SlideShare a Scribd company logo
METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF
• Penyuluhan Pertanian Partisipatif :
Pendidikan luar sekolah (non formal) bagi petani, nelayan beserta keluarganya serta anggota
masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan kemampuan
untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayahnya.
Prinsip-prinsip
1. Menolong diri sendiri
2. Partisipasi
3. Kemitrasejahteraan
4. Demokrasi
5. Keterbukaan
6. Desentralisasi
7. Akuntabilitas
8. Menemukan Sendiri
9. Kerja sama & koordinasi
• Metode Penyuluhan Pertanian
Cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media
komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan
membiasakan diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
• Tujuan
Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta
keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa
menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.
Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan
1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
2. Lokasi kegiatan petani
3. Keterikatan dengan lingkungan sosial
4. Keakraban hubungan dengan petani
5. Terciptanya perubahan
Penggolongan Metode Penyuluhan
A. Berdasarkan Teknik Komunikasi
1. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communications)
2. Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication)
B. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai
1. Pendekatan perorangan
2. Pendekatan Kelompok
3. Pendekatan Massal
C. Berdasarkan Indera Penerima
1. Penglihatan/visual (pesan diterima melalui penglihatan)
2. Pendengaran / Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran)
3. Kombinasi / Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan &
pendengaran sekaligus)
Jenis-jenis Metode Penyuluhan Pertanian
a. Kunjungan l. Putar film
b. Demonstrasi m. Media cetak
c. Kursus Tani n. Rembug utama
d. Temu karya o. Mimbar
e. Temu Usaha p. Siaran Pedesaan
f. Widyawisata q. Surat menyurat
g. Perlombaan r. Temu akrab
h. Magang s. Temu Lapang
i. Pameran t. Temu tugas
j. Kampaye u. Temu usaha
k. Kaji Terap v. Temu wicara
w. Pemberian penghargaan
KUNJUNGAN (RUMAH DAN USAHA TANI)
Pengertian
Suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan petani dan keluarganya secara terencana di
rumah atau di lahan usaha taninya untuk tujuan tertentu. Bisa juga disebut anjangsana atau
anjangkarya
Tujuan
1. Berkenalan dan untuk mendapatkan kepercayaan petani dan keluarganya
2. Bertukar pikiran
3. Mengajar ketrampilan
4. Mencari atau memberi informasi secara langsung
5. Menemukan masalah-masalah yang tidak disadari oleh sasaran
Manfaat
1. Memperat hubungan antara penyuluh dengan sasaran
2. Dapat memecahkan masalah yang dihadapi sasaran secara individual
3. Dapat menjelaskan secara langsung dan terinci suatu rekomendasi
4. Dapat memantau sampai sejauh mana suatu rekomendasi telah diterapkan oleh
sasaran
5. Dapat merencanakan kegiatan penyuluhan dari hati ke hati
6. Menumbuhkan kepercayaan kepada penyuluh bila anjurannya diterima
7. Mendorong petani untuk berusaha tani lebih baik karena adanya pelayanan untuk
kepentingan mereka sendiri
8. Mempercepat proses adopsi
9. Penyebaran informasi ke petani lain akan lebih cepat
Hambatan
1. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak jika dibandingkan dengan metode
lain
2. Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas
3. Kunjungan yang sering dilakukan kepada seorang petani akan menimbulkan
prasangka pada petani-petani lainnya
Hal yang harus diperhatikan
Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan suatu kunjungan
sebelum berkunjung :
1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai san kegiatan apa yang akan dilakukan selama
kunjungan
2. Perlu mengetahui keadaan petani, keluarga tani dan usahanya
3. Perlu mengetahui spesifik informasi tentang masalah yang dihadapi petani yang akan
dikunjungi
4. Rencanakan lamanya waktu kunjungan
Selama berkunjung
1. Ikuti adat istiadat atau kebiasaan setempat dalam hubungan dengan tata cara bertamu
2. Bicaralah hal-hal yang menarik perhatian
3. Biarkan petani berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong pembicaraan
4. Bicara bila petani itu bertanya
5. Harus sungguh-sungguh dalam membuat pernyataan sehingga tidak menimbulkan
keraguan pada petani
6. Hindarkanlah terjadinya perdebatan yang berkepanjangan
7. Biarkan petani merasa sebagai pemrakarsa gagasan-gagasan yang baik
8. Catat hal-hal yang tidak dapat terpecahkan selama berdikusi dengan petani
9. Bersikaplan jujur dalam mengajar maupun dalam belajar.
Bila memungkinkan bawalah bahan-bahan bacaan untuk diberikan kepada petani, Ada
baiknya merencanakan kunjungan ke beberapa petani untuk menghemat waktu dan pada
akhir kunjungan, undanglah petani untuk datang ke Balai Penyuluhan Pertanian
DEMONSTRASI
Pengertiang
1. Demonstrasi merupakan suatu metode untuk memperlihatkan secara nyata tentang
cara atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti mnguntungkan bagi
petani dan keluarganya
2. Teknologi yang didemonstrasikan sudah teruji baik dari mudahnya diterapkan secara
ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat diterima
Tujuan
1. Menyakinkan sasaran akan suatu cara yang lebih baik dan menguntungkan
2. Menunjukan hasil sesuatu cara baru
3. Memperlihatkan keuntungan dari suatu anjuran
4. Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan pertanian
5. Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan secara lebih nyata.
Manfaat
1. Efektif untuk mengajarkan ketrampilan
2. Menumbuhkan kepercayaan
3. Merangsang kegiatan
4. Dapat memberikan keterangan dengan fakta-fakta yang nyata
5. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Hambatan
1. Tidak dapat dipakai untuk semua kegiatan
2. Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
3. Hasilnya dapat rusak karena faktor lain.
4. Bila gagal merugikan kegiatan atau program selanjutnya
KAJI TERAP
Pengertian
Metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket
teknologi usaha tani yang telah rekomendasi sebelum di demonstrasikan dan atau dianjurkan,
yang pelaksanaannya dilakukan oleh petani maju di lahan usahataninya dengan bimbingan
penyuluh pertanian.
Tujuan
1. Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan serta kondisi usaha tani dan sosial ekonomi petani di wilayah tertentu
2. Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah direkomendasikan
secara umum.
Manfaat
1. Merangsang petani maju dan petani lain untuk menerapkan paket teknologi,
2. Keberhasilan anjuran cukup besar
Kelemahan
1. Kurang dapat menyerap peserta
2. Membutuhkan biaya yang cukup besar
Pelaksanaan
1. Persyaratan ; Materi kaji terap, metode pengkajian dan penerapan, lokasi, pelaksanaan
kaji terap
2. Tatalaksana ; Persiapan (perencanaan), Pelaksanaan (musyawarah, penetapan jadwal,
penyediaan sarana, teknik budidaya, pencatatan/pelaporan, pengolahan hasil).
3. Pembinaan ; Tingkat pusat (penyusunan pedoman, pembinaan & pengendalian,
supervisi), Tingkat pronvinsi (juklak, juknis, pembinaan opersional penyelenggara,
supervisi), Tingkat kabupaten (bimbingan penyelenggara kaji terap, bimbingan teknis,
bimbingan organisasi & adminitrasi)
4. Pemantauan & Evaluasi
KURSUS TANI
Pengertian
Proses belajar mengajar yang diperuntukan bagi petani dan keluarganya termasuk juga wanita
tani dan taruna tani yang diselenggarakan secara sistimatis, teratur dan dalam jangka waktu
tertentu
Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat memecahkan masalah-masalah
yang dijumpai dalam berusaha tani
2. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan ibu tani dalam membantu
memecahkan masalah-masalah usaha tani yang dihadapi keluarganya dan bidang
kerumahtanggaan yang berkaitan erat dengan pertanian
3. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan teknologi
yang lebih menguntungkan
4. Mempersiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani yang dinamis
5. Menumbuhkan calon-calon kontak tani dan kontak wanita tani yang bersedia dan
mampu menyebarkan teknologi yang lebih menguntungkan.
6. Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani
Manfaat
Kursus tani yang diselenggarakan dengan baik, akan memberikan manfaat antara lain :
1. Menghasilkan petani yang cukup berpengetahuan, cakap dan terampil dalam
mengelola usahataninya
2. Menghasilkan ibu-ibu tani yang dapat membantu mengelola usaha tani dan
menciptakan keluarga sejahtera
3. Menghasilkan pemuda-pemudi tani yang siap menggantikan orang tua mereka sebagai
petani yang lebih maju.
4. Mempercepat proses adopsi teknologi baru
5. Menciptakan keakraban penyuluh, petugas pertanian lainnya dengan petani
6. Mendorong terbentuknya kelompok tani
7. Menghasilkan kontak tani dan kelompok wanita tani
Penyelenggaraan kursus tani
Penyelenggaraan kursus tani meliputi 3 tahapan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan
tahap evaluasi serta bimbingan lanjutan
1. Perencanaan
a. Menetapkan kebutuhan belajar ; dilakukan dengan cara
• Wawancara dengan calon peserta kursus
• Pengamatan di lapangan
• Pengumpulan informasi dari pejabat dan tokoh masyarakat setempat
• Pertemuan atau musyawarah khusus dengan calon peserta kursus
b. Merumuskan tujuan belajar
• Sasaran didik
• Perilaku yang diubah
• Materi yang diajarkan
• Lingkungan
c. Menetapkan materi pelajaran
• Berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi sesuai dengan kebutuhan belajar yang
telah ditetapkan
• Praktis dan langsung dapat memecahkan masalah sehingga akan menimbulkan
motivasi yang kuat
• Sederhana sehingga mudah dipahami
• Spesifik dan ruang lingkupnya terbatas
• Sesuai dengan keadaan teknis usaha tani dan sosial ekonomi peserta kursus
• Jumlah materi yang diajarkan terbatas sesuai dengan kemampuan peserta, tenaga
pengajar, biaya dan waktu yang tersedia
d. Menyusun rencana pengajaran
• Kursus belajar lebih terarah sesuai dengan tujuan pengajaran
• Pengajar mengetahui pokok-pokok materi yang akan diajarkan
• Peserta dapat mengetahui materi yang akan diajarkan. Dalam menyusun rencana
pengajaran sebaiknya perimbangan antara jam pelajaran teori dan praktek adalah 75%
dan 25% atau 60% dan 40%
e. Pemilihan metode pengajaran
Metode pengajaran yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan antara lain ;
ceramah, tanya jawah, kuliah, pemberian tugas, dan widyawisata. Metode pengajaran yang
digunakan untuk melatih ketrampilan dapat menggunakan metode demonstrasi, praktek, dan
kerja kelompok.
f. Penetapan pengajar
Pengajar dapat berasal dari petugas lingkup pertanian atau petugas lainnya sesuai dengan
materi yang telah ditentukan . Pengajar hendaknya menguasai materi yang diajarkan
memahami masalah pertanian dan dapat mengajar.
g. Penetapan peserta
Syarat utama peserta kursus tani adalah benar-benar petani, bersedia mengikuti kursus
sampai selesai dan belum pernah mengikuti yang sama. Dalam penetapan peserta, prioritas
dapat diberikan kepada petani yang berpotensi menyebarluaskan pngetahuan dan
ketrampilannya kepada petani lain dari yang tingkat kebutuhan belajar tinggi
Jumlah peserta yang ideal paling banyak 30 orang untuk setiap kursus. Untuk kelancaran.
proses belajar hendaknya peserta homogen dalam hal ini tingkat pendidikan, jenis dan tingkat
kebutuhan belajar serta usaha pokok yang dikelolanya, jika ada perbedaan hendaknya tidak
mencolok.
h. Pemilihan tempat, dan jadwal kursus
Tempat penyelenggaran kursus harus memenuhi beberapa syarat antara lain ;
• Tersedia ruang belajar yang memadai
• Mudah didatangi
• Berdekatan dengan tempat praktek
Jadwal kursus hendaknya tidak banyak mengganggu kegiatan pokok pengajar/petugas.
Karena itu sebaiknya kursus dilaksanakan pada sore atau malam hari. Lamanya kursus
tergantung dari jam pelajaran dan frekuensi pengajaran
i. Perumusan rencana evaluasi
Evaluasi belajar dilaksanakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tujuan pengajaran.
Rencana evaluasi disusun sebelum kursus dilaksanakan. Berdasarkan pelaksanaannya
evaluasi terdiri dari evaluasi awal, antara dan evaluasi akhir. Evaluasi ini hanya dilakukan
untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan peserta sebelum dan sesudah kursus.
Bila rencana telah tersusun, ada baiknya dikonsultasikan dengan pejabat pemerintah setempat
yang terlibat dalam kegiatan kursus untuk mendapatkan saran, perbaikan, dukungan dan izin
penyelenggaraan.
2. Pelaksanaan kursus
a. Persiapan
Undanglah calon peserta dan pengajar dengan undangan khusus untuk memberitahukan
tempat dan waktu kursus, rencana pelajaran dan hal-hal yang harus dipersiapkan peserta dan
pengajar.Undangan disampaikan paling lambat seminggu sebelum waktu pelaksanaan
berlangsung. siapkan pula tempat penyelenggaraan dan sarana pengajaran yang diperlukan.
b. Pemberian pelajaran
Ada 5 prinsip belajar yang harus mewarnai kegiatan mengajar dari setiap pengajar kursus
tani yaitu ;
• Belajar dengan mengerjakan
• Belajar dengan memecahkan masalah
• Partisipasi aktif dari peserta
• Belajar dari pengalaman
• Penggunaan pendekatan multi media
Karena itu dalam memberikan pelajaran, beberapa hal yang harus diingat oleh para pengajar
adalah :
• Menumbuhkan gairah belajar
• Memberikan kesempatan para peserta mengungkapkan pengalaman yang
berkaitan dengan materi pelajaran
• Memberikan kesempatan bertanya
• Memberikan kesempatan mencoba, bila mengajar ketrampilan
• Memberitahukan kesalahan yang dilakukan peserta dan menunjukan cara yang
benar
• Berusaha membangkitkan minat, perhatian dan keinginan untuk mengetahui
lebih lanjut materi yang diajarkan
• Mengaktifkan para peserta
c. Evaluasi dan bimbingan lanjutan
Evaluasi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diputuskan bersama. Untuk menilai
efektifitas penerapan praktis dari kursus yang telah dilaksanakan dapat dilakukan evaluasi
lapangan setelah peserta kembali ke tempat asalnya. Sebagai bukti telah mengikuti kursus
dan untuk merangsang peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti kursus, berilah tanda
surat tamat kursus tani bagi peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik. Surat tersebut
juga merupakan kebanggaan peserta.
Bimbingan lanjutan dilakukan untuk membantu lulusan menerapkan hasil belajar,
mengembangkan kepemimpinan agar dapat menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan yang
mereka miliki serta mendapatkan data tentang manfaat kursus yang telah diselenggarakan.
Bimbingan lanjutan juga akan lebih mengakrabkan dan pengajar dengan para lulusan kursus.
