SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
TINGKAT KESADARAN MAHASISWA FAKULTAS MIPA
DALAM MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN
Nita Arianty
JURUSAN ILMU KOMPUTER, FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jalan Jendral A. Yani Km. 35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
nitaarianty@gmail.com

Abstrak

Perilaku membuang sampah sembarangan sering
ditemukan. Berbagai masalah ditimbulkan oleh sampah
yang tidak dikelola dengan baik. Salah satu upaya
merubah perilaku adalah merubah sikapnya dengan
memberikan penyuluhan kesehatan. Agar memperoleh
hasil yang maksimal maka diperlukan pemilihan media
penyuluhan yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui perbedaan pengaruh penyuluhan
kesehatan menggunakan media visual dan media
audiovisual terhadap perubahan sikap membuang
sampah pada Mahasiswa Fakultas MIPA. Desain
penelitian yang digunakan adalah quasy experimental
dengan metode nonequivalent control group pretestposttest design. Sampel penelitian adalah Mahasiswa
Fakultas MIPA yang dipilih dengan cara Proportionate
Stratified Random Sampling dan dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok perlakuan dengan
penyuluhan kesehatan menggunakan media audiovisual
(n=43) dan kelompok kontrol dengan penyuluhan
kesehatan menggunakan media visual (n=43). Variabel
yang diukur adalah perbedaan pengaruh penyuluhan
kesehatan menggunakan media visual dan media
audiovisual terhadap perubahan sikap membuang
sampah pada Mahasiswa. Berdasarkan uji hipotesis
menggunakan uji-t tidak berpasangan dengan tingkat
kepercayaan 95% didapatkan nilai signifikansi 0,027.
Disimpulkan ada perbedaan pengaruh penyuluhan
kesehatan menggunakan media visual dan media
audiovisual terhadap perubahan sikap membuang
sampah pada Mahasiswa. Sehingga disarankan kepada
tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan
kesehatan dengan media bervariasi agar diterima dengan
baik oleh peseta didik sebagai upaya pencegahan
masalah kesehatan serta mengembangkan dan
meningkatkan mutu pendidikan kesehatan.

Kata kunci : Sampah, sikap, penyuluhan kesehatan,
media visual, media audiovisual.

I. PENDAHULUAN
A. Identifikasi Masalah
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh dua
faktor yang saling berhubungan, yaitu pendidikan dan
kesehatan. Kesehatan merupakan syarat utama agar
upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang
diperoleh akan sangat mendukung tercapainya
peningkatan status kesehatan seseorang (Diskes Bali,
2011).
Kampus selain berfungsi sebagai tempat
pendidikan juga dapat menjadi ancaman penularan
penyakit bagi Mahasiswa. Berbagai penyakit yang
sering menyerang umumnya berhubungan dengan
perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu indikator
perilaku hidup bersih dan sehat adalah membuang
sampah pada tempatnya (Depkes, 2004; Proverawati &
Rahmawati, 2012).
Berbagai masalah dapat ditimbulkan oleh sampah
yang tidak dikelola dengan baik. Pembuangan sampah
yang tidak terkontrol dengan baik merupakan media
yang cocok untuk perkembangbiakan beberapa
mikroorganisme dan menarik perhatian binatang, seperti
lalat, nyamuk, dan sebagainya yang dapat menimbulkan
potensi penyakit. Potensi bahaya yang dapat ditimbulkan
diantaranya penyakit diare, kolera, tifus, serta penyakit
demam berdarah. Apabila tidak diimbangi dengan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, maka
generasi muda akan terpapar oleh beragam penyakit,
yang mungkin bisa membahayakan kelangsungan
hidupnya (Diskes Bali, 2011; Proverawati & Rahmawati,
2012).
Penyuluhan kesehatan yang diberikan diharapkan
dapat merubah sikap membuang sampah pada tempatnya
dan terciptanya lingkungan kampus yang bersih dan
sehat. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan
menggunakan media visual dan media audiovisual
terhadap perubahan sikap membuang sampah pada
mahasiswa.
B.

Rumusan Masalah
Berikut ini merupakan masalah-masalah
yang akan di bahas dalam karya tulis ini :
1. Seberapa
besar
tingkat
kesadaran
Mahasiswa Fakultas MIPA membuang
sampah pada tempatnya ?
II. ISI (RINGKASAN)
1.

