SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
SISTEM PERTANIAN
Perkembangan pertanian
Klasifikasi Sistem Pertanian
Sistem Pertanian di Indonesia
 Merupakan pengelolaan komoditas
tanaman untuk memperoleh hasil
yang diinginkan yaitu berupa bahan
pangan, keuntungan financial,
kepuasan batin atau gabungan dari
ketiganya.
 Sistem pertanian di daerah tropika,
termasuk Indonesia berbeda dengan
daerah subtropis dan daerah
beriklim sedang. Hal ini dikarenakan
adanya perbedaan kondisi iklim,
jenis tanaman dan keadaan sosial
ekonomi petaninya.
Sistem pertanian
1. Berburu dan Menetap
 Awal peradaban  pengumpulan pangan
atau Perburuan
 Sumber pangan  Alfalfa liar, serealia liar
 Produksi pangan pertama atau budidaya
tanaman sesungguhnya  zaman neolitik
(7.000 – 10.000 th yang lalu).
 Zaman pra sejarah dikembangkan melalui,
(1) penjinakan (domestication) yi dengan
membudidayakan atau mengelola
spesies liar dan
(2) seleksi (penangkaran) yang berbeda-
beda dari spesies tersebut.
PERKEMBANGAN PERTANIAN
Berburu dan Menetap Lanjutan
 Migrasi  introduksi spesies baru  wajah
penting dalam perkembangan agronomi.
 Tanaman dibudidayakan pertama kalinya 
7000-8000 th yl di dataran-dataran tinggi
sungai Tigris, Eufrat dan Nil.
 Asia Tenggara  Geografi dan keadaan
agroklimat yang beraneka ragam, kaya akan
vegetasi yang membiak secara vegetatif.
 Usaha pertanian pertama kali  lahan
kering  meningkatnya kebutuhan manusia
akan hasil pertanian  di lahan rawa.
 Lahan rawa lebak Lahan rawa di kiri-kanan
sungai -> menghasilkan pangan dan mencari
ikan
2. Perkembangan Pertanian Zaman Kuno
 Pertanian Zaman kuno  kebudayaan
Mesopotamia
 Perkembangan ekonomi berlandasan
teknologi pertanian yg berkiblat pada kuil-
kuil, imam, lumbung dan juru tulis-juru tulis.
 Kebudayaan mesopotamia bertahan ribuan
tahun, pengaruhnya sampai ke Mesir, Syria,
India dan Cina. Merupakan titik awal didalam
usaha mengembangkan teknologi pertanian,
utk memenuhi kebutuhan manusia pada
masa tersebut.
 Tulang punggung pertanian adalah
tanaman-tanaman yang sampai sekarang
masih merupakan tanaman pangan dunia
seperti, gandum, barley, kurma, zaitun dan
anggur.
 Sisa-sisa peninggalan berupa teras-teras,
taman-taman dan kebun-kebun yang
beririgasi menunjukkan telah
dikembangkannya pertanian pada masa itu
(4000 th yl).
 Tahun 700 SM telah dikenal 900 jenis
tumbuhan utk dibudidayakan
Kebudayaan Mesir kuno
 Tantangan badai pasir gurun
sahara dan banjir di sekitar lembah
sungai Mesir  ahli dalam
mengembangkan teknik drainase dan
irigasi
 Drainase  pembuangan kelebihan
air di pinggir sungai nil
 Penemuan yang utama adalah shaduf
(irigasi) yang masih dipakai sampai
sekarang.
 Teknologi pengolahan tanah 
cangkul dan bajak, pada saat panen
menggunakan arit
 Masyarakat mesir  mengembangkan
berbagai teknologi  seni memasak, industri
keramik, pemanggangan, pembuatan anggur
dan penyimpanan pangan
 Budidaya tanaman  serat, minyak (papyrus
utk kertas, jarak untuk minyak, pinus utk lilin).
Menciptakan jamu-jamuan, koleksi tanaman
obat, wangi-wangian dan kosmetik.
 Kebudayaan mesir  35 abad  pelaut-
pelaut Phoenicia membawa teknologi
Mesopotamia dan Mesir ke kepulauan Yunani
 Bangsa Yunani  sifat analitis dan ingin tahu
yang tinggi  berpengaruh besar terhadap
kemajuan teknologi di masa mendatang.
Kebudayaan Mesir kuno
 Ilmu botani -- History of plants dan
Causes of plants  Theophratus (murid
Aristoteles)  bapak ilmu botani.
 Kebudayaan Yunani diserap oleh bangsa
Romawi  tertarik pada aspek praktis
dari pertanian  pertanian merupakan
bagian penting sebagai sumber ekonomi.
 Tulisan mengenai pertanian yang
pertama  De agriculture  Marcus
Porceus Cato (234-149 SM) Aspek
pengelolaan tanaman dan ternak.
 De Rerustica Libri III  Marcus
