Dokumen tersebut membahas struktur kurikulum merdeka di berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMK. Terdapat penjelasan mengenai komponen-komponen kurikulum seperti pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan profil pelajar pancasila, dan alokasi waktu pembelajaran.
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
BALAI BESAR GURU PENGGERAK
PROVINSI JAWA TENGAH
REFLEKSI PEMBELAJARAN
DALAM KURIKULUM MERDEKA
4 jp
NAMA PENGAJAR
__________________________________
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tujuan Pembelajaran
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami perubahan dan menyesuaikan
kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dalam konteks satuan pendidikan.
2. Memahami alasan penting kurikulum perlu
diadaptasi di satuan pendidikan masing-masing.
3. Memahami struktur kurikulum merdeka dan rencana
mempelajarinya lebih detail.
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Brainstromin
g
Refleksi IKM,
Paparan dan tanya
jawab
Pembukaan
10’
Penutupan
Penguatan
Pemahaman IKM
Presentasi
Hasil
Diskusi
Diskusi
Kelompok
Alur Kegiatan
15’ 45’ 30’
40’
30’
10’
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Brainstorming (15’)
1. Apa pengalaman nyata dalam mengajar yang menurut
Bapak/ibu menerapkan kurikulum merdeka?
2. Dari skor nilai 1 - 10, menurut Bapak/Ibu berapa nilai skor
implementasi kurikulum merdeka/penerapan prinsip-prinsip
dalam Kurikulum Merdeka di kelas/sekolah Anda?
3. Mengapa Bapak/Ibu memberi skor itu?
4. Hal spesifik apa yang menurut Anda masih perlu dikuatkan
agar skor itu meningkat? Bagaimana Bapak/Ibu
menguatkan?
Tulis di kertas post it dan tempelkan pada kertas plano!
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
VISI
PENDIDIKAN
“
“
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar
kritis, kreatif, mandiri, beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME,
dan berakhlak mulia, bergotong
royong, dan berkebinekaan global
Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila
PELAJAR
PANCASILA
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Mandir
i
Bernalar
Kritis
Kreati
f
Bergotong
-
Royong
Berkebinekaa
n Global
11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara
“Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam
usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan
hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat
maupun hidup berbudaya dalam arti seluas-luasnya.”
“Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat.”
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
● Di mana sekolah kita berada?
● Apakah di tepi pantai?
● Apakah di tengah-tengah perkebunan?
● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial
yang beragam?
● Selama setahun belakangan, perubahan apa saja yang terjadi di
sekitar sekolah?
● Apakah ada bangunan yang baru didirikan?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di
sekolah?
Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda. Murid kita berbeda-beda,
pembelajaran seperti apa yang paling berhasil untuk masing-masing murid kita, boleh jadi
memang tak sama.
Video Mengapa
Kurikulum perlu
diadaptasi
13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
• Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula
dengan perubahan yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini
merupakan sebagian alasan mengapa kurikulum yang kita terima
dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi terlebih
dahulu.
• Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid
kita di sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP) yang akan dibahas pada modul
selanjutnya.
• KOSP adalah dokumen hidup, yang dapat sewaktu-waktu
disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses refleksi yang
dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.
14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14
Tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka
1
2
3
Penyederhanaan konten, fokus pada materi esensial.
Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif, aplikatif, dan lintas
mata pelajaran.
Rumusan capaian pembelajaran dan pengaturan jam pelajaran yang
memberi fleksibilitas untuk merancang kurikulum operasional dan
pembelajaran sesuai tingkat kemampuan peserta didik.
15. Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur kurikulum pada PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) terdiri atas:
Kegiatan
Pembelajaran
Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam Capaian Pembelajaran. Intisari kegiatan
pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan
“Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Karena itu, kegiatan yang dipilih harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak.
Kegiatan juga perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang
nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia
secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan
anak.
Projek Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya
pencapaian Profil Pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD).
Penguatan Profil Pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan
tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dilaksanakan menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD.
1.
PAUD
16. Alokasi waktu pembelajaran di PAUD:
PAUD usia 3–4
tahun
Paling sedikit 360 menit (6 jam) per minggu
PAUD usia 4–6
tahun
Paling sedikit 900 menit (15 jam) per minggu
Struktur Kurikulum Merdeka
17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Strutur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga)
Fase :
a.Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b.Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI.
Pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik,
komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan
berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Pada fase A, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata
pelajaran lain.
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun ajaran dengan tema yang
berbeda. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan
maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik.
2. SD
18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Intrakurikuler Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika
ada (mulok), penetapan konsentrasi, dan Praktik Kerja Lapangan untuk SMK
atau magang untuk SLB.
Projek Penguatan
profil pelajar
Pancasila
Kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila dirancang terpisah dari
intrakurikuler untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek
berdasarkan dimensi dan fase. Secara umum tema projek penguatan profil
pelajar pancasila adalah 1) Gaya Hidup Berkelanjutan; 2) Kearifan Lokal; 3)
Bhinneka Tunggal Ika; 4) Bangunlah Jiwa dan Raganya; 5) Suara Demokrasi; 6)
Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR; 7) Kewirausahaan dan
untuk SMK ditambah kebekerjaan.
Tema jenjang PAUD 1) Aku Sayang Bumi, 2) Aku Cinta Indonesia, 3) Bermain
dan Bekerjasama 4) Imajinasiku.
Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal.
Pembelajaran dengan kurikulum merdeka merupakan upaya menumbuhkan pembelajar sepanjang
hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Proses pembelajaran Kurikulum merdeka
memuat:
19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
3. SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII,
dan Kelas IX.
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-
tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
masing-masing projek tidak harus sama. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 3-4 kali dalam
satu tahun ajaran dengan tema yang berbeda. Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, di SMP
mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib.