Analisis Kuantitatif Dalam Penelitian

Penelitian kuantitatif pada dasarnya
merupakan suatu pengamatan yang melibatkan
suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka
atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini
didasarkan pada perhitungan persentase, ratarata, chi kuadrat, dan juga perhitungan statistik
lainnya.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
a.

Perumusan Masalah Dalam Penelitian
Kuantitatif
Rumusan masalah beda dengan masalah.
Jika masalah merupakan kesenjangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi, maka
rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Terdapat kaitan erat
anatara masalah dan rumusan masalah karena
setiap rumusan masalah penelitian didasarkan
pada masalah
b. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Validitas menunjukkan ukuran yang benarbenar mengukur apa yang akan diukur. Jadi
dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu
alat test, maka alat test tersebut semakin
mengenai pada sasarannya, atau semakin
menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas
tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai

dengan makna dan tujuan diadakannya tet
tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner
di dalam pengumpulan data penelitian, maka
item-item yang disusun pada kuesioner tersebut
merupakan alat test yang harus mengukur apa
yang menjadi tujuan penelitian.
Pengertian validitas atau kesahihan dan
reliabilitas atau keterandalan (yang berarti
mengukur sesuatu secara konsisten, apapun
yang diukur dan jika pengukuran dilakukan
dalam kondisi apapun akan memberikan hasil
yang sama) dari data yang dikumpulkan. Jadi
dapat kita simpulkan bahwa suatu alat ukur
yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula
dengan alat ukur yang reliable belum tentu
valid.
c. VARIABEL
Identifikasi variable merupakan salah satu
tahapan yang penting karena dengan mengenal
variabel yang sedang diteliti seorang peneliti
akan dapat memahami hubungan dan makna
variable-variabel yang sedang ditelitinya.
Memanipulasi variable juga perlu dilakukan
untuk memberikan suatu perlakuan pada
variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat
melihat efeknya bagi variabel terikat atau
variable yang dipengaruhinya. Melakukan
kontrol terhadap variabel tertentu dalam
penelitian juga perlu diperhatikan agar variabel
tersebut tidak mengganggu hubungan antara
variable bebas dan variabel terikat.
d. PENGUMPULAN DATA
Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai
yang mencerminkan karakteristik dari individuindividu dari suatu populasi. Data bisa berupa
angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data
ini diharapkan akan diperoleh informasi
sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan
demikian, diperlukan pengetahuan dan
penguasaan metode analisis sebagai upaya
untuk
mengeluarkan
informasi
yang
terkandung dalam data yang dimiliki.
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan
rancangan atau desain penelitian yang telah
ditentukan. Data tersebut diperoleh melalui
pengamatan, percobaan maupun pengukuran
gejala
yang
diteliti.
Data-data
yang
dikumpulkan merupakan pernyataan fakta
mengenai obyek yang diteliti.
2.
e. TABULASI DATA
Data yang dikumpulkan selanjutnya
diklasifikasikan dan diorganisasikan secara
sistematis serta diolah secara logis menurut
rancangan penelitian yang telah ditetapkan.
Pengolahan data diarahkan untuk memberi
argumentasi atau penjelasan mengenai tesis
yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan
data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada
hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk
membenarkan atau menolak hipotesis.
Dari data yang sudah terolah kadangkala
dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini
terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai
lagi untuk membuktikan hipotesis baru. Data
bisa didapatkan dengan cara survei langsung
dilapangan, observasi dan lain sebagainya.
Setelah kita mendapatkan data yang telah
dikumpulkan dengan metode yang kita pilih,
langkah selanjutnya adalah bagaimana cara kita
mengolah data yang ada agar menampilkan
hasil yang ingin kita ungkapkan.
f. DISTRIBUSI FREKUENSI
Bila kita mengumpulkan sejumlah data yang
cukup besar dan belum dikelompokkan, maka
kita tentunya akan mengalami kesulitan dalam
mengambil kesimpulan dari informasi yang ada.
Untuk itu, maka data tersebut perlu
dikelompokkan kedalam suatu distribusi
frekuensi untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas. Distribusi frekuensi merupakan suatu
distribusi atau 3 umer frekuensi yang
mengelompokkan
data
yang
belum
terkelompokkan (ungroup data) ke dalam
beberapa kelas, sehingga menjadi data yang
terkelompokkan (group data). Distribusi
frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan
informasi yang menggambarkan keseluruhan
sampel atau populasi yang diteliti.
Berdasarkan dari sifat datanya, distribusi
frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu
katagorikal dan 3umeric. Jika pengelompokkan
klasifikasi frekuensinya didasarkan pada
keterangan yang bersifat kualitatif seperti jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan lain
sebagainya, maka disebut dengan distribusi
frekuensi katagorikal.

Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian Kuantitatif. Jenis Penelitian adalah
survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel
dari mahasiswa mipa untuk mengetahui seberapa
besar tingkat kesadarannya terhadap kebersihan
lingkungan kampus fakultas mipa sehingga tercipta
suasana nyaman untuk mahasiswa membantu dalam
perkuliahan dan aktivitas belajar.
Sampelnya diambil secara acak terhadap
mahasiswa fakultas mipa dengan mengamati
kebiasaan dalam menjaga kebersihan lingkungan
contohnya
dengan
mengamati
bagaimana
kepedulian terhadap membuang sampah pada
tempatnya. Selanjutnya penelitian akan dilakukan
dengan metodenya wawancara dan pemberian
kuisioner nantinya. Hal itu perlu di lakukan karena
untuk mengetahui seberapa besar tingkat
kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan
sekitarnya.
Tahap pertama teknik pengambilan sampel
ini adalah menentukan ukuran sampel yang harus
diambil dari setiap subpopulasi (kelas). Tahap
kedua yang dilakukan peneliti adalah menentukan
sampel sasaran atau responden, dengan cara
pengambilan sampel random sederhana melalui
pengundian nomor absen masing-masing anggota
subpopulasi (kelas) sampai didapatkan sampel 86
mahasiswa. Tahap ketiga dari 86 mahasiswa yang
menjadi sampel tersebut kemudian ditentukan lagi
untuk dibagi menjadi dua kelompok yaitu 43
mahasiswa dengan nomor absen ganjil sebagai
kelompok perlakuan dan 43 mahasiswa dengan
nomor absen genap sebagai kelompok kontrol.

1.

2.

3.

4.

III.
KESIMPULAN
Ada perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan
menggunakan media visual dan media
audiovisual
terhadap
perubahan
sikap
membuang sampah pada Mahasiswa Fakultas
MIPA Banjarbaru.
Penyuluhan kesehatan menggunakan media
visual menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan pada sikap membuang sampah pada
Mahasiswa Fakultas Mipa Bajnarbaru.
Penyuluhan kesehatan menggunakan media
audiovisual menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan pada sikap membuang sampah
Penyuluhan kesehatan menggunakan media
audiovisual dengan selisih mean 3,98 lebih
efektif
daripada
penyuluhan
kesehatan
menggunakan media visual dengan selisih
mean=1,72 dalam merubah sikap membuang
sampah pada masiswa.
REFERENSI

[1] Zainal A. Hasibuan, Metode Penelitian Pada
Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Indonesia, Depok, 2007.
[2] Diskes Bali. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di Tatanan Sekolah di Provinsi Bali,
diakses
dari
http://www.diskes.baliprov.go.id/berita/
2011/1/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbsditatanan-sekolah-di-provinsi-bali pada 18 Maret
2012

More Related Content

What's hot

Pengantar riset keperawatan
Pengantar riset keperawatanPengantar riset keperawatan
Pengantar riset keperawatanMahzar Wahyudi
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111Aji Yasmin
 
Proposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoProposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoAri Sulistianto
 
pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih
pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putihpengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih
pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putihBerta Trifina
 
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...Bondan Palestin
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013humasditjenppdanpl
 
Pengantar riset keperawatan
Pengantar riset keperawatanPengantar riset keperawatan
Pengantar riset keperawatanwidyawatimkes
 
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...Bondan Palestin
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Ns. Lutfi
 
Penyakit gastritis
Penyakit gastritisPenyakit gastritis
Penyakit gastritistiwhy
 
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...retnotrpjutmi
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Ditjen P2P Kemenkes
 

