SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Pengaplikasian Stoikiometri dlm
Keseharian
Disusun oleh :
Willy Chandra (41615110076)
Pengertian Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari kata Yunani.
“Stoicheion” yang berarti unsur dan “metrain”
yang berarti pengukuran. Jadi Stoikiometri
merupakan aspek kimia yang menyangkut
hubungan berbagai komponen dalam reaaksi
kimia dan hubungan kuantitatif diantara
komponen tersebut.
Penentuan stoikiometri Asam-Basa dan
CuSO4 – NaOH.
• Penentuan stoikiometri larutan asam – basa dan CuSO4 – NaOH menggunakan
percobaan sederhana. Stoikiometri tersebut dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya
dengan metode JOB atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan
dilakukan pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun
molar totalnya sama.
• Sifat fisika tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya
digunakan untuk meramal stoikiometri sistem.
• Pada pencampuran NaOH dan HCl, baik larutan NaOH dan HCl tidak berwarna
(bening). Pada akhir pencampuran tidak terjadi perubahan warna tetapi terjadi
perubahan suhu.
• Perubahan suhu yang terjadi adalah kesamaan suhu akhir (TA) yang dihasilkan setelah
kita melakukan percobaan tersebut. Dan apabila sudah didapatkan, maka itu
menandakan bahwa titik stoikiometri dicapai pada saat volume kedua larutan sama,
sehingga setelah pengolahan data bisa didapatkan perbandingan koefisien reaksi dari
kedua zat sama, yaitu 1 : 1.
Penentuan stoikiometri Asam-Basa dan
CuSO4 – NaOH.
• Pada stoikiometri NaOH – CuSO4, terjadi pula kesamaan suhu akhir (TA) yang
hampir sama dengan NaOH dan HCl. Hanya saja pada percobaan NaOH – CuSO4
memiliki suhu akhir (TA) sedikit lebih banyak dan perbandingan koefisien reaksi
dari kedua zat adalah 3 : 2.
• Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik
maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri system yang disebut dengan
titik optimum, yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa.
Perubahan kalor pada reaksi kimia bergantung jumlah pereaksinya.
• Jika mol yang bereaksi diubah dengan volume tetap, stoikiometri dapat ditentukan
dari titik perubahan kalor maksimal, yakni dengan mengalurkan kenaikan
temperatur terhadap komposisi campuran.
Penentuan stoikiometri Asam-Basa dan
CuSO4 – NaOH.
Faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya titik optimum dalam perbandingan pereaksi
senyawa, antara lain:
1. Jumlah pereaksi
2. Suhu
3. Volume
Penggunaan Stoikiometri dlm
Keseharian
Dalam kehidupan sehari – hari, konsep stoikiometri dapat kita temukan antara
lain :
1. Pengisian aki.
2. Gejala Kapilaritas pada air
3. Teori Kinetik Gas
4. Kalorimeter
5. Memanaskan/ memasak air
Proses Pengisian Aki
Aki memiliki beberapa bagian utama.
Yaitu kutub positif (anode) yang terbuat
dari timbal dioksida (PbO2), kutub
negatif yang terbuat dari timbal murni
(Pb), dan larutan elektrolit kuat yaitu
asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan
30%. Dalam kehidupan sehari-hari, aki ini
memiliki beberapa reaksi. Karena aki
tersebut dapat mengubah dari energi
kimia menjadi listrik dan dapat kembali
menjadi energi kimia. Sehingga aki ini
juga merupakan elemen sekunder.
Proses Pengisian Aki
• Saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia
menjadi listrik dan terjadi perubahan pada anode,
katode, dan larutan elektrolitnya. Pada anode yang
semula timbal dioksida (PbO2)menjadi timbal sulfat
(PbSO4). Pada katode yang semula timbale murni
(Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Pada larutan
elektrolitnya, asam sulfat (H2SO4) akan menjadi
encer karena terbentuk air. Pada mulanya terdapat
air aki yang sudah tercampur dengan asam sulfat
dengan kepekatan 30% saja, maka asam sulfat akan
mudah terurai didalam air dan pada saat sebelum
digunakan menjadi H2SO4 →2H+ + SO42- .