Bimbingan lanjutan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan bahan bacaan, mengadakan
kunjungan, mengadakan pertemuan atau menyelenggarakan perlombaan atau lulusan.
KARYA WISATA
Pengertian
Kegiatan perjalanan secara bersama dilakukan oleh sejumlah petani untuk mempraktekan
hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu pengajaran atau melakukan suatu karya yang
bermanfaat di tempat yang dituju
Tujuan
Meyakinkan dan memberikan kesempatan kepada petani untuk melihat sendiri hasil
penerapan teknologi baru, demonstrasi, suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya serta
mempraktekannya dan juga untuk memperoleh pandangan dari hasil pembangunan daerah.
Manfaat
1. Memberikan motivasi kepada petani untuk melakukan sesuatu kegiatan.
2. Memberikan keakraban di antara sesama petani
3. Memperluas wawasan
4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Kelemahan
1. Biaya relatif mahal
2. Sulit untuk memenuhi keinginan semua peserta
3. Salah obyek akan menimbulkan kekecewaan
4. Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasaran
Teknis Pelaksanaan
1. Buatlah perencanaan partisipasif karya wisata yang meliputi penentuan tempat yang
akan dikunjungi, demonstrator, perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta,
pimpinan serta pejabat, yang dikunjungi.
2. Selalu mengupayakan kepentingan kelompok
3. Kesempatan seluasnya kepada peserta
4. Bantu membuat catatan
5. Atur jadwal agar tidak terlalu padat.
6. Kesempatan kepada peserta untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri
TEMU USAHA
Pengertian
Pertemuan antar petani dengan pengusaha di bidang pertanian dengan tujuan untuk tukar
menukar informasi, baik mengenai teknologi produksi maupun pemasaran untuk dapat
menumbuhkan, meningkatkan, dan memperluas terjadinya transaksi usaha.
Tujuan
1. Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha tani komesil, kerjasama usaha dan
kewiraswastaan
2. Terbukanya kesempatan menambah pengetahuan di bidang pemasaran teknologi dan
di bidang pengolahan hasil.
3. Mempromosikan dan mempercepat penggunaan barang-barang produksi dalam negeri
Manfaat
Menumbuhkan kegiatan usaha tani yang berorientasi kepada pasar sehingga keuntungan yang
diperoleh meningkat
WIDYAWISATA
Pengertian
Merupakan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani untuk belajar dengan
melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan sesungguhnya atau melihat suatu akibat
tidak diterapkannya teknologi yang dianjurkan di suatu tempat.
Tujuan
1. Meyakinkan sasaran dengan menyaksikan sendiri hasil penerapan suatu teknologi,
demonstrasi ketrampilan dan alat bantu
2. Membantu sasaran mengenal masalah, menumbuhkan minat dan memperhatikan serta
motivasi untuk melakukan suatu hal.
Manfaat
1. Membina keakraban,
2. Menimbulkan pengertian yang lebih jelas dan memperluas wawasan,
3. Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan,
4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
1. Tujuan kegiatan, materi & lokasi widyawisata & kesiapan pihak yang dikunjungi,
2. Lama kunjungan dan jadwal acara
3. Jumlah peserta dan pendamping
4. Organisasi, lengkap dengan pembagian tugas
5. Sarana dan biaya yang diperlukan
PERLOMBAAN
Pengertian
Merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan persaingan sehat antara petani dalam
mengejar suatu prestasi yang diinginkan. Kegiatan ini diperlukan untuk mendorong petani
agar mau dan mampu meningkatkan usaha taninya dan kesejahteraannya
Tujuan
1. Menarik perhatian terhadap sesuatu hal dalam usaha tani
2. Meningkatkan prestasi dalam berusaha tani
3. Menumbuhkan dan meningkatkan peran serta dalam program pembangunan
4. Menumbuhkan kegiatan kerja sama diantara petani
Manfaat
Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun ketrampilan tentang sesuatu
kegiatan yang dilombakan
Kelemahan
Apabila perencanaan kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan
MAGANG
Pengertian
Untuk lebih meningkatkan partisipasi petani dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan,
maka dikembangkan suatu metode belajar mengajar antara sesama petani/nelayan secara
magang.
Tujuan
1. Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan serta kecintaan petani terhadap
pekerjaannya
2. Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa kewiraswataan
3. Menumbuhkan minat dan keyakinan pemagang terhadap usaha tani sebagai sumber
pencaharian
4. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaktif positif antara
sesama petani
5. Meningkatkan ketrampilan kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam
mengajar petani lain
Manfaat
1. Lebih berhasil guna karena
• Lapangan pekerjaan sama
• Hubungan lebih akrab
• Komunikasi lebih lancar
• Pengaruh hasil belajar lebih meresap
• Kesempatan belajar mengajar lebih banyak
2. Lebih berdaya guna dibandingkan dengan metode lain karena;
• Memberi manfaat timbal balik bagi pengajar dan yang belajar
• Meminta sedikit tenaga dan waktu penyuluh
• Dapat melayani berbagai macam jenis usaha taninya
• Dapat mengikut sertakan petani dalam jumlah yang banyak
• Praktek bercocok tanam padi
3. Praktis karena
• Belajar secara langsung melalui kegiatan nyata di lapangan
• Belajar secara langsung memecahkan masalah nyata yang dihadapi
• Sarana belajar telah tersedia
Persyaratan-persyaratan
1. Persyaratan magang
• Bersedia untuk belajar
• Bersedia tinggal bersama keluarga petani, pengajar, bila berasal dari daerah lain dan
bekerja di lingkungan usaha tani pengajar.
• Bersedia mematuhi kesepakatan magang yang disetujui bersama
• Bersedia menyebarluaskan hasil belajar kepada petani disekitarnya
2. Persyaratan petani pengajar
• Berhasil dalam usaha taninya
• Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan lebih dari rata-rata petani pemagang
• Bersedia dan mampu mendidik para pemagang
• Pernah mengikuti kursus tani
• Bersedia dan mampu menyediakan akomodasi bila pemagang datang dari daerah lain.
3. Persyaratan pembimbing
• Menghubungkan dan mempertemukan calon pemagang dan calon pengajar
• Membimbing pengajar dalam teknik mengajar dan membantu pemagang dalam
kegiatan belajar
• Melaksanakan evaluasi dn memantau kegiatan untuk penyempurnaan pelaksanaannya
• Mendorong para petani terutama kontak tani agar secara swadaya melaksanakan
pendidikan magang untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam memajukan
masyarakat tani dan pembangunan di pedesaan
Prinsip Penyelenggaraan Magang
1. Mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari
2. Menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya
3. Mendapatkan kesempatan yang cukup untuk berlatih diri selama magang terutama
dalam memecahkan masalah yang dihadapi
4. Merasa senang dan puas terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajar
5. Mendapat bimbingan dari pembimbing dan pengajar dalam memilih cabang usaha
tani yang sesuai dengan minat, pengetahuan dan ketrampilan serta latar belakang
teknis, sosial dan ekonomi daerah asalnya
6. Dipertemukan dengan pengajar untuk secara bersama untuk menyusun dan
menetapkan rencana kegiatan dan kesempatan magang dalam hal pemondokan,
konsumsi dan tata tertib.
Tata Cara Pelaksanaan
1. Persiapan
Para pembimbing harus aktif menyebarkan informasi pada setiap kesempatan tentang adanya
peluang bagi petani untuk mengikuti pendidikan magang pada setiap pertemuan. Selanjutnya
adakan inventarisasi jumlah pemagang berikut materi usaha tani yang diminati dan jumlah
petani pengajar
2. Pelaksanaan
• Pendidikan magang sebaiknya dilaksanakan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan
dipelajari sedang berlangsung
• Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan
• Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan dengan
kemampuan petani pengajar dalam mengajar dan fasilitas yang tersedia
3. Materi yang diajarkan
Materi yang diajarkan sebaiknya berkaitan dengan fungsi seorang petani sebagai :
• Pemimpin perusahaan yang mengelola usaha taninya sendiri
• Tenaga pembukuan yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan analisis usaha
tani
• Tenaga mekanik yang menggunakan, merawat, memperbaiki alat dan mesin yang
digunakan dalam berusaha tani
• Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat yang mempunyai interaksi sosial
dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan keluarga dan usaha taninya
Evaluasi
Pokok-pokok evaluasi antara lain
1. Kerjasama petani pengajar dan pembimbing
2. Kesempatan yang diberikan oleh petani pengajar kepada pemagang untuk berlatih
selama magang
3. Hubungan sosial petani pengajar dan pemagang
4. Keadaan akomodasi dan konsumsi selama magang
5. Tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha tani
6. Kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa wiraswata yang tumbuh dan
berkembang
7. Apresiasi dan keyakinan terhadap usaha tani sebagai sumber mata pencaharian
8. Hubungan sosial dan interaksi positif yang tumbuh atau berkembang antara sesama
petani
Tambahan ketrampilan, kecapan dan rasa percaya diri para petani pengajar
Bimbingan Lanjutan
1. Memantau perkembangan pemagang setelah kembali ketempat asal
2. Membina keakraban lebih lanjut antar pemagang dan petani pengajar
3. Membimbing usaha tani eks pemagang
4. Memotivasi eks pemagang untuk menjadi pengajar di daerahnya
TEMU KARYA
Pengertian
Pertemuan antara petani untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling
mengajarkan ketrampilan maupun pengetahuan untuk diterapkan.
Tujuan
1. Terbukanya kesempatan tukar-menukar pengalaman & ketrampilan
2. Tersalurannya teknologi dikalangan petani secara langsung & lebih cepat
3. Memperluas cakrawala berfikir terhadap sesuatu hal yang dibicarakan
4. Mendidik berfikir secara skematis
5. Belajar untuk dapat mengendalikan diri
6. Meningkatkan keakraban
Manfaat
1. Menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri & swadaya petani dalam penerapan
teknologi pertanian
2. Mudah meyakinkan petani lainnya dalam penerapan teknologi yang dianjurkan
Pemilihan dan Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
A. Beberapa pertimbangan dalam PemilihanPertanian
• Sasaran (tingkat PSK sasaran, tingkat pendidikan, tujuan yang akan dicapai, sosial
budaya dan lain lain.
• Sumber daya dan kelengkapannya (kemampuan penyuluh pertanian, materi, sarana
dan biaya penyuluhan pertanian)
• Potensi wilayah /keadaan daerah (musim, jenis usaha tani, dan kondisi lapangan
• Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah
B. Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
• Identifikasi Kebutuhan
• Analisa sasaran
• Merumuskan tujuan
• Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian
PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN
PERTANIAN PARTISIPATIF.
A. Pengertian, Tujuan dan Prinsip Prinsip Penyuluhan Pertanian
Paradigma baru penyuluhan pertanian menuntut agar penyuluhan pertanian difokuskan
kembali kepada petani dan keluarganya pelaku pembangunan pertanian. Dengan demikian
kedudukan petani dan keluarganya dalam pembangunan pertanian adalah sebagai pelaku
utama dan sebagai subyek bukan obyek.
Penyuluh pertanian merupakan bagian dari sistim pembangunan pertanian dan merupakan
upaya membangun kemampuan masyarakat secara persuasif edukatif seyogyanya dilakukan
dengan menerapkan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian secara baik dan benar. Dengan
demikian penggunaan metode penyuluhan pertanian partispatif yng berfokus kepada
kepentingan dan aspirasi petani dan keluarganya mutlak diterapkan guna mewujudkan
keberdayaan petani dan keluarganya dalam memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan
mereka secara mandiri dan berkelanjutan.Untuk itulah dipandang perlu menggalakan dan
mensosialisasikan penerapan pendekatan penyuluhan pertanian partisipatif secara lebih luas
dengan kembali penyuluhan pertanian kepada petani
1. Pengertian
Pengertian penyuluhan pertanian partisipatif adalah pendidikan luar sekolah ( non formal )
bagi petani beserta keluarganya serta anggota masyarakat pertanian lainnya melalui upaya
pemberdayaan dan pengembangan kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi wilayahnya
2. Prinsip-prinsip
1. Menolong diri sendiri
Prinsip menolong diri sendiri memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipasif
membangun kapasitas dan kemampuan petani beserta keluarganya dalam memanfaatkan
potensi sumber daya yang dimiliki untuk menolong diri sendiri tanpa harus menunggu
bantuan orang lain atau tergantung kepada pihak luar.
2. Partisipasi
Memberikan penyuluhan partisipasif melibatkan petani beserta keluarganya mulai dari
identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi. Wujud
keterlibatan tersebut adalah kesadaran dan kemauan mereka untuk datang, mendengar,
berkomunikasi searah, berkomunikasi dua arah, membangun kesepakatan untuk mencapai
tujuan bersama, membuat keputusan, berbagi resiko, bermitra, sampai mampu mengelola
sendiri
3. Kemitrasejajaran
Memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan berdasarkan atas
kesamaan kedudukan antara penyuluh dengan petani dan keluarganya. Dengan demikian
penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan sebagai mitra sejajar petani dan keluarganya.
4. Demokrasi
Memberi landasan bahwa dalam penyuluhan pertanian partisipatif seluruh kegiatan mulai dari
identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, sampai evaluasi
diselenggarakan dari petani oleh petani dan untuk petani.
5. Keterbukaan
Memberikan landasan bahwa dalam penyuluhan partisipatif seluruh kegiatan mulai dari
identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi
diselenggarakan secara terbuka. Setiap petani mempunyai akses yang sama untuk
mendapatkan informasi sehingga timbul rasa saling percaya dan kepedulian besar
6. Desentralisasi
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dititikberatkan pada daerah kabupaten
/ kota dengan melaksanakan otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
7. Keswadayaan
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi diselenggarakan atas dasar swadaya
petani & keluarganya yang diwujudkan dengan cara menyumbangkan tenaga & material yang
mereka miliki untuk melaksanakan semua kegiatan.
8. Akuntabilitas
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dipantau dan diawasi oleh petani
beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya.
9 . Menemukan sendiri
