SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mengamati dan memahami peristiwa resornasi dari gelombang suara
2. Menentukan kecepatan merambat gelombang suara di udara
3. Menentukan frekuensi dari suatu garputala
1.2 Dasar Teori
Bunyi ditimbulkan oleh getaran benda yang merambat melalui medium dengan kecepatan
tertentu, detaran menimbulkan sederetan rapatan dan renggangan yang menjalar melalui udara.
Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan yang diberikan pada
benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada pegas, gangguan tersebut disebabkan
oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau benda pada pegas). Sebenarnya terdapat
banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
1. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara memukul garputala
tersebut.
2. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan tersebut
diberi gangguan.
3. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak bergetar.
4. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai sumber bunyi dan
gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka dapat dipastikan kita tidak akan
pernah mendengar musik tersebut.
5. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita berikan
menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan
getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi.
6. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan merambat
sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum
gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah getaran akan berubah menjadi gelombang bunyi. Gelombang adalah getaran yang
merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel
perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran).Periode
gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untukmenempuh satu panjang
gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yangditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknyagelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat
2
gelombang (v) adalah jarakyang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Jadi dapat dirumuskan
bahwa:
V = λ f, ……(1) di mana:
v = laju rambat gelombang [m/s]
λ = panjang gelombang [m]
f = frekuensi [Hz]
Bunyi tidak dapat merambat di runag hampa. Medium yang diperlukan bunyi untuk
merambat dapat melalui zat udara, cair, dan padat. Syarat terjadinya bunyi:
1. Adanya sumber bunyi (benda yang bergetar).
2. Adanya zat antara (medium).
3. Adanya pendengar dalam jarak di daerah jangkauan bunyi.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda
karena ada benda lainyang bergetar dan memiliki frekuensi yang
sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu. Resonansi
berguna untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan kolom udara.
Kolom udara dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang
sebagian diisi air, sehingga kita dapat mengatur panjang kolom udara
dengan menaik-turunkan pemukaan air pada tabung. Sistem fisis
sumber adalah audio generator yang dapat menghasilkan gelombang
bunyi dengan nilai frekuensi bervariasi, sedangkan sistem fisis yang
ikut bergetar adalah molekul-molekul udara yang berada dalam
kolom udara yang bergetar karena variasi tekanan.
Gelombang yang terbentuk dalam kolom udara merupakan
gelombang bunyi berdiri. Peristiwa resonansi terjadi saat frekuensi
sumber nilainya sama dengan frekuensi gelombang bunyi pada kolom udara yang dicirikan dengan
terdengarnya bunyi yang paling nyaring (amplitudo maksimum).
Di dalam tabung resonansi terjadi gelombang longitudinal diam (stasioner), dengan sasarannya
yaitu permukaan air sebagai simpul gelombang dan untuk mulut tabung sebagai perut gelombang.
Sebenarnya letak perut berada di sedikit di atas tabung. Jaraknya kira-kira 0,3 kali diameter tabung.
Resonansi terjadi jika frekuensi nada dasar atau nada atas dari kolom udara sama dengan frekuensi
garputala. Jika kita mengetahui nilai frekuensi sumber, maka pada saat resonansi tersebut kita dapat
menentukan nilai cepat rambat bunyi di udara.
3
Gambar 1.1 Perbedaan Ketinggian Kolom Pada Saat Resonansi
Peristiwa resonansi yang dapat terjadi lewat alat yang ditunjukkan oleh gambar 1.1 bisa lebih
dari satu kali. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah ketinggian kolom udara dengan cara
menurunkan permukaan air dalam tabung seperti ditunjukkan pada gambar 1.2. Syarat terjadinya
resonansi untuk sistem ini adalah:
𝐿 = (2𝑛 + 1)
1
4
𝜆…….(2) di mana n = 0, 1, 2, 3, dan seterusnya
Karena ukuran diameter tabung sangat kecil dibandingkan dengan panjang gelombang dan
perut gelombang serta simpangannya tidak tepat pada ujung tabung, maka diperlukan angka koreksi
e dengan syarat e = ± 0,6 R di mana R adalah jari-jari tabung. Dengan memperhatikan faktor koreksi
tersebut, maka persamaan (2) ditulis sebagai berikut:
𝐿 = (2𝑛 + 1)
1
4
𝜆 − 𝑒
Substitusikan persamaan (1) ke dalam rumus di atas sehingga mendapatkan:
𝐿 = (2𝑛 + 1)
𝑣
4𝑓
− 𝑒
Untuk mengetahui proses resonansi, kita tinjau dua garputala yang saling beresonansi seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.3
4
Gambar 1.3. Dua garputala yang saling beresonansi
Jika garputala dipukul, garputala tersebut akan bergetar. Frekuensi bunyi yang dihasilkan
bergantung pada bentuk, besar, dan bahan garputala tersebut
1. Jenis-jenis gelombang
a. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatnya. Contoh : gelombang pada tali, gelombang permukaan air, gelombang cahaya
b. Gelombang Longitudinal
Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit
dengan arah rambatnya. Contohnya gelombang bunyi dan gelombang pada pegas (Riyn,
2011).
5
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan Praktikum