Terentino Varro  pertanian yang sehat
1. Sistem Perladangan Berpindah
2. Sistem Tadah Hujan Semi Intensif dan Intensif
3. Sistem Irigasi
4. Sistem Irigasi Lahan Kering
5. Sistem Padi Sawah
6. Sistem Tanam Campuran Tanaman Semusim dan Tahunan
KLASIFIKASI SISTEM PERTANIAN
Sistem Bertanam DaerahTropika
Sistem perladangan berpindah terjadi pada saat pertama kali
manusia mengenal bercocok tanam. Dengan tingkat pengetahuan
yang sangat rendah, manusia pada waktu itu belum mengenal
pengelolaan lahan dan teknologi yang digunakan dapat disebut
asal tanam.
1. Sistem Perladangan Berpindah
a. Multiple Cropping (System Tanam Ganda)
b. Intercropping (Sistem Tumpangsari)
c. Mixed Cropping (Sistem Tanam Campuran)
d. Relay Cropping (Sistem Tanam Sisipan)
2. Sistem Tadah Hujan Semi Intensif dan Intensif
Multiple Cropping (System Tanam Ganda) : Penanaman lebih dari satu
jenis tanaman pada sebidang tanah yang sama dalam satu tahun
a. Intercropping (Sistem Tumpangsari) : Penanaman serentak dua
atau lebih jenis tanaman dalam barisan berselang-seling pada
sebidang tanah yang sama
b. Mixed Cropping (Sistem Tanam Campuran) : Penanaman dua
atau lebih jenis tanaman secara serentak dan bercampur pada
sebidang lahan yang sama.
c. Relay Cropping (Sistem Tanam Sisipan) : Penanaman sisipan
adalah penanaman suatu jenis tanaman ke dalam pertanaman yang
ada sebelum tanaman yang ada tersebut dipanen.
Sistem Tanam Tumpangsari
Sistem tanam Campuran
Sistem Tanam Sisipan
d. Seguantial Cropping ( Pergiliran Tanaman) : Penanaman lebih dari
satu jenis tanaman pada sebidang lahan dalam satu tahun, dimana
tanaman kedua ditanam setelah tanaman pertama dipanen.
e. Maximum Cropping (Sistem Tanam Maksimum) : pengusahaan
lahan untuk mendapatkan hasil panen yang setinggi-tingginya tanpa
memperhatikan aspek ekonomisnya (biaya, pendapatan dan
keuntungan) dan apalagi aspek kelestarian produksinya dalam jangka
panjang.
f. Sole Cropping/Monoculture (Sistem Tanam Tunggal) : penanaman
satu jenis tanaman pada lahan dan periode waktu yang sama
 Irigasi adalah pemberian air kepada tanah dimana
tanaman tumbuh, sedemikian rupa sehingga tanaman
tidak mengalami kekurangan air selama hidupnya.
 Pengertian yang lebih luas dari irigasi adalah termasuk
pula drainase (pembuangan air yang berlebihan dari
suatu lahan).
3. Sistem Irigasi
 Sistem bertanam irigasi dimana tidak sampai terjadi
genangan air selama pertumbuhan tanaman.
 Sistem ini sering terjadi pada daerah-daerah yang
bergelombang atau berlereng (miring), sedangkan
pembuatan teras-teras belum dapat dilakukan.
4. Sistem Irigasi Lahan Kering
 Suatu sistem bertanam dimana suatu lahan pernah mengalami
kondisi tergenang.
 Lama periode tergenang tergantung kepada air yang tersedia
dan pola tanam.
 Bisa hanya 2 -3 bulan saja namun bisa juga sepanjang tahun.
 Suplai air dapat berasal dari air hujan dan atau air irigasi.
5. Sistem Padi Sawah
Suatu sistem tanaman campuran antara tanaman pangan (padi,
jagung, ubi-ubian, sayuran, dan sebagainya) yang berumur
semusim dengan tanaman buah-buahan atau tanaman industri
(mangga, durian, kopi, kakao, kelapa, dan lain-lainnya) sebagai
tanaman tahunan.
6. Sistem Tanam Campuran Tanaman Semusim
dan Tahunan
1. Sistem pertanian yang bersifat mengumpulkan hasil
pertanian.
2. Sistem pertanian yang bersifat budidaya tanaman.
3. Sistem pertanian untuk makanan ternak dan padang
penggembalaan.
Sistem Pertanian Tropik (Ruthenberg, 1980)
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
Secara langsung memperoleh hasil tanaman dari tanaman
yang tidak dibudidayakan , dilakukan sekalian dengan berburu
dan menangkap ikan (sistem ini terdapat di daerah Irian)
1. Sistem pertanian yang bersifat mengumpulkan
hasil pertanian.
Sistem pertanian paling utama didaerah tropik