Proses Pengisian Aki
• Karena aki merupakan elemen
sekunder, maka tentunya aki juga
dapat diisi kembali. Proses
tersebut dikenal sebagai Setrum
Aki. Pada saat penyetruman aki,
terjadi perubahan energy listrik
menjadi kimia, katode yang
semula timbal sulfat
(PbSO4) menjadi timbal murni
(Pb), yang semula anode timbal
sulfat menjadi timbal dioksida
(PbO2), dan larutan yang semula
encer menjadi lebih pekat.
Gejala Kapilaritas pd Zat Cair
• Gejala kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler (pipa
sempit). Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair dengan
dinding kapiler. Karena dalam pipa kapiler gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih
besar daripada gaya kohesi antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa
kapiler. Sebaliknya raksa cenderung turun dalam pipa kapiler, jika gaya kohesinya lebih
besar daripada gaya adhesinya. Semakin kecil diameter pipa kapiler ternyata mengakibatkan
semakin tinggi permukaan zat cair pada pipa kapiler untuk zat yang membasahi dinding
tabung, atau semakin rendah permukaan zat cair pada pipa kapiler untuk zat yang tidak
membasahi dinding. Peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler ini yang
disebut dengan efek kapilaritas.
Gejala Kapilaritas pd Zat Cair
• Gejala kapilaritas pd air.
Kita dapat mengamati bahwa tinggi permukaan air dalam pipa kapiler lebih tinggi daripada tinggi air
dalam bejana. Hal ini berarti permukaan air naik dalam pipa kapiler. Jika diameter pipa kapiler makin
kecil, tinggi permukaan air dalam pipa kapiler makin tinggi.
Gejala Kapilaritas pd Zat Cair
• Gejala kapilaritas pd air raksa.
Lain lagi dengan raksa. Raksa pada pembuluh atau celah kecil akan lebih rendah dari yang lebih
besar lainnya, akibat kohesi antar partikel raksa lebih besar dari pada adhesi partikel raksa dan
partikel gelas.
Gejala Kapilaritas pd Zat Cair
• Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan
permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa.
• Mengapa permukaan zat cair bisa naik atau turun dalam permukaan pipa kapiler?
Tegangan permukaan menarik pipa ke arah bawah karena tidak seimbang oleh gaya
tegangan permukaan yang lain. Sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaski, pipa
akan melakukan gaya yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam arah berlawanan. Gaya
inilah yang menyebabkan zat cair naik. Zat cair berhenti naik ketika berat zat cair dalam
kolam yang naik sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan pada zat cair.
• w = F
Gejala Kapilaritas pd Zat Cair
• Jika massa jenis zat cair adalah ρ, tegangan permukaan γ, sudut kontak
θ, kenaikan zat cair setinggi h, dan jari-jari pipa kapiler adalah r, maka berat zat cair yang
naik dapat ditentukan melalui persamaan berikut.
w = m g
w = ρ V g
w = ρ π r2 h g
• Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik setinggi h adalah:
F =(γ cos θ) (2 π r) = F = 2 π r γ cos θ
• Jika nilai F kita ganti dengan ρ π r2 h g, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Gejala Kapilaritas pd Zat Cair
• Keterangan:
h : kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa (m)
γ : tegangan permukaan N/m
θ : sudut kontak (derajat)
ρ : massa jenis zat cair (hg/m3)
r : jari-jari pipa (m)
Fenomena Gejala Kapilaritas dlm Kehidupan
• Gejala kapilaritas banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
1. naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor,
2. pengisapan air oleh tanaman (naiknya air dari akar menuju daun-daunan melalui pembuluh
kayu pada batang)
3. dan peristiwa pengisapan air oleh kertas isap atau kain.
• Selain menguntungkan gejala kapilaritas ada juga yang merugikan misalnya
1. ketika hari hujan, air akan merambat naik melalui pori-pori dinding sehingga menjadi
lembap. Dinding yang lembab terjadi karena gejala kapilaritas.

