SlideShare a Scribd company logo
1
Bimbingan Teknis Peningkatan Produksi
dan Produktivitas Kedelai, Kota Palopo
Sulawesi Selatan, 15 Desember 2023
Teknologi Budidaya Pengembangan dan
Peningkatan Produksi Kedelai
Yunus Musa
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
PENDAHULUAN
Pengembangan Kacang-kacangan mempunyai Prospek
sebagai suatu kegiatan, peluang menguntungkan. Hal ini
terkait dengan perannya sebagai sumber Pangan berupa
Protein dan Karbohidrat.
Pangan dalam bentuk karbohidrat atau protein
merupakan kebutuhan pokok manusia, sehingga
ketersediaan pangan masyarakat harus terjamin:
• Protein-Pangan (kacang kedelai; k.tanah; k.hijau; dll).
• Karbohidrat Pangan, (padi; jagung; ubi kayu; ubi jalar;
dll)
2
MANFAAT KEDELAI
Fakta sehat tentang kacang kedelai: Anda mungkin sudah
MENGETAHUI manfaat kedelai untuk Kesehatan: Banyak jenis
produk yang dihasilkan dari kedelai, Bahan pembuatan tempe,
tahu, tauco, kecap, minyak kedelai, ampasnya sebagai pakan
ternak, tepung kedelai.
1. Tanaman inti Rotasi, penambah nitrogen,
2. Sumber protein nabati terbaik,
3. Kedelai pada tempe lebih bernutrisi daripada tahu,
4. Dapat menjadi pengganti daging merah,
5. Makan kedelai aman untuk kesuburan pria,
6. Membuat kenyang lebih lama. Kedelai termasuk jenis
kacang yang memiliki kadar indeks glikemik yang rendah
(cenderung lebih lambat diserap tubuh).
3
4
Kandungan zat gizi berbagai bahan pangan
(per 100-g bahan dapat dimakan (PROSEA, 1996)
Komoditas Air Protein
Karbo-
hidrat Lemak Serat
K. Kedelai 10 35 32 18 4
Kacang tanah 5,4 30,4 11,7 47,7 2,5
Padi (Beras) 12 7,5 77,4 1,9 0,9
Kacang hijau 10 22 60 1 4
Ubi kayu 62 1,8 92,5 0,3 2,5
Kacang Gude 10,3 25 65 1,2 7
Kenapa impor kedelai makin besar?
 Produsen kedelai adalah petani skala kecil.
 Produktivitas rendah, sekitar 1,0 – 1,5 t/ha,
 Produksi tergantung curah hujan dan kondisi
alam,
o Saat panen raya, tidak ada pembeli kedelai
skala besar, akibatnya harga turun. Berdampak
mengurangi semangat untuk produksi kedelai,
 Penyediaan benih bermutu sering tidak
menentu,
 Kedelai impor tersedia setiap saat, pengrajin
ingin kedelai yang siap dibeli.
KALAU BEGITU, APA YANG HARUS
DILAKUKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
BAHAN BAKU KEDELAI ,?
PERLU USAHA PERLUASAN KAPASITAS
PRODUKSI, BERUPA:
 PENGEMBANGAN WILAYAH dan
 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS
DIMANA , dan
BAGAIMANA
UPAYA MENUJU PERCEPATAN PENGEMBANGAN
KEDELAI
7
SASARAN WILAYAH
Areal penanaman kedele luas, variasi agroekosistim:
• Ekosistem dengan pola interaksi komponen abiotik dan
biotik di dalamnya yang saling terkait satu sama lainnya.
• Ekosistem pertanian rentan dengan ancaman seperti alih
fungsi lahan , perubahan iklim. Pergantian musim yang
ekstrem, mengarah pada gangguan produksi pangan.
• Sifak Fisik: Kemiringan; Ketinggian tempat; Air; Iklim;
Contoh ekosistim : Lahan kering, Lahan basah: Lahan
pasang surut, lahan masam, lahan gambut disesuaikan
dengan indigenous knowledge. Adaptasi Luas.
8
LAHAN KERING
 Pengertian: lahan kering adalah hamparan
lahan yg tidak pernah tergenang air selama
periode waktu dalam setahun.
 lahan kering merupakan salah satu ekosistem
sumber daya lahan yang mempunyai potensi
besar untuk pembangunan
 Potensi Lahan Kering pertanian, baik tanaman
pangan, hortikultura, maupun perkebunan.
9
Karakteristik LAHAN KERING
o Kesuburan tanah umumnya rendah
o Sumber pengairan dari air hujan
o Lapisan olah tanah dangkal
o Rentan degradasi & erosi
o Kadar bahan organik tanah rendah
o Pertanian ekstensif