1. Beberapa garputala dengan salah satu diantaranya diketahui frekuensinya
2. Jangka sorong
3. Pemukul garputala
4. Tabung resornasi berskala beserta reservoirnya
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Metode Percobaan
1. Dicatat suhu, tekanan dan kelembaban ruangan sebelum dan sesudah percobaan.
2. Diukur diameter bagian dalam tabung beberapa kali.
3. Diusahakan agar permukaan air dekat dengan ujung atas dengan mengatur reserboir
(jangan sampai tumpah).
4. Digetarkan garputala yang telah diketahui frekuensinya dengan pemukul garputala.
Untuk menjamin keamanan tabung gelas lakukanlah permukaan garputala jauh dari
tabung.
5. Didekatkan garputala yang bergetar pada ujung atas tabung.
6. Dengan pertolongan reservoir diturunkan permukaan air perlahan-lahan sehingga
pada suatu tinggi tertentu terjasi resonansi (terdengar suara mengaung). Ini adalah
resonansi ordo pertama.
7. Dicatatlah kedudukan permukaan air,
8. Diturunkan lagi permukaan air sampai terjadi resonansi ordo kedua, dicatat
kedudukan ini.
9. Diulangi percobaan No. 3 s/d 8 untuk memastikan tepatnya tempat-tempat terjadinya
resonansi.
10. Diulangi percobaan no. 3 s/d 9 dengan menggunakan garputala yang lain.
7
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Data Pengamatan
Keadaan ruangan P (cm)Hg T (C) C(%)
Sebelum percobaan 75,55cmHg 27C 69%
Sesudah percobaan 75,56 cmHg 27C 71%
1) Tabel 1
No D (m) R(m) E
1 0,0368 m 0,0184 m 0,0110
2 0,0357 m 0,0179 m 0,0107
𝐱̅ 0,036 m 0,018 m 0,011
2) Garputala I frekuensi : 918 Hz
3) Garputala II Kecepatan: 309,366 m/s
4.2 Perhitungan
1. Menghitung e = 0,6 x R
D : 0,0368 m R=
𝐷
2
0,0368
2
= 0,0184 m e = 0,6 x 0,0184 = 0,0110
D : 0,0357 m R=
𝐷
2
0,0357
2
= 0,0179 m e = 0,6 x 0,0179 = 0,0107
x̄ =
0,0368+ 0,0357
2
x̄ =
0,0184+ 0,0179
2
x̄ =
0,0110 + 0,0107
2
=0,036 m =0,018 m =0,011
No L0 L1 V (m/s) F (Hz) e
1 0,077m 0,256m 328,644 m/s 918 Hz 0,0125
2 0,078m 0,236m 290,088 m/s 918 Hz 0,001
𝐱̅ 0,077 0,246 309,366 m/s 918 Hz 0,00675
No L0 L1 V (m/s) F (Hz) e
1 13,1m 40,3m 309,366 m/s 5,686 Hz 0,5
2 12,9m 39,2m 309,366 m/s 5,881 Hz 0,25
𝐱̅ 13 39,75 309,366 m/s 5,783 0,375
8
2. Garputala I
Percobaan pertama
f: 918 Hz L0 : 0,077m L1: 0,256m
V = 2.f ( L1 - L0 )
= 2x918(0,256 - 0,077) = 328,644 m/s
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
0,256 −3(0,077 )
2
= 0,0125
Percobaan kedua
f: 918 Hz L0: 0,078m L1: 0,236m
V = 2.f ( L1 - L0 )
= 2x918(0,236 - 0,078) = 290,088 m/s
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
0,236 − 3(0,078)
2
= 0,001
L0 L1 V f e
x̄ =
0,077+0,078
2
=0,077
x̄ =
0,256+0,236
2
=0,246
x̄ =
328,644+290,088
2
=309,366
x̄ =
918+918
2
=918
x̄ =
0,0125+0,001
2
=0,00675
3. Garputala II
Percobaan pertama
V : 309,366 m/s L0 : 13,1m L1: 40,3 m
f =
V
2(𝐿1−𝐿0)
=
309 ,366
2(40,3m−13,1)
= 5,686 Hz
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
40,3m−3(13,1)
2
= 0,5
Percobaan kedua
V : 309,366 m/s L0 : 12,9m L1: 39,2m
f =
V
2(𝐿1−𝐿0)
=
309,366
2(39,2−12,9)
= 5,881 Hz
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
39,2−3(12,9)
2
= 0,25
L0 L1 V F e
x̄ =
13,1+12,9
2
=13
x̄ =
40,3+39,2
2
=39,75
x̄ =
309,366+309,366
2
=309,366
x̄ =
5,686+5,881
2
=5,783
x̄ =
0,5+0,25
2
=0,375
9
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan perhitungan dan pengolahan data mengenai
penentuan cepat rambat bunyi yang melewati udara pada beberapa frekuensi tertentu serta
penentuan nilai frekuensi garpu tala. Selain itu dalam laporan ini, kita akan membahas
tentang resonansi bunyi, resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat
getaran benda lain.
Resonansi merupakan suatu fenomena dimana sebuah sistem yang bergetar dengan
amplitudo yang maksimum akibat adanya impuls gaya yang berubah – ubah yang bekerja
pada impuls tersebut. Kondisi seperti ini dapat terjadi bila frekuensi gaya yang bekerja
tersebut berimpit atau sama dengan frekuensi getar yang tidak di redam oleh system tersebut.
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui berbagai
medium, baik gas, cair, maupun padat. Semakin besar panjang ruang pada tabung, atau
semakin kecil volume air di dalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang akan
dihasilkan, begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada tabung, atau semakin
besarnya volume air di dalamnya, maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil.
Sehingga, volume air berbanding lurus dengan frekuesi bunyi yang dihasilnya.
Bila garputala digetarkan diatas tabung resonansi, maka getaran garputala ini akan
menggetarkan kolom udara di dalam tabung resonansi. Dengan mengatur panjang kolom
udara di dalam tabung resonansi, maka akan terdengar dengung garpu penala lebih keras, ini
berarti terjadi resonansi.
Sebelum mencari nilai kecepatan rambat bunyi udara pertama kita mengukura diameter
tabung menggunakan jangka sorong, diameter tabung sangat kecil dibandingkan dengan
panjang gelombang dan perut gelombang serta simpangannya tidak tepat pada ujung tabung,
maka kami mencari terlebih dahulu faktor koreksi e dengan nilai e adalah 0,6 kali jari-jari
tabung.
Dalam literatur kecepatan rambat bunyi di udara diketahui adalah 340 m/s. Perbedaan
hasil yang sangat jauh berbeda dengan literature kecepatan rambat bunyi yakni 340 m/s,
kemunginan hal ini disebabkan karena kesalahan pada saat menurunkan atau menaikkan
permukaan air dalam tabung resonansi, umumnya karena cara menurunkan/menaikkan
tabung reservoir tidak dengan perlahan.
10
Atau kesalahan seperti pemegangan garputala yang di yang pegang terlalu kencang
atau kuat sehingga getaran yang terjadi ketika garpu penala di pukul ke balok kayu semakin
kecil, serta kurangnya ketelitian saat mendengarkan bunyi resonansi pada tabung resonansi
tersebut. Agar praktikum ini dapat di lakukan dengan baik dan benar, praktikan harus lebih
