Tiga upaya pokok dalam pemberdayaan masyarakat yaitu menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang, memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat, dan melindungi serta membela kepentingan masyarakat bawah.
2. Rangkuman artikel
• Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat lapisan
masyarakat bawah (grass root) yang dengan
segala keterbatasannya belum mampu
melepaskan diri dari perangkap kemiskinan,
kebodohan dan keterbelakangan, sehingga
pemberdayaan masyarakat tidak hanya
penguatan individu tetapi juga pranata-pranata
sosial yang ada. Menanamkan nilai-nilai buaya
modern seperti kerja keras, hemat,
keterbukaan, tanggung jawab adalah bagian
penting dalam upaya pemberdayaan.
3. • Upaya untuk memberdayakan masyarakat
(empowering) dapat dikaji dari 3 (tiga) aspek :
Pertama, Enabling yaitu menciptakan suasana yang
memungkinkan potensi masyarakat dapat
berkembang. Kedua, Empowering yaitu memperkuat
potensi yang dimiliki masyarakat melalui langkah-
langkah nyata yang menyangkut penyediaan berbagai
input dan pembukaan dalam berbagai peluang yang
akan membuat masyarakat semakin berdaya. Ketiga,
Protecting yaitu melindungi dan membela
kepentingan masyarakat lemah. Pendekatan
pemberdayaan pada intinya memberikan tekanan
pada otonomi pengambilan keputusan dari kelompok
masyarakat yang berlandaskan pada sumberdaya
pribadi, langsung, demokratis dan pembelajaran
social.
4. • Tiga upaya pokok dalam pemberdayaan
masyarakat yaitu : menciptakan suasana
yang memungkinkan potensi mayarakat
berkembang (enabling), Memperkuat
potensi yang dimiliki masyarakat
(empowering) dan melindungi dan membela
kepentingan masyarakat bawah
(protecting) nampaknya menjadi 3 (tiga)
pilar utama pemberdayaan masyarakat
(empowerment) sebagai model
pembangunan yang berbasis rakyat.
5. Review artikel terkait
Aspek review Artikel Jurnal 1 Jurnal 2 Review
Judul Pemberdayaan
Masyarakat
Peran Program
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Dalam Pembangunan
Pedesaan
Pemberdayaan
Masyarakat Miskin,
Melalui Proses
Pendidikan Nonformal,
Upaya Meningkatkan
Kesejahteraan Sosial Di
Kabupaten Halmahera
Barat
Pada bagian judul artikel
tidak di jelaskan tempat,
waktu hanya judul
singkat tentang isi dari
artikel
Pada jurnal 1 dan 2
hanya di jelaskan tempat
dimana dilakukan
penelitian tetapi tidak
tertuliskan waktu
penelitian
Abstrak Pemberdayaan
masyarakat adalah
konsep pembanguan
ekonomi yang
merangkum nilai-nilai
masyarakat untuk
membangun paradigma
baru dalam
pembangunan yang
bersifat people-
centered, participatory,
Dalam kerangka ini
upaya untuk
memberdayakan
masyarakat
(empowering) dapat
dikaji dari 3 (tiga)
Upaya penanggulangan
kemiskinan yang paling
strategis dalam era
otonomi daerah dapat
dirumuskan dalam satu
kalimat yaitu “berikan
peluang kepada keluarga
miskin dan
komunitasnya untuk
mengatasi masalah
mereka secara mandiri”.
mengetahui proses
pemberdayaan melalui
pendidikan nonformal
dalam melaksanakan
kegiatanpelatihankepada
masyarakat miskin
untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial di
Kabupaten Halmahera
Barat. Penelitian
kualitatif, pendekatan
fenomenologi, sampel
penelitian, PKBM
Mario Laha, PKBM
Merpati, Orsos Melati,
Orsos Tunas Harapan
dan Lembaga
Abstrak pada artikel
sama dengan abstrak
yang tertulis pada jurnal
pertama yakni berisikan
tentang pemberdayaan
masyarakat dengan
pembangunan. Tidak di
jabarkan dengan metode
dan hasil dari penelitian,
berbeda dengan abstrak
pada penelitian ke-2 ,
menjabarkan dan
memberikan batasan
seperti tujuan penelitian,
hasil penelitian
kesimpulan dll.
6. Pendahuluan Gerakan pembangunan
yang dilakukan
pemerintah secara
essensial harus
dibarengi dengan
menggerakkan
partisipasi masyarakat
yang lebih besar untuk
kegiatan yang
dilakukannya sendiri.
Dengan demikian
menjadi tugas yang
sangat penting bagi
menegemen
pembangunan untuk
menggerakkan,
membimbing,
menciptakan iklim
yang mendukung
kegiatan pembangunan
yang dilakukan
masyarakat.
Tujuan utama dari
pembangunan yang
dilaksanakan oleh
pemerintah adalah untuk
meningkatkan taraf
hidup masyarakatnya.
Berbagai usaha dari
berbagai sektor terus
dikembangkan dalam
usaha pencapaian tujuan
tersebut
Ada beberapa hal yang
menyebabkan kondisi
kemiskinan masih sulit
untuk diminimalkan.
Pertama, kondisi
anggota masyarakat
yang belum ikut serta
dalam proses yang
berkualitas, faktor
produksi yang memadai,
kedua rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat
pedesaan, dan ketiga
pembangunan yang
direncanakan
pemerintah tidak sesuai
dengan kemampuan
masyarakat untuk
berpartisipasi, sehingga
tidak dijangkau oleh
masyarakat, (Sumarto,
2010,).