o Ketergantungan thd iklim besar
o Produktivitas & produksi tanaman rendah
o Kekeringan (evaporasi transpirasi besar)
o Penerapan teknologi budidaya selektif.
10
Konsep Pengembangan LAHAN KERING
Meningkatkan produktivitas lahan
 Mengurangi resiko kegagalan
 Melindungi sumber daya tanah dan air
 Meningkatkan pendapatan petani
 Pemberian pupuk kandang
 Pengaturan waktu tanam & Pemberaan
 Pengelolaan sisa-sisa tanaman (legum)
 Pembuatan teras bangku/gulud
 Penanaman dg sistem agroforestry
 Pemakaian mulsa (menekan evaporasi).
11
LAHAN BASAH
Pengertian: lahan basah adalah wilayah-wilayah
di mana tanahnya jenuh dengan air,baik bersifat
permanen (menetap) atau musiman.
 Lahan basah adalah suatu wilayah yang
tergenang air, baik alami maupun buatan,
tetap atau sementara, mengalir atau
tergenang, tawar asin atau patau
 Potensi Lahan basah, baik untuk tanaman
pangan, dan hortikultura
12
Karakteristik LAHAN BASAH
 Sumber air adalah air hujan dan air irigasi
 Tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat
permanen (menetap) atau musiman
 kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air
yang dangkal.
 Lahan basah termasuk wilayah payau,
rawa, gambut, atau perairan, baik alami
maupun buatan, permanen atau temporer
(sementara), dengan air yang mengalir
atau diam, tawar, payau, atau asin.
13
Konsep Pengembangan LAHAN BASAH
Meningkatkan produktivitas lahan
 Meningkatkan intensitas pertanaman
 Pengaturan tanaman & air
 Pengelolaan sisa-sisa tanaman (legum)
 Penggunaan varietas yang sesuai (umur
dan ketahanan).
 Mencegah pengurangan lahan sawah padi
14
Agro-Ekologi
15
Jenis
Tanaman
Air (mm) (pH)
Jarak
tanam,
Populasi
Umur
(bulan)
Potensi, ton
/Ha &
Varitas
Ketinggian /
Suhu
Kacang
Kedelai
100-200
mm/Bln.
Umur 55-
70 hr
sangat
peka air.
5,8 –
7,0
40 x (10-
25) cm.
Pop 350
– 500
ribu / Ha
1.genjah
(< 80 hr;
2.Sedang
81-89 hr:
3.Dalam
(>90 hr):
1,5-3,0 ton/Ha
1.Argomulyo,
Malabar.
2.Rajabasa,
Argopuro.
3.Anjasmoro,
Mahamer
u, Dena
≤900 m dpl.
25⁰C – 27⁰C,
kelembaban
60% – 70%,
Kacang
tanah
250-400
(atau 800-
1300 mm /
tahun)
4,5 –
6,5 ; (5
- 6,3)
(20-30) x
(30-40)
3 - 4
1,5-3,5 ton/Ha
Banteng, Gaja,
Garuda,
Domba, dll
28-30⁰C. ≤10oC,
tanmn
terhambat dan
kecil.
(50-750) mdpl
Kacang
hijau
50-250
mm / bln
5,8 –
6,5
(20-30) x
(30-40)
Pop 300-
400 ribu /
Ha
2 – 3,5
1- 2 ton/Ha
Bhakti, Walet,
Parkit, Murait,
dll
25-30⁰C.
Penyinaran 11
Jam
PERMASALAHAN UMUM BUDIDAYA KEDELAI
• Kesuburan tanah
• Ketersediaan benih
• Gangguan hama dan
penyakit
• Kesesuaian iklim
• Pengelolaan pasca
panen
16
TAHAPAN BUDIDAYA
TAHAPAN BUDIDAYA Kedelai K.Hijau K.Tanah
A.Pengolahan
Tanah
Untuk Lahan Masam, perlu Kapur,
Bersamaan pengolahan lahan
atau 7 HrSeblmTnm
Pada lahan kering, tanah dibajak 2 kali
sedalam 20 - 30 cm
B.Penanaman Tanah yang belum pernah
ditanami kacang, perlu LEGIN
(diinokulasi dg Rhizobium)
Hindari kebanjiran atau sebaliknya
kekeringan. Atur Populasi : (40x15 atau
40x20)cm;
C.
Pemeliharaan
:
1. Penyulaman
Dilakukan setelah 1 – 2 minggu setelah
penanaman.
2. Penyiangan: Lakukan saat pra atau Pascah tumbuh,
sesuai kondisi pertanaman
3. Pengairan Lebih baik menjaga aerasi
4. Pemupukan: Perlu Pupuk
Kandang. Pupuk Anorganik
Diberikan bersamaan tanam atau
sekitar 14 HST
K.Kedelai dan k.Tanah 75 kg Urea +
100 kg SP36 + 100 kg KCl/ha + 500 -
750 kg CaCO3/ha (setara 1,5 – 2,0 ton
dolomit). K.Hijau dipupuk 45 kg Urea;
45–90 kg SP36 + SD kg KCl/ha
5. Perlindungan Hama/Penyakit Setiap tanaman punya hama tertentu
D. Panen Jangan menunda Panen, dimulai
sekitar pukul 09.00 pagi.
Perhatikan indikator panen setiap