memahami dahulu langkah – langkah yang dilakukan dalam praktikum, dan harus lebih teliti
dan serius dalam melakukan percobaan dan pengamatan tersebut.
11
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan:
1. Resonansi terjadi saat frekuensi garpu tala sama dengan frekuensi gelombang bunyi pada
kolom udara. Rata-rata cepat rambat bunyi di udara adalah 340m/s. Semakin besar
frekuensi, maka panjang gelombang yang dihasilkan akan semakin kecil.
2. Peristiwa resonansi dapat diamati dengan menggunakan kolom udara yang terisi dengan
air dan peristiwa resonansi ditandai dengan bunyi(dengungan) yang paling keras
3. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh ketinggian kolom udara pada tabung dan frekuensi
gelombang bunyi. Semakin besar ketinggian kolom udara, maka cepat rambat bunyi di
udara semakin besar, dan sebaliknya. Semakin besar frekuensi gelombang bunyi, maka
cepat rambat bunyi di udara semakin besar, dan sebaliknya. Cepat rambat bunyi juga
dapat dipengaruhi oleh suhu ruang dan massa molekul gas di udara.
4. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui berbagai
medium, baik gas, cair, maupun padat.
5. Semakin besar panjang ruang pada tabung, atau semakin kecil volume air di dalamnya,
maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang akan dihasilkan, begitu sebaliknya,
semakin kecil panjang ruang pada tabung, atau semakin besarnya volume air di
dalamnya, maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil. Sehingga, volume air
berbanding lurus dengan frekuesi bunyi yang dihasilnya. Gelombang bunyi dihasilkan
oleh benda bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Marcello dan Edward J. Finn. 1980. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Jakarta:
Erlangga
Tiper, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta
Dr.G.C.Gerrits dan Ir. Soemani.S.Soerjohoedojo. 1953. Buku Peladjaran Ilmu Alam jilid.
Jakarta : J.B.Wolters.
Giancolli, Douglas. 2001. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
13
LAMPIRAN
Tugas Akhir
1. Hitunglah diameter tabung beserta ketidakpastiannya.
2. Hitunglah faktor koreksi dari e dari hitungan no. 1.
3. Hitunglah v dengan menggunakan rumus
𝑣 = (
𝜕𝑅𝑇
𝑀
)
1
2
R = 8,314 J/mol K
𝜕 = 1,4
M = 29 kg/mol
Carilah satuan-satuannya di text book fisika yang ada, sesuaikan dengan satuan
internasional (SI).
4. Hitung harga v dengan menggunakan rumus :
𝑣 = 331 (𝐼 =
𝑡°𝐶
273
)
1
2
𝑚/det
5. Dari data garputala yang diketahui frekuensinya hitung harga v dan e
6. Bandingkan hasil dari no. 3, 4 dan 5.
7. Dari data garputala yang lain hitunglah f dan e untuk masing-masing garputala.
Gunakan harga v dari hasil perhitungan no. 5
8. Gambarkan grafik antar L0 dan
1
𝑓
(L0 adalah panjang tabung pada resonansi pertama untuk masing-masing garputala)
9. Hitunglah v dan e dari grafik no. 8 tersebut.
14
Jawaban
1. Diameter tabung beserta ketidakpastian
𝑥̅( 𝐷) =
∑ 𝑥𝑖
𝑁
𝑥̅( 𝐷) =
0,0368 + 0,0357
2
= 0,036
∆𝑥( 𝐷) = √
∑(𝑥 − 𝑥𝑖)2
𝑁 (𝑁− 1)
∆𝑥( 𝛼) = √
∑(0,036 − 0,0368)2 + (0,036 − 0,0357)2
2
∆𝑥( 𝛼) = = 0,0006041
Ketelitian = 1 − |
0,0006041
4,1
| × 100%
= 99,98 %
2. Koreksi dari e dari hitungan no.1
e1 = 0,6 . R e2 =0,6 . R
= 0,6 . 0,0184 = 0,6 . 0,0179
= 0,0110 = 0,0107
3. v dengan menggunakan rumus v=(∂RT/M)1/2
𝑣 = (
𝜕𝑅𝑇
𝑀
)
1
2
R = 8,314 J/mol K 𝜕 = 1,4 M = 29 kg/mol
𝑣1 = (
𝜕𝑅𝑇
𝑀
)
1
2
𝑣1 = (
1,4 . 8,314 .0,00106
29
)
1
2
Data D
1 0,0368
2 0,0357
𝑥̅ 0,036
15
𝑣1 = (
0,0123
29
)
1
2
𝑣1 = 2,119 m/s
𝑣2 = (
𝜕𝑅𝑇
𝑀
)
1
2
𝑣2 = (
1,4 . 8,314 .0,00106
29
)
1
2
𝑣2 = (
1,4 . 8,314 .0,00106
29
)
1
2
𝑣2 = (
0,0123
29
)
1
2
𝑣2 = 2,119 m/s
4. v dengan rumus 𝑣 = 331 (𝐼 =
𝑡°𝐶
273
)
1
2
𝑚/𝑑𝑒𝑡
𝑣1 = 331 (𝐼 =
𝑡°𝐶
273
)
1
2
𝑣2 = 331 (𝐼 =
𝑡°𝐶
273
)
1
2
𝑣1 = 331 (𝐼 =
31
273
)
1
2
𝑣2 = 331 (𝐼 =
32
273
)
1
2
𝑣1 = 331 (0,11355)
1
2
𝑣2 = 331 (0,117216)
1
2
𝑣1 = 18,793 m/s 𝑣2 = 19,399 m/s
5. Perhitungan v dan e
a. Garputala I
Percobaan pertama
f: 918 Hz L0 : 0,077m L1: 0,256m
V = 2.f ( L1 - L0 )
= 2x918(0,256 - 0,077) = 328,644 m/s
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
0,256 −3(0,077 )
2
= 0,0125
Percobaan kedua
f: 918 Hz L0: 0,078m L1: 0,236m
V = 2.f ( L1 - L0 )
= 2x918(0,236 - 0,078) = 290,088 m/s
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
0,236 − 3(0,078)
2
= 0,001
16
(V) x̄ =
328,644+290,088
2
= 309,366
6. Pada percobaan dengan garputala 1dan 2 terjadi perbedaan frekuensi karena
berbedanya L0 dan L1. Yang menyebabkan frekuensi masing-masing berbeda. Tetapi
pada kecepatannya semua sama.
7. Perhitungan f dan e
Garputala II
Percobaan pertama
V : 309,366 m/s L0 : 13,1m L1: 40,3 m
f =
V
2(𝐿1−𝐿0)
=
309 ,366
2(40,3m−13,1)
= 5,686 Hz
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
40,3m−3(13,1)
2
= 0,5
Percobaan kedua
V : 309,366 m/s L0 : 12,9m L1: 39,2m
f =
V
2(𝐿1−𝐿0)
=
309,366
2(39,2−12,9)
= 5,881 Hz
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
39,2−3(12,9)
2
= 0,25
8. Grafik L0 dengan
1
𝑓
 Grafik Garputala I
 Grafik Garputala II
L0
1
𝑓
L0
1
𝑓
17
9. Perhitungan v dan e dari grafik no.8
a. Garputala I
Percobaan pertama
f: 918 Hz L0 : 0,077m L1: 0,256m
V = 2.f ( L1 - L0 )
= 2x918(0,256 - 0,077) = 328,644 m/s
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
0,256 −3(0,077 )
2
= 0,0125
Percobaan kedua
f: 918 Hz L0: 0,078m L1: 0,236m
V = 2.f ( L1 - L0 )
= 2x918(0,236 - 0,078) = 290,088 m/s
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
0,236 − 3(0,078)
2
= 0,001
Garputala II
Percobaan pertama
V : 309,366 m/s L0 : 13,1m L1: 40,3 m
f =
V
2(𝐿1−𝐿0)
=
309 ,366
2(40,3m−13,1)
= 5,686 Hz
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
40,3m−3(13,1)
2
= 0,5
Percobaan kedua
V : 309,366 m/s L0 : 12,9m L1: 39,2m
f =
V
2(𝐿1−𝐿0)
=
309,366
2(39,2−12,9)
= 5,881 Hz
e =
𝐿1−3𝐿0
2
=
39,2−3(12,9)
2
= 0,25