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif bukan hanya sekedar transfer paket
teknologi untuk diadopsi oleh petani beserta keluarganya sebaliknya penyuluhan partisipatif
ditujukan untuk memperkuat kapasitas masyarakat tani setempat dalam proses penciptaan dan
pengembangan inovasi melalui kegiatan studi / kajian yang dilakukan oleh mereka sendiri
dan penggalian informasi mengenaik aspek biofisik (agroklimat), sosial dan ekonomi sampai
dengan penyebarluasan pengetahuan, pengalaman dan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan mereka dan potensi wilayah masing masing. Termasuk juga disini kemampuan
untuk memanfaatkan dan mengembangkan kearifan lokal. Kegiatan ini selanjutnya
dimaksudkan untuk membuat rencana kegiatan kelompok, rencana kegiatan desa, kecamatan
serta kabupaten.
10. Membangun pengetahuan
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan untuk memperkuat
kegiatan wadah / keras belajar petani secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, wawasan, ketrampilan, sikap, dan perilaku positif, membangun etos kerja keras,
produktif, efisien, disiplin dan jiwa serta semangat kewirausahaan yang pandai melihat dan
memanfaatkan peluang serta pantang menyerah atau putus asa.
11. Kerja sama dan Koordinasi
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan atas dasar kerja sama dan
koordinasi yang intensif baik diantara peneliti, penyuluh, dan petani beserta keluarganya serta
masyarakat tani lainnya maupun dengan pihak-pihak terkait. Kerja sama dan koordinasi ini
dilakukan secara perorangan maupun melalui kelembagaan baik perusahaan swata, LSM,
Perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian. Dinas-dinas lingkup dan luar sektor pertanian
maupun lainnya. Kerja sama dan koordinasi ini dilaksanakan secara terpadu dan berorientasi
kepada kebutuhan petani beserta keluarganya sehingga memberi efek saling memperkuat bagi
upaya pemberdayaan petani dan keluarganya. Dalam kenyataannya peran penyuluh
mengalami gelombang pasang surut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutannya. Pada saat
dimana suatu program pembangunan didominasi oleh peran pemerintah dan peran
masyarakat sipil lemah, maka penyuluhan lebih ditetapkan sebagai usaha mengendalikan atau
memanipulasi lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi orang-orang
tertentu untuk mau merubah pola perilakunya untuk memperbaiki mutu kehidupan mereka.
Sebaliknya jika peran masyarakat sipil kuat dan ditempatkan sebagai subyek sasaran
penyuluhan, maka penyuluhan tidak lain adalah pemberdayaan sasaran penyuluhan tersebut.
B. PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN
PARTISIPATIF
Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan pendidikan dengan tujuan untuk mengubah
perilaku klian (petani dan keluarga) sesuai dengan yang direncanakan atau diinginkan yakni
upaya pemberdayaan klien agar lebih berdaya secara mandiri. Untuk mencapai maksud
tersebut kegiatan penyuluhan harus dapat menimbulkan perubahan perilaku petani dan
keluarganya. Dalam kegiatan penyuluhan seorang penyuluh pertanian memiliki peranan yang
sangat penting dalam penyampaian materi-materi penyuluhan yang diperlukan oleh petani
beserta keluarga.Untuk itu seorang penyuluh harus bisa memilih dan menerapkan cara atau
metode apa yang digunakan untuk menyampaikan materi penyuluhan.
Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan
pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh Penyuluh Pertanian kepada petani beserta
keluarga agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Salah satu alasan mengapa kita menggunakan metode penyuluhan pertanian adalah sasaran
yang akan diberi penyuluhan pertanian cukup beragam baik pada tahap perkembangan
mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya. Dengan keragamannya sasaran tersebut
maka perlu dipilih dan digunakan metode penyuluhan pertanian yang sesuai dengan kondisi
sasaran.
Tujuan penggunaan metode penyuluhan penyuluhan pertanian adalah untuk membantu para
penyuluh pertanian dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta
keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa
menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan
Sebelum menerapkan Metode penyuluhan pertanian partisipatif seorang penyuluh pertanian
perlu memahami prinsip-prinsip metode penyuluhan pertanian yang dijadikan landasan
memilih metode yang tepat bahwa ada 5 prinsip metode penyuluhan pertanian yaitu :
1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, seorang penyuluh pertanian harus mampu memilih
metode yang tepat yang dapat mengembangkan daya nalar dan kreativitas petani dan
keluarganya. Dengan metode tepat diharapkan bisa dihasilkan petani yang mampu dengan
upaya sendiri mengatasi masalahnya yang dihadapi dan mampu mengembangkan kreativitas
untuk memanfaatkan setiap peluang dan potensi yang ada untuk memperbaiki mutu hidup
2. Lokasi kegiatan petani
Dalam kegiatan rutinitasnya, petani sibuk dengan kegiatan usahataninya sehingga kadang
kala mereka tidak suka diganggu. Untuk itu kegiatan penyuluh pertanian sebaiknya
menerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal petani
bekerja. Beberapa keuntungan dari penerapan metode di lingkungan petani bekerja antara lain
; a) tidak mengganggu kegiatan rutinitas petani, b) dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata
masalah lingkungan kerja petani dan, c) penyuluh pertanian dapat memahammi betul keadaan
sasaran yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidupnya
3. Keterikatan dengan lingkungan sosial
Setiap petani akan berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya dimana mereka
tinggal. Kegiatan penyuluh pertanian akan lebih efisien jika dilaksanakan hanya kepada
masyarakat petani terutama yang diakui lingkungan sebagai panutan yang baik
4. Keakraban hubungan dengan petani
Keakrabanan hubungan antara penyuluh pertanian dengan petani beserta keluarganya
merupakan satu hal yang sangat penting dalam kelancaran penyelengaraan penyuluhan
pertanian. Dengan keakraban akan tercipta suatu keterbukaan mengemukakan masalah dan
mengemukan pendapat serta saran-saran yang disampaikan. Penyuluh pertanian dapat
diterima dengan senang hati tanpa ada prasangka dan merasa dipaksa
5. Terciptanya perubah
Tujuan penyuluhan pertanian adalah mengubah perilaku petani dan keluarganya baik
pengetahuan sikap maupun ketrampilan. Dalam kaitan ini metode penyuluhan pertanian
diterapkan harus mampu merangsang petani untuk selalu siap dan senang hati atas kesadaran
atau pertimbangan nalarnya sendiri mau melakukan perubahan demi perbaikan hidupnya
PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
A. Berdasarkan Teknik Komunikasi
1. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communication), metode langsung
digunakan waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog dengan
petani dan keluarganya. contohnya demonstrasi, ceramah, kursus tani, obrolan sore.
Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan dan mengakrabkan
hubungan antara penyuluh dan sasaran. Dalam kondisi terbatasnya personalia,
kurangnya transport, terbatasnya biaya, maka metode ini dianggap mahal.
2. Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication), metode ini
megunakan penyampaian pesan melalui perantara (medium atau media) contohnya;
media cetak (brosur, majalah, surat kabar, dsb), media elektronik (radio, televisi, dsb),
media pertunjukan atau sandiwara, pameran dll. Metode tidak langsung dapat
menolong banyak sekali apabila metode langsung tidak memungkinkan digunakan
terutama dalam upaya menarik perhatian dan menggugah hati sasaran. Siaran lewat
radio dan televisi dapat menarik perhatian bila ditangani secara tepat. Pameran yang
baik diselenggarakan akan memberikan kesan yang lama dan meyakinkan. demikian
pula halnya dengan pertunjukan film dan slide, yang sekaligus dapat memberikan
hiburan dan pengetahuan umum kepada masyarakat di pedesaan.
B. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai
1. Pendekat Perorangan ; digunakan untuk berhubungan langsung maupun tidak
langsung dengan masing-masing orangnya. Hasil survey membuktikan bahwa metode
perorangan ini memberi pengaruh 17%-18% terhadap semua metode. Contohnya
kunjungan ke rumah, ke sawah, ke kantor, pengiriman surat atau melalui telepon.
Dalam banyak hal hubungan perseorangan diperlukan agar petani menerapkan
rekomendasi yang dianjurkan
2. Pendekatan kelompok; digunakan untuk menyampaikan pesan kepada kelompok.
Metode ini sesuai dengan keadaan dan norma sosial dari masyarakat pedesaan
Indonesia seperti hidup berkelompok, bergotong-royong dan berjiwa musyawarah.
Metode ini dapat meningkatkan tahapan minat dan perhatian ke tahapan evaluasi dan
mencoba menerapkan rekomendasi yang dianjurkan. Hasil survey membuktikan
bahwa metode kelompok ini memberikan pengaruh 25% terhadap semua metode.
Contoh metode ini adalah pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran,
perlombaan, diskusi kelompok, kursus dll
3. Pendekatan massal digunakan untuk menyampaikan pesan langsung atau tidak
langsung kepada banyak orang sekaligus pada waktu hampir bersamaan. Metode ini
digunakan untuk menarik minat dan perhatian masyarakat akan suatu rekomendasi
usaha tani. Hasil survey membuktikan bahwa metode massal ini memberikan
pengaruh 37% terhadap semua metode. contohnya pidato dalam pertemuan besar,
siaran pedesaan, lewat radio atau tv, pertunjukan wayang, sandiwara atau dagelan,
penyebaran bahan cetakan, penempelan poster, pembentangan spanduk, dll. Adapun
sebanyak 19% disebabkan pengaruh tidak langsung seperti informasi antar tetangga,
percakapan/obrolan, kunjungan dan memperhatikan sesuatu di pinggir jalan. Sebagai
kesimpulan dapat dikemukan bahwa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian
yang baik perlu digunakan berbagai macam metode.
C. Berdasarkan Indera Penerima
1. Penglihatan/Visual (pesan diterima melalui penglihatan) contoh ;
• Publikasi barang cetakan, gambar, poster
• Pertunjukanfilm bisu dan slide tanpa penjelasan lisan
• Pameran tanpa penjelasan lisan, surat menyurat,
2. Pendengaran/Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran) contoh;il
• Siaran radio, tape recorder,
• Hubungan telephone
• Pidato, ceramah
3. Kombinasi/Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan
• Pertunjukan film bersuara
• Siaran televisi, wayang, sandiwara
• Demonstrasi, kursus (di kelas & praktek)
• Pameran
• Karyawisata
Anita Gamadi dlm bukunya "Penyuluhan kepada Rakyat Tani" menyatakan bahwa
penangkapan pesan dari mendengarkan saja (10%) hasil penangkapan dari melihat (50%)
sedangkan hasil penangkapan dari mengerjakan sendiri (90%). Mardikanto (1993)
menggolongkan metode penyuluhan pertanian berdasarkan pendekatan proses komunikasi
sebagai berikut ;
1. Berdasarkan media yang digunakan
• Media lisan, melalui komunikasi langsung seperti tatap muka dan ceramah
• Media cetak seperti folder, brosur dan majalah
• Media terproyeksi seperti melalui siaran tv dan pertunjukan film
2. Berdasarkan sifat hubungan penyuluh pertanian dan sasaran
• Komunikasi langsung seperti tatap muka dan anjangsana
• Komunikasi tidak langsung seperti melalui surat dan penggunaan media
3. Berdasarkan psiko sosial sasaran
• Pendekatan perorangan seperti kunjungan/anjangsana
• Pendekatan kelompok seperti kursus tani dan pertemuan kelompok
• Pendekatan massal seperti pemutaran film dan pameran
• BAB I
• PENDAHULUAN
• a. Latar Belakang
• Penyuluhan pertanian di butuh kan untuk memberikan penerangan yang di
butuhkan oleh petani,pendekatan yang di berikan oleh penyuluh ada yang
bersifat botton-up dan top down
• Pada awal nya pendekatan yang di berikan oleh penyuluh ke pada petani
banyak yang bersifat top down ( pendekatan dari atas/kebijakan pemerintah
yang dirasa perlu di lakukan oleh petani) hal ini di lakukan untuk untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negei yang dirasakan harga
produk nya cukup mahal/menguntungkan.
• Kebijakan umum pembangunan pertanian dewasa ini mengacu pada
pendekatan dari bawah (buttom-up approach). Pendekatan ini harus
dilakukan oleh petani langsung meninjau kebutuhan,permasalahan para
petani di lapangan dan bagaimana penyuluh dapat memenuhi kebutuhan
petani di lapangan. Hal ini ditujukan dalam rangka mendukung realisasi dan
memberikan arah pembangunan yang sejalan dengan rencana pelaksanaan
otonomi daerah dan desentralisasi. Dalam upaya pengembangan
sumberdaya manusia pertanian, peranan penyuluhan pertanian dan pelatihan
sangat penting dan strategis.
• Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan berbagai metode penyuluhan
pertanian ditujukan untuk memberdayakan petani dan kelompok tani agar
mampu memecahkan sendiri masalah usahatani yang dihadapinya.
• Pengembangan metodologi yang bersifat partisipatif memberikan proses
belajar bagi petani untuk meningkatkan kemampuannya dalam
mengidentifikasi dan menganalisis masalah, serta peluang yang mereka miliki
sendiri. Dengan demikian akan lebih merespon kebutuhan dan aspirasi petani
maupun para penyuluh pertanian di tingkat lapangan. Salah satu metode
yang dikembangkan adalah Metodologi Penyuluhan Pertanian Partisipatif
(MP3).**
• MP3 yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat
secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan.
Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan
terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal ini kelompok
ikut mengontrol keputusan lokal.**
• Dengan pelatihan (MP3), para penyuluh pertanian akan termotivasi untuk
menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat yang mudah
diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pekerjaan
sehari-hari penyuluh pertanian menjadi bagian dan subyek pelatihan.
Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan
petani, melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi
permasalahan usahatani di lapangan.**
• Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis mencoba bagai mana supaya
metode penyuluhan pertanian partisipatif dapat terlaksana dengan baik dan
sesuai harapan oleh karena itu perlu adaya pengembangan-pengembangan
metode yaitu menyamakan presepsi antara petani dan penyuluh terhadap
kegiatan yang dilakukan sehingga tidak ada yang melepas tanggung
jawabnya masing masing
• Adapun alasan penulis memilih judul “metode penyuluhan pertanian
partisipatif” adalah
• a. bagai mana cara nya supaya penyuluh dan petani tidak melepas tanggung
