concrete structures,
Ch.11.1.4.4 based on ASTM C215 Test Method for
Fundamental Transverse, Longitudi- nal, and Torsional
Resonant Frequencies of Concrete Specimens
: Estimation Concrete Strength and Ultrasonic Pulse Velocity Result
(Indirect Method)
Location/Type Of Structure Sample Code InDirect Velocity [m/s] Indirect / Direct (Factor Indirect)** Direct Velocity [m/s]
Number
1.1
RESULT
Indirect Method*
2 SLAB S1-1 2921 3213
Number Location/Type Of Structure Sample Code InDirect Velocity [m/s]
1.1
Indirect / Direct (Factor Indirect)** Direct Velocity [m/s]
Indirect Method*
3 ABUTMENT ABT1-1 2416 2658
Number Location/Type Of Structure Sample Code InDirect Velocity [m/s] Indirect / Direct (Factor Indirect)** Direct Velocity [m/s]
1.1
Indirect Method*
4 ABUTMENT ABT2-1 2379 2617
Direct Velocity [m/s]
Number Location/Type Of Structure Sample Code InDirect Velocity [m/s] Indirect / Direct (Factor Indirect)**
1.1
No. Document :
Project Name : REHABILITASI JEMBATAN PROVINSI BANTEN
Project Location : JEMBATAN CIBEREUM
Testing : Conclusion Of Criteria Direct Pulse Velocity
>4500 m/s
Excelent
3500-4500
m/s Good
3000-3500
m/s Medium
<3000 m/s
doubtfull
1 S1-1 SLAB 3168 - - √ - Medium Concrete Grade
2 S1-1 SLAB 3213 - - √ - Medium Concrete Grade
3 ABT1-1 ABUTMENT 2658 - - - √ Doubtful Concrete Grade
4 ABT2-1 ABUTMENT 2617 - - - √ Doubtful Concrete Grade
Disetujui Oleh
Diperiksa Oleh
Dibuat Oleh
Description
Sample Code
Number
Average
Direct
Velocity
[m/s ]
CLASSIFICATION OF THE QUALITY OF
Element Of Structure
RESULT
CONTOH HASIL ANALISIS
42. a. Standar yang digunakan untuk pemeriksaan konfigurasi tulangan dan ketebalan selimut beton adalah sebagai berikut:
BS 1881 Part 204 Testing Concrete. Recommendations On The Use Of Electromagnetic Covermeters
ACI 228.2R-2.51 Report on Nondestructive Test Methods for Evaluation of Concrete in Structures
Peralatan yang digunakan sebagai berikut:
a. Bar Scanner
b. Gerinda
c. Meteran
d. Sikat Kawat
Pemeriksaan Khusus
Pengujian Rebar Scanner / Cover Meter
44. a. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pemeriksaan susunan tulangan baja secara umum dapat dideskripsikan
sesuai tahapan sebagai berikut:
Meratakan permukaan beton yang akan diperiksa susunan tulangannya,
Mengukur dimensi struktur dinding beton/kolom/plat lantai/balok yang akan diperiksa.
Melakukan persiapan alat Rebar Detector,
Melakukan scan pada area struktur yang dituju, untuk scan awal dilakukan pada main bar
direction (arah tulangan utama) dan selanjutnya scan pada stirrups direction (arah tulangan
sengkang),
Melakukan penyimpanan hasil scan elemen struktur dan mencatat object number.
Dokumentasi proses pengujian.