More Related Content

What's hot

Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasDedew Wijayanti
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERMUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariaplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariInstitute techologi bandung
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioTifa Fauziah
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaHusain Anker
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Rezki Amaliah
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegasyudhodanto
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANPRAMITHA GALUH
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padatyudhodanto
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDALAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDAMUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesFarah Pranidasari
 

What's hot (20)

Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
 
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariaplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDALAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 

Similar to Laporan Fisdas Resonansi

gelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansigelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansiRizqi Umi Rahmawati
 
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”Revika Nurul Fadillah
 
Resonansi Gelombang Bunyi
Resonansi Gelombang BunyiResonansi Gelombang Bunyi
Resonansi Gelombang Bunyiarda fatika
 
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hariBab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hariLin Hidayati
 
Bab 2 gelombang bunyi
Bab 2 gelombang bunyi Bab 2 gelombang bunyi
Bab 2 gelombang bunyi Nurisa1297
 
latihan soal Gelombang MTSN 4 jombang
latihan soal Gelombang   MTSN   4 jombanglatihan soal Gelombang   MTSN   4 jombang
latihan soal Gelombang MTSN 4 jombangHisbulloh Huda
 
Praktikum Resonansi Gracella Maydah
Praktikum Resonansi Gracella MaydahPraktikum Resonansi Gracella Maydah
Praktikum Resonansi Gracella MaydahGracella Maydah
 
Getaran gelombang dan bunyi
Getaran gelombang dan bunyiGetaran gelombang dan bunyi
Getaran gelombang dan bunyiTunjung Prianto
 
Praktikum resonasi kevin r xii ipa 1 - 14 fixed
Praktikum resonasi kevin r xii ipa 1 - 14 fixedPraktikum resonasi kevin r xii ipa 1 - 14 fixed
Praktikum resonasi kevin r xii ipa 1 - 14 fixedBakaZero
 
Praktikum resonansi valentina febriyanti s
Praktikum resonansi valentina febriyanti sPraktikum resonansi valentina febriyanti s
Praktikum resonansi valentina febriyanti svalentinafebriyantii
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Operator Warnet Vast Raha
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Operator Warnet Vast Raha
 
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan resonansi dan intensitas bunyi
Laporan resonansi dan intensitas bunyiLaporan resonansi dan intensitas bunyi
Laporan resonansi dan intensitas bunyianamus07
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Operator Warnet Vast Raha
 
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptxIPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptxdanangpamungkas11
 

Similar to Laporan Fisdas Resonansi (20)

gelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansigelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansi
 
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi  dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
Laporan Praktikum Fisika “Cepat Rambat Bunyi dalam Dawai dan Tabung Resonansi”
 
