1. Penilaian Non Test
Kelompok 4:
1. Dea Karina (1152050019)
2. Dedah Jubaedah (1152050020)
3. Dela Ambarwati (1152050021)
4. Desi Susilawati (1152050022)
5. Dewi Fitriliyani (1152050023)
2.
3. Pengertian Non Tes
Dilihat dari kata yang menyusunya, non tes dapat
di artikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa
menggunakan tes.
5. Tujuan Penggunaan Angket
atau Kuesioner
a. Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
dari siswa tentang proses pembelajaran
b. Mengetahui kesulitan – kesulitan siswa dalam
pembelajaran
c. Memperoleh data mengenai latar belakang
peserta didik
6. Jenis-jenis Kuesioner Angket
Kuesioner dari segi isi dapat dibedakan atas 4 bagian
yaitu:
a. Pertanyaan fakta
b. Pertanyaan perilaku
c. Pertanyaan informasi
d. Pertanyaan pendapat dan sikap
7. Kuesioner dari jenisnya dapat dibedakan atas
3 yaitu:
a. Pertanyaan yang terbuka
b. Pertanyaan yang tertutup
c. Pertanyaan yang terbuka dan tertutup
8. Kuesioner dari segi yang menjawab dapat
dibedakan atas 2, yaitu :
a. Kuesioner langsung
b. Kuesioner tidak langsung
9. Kuesioner dari sisi bagaimana kuesioner itu
diadministrasikan pada responden dapat
dibedakan atas 2, yaitu :
a. Kuesioner yang dikirimkan (Mail
Questionaire)
b. Kuesioner yang dapat dibagikan langsung
pada responden.
10. Kelebihan Kuesioner/Angket
O Praktis, yaitu dalam waktu singkat dapat
memperoleh data yang banyak dan juga dapat
dijalankan walaupun tidak berhadapan langsung
dengan orang yang menjadi sasaran.
O Menghemat tenaga
O Responden dapat menjawab dengan leluasa
11. Kelemahan Kuesioner/Angket
a. Pertanyaan yang diberikan melalui angket adalah
terbatas, sehingga apabila ada hal-hal yang kurang jelas
maka sulit untuk diterangkan kembali
b. Kadang-kadang pertanyaan yang diberikan tidak
dijawab oleh semua anak, atau mungkin dijawab tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
c. Ada kemungkinan angket yang diberikan tidak kembali
12. Hal yang harus diperhatikan dalam
Penggunaan Angket
a. Pergunakanlah angket dalam situasi/keadaan yang
setepat-tepatnya.
b. Pertanyaan harus disesuaikan dengan tujuan
c. Tentukan dan susunlah pertanyaan angket dengan sebaik-
baiknya.
d. Bila telah tersusun, adakan pengecekan kembali untuk
memeriksa apakan ada bagian-bagian yang perlu
diperbaiki.
13. Pengamatan (Observasi)
Observasi adalah metode pengumpulan data
melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara
cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses
belajar, misalnya tingkah laku peserta didik pada saat
guru menyampaikan pelajaran di kelas, saat berdiskusi,
saat mengerjakan tugas, saat jam istirahat atau pada
saat terjadinya kekosongan pelajaran.
14. Dilihat dari kerangka kerjanya, observasi
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1. Observasi Berstruktur
2. Observasi tak Berstruktur
15. Ada tiga situasi yang dapat diamati
melalui observasi, yaitu
1. Situasi bebas, dimana siswa yang diamati dalam keadaan
bebas, tidak terganggu bahkan tidak tahu bahwa ia sedang
diamati.
2. Situasi yang dibuat, dimana guru secara sengaja membuat
kondisi-kondisi tertentu atau menciptakan situasi-situasi
tertentu., kemudian mengamati bagaimana reaksi siswa
atau sikap yang muncul dengan adanya situasi yang dibuat
itu.
3. Situasi campuran, atau gabungan dari situasi bebas dan
situasi yang dibuat.
16. Kelebihan dan Kelemahan Observasi
Kelebihan
1. Data observasi diperoleh secara langsung
terhadap segala ekspresi siswa dalam situasi
tertentu.
2. Bersifat objektif dalam melukiskan aspek-aspek
kepribadian siswa yang sebenarnya.
3. Mencakup atau menggambarkan berbagai aspek
kepribadian siswa secara keseluruhan.