jawab atau kegiatan yang sedang berjalan.
• b. bagai mana supaya para penyuluh dapat meningkatkan kinerjanya lebih
banyak dilapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan
petani.
• c. Penyuluh mampu mengumpulkan dan meng-analisis aspek spesifik
• lokalita yang terbaik dan menguntungkan untuk dimanfaatkan oleh petani dan
• kelompok tani lain.**
• d. bagaimana supaya para penyuluh tidak hanya berpartisipasi diwilayah
kerjanya saja tetapi juga ada kerja sama dengan penyuluh dan petani dari
daerah lain.
• e. Melakukan pertukaran informasi dan mengadopsi informasi-informasi yang
nerguna bagi petani di dalam wilayah kerja
• b. Tujuan
• Tujuan penulisan laporan pengembangan metode penyuluhan pertanian
partispatif adalah:
• 1. Untuk memberikan pandangan bagai mana hubungan penyuluh dan petani
dilapangan terntang apakah ada kegiatan pembelajaran atau dorongan dari
penyuluh kepada petani secara sadar untuk meningkatkan partisipasi petani.
• 2. Untuk melakukan penelitian bagai mana cara meningkatkan metode
penyuluhan pertanian partisipatif yang sudah dilaksanakan supaya dapat
dipertahankan untuk masa yang akan datang.
• 3. Untuk memberikan gambaran permasalahan yang dihadapi tentang kurang
nya tanggung jawab penyuluh untuk memberikan kegiatan dilapangan .
•
•
• BAB II
• Tinjauan pustaka
• Untuk meningkatkan metode penyuluhan pertanian partisipatif adalah dengan
memberikan pelatihan kesadaran, kekritisan dalam memahami kebutuhan
petani dan tanggung jawab kepada penyuluh
• Tujuan pelatihan yang hendak dicapai dalam peningkatan metode
penyuluhan partisipatif adalah
• a. Meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian dalam menggali
• dan menganalisis potensi petani dan kelompok tani setempat sebagai sumber
• informasi.
• b. Memotivasi penyuluh pertanian agar lebih kompeten dan
• mandiri dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.
• c. Mengembangkan metode penyuluhan pertanian secara
• partisipatif dengan memenfaatkan informasi inovasi yang dikembangkan
petani
• untuk membantu pemecahan masalah usaha petani.
• Keluaran yang diharapkan setelah terlaksananya pelatihan adalah:
• a. Tersusunnya kumpulan informasi petani maju dan kelompok
• tani unggulan yang dapat digunakan sebagai bahan referensi, bukan hanya
untuk peserta pelatihan, tetapi juga untuk pertanian lain.
• b. Tersusunya materi penyuluhan pertanian yang dapat
• dimanfaatkan dalam aktivitas penyuluhan, baik oleh dirinya maupun penyuluh
• pertanian lain.
• c. Tersusunnya rencana kerja penyuluh berdasarkan kebutuhan
• petani yang men-cakup penggalian informasi, penyu-sunan dan penerapan
materi penyuluhan pertanian.**
• Azas Pelatihan yang diberikan:
• a. Partisipatif
• Melibatkan semua elemen masyarakat pertanian setempat dalam setiap
aktifitas kegiatan yang dapat meningkatkan SDM mereka sehingga mereka
dapat bekerja mandiri dalam aktifitas pertanian yang akan datang
• b. Pendekatan dari bawan (buttom-up)
• Pendekatan ini harus dilakukan oleh petani langsung meninjau
kebutuhan,permasalahan para petani di lapangan dan bagaimana penyuluh
dapat memenuhi kebutuhan petani di lapangan. Hal ini ditujukan dalam
rangka mendukung realisasi dan memberikan arah pembangunan yang
sejalan dengan rencana pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
• Approach) dan belajar melalui pengalaman (Experientia Learning Cycle).
• c. Pendekatan positif (positive Approach)
• Menerima semua keluhan dan memberikan dorongan yang membangun
• d. Pelatihan dalam pelaksanaan tugas kerja (On-the Job Training).
• Melakukan trening untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh tentang situasi
dan kondisi dilapangan
• e. Tepat sasaran informasi
• Memberikan informasi penyuluhan harus tepat pada petani yang
membutuhkan dan dengan masalah yang sesuai.
• f. Akrab dan kekeluargaan
• bersikap non formal dengan para petani di lapangan sehingga petani tidak
terlalu kaku kepada penyuluh
• Metode Pelatihan:
• Pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan pendidikan orang dewasa
(andragogy). Semua proses berlatih-melatih dilakukan secara partisipatif
dengan menggabungkan berbagai metode, antara lain:
• a. Ceramah/kuliah
• b. Diskusi kelompok/diskusi pleno
• c. Presentasi/penyaji
• d. Sumbang saran (brainstorming)
• e. Ungkapan pengalaman
• f. Wawancara
• g. Observasi
• h. Kunjungan lapangan
• i. Penugasan
• j. Praktek lapangan**
PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP METODE PENYULUHAN
PERTANIAN
1:05 AM Penyuluh Perikanan 4 comments
A. Pengertian
Renungkanlah, arti penyuluhan pertanian; dan sehubungan dengan ituapakah yang Anda
ketahui tentang tujuan dan prinsip metoda penyuluhanpertanian?Penyuluhan pertanian adalah
sistem pendidikan di luar sekolah (non formal), bagi petani dan keluarganya agar berubah
perilakunya untuk bertani lebihbaik (better farming), berusahatani lebih menguntungkan
(better bussines), hiduplebih sejahtera ( better living ), dan bermasyarakat lebih baik (better
community )serta menjaga kelestarian lingkungannya (better environment ).
Dengan pencanangan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutananpada tanggal 11 Juni
2005 oleh Presiden RI, menyebabkan terjadinya perubahanpengertian penyuluhan pertanian.
Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K), artipenyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran
bagi pelaku utama serta pelakuusaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinyadalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumber dayalainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha,pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalampelestarian
fungsi lingkungan hidup.Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau
teknikpenyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani
besertakeluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, maudan
mampu menerapkan inovasi (teknologi baru). Sedangkan teknik penyuluhanpertanian dapat
didefinisikan sebagai keputusan – keputusan yang dibuatoleh sumberatau penyuluh dalam
memilih serta menata simbul dan isipesan menentukan pilihan cara dan frekuensi
penyampaian pesan sertamenentukan bentuk penyajian pesan.
B. Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajarseseorang karena
panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal in dinyatakan oleh Socony Vacum Oil
Co. Yang di dalam penelitiannya memperolehhasil sebagai berikut: 1% melalui indera
pengecap, 1,5% melalui indera peraba,3% melalui indera pencium, 11% melalui indera
pendengar dan 83% melalui indera penglihat.
Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prosesuntuk mengambil suatu
keputusan yang berlangsung secara bertahap melaluiserangkaian pengalaman mental
fisikologis sebagai berikut:
1. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yangditawarkan oleh penyuluh
2. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginanuntuk bertanya
atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatuyang berkaitan dengan inovasi
yang ditawarkan oleh penyuluh.
3. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yangtelah diketahui
informasinya secara lebih lengkap.
4. Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala keciluntuk lebih
meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yanglebih luas.
5. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkanpenilaian dan uji coba
yang telah dilakukan/diamati sendiri.
Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:
1) agar penyuluhpertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode
yangtepat dan berhasil guna,
2) agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan yang
dikehendaki yaitu perubahan perilaku petanidan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan
berhasilguna.
C. Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan Pertanian
Prinsip merupakan suatu pernyataan mengenai kebijaksanaan yangdijadikan sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan dan dilaksanakansecara konsisten. Dalam kegiatan
penyuluhan, prinsip menurut Leagans (1961)menilai bahwa setiap penyuluh dalam
melaksanakan kegiatannya harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang sudah disepakati
agar dapatmelakukan pekerjaannya dengan baik.
Mardikanto (1999) menyatakan bahwa merujuk pada pemahaman penyuluhanpertanian
sebagai proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam penyuluhanpertanian sebagai
berikut:
1. Mengerjakan; artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak mungkinmelibatkan masyarakat
untuk menerapkan sesuatu.
2. Akibat; artinya kegiatan pertanian harus memberikan dampak yang memberipengaruh baik.
3. Asosiasi; artinya kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan kegiatanlainnya. Misalnya
apabila seorang petani berjalan di sawahnya kemudianmelihat tanaman padinya terserang
hama, maka ia akan berupaya untukmelakukan tindakan pengendalian.
Lebih lanjut Dahama dan Bhatnagar dalam Mardikanto (1999)mengemukakan bahwa yang
mencakup prinsip-prinsip penyuluhan pertanian:
1. Minat dan kebutuhan; artinya penyuluhan akan efektif jika selalu mengacukepada minat dan
kebutuhan masyarakat, utamanya masyarakat tani.
2. Organisasi masyarakat bawah; artinya penyuluhan akan efektif jika mampumelibatkan
organisasi masyarakat bawah dari setiap keluarga petani.
3. Keraguan budaya; artinya penyuluhan harus memperhatikan adanyakeragaman budaya.
4. Perubahan budaya; artinya setiap penyuluhan akan mengakibatkanperubahan budaya.
5. Kerjasama dan partisipasi; artinya penyuluhan hanya akan efektif jikamenggerakkan
partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalammelaksanakan program-program
penyuluhan yang telah dicanangkan.
6. Demokrasi dalam penerapan ilmu; artinya dalam penyuluhan harus selalumemberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk menawar setiap alternatif.
7. Belajar sambil bekerja; artinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian harusdiupayakan agar
masyarakat dapat belajar sambil berbuat, atau belajar daripengalaman tentang segala sesuatu
yang ia kerjakan.
8. Penggunaan metode yang sesuai; artinya penyuluhan harus dilakukandengan penerapan
metode yang selalu disesuaikan dengan kondisilingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan
nilai sosial budaya.
9. Kepemimpinan; artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan yang hanyabertujuan untuk
kepuasan sendiri, tetapi harus mampu mengembangkankepemimpinan.
10. Spesialis yang terlatih; artinya penyuluh harus benar-benar orang yang telahmengikuti
latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai denganfungsinya sebagai penyuluh
11. Segenap keluarga; artinya penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagaisatu kesatuan dari
unit sosial.
Selanjutnya, Mardikanto (2006) mengemukakan bahwa prinsip-prinsipdalam metode
penyuluhan pertanian, meliputi:
1. Upaya Pengembangan untuk berpikir kreatif:Prinsip ini dimaksudkan bahwa melalui
penyuluhan pertanian harus mampumenghasilkan petani-petani yang mandiri, mampu
mengatasi permasalahanyang dihadapi dan mampu mengembangkan kreativitasnya
untukmemanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahui untuk memperbaikimutu
hidupnya.
2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran:Prinsip ini akan mendorong
petani belajar pada situasi nyata sesuaipermasalahan yang dihadapi.
3. Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya:Prinsip ini mengingatkan kepada
penyuluh bahwa keputusan-keputusan yangdiambil petani dilakukan berdasarkan lingkungan
sosialnya.
4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran:Keakraban hubungan antara penyuluh dan
sasaran memungkinkan terciptanyaketerbukaan sasaran dalam mengemukakan masalahnya.
5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.
Metoda yang diterapkan harus mampu merangsang sasaran untuk selalu siap(dalam arti sikap
dan pikiran) dan dengan sukahati melakukan perubahan-perubahandemi perbaikan mutu
hidupnya sendiri, keluarganya dan masyarakatnya.
Terjadinya perubahan ” context dan content ” pembangunan pertanian dalam erareformasi,
mengakibatkan terjadi pula perubahan sasaran dalam penyuluhanpertanian. Perubahan
tersebut memberi pengaruh yang sangat besar karena saat initidak hanya petani dijadikan
sebagai sasaran utama (objek) kegiatan penyuluhan tapi melibatkan pula stakeholder
yaitu pelaku agrobisnis. Jadi, penyuluhan pertanian merupakan suatu upaya atau proses
kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan petani. Secara khusus,
penerapan penyuluhanpertanian dalam era disentralisasi (lokalita) sebagaimana yang
diamanatkan oleh UUNomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan UU Nomor 32 Tahun
2004, Pusat Pengembangan Penyuluhan (Pusbangluh) Pertanian mengeluarkan kebijakan
tentang pelaksanaan penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang bersifat partisipatif
yaitu,pendidikan nonformal bagi petani dan masyarakat melalui upaya pemberdayaan dan
kemampuan memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah masing-
masing dengan prinsip kesetaraan dan kemitraan, keterbukaan, kesetaraankewenangan, dan
tanggung jawab serta kerja sama, yang ditujukan agar merekaberkembang menjadi dinamis
dan berkemampuan untuk memperbaiki kehidupan danpenghidupannya dengan kekuatan
sendiri.
D. Rangkuman
Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknikpenyampaian materi
penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani besertakeluarganya baik secara langsung
maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau danmampu menerapkan inovasi (teknologi
baru).
Tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:
1) agar penyuluh pertanian dapatmenetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode
yang tepat dan berhasilguna,
2) agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkanperubahan yang
dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggotakeluarganya dapat berdayaguna dan
berhasilguna.Prinsip-prinsip metode dan teknik penyuluhan pertaniana. Pengembangan untuk
berpikir kreatifb. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaatc.
Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnyad. Ciptakan hubungan yang akrab dengan
penerima manfaate. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan
Sumber referensi:
Kementerian Pertanianbadan, Pengembangan Sdm Pertanian sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian

More Related Content

What's hot

Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanHerry Mulyadie
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
Nestri Yuniardi
 
Tujuan pengembangan hortikultura adalah
Tujuan pengembangan hortikultura adalahTujuan pengembangan hortikultura adalah
Tujuan pengembangan hortikultura adalah
Rauf Assegaf
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
tani57
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
Fony Farizal
 
Hubungan antara adopsi
Hubungan antara adopsiHubungan antara adopsi
Hubungan antara adopsiFazry Ibrahim
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
Muhammad Luthfan
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
Joel mabes
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
Moh Masnur
 
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
Ana Puja Prihatin
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Novia Tri Handayani S
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
Andria Bin Muhayat
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
novhitasari
 

What's hot (20)

Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & PeternakanArti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
Arti dan tujuan penyuluhan Pertanian & Peternakan
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Tujuan pengembangan hortikultura adalah
Tujuan pengembangan hortikultura adalahTujuan pengembangan hortikultura adalah
Tujuan pengembangan hortikultura adalah
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Hubungan antara adopsi
Hubungan antara adopsiHubungan antara adopsi
Hubungan antara adopsi
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Peran penyuluh
Peran penyuluhPeran penyuluh
Peran penyuluh
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...
 
Laporan resmi(1)
Laporan resmi(1)Laporan resmi(1)
Laporan resmi(1)
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Alsin pemupukan
Alsin pemupukanAlsin pemupukan
Alsin pemupukan
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 

Similar to Metode penyuluhan partisipatif

PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
HarrySetiawan45
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2wika_wibowo
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
Dedi Firmanto
 
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptxTUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
Sulaiman649790
 
MATERI BUKTI FISIK PKKS.pptx
MATERI BUKTI FISIK PKKS.pptxMATERI BUKTI FISIK PKKS.pptx
MATERI BUKTI FISIK PKKS.pptx
eky tea
 
Regulasi Kebijakan Penyuluh Materi.pdf
Regulasi Kebijakan Penyuluh Materi.pdfRegulasi Kebijakan Penyuluh Materi.pdf
Regulasi Kebijakan Penyuluh Materi.pdf
DilanLanskap
 
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
ssuser78403d
 
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdfSosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
MajubinangunGapoktan
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.wika_wibowo
 
MATERI PENYULUHAN KOMUNIKASI PERTANIAN UDB.pptx
MATERI PENYULUHAN KOMUNIKASI PERTANIAN UDB.pptxMATERI PENYULUHAN KOMUNIKASI PERTANIAN UDB.pptx
MATERI PENYULUHAN KOMUNIKASI PERTANIAN UDB.pptx
MiaRizki4
 
METODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa Rahmah
METODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa RahmahMETODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa Rahmah
METODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa Rahmah
tani57
 
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP YogyakartaParadigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Gios Mronggos
 
POP (Panduan Operasional Penyelenggaraan) BK DI KELP'edit.pptx
POP (Panduan Operasional Penyelenggaraan) BK DI KELP'edit.pptxPOP (Panduan Operasional Penyelenggaraan) BK DI KELP'edit.pptx
POP (Panduan Operasional Penyelenggaraan) BK DI KELP'edit.pptx
anwarhidayat57
 
INSTRUMEN ISIAN PPKKS 2023
INSTRUMEN ISIAN PPKKS 2023INSTRUMEN ISIAN PPKKS 2023
INSTRUMEN ISIAN PPKKS 2023
Amin Herwansyah
 
6 Fungsi dan Komponen BK pada proses pembelajaran (1).pptx
6 Fungsi dan Komponen BK pada proses pembelajaran (1).pptx6 Fungsi dan Komponen BK pada proses pembelajaran (1).pptx
6 Fungsi dan Komponen BK pada proses pembelajaran (1).pptx
dayuprasanda
 
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanKonsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanHerry Mulyadie
 
konseling individual.pptx
konseling individual.pptxkonseling individual.pptx
konseling individual.pptx
BrigithaGitta1
 

Similar to Metode penyuluhan partisipatif (20)

PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
 
13894558 (1).ppt
13894558 (1).ppt13894558 (1).ppt
13894558 (1).ppt
 
13894558.ppt
13894558.ppt13894558.ppt
13894558.ppt
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptxTUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
 
MATERI BUKTI FISIK PKKS.pptx
MATERI BUKTI FISIK PKKS.pptxMATERI BUKTI FISIK PKKS.pptx
MATERI BUKTI FISIK PKKS.pptx
 
Regulasi Kebijakan Penyuluh Materi.pdf
Regulasi Kebijakan Penyuluh Materi.pdfRegulasi Kebijakan Penyuluh Materi.pdf
Regulasi Kebijakan Penyuluh Materi.pdf
 
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
 
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdfSosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
 
MATERI PENYULUHAN KOMUNIKASI PERTANIAN UDB.pptx
MATERI PENYULUHAN KOMUNIKASI PERTANIAN UDB.pptxMATERI PENYULUHAN KOMUNIKASI PERTANIAN UDB.pptx
MATERI PENYULUHAN KOMUNIKASI PERTANIAN UDB.pptx
 
METODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa Rahmah
METODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa RahmahMETODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa Rahmah
METODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa Rahmah
 
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP YogyakartaParadigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
 
POP (Panduan Operasional Penyelenggaraan) BK DI KELP'edit.pptx
POP (Panduan Operasional Penyelenggaraan) BK DI KELP'edit.pptxPOP (Panduan Operasional Penyelenggaraan) BK DI KELP'edit.pptx
POP (Panduan Operasional Penyelenggaraan) BK DI KELP'edit.pptx
 
INSTRUMEN ISIAN PPKKS 2023
INSTRUMEN ISIAN PPKKS 2023INSTRUMEN ISIAN PPKKS 2023
INSTRUMEN ISIAN PPKKS 2023
 
6 Fungsi dan Komponen BK pada proses pembelajaran (1).pptx
6 Fungsi dan Komponen BK pada proses pembelajaran (1).pptx6 Fungsi dan Komponen BK pada proses pembelajaran (1).pptx
6 Fungsi dan Komponen BK pada proses pembelajaran (1).pptx
 
Konsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhanKonsep belajar petani dalam penuluhan
Konsep belajar petani dalam penuluhan
 
Konsep belajar petani
Konsep belajar petaniKonsep belajar petani
Konsep belajar petani
 
konseling individual.pptx
konseling individual.pptxkonseling individual.pptx
konseling individual.pptx
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 