tanaman
PERMASALAHAN KHUSUS
1. Antisipasi kondisi iklim, ketepatan waktu tanam, dan
Kesesuaian suplai sarana produksi memerlukan
pengawalan ketat. Keterlambatan tanam berdampak
gangguan areal atau ke tahun berikutnya.
2. Pemanfaatan potensi lahan yang tersedia untuk
perluasan areal tanam baru (INTENSIFIKASI pada
kondisi tercekam), fasilitas pemerintah untuk
memotivasi petani menanam kedelai, terutama
fasilitasi saprodi dan mekanisasi pra dan pasca
panen.
3. Belum Stabilnya Harga Kedelai (SHK), Harga Beli ke
Petani (HBP)??,
18
SEPULUH LANGKAH UNTUK
MEMPEROLEH HASIL KEDELE YANG
TINGGI DAN MENGUNTUNGKAN
• Rotasi kedelai yang ditanam di area yang
sama tidak lebih dari sekali setiap dua tahun.
• Rotasi dapat membantu mengurangi
penyakit tular tanah, nematoda, gulma, dan
membantu meningkatkan bahan organik
tanah.
• Praktek rotasi yang baik akan meningkatkan
hasil kedelai.
Langkah 1 – Rotasi & Pengolahan Tanah
yang baik
20
21
Systems Rotasi
(Liebman et al)
 rotasi 2 musim : jagung - kedelai
(manajemen konvensional)
 rotasi 3 musiman : jagung - kedelai –
sorgum / gandum + pupuk hijau laiinnya
(mengurangi penggunaan pupuk dan
herbisida)
 rotasi 4 musiman : jagung – kedelai –
sorgum / gandum + bero (mengurangi
penggunaan pupuk dan herbisida)
Kompos / kotoran sapi diberikan sebelum
pengolahan / membajak
Langkah 2. Pemupukan sesuai dengan
rekomendasi / uji tanah.
a. Dapatkan sifat kimia dan fisik untuk
masing-masing area (pengalaman bertani
sebelumnya LEBIH AKTUAL),
b. Ikuti rekomendasi, baik Jenis dan Dosis,
c. Berikan inokulan kedelai untuk area yang
tidak ditanami kedelai dalam tiga tahun
terakhir,
d. PERTAHANKAN / JAGA TINGKAT
KESUBURAN Lahan, termasuk
pengelolaan sisa tanaman.
22
Inokulasi Rhizobium
23
Untuk lahan yang baru pertama kali ditanami Kacang-
kacangan (kedelai), sebaiknya dilakukan inokulasi
Rhizobium, menumbuhkan bintil pada akar (unsur N).
Caranya:
 Ambil tanah bekas pertanaman Kacangan.
 Keringkan dan tumbuk sampai halus.
 Benih yang akan ditanam dibasahi dulu.
 Campurkan tanah halus tersebut dengan benih yang
sudah dibasahi, 1kg tanah + 10 kg benih, aduk rata.
Namun, ada Inokulum Rhizobium yang dijual dipasaran,
(legin), campurkan benih (kedelai) yang sudah dibasahi
dengan 7,5 gram legin/1kg benih.
Pemupukan sistem larikan
Pemupukan
didasarkan atas:
-kebutuhan tanaman,
- tingkat kesuburan
tanah atau
- berdasarkan
rekomendasi
pemupukan wilayah
masing-masing.
Perhatikan Morfologi
tanaman, Index luas
daun 4,5 – 7 (kelewat
vegetatif).
Pemupukan
24
Macam Pupuk Dosis per
Hektar
Waktu Aplikasi
Pupuk Anorganik :
- Urea
- SP-36
- KCl
atau
Pupuk majemuk
50 kg
75 kg
75 kg
100-200 kg
14 hst, (atau + 25-
30 dan 45-50).
Maksimum
kebutuhan hara
saat pengisian biji
Pupuk Organik - lainnya :
- Pupuk kandang /
kompos; POC
5 – 10 ton Sebelum tanam
atau saat tutup
lubang tanam
Rekomendasi Pupuk, spesifik
Lokasi
25
Langkah 3. Budidaya tanaman yang
baik (spesifik lokasi)
1. Penanaman lebih awal sesuai pola iklim,
Tanam antara April dan Mei (amati iklim )
2. Jarak Tanaman sesuai kesuburan dan type
pertumbuhan.
3. Bibit tanaman 2,5 – 3,5 cm jika tanah
lembab.
4. Berikan pengairan, sesuai kondisi air.
i. Selama pertumbuhan vegetatif awal.
ii. Selama pertumbuhan reproduksi (R1-R5)
untuk mencukupi air (jika tidak hujan).
26
Beberapa varietas kedelai
27
Karakter Grobogan Panderman Burangrang Argomulyo Detam-2 Anjasmoro Wilis Dena-1
Ukuran (100
Biji) g
18 18 16 16 13,5 15 (besar)
10
(sedang)
14,3
Potensi
ton/Ha
3,40 2,40 2,30 2,0 3,0 2,25 1,60 2,90
Umur Panen
(hari)