Resonansi Gelombang Bunyi
Resonansi Gelombang BunyiResonansi Gelombang Bunyi
Resonansi Gelombang Bunyi
 
Bunyi
Bunyi Bunyi
Bunyi
 
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hariBab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
Bab 11 Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari hari
 
Bab 2 gelombang bunyi
Bab 2 gelombang bunyi Bab 2 gelombang bunyi
Bab 2 gelombang bunyi
 
latihan soal Gelombang MTSN 4 jombang
latihan soal Gelombang   MTSN   4 jombanglatihan soal Gelombang   MTSN   4 jombang
latihan soal Gelombang MTSN 4 jombang
 
Praktikum Resonansi Gracella Maydah
Praktikum Resonansi Gracella MaydahPraktikum Resonansi Gracella Maydah
Praktikum Resonansi Gracella Maydah
 
Getaran gelombang dan bunyi
Getaran gelombang dan bunyiGetaran gelombang dan bunyi
Getaran gelombang dan bunyi
 
Praktikum resonasi kevin r xii ipa 1 - 14 fixed
Praktikum resonasi kevin r xii ipa 1 - 14 fixedPraktikum resonasi kevin r xii ipa 1 - 14 fixed
Praktikum resonasi kevin r xii ipa 1 - 14 fixed
 
SOUND LEVEL METER
SOUND LEVEL METERSOUND LEVEL METER
SOUND LEVEL METER
 
Praktikum resonansi valentina febriyanti s
Praktikum resonansi valentina febriyanti sPraktikum resonansi valentina febriyanti s
Praktikum resonansi valentina febriyanti s
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
 
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
 
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
Laporanresonansidanintensitasbunyi 140806234547-phpapp01
 
Laporan resonansi dan intensitas bunyi
Laporan resonansi dan intensitas bunyiLaporan resonansi dan intensitas bunyi
Laporan resonansi dan intensitas bunyi
 
Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
 
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
Laporanpraktikumfisikai 141102083034-conversion-gate02
 
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptxIPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
 

More from Widya arsy

Daftar isi kel 6
Daftar isi kel 6Daftar isi kel 6
Daftar isi kel 6Widya arsy
 
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautWidya arsy
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisWidya arsy
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASWidya arsy
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
Pengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdahPengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdahWidya arsy
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianWidya arsy
 

More from Widya arsy (10)

Kertas
KertasKertas
Kertas
 
Daftar isi kel 6
Daftar isi kel 6Daftar isi kel 6
Daftar isi kel 6
 
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama HidrostatisLaporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
Laporan Fisdas Hukum Archimedes dan Hukum Utama Hidrostatis
 
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDASLAPORAN PRAKTIK FISDAS
LAPORAN PRAKTIK FISDAS
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Pengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdahPengertian rumput laut sdah
Pengertian rumput laut sdah
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Laporan Fisdas Resonansi