Metode penyuluhan partisipatif

  • 1. METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF • Penyuluhan Pertanian Partisipatif : Pendidikan luar sekolah (non formal) bagi petani, nelayan beserta keluarganya serta anggota masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayahnya. Prinsip-prinsip 1. Menolong diri sendiri 2. Partisipasi 3. Kemitrasejahteraan 4. Demokrasi 5. Keterbukaan 6. Desentralisasi 7. Akuntabilitas 8. Menemukan Sendiri 9. Kerja sama & koordinasi • Metode Penyuluhan Pertanian Cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung ataupun tidak langsung. • Tujuan Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan. Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan 1. Pengembangan untuk berfikir kreatif 2. Lokasi kegiatan petani 3. Keterikatan dengan lingkungan sosial 4. Keakraban hubungan dengan petani 5. Terciptanya perubahan Penggolongan Metode Penyuluhan A. Berdasarkan Teknik Komunikasi 1. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communications) 2. Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication)
  • 2. B. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai 1. Pendekatan perorangan 2. Pendekatan Kelompok 3. Pendekatan Massal C. Berdasarkan Indera Penerima 1. Penglihatan/visual (pesan diterima melalui penglihatan) 2. Pendengaran / Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran) 3. Kombinasi / Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan & pendengaran sekaligus) Jenis-jenis Metode Penyuluhan Pertanian a. Kunjungan l. Putar film b. Demonstrasi m. Media cetak c. Kursus Tani n. Rembug utama d. Temu karya o. Mimbar e. Temu Usaha p. Siaran Pedesaan f. Widyawisata q. Surat menyurat g. Perlombaan r. Temu akrab h. Magang s. Temu Lapang i. Pameran t. Temu tugas j. Kampaye u. Temu usaha k. Kaji Terap v. Temu wicara w. Pemberian penghargaan KUNJUNGAN (RUMAH DAN USAHA TANI) Pengertian Suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan petani dan keluarganya secara terencana di rumah atau di lahan usaha taninya untuk tujuan tertentu. Bisa juga disebut anjangsana atau anjangkarya Tujuan 1. Berkenalan dan untuk mendapatkan kepercayaan petani dan keluarganya 2. Bertukar pikiran 3. Mengajar ketrampilan 4. Mencari atau memberi informasi secara langsung 5. Menemukan masalah-masalah yang tidak disadari oleh sasaran Manfaat 1. Memperat hubungan antara penyuluh dengan sasaran 2. Dapat memecahkan masalah yang dihadapi sasaran secara individual 3. Dapat menjelaskan secara langsung dan terinci suatu rekomendasi 4. Dapat memantau sampai sejauh mana suatu rekomendasi telah diterapkan oleh sasaran
  • 3. 5. Dapat merencanakan kegiatan penyuluhan dari hati ke hati 6. Menumbuhkan kepercayaan kepada penyuluh bila anjurannya diterima 7. Mendorong petani untuk berusaha tani lebih baik karena adanya pelayanan untuk kepentingan mereka sendiri 8. Mempercepat proses adopsi 9. Penyebaran informasi ke petani lain akan lebih cepat Hambatan 1. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak jika dibandingkan dengan metode lain 2. Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas 3. Kunjungan yang sering dilakukan kepada seorang petani akan menimbulkan prasangka pada petani-petani lainnya Hal yang harus diperhatikan Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan suatu kunjungan sebelum berkunjung : 1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai san kegiatan apa yang akan dilakukan selama kunjungan 2. Perlu mengetahui keadaan petani, keluarga tani dan usahanya 3. Perlu mengetahui spesifik informasi tentang masalah yang dihadapi petani yang akan dikunjungi 4. Rencanakan lamanya waktu kunjungan Selama berkunjung 1. Ikuti adat istiadat atau kebiasaan setempat dalam hubungan dengan tata cara bertamu 2. Bicaralah hal-hal yang menarik perhatian 3. Biarkan petani berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong pembicaraan 4. Bicara bila petani itu bertanya 5. Harus sungguh-sungguh dalam membuat pernyataan sehingga tidak menimbulkan keraguan pada petani 6. Hindarkanlah terjadinya perdebatan yang berkepanjangan 7. Biarkan petani merasa sebagai pemrakarsa gagasan-gagasan yang baik 8. Catat hal-hal yang tidak dapat terpecahkan selama berdikusi dengan petani 9. Bersikaplan jujur dalam mengajar maupun dalam belajar. Bila memungkinkan bawalah bahan-bahan bacaan untuk diberikan kepada petani, Ada baiknya merencanakan kunjungan ke beberapa petani untuk menghemat waktu dan pada akhir kunjungan, undanglah petani untuk datang ke Balai Penyuluhan Pertanian
  • 4. DEMONSTRASI Pengertiang 1. Demonstrasi merupakan suatu metode untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti mnguntungkan bagi petani dan keluarganya 2. Teknologi yang didemonstrasikan sudah teruji baik dari mudahnya diterapkan secara ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat diterima Tujuan 1. Menyakinkan sasaran akan suatu cara yang lebih baik dan menguntungkan 2. Menunjukan hasil sesuatu cara baru 3. Memperlihatkan keuntungan dari suatu anjuran 4. Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk berperan aktif dalam kegiatan pembangunan pertanian 5. Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan secara lebih nyata. Manfaat 1. Efektif untuk mengajarkan ketrampilan 2. Menumbuhkan kepercayaan 3. Merangsang kegiatan 4. Dapat memberikan keterangan dengan fakta-fakta yang nyata 5. Menumbuhkan sikap kepemimpinan Hambatan 1. Tidak dapat dipakai untuk semua kegiatan 2. Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan 3. Hasilnya dapat rusak karena faktor lain. 4. Bila gagal merugikan kegiatan atau program selanjutnya KAJI TERAP Pengertian Metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah rekomendasi sebelum di demonstrasikan dan atau dianjurkan, yang pelaksanaannya dilakukan oleh petani maju di lahan usahataninya dengan bimbingan penyuluh pertanian. Tujuan 1. Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani dan sosial ekonomi petani di wilayah tertentu 2. Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah direkomendasikan secara umum. Manfaat
  • 5. 1. Merangsang petani maju dan petani lain untuk menerapkan paket teknologi, 2. Keberhasilan anjuran cukup besar Kelemahan 1. Kurang dapat menyerap peserta 2. Membutuhkan biaya yang cukup besar Pelaksanaan 1. Persyaratan ; Materi kaji terap, metode pengkajian dan penerapan, lokasi, pelaksanaan kaji terap 2. Tatalaksana ; Persiapan (perencanaan), Pelaksanaan (musyawarah, penetapan jadwal, penyediaan sarana, teknik budidaya, pencatatan/pelaporan, pengolahan hasil). 3. Pembinaan ; Tingkat pusat (penyusunan pedoman, pembinaan & pengendalian, supervisi), Tingkat pronvinsi (juklak, juknis, pembinaan opersional penyelenggara, supervisi), Tingkat kabupaten (bimbingan penyelenggara kaji terap, bimbingan teknis, bimbingan organisasi & adminitrasi) 4. Pemantauan & Evaluasi KURSUS TANI Pengertian Proses belajar mengajar yang diperuntukan bagi petani dan keluarganya termasuk juga wanita tani dan taruna tani yang diselenggarakan secara sistimatis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam berusaha tani 2. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan ibu tani dalam membantu memecahkan masalah-masalah usaha tani yang dihadapi keluarganya dan bidang kerumahtanggaan yang berkaitan erat dengan pertanian 3. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan 4. Mempersiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani yang dinamis 5. Menumbuhkan calon-calon kontak tani dan kontak wanita tani yang bersedia dan mampu menyebarkan teknologi yang lebih menguntungkan. 6. Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani Manfaat Kursus tani yang diselenggarakan dengan baik, akan memberikan manfaat antara lain : 1. Menghasilkan petani yang cukup berpengetahuan, cakap dan terampil dalam mengelola usahataninya 2. Menghasilkan ibu-ibu tani yang dapat membantu mengelola usaha tani dan menciptakan keluarga sejahtera 3. Menghasilkan pemuda-pemudi tani yang siap menggantikan orang tua mereka sebagai petani yang lebih maju.
  • 6. 4. Mempercepat proses adopsi teknologi baru 5. Menciptakan keakraban penyuluh, petugas pertanian lainnya dengan petani 6. Mendorong terbentuknya kelompok tani 7. Menghasilkan kontak tani dan kelompok wanita tani Penyelenggaraan kursus tani Penyelenggaraan kursus tani meliputi 3 tahapan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi serta bimbingan lanjutan 1. Perencanaan a. Menetapkan kebutuhan belajar ; dilakukan dengan cara • Wawancara dengan calon peserta kursus • Pengamatan di lapangan • Pengumpulan informasi dari pejabat dan tokoh masyarakat setempat • Pertemuan atau musyawarah khusus dengan calon peserta kursus b. Merumuskan tujuan belajar • Sasaran didik • Perilaku yang diubah • Materi yang diajarkan • Lingkungan c. Menetapkan materi pelajaran • Berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi sesuai dengan kebutuhan belajar yang telah ditetapkan • Praktis dan langsung dapat memecahkan masalah sehingga akan menimbulkan motivasi yang kuat • Sederhana sehingga mudah dipahami • Spesifik dan ruang lingkupnya terbatas • Sesuai dengan keadaan teknis usaha tani dan sosial ekonomi peserta kursus • Jumlah materi yang diajarkan terbatas sesuai dengan kemampuan peserta, tenaga pengajar, biaya dan waktu yang tersedia d. Menyusun rencana pengajaran • Kursus belajar lebih terarah sesuai dengan tujuan pengajaran • Pengajar mengetahui pokok-pokok materi yang akan diajarkan • Peserta dapat mengetahui materi yang akan diajarkan. Dalam menyusun rencana pengajaran sebaiknya perimbangan antara jam pelajaran teori dan praktek adalah 75% dan 25% atau 60% dan 40% e. Pemilihan metode pengajaran
  • 7. Metode pengajaran yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan antara lain ; ceramah, tanya jawah, kuliah, pemberian tugas, dan widyawisata. Metode pengajaran yang digunakan untuk melatih ketrampilan dapat menggunakan metode demonstrasi, praktek, dan kerja kelompok. f. Penetapan pengajar Pengajar dapat berasal dari petugas lingkup pertanian atau petugas lainnya sesuai dengan materi yang telah ditentukan . Pengajar hendaknya menguasai materi yang diajarkan memahami masalah pertanian dan dapat mengajar. g. Penetapan peserta Syarat utama peserta kursus tani adalah benar-benar petani, bersedia mengikuti kursus sampai selesai dan belum pernah mengikuti yang sama. Dalam penetapan peserta, prioritas dapat diberikan kepada petani yang berpotensi menyebarluaskan pngetahuan dan ketrampilannya kepada petani lain dari yang tingkat kebutuhan belajar tinggi Jumlah peserta yang ideal paling banyak 30 orang untuk setiap kursus. Untuk kelancaran. proses belajar hendaknya peserta homogen dalam hal ini tingkat pendidikan, jenis dan tingkat kebutuhan belajar serta usaha pokok yang dikelolanya, jika ada perbedaan hendaknya tidak mencolok. h. Pemilihan tempat, dan jadwal kursus Tempat penyelenggaran kursus harus memenuhi beberapa syarat antara lain ; • Tersedia ruang belajar yang memadai • Mudah didatangi • Berdekatan dengan tempat praktek Jadwal kursus hendaknya tidak banyak mengganggu kegiatan pokok pengajar/petugas. Karena itu sebaiknya kursus dilaksanakan pada sore atau malam hari. Lamanya kursus tergantung dari jam pelajaran dan frekuensi pengajaran i. Perumusan rencana evaluasi Evaluasi belajar dilaksanakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tujuan pengajaran. Rencana evaluasi disusun sebelum kursus dilaksanakan. Berdasarkan pelaksanaannya evaluasi terdiri dari evaluasi awal, antara dan evaluasi akhir. Evaluasi ini hanya dilakukan untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan peserta sebelum dan sesudah kursus. Bila rencana telah tersusun, ada baiknya dikonsultasikan dengan pejabat pemerintah setempat yang terlibat dalam kegiatan kursus untuk mendapatkan saran, perbaikan, dukungan dan izin penyelenggaraan. 2. Pelaksanaan kursus a. Persiapan Undanglah calon peserta dan pengajar dengan undangan khusus untuk memberitahukan tempat dan waktu kursus, rencana pelajaran dan hal-hal yang harus dipersiapkan peserta dan pengajar.Undangan disampaikan paling lambat seminggu sebelum waktu pelaksanaan berlangsung. siapkan pula tempat penyelenggaraan dan sarana pengajaran yang diperlukan. b. Pemberian pelajaran Ada 5 prinsip belajar yang harus mewarnai kegiatan mengajar dari setiap pengajar kursus tani yaitu ; • Belajar dengan mengerjakan
  • 8. • Belajar dengan memecahkan masalah • Partisipasi aktif dari peserta • Belajar dari pengalaman • Penggunaan pendekatan multi media Karena itu dalam memberikan pelajaran, beberapa hal yang harus diingat oleh para pengajar adalah : • Menumbuhkan gairah belajar • Memberikan kesempatan para peserta mengungkapkan pengalaman yang berkaitan dengan materi pelajaran • Memberikan kesempatan bertanya • Memberikan kesempatan mencoba, bila mengajar ketrampilan • Memberitahukan kesalahan yang dilakukan peserta dan menunjukan cara yang benar • Berusaha membangkitkan minat, perhatian dan keinginan untuk mengetahui lebih lanjut materi yang diajarkan • Mengaktifkan para peserta c. Evaluasi dan bimbingan lanjutan Evaluasi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diputuskan bersama. Untuk menilai efektifitas penerapan praktis dari kursus yang telah dilaksanakan dapat dilakukan evaluasi lapangan setelah peserta kembali ke tempat asalnya. Sebagai bukti telah mengikuti kursus dan untuk merangsang peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti kursus, berilah tanda surat tamat kursus tani bagi peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik. Surat tersebut juga merupakan kebanggaan peserta. Bimbingan lanjutan dilakukan untuk membantu lulusan menerapkan hasil belajar, mengembangkan kepemimpinan agar dapat menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan yang mereka miliki serta mendapatkan data tentang manfaat kursus yang telah diselenggarakan. Bimbingan lanjutan juga akan lebih mengakrabkan dan pengajar dengan para lulusan kursus. Bimbingan lanjutan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan bahan bacaan, mengadakan kunjungan, mengadakan pertemuan atau menyelenggarakan perlombaan atau lulusan. KARYA WISATA Pengertian Kegiatan perjalanan secara bersama dilakukan oleh sejumlah petani untuk mempraktekan hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu pengajaran atau melakukan suatu karya yang bermanfaat di tempat yang dituju Tujuan Meyakinkan dan memberikan kesempatan kepada petani untuk melihat sendiri hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi, suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya serta