17. Kelemahan
1. Memerlukan keterampilan yang baik, yakni harus mengenal
perbedaan antara tingkah laku yang tersirat dengan tingkah laku
yang tersurat.
2. Kepribadian guru menjadi variable tambahan, yakni pengalaman,
prasangka, nilai pribadi guru ikut terlibat dalam melakukan
pencatatan.
3. Tingkah laku yang sama diekspresikan oleh beberapa orang
siswa belum tentu mempunyai arti yang sama bagi pengamat
lain.
4. Data dari observasi tidak bias memberikan wawasan yang sama
mengenai struktur kepribadian siswa.
18. Menurut Sudijono wawancara adalah cara
menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilaksanakan dengan melakukan Tanya jawab lisan
secara sepihak, berhadapan muk, dan dengan
arah tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata
lain, wawancara adalah suatu teknik pengumpulan
data dengan jalan mengadakan komunikasi
dengan sumber.
Wawancara
20. Kelebihan Wawancara
1. Dapat berkomunikasi secara langsung
kepada peserta didik sehingga informasi
yang diperoleh dapat diketahui
objektivitasnya
2. Dapat memperbaiki proses dan hasil
belajar
3. Pelaksanannya lebih dinamis
22. Hal yang harus diperhatikan dalam
wawancara
1. Hubungan baik antara pewawancara dan yang
diwawancarai harus dibinadan dipupuk agar
tercipta hubungan yang harmonis
2. Dalam pelaksanaan wawancaraharus menunjukan
sikap ramah, bebas dan terbuka
3. Hilangkan prasangka-prasangka yang kurang baik
4. Pertanyaan hendaknya jelas dan tepat
23. Skala sikapSkala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang
berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatuyang
jawabannya dinyatakan
tiga komponen sikap, yaitu:
(1) kognitif, yaitu berkenaan dengan pengetahuan
peserta didik tentang objek
(2) afektif, yaitu berkenaan dengan perasaan peserta
didik terhadap objek
(3) psikomotorik, yaitu berkenaan dengan
kecenderungan berprilaku peserta didik terhadap
objek.
24. Model-model skala sikap
O Menggunakan bilangan untuk menunjukkan tingkat-tingkat dari objek
sikap
yang dinilai, seperti 1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
O Menggunakan frekuensi terjadinya atau timbulnya sikap itu, seperti :
selalu,
seringkali, kadang-kadang, pernah dan tidak pernah.
O Menggunakan istilah-istilah yang bersifat kualitatif, seperti : bagus sekali,
baik, sedang, dan kurang. Ada juga istilah-istilah lain, seperti : sangat
setuju,
setuju, ragu-ragu (tidak punya pendapat), tidak setuju, dan sangat tidak
setuju.
O Menggunakan istilah-istilah yang menunjukkan status/kedudukan, seperti
:
sangat rendah, di bawah rata-rata, di atas rata-rata, dan sangat tinggi.
O Menggunakan kode bilangan atau huruf, seperti : selalu (diberi kode 5),
kadang-kadang (4), jarang (3), jarang sekali (2), dan tidak pernah (1).
25. Langkah-langkah menyusun skala sikap
O Memilih variabel afektif yang akan diukur.
O Membuat beberapa pernyataan tentang variabel afektif yang akan diukur.
O Mengklasifiasikan pernyataan positif dan negatif.
O Menentukan jumlah gradual dan frase atau angka yang dapat menjadi
alternatif pilihan.
O Menyusun pernyataan dan pilihan jawaban menjadi sebuah alat
penilaian.
O Melakukan uji-coba.
O Membuang butir-butir pernyataan yang kurang baik.
O Melaksanakan penilaian.
26. Portofolio
Portofolio didefinisikan sebagai koleksi sistematis dari kerja
seseorang. Mengacu pada definisi ini, maka penilaian portofolio
meupakan penilaian terhadap koleksi hasil kerja siswa yang
menunjukkan kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti
pencapaian akademik ( prestasi ), keterampilan dan sikap siswa.
Portofolio sangat berguna bagi siswa dalam rangka
mengembangkan keahliannya untuk menilai diri sendiri dan sampai
memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan intropeksi
dan refleksi perkembangan dirinya.
27. Manfaat PortofolioJohnson & Johnson (2002) mengemukakan manfaat portofolio sebagai
berikut:
O Untuk Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
langsung.