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan 1. Mengamati dan memahami peristiwa resornasi dari gelombang suara 2. Menentukan kecepatan merambat gelombang suara di udara 3. Menentukan frekuensi dari suatu garputala 1.2 Dasar Teori Bunyi ditimbulkan oleh getaran benda yang merambat melalui medium dengan kecepatan tertentu, detaran menimbulkan sederetan rapatan dan renggangan yang menjalar melalui udara. Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan yang diberikan pada benda tersebut. Getaran bandul dan getaran benda pada pegas, gangguan tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (menggerakan bandul atau benda pada pegas). Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. 1. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara memukul garputala tersebut. 2. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan tersebut diberi gangguan. 3. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak bergetar. 4. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai sumber bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka dapat dipastikan kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut. 5. Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi. 6. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah getaran akan berubah menjadi gelombang bunyi. Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran).Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untukmenempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yangditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknyagelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat
  • 2. 2 gelombang (v) adalah jarakyang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Jadi dapat dirumuskan bahwa: V = λ f, ……(1) di mana: v = laju rambat gelombang [m/s] λ = panjang gelombang [m] f = frekuensi [Hz] Bunyi tidak dapat merambat di runag hampa. Medium yang diperlukan bunyi untuk merambat dapat melalui zat udara, cair, dan padat. Syarat terjadinya bunyi: 1. Adanya sumber bunyi (benda yang bergetar). 2. Adanya zat antara (medium). 3. Adanya pendengar dalam jarak di daerah jangkauan bunyi. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lainyang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu. Resonansi berguna untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara. Peristiwa ini dapat diamati dengan menggunakan kolom udara. Kolom udara dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang sebagian diisi air, sehingga kita dapat mengatur panjang kolom udara dengan menaik-turunkan pemukaan air pada tabung. Sistem fisis sumber adalah audio generator yang dapat menghasilkan gelombang bunyi dengan nilai frekuensi bervariasi, sedangkan sistem fisis yang ikut bergetar adalah molekul-molekul udara yang berada dalam kolom udara yang bergetar karena variasi tekanan. Gelombang yang terbentuk dalam kolom udara merupakan gelombang bunyi berdiri. Peristiwa resonansi terjadi saat frekuensi sumber nilainya sama dengan frekuensi gelombang bunyi pada kolom udara yang dicirikan dengan terdengarnya bunyi yang paling nyaring (amplitudo maksimum). Di dalam tabung resonansi terjadi gelombang longitudinal diam (stasioner), dengan sasarannya yaitu permukaan air sebagai simpul gelombang dan untuk mulut tabung sebagai perut gelombang. Sebenarnya letak perut berada di sedikit di atas tabung. Jaraknya kira-kira 0,3 kali diameter tabung. Resonansi terjadi jika frekuensi nada dasar atau nada atas dari kolom udara sama dengan frekuensi garputala. Jika kita mengetahui nilai frekuensi sumber, maka pada saat resonansi tersebut kita dapat menentukan nilai cepat rambat bunyi di udara.
  • 3. 3 Gambar 1.1 Perbedaan Ketinggian Kolom Pada Saat Resonansi Peristiwa resonansi yang dapat terjadi lewat alat yang ditunjukkan oleh gambar 1.1 bisa lebih dari satu kali. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengubah ketinggian kolom udara dengan cara menurunkan permukaan air dalam tabung seperti ditunjukkan pada gambar 1.2. Syarat terjadinya resonansi untuk sistem ini adalah: 𝐿 = (2𝑛 + 1) 1 4 𝜆…….(2) di mana n = 0, 1, 2, 3, dan seterusnya Karena ukuran diameter tabung sangat kecil dibandingkan dengan panjang gelombang dan perut gelombang serta simpangannya tidak tepat pada ujung tabung, maka diperlukan angka koreksi e dengan syarat e = ± 0,6 R di mana R adalah jari-jari tabung. Dengan memperhatikan faktor koreksi tersebut, maka persamaan (2) ditulis sebagai berikut: 𝐿 = (2𝑛 + 1) 1 4 𝜆 − 𝑒 Substitusikan persamaan (1) ke dalam rumus di atas sehingga mendapatkan: 𝐿 = (2𝑛 + 1) 𝑣 4𝑓 − 𝑒 Untuk mengetahui proses resonansi, kita tinjau dua garputala yang saling beresonansi seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3
  • 4. 4 Gambar 1.3. Dua garputala yang saling beresonansi Jika garputala dipukul, garputala tersebut akan bergetar. Frekuensi bunyi yang dihasilkan bergantung pada bentuk, besar, dan bahan garputala tersebut 1. Jenis-jenis gelombang a. Gelombang Transversal Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatnya. Contoh : gelombang pada tali, gelombang permukaan air, gelombang cahaya b. Gelombang Longitudinal Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit dengan arah rambatnya. Contohnya gelombang bunyi dan gelombang pada pegas (Riyn, 2011).
  • 5. 5 BAB II ALAT DAN BAHAN 2.1 Alat dan Bahan Praktikum 1. Beberapa garputala dengan salah satu diantaranya diketahui frekuensinya 2. Jangka sorong 3. Pemukul garputala 4. Tabung resornasi berskala beserta reservoirnya