  • 9. mempraktekannya dan juga untuk memperoleh pandangan dari hasil pembangunan daerah. Manfaat 1. Memberikan motivasi kepada petani untuk melakukan sesuatu kegiatan. 2. Memberikan keakraban di antara sesama petani 3. Memperluas wawasan 4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan Kelemahan 1. Biaya relatif mahal 2. Sulit untuk memenuhi keinginan semua peserta 3. Salah obyek akan menimbulkan kekecewaan 4. Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasaran Teknis Pelaksanaan 1. Buatlah perencanaan partisipasif karya wisata yang meliputi penentuan tempat yang akan dikunjungi, demonstrator, perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta, pimpinan serta pejabat, yang dikunjungi. 2. Selalu mengupayakan kepentingan kelompok 3. Kesempatan seluasnya kepada peserta 4. Bantu membuat catatan 5. Atur jadwal agar tidak terlalu padat. 6. Kesempatan kepada peserta untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri TEMU USAHA Pengertian Pertemuan antar petani dengan pengusaha di bidang pertanian dengan tujuan untuk tukar menukar informasi, baik mengenai teknologi produksi maupun pemasaran untuk dapat menumbuhkan, meningkatkan, dan memperluas terjadinya transaksi usaha. Tujuan 1. Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha tani komesil, kerjasama usaha dan kewiraswastaan 2. Terbukanya kesempatan menambah pengetahuan di bidang pemasaran teknologi dan di bidang pengolahan hasil. 3. Mempromosikan dan mempercepat penggunaan barang-barang produksi dalam negeri Manfaat Menumbuhkan kegiatan usaha tani yang berorientasi kepada pasar sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat WIDYAWISATA Pengertian Merupakan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani untuk belajar dengan
  • 10. melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan sesungguhnya atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi yang dianjurkan di suatu tempat. Tujuan 1. Meyakinkan sasaran dengan menyaksikan sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi ketrampilan dan alat bantu 2. Membantu sasaran mengenal masalah, menumbuhkan minat dan memperhatikan serta motivasi untuk melakukan suatu hal. Manfaat 1. Membina keakraban, 2. Menimbulkan pengertian yang lebih jelas dan memperluas wawasan, 3. Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan, 4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan Hal-hal yang Harus Diperhatikan 1. Tujuan kegiatan, materi & lokasi widyawisata & kesiapan pihak yang dikunjungi, 2. Lama kunjungan dan jadwal acara 3. Jumlah peserta dan pendamping 4. Organisasi, lengkap dengan pembagian tugas 5. Sarana dan biaya yang diperlukan PERLOMBAAN Pengertian Merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan persaingan sehat antara petani dalam mengejar suatu prestasi yang diinginkan. Kegiatan ini diperlukan untuk mendorong petani agar mau dan mampu meningkatkan usaha taninya dan kesejahteraannya Tujuan 1. Menarik perhatian terhadap sesuatu hal dalam usaha tani 2. Meningkatkan prestasi dalam berusaha tani 3. Menumbuhkan dan meningkatkan peran serta dalam program pembangunan 4. Menumbuhkan kegiatan kerja sama diantara petani Manfaat Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun ketrampilan tentang sesuatu kegiatan yang dilombakan Kelemahan Apabila perencanaan kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan MAGANG Pengertian
  • 11. Untuk lebih meningkatkan partisipasi petani dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan, maka dikembangkan suatu metode belajar mengajar antara sesama petani/nelayan secara magang. Tujuan 1. Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan serta kecintaan petani terhadap pekerjaannya 2. Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa kewiraswataan 3. Menumbuhkan minat dan keyakinan pemagang terhadap usaha tani sebagai sumber pencaharian 4. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaktif positif antara sesama petani 5. Meningkatkan ketrampilan kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam mengajar petani lain Manfaat 1. Lebih berhasil guna karena • Lapangan pekerjaan sama • Hubungan lebih akrab • Komunikasi lebih lancar • Pengaruh hasil belajar lebih meresap • Kesempatan belajar mengajar lebih banyak 2. Lebih berdaya guna dibandingkan dengan metode lain karena; • Memberi manfaat timbal balik bagi pengajar dan yang belajar • Meminta sedikit tenaga dan waktu penyuluh • Dapat melayani berbagai macam jenis usaha taninya • Dapat mengikut sertakan petani dalam jumlah yang banyak • Praktek bercocok tanam padi 3. Praktis karena • Belajar secara langsung melalui kegiatan nyata di lapangan • Belajar secara langsung memecahkan masalah nyata yang dihadapi • Sarana belajar telah tersedia Persyaratan-persyaratan 1. Persyaratan magang • Bersedia untuk belajar • Bersedia tinggal bersama keluarga petani, pengajar, bila berasal dari daerah lain dan bekerja di lingkungan usaha tani pengajar. • Bersedia mematuhi kesepakatan magang yang disetujui bersama
  • 12. • Bersedia menyebarluaskan hasil belajar kepada petani disekitarnya 2. Persyaratan petani pengajar • Berhasil dalam usaha taninya • Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan lebih dari rata-rata petani pemagang • Bersedia dan mampu mendidik para pemagang • Pernah mengikuti kursus tani • Bersedia dan mampu menyediakan akomodasi bila pemagang datang dari daerah lain. 3. Persyaratan pembimbing • Menghubungkan dan mempertemukan calon pemagang dan calon pengajar • Membimbing pengajar dalam teknik mengajar dan membantu pemagang dalam kegiatan belajar • Melaksanakan evaluasi dn memantau kegiatan untuk penyempurnaan pelaksanaannya • Mendorong para petani terutama kontak tani agar secara swadaya melaksanakan pendidikan magang untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam memajukan masyarakat tani dan pembangunan di pedesaan Prinsip Penyelenggaraan Magang 1. Mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari 2. Menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya 3. Mendapatkan kesempatan yang cukup untuk berlatih diri selama magang terutama dalam memecahkan masalah yang dihadapi 4. Merasa senang dan puas terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajar 5. Mendapat bimbingan dari pembimbing dan pengajar dalam memilih cabang usaha tani yang sesuai dengan minat, pengetahuan dan ketrampilan serta latar belakang teknis, sosial dan ekonomi daerah asalnya 6. Dipertemukan dengan pengajar untuk secara bersama untuk menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan kesempatan magang dalam hal pemondokan, konsumsi dan tata tertib. Tata Cara Pelaksanaan 1. Persiapan Para pembimbing harus aktif menyebarkan informasi pada setiap kesempatan tentang adanya peluang bagi petani untuk mengikuti pendidikan magang pada setiap pertemuan. Selanjutnya adakan inventarisasi jumlah pemagang berikut materi usaha tani yang diminati dan jumlah petani pengajar 2. Pelaksanaan • Pendidikan magang sebaiknya dilaksanakan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan dipelajari sedang berlangsung • Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan
  • 13. • Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan dengan kemampuan petani pengajar dalam mengajar dan fasilitas yang tersedia 3. Materi yang diajarkan Materi yang diajarkan sebaiknya berkaitan dengan fungsi seorang petani sebagai : • Pemimpin perusahaan yang mengelola usaha taninya sendiri • Tenaga pembukuan yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan analisis usaha tani • Tenaga mekanik yang menggunakan, merawat, memperbaiki alat dan mesin yang digunakan dalam berusaha tani • Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat yang mempunyai interaksi sosial dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan keluarga dan usaha taninya Evaluasi Pokok-pokok evaluasi antara lain 1. Kerjasama petani pengajar dan pembimbing 2. Kesempatan yang diberikan oleh petani pengajar kepada pemagang untuk berlatih selama magang 3. Hubungan sosial petani pengajar dan pemagang 4. Keadaan akomodasi dan konsumsi selama magang 5. Tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha tani 6. Kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa wiraswata yang tumbuh dan berkembang 7. Apresiasi dan keyakinan terhadap usaha tani sebagai sumber mata pencaharian 8. Hubungan sosial dan interaksi positif yang tumbuh atau berkembang antara sesama petani Tambahan ketrampilan, kecapan dan rasa percaya diri para petani pengajar Bimbingan Lanjutan 1. Memantau perkembangan pemagang setelah kembali ketempat asal 2. Membina keakraban lebih lanjut antar pemagang dan petani pengajar 3. Membimbing usaha tani eks pemagang 4. Memotivasi eks pemagang untuk menjadi pengajar di daerahnya TEMU KARYA Pengertian Pertemuan antara petani untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan ketrampilan maupun pengetahuan untuk diterapkan. Tujuan
  • 14. 1. Terbukanya kesempatan tukar-menukar pengalaman & ketrampilan 2. Tersalurannya teknologi dikalangan petani secara langsung & lebih cepat 3. Memperluas cakrawala berfikir terhadap sesuatu hal yang dibicarakan 4. Mendidik berfikir secara skematis 5. Belajar untuk dapat mengendalikan diri 6. Meningkatkan keakraban Manfaat 1. Menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri & swadaya petani dalam penerapan teknologi pertanian 2. Mudah meyakinkan petani lainnya dalam penerapan teknologi yang dianjurkan Pemilihan dan Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian A. Beberapa pertimbangan dalam PemilihanPertanian • Sasaran (tingkat PSK sasaran, tingkat pendidikan, tujuan yang akan dicapai, sosial budaya dan lain lain. • Sumber daya dan kelengkapannya (kemampuan penyuluh pertanian, materi, sarana dan biaya penyuluhan pertanian) • Potensi wilayah /keadaan daerah (musim, jenis usaha tani, dan kondisi lapangan • Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah B. Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian • Identifikasi Kebutuhan • Analisa sasaran • Merumuskan tujuan • Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN PERTANIAN PARTISIPATIF. A. Pengertian, Tujuan dan Prinsip Prinsip Penyuluhan Pertanian Paradigma baru penyuluhan pertanian menuntut agar penyuluhan pertanian difokuskan kembali kepada petani dan keluarganya pelaku pembangunan pertanian. Dengan demikian kedudukan petani dan keluarganya dalam pembangunan pertanian adalah sebagai pelaku utama dan sebagai subyek bukan obyek. Penyuluh pertanian merupakan bagian dari sistim pembangunan pertanian dan merupakan upaya membangun kemampuan masyarakat secara persuasif edukatif seyogyanya dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian secara baik dan benar. Dengan demikian penggunaan metode penyuluhan pertanian partispatif yng berfokus kepada kepentingan dan aspirasi petani dan keluarganya mutlak diterapkan guna mewujudkan keberdayaan petani dan keluarganya dalam memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan mereka secara mandiri dan berkelanjutan.Untuk itulah dipandang perlu menggalakan dan mensosialisasikan penerapan pendekatan penyuluhan pertanian partisipatif secara lebih luas dengan kembali penyuluhan pertanian kepada petani 1. Pengertian
  • 15. Pengertian penyuluhan pertanian partisipatif adalah pendidikan luar sekolah ( non formal ) bagi petani beserta keluarganya serta anggota masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayahnya 2. Prinsip-prinsip 1. Menolong diri sendiri Prinsip menolong diri sendiri memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipasif membangun kapasitas dan kemampuan petani beserta keluarganya dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki untuk menolong diri sendiri tanpa harus menunggu bantuan orang lain atau tergantung kepada pihak luar. 2. Partisipasi Memberikan penyuluhan partisipasif melibatkan petani beserta keluarganya mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi. Wujud keterlibatan tersebut adalah kesadaran dan kemauan mereka untuk datang, mendengar, berkomunikasi searah, berkomunikasi dua arah, membangun kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama, membuat keputusan, berbagi resiko, bermitra, sampai mampu mengelola sendiri 3. Kemitrasejajaran Memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan berdasarkan atas kesamaan kedudukan antara penyuluh dengan petani dan keluarganya. Dengan demikian penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan sebagai mitra sejajar petani dan keluarganya. 4. Demokrasi Memberi landasan bahwa dalam penyuluhan pertanian partisipatif seluruh kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, sampai evaluasi diselenggarakan dari petani oleh petani dan untuk petani. 5. Keterbukaan Memberikan landasan bahwa dalam penyuluhan partisipatif seluruh kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi diselenggarakan secara terbuka. Setiap petani mempunyai akses yang sama untuk mendapatkan informasi sehingga timbul rasa saling percaya dan kepedulian besar 6. Desentralisasi Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dititikberatkan pada daerah kabupaten / kota dengan melaksanakan otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. 7. Keswadayaan Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi diselenggarakan atas dasar swadaya petani & keluarganya yang diwujudkan dengan cara menyumbangkan tenaga & material yang mereka miliki untuk melaksanakan semua kegiatan. 8. Akuntabilitas Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dipantau dan diawasi oleh petani beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya. 9 . Menemukan sendiri Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif bukan hanya sekedar transfer paket teknologi untuk diadopsi oleh petani beserta keluarganya sebaliknya penyuluhan partisipatif