20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Struktur Pembelajaran Berbasis Proyek
3. SMP
❏ Beriman bertaqwa kepada
tuhan yang maha Esa
❏ Bernalar kritis
❏ mandiri
❏ Bergotong royong
❏ Berkebinekaan global
❏ Kreatif.
❖ Perilaku disiplin
❖ Perilaku religi
❖ Perilaku kejujuran
❖ Perilaku tanggungjawab, tangguh
bekerjakeras
❖ Bebas perundungan
❖ Komunikasi lisan / tulisan di abad 21
❖ Ketrampilan kolaborasi dan sumber belajar
❖ Ketrampilan berpikir kritis tertulis
❖ Ketrampilan kreatif dan Inovatif
❖ belajar secara aktif ( membaca, bertanya,
berdiskusi, praktik dan menggunakan media
21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Indikator Keberhasilan Kurikulum Merdeka
a. terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas,
b. menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya,
c. keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa
d. membangun hubungan baik antarsiswa dan antara siswa dan guru
e. sarana dan prasarana yang ada di dalam dan di luar sekolah baik yang tersedia maupun kreasi
guru/siswa sebagai media dan sumber belajar
f. komunikasi dan interaksi antara siswa, guru, dan warga sekolah/madrasah, orang tua dan
masyarakat sekitar secara harmonis
g. suasana aman, tertib, bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah
h. melibatkan para pemangku kepentingan
i. Adanya penghargaan dan sanksi
j. Adanya SOP
k. adanya income generating sekolah
l. Adanya bimbingan akademik dan karier bagi siswa
Dampak yang terukur untuk
SMP
22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
4. SMK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara
waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan
fase peserta didik. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam satu tahun ajaran untuk SMK kelas X adalah 3 projek profil
dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan, sedangkan untuk SMK kelas XI adalah 2 projek profil dengan 1 tema
pilihan dan 1 tema Kebekerjaan. Untuk kelas XII adalah 1 Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila dengan tema
kebekerjaan.
● Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.
● Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum
dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%.
● Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan
(1 semester).
● Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.
23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan
prinsip pendidikan yang berpusat pada murid,
sehingga dalam pelaksanaannya harap
diperhatikan bahwa masing-masing satuan
pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai
dengan konteksnya.
24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tahapan Implementasi Kurikulum
Aspek
Perancangan KOSP
Perancangan ATP
Perencanaan Pembelajaran dan asesmen
Penggunaan dan pengembangan perangkat ajar
Perencanaan P5
Implementasi P5
Penerapan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Keterpaduan penilaian dalam pembelajaran
Pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan belajar
peserta didik
Kolaborasi antar guru untuk keperluan kurikulum dan
pembelajaran
Kolaborasi dengan orang tua/keluarga dalam pembelajaran
Kolaborasi dengan masyarakat/komunitas industri
25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Amatilah video berikut!
Link Video Kurikulum dalam Pembelajaran
Apa sebenarnya peran kurikulum dalam
proses pembelajaran?
26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apa sebenarnya peran kurikulum dalam proses
pembelajaran?
Sebagai panduan dan acuan untuk proses pembelajaran, antara lain:
● Apa tujuan belajar murid, kompetensi apa yang ingin dicapai sebagai
pemenuhan kebutuhan murid masa kini dan proyeksi masa depannya
● Bagaimana cara mencapai kompetensi tersebut
● Apa saja prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam proses
pembelajaran (panduan pedagogik/pembelajaran)
● Apa saja prinsip-prinsip asesmen yang perlu diimplementasikan saat
pembelajaran berlangsung
27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Lakukan Aktivitas berikut!
● Silakan refleksikan pelaksanaan
implementasi kurikulum merdeka di
sekolah Bapak/Ibu!
● Gunakan format yang tersedia!
● Alokasi waktu penyelesaian 30 menit!
● Setelah selesai, berkelompoklah
sesuai kelompok yang telah
ditentukan
https://tinyurl.com/LK-Refleksi-Kumer
28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mari Berkolaborasi
Bekerjalah dalam kelompok!
1. Bandingkan hasil refleksi Bapak/Ibu
dengan kondisi di sekolah lain dalam
kelompok?
2. Identifikasikan tantangan yang
paling banyak ditemui!
3. Apa saja solusi untuk
menanggulangi potensi tantangan
tersebut?
30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kesimpulan
Keanekaragaman latar belakang dan kemampuan
murid merupakan tolak ukur adaptasi Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan, guna memastikan
setiap saat murid akan berkembang sesuai dengan
zamannya.
31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Refleksi
1.Hal apa sudah yang Bapak/Ibu pelajari pada materi
Refleksi pembelajaran pada kurikulum merdeka?
2.Ketika ada perubahan kurikulum di tingkat nasional,
a. Sebagai individu apa yang dapat Bapak/Ibu lakukan
dalam merespon perubahan tersebut?
b. Sebagai anggota komunitas di sekolah apa yang dapat
Bapak/Ibu lakukan dalam merespon perubahan
tersebut?
2. Apa saja pertimbangan utama dalam adaptasi kurikulum?
32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pelajarilah dokumen panduan dan regulasi terkait
Kurikulum Merdeka berikut.
1.Keputusan Kepala BSKAP No 033/KR/2022, tentang
Capaian Pembelajaran
2.Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
3.Panduan Pembelajaran dan Asesmen
4.Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dll
silakan download melalui
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/rujukan/
33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-
content/uploads/2022/06/Panduan-
Pengembangan-Kurikulum-
Operasional-di-Satuan-Pendidikan.pdf
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-
content/uploads/2022/06/Panduan-
Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-
content/uploads/2022/06/Panduan-
Penguatan-Projek-Profil-Pancasila.pdf