Pemeriksaan Khusus
Pengujian Rebar Scanner / Cover Meter
45. Pemeriksaan Khusus
Pengujian Rebar Scanner / Cover Meter
No. Document :
Project Name : REHABILITAS JEMBATAN PROVINSI BANTEN
Project Location : JEMBATAN PINTU AIR RANGGONG II
Testing : Recapitulation Of Scanning Rebar + Covermeter Test
Type Structure : Beam
Jumlah
Tulangan
Diameter Tulangan
(Berdasarka Concrete
Break Out)
Jumlah
Tulangan
Diameter Tulangan
(Berdasarka Concrete
Break Out)
Jarak Tulangan
Per 1 m (m)
Side (a) 3 D22 5 D19 0.20 23.7
Side (b) 5 D22 6 D19 0.17 39.6
Side (c) 3 D22 6 D19 0.17 81.3
Side (a) 3 D22 5 D19 0.20 68.2
Side (b) 5 D22 5 D19 0.20 19.1
Side (c) 3 D22 6 D19 0.17 81.3
Typical Sketsa Pengujian Pilecap:
* Hapus Baris/Kolom Yang tidak Ditampilkan dan Tambahkan Kolom/Baris Yang diperlukan
1
Jembatan Pintu Air
Ranggong II
PC1-(1-6)
700X460
Tumpuan
2
Jembatan Pintu Air
Ranggong II
PC2-(1-6)
700X460
Tumpuan
No. Location Sample Code
Dimension Of
Structure -
Posisition
Covermeter (mm)
Area scan*
Estimasi Konfigurasi Stirrup
Estimasi Konfigurasi Rebar
Disetujui
Diperiksa
Dibuat Oleh
RESULT
No. Document :
Project Name : REHABILITAS JEMBATAN PROVINSI BANTEN
Project Location : JEMBATAN PINTU AIR RANGGONG II
Testing : Recapitulation Of Scanning Rebar + Covermeter Test
Type Structure : Abutment
Direction (X) 4 D19 0.250 43.1
Direction (Y) 4 D19 0.250 43.1
Direction (X) 4 D19 0.250 43.1
Direction (Y) 4 D19 0.250 43.1
Typical Sketsa Pengujian Wall :
* Hapus Baris/Kolom Yang tidak Ditampilkan dan Tambahkan Kolom/Baris Yang diperlukan
Conclusion, Hanya untuk dimasukkan ke Report
Direction (X) 4 D19 0.250
Direction (Y) 4 D19 0.250
No. Location Sample Code
Wall Area Testing
- Posisition
1
Jembatan Pintu Air
Ronggeng II
Abt1 (1-2)
2
Jembatan Pintu Air
Ronggeng II
Abt2 (1-2)
Diameter Tulangan
(Berdasarka Concrete
Break Out)
Estimasi Jarak
Tulangan per 1 m
(m)
Average Covermeter
/ Direction (mm)
area scan*
Jumlah Tulangan
Terbaca
1000x1000 -
Tumpuan
1000x1000 -
Tumpuan
43.1
Disetujui
Location Code Place
Slab Area
Testing -
area scan*
Jumlah Tulangan
Terbaca Rerata
Diameter Tulangan
(Berdasarka Concrete
Estimasi Jarak
Tulangan per 1 m
Average Covermeter
(mm)
Dibuat Oleh Diperiksa
Wall
Type
Jembatan Pintu Air
Ronggeng II
Abt 1 (1-2), Abt 2 (1-2) 1000x1000
RESULT
CONTOH HASIL ANALISIS
46. Pengujian Portable Hardness Test Pemeriksaan Khusus
Hardness Test - Pengujian kekerasan baja
Portable Hardness Tester adalah alat yang digunakan untuk menguji atau mengukur nilai kekerasan
suatu benda tanpa mengganggu struktur dan integritas dari objek yang diuji. Untuk mengukur nilai
kekerasan, yang menghasilkan dampak mekanis pada permukaan objek yang diuji, dan hasilnya
dapat menentukan nilai kekerasan. Pengujian kekerasan baja adalah jenis uji pantulan, terutama pada
sifat plastis maupun sifat elastis dari bahan yang diuji.
Hasil yang diperoleh merupakan indikasi dari kekuatan mutu baja, sehingga tidak perlu dilakukan
pengujian merusak (destructive test) dengan memotong sampel dari elemen jembatan.