A. Berdasarkan tipe rotasi :
a. Sistem dengan rotasi bera secara alami, sistem
dengan rotasi dengan makanan ternak (ley system),
sistem dengan rotasi tegalan (field sistem), sistem
dengan rotasi tanaman tahunan
b. Sistem pertanian dengan rotasi dengan makanan
ternak
c. Sistem pertanian dengan rotasi tegalan
d. Sistem pertanian dengan rotasi tanaman tahunan
2. Sistem pertanian yang bersifat budidaya tanaman
B. Berdasarkan intensitas rotasinya (rotation intencity)
Digunakan rumus R (intensitas Rotasi) dimana :
R = Jumlah tahun lahan ditanami/Lama siklus (th) x 100%
R < 33%, pertanian sistem perladangan
33% < R < 66%, pertanian sistem bera
R > 66%, sistem pertanian permanen
Istilah lain yang serupa adalah Intensitas penanaman (Cropping
intencity)
Dihitung berdasarkan : Bagian dari areal yg ditanami (ha)
dibandingkan dengan areal pertanian yg tersedia dikalikan 100
persen atau dengan rumus :
I = Luas areal ditanami/Luas areal pertanian total tersedia x 100%
Cth : luas areal tersedia = 100 ha, tiap thn ditanami seluas 40 ha
maka I = 40/100 x 100 = 40 %
C. Berdasarkan suplai air
Sistem pertanian dengan atau tanpa pengairan.
Klasifikasi berdasarkan pemberian air adalah :
(1) Sistem pertanian berpengairan (irrigated farming)
(2) Sistem pertanian tadah hujan (rainfed farming)
Klasifikasi berdasarkan suplai air adalah
(1) Pertanian lahan sawah (lowland farming), yang lahannya
digenangi air
(2) Pertanian lahan darat (upland farming), lahannya tidak
digenangi air.
D. Berdasarkan pola tanam
Klasifikasi sistem pertanian  daerah tropis  dengan
penggunaan ternak. berdasarkan gross returnnya=hasil yang
diperoleh dan dipasarkan ditambah yang dikonsumsi keluarga,
dan untuk persediaan petani dikelompokkan berdasarkan pola
tanam yang dianut mis : padi – palawija, kopi – pisang dsb.
Untuk pertanian permanen yang intensif dikenal beberapa
bentuk pola tanam campuran, tumpangsari dsb.
E. Berdasarkan alat yang digunakan :
1. Sistem pertanian pra-teknis, dengan alat yang sangat
sederhana atau tanpa alat sama sekali, cth pertanian bakar, yaitu
sistem perladangan tebang bakar, sistem pelepasan ternak utk
menginjak-injak lahan sebagai persiapan tanah atau pengolahan
tanah (di pulau Sumba, Sumbawa)
2. Sistem pertanian dengan cangkul dan sekop
3. Sistem pertanian dengan bajak-garu yang ditarik hewan.
4. Sistem pertanian dengan bajak-garu yang ditarik traktor.
Berdasarkan hasil kotor (gross return) yang dijual terdapat
penggolongan sbb:
1.Pertanian subsistem ; yaitu hampir tidak ada penjualan (< 20%
dr prod pertanian yang dijual).
2.Setengah komersial = ± 50 % dari nilai hasil pertaniannya
dikonsumsi oleh keluarga selebihnya dipasarkan.
3.Pertanian komersial, yi bila lebih dari 50% hasil pertaniannya
dipasarkan.
F. Berdasarkan Tingkat Komersialisasi
g. Berdasarkan Tingkat teknologi dan Pengelolaan
Terutama untuk tanaman perkebunan, dapat dibedakan,
perkebunan rakyat, perkebunan besar, dan PIR.
1. .Total nomadis = Tidak ada tempat tinggal permanen bg
peternaknya dan tidak ada budidaya tanaman makanan ternak
teratur, selalu bergerak
3. Sistem pertanian untuk padang penggembalaan
dan peternakan.
Pertanian ternak atau peternakan umumnya diklasifikasikan
berdasarkan ketetapan tinggalnya (stasionariness) dari
peternak maupun ternaknya sbb:
2. Semi nomadis = Peternak mempunyai tempat tinggal
permanen, dan disekitarnya ada budidaya makanan ternak
sebagai tambahan, tapi untuk penggembalaannya bergerak
pada daerah2 yang berbeda
3. Transhuman = Peternak mempunyai tempat tinggal
permanen, ternaknya dengan bantuan penggembala
mengembara pada daerah penggembalaan yg berpindah-
pindah dan jauh letaknya.
4. Peternakan menetap = Ternaknya sepanjang tahun
berada pada lahan atau desanya sendiri.
Materi 04. Sistem Pertanian (1).pdf

