Pemberdayaan masyarakat dalam bidang epidemiologi melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit berdasarkan hasil analisis data epidemiologi dengan menggunakan sumber daya masyarakat. Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat mencakup kesetaraan, partisipasi, dan keswadayaan.
1. URAIAN MATERI
Pemberdayaan masyarakat dalam bidang epidemiologi salah satu contoh
adalah melaksanakan kegiatan surveilans berbasis masyarakat (Community Bassed
Surveillance) atau CBS. Surveilans berbasis masyarakat, melibatkan masyarakat
sebagai bagian dalam sistem pengendalian penyakit atau masalah kesehatan dalam
suatu kelompok/wilayah di masyarakat. Semakin cepat masyarakat melaporkan dan
dapat mengidentifikasi penyakit yang berpotensi KLB/Wabah, maka semakin cepat
penyakit tersebut dapat dikendalikan sehingga rantai penularan penyakit
dimasyarakat dapat segera diputus. Dalam konteks CBS tersebut, masyarakat pada
umumnya berperan dalam deteksi dini melaporkan kejadian penyakit berpotensi KLB
dan kematian. Namun pemberdayaan masyarakat dalam bidang epidemiologi,
keluarga, kelompok khusus dan masyarakat mempunyai peran yang lebih luas dalam
pencegahan dan penanggulangan penyakit sesuai dengan permasalahan, tujuan dan
sasarannnya berdasarkan hasil kajian analisa data epidemiologi.
Berbagai pendapat tentang pengertian pemberdayaan masyarakat antara lain
adalah:
▪ Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses pembangunan yang mana
masyarakatnya itu mempunyai inisiatif di dalam memulai proses kegiatan atau
aktivitas sosial, di dalam memperbaiki situasi serta kondisi di diri sendiri.
Pemberdayaan masyarakat tersebut kemudian hanya bisa terjadi apabila
masyarakat tersebut turut ikut berpartisipasi.
▪ Pemberdayaan (empowerment) → proses di mana masyarakat “diposisikan”
mempunyai peran yang besar dalam pengambilan keputusan dan menetapkan
kegiatan/tindakan yang mempengaruhi kesehatan mereka (Health Promotion
Glossary, WHO, 1998)
▪ Pemberdayaan (empowerment) di bidang kesehatan adalah proses
menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan
individu, keluarga dan masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya
dengan menggunakan sumber daya sendiri. Khususnya dalam upaya pencegahan
2. penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan lingkungan sehat serta
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
▪ Pemberdayaan Masyarakat, adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat persuasif
dan tidak memerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap,
perilaku dan kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan dan
memecahkan masalah, menggunakan sumber daya atau potensi yang mereka
miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh masyarakat serta LSM yang ada
dan hidup di masyarakat. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian
pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian
merupakan hasil, karenanya kemandirimasyarakat dibidang kesehatan bisa
diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan
yang ada di masyarakat, kemudian merencanakan dan melaku kan cara
pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat tanpa tergantung pada
bantuan dari luar.
▪ Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 20 Tahun 2007, pemberdayaan
Masyarakat adalah kegiatan atau program yang dilakukan agar masyarakat tahu,
mau, dan mampu untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan meliputi
kegiatan penguatan masyarakat di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan
moral serta pengembangan aspek pengetahuan, sikap mental, dan keterampilan
masyarakat. Sehingga masyarakat secara bertahap dapat bergerak dari kondisi
tidak tahu, tidak mau, dan tidak mampu menjadi tahu, mau, dan mampu.
▪ Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Epidemiologi adalah Proses menumbuhkan
dan meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga
dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan mandiri menggunakan sumber daya
yang ada dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit berdasarkan
KAJIAN/HASIL ANALISIS DATA EPIDEMIOLOGI
3. Jenis Pemberdayaan Masyarakat
Karaketristik di dalam pemberdayaan masyarakat, sebagimana yang kemudian
diungkapkan oleh Pranarka serta Vidhyandika (1886) banyak macamnya antara
lain sebagai berikut;
a) Sikap Radikal
Sikap radikal ini merupakan jenis pemberdayaan masyarakat yang kemudian
dilakukan dalam upaya membentuk suatu segala pembangunan di dalam
masyarakat dengan melalui sistem kekuatan. Sistem tersebut dapat atau bisa
dipaksakan ialah sebagai sistem paksaan yang memiliki sifat mengikat kepada
seluruh masyarakat.