Peralatan yang digunakan sebagai berikut:
a. 1 (satu) set alat portable hardness test.
b. Ampelas untuk membersihkan lapisan cat pada area yang akan diuji.
c. Tissu atau kain untuk membersihkan permukaan yang akan diuji
d. Alat tulis untuk menandai lokasi uji
47. Pengujian Portable Hardness Test Pemeriksaan Khusus
No. Document : Note: .
Project Name : Assessment Struktural dan Testing Jembatan Cibereum
Project Location : Banten
Testing : Estimation Of Hardness Gauge Test Result
1x (HB) 2x (HB) 3x (HB)
1 D1 Jembatan Cibereum Diagonal 207 209 213 210 → 673.18 431.53
2 G1 Jembatan Cibereum Girder 236 253 377 289 ↓ 909.67 583.12
3 S1 Jembatan Cibereum Stringer 303 293 267 288 → 906.56 581.13
Conclussion, Hanya untuk dimasukkan ke Report
1 Diagonal 673.18 431.53
2 Girder 909.67 583.12
3 Stringer 906.56 581.13
* ASTM ASTM A 370- STANDARD TEST
M ETHODS AND DEFINITIONS FOR
M ECHANICAL TESTING OF STEEL
PRODUCTS.
** ASM JOURNAL, Correlation of Yield
Strength and Tensile Strength with Hardness
for Steels , E.J. Pavlina and C.J. Van Tyne,
correlation factor UTS/YS = 1
,56`
Disetujui Oleh
Diperiksa Oleh
Dibuat Oleh
AVERAGE
(HB)
Direction
UTS (fs)
Mpa*
Yield Strength
(Fy)**
Mpa
No. Area Location
No. Location
Sample
Code
Jembatan Cibereum
Type Of Structure
Jembatan Cibereum
Jembatan Cibereum
UTS (fs)
Mpa*
Yield Strength
(Fy)** Mpa
Type Of Structure
Number Of Hardness Brinell
(HB)
RESULT
CONTOH HASIL ANALISIS
50. KURVA-S
6 13 20 27 34 41 48 55 62 69 76 83 90 97 104 111 118 125 132 139 165 hari Kalender
JUN DEC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
I TAHAP PERSIAPAN
1.1 Persiapan Administrasi 1.5% 0.008 0.008
1.2 Persiapan Teknis 2.0% 0.01 0.01
1.3 Persiapan Manajerial 3.0% 0.015 0.015
1.4 Pengumpulan Data Sekunder / Studi Terdahulu 3.5% 0.012 0.012 0.012
II TAHAP ANTARA
2.1 Pelaksanaan Survei Inventarisasi Jembatan 7.5% 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009 0.009
2.2 Pelaksanaan Survei Detail Jembatan 10.0% 0.013 0.013 0.013 0.013 0.013 0.013 0.013 0.013
2.3 Pengolahan Data Kondisi Jembatan 5.0% 0.013 0.013 0.013 0.013
2.4 Penyusunan Konklusi Sementara 2.5% 0.013 0.013
2.5 Pelaksanaan Survei Khusus Jembatan 25.0% 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018 0.018
III TAHAP AKHIR
3.2 Penyusunan Data Kondisi Jembatan 15.0% 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019 0.019
3.2 Kesimpulan dan Rekomendasi Penanganan 10.0% 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017
IV PELAPORAN
4.1 Laporan Pendahuluan 0.8% 0.008
4.2 Laporan Bulanan 1.8% 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
4.4 Laporan Teknis I 2.0% 0.020
4.4 Laporan Teknis II 1.6% 0.016
4.3 Laporan Akhir 1.6% 0.016
4.5 Softcopy (HDD) 0.2% 0.002
V PRESENTASI
5.1 Laporan Pendahuluan 2.1% 0.021
5.2 Laporan Teknis 1 2.5% 0.025
5.4 Draft Laporan Akhir 2.5% 0.025
JUMLAH KESELURUHAN BOBOT 100.0%
RENCANA KEMAJUAN MINGGUAN 3.3% 7.3% 3.4% 3.7% 2.2% 2.2% 3.4% 3.7% 4.7% 9.1% 3.7% 4.0% 3.7% 3.7% 3.7% 4.0% 3.7% 3.7% 3.5% 3.8% 3.5% 3.5% 5.1% 8.0%
RENCANA KEMAJUAN KUMULATIF 0 3.3% 10.6% 13.9% 17.6% 19.8% 22.0% 25.4% 29.1% 33.8% 43.0% 46.6% 50.6% 54.3% 57.9% 61.6% 65.5% 69.2% 72.9% 76.3% 80.1% 83.5% 87.0% 92.0% 100%