75 85 82 80 82 85 86 78
Dilepas, thn 2008 2003 1999 1998 2008 2001 1983 2014
Hasil kajian,
ton/ha
2,50 2,0 2,20 2,70 2,10 2,0 1,60 1,70
Sifat
Adaptasi
luas
Tahan
rebah
Tahan
rebah dan
karat
Tahan
rebah
Tahan
kering dan
pengisap
Tahan
rebah dan
genangan
Tahan
rebah
Tahan
naungan
Langkah 4. Rekomendasi penanaman
 Menanam varietas kedelai dianjurkan untuk
lokasi dan situasi kondisi pertanaman.
 Pertimbangkan Pengujian yang ada.
 Pertimbangkan berbagai karakteristik kedelai
dan situasi lapangan.
 Pertimbangkan WAKTU TANAM.
Usahakan Varietas dengan umur panen yang
berbeda untuk mengurangi risiko gagal /
kekeringan.
28
Varietas Kedele
(Populasi 350 – 500.000)
Lahan Kering (t.Hujan; ½ Teknis)
• Bersifat masam;
• Drainase baik – terhambat;
• Peka erosi;
• Keracunban hara Mikro (Al;
Mn) dan kurang hara makro
(N, P, K, Ca, dll); Rendah mikro
organisme = Akar terganggu.
• Perlu Amelioran; ppk Kandang;
• Var Wilis, Tanggamus,
Anjasmoro, Rajabasa,
Argomulyo, Malabar, dll,
Lahan Basah / P.surut; Gambut,,)
• Sulawesi 370.000 Ha;
• Drainase jelek;
• Kemasaman Tinggi;
• Kesuburan rendah;
• Perlu Ameliorasi (kapur atau
abu sekam; 1- 3 ton/ha) +
pupuk an-organik;
• Var Wilis,, Galunggung, Lokon,
l.battang. Prod 1-2 ton/ha
29
Langkah 5. Penanganan Gulma
a. Dalam sistem pengolahan minimum,
sesuaikan kondisi areal.
b. Fase Kritis persaingan Gulma
c. Gunakan herbisida kontak atau sistemik.
d. Pakai herbisida pra-tumbuh (jika perlu), atau
pasca tumbuh saat tinggi gulma 5 – 10 cm.
e. Efisiensi penggunaan air searah dengan
keberadaan gulma.
30
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan / enyiangan
Penyiangan
dilakukan
umur 2-4 mst
Manual atau
herbisida.
1. Mencegah
kompetisi.
2. Menghilangkan
inang OPT.
31
Langkah 6, Penanganan Hama /
Penyakit (OPT)
a. Hindari pemakaian pestisida jika
memungkinkan.
b. Perbaikan sanitasi dan teknik budidaya
c. Patokan pada Populasi melebihi ambang
batas ekonomi (Konsultasi kelompok dan
Penyuluh).
32
Langkah 7. Pengawasan terhadap
penyakit pada Daun
a. Lakukan pemantauan penyakit pada daun
kedelai.
b. Kerjasama, Konsultasi kelompok dan Tetap
waspada untuk mencegah penyebaran OPT.
33
 Hindari atau minimumkan Pestisida ,
(pengawasan di kebun lebih Utama).
 Kerjasama kelompok untuk sharing
informasi penyebab adanya OPT.
Langkah 8. Selektif di dalam
pemakaian pestisida
34
35
Kehadiran ulat penggerek polong sulit diketahui
oleh petani sejak dini, sehingga kerusakan dapat
mencapai lebih dari 70%
Kehadiran hama yang sulit diprediksi
Langkah 9. Lakukan PANENsegera
setelah masak
a. Rencanakan panen secepatnya, pada kadar
air biji mengering 13-15 persen atau kurang,
kurang dari 11% mengarah polong pecah.
b. Amati warna daun dan polong, sesuaikan
dengankondisi tanaman dan lapangan.
c. JANGAN MENUNDA PANEN, Atau
membiarkan tanaman yang sudah matang di
kebun.
36
Langkah 10. Ikuti perkembangan harga
di pasar. Gunakan strategi pengalaman
tahun sebelumnya
a. Mengetahui biaya produksi minimum.
Mengamati harga pasar terbaik (biasanya
tidak terjadi pada saat panen).
b. Teruskan mencari informasi pasar (hingga
setengah dari perkiraan produksi).
c. Gunakan kekuatan kelompok yang
diperlukan dalam pemasaran.
d. SELAMAT MENDAPATKAN HASIL PANEN
YANG SESUAI
37
38
Terima kasih
Meningkatkan Daya Saing Petani
Peningkatan
SDM
Akuntabilita
s Lembaga
Kestrukturan
lembaga
Kerjasama
ekonomi
Membangun
jejaring
Sinergi
program
Kesadaran
kolektif
Penguatan
Kelembagaan
Petani
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx
Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx