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotCara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotDidin Orgcjr
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianNestri Yuniardi
 
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMINGtani57
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanAli Babang
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianRiyou ShAma
 
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)nuelsitohang
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiPutrimian Hairani
 
Urban Farming.pptx
Urban Farming.pptxUrban Farming.pptx
Urban Farming.pptxalnofiandra1
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahagista55
 
Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianPendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianKuny Raint
 
Metode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifMetode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifJanuario Marcal
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANSri Wahyuni
 
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRuang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRahma Rizky
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1Joel mabes
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaTidar University
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprotCara mengitung kalibrasi alat semprot
Cara mengitung kalibrasi alat semprot
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Survei tanah
Survei tanahSurvei tanah
Survei tanah
 
Makalah Bawang Merah
Makalah Bawang MerahMakalah Bawang Merah
Makalah Bawang Merah
 
URBAN FARMING
URBAN FARMINGURBAN FARMING
URBAN FARMING
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
 
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanianPrinsip ekosistem ekologi pertanian
Prinsip ekosistem ekologi pertanian
 
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
Persentasi padi 5(Pemupukan lahan sawah)
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
Urban Farming.pptx
Urban Farming.pptxUrban Farming.pptx
Urban Farming.pptx
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
 
Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianPendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
 
Metode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifMetode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatif
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRuang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 

Similar to Materi 04. Sistem Pertanian (1).pdf

Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidDi'Özil Sanjaya
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...rizky hadi
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...rizky hadi
 