KET.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jasa Konsultansi Survei Kondisi Jembatan
NO KEGIATAN bobot
BULAN
MINGGU
JUL AUG SEP OCT NOV
51. Rencana Penugasan Personil
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 (Bulan)
A TENAGA AHLI/PROFESIONAL STAFF
1 Dionnysius Praherdian Putra, ST, MT Team Leader 5.50
2 Arif Darmawan, ST Ahli Jembatan - 1 5.50
3 Sudarmana, ST Ahli Jembatan - 2 5.50
4 Aminudin, ST Ahli Jembatan - 3 5.50
5 Yogi Kurniadi, ST, MT Ahli K3 Konstruksi 5.50
SUBTOTAL A. TENAGA AHLI 27.50
B TENAGA TEKNIS / SUB PROFESIONAL STAFF
1 To Be Name Surveyor (Survey Kondisi Jembatan) - 1 2.00
2 To Be Name Surveyor (Survey Kondisi Jembatan) - 2 2.00
3 To Be Name Surveyor (Survey Kondisi Jembatan) - 3 2.00
4 To Be Name Surveyor (Survey Kondisi Jembatan) - 4 2.00
5 To Be Name Surveyor (Survey Kondisi Jembatan) - 5 2.00
6 To Be Name Surveyor (Survey Kondisi Jembatan) - 6 2.00
7 To Be Name Surveyor (Survey Khusus Jembatan) - 1 3.50
8 To Be Name Surveyor (Survey Khusus Jembatan) - 2 3.50
SUBTOTAL B. TENAGA TEKNIS 19.00
C TENAGA PENDUKUNG
1 To Be Name Sekretaris 5.50
2 To Be Name Operator Komputer - 1 5.50
3 To Be Name Operator Komputer - 2 5.50
4 To Be Name Operator Komputer - 3 5.50
5 To Be Name Operator Komputer - 4 5.50
SUBTOTAL C. TENAGA PENDUKUNG 27.50
74.00
TOTAL A+B
BULAN KE-
POSISI PENUGASAN
NAMA PERSONIL
NO
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
LAMA
PENUGASAN
I II V
III IV VI
53. Identifikasi Keselamatan Konstruksi
PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
No. ASPEK INFORMASI AWAL REKOMENDASI TEKNIS
Kondisi Lokasi Pekerjaan
Daerah Pegunungan dan
Perbukitan
Memastikan lingkungan di lokasi
Pekerjaan bukan merupakan habitat
Hewan Buas yang membahayakan
pekerjaan Lapangan
Kondisi Cuaca
Survei atau Identifikasi Kemungkinan
Kejadian Banjir
Kondisi Muka Air Sungai
Normal dan Kondisi Muka
Air Banjir di lokasi
Jembatan perlu diketahui
Survei atau Identifikasi Muka Air Sungai
Informasi Lalu Lintas
Memperkirakan atau Menghitung Volume
Lalu Lintas jika memungkinkan untuk
mengetahui gambaran kondisi Lalu lintas
dilokasi pekerjaan
2 Lingkungan Fisik Tidak Ada Tidak Ada
Pendekatan dan Sosialisasi dengan
Pemuka adat, agama dan Pemerintah
Desa Setempat
Menggandeng/melibatkan warga lokal
untuk pekerjaan lapangan
Pengaruh Kesehatan
Masyarakat
Sediakan Informasi Pelayanan
Kesehatan Setempat
4 Dampak Lingkungan Tidak Ada Tidak Ada
1 Lokasi
3 Sosio-Ekonomi
Pengaruh Hubungan Sosial,
Adat dan budaya
masyarakat Setempat
IDENTIFIKASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
54. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
: PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Manusia (Pekerja &
Masyarakat)
Peralatan Material
Menimbulkan pencemaran udara/air/tanah /suara yang
mengakibatkan keluhan dari pihak masyarakat;atau
Terjadi kerusakan lingkungan di Taman Nasional yang
berhubungan dengan flora dan fauna;atau
Rusaknya aset masyarakat sekitar secara keseluruhan
Terjadi kerusakan yang parah terhadap akses jalan
masyarakat.