  • 6. 6 BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Metode Percobaan 1. Dicatat suhu, tekanan dan kelembaban ruangan sebelum dan sesudah percobaan. 2. Diukur diameter bagian dalam tabung beberapa kali. 3. Diusahakan agar permukaan air dekat dengan ujung atas dengan mengatur reserboir (jangan sampai tumpah). 4. Digetarkan garputala yang telah diketahui frekuensinya dengan pemukul garputala. Untuk menjamin keamanan tabung gelas lakukanlah permukaan garputala jauh dari tabung. 5. Didekatkan garputala yang bergetar pada ujung atas tabung. 6. Dengan pertolongan reservoir diturunkan permukaan air perlahan-lahan sehingga pada suatu tinggi tertentu terjasi resonansi (terdengar suara mengaung). Ini adalah resonansi ordo pertama. 7. Dicatatlah kedudukan permukaan air, 8. Diturunkan lagi permukaan air sampai terjadi resonansi ordo kedua, dicatat kedudukan ini. 9. Diulangi percobaan No. 3 s/d 8 untuk memastikan tepatnya tempat-tempat terjadinya resonansi. 10. Diulangi percobaan no. 3 s/d 9 dengan menggunakan garputala yang lain.
  • 7. 7 BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN 4.1 Data Pengamatan Keadaan ruangan P (cm)Hg T (C) C(%) Sebelum percobaan 75,55cmHg 27C 69% Sesudah percobaan 75,56 cmHg 27C 71% 1) Tabel 1 No D (m) R(m) E 1 0,0368 m 0,0184 m 0,0110 2 0,0357 m 0,0179 m 0,0107 𝐱̅ 0,036 m 0,018 m 0,011 2) Garputala I frekuensi : 918 Hz 3) Garputala II Kecepatan: 309,366 m/s 4.2 Perhitungan 1. Menghitung e = 0,6 x R D : 0,0368 m R= 𝐷 2 0,0368 2 = 0,0184 m e = 0,6 x 0,0184 = 0,0110 D : 0,0357 m R= 𝐷 2 0,0357 2 = 0,0179 m e = 0,6 x 0,0179 = 0,0107 x̄ = 0,0368+ 0,0357 2 x̄ = 0,0184+ 0,0179 2 x̄ = 0,0110 + 0,0107 2 =0,036 m =0,018 m =0,011 No L0 L1 V (m/s) F (Hz) e 1 0,077m 0,256m 328,644 m/s 918 Hz 0,0125 2 0,078m 0,236m 290,088 m/s 918 Hz 0,001 𝐱̅ 0,077 0,246 309,366 m/s 918 Hz 0,00675 No L0 L1 V (m/s) F (Hz) e 1 13,1m 40,3m 309,366 m/s 5,686 Hz 0,5 2 12,9m 39,2m 309,366 m/s 5,881 Hz 0,25 𝐱̅ 13 39,75 309,366 m/s 5,783 0,375
  • 8. 8 2. Garputala I Percobaan pertama f: 918 Hz L0 : 0,077m L1: 0,256m V = 2.f ( L1 - L0 ) = 2x918(0,256 - 0,077) = 328,644 m/s e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 0,256 −3(0,077 ) 2 = 0,0125 Percobaan kedua f: 918 Hz L0: 0,078m L1: 0,236m V = 2.f ( L1 - L0 ) = 2x918(0,236 - 0,078) = 290,088 m/s e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 0,236 − 3(0,078) 2 = 0,001 L0 L1 V f e x̄ = 0,077+0,078 2 =0,077 x̄ = 0,256+0,236 2 =0,246 x̄ = 328,644+290,088 2 =309,366 x̄ = 918+918 2 =918 x̄ = 0,0125+0,001 2 =0,00675 3. Garputala II Percobaan pertama V : 309,366 m/s L0 : 13,1m L1: 40,3 m f = V 2(𝐿1−𝐿0) = 309 ,366 2(40,3m−13,1) = 5,686 Hz e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 40,3m−3(13,1) 2 = 0,5 Percobaan kedua V : 309,366 m/s L0 : 12,9m L1: 39,2m f = V 2(𝐿1−𝐿0) = 309,366 2(39,2−12,9) = 5,881 Hz e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 39,2−3(12,9) 2 = 0,25 L0 L1 V F e x̄ = 13,1+12,9 2 =13 x̄ = 40,3+39,2 2 =39,75 x̄ = 309,366+309,366 2 =309,366 x̄ = 5,686+5,881 2 =5,783 x̄ = 0,5+0,25 2 =0,375
  • 9. 9 BAB V PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini kami melakukan perhitungan dan pengolahan data mengenai penentuan cepat rambat bunyi yang melewati udara pada beberapa frekuensi tertentu serta penentuan nilai frekuensi garpu tala. Selain itu dalam laporan ini, kita akan membahas tentang resonansi bunyi, resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain. Resonansi merupakan suatu fenomena dimana sebuah sistem yang bergetar dengan amplitudo yang maksimum akibat adanya impuls gaya yang berubah – ubah yang bekerja pada impuls tersebut. Kondisi seperti ini dapat terjadi bila frekuensi gaya yang bekerja tersebut berimpit atau sama dengan frekuensi getar yang tidak di redam oleh system tersebut. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui berbagai medium, baik gas, cair, maupun padat. Semakin besar panjang ruang pada tabung, atau semakin kecil volume air di dalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang akan dihasilkan, begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada tabung, atau semakin besarnya volume air di dalamnya, maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil. Sehingga, volume air berbanding lurus dengan frekuesi bunyi yang dihasilnya. Bila garputala digetarkan diatas tabung resonansi, maka getaran garputala ini akan menggetarkan kolom udara di dalam tabung resonansi. Dengan mengatur panjang kolom udara di dalam tabung resonansi, maka akan terdengar dengung garpu penala lebih keras, ini berarti terjadi resonansi. Sebelum mencari nilai kecepatan rambat bunyi udara pertama kita mengukura diameter tabung menggunakan jangka sorong, diameter tabung sangat kecil dibandingkan dengan panjang gelombang dan perut gelombang serta simpangannya tidak tepat pada ujung tabung, maka kami mencari terlebih dahulu faktor koreksi e dengan nilai e adalah 0,6 kali jari-jari tabung. Dalam literatur kecepatan rambat bunyi di udara diketahui adalah 340 m/s. Perbedaan hasil yang sangat jauh berbeda dengan literature kecepatan rambat bunyi yakni 340 m/s, kemunginan hal ini disebabkan karena kesalahan pada saat menurunkan atau menaikkan permukaan air dalam tabung resonansi, umumnya karena cara menurunkan/menaikkan tabung reservoir tidak dengan perlahan.
  • 10. 10 Atau kesalahan seperti pemegangan garputala yang di yang pegang terlalu kencang atau kuat sehingga getaran yang terjadi ketika garpu penala di pukul ke balok kayu semakin kecil, serta kurangnya ketelitian saat mendengarkan bunyi resonansi pada tabung resonansi tersebut. Agar praktikum ini dapat di lakukan dengan baik dan benar, praktikan harus lebih memahami dahulu langkah – langkah yang dilakukan dalam praktikum, dan harus lebih teliti dan serius dalam melakukan percobaan dan pengamatan tersebut.