Modul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan panganModul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan panganyudhi mahmud
 
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxKedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxyunus591002
 
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaKonsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaJimmy Mogolid
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxyunus591002
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiPurwandaru Widyasunu
 
Pembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahataniPembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahataniMuhammad Saddam
 
Sistem pertanian dan teknik budidaya tanaman
Sistem pertanian  dan teknik budidaya tanamanSistem pertanian  dan teknik budidaya tanaman
Sistem pertanian dan teknik budidaya tanamanAndrew Hutabarat
 
1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptxEkaHadiJoyo
 
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxyunus591002
 
PEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYPEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYEDIS BLOG
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestryrahmiatt
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestryrahmiatt
 

Similar to Materi 04. Sistem Pertanian (1).pdf (20)

Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
 
Modul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan panganModul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan pangan
 
Ilmu dasar
Ilmu dasarIlmu dasar
Ilmu dasar
 
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxKedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
 
Padi bantul
Padi bantulPadi bantul
Padi bantul
 
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaKonsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
 
Pembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahataniPembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahatani
 
Sistem pertanian dan teknik budidaya tanaman
Sistem pertanian  dan teknik budidaya tanamanSistem pertanian  dan teknik budidaya tanaman
Sistem pertanian dan teknik budidaya tanaman
 
Hayati
HayatiHayati
Hayati
 
1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx
 
Ptpt
PtptPtpt
Ptpt
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptxKedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
 
PEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRYPEMAPARAN AGROFORESTRY
PEMAPARAN AGROFORESTRY
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry
 
1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry1981 pemapanan agroforestry
1981 pemapanan agroforestry
 

Recently uploaded

455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptxKennisRozana3
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf2021515943
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 