Terjadi kemacetan lalu lintas selama lebih dari 2 jam
Menimbulkan pencemaran udara/air/tanah /suara namun tidak
adanya keluhan dari pihak masyarakat;atau
Terjadi kerusakan lingkungan yang berhubungan dengan flora
dan fauna;atau
Rusaknya sebagian aset masyarakat sekitar
Terjadi kerusakan sebagian akses jalan masyarakat
Terjadi kemacetan lalu lintas selama 1-2 jam
Menimbulkan pencemaran udara/air/tanah /suara yang
mempengaruhi lingkungan kerja;atau
Terjadi kerusakan lingkungan yang berhubungan dengan
tumbuhan di lingkungan kerja;atau
Terjadi kerusakan akses jalan di lingkungan kerja
Terjadi kemacetan lalu lintas selama 30 menit – 1 jam
Menimbulkan pencemaran udara/air/tanah /suara yang
mempengaruhi sebagian lingkungan kerja;atau
Terjadi kerusakan sebagian akses jalan di lingkungan kerja
Terjadi kemacetan lalu lintas kurang dari 30 menit
1 Terdapat insiden yang
penanganannya hanya melalui
P3K, tidak kehilangan waktu
kerja
Terdapat satu peralatan yang
rusak, memerlukan perbaikan
dan mengakibatkan pekerjaan
berhenti selama kurang dari 1
hari
Tidak mengakibatkan
kerusakan material
Tidak mengakibatkan gangguan lingkungan
Tingkat
Keparahan
Lingkungan/ Fasilitas Publik
Skala Konsekuensi Keselamatan
5 Timbulnya fatality lebih dari 1
orang meninggal dunia;
atau
Lebih dari 1 orang cacat tetap
Terdapat peralatan utama
yang rusak total lebih dari satu
dan mengakibatkan pekerjaan
berhenti selama lebih dari 1
minggu
Material rusak dan perlu
mendatangkan material baru
yang membutuhkan waktu lebih
dari 1 minggu dan
mengakibatkan pekerjaan
berhenti
4 Timbulnya fatality 1 orang
meninggal dunia; atau
1 orang cacat tetap
Terdapat satu peralatan utama
yang rusak total dan
mengakibatkan pekerjaan
berhenti selama 1 minggu
Material rusak dan perlu
mendatangkan material baru
yang membutuhkan waktu 1
minggu dan mengakibatkan
pekerjaan berhenti
Material rusak dan perlu
mendatangkan material baru
yang membutuhkan waktu lebih
dari 1 minggu dan tidak
mengakibatkan pekerjaan
berhenti
Terdapat lebih dari satu
peralatan yang rusak dan
memerlukan perbaikan dan
mengakibatkan pekerjaan
berhenti selama kurang dari
tujuh hari
Terdapat insiden yang
mengakibatkan lebih dari 1
pekerja dengan penanganan
perawatan medis rawat inap,
kehilangan waktu kerja
3
Material rusak dan perlu
mendatangkan material baru
yang membutuhkan waktu
kurang dari 1 minggu, namun
Terdapat satu peralatan yang
rusak, memerlukan perbaikan
dan mengakibatkan pekerjaan
berhenti selama lebih dari 1
Terdapat insiden yang
mengakibatkan 1 pekerja
dengan penanganan
perawatan medis rawat inap,
2
55. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
: PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Penetapan Tingkat Kekerapan (K)
5 Hampir pasti terjadi Besar kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan
pekerjaan
Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 2 kali dalam
1 tahun
4 Sangat mungkin
terjadi
Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan
pekerjaan pada hampir semua kondisi
Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 1 tahun
terakhir
3 Mungkin terjadi Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan
pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu
Kemungkinan terjadinya kecelakaan 2 kali dalam 3 tahun
terakhir
2 Kecil kemungkinan
terjadi
Kecil kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan
pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu
Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 3 tahun
terakhir
1 Hampir tidak pernah
terjadi
Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada
beberapa kondisi tertentu
Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 3 tahun
terakhir
Tingkat
Kekerapan
Definisi Deskripsi
1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
1-4 : Tingkat risiko kecil
5-12 : Tingkat risiko sedang
15-25 : Tingkat risiko besar
KEKERAPAN (K)
KEPARAHAN
TINGKAT RESIKO K3
56. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
: PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
TAHAPAN RINCIAN IDENTIFIKASI BAHAYA SEBAB RISIKO K A TR
TINGKAT
RESIKO
1 PERSIAPAN
Penyelesaian
Administrasi,
Mobilisasi Personil,
Peralatan
Koordinasi Awal,
Pengumpulan Data
Sekunder
Tertabrak Kendaraan
Kelalaian
Pengendara/Kelalaian
Pejalan Kaki, Kondisi dan
Cara Kerja
Luka Ringan s/d
Kematian
2 2 4
Tingkat risiko
kecil
Memastikan kendaraan Laik
Jalan, Mengecek kondisi
pengemudi, Mematuhi
peraturan lalulintas
URAIAN PEKERJAAN
PENGENDALIAN RESIKO
AWAL
KETERANGAN
DESKRIPSI RESIKO
No
PENILAIAN TINGKAT RESIKO
57. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
: PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
TAHAPAN RINCIAN IDENTIFIKASI BAHAYA SEBAB RISIKO K A TR
TINGKAT
RESIKO
Tertusuk Kondisi, Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
3 2 6
Tingkat risiko
sedang
Tertimpa Material Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d
Kematian
2 2 4
Tingkat risiko
kecil
Terjatuh Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
3 1 3
Tingkat risiko
kecil
Hanyut di Sungai
Kondisi Pekerja, alat, cara
kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
1 4 4
Tingkat risiko
kecil
Tertabrak Kendaraan
Kelalaian
Pengendara/Kelalaian
Pejalan Kaki
Luka Ringan s/d
Kematian
2 4 8
Tingkat risiko
sedang
Resiko Binatang
Liar/Buas
Kondisi Lingkungan
Luka Ringan s/d
Kematian
1 3 3
Tingkat risiko
kecil
Kebakaran
Kebiasaan merokok di
tempat kerja, penempatan
bahan yang mudah terbakar
yang kurang baik
Luka Ringan s/d
Kematian
1 3 3
Tingkat risiko
kecil
Tertusuk Kondisi, Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
3 2 6
Tingkat risiko
sedang
Tertimpa Material Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d
Kematian
2 2 4
Tingkat risiko
kecil
Terjatuh Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
3 1 3
Tingkat risiko
kecil
Hanyut di Sungai
Kondisi Pekerja, alat, cara
kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
1 4 4
Tingkat risiko
kecil
Tertabrak Kendaraan
Kelalaian
Pengendara/Kelalaian
Pejalan Kaki
Luka Ringan s/d
Kematian
2 4 8
Tingkat risiko
sedang
Resiko Binatang
Liar/Buas
Kondisi Lingkungan
Luka Ringan s/d
Kematian
1 3 3
Tingkat risiko
kecil
Kebakaran
Kebiasaan merokok di
tempat kerja, penempatan
bahan yang mudah terbakar
yang kurang baik
Luka Ringan s/d
Kematian
1 3 3
Tingkat risiko
kecil
