1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan media visual dan audiovisual terhadap perubahan sikap membuang sampah pada mahasiswa Fakultas MIPA.
2. Metode penelitian menggunakan eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent control group pretest-posttest. Sampel sebanyak 86 mahasiswa dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol.
3. Hasil uji statistik menunjukkan peny
1. TINGKAT KESADARAN MAHASISWA FAKULTAS MIPA
DALAM MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN
Nita Arianty
JURUSAN ILMU KOMPUTER, FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jalan Jendral A. Yani Km. 35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
nitaarianty@gmail.com
Abstrak
Perilaku membuang sampah sembarangan sering
ditemukan. Berbagai masalah ditimbulkan oleh sampah
yang tidak dikelola dengan baik. Salah satu upaya
merubah perilaku adalah merubah sikapnya dengan
memberikan penyuluhan kesehatan. Agar memperoleh
hasil yang maksimal maka diperlukan pemilihan media
penyuluhan yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui perbedaan pengaruh penyuluhan
kesehatan menggunakan media visual dan media
audiovisual terhadap perubahan sikap membuang
sampah pada Mahasiswa Fakultas MIPA. Desain
penelitian yang digunakan adalah quasy experimental
dengan metode nonequivalent control group pretestposttest design. Sampel penelitian adalah Mahasiswa
Fakultas MIPA yang dipilih dengan cara Proportionate
Stratified Random Sampling dan dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok perlakuan dengan
penyuluhan kesehatan menggunakan media audiovisual
(n=43) dan kelompok kontrol dengan penyuluhan
kesehatan menggunakan media visual (n=43). Variabel
yang diukur adalah perbedaan pengaruh penyuluhan
kesehatan menggunakan media visual dan media
audiovisual terhadap perubahan sikap membuang
sampah pada Mahasiswa. Berdasarkan uji hipotesis
menggunakan uji-t tidak berpasangan dengan tingkat
kepercayaan 95% didapatkan nilai signifikansi 0,027.
Disimpulkan ada perbedaan pengaruh penyuluhan
kesehatan menggunakan media visual dan media
audiovisual terhadap perubahan sikap membuang
sampah pada Mahasiswa. Sehingga disarankan kepada
tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan
kesehatan dengan media bervariasi agar diterima dengan
baik oleh peseta didik sebagai upaya pencegahan
masalah kesehatan serta mengembangkan dan
meningkatkan mutu pendidikan kesehatan.
Kata kunci : Sampah, sikap, penyuluhan kesehatan,
media visual, media audiovisual.
I. PENDAHULUAN
A. Identifikasi Masalah
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh dua
faktor yang saling berhubungan, yaitu pendidikan dan
kesehatan. Kesehatan merupakan syarat utama agar
upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang
diperoleh akan sangat mendukung tercapainya
peningkatan status kesehatan seseorang (Diskes Bali,
2011).
Kampus selain berfungsi sebagai tempat
pendidikan juga dapat menjadi ancaman penularan
penyakit bagi Mahasiswa. Berbagai penyakit yang
sering menyerang umumnya berhubungan dengan
perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu indikator
perilaku hidup bersih dan sehat adalah membuang
sampah pada tempatnya (Depkes, 2004; Proverawati &
Rahmawati, 2012).
Berbagai masalah dapat ditimbulkan oleh sampah
yang tidak dikelola dengan baik. Pembuangan sampah
yang tidak terkontrol dengan baik merupakan media
yang cocok untuk perkembangbiakan beberapa
mikroorganisme dan menarik perhatian binatang, seperti
lalat, nyamuk, dan sebagainya yang dapat menimbulkan
potensi penyakit. Potensi bahaya yang dapat ditimbulkan
diantaranya penyakit diare, kolera, tifus, serta penyakit
demam berdarah. Apabila tidak diimbangi dengan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, maka
generasi muda akan terpapar oleh beragam penyakit,
yang mungkin bisa membahayakan kelangsungan
hidupnya (Diskes Bali, 2011; Proverawati & Rahmawati,
2012).