More Related Content

What's hot

Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxPenentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxAmakawa Yuto
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatErnalia Rosita
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksnurul limsun
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifjayamartha
 
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaAcara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaNaila Zulfa
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPanji Wijaksono
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 

What's hot (20)

Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptxPenentuan Berat Molekul Polimer.pptx
Penentuan Berat Molekul Polimer.pptx
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Laporan farfis stabilitas
Laporan farfis stabilitasLaporan farfis stabilitas
Laporan farfis stabilitas
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
 
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaAcara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
4.konsentrasi larutan
4.konsentrasi larutan4.konsentrasi larutan
4.konsentrasi larutan
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawaPercobaan 2 rumus-empiris-senyawa
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 

Viewers also liked

What Is Supply Chain Management
What Is Supply Chain ManagementWhat Is Supply Chain Management
What Is Supply Chain ManagementAvercastMarketing
 
Preparation of accounting
Preparation of accountingPreparation of accounting
Preparation of accountingSeab Phalla
 
Изменения на рынке SEO, Николай Хиврин - RIW 2015
Изменения на рынке SEO, Николай Хиврин - RIW 2015Изменения на рынке SEO, Николай Хиврин - RIW 2015
Изменения на рынке SEO, Николай Хиврин - RIW 2015Nikolay Khivrin
 
Islas Vírgenes Británicas - sociedades offshore BVI IBC - Slogold
Islas Vírgenes Británicas - sociedades offshore BVI IBC - SlogoldIslas Vírgenes Británicas - sociedades offshore BVI IBC - Slogold
Islas Vírgenes Británicas - sociedades offshore BVI IBC - SlogoldTom Asg
 
Change leadership-executive-roundtable-overview slide
Change leadership-executive-roundtable-overview slideChange leadership-executive-roundtable-overview slide
Change leadership-executive-roundtable-overview slideukaigwe okechukwu
 

Viewers also liked (6)

What Is Supply Chain Management
What Is Supply Chain ManagementWhat Is Supply Chain Management
What Is Supply Chain Management
 
Preparation of accounting
Preparation of accountingPreparation of accounting
Preparation of accounting
 
Изменения на рынке SEO, Николай Хиврин - RIW 2015
Изменения на рынке SEO, Николай Хиврин - RIW 2015Изменения на рынке SEO, Николай Хиврин - RIW 2015
Изменения на рынке SEO, Николай Хиврин - RIW 2015
 
Lecture051616
Lecture051616Lecture051616
Lecture051616
 
Islas Vírgenes Británicas - sociedades offshore BVI IBC - Slogold
Islas Vírgenes Británicas - sociedades offshore BVI IBC - SlogoldIslas Vírgenes Británicas - sociedades offshore BVI IBC - Slogold
Islas Vírgenes Británicas - sociedades offshore BVI IBC - Slogold
 
Change leadership-executive-roundtable-overview slide
Change leadership-executive-roundtable-overview slideChange leadership-executive-roundtable-overview slide
Change leadership-executive-roundtable-overview slide
 

Similar to Bab 2 stoikiometri

Kimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriKimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriAziz_Kurniawan
 
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)Rivaldi Julian
 
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairPengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairswirawan
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
Fisika Kelas xi Bab8 FluidaFisika Kelas xi Bab8 Fluida
Fisika Kelas xi Bab8 FluidaAmphie Yuurisman
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaAjeng Rizki Rahmawati
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMarfizal Marfizal
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Kesetimbangan kimia (4)
Kesetimbangan kimia (4)Kesetimbangan kimia (4)
Kesetimbangan kimia (4)Rivaldi Julian
 
Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi nurul hasanah
 
Tugas bahan ajar ipa terpadu model webbed
Tugas bahan ajar ipa terpadu model webbedTugas bahan ajar ipa terpadu model webbed
Tugas bahan ajar ipa terpadu model webbedSuryanee Djati
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 

Similar to Bab 2 stoikiometri (20)

Kimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometriKimia pertemuan 2. stoikiometri
Kimia pertemuan 2. stoikiometri
 
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
Kimia pertemuan 2. stoikiometri (1)
 
Stoikiometri (2)
Stoikiometri (2)Stoikiometri (2)
Stoikiometri (2)
 
2 12
2 122 12
2 12
 
Jurnal tegangan
Jurnal teganganJurnal tegangan
Jurnal tegangan
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairPengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
Fisika Kelas xi Bab8 FluidaFisika Kelas xi Bab8 Fluida
Fisika Kelas xi Bab8 Fluida
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Kesetimbangan kimia (4)
Kesetimbangan kimia (4)Kesetimbangan kimia (4)
Kesetimbangan kimia (4)
 
Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi Menentukan perubahan entalpi
Menentukan perubahan entalpi
 
Hukum Kekekalan Massa
Hukum Kekekalan MassaHukum Kekekalan Massa
Hukum Kekekalan Massa
 
Tugas bahan ajar ipa terpadu model webbed
Tugas bahan ajar ipa terpadu model webbedTugas bahan ajar ipa terpadu model webbed
Tugas bahan ajar ipa terpadu model webbed
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Fluida.ppt
Fluida.pptFluida.ppt
Fluida.ppt
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Bab 2 stoikiometri

  • 1. Pengaplikasian Stoikiometri dlm Keseharian Disusun oleh : Willy Chandra (41615110076)
  • 2. Pengertian Stoikiometri Stoikiometri berasal dari kata Yunani. “Stoicheion” yang berarti unsur dan “metrain” yang berarti pengukuran. Jadi Stoikiometri merupakan aspek kimia yang menyangkut hubungan berbagai komponen dalam reaaksi kimia dan hubungan kuantitatif diantara komponen tersebut.
  • 3. Penentuan stoikiometri Asam-Basa dan CuSO4 – NaOH. • Penentuan stoikiometri larutan asam – basa dan CuSO4 – NaOH menggunakan percobaan sederhana. Stoikiometri tersebut dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode JOB atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama. • Sifat fisika tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya digunakan untuk meramal stoikiometri sistem. • Pada pencampuran NaOH dan HCl, baik larutan NaOH dan HCl tidak berwarna (bening). Pada akhir pencampuran tidak terjadi perubahan warna tetapi terjadi perubahan suhu. • Perubahan suhu yang terjadi adalah kesamaan suhu akhir (TA) yang dihasilkan setelah kita melakukan percobaan tersebut. Dan apabila sudah didapatkan, maka itu menandakan bahwa titik stoikiometri dicapai pada saat volume kedua larutan sama, sehingga setelah pengolahan data bisa didapatkan perbandingan koefisien reaksi dari kedua zat sama, yaitu 1 : 1.
  • 4. Penentuan stoikiometri Asam-Basa dan CuSO4 – NaOH. • Pada stoikiometri NaOH – CuSO4, terjadi pula kesamaan suhu akhir (TA) yang hampir sama dengan NaOH dan HCl. Hanya saja pada percobaan NaOH – CuSO4 memiliki suhu akhir (TA) sedikit lebih banyak dan perbandingan koefisien reaksi dari kedua zat adalah 3 : 2. • Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri system yang disebut dengan titik optimum, yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa. Perubahan kalor pada reaksi kimia bergantung jumlah pereaksinya. • Jika mol yang bereaksi diubah dengan volume tetap, stoikiometri dapat ditentukan dari titik perubahan kalor maksimal, yakni dengan mengalurkan kenaikan temperatur terhadap komposisi campuran.
  • 5. Penentuan stoikiometri Asam-Basa dan CuSO4 – NaOH. Faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya titik optimum dalam perbandingan pereaksi senyawa, antara lain: 1. Jumlah pereaksi 2. Suhu 3. Volume
  • 6. Penggunaan Stoikiometri dlm Keseharian Dalam kehidupan sehari – hari, konsep stoikiometri dapat kita temukan antara lain : 1. Pengisian aki. 2. Gejala Kapilaritas pada air 3. Teori Kinetik Gas 4. Kalorimeter 5. Memanaskan/ memasak air
  • 7. Proses Pengisian Aki Aki memiliki beberapa bagian utama. Yaitu kutub positif (anode) yang terbuat dari timbal dioksida (PbO2), kutub negatif yang terbuat dari timbal murni (Pb), dan larutan elektrolit kuat yaitu asam sulfat (H2SO4) dengan kepekatan 30%. Dalam kehidupan sehari-hari, aki ini memiliki beberapa reaksi. Karena aki tersebut dapat mengubah dari energi kimia menjadi listrik dan dapat kembali menjadi energi kimia. Sehingga aki ini juga merupakan elemen sekunder.
  • 8. Proses Pengisian Aki • Saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi listrik dan terjadi perubahan pada anode, katode, dan larutan elektrolitnya. Pada anode yang semula timbal dioksida (PbO2)menjadi timbal sulfat (PbSO4). Pada katode yang semula timbale murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Pada larutan elektrolitnya, asam sulfat (H2SO4) akan menjadi encer karena terbentuk air. Pada mulanya terdapat air aki yang sudah tercampur dengan asam sulfat dengan kepekatan 30% saja, maka asam sulfat akan mudah terurai didalam air dan pada saat sebelum digunakan menjadi H2SO4 →2H+ + SO42- .