O Untuk menentukan level prestasi siswa.
O Untuk menentukan perkembangan siswa
O Untuk memahami bagaimana siswa berpikir, menalar, mengorganisasi,
investigasi dan brkomunikasi.
O Untuk memberikan suatu cara efektif dalam mengoleksi dan
mendemonstrasikan pencapaian hasil belajar siswa yang tidak dapat
dinilai secara efektif
O Untuk mengkomunikasikan usaha siswa, perkembangan ke arah
penyelesaian tugas belajar dan prestasi siswa.
O Untuk mengevaluasi dan meningkatkan kurikulum dan pembelajaran.
28. Komponen Utama Portofolio
o Biografi
Bagian ini memperlihatkan sejarah perkembangan dari suatu
proyek atau produk yang signifikan. Tujuan biografi adalah untuk
memberikan gambaran kepada pembaca apa yang siswa lakukan
sejak awal dan bagaimana siswa dapat sampai pada akhir (
penyelesaian) tugas.
o Cakupan kerja
Cakupan kerja meliputi berbagai tugas yang termuat dalam
portofolio
o Refleksi
Siswa dapat diminta mengkritisi hasil kerja mereka sendiri atau
untuk
merefleksikan bagaimana perubahan kinerja mereka, apakah
mereka telah belajar, dan apa yang mereka butuhkan untuk
peningkatan.
29. Tipe Portofolio
1. Portofolio ideal
2. Portofolio lemari kaca
3. Portofolio dokumentasi
4. Portofolio evaluasi
5. Portofolio kelas
30. Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menggunakan portofolio
O Merencanakan siapa yang harus mengerjakan tugas portofolio, apakah
siswa
secara individual dengan input dan bantuan guru,
O Merencanakan bentuk portofolio yang akan digunakan yang akan
digunakan,
yakni apakah menggunakan portofolio kerja terbaik atau portfolio
proses/perkembangan
O Apakah maksud dan tujuan portofolio
O Apakah kategori dari sample kerja yang seharusnya dimuat dalam
portofolio
O Apakah kriteria yang akan digunakan siswa atau kelompok untuk
menyeleksi
masing-masing entri.
O Siapa yang akan mengembangkan rubric untuk menilai dan mengevaluasi
portofolio tersebut, apakah (1) siswa sendiri, (2) guru mata pelajaran, atau
(3) tim penilai.
32. Riwayat hidup
Gambaran tentang keadaan seseorang
selama masa kehidupannya. Dengan riwayat
hidup subjek evaluasi akan dapat menarik
kesimpulan tentang kepriabdian, kebiasaan dan
sikap dari objek yang di nilai.(Suharsimi 2012)
33. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan salah satu contoh dari
penilaian alternatif – penilaian yang didasarkan pada
tugas – tugas autentik yang mendemonstrasikan
kemampuan siswa berdasarkan tujuan pembelajaran,
dan proses yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menilai pembelajaran mereka sendiri dan
juga teman-teman mereka ( Mistar, 2011).
34. Manfaat penilaian diri untuk siswa
O Oscarson menunjukan bahwa penilaian diri
meningkatkan kepekaan tentang belajar
O mereka sendiri, meningkatkan orientasi tujuan
dari pembelajar itu sendiri dan memberikan
O dampak panjang terhadap autonomi siswa.
35. Keefektifan penilaian diri
Penelitian dengan menggunakan pendekatan kajian
literatur yang dilakukan oleh Farisi (2012)menunjukkan
bahwa model penilaian diri sendiri menunjukkan hasil efektif
dalam pengembangan karakter di berbagai konteks, bidang
kajian, institusi, negara, dan jenjang pendidikan. Penelitian
tersebut juga menunjukkan respon positif siswa terhadapa
model peniaian diri dimana dipandang dapat meningkatkan
peringkat, kualitas kerja, motivasi dan belajar.
36. Teknik penilaian diri
O Menjadikan penilaian diri
terintegrasi dengan
pembelajaran
O Pastikan siswa memahami nilai
(value) dari penilaian diri yaitu
sebagai penilaian formatif
O yang sangat berguna untuk
memberikan informasi tentang
kemajuan diri sendiri dan bukan
O untuk memberikan angka pada
diri sendiri (Andrada &
Valtcheva, 2009).