Penyuluhan kesehatan yang diberikan diharapkan
dapat merubah sikap membuang sampah pada tempatnya
dan terciptanya lingkungan kampus yang bersih dan
sehat. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan
menggunakan media visual dan media audiovisual
terhadap perubahan sikap membuang sampah pada
mahasiswa.
2. B.
Rumusan Masalah
Berikut ini merupakan masalah-masalah
yang akan di bahas dalam karya tulis ini :
1. Seberapa
besar
tingkat
kesadaran
Mahasiswa Fakultas MIPA membuang
sampah pada tempatnya ?
II. ISI (RINGKASAN)
1.
Analisis Kuantitatif Dalam Penelitian
Penelitian kuantitatif pada dasarnya
merupakan suatu pengamatan yang melibatkan
suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka
atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini
didasarkan pada perhitungan persentase, ratarata, chi kuadrat, dan juga perhitungan statistik
lainnya.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
a.
Perumusan Masalah Dalam Penelitian
Kuantitatif
Rumusan masalah beda dengan masalah.
Jika masalah merupakan kesenjangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi, maka
rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Terdapat kaitan erat
anatara masalah dan rumusan masalah karena
setiap rumusan masalah penelitian didasarkan
pada masalah
b. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Validitas menunjukkan ukuran yang benarbenar mengukur apa yang akan diukur. Jadi
dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu
alat test, maka alat test tersebut semakin
mengenai pada sasarannya, atau semakin
menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas
tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai
dengan makna dan tujuan diadakannya tet
tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner
di dalam pengumpulan data penelitian, maka
item-item yang disusun pada kuesioner tersebut
merupakan alat test yang harus mengukur apa
yang menjadi tujuan penelitian.
Pengertian validitas atau kesahihan dan
reliabilitas atau keterandalan (yang berarti
mengukur sesuatu secara konsisten, apapun
yang diukur dan jika pengukuran dilakukan
dalam kondisi apapun akan memberikan hasil
yang sama) dari data yang dikumpulkan. Jadi
dapat kita simpulkan bahwa suatu alat ukur
yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula
dengan alat ukur yang reliable belum tentu
valid.
c. VARIABEL
Identifikasi variable merupakan salah satu
tahapan yang penting karena dengan mengenal
variabel yang sedang diteliti seorang peneliti
akan dapat memahami hubungan dan makna
variable-variabel yang sedang ditelitinya.
Memanipulasi variable juga perlu dilakukan
untuk memberikan suatu perlakuan pada
variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat
melihat efeknya bagi variabel terikat atau
variable yang dipengaruhinya. Melakukan
kontrol terhadap variabel tertentu dalam
penelitian juga perlu diperhatikan agar variabel
tersebut tidak mengganggu hubungan antara
variable bebas dan variabel terikat.
d. PENGUMPULAN DATA
Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai
yang mencerminkan karakteristik dari individuindividu dari suatu populasi. Data bisa berupa
angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data
ini diharapkan akan diperoleh informasi
sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan
demikian, diperlukan pengetahuan dan
penguasaan metode analisis sebagai upaya
untuk
mengeluarkan
informasi
yang
terkandung dalam data yang dimiliki.
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan
rancangan atau desain penelitian yang telah
ditentukan. Data tersebut diperoleh melalui
pengamatan, percobaan maupun pengukuran
gejala
yang
diteliti.
Data-data
yang
dikumpulkan merupakan pernyataan fakta
mengenai obyek yang diteliti.
3. 2.
e. TABULASI DATA
Data yang dikumpulkan selanjutnya
diklasifikasikan dan diorganisasikan secara
sistematis serta diolah secara logis menurut
rancangan penelitian yang telah ditetapkan.
Pengolahan data diarahkan untuk memberi
argumentasi atau penjelasan mengenai tesis
yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan
data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada
hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk
membenarkan atau menolak hipotesis.
Dari data yang sudah terolah kadangkala
dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini
terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai
lagi untuk membuktikan hipotesis baru. Data
bisa didapatkan dengan cara survei langsung
dilapangan, observasi dan lain sebagainya.