More Related Content

Similar to Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx

58359680 makalah-kedelai
58359680 makalah-kedelai58359680 makalah-kedelai
58359680 makalah-kedelai
Septian Muna Barakati
 
Makalah kedelai
Makalah kedelaiMakalah kedelai
Makalah kedelai
Septian Muna Barakati
 
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES SorghumKetahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
yunusshobrun2
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
Purwandaru Widyasunu
 
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriBudidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Laksamana Indra
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
Monaswasti May
 
Penanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.IPenanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.I
BUMI MAKMUR organic fertilizer manufacture
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx
YantoGalut1
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Yadhi Muqsith
 
Pola tanam sri
Pola tanam sriPola tanam sri
Pola tanam sri
gosri
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
ripto atmaja
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
purnamawirawan92
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Warta Wirausaha
 
Materi-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxMateri-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptx
NanaMardiana28
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Abdul Hakim, Agricurtural Extension
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Tita16039
 
Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkh
djubaidin
 

Similar to Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx (20)

58359680 makalah-kedelai
58359680 makalah-kedelai58359680 makalah-kedelai
58359680 makalah-kedelai
 
Makalah kedelai
Makalah kedelaiMakalah kedelai
Makalah kedelai
 
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES SorghumKetahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
 
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padiHAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
HAND-OUT KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PANGAN D3-PSL UNSOED Bab 3 budidaya padi
 
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriBudidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sri
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
Penanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.IPenanaman Padi Methode S.R.I
Penanaman Padi Methode S.R.I
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Pola tanam sri
Pola tanam sriPola tanam sri
Pola tanam sri
 
Laporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copyLaporan laporan kel 1 - copy
Laporan laporan kel 1 - copy
 
Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
 
Tanaman padi
Tanaman padiTanaman padi
Tanaman padi
 
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptxMateri Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
Materi Tanaman Semusim Padi Semter .pptx
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
Materi-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptxMateri-Pak-iskandar.pptx
Materi-Pak-iskandar.pptx
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
 
Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkh
 

Recently uploaded

Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Syartiwidya Syariful
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Syartiwidya Syariful
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
csooyoung073
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Syartiwidya Syariful
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Syartiwidya Syariful
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
AtikaYahdiyaniIkhsan
 

Recently uploaded (7)

Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
 

Kedelai Produktvts - Palopo Kementan 15Des23.pptx

  • 1. 1 Bimbingan Teknis Peningkatan Produksi dan Produktivitas Kedelai, Kota Palopo Sulawesi Selatan, 15 Desember 2023 Teknologi Budidaya Pengembangan dan Peningkatan Produksi Kedelai Yunus Musa Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
  • 2. PENDAHULUAN Pengembangan Kacang-kacangan mempunyai Prospek sebagai suatu kegiatan, peluang menguntungkan. Hal ini terkait dengan perannya sebagai sumber Pangan berupa Protein dan Karbohidrat. Pangan dalam bentuk karbohidrat atau protein merupakan kebutuhan pokok manusia, sehingga ketersediaan pangan masyarakat harus terjamin: • Protein-Pangan (kacang kedelai; k.tanah; k.hijau; dll). • Karbohidrat Pangan, (padi; jagung; ubi kayu; ubi jalar; dll) 2
  • 3. MANFAAT KEDELAI Fakta sehat tentang kacang kedelai: Anda mungkin sudah MENGETAHUI manfaat kedelai untuk Kesehatan: Banyak jenis produk yang dihasilkan dari kedelai, Bahan pembuatan tempe, tahu, tauco, kecap, minyak kedelai, ampasnya sebagai pakan ternak, tepung kedelai. 1. Tanaman inti Rotasi, penambah nitrogen, 2. Sumber protein nabati terbaik, 3. Kedelai pada tempe lebih bernutrisi daripada tahu, 4. Dapat menjadi pengganti daging merah, 5. Makan kedelai aman untuk kesuburan pria, 6. Membuat kenyang lebih lama. Kedelai termasuk jenis kacang yang memiliki kadar indeks glikemik yang rendah (cenderung lebih lambat diserap tubuh). 3
  • 4. 4 Kandungan zat gizi berbagai bahan pangan (per 100-g bahan dapat dimakan (PROSEA, 1996) Komoditas Air Protein Karbo- hidrat Lemak Serat K. Kedelai 10 35 32 18 4 Kacang tanah 5,4 30,4 11,7 47,7 2,5 Padi (Beras) 12 7,5 77,4 1,9 0,9 Kacang hijau 10 22 60 1 4 Ubi kayu 62 1,8 92,5 0,3 2,5 Kacang Gude 10,3 25 65 1,2 7
  • 5. Kenapa impor kedelai makin besar?  Produsen kedelai adalah petani skala kecil.  Produktivitas rendah, sekitar 1,0 – 1,5 t/ha,  Produksi tergantung curah hujan dan kondisi alam, o Saat panen raya, tidak ada pembeli kedelai skala besar, akibatnya harga turun. Berdampak mengurangi semangat untuk produksi kedelai,  Penyediaan benih bermutu sering tidak menentu,  Kedelai impor tersedia setiap saat, pengrajin ingin kedelai yang siap dibeli.
  • 6. KALAU BEGITU, APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEDELAI ,? PERLU USAHA PERLUASAN KAPASITAS PRODUKSI, BERUPA:  PENGEMBANGAN WILAYAH dan  PENINGKATAN PRODUKTIFITAS DIMANA , dan BAGAIMANA
  • 7. UPAYA MENUJU PERCEPATAN PENGEMBANGAN KEDELAI 7
  • 8. SASARAN WILAYAH Areal penanaman kedele luas, variasi agroekosistim: • Ekosistem dengan pola interaksi komponen abiotik dan biotik di dalamnya yang saling terkait satu sama lainnya. • Ekosistem pertanian rentan dengan ancaman seperti alih fungsi lahan , perubahan iklim. Pergantian musim yang ekstrem, mengarah pada gangguan produksi pangan. • Sifak Fisik: Kemiringan; Ketinggian tempat; Air; Iklim; Contoh ekosistim : Lahan kering, Lahan basah: Lahan pasang surut, lahan masam, lahan gambut disesuaikan dengan indigenous knowledge. Adaptasi Luas. 8
  • 9. LAHAN KERING  Pengertian: lahan kering adalah hamparan lahan yg tidak pernah tergenang air selama periode waktu dalam setahun.  lahan kering merupakan salah satu ekosistem sumber daya lahan yang mempunyai potensi besar untuk pembangunan  Potensi Lahan Kering pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan. 9
  • 10. Karakteristik LAHAN KERING o Kesuburan tanah umumnya rendah o Sumber pengairan dari air hujan o Lapisan olah tanah dangkal o Rentan degradasi & erosi o Kadar bahan organik tanah rendah o Pertanian ekstensif o Ketergantungan thd iklim besar o Produktivitas & produksi tanaman rendah o Kekeringan (evaporasi transpirasi besar) o Penerapan teknologi budidaya selektif. 10
  • 11. Konsep Pengembangan LAHAN KERING Meningkatkan produktivitas lahan  Mengurangi resiko kegagalan  Melindungi sumber daya tanah dan air  Meningkatkan pendapatan petani  Pemberian pupuk kandang  Pengaturan waktu tanam & Pemberaan  Pengelolaan sisa-sisa tanaman (legum)  Pembuatan teras bangku/gulud  Penanaman dg sistem agroforestry  Pemakaian mulsa (menekan evaporasi). 11
  • 12. LAHAN BASAH Pengertian: lahan basah adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air,baik bersifat permanen (menetap) atau musiman.  Lahan basah adalah suatu wilayah yang tergenang air, baik alami maupun buatan, tetap atau sementara, mengalir atau tergenang, tawar asin atau patau  Potensi Lahan basah, baik untuk tanaman pangan, dan hortikultura 12
  • 13. Karakteristik LAHAN BASAH  Sumber air adalah air hujan dan air irigasi  Tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman  kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal.  Lahan basah termasuk wilayah payau, rawa, gambut, atau perairan, baik alami maupun buatan, permanen atau temporer (sementara), dengan air yang mengalir atau diam, tawar, payau, atau asin. 13