O Memberikan kriteria yang jelas.
O Siswa , teman dan guru bekerja
sama dalam menerapkan penilaian
diri.
O Memasukkan penilaian diri
dengan portofolio siswa (Race,
Brown & Smith, 2005: 146).
O Menyediakan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat membantu
siswa melakukan refleksi
O terhadap pekerjaan yang telah
diselesaikan.
O Melakukan variasi dalam
pelaksanaan penilaian diri (Wilson
& Wing Jan, 2008: 81).
37. kegiatan-kegiatan bervariasi yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan keterampilan penilaian diri (Wilsong & Wing Jan,
2008: 81-92):
1. POWW (Prediksi, Observasi, Wow dan Wuhh)
Setiap siswa melipat sebuah kertas menjadi empat lipatan. Kolom
pertama adalah kolom prediksi tentang apa yang mereka pikir akan
temukan atau pelajari yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran
dilakukan. Kolom kedua, mereka merekord apa yang telah mereka
perhatikan, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pikirkan dan
pelajari dan apa yang sekarang mereka ketahui yang dapat mereka lakukan
selama dan setelah kegiatan pembelajaran. Kolom ketiga dan keempat
adalah daftar hal-hal positif tentang berfikir dan belajar mereka, dan apa
yang mereka ingin tingkatkan.
38. 2. Tahu dan Pikir, Belajar & Pikir (TPBP)
Siswa menuliskan atau menggambarkan apa
yang mereka Tahu dan dapat lakukan serta apa yang
mereka Pikir tentang pengalaman belajar yang akan
berlangsung. Setelah pembelajaran berlangsung,
siswa menuliskan kembali atau menggambar apa yang
mereka telah Pelajari dan apa yang mereka Pikir
tentang belajar mereka kemudian mereka dapat
membandingkan hasilnya.
39. 3. Lingkaran Berfikir
Kelompokkan siswa, maksimal terdiri atas 6 siswa. Setiap siswa
memiliki peran yang berbeda, misalnya; siswa nomor 1 memiliki peran untuk
menemukan apa yang telah dipelajari dan ditemukan oleh setiap siswa di dalam
kelompoknya. Siswa kedua memiliki peran untuk menemukan apa yang setiap
anggota kelompok dapat lakukan untuk membuat belajarnya lebih baik. Siswa
nomor 3 memiliki peran untuk menemukan hal – hal apa saja yang dapat
menolong setiap anggota kelompok dalam belajar dan berfikir. Siswa nomor 4
memiliki peran untuk menemukan hal – hal apa saja yang sulit dilakukan dan
“mengapa” serta bagaimana mereka dapat membuat pembelajaran mereka
mudah untuk selanjutnya.
Siswa nomor 5 memiliki peran untuk menemukan goal apa yang telah dibuat
oleh setiap siswa pada pembelajaran selanjutnya. Siswa nomor 6 memiliki
peran untuk menanyakan pada setiap anggota kelompok hal – hal apa saja
yang dapat membuat mereka fokus dalam berfikir dan belajar.
40. 4. Dadu RefleksiSediakan sebuah dadu besar yang pada setiap bagian-bagiannya
tertulis pertanyaan-pertanyaan. Siswa kemudian duduk melingkar dan
secara bergiliran melemparkan dadu. Kemudian mereka diminta untuk
memberi jawaban berdasarkan bagian dadu yang terbuka dihadapan
mereka. Pertanyaan-pertanyaannnya dapat berupa; Apa yang telah kamu
pelajari, Apa yang telah menolongmu belajar, Bagaimana kamu
membuktikan bahwa kamu
telah mempelajarinya, Bagaimana perasaan kamu tentang pekerjaan kamu,
Apa yang kamu akan kerjakan secara berbeda pada pertemuan yang
selanjutnya, Apa yang kamu banggakan, mengapa. Jika diperlukan, daftar
pertanyaannya dapat berupa pertanyaan spesifik tentang topik yang telah
dipelajari.