KETERANGAN
No
URAIAN PEKERJAAN DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO
PENGENDALIAN RESIKO
AWAL
TAHAP
SURVEI
LAPANGAN
2
Survei Inventarisasi
Jembatan
Memastikan peralatan kerja
dalam kondisi baik,
Menyusun SOP dan
penerapan dilapangan,
Memakai APD, Minta
pendampingan survei
dilapangan (Dinas
Terkait/Warga Lokal),
Menyusun SOP dan
penerapan dilapangan,
Melapor ke aparat yang
berwenang dan
Survei Pemeriksaan
Detail Jembatan
Memastikan peralatan kerja
dalam kondisi baik,
Menyusun SOP dan
penerapan dilapangan,
Memakai APD, Minta
pendampingan survei
dilapangan (Dinas
Terkait/Warga Lokal),
Menyusun SOP dan
penerapan dilapangan,
Melapor ke aparat yang
berwenang dan
58. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
: PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
TAHAPAN RINCIAN IDENTIFIKASI BAHAYA SEBAB RISIKO K A TR
TINGKAT
RESIKO
Tertusuk Kondisi, Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
3 2 6
Tingkat risiko
sedang
Tertimpa Material Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d
Kematian
2 2 4
Tingkat risiko
kecil
Terjatuh Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
3 1 3
Tingkat risiko
kecil
Hanyut di Sungai
Kondisi Pekerja, alat, cara
kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
1 4 4
Tingkat risiko
kecil
Tertabrak Kendaraan
Kelalaian
Pengendara/Kelalaian
Pejalan Kaki
Luka Ringan s/d
Kematian
2 4 8
Tingkat risiko
sedang
Resiko Binatang
Liar/Buas
Kondisi Lingkungan
Luka Ringan s/d
Kematian
1 3 3
Tingkat risiko
kecil
Kebakaran
Kebiasaan merokok di
tempat kerja, penempatan
bahan yang mudah terbakar
yang kurang baik
Luka Ringan s/d
Kematian
1 3 3
Tingkat risiko
kecil
KETERANGAN
No
URAIAN PEKERJAAN DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO
PENGENDALIAN RESIKO
AWAL
Survei Pemeriksaan
Khusus Jembatan
Memastikan peralatan kerja
dalam kondisi baik,
Menyusun SOP dan
penerapan dilapangan,
Memakai APD, Minta
pendampingan survei
dilapangan (Dinas
Terkait/Warga Lokal),
Menyusun SOP dan
penerapan dilapangan,
Melapor ke aparat yang
berwenang dan
TAHAP
SURVEI
LAPANGAN
2
59. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
: PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
TAHAPAN RINCIAN IDENTIFIKASI BAHAYA SEBAB RISIKO K A TR
TINGKAT
RESIKO
Tersengat Listrik
Kondisi, Cara kerja, Alat
kerja yang tidak sesuai dan
memadai
Luka Ringan s/d Luka
Berat
2 2 4
Tingkat risiko
kecil
Terjatuh Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
1 1 1
Tingkat risiko
kecil
Kebakaran
Kebiasaan merokok di
tempat kerja, penempatan
bahan yang mudah terbakar
yang kurang baik
Luka Ringan s/d
Kematian
1 3 3
Tingkat risiko
kecil
Tersengat Listrik
Kondisi, Cara kerja, Alat
kerja yang tidak sesuai dan
memadai
Luka Ringan s/d Luka
Berat
2 2 4
Tingkat risiko
kecil
Terjatuh Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
1 1 1
Tingkat risiko
kecil
Kebakaran
Kebiasaan merokok di
tempat kerja, penempatan
bahan yang mudah terbakar
yang kurang baik
Luka Ringan s/d
Kematian
1 3 3
Tingkat risiko
kecil
- Tersengat Listrik
Kondisi, Cara kerja, Alat
kerja yang tidak sesuai dan
memadai
Luka Ringan s/d Luka
Berat
2 2 4 Tingkat risiko kecil