  • 9. Proses Pengisian Aki • Karena aki merupakan elemen sekunder, maka tentunya aki juga dapat diisi kembali. Proses tersebut dikenal sebagai Setrum Aki. Pada saat penyetruman aki, terjadi perubahan energy listrik menjadi kimia, katode yang semula timbal sulfat (PbSO4) menjadi timbal murni (Pb), yang semula anode timbal sulfat menjadi timbal dioksida (PbO2), dan larutan yang semula encer menjadi lebih pekat.
  • 10. Gejala Kapilaritas pd Zat Cair • Gejala kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler (pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding kapiler. Karena dalam pipa kapiler gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih besar daripada gaya kohesi antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa kapiler. Sebaliknya raksa cenderung turun dalam pipa kapiler, jika gaya kohesinya lebih besar daripada gaya adhesinya. Semakin kecil diameter pipa kapiler ternyata mengakibatkan semakin tinggi permukaan zat cair pada pipa kapiler untuk zat yang membasahi dinding tabung, atau semakin rendah permukaan zat cair pada pipa kapiler untuk zat yang tidak membasahi dinding. Peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler ini yang disebut dengan efek kapilaritas.
  • 11. Gejala Kapilaritas pd Zat Cair • Gejala kapilaritas pd air. Kita dapat mengamati bahwa tinggi permukaan air dalam pipa kapiler lebih tinggi daripada tinggi air dalam bejana. Hal ini berarti permukaan air naik dalam pipa kapiler. Jika diameter pipa kapiler makin kecil, tinggi permukaan air dalam pipa kapiler makin tinggi.
  • 12. Gejala Kapilaritas pd Zat Cair • Gejala kapilaritas pd air raksa. Lain lagi dengan raksa. Raksa pada pembuluh atau celah kecil akan lebih rendah dari yang lebih besar lainnya, akibat kohesi antar partikel raksa lebih besar dari pada adhesi partikel raksa dan partikel gelas.
  • 13. Gejala Kapilaritas pd Zat Cair • Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa. • Mengapa permukaan zat cair bisa naik atau turun dalam permukaan pipa kapiler? Tegangan permukaan menarik pipa ke arah bawah karena tidak seimbang oleh gaya tegangan permukaan yang lain. Sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaski, pipa akan melakukan gaya yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam arah berlawanan. Gaya inilah yang menyebabkan zat cair naik. Zat cair berhenti naik ketika berat zat cair dalam kolam yang naik sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan pada zat cair. • w = F
  • 14. Gejala Kapilaritas pd Zat Cair • Jika massa jenis zat cair adalah ρ, tegangan permukaan γ, sudut kontak θ, kenaikan zat cair setinggi h, dan jari-jari pipa kapiler adalah r, maka berat zat cair yang naik dapat ditentukan melalui persamaan berikut. w = m g w = ρ V g w = ρ π r2 h g • Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik setinggi h adalah: F =(γ cos θ) (2 π r) = F = 2 π r γ cos θ • Jika nilai F kita ganti dengan ρ π r2 h g, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
  • 15. Gejala Kapilaritas pd Zat Cair • Keterangan: h : kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa (m) γ : tegangan permukaan N/m θ : sudut kontak (derajat) ρ : massa jenis zat cair (hg/m3) r : jari-jari pipa (m)
  • 16. Fenomena Gejala Kapilaritas dlm Kehidupan • Gejala kapilaritas banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, 1. naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor, 2. pengisapan air oleh tanaman (naiknya air dari akar menuju daun-daunan melalui pembuluh kayu pada batang) 3. dan peristiwa pengisapan air oleh kertas isap atau kain. • Selain menguntungkan gejala kapilaritas ada juga yang merugikan misalnya 1. ketika hari hujan, air akan merambat naik melalui pori-pori dinding sehingga menjadi lembap. Dinding yang lembab terjadi karena gejala kapilaritas.