41. 5. Think, Pair, Share
Sediakan daftar pertanyaa-pertanyaan yanng
berfokus tentang berfikir (seperti pertanyaan-
pertanyaan contoh diatas) . Setiap siswa memikirkan
pertanyaan tersebut kemudian
membagikan hasil jawabannya dengan salah satu
partnernya dan kemudian guru meminta
perwakilan dari setiap partner untuk membagikan
jawabannya di depan kelas
42. 6. Refleksi Cepat
Kegiatan ini dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kecepatan memberikan ide dalam
waktu yang singkat (misalnya 3 menit). Akan lebih
effektif jika dilakukan sesering mungkin. Refleksi
dapat ditulis pada buku latihan yang memang khusus
diberi tanda misalnya; “ Buku untuk berfikir”, Buku
pemikiran dan penemuan”, “Buku Refleksi” dan lain -
lain.
43. 7. Medali Penilaian Diri
Siswa menilai hasil pencapaian goal berdasarkan
kriteria yang telah dibuat. Jika mereka dapat mencapai semua
goal mereka, mereka dapat menghadiahi diri mereka sendiri
dengan medali emas. JIka mereka mencapai sebagian besar
dari goal mereka, maka akan memperoleh medali perak. Jika
mereka memperoleh sebagaian kecil dari goal maka akan
memperoleh medali perunggu. Medali yang dimaksud dapt
berupa kertas yang berbentuk medali dan siswa dapat
mewarnai medali mereka dengan warna yang sesuai dengan
jenis medali yang mereka peroleh.
44. 8. Ini Buktinya
Siswa duduk secara melingkar dan mengedarkan
sebuah kartu dengan daftar angka kriteria pada kartu
tersebut. Ketika guru mengatakan “berhenti” dan
menyebutkan sebuah angka dan siswa yang memegang
kartu tersebut menyatakan seberapa baik dia telah
memenuhi kriteria tersebut dan apa buktinya. Prosedur
tersebut diulang. Untuk alternatifnya, siswa dapat
melakukan secara mandiri.
45. Daftar Cek (check list)
Daftar cek adalah suatu daftar yang
berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
diamati.
46. Langkah menggunakan Daftar Cek
Ada bermacam-macam aspek perbuatan
yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek,
kemudian Anda sebagai observer tinggal
memberikan tanda cek (√) pada tiap-tiap aspek
tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya.
47. Manfaat Daftar Cek
O Dapat membantu guru untuk mengingat-
ingat apa yang harus diamati
O dan dapat memberikan informasi kepada
stakeholder.
48. Contoh:
Daftar cek tentang keaktifan Peserta Didik dalam diskusi kelompok pada
mata pelajaran PKN:
Keterangan :
SB = sangat baik
B = baik
C = cukup
K = kurang
SK = sangat kurang
49. Sosiometri
Sosiometri adalah suatu prosedur untuk
merangkum, menyusun, dan sampai batas
tertentu dapat mengkuantifikasi pendapat-
pendapat peserta didik tentang penerimaan
teman sebayanya serta hubungan di antara
mereka. Salah satu cara untuk mengetahui
kemampuan sosial peserta didik adalah
sosiometri.
50. Langkah-langkah dalam menggunakan Sosiometri
1. Memberikan “petunjuk” atau pertanyaan-pertanyaan, seperti :
“tuliskan pada selembar kertas nama teman-temanmu yang paling
baik”, atau “siapa temanmu yang paling baik di dalam kelas ?”, atau
“siapa di antara temanmu yang sering meminjamkan buku pelajaran
kepada teman-teman yang lain”, dan sebagainya. Usahakan tidak
terjadi kompromi untuk saling memilih diantara peserta didik.
2. Mengumpulkan jawaban yang sejujurnya dari semua peserta didik.
3. Jawaban-jawaban tersebut dimasukkan ke dalam tabel 1.1 (contoh).
4. Pilihan-pilihan yang tertera dalam tabel digambarkan pada sebuah
sosiogram.
52. Setiap peserta didik dalam kelas digambarkan sebagai suatu
lingkaran. Garis panah menunjukkan pilihan persahabatan (teman terbaik).
Peserta didik B dan E adalah peserta didik yang populer dan juga saling
memilih. Sedangkan peserta didik D ingin bersahabat dengan temannya
yang lain, tetapi tidak mendapat respon yang baik. Dengan demikian,
peserta didik D menjadi terisolir dalam pergaulannya di dalam kelas.
Perhatikan sosiogram berikut ini :
53. Data seperti ini dapat kita gunakan untuk
membimbing perkembangan pergaulan peserta didik.
Data Sosiogram seperti ini bermanfaat juga untuk
membuat kelompok belajar peserta didik.