  • 11. 11 BAB VI KESIMPULAN Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan: 1. Resonansi terjadi saat frekuensi garpu tala sama dengan frekuensi gelombang bunyi pada kolom udara. Rata-rata cepat rambat bunyi di udara adalah 340m/s. Semakin besar frekuensi, maka panjang gelombang yang dihasilkan akan semakin kecil. 2. Peristiwa resonansi dapat diamati dengan menggunakan kolom udara yang terisi dengan air dan peristiwa resonansi ditandai dengan bunyi(dengungan) yang paling keras 3. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh ketinggian kolom udara pada tabung dan frekuensi gelombang bunyi. Semakin besar ketinggian kolom udara, maka cepat rambat bunyi di udara semakin besar, dan sebaliknya. Semakin besar frekuensi gelombang bunyi, maka cepat rambat bunyi di udara semakin besar, dan sebaliknya. Cepat rambat bunyi juga dapat dipengaruhi oleh suhu ruang dan massa molekul gas di udara. 4. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui berbagai medium, baik gas, cair, maupun padat. 5. Semakin besar panjang ruang pada tabung, atau semakin kecil volume air di dalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang akan dihasilkan, begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada tabung, atau semakin besarnya volume air di dalamnya, maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil. Sehingga, volume air berbanding lurus dengan frekuesi bunyi yang dihasilnya. Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Alonso, Marcello dan Edward J. Finn. 1980. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga Tiper, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta Dr.G.C.Gerrits dan Ir. Soemani.S.Soerjohoedojo. 1953. Buku Peladjaran Ilmu Alam jilid. Jakarta : J.B.Wolters. Giancolli, Douglas. 2001. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.
  • 13. 13 LAMPIRAN Tugas Akhir 1. Hitunglah diameter tabung beserta ketidakpastiannya. 2. Hitunglah faktor koreksi dari e dari hitungan no. 1. 3. Hitunglah v dengan menggunakan rumus 𝑣 = ( 𝜕𝑅𝑇 𝑀 ) 1 2 R = 8,314 J/mol K 𝜕 = 1,4 M = 29 kg/mol Carilah satuan-satuannya di text book fisika yang ada, sesuaikan dengan satuan internasional (SI). 4. Hitung harga v dengan menggunakan rumus : 𝑣 = 331 (𝐼 = 𝑡°𝐶 273 ) 1 2 𝑚/det 5. Dari data garputala yang diketahui frekuensinya hitung harga v dan e 6. Bandingkan hasil dari no. 3, 4 dan 5. 7. Dari data garputala yang lain hitunglah f dan e untuk masing-masing garputala. Gunakan harga v dari hasil perhitungan no. 5 8. Gambarkan grafik antar L0 dan 1 𝑓 (L0 adalah panjang tabung pada resonansi pertama untuk masing-masing garputala) 9. Hitunglah v dan e dari grafik no. 8 tersebut.
  • 14. 14 Jawaban 1. Diameter tabung beserta ketidakpastian 𝑥̅( 𝐷) = ∑ 𝑥𝑖 𝑁 𝑥̅( 𝐷) = 0,0368 + 0,0357 2 = 0,036 ∆𝑥( 𝐷) = √ ∑(𝑥 − 𝑥𝑖)2 𝑁 (𝑁− 1) ∆𝑥( 𝛼) = √ ∑(0,036 − 0,0368)2 + (0,036 − 0,0357)2 2 ∆𝑥( 𝛼) = = 0,0006041 Ketelitian = 1 − | 0,0006041 4,1 | × 100% = 99,98 % 2. Koreksi dari e dari hitungan no.1 e1 = 0,6 . R e2 =0,6 . R = 0,6 . 0,0184 = 0,6 . 0,0179 = 0,0110 = 0,0107 3. v dengan menggunakan rumus v=(∂RT/M)1/2 𝑣 = ( 𝜕𝑅𝑇 𝑀 ) 1 2 R = 8,314 J/mol K 𝜕 = 1,4 M = 29 kg/mol 𝑣1 = ( 𝜕𝑅𝑇 𝑀 ) 1 2 𝑣1 = ( 1,4 . 8,314 .0,00106 29 ) 1 2 Data D 1 0,0368 2 0,0357 𝑥̅ 0,036
  • 15. 15 𝑣1 = ( 0,0123 29 ) 1 2 𝑣1 = 2,119 m/s 𝑣2 = ( 𝜕𝑅𝑇 𝑀 ) 1 2 𝑣2 = ( 1,4 . 8,314 .0,00106 29 ) 1 2 𝑣2 = ( 1,4 . 8,314 .0,00106 29 ) 1 2 𝑣2 = ( 0,0123 29 ) 1 2 𝑣2 = 2,119 m/s 4. v dengan rumus 𝑣 = 331 (𝐼 = 𝑡°𝐶 273 ) 1 2 𝑚/𝑑𝑒𝑡 𝑣1 = 331 (𝐼 = 𝑡°𝐶 273 ) 1 2 𝑣2 = 331 (𝐼 = 𝑡°𝐶 273 ) 1 2 𝑣1 = 331 (𝐼 = 31 273 ) 1 2 𝑣2 = 331 (𝐼 = 32 273 ) 1 2 𝑣1 = 331 (0,11355) 1 2 𝑣2 = 331 (0,117216) 1 2 𝑣1 = 18,793 m/s 𝑣2 = 19,399 m/s 5. Perhitungan v dan e a. Garputala I Percobaan pertama f: 918 Hz L0 : 0,077m L1: 0,256m V = 2.f ( L1 - L0 ) = 2x918(0,256 - 0,077) = 328,644 m/s e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 0,256 −3(0,077 ) 2 = 0,0125 Percobaan kedua f: 918 Hz L0: 0,078m L1: 0,236m V = 2.f ( L1 - L0 ) = 2x918(0,236 - 0,078) = 290,088 m/s e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 0,236 − 3(0,078) 2 = 0,001
  • 16. 16 (V) x̄ = 328,644+290,088 2 = 309,366 6. Pada percobaan dengan garputala 1dan 2 terjadi perbedaan frekuensi karena berbedanya L0 dan L1. Yang menyebabkan frekuensi masing-masing berbeda. Tetapi pada kecepatannya semua sama. 7. Perhitungan f dan e Garputala II Percobaan pertama V : 309,366 m/s L0 : 13,1m L1: 40,3 m f = V 2(𝐿1−𝐿0) = 309 ,366 2(40,3m−13,1) = 5,686 Hz e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 40,3m−3(13,1) 2 = 0,5 Percobaan kedua V : 309,366 m/s L0 : 12,9m L1: 39,2m f = V 2(𝐿1−𝐿0) = 309,366 2(39,2−12,9) = 5,881 Hz e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 39,2−3(12,9) 2 = 0,25 8. Grafik L0 dengan 1 𝑓  Grafik Garputala I  Grafik Garputala II L0 1 𝑓 L0 1 𝑓
  • 17. 17 9. Perhitungan v dan e dari grafik no.8 a. Garputala I Percobaan pertama f: 918 Hz L0 : 0,077m L1: 0,256m V = 2.f ( L1 - L0 ) = 2x918(0,256 - 0,077) = 328,644 m/s e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 0,256 −3(0,077 ) 2 = 0,0125 Percobaan kedua f: 918 Hz L0: 0,078m L1: 0,236m V = 2.f ( L1 - L0 ) = 2x918(0,236 - 0,078) = 290,088 m/s e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 0,236 − 3(0,078) 2 = 0,001 Garputala II Percobaan pertama V : 309,366 m/s L0 : 13,1m L1: 40,3 m f = V 2(𝐿1−𝐿0) = 309 ,366 2(40,3m−13,1) = 5,686 Hz e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 40,3m−3(13,1) 2 = 0,5 Percobaan kedua V : 309,366 m/s L0 : 12,9m L1: 39,2m f = V 2(𝐿1−𝐿0) = 309,366 2(39,2−12,9) = 5,881 Hz e = 𝐿1−3𝐿0 2 = 39,2−3(12,9) 2 = 0,25