What's hot (20)

Pengantar riset keperawatan
Pengantar riset keperawatanPengantar riset keperawatan
Pengantar riset keperawatan
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111
 
Proposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoProposal ari sulistianto
Proposal ari sulistianto
 
pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih
pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putihpengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih
pengaruh jumlah edukasi kebiasaan minum air putih
 
6113
61136113
6113
 
Jurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan maskerJurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan masker
 
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
06 TESIS PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL ...
 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun  2013
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2013
 
Jurnal klinik sanitasi
Jurnal klinik sanitasiJurnal klinik sanitasi
Jurnal klinik sanitasi
 
Pengantar riset keperawatan
Pengantar riset keperawatanPengantar riset keperawatan
Pengantar riset keperawatan
 
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
PENGARUH UMUR, DEPRESI DAN DEMENSIA TERHADAP DISABILITAS FUNGSIONAL LANSIA DI...
 
jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
 
Penyakit gastritis
Penyakit gastritisPenyakit gastritis
Penyakit gastritis
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Seminar hasil
Seminar  hasilSeminar  hasil
Seminar hasil
 
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
Proposal Tugas Akhir Hubungan Pola Makan Yang Tidak Teratur Terhadap Penyakit...
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
 
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
 

Similar to TINGKAT KESADARAN

Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...meilya_kyky
 
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaRingkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaGriya Nugroho
 
Yazid aufar j1 f111023
Yazid aufar j1 f111023Yazid aufar j1 f111023
Yazid aufar j1 f111023Yazid Aufar
 
Studi diagnostik kb3 m1 interprestasi hasil studi diagnostik
Studi diagnostik kb3 m1 interprestasi hasil studi diagnostik Studi diagnostik kb3 m1 interprestasi hasil studi diagnostik
Studi diagnostik kb3 m1 interprestasi hasil studi diagnostik pjj_kemenkes
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA AviLa Marzuki
 
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...raycha26
 
Warna Warni Ilustratif Jamu Presentasi.pptx
Warna Warni Ilustratif Jamu Presentasi.pptxWarna Warni Ilustratif Jamu Presentasi.pptx
Warna Warni Ilustratif Jamu Presentasi.pptxlenarainy13
 
Tugas metpen retno
Tugas metpen retnoTugas metpen retno
Tugas metpen retnoRetnols
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianTian Sarwoyo
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakataderianofrianti
 
lutfi salisa s - j1f111030
lutfi salisa s - j1f111030lutfi salisa s - j1f111030
lutfi salisa s - j1f111030Salisa Setiawati
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianBank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptTriEvelina1
 

Similar to TINGKAT KESADARAN (20)

Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
 
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaRingkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Peneliian
PeneliianPeneliian
Peneliian
 
Yazid aufar j1 f111023
Yazid aufar j1 f111023Yazid aufar j1 f111023
Yazid aufar j1 f111023
 
Studi diagnostik kb3 m1 interprestasi hasil studi diagnostik
Studi diagnostik kb3 m1 interprestasi hasil studi diagnostik Studi diagnostik kb3 m1 interprestasi hasil studi diagnostik
Studi diagnostik kb3 m1 interprestasi hasil studi diagnostik
 
EBM Desy Uas.pptx
EBM Desy Uas.pptxEBM Desy Uas.pptx
EBM Desy Uas.pptx
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
 
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
[Rangkuman] perubahan pola makan terhadap mahasiswa perantau, program studi i...
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Warna Warni Ilustratif Jamu Presentasi.pptx
Warna Warni Ilustratif Jamu Presentasi.pptxWarna Warni Ilustratif Jamu Presentasi.pptx
Warna Warni Ilustratif Jamu Presentasi.pptx
 
Tugas metpen retno
Tugas metpen retnoTugas metpen retno
Tugas metpen retno
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
 
lutfi salisa s - j1f111030
lutfi salisa s - j1f111030lutfi salisa s - j1f111030
lutfi salisa s - j1f111030
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 