Materi 04. Sistem Pertanian (1).pdf

  • 1. SISTEM PERTANIAN Perkembangan pertanian Klasifikasi Sistem Pertanian Sistem Pertanian di Indonesia
  • 2.  Merupakan pengelolaan komoditas tanaman untuk memperoleh hasil yang diinginkan yaitu berupa bahan pangan, keuntungan financial, kepuasan batin atau gabungan dari ketiganya.  Sistem pertanian di daerah tropika, termasuk Indonesia berbeda dengan daerah subtropis dan daerah beriklim sedang. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kondisi iklim, jenis tanaman dan keadaan sosial ekonomi petaninya. Sistem pertanian
  • 3. 1. Berburu dan Menetap  Awal peradaban  pengumpulan pangan atau Perburuan  Sumber pangan  Alfalfa liar, serealia liar  Produksi pangan pertama atau budidaya tanaman sesungguhnya  zaman neolitik (7.000 – 10.000 th yang lalu).  Zaman pra sejarah dikembangkan melalui, (1) penjinakan (domestication) yi dengan membudidayakan atau mengelola spesies liar dan (2) seleksi (penangkaran) yang berbeda- beda dari spesies tersebut. PERKEMBANGAN PERTANIAN
  • 4. Berburu dan Menetap Lanjutan  Migrasi  introduksi spesies baru  wajah penting dalam perkembangan agronomi.  Tanaman dibudidayakan pertama kalinya  7000-8000 th yl di dataran-dataran tinggi sungai Tigris, Eufrat dan Nil.  Asia Tenggara  Geografi dan keadaan agroklimat yang beraneka ragam, kaya akan vegetasi yang membiak secara vegetatif.  Usaha pertanian pertama kali  lahan kering  meningkatnya kebutuhan manusia akan hasil pertanian  di lahan rawa.  Lahan rawa lebak Lahan rawa di kiri-kanan sungai -> menghasilkan pangan dan mencari ikan
  • 5. 2. Perkembangan Pertanian Zaman Kuno  Pertanian Zaman kuno  kebudayaan Mesopotamia  Perkembangan ekonomi berlandasan teknologi pertanian yg berkiblat pada kuil- kuil, imam, lumbung dan juru tulis-juru tulis.  Kebudayaan mesopotamia bertahan ribuan tahun, pengaruhnya sampai ke Mesir, Syria, India dan Cina. Merupakan titik awal didalam usaha mengembangkan teknologi pertanian, utk memenuhi kebutuhan manusia pada masa tersebut.
  • 6.  Tulang punggung pertanian adalah tanaman-tanaman yang sampai sekarang masih merupakan tanaman pangan dunia seperti, gandum, barley, kurma, zaitun dan anggur.  Sisa-sisa peninggalan berupa teras-teras, taman-taman dan kebun-kebun yang beririgasi menunjukkan telah dikembangkannya pertanian pada masa itu (4000 th yl).  Tahun 700 SM telah dikenal 900 jenis tumbuhan utk dibudidayakan
  • 7. Kebudayaan Mesir kuno  Tantangan badai pasir gurun sahara dan banjir di sekitar lembah sungai Mesir  ahli dalam mengembangkan teknik drainase dan irigasi  Drainase  pembuangan kelebihan air di pinggir sungai nil  Penemuan yang utama adalah shaduf (irigasi) yang masih dipakai sampai sekarang.  Teknologi pengolahan tanah  cangkul dan bajak, pada saat panen menggunakan arit
  • 8.  Masyarakat mesir  mengembangkan berbagai teknologi  seni memasak, industri keramik, pemanggangan, pembuatan anggur dan penyimpanan pangan  Budidaya tanaman  serat, minyak (papyrus utk kertas, jarak untuk minyak, pinus utk lilin). Menciptakan jamu-jamuan, koleksi tanaman obat, wangi-wangian dan kosmetik.  Kebudayaan mesir  35 abad  pelaut- pelaut Phoenicia membawa teknologi Mesopotamia dan Mesir ke kepulauan Yunani  Bangsa Yunani  sifat analitis dan ingin tahu yang tinggi  berpengaruh besar terhadap kemajuan teknologi di masa mendatang. Kebudayaan Mesir kuno
  • 9.  Ilmu botani -- History of plants dan Causes of plants  Theophratus (murid Aristoteles)  bapak ilmu botani.  Kebudayaan Yunani diserap oleh bangsa Romawi  tertarik pada aspek praktis dari pertanian  pertanian merupakan bagian penting sebagai sumber ekonomi.  Tulisan mengenai pertanian yang pertama  De agriculture  Marcus Porceus Cato (234-149 SM) Aspek pengelolaan tanaman dan ternak.  De Rerustica Libri III  Marcus Terentino Varro  pertanian yang sehat