Pada pendahluan artikel
menuliskan tentang
pemberdayaan
masyarakat, tentang
bagaimana upaya
pemberdayaan dan
pentingnya di lakukan
pemberdayaan
masyarakat,
Berbeda dengan junal
pertama yang
menuliskan masalah
seperti kemiskinan,
masalah yang terjadi,
dampak, dan upaya
dalam pemberantas
kemiskinan
menggunakan cara
pemberdayaan,
Pada jurnal ke-2
pendahuluan di tuliskan
tentang proses
pembangunan yang
dicapai dengan berbagai
upaya
7. Prinsip Menggerakan
partisipasi masyarakat
bukan hanya essensial
untuk mendukung
kegiatan pembangunan
yang digerakkan
pemerintah, tetapi juga
agar masyarakat
berperan lebih besar
dalam kegiatan yang
dilaukannya sendiri
pembangunan desa
dalam aspek
pembangunan fisik,
pembangunan prasarana
dan sarana di daerah
pedesaan semestinya
menempatkan penduduk
atau masyarakat desa
sebagai subjek
pembangunan.
Untuk membantu dan
membebaskan
masyarakat dari
kemiskinan, kebodohan
dan keterbelakangan,
yang mengakibatkan
pada rendahnya kualitas
SDM, maka pendidikan
adalah kunci untuk
menyelesaikan
persoalan tersebut
Prinsip pemberdayaan
pada artikel dengan
menggerakkan
masyarakat atau
pemberdayaan
masyarakat oleh
pemerintah dalam
kegiatan pembangunan,
sama dengan jurnal ke-1
yang menuliskan prinsip
pemberdayaan melalui
pembangunan
masyarakat dalam
tercapainya peningkatan
ekonomi, pada jurnal ke-
2 berbeda dengan yang
lain, yakni
pemberdayaan
masyarakat melalui
pendidikan
8. Proses Pertama, Peranan
Pemerintah dalam
artian birokrasi
pemerintah harus dapat
menyesuaikan dengan
misi ini, mampu
membangun
partisipasi, membuka
dialog dengan
masyarakat,
menciptakan
instrument peraturan
dan pengaturan
mekanisme pasar yang
memihak golongan
masyarakat bawah.
Kedua, organisasi-
organisasi
kemasyarakatan diluar
lingkunan masyarakat,
Lembaga Swadaya
Masyarakat, organisasi
kemasyarakatan
nasional maupun local,
Ketiga, lembaga
masyarakat yang
tumbuh dari dan
didalam masyarakat itu
sendiri (local
Memberikan wewenang
dan kepercayaan kepada
masyarakat untuk
menentukan sendiri
kebutuhannya,
merencanakan dan
mengambil keputusan
secara terbuka dan
penuh tanggung jawab,
b. Menyediakan
dukungan lingkungan
yang kondusif untuk
mewujudkan peran
masyarakat dalam
pembangunan,
khususnya dalam upaya
peningkatan
kesejahteraan mereka
sendiri, c. Menyediakan
Dana Usaha Desa untuk
mendanai kegiatan
ekonomi masyarakat
desa.
Proses pemberdayaan
masyarakat miskin
melalui pendidikan
nonformal,
sesungguhnya
merupakan sebuah
upaya untuk
memungkinkan
masyarakat dengan
segala keberadaanya
dapat memberdayakan.
Dengan pusat aktivitas
harus berada di tangan
masyarakat dengan
bertitik tolak dari
masyarakat,
dilaksanakan oleh
masyarakat dan
manfaatnya untuk
pemberdayaan
masyarakat atau dengan
kata lain pendidikan
yang berbasis pada
masyarakat dengan
tujuan untuk
meningkatkan
kesejahteraan sosialnya
yang harus dijadikan
langkah strategis dalam
Banyak tahapan proses
yang dilakukanp artikel,
serta junal terkait
9. Kesimpulan Memberdayakan
masyarakat adalah
upaya untuk
meningkatkan harkat
dan martabat lapisan
masyarakat bawah
(grass root) yang
dengan segala
keterbatasannya belum
mampu melepaskan
diri dari perangkap
kemiskinan,
kebodohan dan
keterbelakangan,
sehingga
pemberdayaan
masyarakat tidak hanya
penguatan individu
tetapi juga
pranatapranata sosial
yang ada.
Pembangunan
masyarakat pedesaan
diartikan sebagai
aktivitas yang dilakukan
masyarakat dimana
mereka
mengidentifikasikan
kebutuhan dan
masalahnya secara
bersama. Ada pula yang
mengartikan bahwa
pembangunan
masyarakat desa adalah
kegiatan yang terencana
untuk menciptakan
kondisi-kondisi bagi
kemajuan sosial
ekonomi masyarakat
dengan meningkatkan
partisipasi masyarakat.
Proses pemberdayaan
masyarakat miskin
melalui pendidikan
nonformal yang
dilaksankan pada
PKBM Merpati, PKBM
Mario Laha, Orsos
Melati, Orsos Tunas
Harapan dan Lembaga
Pemberdayaan
Masyarakat (LPM)
Sonyinga, pada
implementasinya tidak
sesuai dengan konsep
tujuan awal.
Upaya penting dalam
pemberdayaan adalah
pendidikan,
meningkatkan
pendidikan formal dan
nonformal menjadi
tujuan utama
pembangunan