TINGKAT KESADARAN

  • 1. TINGKAT KESADARAN MAHASISWA FAKULTAS MIPA DALAM MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN Nita Arianty JURUSAN ILMU KOMPUTER, FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Jalan Jendral A. Yani Km. 35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan nitaarianty@gmail.com Abstrak Perilaku membuang sampah sembarangan sering ditemukan. Berbagai masalah ditimbulkan oleh sampah yang tidak dikelola dengan baik. Salah satu upaya merubah perilaku adalah merubah sikapnya dengan memberikan penyuluhan kesehatan. Agar memperoleh hasil yang maksimal maka diperlukan pemilihan media penyuluhan yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan media visual dan media audiovisual terhadap perubahan sikap membuang sampah pada Mahasiswa Fakultas MIPA. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimental dengan metode nonequivalent control group pretestposttest design. Sampel penelitian adalah Mahasiswa Fakultas MIPA yang dipilih dengan cara Proportionate Stratified Random Sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dengan penyuluhan kesehatan menggunakan media audiovisual (n=43) dan kelompok kontrol dengan penyuluhan kesehatan menggunakan media visual (n=43). Variabel yang diukur adalah perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan media visual dan media audiovisual terhadap perubahan sikap membuang sampah pada Mahasiswa. Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji-t tidak berpasangan dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai signifikansi 0,027. Disimpulkan ada perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan media visual dan media audiovisual terhadap perubahan sikap membuang sampah pada Mahasiswa. Sehingga disarankan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan kesehatan dengan media bervariasi agar diterima dengan baik oleh peseta didik sebagai upaya pencegahan masalah kesehatan serta mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan kesehatan. Kata kunci : Sampah, sikap, penyuluhan kesehatan, media visual, media audiovisual. I. PENDAHULUAN A. Identifikasi Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh dua faktor yang saling berhubungan, yaitu pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan syarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang (Diskes Bali, 2011). Kampus selain berfungsi sebagai tempat pendidikan juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit bagi Mahasiswa. Berbagai penyakit yang sering menyerang umumnya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat adalah membuang sampah pada tempatnya (Depkes, 2004; Proverawati & Rahmawati, 2012). Berbagai masalah dapat ditimbulkan oleh sampah yang tidak dikelola dengan baik. Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan media yang cocok untuk perkembangbiakan beberapa mikroorganisme dan menarik perhatian binatang, seperti lalat, nyamuk, dan sebagainya yang dapat menimbulkan potensi penyakit. Potensi bahaya yang dapat ditimbulkan diantaranya penyakit diare, kolera, tifus, serta penyakit demam berdarah. Apabila tidak diimbangi dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, maka generasi muda akan terpapar oleh beragam penyakit, yang mungkin bisa membahayakan kelangsungan hidupnya (Diskes Bali, 2011; Proverawati & Rahmawati, 2012). Penyuluhan kesehatan yang diberikan diharapkan dapat merubah sikap membuang sampah pada tempatnya dan terciptanya lingkungan kampus yang bersih dan sehat. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan media visual dan media audiovisual terhadap perubahan sikap membuang sampah pada mahasiswa.
  • 2. B. Rumusan Masalah Berikut ini merupakan masalah-masalah yang akan di bahas dalam karya tulis ini : 1. Seberapa besar tingkat kesadaran Mahasiswa Fakultas MIPA membuang sampah pada tempatnya ? II. ISI (RINGKASAN) 1. Analisis Kuantitatif Dalam Penelitian Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini didasarkan pada perhitungan persentase, ratarata, chi kuadrat, dan juga perhitungan statistik lainnya. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. a. Perumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Terdapat kaitan erat anatara masalah dan rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian didasarkan pada masalah b. VALIDITAS DAN RELIABILITAS Validitas menunjukkan ukuran yang benarbenar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tet tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian. Pengertian validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau keterandalan (yang berarti mengukur sesuatu secara konsisten, apapun yang diukur dan jika pengukuran dilakukan dalam kondisi apapun akan memberikan hasil yang sama) dari data yang dikumpulkan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa suatu alat ukur yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula dengan alat ukur yang reliable belum tentu valid. c. VARIABEL Identifikasi variable merupakan salah satu tahapan yang penting karena dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti akan dapat memahami hubungan dan makna variable-variabel yang sedang ditelitinya. Memanipulasi variable juga perlu dilakukan untuk memberikan suatu perlakuan pada variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variabel terikat atau variable yang dipengaruhinya. Melakukan kontrol terhadap variabel tertentu dalam penelitian juga perlu diperhatikan agar variabel tersebut tidak mengganggu hubungan antara variable bebas dan variabel terikat. d. PENGUMPULAN DATA Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang mencerminkan karakteristik dari individuindividu dari suatu populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan demikian, diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis sebagai upaya untuk mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang dimiliki. Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan atau desain penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut diperoleh melalui pengamatan, percobaan maupun pengukuran gejala yang diteliti. Data-data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti.
  • 3. 2. e. TABULASI DATA Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru. Data bisa didapatkan dengan cara survei langsung dilapangan, observasi dan lain sebagainya. Setelah kita mendapatkan data yang telah dikumpulkan dengan metode yang kita pilih, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara kita mengolah data yang ada agar menampilkan hasil yang ingin kita ungkapkan. f. DISTRIBUSI FREKUENSI Bila kita mengumpulkan sejumlah data yang cukup besar dan belum dikelompokkan, maka kita tentunya akan mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang ada. Untuk itu, maka data tersebut perlu dikelompokkan kedalam suatu distribusi frekuensi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Distribusi frekuensi merupakan suatu distribusi atau 3 umer frekuensi yang mengelompokkan data yang belum terkelompokkan (ungroup data) ke dalam beberapa kelas, sehingga menjadi data yang terkelompokkan (group data). Distribusi frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan informasi yang menggambarkan keseluruhan sampel atau populasi yang diteliti. Berdasarkan dari sifat datanya, distribusi frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu katagorikal dan 3umeric. Jika pengelompokkan klasifikasi frekuensinya didasarkan pada keterangan yang bersifat kualitatif seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya, maka disebut dengan distribusi frekuensi katagorikal. Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Jenis Penelitian adalah survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari mahasiswa mipa untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesadarannya terhadap kebersihan lingkungan kampus fakultas mipa sehingga tercipta suasana nyaman untuk mahasiswa membantu dalam perkuliahan dan aktivitas belajar. Sampelnya diambil secara acak terhadap mahasiswa fakultas mipa dengan mengamati kebiasaan dalam menjaga kebersihan lingkungan contohnya dengan mengamati bagaimana kepedulian terhadap membuang sampah pada tempatnya. Selanjutnya penelitian akan dilakukan dengan metodenya wawancara dan pemberian kuisioner nantinya. Hal itu perlu di lakukan karena untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya. Tahap pertama teknik pengambilan sampel ini adalah menentukan ukuran sampel yang harus diambil dari setiap subpopulasi (kelas). Tahap kedua yang dilakukan peneliti adalah menentukan sampel sasaran atau responden, dengan cara pengambilan sampel random sederhana melalui pengundian nomor absen masing-masing anggota subpopulasi (kelas) sampai didapatkan sampel 86 mahasiswa. Tahap ketiga dari 86 mahasiswa yang menjadi sampel tersebut kemudian ditentukan lagi untuk dibagi menjadi dua kelompok yaitu 43 mahasiswa dengan nomor absen ganjil sebagai kelompok perlakuan dan 43 mahasiswa dengan nomor absen genap sebagai kelompok kontrol. 1. 2. 3. 4. III. KESIMPULAN Ada perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan media visual dan media audiovisual terhadap perubahan sikap membuang sampah pada Mahasiswa Fakultas MIPA Banjarbaru. Penyuluhan kesehatan menggunakan media visual menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada sikap membuang sampah pada Mahasiswa Fakultas Mipa Bajnarbaru. Penyuluhan kesehatan menggunakan media audiovisual menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada sikap membuang sampah Penyuluhan kesehatan menggunakan media audiovisual dengan selisih mean 3,98 lebih efektif daripada penyuluhan kesehatan menggunakan media visual dengan selisih
  • 4. mean=1,72 dalam merubah sikap membuang sampah pada masiswa. REFERENSI [1] Zainal A. Hasibuan, Metode Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Depok, 2007. [2] Diskes Bali. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tatanan Sekolah di Provinsi Bali, diakses dari http://www.diskes.baliprov.go.id/berita/ 2011/1/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbsditatanan-sekolah-di-provinsi-bali pada 18 Maret 2012