  • 10. 1. Sistem Perladangan Berpindah 2. Sistem Tadah Hujan Semi Intensif dan Intensif 3. Sistem Irigasi 4. Sistem Irigasi Lahan Kering 5. Sistem Padi Sawah 6. Sistem Tanam Campuran Tanaman Semusim dan Tahunan KLASIFIKASI SISTEM PERTANIAN Sistem Bertanam DaerahTropika
  • 11. Sistem perladangan berpindah terjadi pada saat pertama kali manusia mengenal bercocok tanam. Dengan tingkat pengetahuan yang sangat rendah, manusia pada waktu itu belum mengenal pengelolaan lahan dan teknologi yang digunakan dapat disebut asal tanam. 1. Sistem Perladangan Berpindah
  • 12. a. Multiple Cropping (System Tanam Ganda) b. Intercropping (Sistem Tumpangsari) c. Mixed Cropping (Sistem Tanam Campuran) d. Relay Cropping (Sistem Tanam Sisipan) 2. Sistem Tadah Hujan Semi Intensif dan Intensif
  • 13. Multiple Cropping (System Tanam Ganda) : Penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada sebidang tanah yang sama dalam satu tahun a. Intercropping (Sistem Tumpangsari) : Penanaman serentak dua atau lebih jenis tanaman dalam barisan berselang-seling pada sebidang tanah yang sama b. Mixed Cropping (Sistem Tanam Campuran) : Penanaman dua atau lebih jenis tanaman secara serentak dan bercampur pada sebidang lahan yang sama. c. Relay Cropping (Sistem Tanam Sisipan) : Penanaman sisipan adalah penanaman suatu jenis tanaman ke dalam pertanaman yang ada sebelum tanaman yang ada tersebut dipanen.
  • 14. Sistem Tanam Tumpangsari Sistem tanam Campuran Sistem Tanam Sisipan
  • 15. d. Seguantial Cropping ( Pergiliran Tanaman) : Penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada sebidang lahan dalam satu tahun, dimana tanaman kedua ditanam setelah tanaman pertama dipanen. e. Maximum Cropping (Sistem Tanam Maksimum) : pengusahaan lahan untuk mendapatkan hasil panen yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan aspek ekonomisnya (biaya, pendapatan dan keuntungan) dan apalagi aspek kelestarian produksinya dalam jangka panjang. f. Sole Cropping/Monoculture (Sistem Tanam Tunggal) : penanaman satu jenis tanaman pada lahan dan periode waktu yang sama
  • 16.  Irigasi adalah pemberian air kepada tanah dimana tanaman tumbuh, sedemikian rupa sehingga tanaman tidak mengalami kekurangan air selama hidupnya.  Pengertian yang lebih luas dari irigasi adalah termasuk pula drainase (pembuangan air yang berlebihan dari suatu lahan). 3. Sistem Irigasi
  • 17.  Sistem bertanam irigasi dimana tidak sampai terjadi genangan air selama pertumbuhan tanaman.  Sistem ini sering terjadi pada daerah-daerah yang bergelombang atau berlereng (miring), sedangkan pembuatan teras-teras belum dapat dilakukan. 4. Sistem Irigasi Lahan Kering
  • 18.  Suatu sistem bertanam dimana suatu lahan pernah mengalami kondisi tergenang.  Lama periode tergenang tergantung kepada air yang tersedia dan pola tanam.  Bisa hanya 2 -3 bulan saja namun bisa juga sepanjang tahun.  Suplai air dapat berasal dari air hujan dan atau air irigasi. 5. Sistem Padi Sawah
  • 19. Suatu sistem tanaman campuran antara tanaman pangan (padi, jagung, ubi-ubian, sayuran, dan sebagainya) yang berumur semusim dengan tanaman buah-buahan atau tanaman industri (mangga, durian, kopi, kakao, kelapa, dan lain-lainnya) sebagai tanaman tahunan. 6. Sistem Tanam Campuran Tanaman Semusim dan Tahunan
  • 20. 1. Sistem pertanian yang bersifat mengumpulkan hasil pertanian. 2. Sistem pertanian yang bersifat budidaya tanaman. 3. Sistem pertanian untuk makanan ternak dan padang penggembalaan. Sistem Pertanian Tropik (Ruthenberg, 1980) diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
  • 21. Secara langsung memperoleh hasil tanaman dari tanaman yang tidak dibudidayakan , dilakukan sekalian dengan berburu dan menangkap ikan (sistem ini terdapat di daerah Irian) 1. Sistem pertanian yang bersifat mengumpulkan hasil pertanian.