Setelah kita mendapatkan data yang telah
dikumpulkan dengan metode yang kita pilih,
langkah selanjutnya adalah bagaimana cara kita
mengolah data yang ada agar menampilkan
hasil yang ingin kita ungkapkan.
f. DISTRIBUSI FREKUENSI
Bila kita mengumpulkan sejumlah data yang
cukup besar dan belum dikelompokkan, maka
kita tentunya akan mengalami kesulitan dalam
mengambil kesimpulan dari informasi yang ada.
Untuk itu, maka data tersebut perlu
dikelompokkan kedalam suatu distribusi
frekuensi untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas. Distribusi frekuensi merupakan suatu
distribusi atau 3 umer frekuensi yang
mengelompokkan
data
yang
belum
terkelompokkan (ungroup data) ke dalam
beberapa kelas, sehingga menjadi data yang
terkelompokkan (group data). Distribusi
frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan
informasi yang menggambarkan keseluruhan
sampel atau populasi yang diteliti.
Berdasarkan dari sifat datanya, distribusi
frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu
katagorikal dan 3umeric. Jika pengelompokkan
klasifikasi frekuensinya didasarkan pada
keterangan yang bersifat kualitatif seperti jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan lain
sebagainya, maka disebut dengan distribusi
frekuensi katagorikal.
Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian Kuantitatif. Jenis Penelitian adalah
survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel
dari mahasiswa mipa untuk mengetahui seberapa
besar tingkat kesadarannya terhadap kebersihan
lingkungan kampus fakultas mipa sehingga tercipta
suasana nyaman untuk mahasiswa membantu dalam
perkuliahan dan aktivitas belajar.
Sampelnya diambil secara acak terhadap
mahasiswa fakultas mipa dengan mengamati
kebiasaan dalam menjaga kebersihan lingkungan
contohnya
dengan
mengamati
bagaimana
kepedulian terhadap membuang sampah pada
tempatnya. Selanjutnya penelitian akan dilakukan
dengan metodenya wawancara dan pemberian
kuisioner nantinya. Hal itu perlu di lakukan karena
untuk mengetahui seberapa besar tingkat
kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan
sekitarnya.
Tahap pertama teknik pengambilan sampel
ini adalah menentukan ukuran sampel yang harus
diambil dari setiap subpopulasi (kelas). Tahap
kedua yang dilakukan peneliti adalah menentukan
sampel sasaran atau responden, dengan cara
pengambilan sampel random sederhana melalui
pengundian nomor absen masing-masing anggota
subpopulasi (kelas) sampai didapatkan sampel 86
mahasiswa. Tahap ketiga dari 86 mahasiswa yang
menjadi sampel tersebut kemudian ditentukan lagi
untuk dibagi menjadi dua kelompok yaitu 43
mahasiswa dengan nomor absen ganjil sebagai
kelompok perlakuan dan 43 mahasiswa dengan
nomor absen genap sebagai kelompok kontrol.
1.
2.
3.
4.
III.
KESIMPULAN
Ada perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan
menggunakan media visual dan media
audiovisual
terhadap
perubahan
sikap
membuang sampah pada Mahasiswa Fakultas
MIPA Banjarbaru.
Penyuluhan kesehatan menggunakan media
visual menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan pada sikap membuang sampah pada
Mahasiswa Fakultas Mipa Bajnarbaru.
Penyuluhan kesehatan menggunakan media
audiovisual menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan pada sikap membuang sampah
Penyuluhan kesehatan menggunakan media
audiovisual dengan selisih mean 3,98 lebih
efektif
daripada
penyuluhan
kesehatan
menggunakan media visual dengan selisih
4. mean=1,72 dalam merubah sikap membuang
sampah pada masiswa.
REFERENSI
[1] Zainal A. Hasibuan, Metode Penelitian Pada
Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Indonesia, Depok, 2007.
[2] Diskes Bali. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di Tatanan Sekolah di Provinsi Bali,
diakses
dari
http://www.diskes.baliprov.go.id/berita/
2011/1/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbsditatanan-sekolah-di-provinsi-bali pada 18 Maret
2012