- Terjatuh Kondisi dan Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
3 1 3 Tingkat risiko kecil
- Tertimpa ATK Cara Kerja
Luka Ringan s/d Luka
Berat
1 4 4 Tingkat risiko kecil
- Terpapar COVID-19 Interaksi Langsung Personil
Luka Ringan s/d
Kematian
2 4 8 Tingkat risiko sedang
5
TAHAP
DISKUSI
Pelaporan / Diskusi Kecelakaan Berkendara
Kelalaian
Pengendara/Kelalaian
Pejalan Kaki, Kondisi dan
Cara Kerja
Luka Ringan,
Kematian,
PatahTulang, Luka
Berat
2 2 4
Tingkat risiko
kecil
Memastikan kendaraan Laik
Jalan, Mengecek kondisi
pengemudi, Mematuhi
peraturan lalulintas
KETERANGAN
No
URAIAN PEKERJAAN DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO
PENGENDALIAN RESIKO
AWAL
Memilih Kantor yang layak
huni dengan kelistrikan yang
baik, Berhati-hati dalam
bekerja, Menyimpan
peralatan ATK di tempat
yang aman, Menyediakan
peralatan P3K
TAHAP
ASISTENSI
DAN
PELAPORAN
4 Pembuatan Laporan
Penyusunan
Kesimpulan dan
Rekomendasi
Memastikan peralatan kerja
dalam kondisi baik, Memilih
Kantor yang layak huni
dengan kelistrikan yang
baik, Menyediakan
peralatan P3K
TAHAP
PENGOLAHA
N DATA
3
Pengolahan Data
Hasil Survei
Memastikan peralatan kerja
dalam kondisi baik, Memilih
Kantor yang layak huni
dengan kelistrikan yang
baik, Menyediakan
peralatan P3K
60. Sasaran K3
Sasaran K3 mempunyai keterkaitan dengan proses pelaksanaan pekerjaan yang akan ditangani.
Konsultan mempunyai sasaran yang jelas dan tepat dalam pelaksanaan K3, yang antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Tidak terjadinya kecelakan kerja yang berdampak terjadinya korban jiwa (Zero Fatal Accident)
2. Tingkat penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) minimal 80%
3. Semua pekerja wajib menggunakan APD yang sesuai dengan bahaya dan resiko setiap pekerjaan
yang dilaksanakan
4. Semua peralatan yang akan digunakan proporsional, aman, nyaman dan memiliki kinerja yang optimal
Program K3
1. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3, seperti : APD, rambu-rambu, dan
sebagainya secara konsisten
2. Memberikan pengarah dan petunjuk dalam pelaksanaan K3 kepada semua pekerja
3. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
4. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
5. Memberikan sangsi kepada semua pekerja yang tidak mematuhi peraturan K3
: PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
61. Organisasi K3
PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Yogi Kurniadi, ST.
Penanggung jawab K3
Kepala Divisi Keuangan
Unit Pembiayaan
Kepala Divisi SDM
Unit Emergency
Kepala Divisi Peralatan
Unit APD
Pelaksana Tugas Lapangan
62. Terjadi kondisi yang dapat
menimbulkan keadaan darurat
Pantau
Situasi
(Teratasi)
Beritahu Atasan dan
Rekan Kerja,
Penggunaan Peralatan K3
yang Tersedia
Beritahu Petugas K3 dan
Keadaan Darurat dan pihak
yang dilibatkan.
(Emergency Unit Service,
Pemadam Kemabakaran,
Polisi, SAR dll.)
Evakuasi
Kondisi
Pekerja Aman
Tindak Lanjut
Tindak Lanjut
(Pencarian oleh Tim SAR,
Petugas Kesehatan, Petugas
Kebakaran, dll)
Buat Laporan
Kejadian
Buat Laporan
Kejadian
Ya
Tidak
Tidak
Ya
PENDEKATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
PENDEKATAN PROSEDUR KONDISI DARURAT