  • 14. Konsep Pengembangan LAHAN BASAH Meningkatkan produktivitas lahan  Meningkatkan intensitas pertanaman  Pengaturan tanaman & air  Pengelolaan sisa-sisa tanaman (legum)  Penggunaan varietas yang sesuai (umur dan ketahanan).  Mencegah pengurangan lahan sawah padi 14
  • 15. Agro-Ekologi 15 Jenis Tanaman Air (mm) (pH) Jarak tanam, Populasi Umur (bulan) Potensi, ton /Ha & Varitas Ketinggian / Suhu Kacang Kedelai 100-200 mm/Bln. Umur 55- 70 hr sangat peka air. 5,8 – 7,0 40 x (10- 25) cm. Pop 350 – 500 ribu / Ha 1.genjah (< 80 hr; 2.Sedang 81-89 hr: 3.Dalam (>90 hr): 1,5-3,0 ton/Ha 1.Argomulyo, Malabar. 2.Rajabasa, Argopuro. 3.Anjasmoro, Mahamer u, Dena ≤900 m dpl. 25⁰C – 27⁰C, kelembaban 60% – 70%, Kacang tanah 250-400 (atau 800- 1300 mm / tahun) 4,5 – 6,5 ; (5 - 6,3) (20-30) x (30-40) 3 - 4 1,5-3,5 ton/Ha Banteng, Gaja, Garuda, Domba, dll 28-30⁰C. ≤10oC, tanmn terhambat dan kecil. (50-750) mdpl Kacang hijau 50-250 mm / bln 5,8 – 6,5 (20-30) x (30-40) Pop 300- 400 ribu / Ha 2 – 3,5 1- 2 ton/Ha Bhakti, Walet, Parkit, Murait, dll 25-30⁰C. Penyinaran 11 Jam
  • 16. PERMASALAHAN UMUM BUDIDAYA KEDELAI • Kesuburan tanah • Ketersediaan benih • Gangguan hama dan penyakit • Kesesuaian iklim • Pengelolaan pasca panen 16
  • 17. TAHAPAN BUDIDAYA TAHAPAN BUDIDAYA Kedelai K.Hijau K.Tanah A.Pengolahan Tanah Untuk Lahan Masam, perlu Kapur, Bersamaan pengolahan lahan atau 7 HrSeblmTnm Pada lahan kering, tanah dibajak 2 kali sedalam 20 - 30 cm B.Penanaman Tanah yang belum pernah ditanami kacang, perlu LEGIN (diinokulasi dg Rhizobium) Hindari kebanjiran atau sebaliknya kekeringan. Atur Populasi : (40x15 atau 40x20)cm; C. Pemeliharaan : 1. Penyulaman Dilakukan setelah 1 – 2 minggu setelah penanaman. 2. Penyiangan: Lakukan saat pra atau Pascah tumbuh, sesuai kondisi pertanaman 3. Pengairan Lebih baik menjaga aerasi 4. Pemupukan: Perlu Pupuk Kandang. Pupuk Anorganik Diberikan bersamaan tanam atau sekitar 14 HST K.Kedelai dan k.Tanah 75 kg Urea + 100 kg SP36 + 100 kg KCl/ha + 500 - 750 kg CaCO3/ha (setara 1,5 – 2,0 ton dolomit). K.Hijau dipupuk 45 kg Urea; 45–90 kg SP36 + SD kg KCl/ha 5. Perlindungan Hama/Penyakit Setiap tanaman punya hama tertentu D. Panen Jangan menunda Panen, dimulai sekitar pukul 09.00 pagi. Perhatikan indikator panen setiap tanaman
  • 18. PERMASALAHAN KHUSUS 1. Antisipasi kondisi iklim, ketepatan waktu tanam, dan Kesesuaian suplai sarana produksi memerlukan pengawalan ketat. Keterlambatan tanam berdampak gangguan areal atau ke tahun berikutnya. 2. Pemanfaatan potensi lahan yang tersedia untuk perluasan areal tanam baru (INTENSIFIKASI pada kondisi tercekam), fasilitas pemerintah untuk memotivasi petani menanam kedelai, terutama fasilitasi saprodi dan mekanisasi pra dan pasca panen. 3. Belum Stabilnya Harga Kedelai (SHK), Harga Beli ke Petani (HBP)??, 18
  • 19. SEPULUH LANGKAH UNTUK MEMPEROLEH HASIL KEDELE YANG TINGGI DAN MENGUNTUNGKAN
  • 20. • Rotasi kedelai yang ditanam di area yang sama tidak lebih dari sekali setiap dua tahun. • Rotasi dapat membantu mengurangi penyakit tular tanah, nematoda, gulma, dan membantu meningkatkan bahan organik tanah. • Praktek rotasi yang baik akan meningkatkan hasil kedelai. Langkah 1 – Rotasi & Pengolahan Tanah yang baik 20
  • 21. 21 Systems Rotasi (Liebman et al)  rotasi 2 musim : jagung - kedelai (manajemen konvensional)  rotasi 3 musiman : jagung - kedelai – sorgum / gandum + pupuk hijau laiinnya (mengurangi penggunaan pupuk dan herbisida)  rotasi 4 musiman : jagung – kedelai – sorgum / gandum + bero (mengurangi penggunaan pupuk dan herbisida) Kompos / kotoran sapi diberikan sebelum pengolahan / membajak
  • 22. Langkah 2. Pemupukan sesuai dengan rekomendasi / uji tanah. a. Dapatkan sifat kimia dan fisik untuk masing-masing area (pengalaman bertani sebelumnya LEBIH AKTUAL), b. Ikuti rekomendasi, baik Jenis dan Dosis, c. Berikan inokulan kedelai untuk area yang tidak ditanami kedelai dalam tiga tahun terakhir, d. PERTAHANKAN / JAGA TINGKAT KESUBURAN Lahan, termasuk pengelolaan sisa tanaman. 22
  • 23. Inokulasi Rhizobium 23 Untuk lahan yang baru pertama kali ditanami Kacang- kacangan (kedelai), sebaiknya dilakukan inokulasi Rhizobium, menumbuhkan bintil pada akar (unsur N). Caranya:  Ambil tanah bekas pertanaman Kacangan.  Keringkan dan tumbuk sampai halus.  Benih yang akan ditanam dibasahi dulu.  Campurkan tanah halus tersebut dengan benih yang sudah dibasahi, 1kg tanah + 10 kg benih, aduk rata. Namun, ada Inokulum Rhizobium yang dijual dipasaran, (legin), campurkan benih (kedelai) yang sudah dibasahi dengan 7,5 gram legin/1kg benih.