b) Sikap Kebersamaan
Sikap kebersaan ini merupakan jenis pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
mengedepankan kebersamaan di dalam masyarakat. Kebersamaan tersebut
dilakukan dengan langkah akomodasi dari tiap-tiap kepentingan serta juga
golongan di dalam masyarakat.
c) Pedekatan Dengan Sistem Gagasan
dan untuk selanjutnya ini adalah suatu sistem pemberdayaan yang kemudian
mengedepankan pada gagasan sistem itu dengan secara tidak langsung stimulasi
daripada kemudian memberikan suatu power kepada powerless. Keadaan
tersebut dapat atau bisa diakomodir masyarakat dengan melalui syarat interaksi
sosial di dalam masyarakat yang baik serta pada akhirnya akan menimbulkan
integrasi kepentingan bersama.
Prinsip dalam pemberdayaan masyarakat
a) Prinsip Kesetaraan
Prinsip yang paling utama dan yang wajib dipegang di dalam proses
pemberdayaan masyarakat ini adalah adanya kesetaraan/kesejajaran kedudukan
diantara masyarakat itu dengan lembaga, yang kemudian melaksanakan
beberapa program pemberdayaan masyarakat, baik itu laki-laki atau juga
perempuan. Dinamika yang dibangun ini merupakan ketertarikan kesetaraan di
dalam pengembangan mekanisme dari pengalaman, pengetahuan serta juga
keahlian antara satu sama lainnya. Masing-masing itu kemudian saling mengakui
kelebihan serta kekurangan sehingga kemudian terjadi proses saling belajar.
4. b) Prinsip Partisipasi
Program pemberdayaan yang dapat atau bisa menstimulasi kemandirian
masyarakat ialah program yang sifatnya partisipasif, dilakukan, diawasi,
terencana, serta dievaluasi oleh masyarakat. Namun untuk sampai ke tingkat
tersebut kemudian memerlukan waktu serta juga proses pendampingan yang
mengikutsertakan pendamping, yang kemudian memiliki komitmen tinggi pada
pemberdayaan masyarakat.
c) Prinsip Keswadayaan atau Kemandirian
Prinsip ini kmemudian menghargai serta juga mengutamakan kemampuan
masyarakat itu dibanding bantuan dari pihak lain. Konsep terseh8tmtak
memandang orang miskin yakni sebagai objek yang tak mempunyai suatu
kemampuan (the save not), melainkan dengan sebagai subjek yang pasti memiliki
kemampuan sedikit (the have litte).
Mereka mempunyai kemampuan di dalam menambung pengetahuan yang
mendalam mengenai masalah usahanya, tahu tentang kondisi geografisnya,
memiliki tenaga kerja serta kemauan dan juga memiliki norma bermasyarakat yang
telah atau sudah lama dipatuhi. Seluruhnya itu harus digali serta menjadi modal
dasar di dalam proses pemberdayaan. Bantuan dari pihak lain ini sifatnya materiil
yang kemudian harus dilihat sebagai penunjang, sehingga pemberian bantuan
tersebut tak membuat lemahnya tingkat keswadayaan.
d) Prinsip Berkelanjutan
Program pemberdayaan tersebut juga harus dirancang agar dapat berkelanjutan,
meskipun pada awalnya peran pendamping itu lebih dominan dari masyarakat
sendiri. Namun dengan perlahan serta pasti, peran pendamping tersebut
kemudian akan semakin berkurang. Serta pada akhirnya hilang disebabkan karna
masyarakat sudah mampu untuk mengelola aktivitasnya sendiri.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian pemberdayaan masyarakat tersebut
diatas dan prinsip-prinsip dalam pemberdayaan masyarakat tersebut, maka dapat
digunakan sebagai acuan dalam pemberdayaan masyarakat bidang epidemiologi
yang disesuaikan dengan tujuan pemecahan masalah, sasarannya dan metodenya.
Pemberdayaan masyarakat bidang epidemiologi merupakan pemberdayaan
masyarakat yang spesifik didasari pada rekomendasi, solusi dalam pemecahan
masalah penyakit dan masalah kesehatan dalam situasi dan kondisi tertentu dari hasil
5. kajian atau analisa epidemiologi yang dilakukan oleh tenaga epidemiolog kesehatan
dan mampu melakukan pendekatan pada keluarga, kelompok khusus serta
masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam menanggulangi masalah
penyakit dan kesehatan yang dihadapi dengan menggunakan sumberdaya tenaga,
sarana dan dana yang dimiliki sendiri.