  • 22. Sistem pertanian paling utama didaerah tropik A. Berdasarkan tipe rotasi : a. Sistem dengan rotasi bera secara alami, sistem dengan rotasi dengan makanan ternak (ley system), sistem dengan rotasi tegalan (field sistem), sistem dengan rotasi tanaman tahunan b. Sistem pertanian dengan rotasi dengan makanan ternak c. Sistem pertanian dengan rotasi tegalan d. Sistem pertanian dengan rotasi tanaman tahunan 2. Sistem pertanian yang bersifat budidaya tanaman
  • 23. B. Berdasarkan intensitas rotasinya (rotation intencity) Digunakan rumus R (intensitas Rotasi) dimana : R = Jumlah tahun lahan ditanami/Lama siklus (th) x 100% R < 33%, pertanian sistem perladangan 33% < R < 66%, pertanian sistem bera R > 66%, sistem pertanian permanen Istilah lain yang serupa adalah Intensitas penanaman (Cropping intencity) Dihitung berdasarkan : Bagian dari areal yg ditanami (ha) dibandingkan dengan areal pertanian yg tersedia dikalikan 100 persen atau dengan rumus : I = Luas areal ditanami/Luas areal pertanian total tersedia x 100% Cth : luas areal tersedia = 100 ha, tiap thn ditanami seluas 40 ha maka I = 40/100 x 100 = 40 %
  • 24. C. Berdasarkan suplai air Sistem pertanian dengan atau tanpa pengairan. Klasifikasi berdasarkan pemberian air adalah : (1) Sistem pertanian berpengairan (irrigated farming) (2) Sistem pertanian tadah hujan (rainfed farming) Klasifikasi berdasarkan suplai air adalah (1) Pertanian lahan sawah (lowland farming), yang lahannya digenangi air (2) Pertanian lahan darat (upland farming), lahannya tidak digenangi air.
  • 25. D. Berdasarkan pola tanam Klasifikasi sistem pertanian  daerah tropis  dengan penggunaan ternak. berdasarkan gross returnnya=hasil yang diperoleh dan dipasarkan ditambah yang dikonsumsi keluarga, dan untuk persediaan petani dikelompokkan berdasarkan pola tanam yang dianut mis : padi – palawija, kopi – pisang dsb. Untuk pertanian permanen yang intensif dikenal beberapa bentuk pola tanam campuran, tumpangsari dsb.
  • 26. E. Berdasarkan alat yang digunakan : 1. Sistem pertanian pra-teknis, dengan alat yang sangat sederhana atau tanpa alat sama sekali, cth pertanian bakar, yaitu sistem perladangan tebang bakar, sistem pelepasan ternak utk menginjak-injak lahan sebagai persiapan tanah atau pengolahan tanah (di pulau Sumba, Sumbawa) 2. Sistem pertanian dengan cangkul dan sekop 3. Sistem pertanian dengan bajak-garu yang ditarik hewan. 4. Sistem pertanian dengan bajak-garu yang ditarik traktor.
  • 27. Berdasarkan hasil kotor (gross return) yang dijual terdapat penggolongan sbb: 1.Pertanian subsistem ; yaitu hampir tidak ada penjualan (< 20% dr prod pertanian yang dijual). 2.Setengah komersial = ± 50 % dari nilai hasil pertaniannya dikonsumsi oleh keluarga selebihnya dipasarkan. 3.Pertanian komersial, yi bila lebih dari 50% hasil pertaniannya dipasarkan. F. Berdasarkan Tingkat Komersialisasi
  • 28. g. Berdasarkan Tingkat teknologi dan Pengelolaan Terutama untuk tanaman perkebunan, dapat dibedakan, perkebunan rakyat, perkebunan besar, dan PIR.
  • 29. 1. .Total nomadis = Tidak ada tempat tinggal permanen bg peternaknya dan tidak ada budidaya tanaman makanan ternak teratur, selalu bergerak 3. Sistem pertanian untuk padang penggembalaan dan peternakan. Pertanian ternak atau peternakan umumnya diklasifikasikan berdasarkan ketetapan tinggalnya (stasionariness) dari peternak maupun ternaknya sbb:
  • 30. 2. Semi nomadis = Peternak mempunyai tempat tinggal permanen, dan disekitarnya ada budidaya makanan ternak sebagai tambahan, tapi untuk penggembalaannya bergerak pada daerah2 yang berbeda 3. Transhuman = Peternak mempunyai tempat tinggal permanen, ternaknya dengan bantuan penggembala mengembara pada daerah penggembalaan yg berpindah- pindah dan jauh letaknya. 4. Peternakan menetap = Ternaknya sepanjang tahun berada pada lahan atau desanya sendiri.