  • 24. Pemupukan sistem larikan Pemupukan didasarkan atas: -kebutuhan tanaman, - tingkat kesuburan tanah atau - berdasarkan rekomendasi pemupukan wilayah masing-masing. Perhatikan Morfologi tanaman, Index luas daun 4,5 – 7 (kelewat vegetatif). Pemupukan 24
  • 25. Macam Pupuk Dosis per Hektar Waktu Aplikasi Pupuk Anorganik : - Urea - SP-36 - KCl atau Pupuk majemuk 50 kg 75 kg 75 kg 100-200 kg 14 hst, (atau + 25- 30 dan 45-50). Maksimum kebutuhan hara saat pengisian biji Pupuk Organik - lainnya : - Pupuk kandang / kompos; POC 5 – 10 ton Sebelum tanam atau saat tutup lubang tanam Rekomendasi Pupuk, spesifik Lokasi 25
  • 26. Langkah 3. Budidaya tanaman yang baik (spesifik lokasi) 1. Penanaman lebih awal sesuai pola iklim, Tanam antara April dan Mei (amati iklim ) 2. Jarak Tanaman sesuai kesuburan dan type pertumbuhan. 3. Bibit tanaman 2,5 – 3,5 cm jika tanah lembab. 4. Berikan pengairan, sesuai kondisi air. i. Selama pertumbuhan vegetatif awal. ii. Selama pertumbuhan reproduksi (R1-R5) untuk mencukupi air (jika tidak hujan). 26
  • 27. Beberapa varietas kedelai 27 Karakter Grobogan Panderman Burangrang Argomulyo Detam-2 Anjasmoro Wilis Dena-1 Ukuran (100 Biji) g 18 18 16 16 13,5 15 (besar) 10 (sedang) 14,3 Potensi ton/Ha 3,40 2,40 2,30 2,0 3,0 2,25 1,60 2,90 Umur Panen (hari) 75 85 82 80 82 85 86 78 Dilepas, thn 2008 2003 1999 1998 2008 2001 1983 2014 Hasil kajian, ton/ha 2,50 2,0 2,20 2,70 2,10 2,0 1,60 1,70 Sifat Adaptasi luas Tahan rebah Tahan rebah dan karat Tahan rebah Tahan kering dan pengisap Tahan rebah dan genangan Tahan rebah Tahan naungan
  • 28. Langkah 4. Rekomendasi penanaman  Menanam varietas kedelai dianjurkan untuk lokasi dan situasi kondisi pertanaman.  Pertimbangkan Pengujian yang ada.  Pertimbangkan berbagai karakteristik kedelai dan situasi lapangan.  Pertimbangkan WAKTU TANAM. Usahakan Varietas dengan umur panen yang berbeda untuk mengurangi risiko gagal / kekeringan. 28
  • 29. Varietas Kedele (Populasi 350 – 500.000) Lahan Kering (t.Hujan; ½ Teknis) • Bersifat masam; • Drainase baik – terhambat; • Peka erosi; • Keracunban hara Mikro (Al; Mn) dan kurang hara makro (N, P, K, Ca, dll); Rendah mikro organisme = Akar terganggu. • Perlu Amelioran; ppk Kandang; • Var Wilis, Tanggamus, Anjasmoro, Rajabasa, Argomulyo, Malabar, dll, Lahan Basah / P.surut; Gambut,,) • Sulawesi 370.000 Ha; • Drainase jelek; • Kemasaman Tinggi; • Kesuburan rendah; • Perlu Ameliorasi (kapur atau abu sekam; 1- 3 ton/ha) + pupuk an-organik; • Var Wilis,, Galunggung, Lokon, l.battang. Prod 1-2 ton/ha 29
  • 30. Langkah 5. Penanganan Gulma a. Dalam sistem pengolahan minimum, sesuaikan kondisi areal. b. Fase Kritis persaingan Gulma c. Gunakan herbisida kontak atau sistemik. d. Pakai herbisida pra-tumbuh (jika perlu), atau pasca tumbuh saat tinggi gulma 5 – 10 cm. e. Efisiensi penggunaan air searah dengan keberadaan gulma. 30
  • 31. PEMELIHARAAN Pemeliharaan / enyiangan Penyiangan dilakukan umur 2-4 mst Manual atau herbisida. 1. Mencegah kompetisi. 2. Menghilangkan inang OPT. 31
  • 32. Langkah 6, Penanganan Hama / Penyakit (OPT) a. Hindari pemakaian pestisida jika memungkinkan. b. Perbaikan sanitasi dan teknik budidaya c. Patokan pada Populasi melebihi ambang batas ekonomi (Konsultasi kelompok dan Penyuluh). 32
  • 33. Langkah 7. Pengawasan terhadap penyakit pada Daun a. Lakukan pemantauan penyakit pada daun kedelai. b. Kerjasama, Konsultasi kelompok dan Tetap waspada untuk mencegah penyebaran OPT. 33
  • 34.  Hindari atau minimumkan Pestisida , (pengawasan di kebun lebih Utama).  Kerjasama kelompok untuk sharing informasi penyebab adanya OPT. Langkah 8. Selektif di dalam pemakaian pestisida 34
  • 35. 35 Kehadiran ulat penggerek polong sulit diketahui oleh petani sejak dini, sehingga kerusakan dapat mencapai lebih dari 70% Kehadiran hama yang sulit diprediksi
  • 36. Langkah 9. Lakukan PANENsegera setelah masak a. Rencanakan panen secepatnya, pada kadar air biji mengering 13-15 persen atau kurang, kurang dari 11% mengarah polong pecah. b. Amati warna daun dan polong, sesuaikan dengankondisi tanaman dan lapangan. c. JANGAN MENUNDA PANEN, Atau membiarkan tanaman yang sudah matang di kebun. 36
  • 37. Langkah 10. Ikuti perkembangan harga di pasar. Gunakan strategi pengalaman tahun sebelumnya a. Mengetahui biaya produksi minimum. Mengamati harga pasar terbaik (biasanya tidak terjadi pada saat panen). b. Teruskan mencari informasi pasar (hingga setengah dari perkiraan produksi). c. Gunakan kekuatan kelompok yang diperlukan dalam pemasaran. d. SELAMAT MENDAPATKAN HASIL PANEN YANG SESUAI 37
  • 39. Meningkatkan Daya Saing Petani Peningkatan SDM Akuntabilita s Lembaga Kestrukturan lembaga Kerjasama ekonomi Membangun jejaring Sinergi program Kesadaran kolektif Penguatan Kelembagaan Petani