  • 16. ditujukan untuk memperkuat kapasitas masyarakat tani setempat dalam proses penciptaan dan pengembangan inovasi melalui kegiatan studi / kajian yang dilakukan oleh mereka sendiri dan penggalian informasi mengenaik aspek biofisik (agroklimat), sosial dan ekonomi sampai dengan penyebarluasan pengetahuan, pengalaman dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan potensi wilayah masing masing. Termasuk juga disini kemampuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan kearifan lokal. Kegiatan ini selanjutnya dimaksudkan untuk membuat rencana kegiatan kelompok, rencana kegiatan desa, kecamatan serta kabupaten. 10. Membangun pengetahuan Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan untuk memperkuat kegiatan wadah / keras belajar petani secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, sikap, dan perilaku positif, membangun etos kerja keras, produktif, efisien, disiplin dan jiwa serta semangat kewirausahaan yang pandai melihat dan memanfaatkan peluang serta pantang menyerah atau putus asa. 11. Kerja sama dan Koordinasi Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan atas dasar kerja sama dan koordinasi yang intensif baik diantara peneliti, penyuluh, dan petani beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya maupun dengan pihak-pihak terkait. Kerja sama dan koordinasi ini dilakukan secara perorangan maupun melalui kelembagaan baik perusahaan swata, LSM, Perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian. Dinas-dinas lingkup dan luar sektor pertanian maupun lainnya. Kerja sama dan koordinasi ini dilaksanakan secara terpadu dan berorientasi kepada kebutuhan petani beserta keluarganya sehingga memberi efek saling memperkuat bagi upaya pemberdayaan petani dan keluarganya. Dalam kenyataannya peran penyuluh mengalami gelombang pasang surut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutannya. Pada saat dimana suatu program pembangunan didominasi oleh peran pemerintah dan peran masyarakat sipil lemah, maka penyuluhan lebih ditetapkan sebagai usaha mengendalikan atau memanipulasi lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi orang-orang tertentu untuk mau merubah pola perilakunya untuk memperbaiki mutu kehidupan mereka. Sebaliknya jika peran masyarakat sipil kuat dan ditempatkan sebagai subyek sasaran penyuluhan, maka penyuluhan tidak lain adalah pemberdayaan sasaran penyuluhan tersebut. B. PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan pendidikan dengan tujuan untuk mengubah perilaku klian (petani dan keluarga) sesuai dengan yang direncanakan atau diinginkan yakni upaya pemberdayaan klien agar lebih berdaya secara mandiri. Untuk mencapai maksud tersebut kegiatan penyuluhan harus dapat menimbulkan perubahan perilaku petani dan keluarganya. Dalam kegiatan penyuluhan seorang penyuluh pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian materi-materi penyuluhan yang diperlukan oleh petani beserta keluarga.Untuk itu seorang penyuluh harus bisa memilih dan menerapkan cara atau metode apa yang digunakan untuk menyampaikan materi penyuluhan. Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh Penyuluh Pertanian kepada petani beserta keluarga agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu alasan mengapa kita menggunakan metode penyuluhan pertanian adalah sasaran yang akan diberi penyuluhan pertanian cukup beragam baik pada tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya. Dengan keragamannya sasaran tersebut maka perlu dipilih dan digunakan metode penyuluhan pertanian yang sesuai dengan kondisi
  • 17. sasaran. Tujuan penggunaan metode penyuluhan penyuluhan pertanian adalah untuk membantu para penyuluh pertanian dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan Sebelum menerapkan Metode penyuluhan pertanian partisipatif seorang penyuluh pertanian perlu memahami prinsip-prinsip metode penyuluhan pertanian yang dijadikan landasan memilih metode yang tepat bahwa ada 5 prinsip metode penyuluhan pertanian yaitu : 1. Pengembangan untuk berfikir kreatif Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, seorang penyuluh pertanian harus mampu memilih metode yang tepat yang dapat mengembangkan daya nalar dan kreativitas petani dan keluarganya. Dengan metode tepat diharapkan bisa dihasilkan petani yang mampu dengan upaya sendiri mengatasi masalahnya yang dihadapi dan mampu mengembangkan kreativitas untuk memanfaatkan setiap peluang dan potensi yang ada untuk memperbaiki mutu hidup 2. Lokasi kegiatan petani Dalam kegiatan rutinitasnya, petani sibuk dengan kegiatan usahataninya sehingga kadang kala mereka tidak suka diganggu. Untuk itu kegiatan penyuluh pertanian sebaiknya menerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal petani bekerja. Beberapa keuntungan dari penerapan metode di lingkungan petani bekerja antara lain ; a) tidak mengganggu kegiatan rutinitas petani, b) dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata masalah lingkungan kerja petani dan, c) penyuluh pertanian dapat memahammi betul keadaan sasaran yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidupnya 3. Keterikatan dengan lingkungan sosial Setiap petani akan berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya dimana mereka tinggal. Kegiatan penyuluh pertanian akan lebih efisien jika dilaksanakan hanya kepada masyarakat petani terutama yang diakui lingkungan sebagai panutan yang baik 4. Keakraban hubungan dengan petani Keakrabanan hubungan antara penyuluh pertanian dengan petani beserta keluarganya merupakan satu hal yang sangat penting dalam kelancaran penyelengaraan penyuluhan pertanian. Dengan keakraban akan tercipta suatu keterbukaan mengemukakan masalah dan mengemukan pendapat serta saran-saran yang disampaikan. Penyuluh pertanian dapat diterima dengan senang hati tanpa ada prasangka dan merasa dipaksa 5. Terciptanya perubah Tujuan penyuluhan pertanian adalah mengubah perilaku petani dan keluarganya baik pengetahuan sikap maupun ketrampilan. Dalam kaitan ini metode penyuluhan pertanian diterapkan harus mampu merangsang petani untuk selalu siap dan senang hati atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri mau melakukan perubahan demi perbaikan hidupnya PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN A. Berdasarkan Teknik Komunikasi 1. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communication), metode langsung digunakan waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog dengan petani dan keluarganya. contohnya demonstrasi, ceramah, kursus tani, obrolan sore. Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan dan mengakrabkan hubungan antara penyuluh dan sasaran. Dalam kondisi terbatasnya personalia, kurangnya transport, terbatasnya biaya, maka metode ini dianggap mahal. 2. Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication), metode ini megunakan penyampaian pesan melalui perantara (medium atau media) contohnya;
  • 18. media cetak (brosur, majalah, surat kabar, dsb), media elektronik (radio, televisi, dsb), media pertunjukan atau sandiwara, pameran dll. Metode tidak langsung dapat menolong banyak sekali apabila metode langsung tidak memungkinkan digunakan terutama dalam upaya menarik perhatian dan menggugah hati sasaran. Siaran lewat radio dan televisi dapat menarik perhatian bila ditangani secara tepat. Pameran yang baik diselenggarakan akan memberikan kesan yang lama dan meyakinkan. demikian pula halnya dengan pertunjukan film dan slide, yang sekaligus dapat memberikan hiburan dan pengetahuan umum kepada masyarakat di pedesaan. B. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai 1. Pendekat Perorangan ; digunakan untuk berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan masing-masing orangnya. Hasil survey membuktikan bahwa metode perorangan ini memberi pengaruh 17%-18% terhadap semua metode. Contohnya kunjungan ke rumah, ke sawah, ke kantor, pengiriman surat atau melalui telepon. Dalam banyak hal hubungan perseorangan diperlukan agar petani menerapkan rekomendasi yang dianjurkan 2. Pendekatan kelompok; digunakan untuk menyampaikan pesan kepada kelompok. Metode ini sesuai dengan keadaan dan norma sosial dari masyarakat pedesaan Indonesia seperti hidup berkelompok, bergotong-royong dan berjiwa musyawarah. Metode ini dapat meningkatkan tahapan minat dan perhatian ke tahapan evaluasi dan mencoba menerapkan rekomendasi yang dianjurkan. Hasil survey membuktikan bahwa metode kelompok ini memberikan pengaruh 25% terhadap semua metode. Contoh metode ini adalah pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran, perlombaan, diskusi kelompok, kursus dll 3. Pendekatan massal digunakan untuk menyampaikan pesan langsung atau tidak langsung kepada banyak orang sekaligus pada waktu hampir bersamaan. Metode ini digunakan untuk menarik minat dan perhatian masyarakat akan suatu rekomendasi usaha tani. Hasil survey membuktikan bahwa metode massal ini memberikan pengaruh 37% terhadap semua metode. contohnya pidato dalam pertemuan besar, siaran pedesaan, lewat radio atau tv, pertunjukan wayang, sandiwara atau dagelan, penyebaran bahan cetakan, penempelan poster, pembentangan spanduk, dll. Adapun sebanyak 19% disebabkan pengaruh tidak langsung seperti informasi antar tetangga, percakapan/obrolan, kunjungan dan memperhatikan sesuatu di pinggir jalan. Sebagai kesimpulan dapat dikemukan bahwa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian yang baik perlu digunakan berbagai macam metode. C. Berdasarkan Indera Penerima 1. Penglihatan/Visual (pesan diterima melalui penglihatan) contoh ; • Publikasi barang cetakan, gambar, poster • Pertunjukanfilm bisu dan slide tanpa penjelasan lisan • Pameran tanpa penjelasan lisan, surat menyurat, 2. Pendengaran/Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran) contoh;il • Siaran radio, tape recorder, • Hubungan telephone
  • 19. • Pidato, ceramah 3. Kombinasi/Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan • Pertunjukan film bersuara • Siaran televisi, wayang, sandiwara • Demonstrasi, kursus (di kelas & praktek) • Pameran • Karyawisata Anita Gamadi dlm bukunya "Penyuluhan kepada Rakyat Tani" menyatakan bahwa penangkapan pesan dari mendengarkan saja (10%) hasil penangkapan dari melihat (50%) sedangkan hasil penangkapan dari mengerjakan sendiri (90%). Mardikanto (1993) menggolongkan metode penyuluhan pertanian berdasarkan pendekatan proses komunikasi sebagai berikut ; 1. Berdasarkan media yang digunakan • Media lisan, melalui komunikasi langsung seperti tatap muka dan ceramah • Media cetak seperti folder, brosur dan majalah • Media terproyeksi seperti melalui siaran tv dan pertunjukan film 2. Berdasarkan sifat hubungan penyuluh pertanian dan sasaran • Komunikasi langsung seperti tatap muka dan anjangsana • Komunikasi tidak langsung seperti melalui surat dan penggunaan media 3. Berdasarkan psiko sosial sasaran • Pendekatan perorangan seperti kunjungan/anjangsana • Pendekatan kelompok seperti kursus tani dan pertemuan kelompok • Pendekatan massal seperti pemutaran film dan pameran • BAB I • PENDAHULUAN • a. Latar Belakang • Penyuluhan pertanian di butuh kan untuk memberikan penerangan yang di butuhkan oleh petani,pendekatan yang di berikan oleh penyuluh ada yang bersifat botton-up dan top down • Pada awal nya pendekatan yang di berikan oleh penyuluh ke pada petani banyak yang bersifat top down ( pendekatan dari atas/kebijakan pemerintah yang dirasa perlu di lakukan oleh petani) hal ini di lakukan untuk untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negei yang dirasakan harga produk nya cukup mahal/menguntungkan.
  • 20. • Kebijakan umum pembangunan pertanian dewasa ini mengacu pada pendekatan dari bawah (buttom-up approach). Pendekatan ini harus dilakukan oleh petani langsung meninjau kebutuhan,permasalahan para petani di lapangan dan bagaimana penyuluh dapat memenuhi kebutuhan petani di lapangan. Hal ini ditujukan dalam rangka mendukung realisasi dan memberikan arah pembangunan yang sejalan dengan rencana pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi. Dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia pertanian, peranan penyuluhan pertanian dan pelatihan sangat penting dan strategis. • Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan berbagai metode penyuluhan pertanian ditujukan untuk memberdayakan petani dan kelompok tani agar mampu memecahkan sendiri masalah usahatani yang dihadapinya. • Pengembangan metodologi yang bersifat partisipatif memberikan proses belajar bagi petani untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah, serta peluang yang mereka miliki sendiri. Dengan demikian akan lebih merespon kebutuhan dan aspirasi petani maupun para penyuluh pertanian di tingkat lapangan. Salah satu metode yang dikembangkan adalah Metodologi Penyuluhan Pertanian Partisipatif (MP3).** • MP3 yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan lokal.** • Dengan pelatihan (MP3), para penyuluh pertanian akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pekerjaan sehari-hari penyuluh pertanian menjadi bagian dan subyek pelatihan. Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan petani, melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan usahatani di lapangan.** • Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis mencoba bagai mana supaya metode penyuluhan pertanian partisipatif dapat terlaksana dengan baik dan
  • 21. sesuai harapan oleh karena itu perlu adaya pengembangan-pengembangan metode yaitu menyamakan presepsi antara petani dan penyuluh terhadap kegiatan yang dilakukan sehingga tidak ada yang melepas tanggung jawabnya masing masing • Adapun alasan penulis memilih judul “metode penyuluhan pertanian partisipatif” adalah • a. bagai mana cara nya supaya penyuluh dan petani tidak melepas tanggung jawab atau kegiatan yang sedang berjalan. • b. bagai mana supaya para penyuluh dapat meningkatkan kinerjanya lebih banyak dilapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan petani. • c. Penyuluh mampu mengumpulkan dan meng-analisis aspek spesifik • lokalita yang terbaik dan menguntungkan untuk dimanfaatkan oleh petani dan • kelompok tani lain.** • d. bagaimana supaya para penyuluh tidak hanya berpartisipasi diwilayah kerjanya saja tetapi juga ada kerja sama dengan penyuluh dan petani dari daerah lain. • e. Melakukan pertukaran informasi dan mengadopsi informasi-informasi yang nerguna bagi petani di dalam wilayah kerja • b. Tujuan • Tujuan penulisan laporan pengembangan metode penyuluhan pertanian partispatif adalah: • 1. Untuk memberikan pandangan bagai mana hubungan penyuluh dan petani dilapangan terntang apakah ada kegiatan pembelajaran atau dorongan dari penyuluh kepada petani secara sadar untuk meningkatkan partisipasi petani. • 2. Untuk melakukan penelitian bagai mana cara meningkatkan metode penyuluhan pertanian partisipatif yang sudah dilaksanakan supaya dapat dipertahankan untuk masa yang akan datang. • 3. Untuk memberikan gambaran permasalahan yang dihadapi tentang kurang nya tanggung jawab penyuluh untuk memberikan kegiatan dilapangan . • • • BAB II
  • 22. • Tinjauan pustaka • Untuk meningkatkan metode penyuluhan pertanian partisipatif adalah dengan memberikan pelatihan kesadaran, kekritisan dalam memahami kebutuhan petani dan tanggung jawab kepada penyuluh • Tujuan pelatihan yang hendak dicapai dalam peningkatan metode penyuluhan partisipatif adalah • a. Meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian dalam menggali • dan menganalisis potensi petani dan kelompok tani setempat sebagai sumber • informasi. • b. Memotivasi penyuluh pertanian agar lebih kompeten dan • mandiri dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya. • c. Mengembangkan metode penyuluhan pertanian secara • partisipatif dengan memenfaatkan informasi inovasi yang dikembangkan petani • untuk membantu pemecahan masalah usaha petani. • Keluaran yang diharapkan setelah terlaksananya pelatihan adalah: • a. Tersusunnya kumpulan informasi petani maju dan kelompok • tani unggulan yang dapat digunakan sebagai bahan referensi, bukan hanya untuk peserta pelatihan, tetapi juga untuk pertanian lain. • b. Tersusunya materi penyuluhan pertanian yang dapat • dimanfaatkan dalam aktivitas penyuluhan, baik oleh dirinya maupun penyuluh • pertanian lain. • c. Tersusunnya rencana kerja penyuluh berdasarkan kebutuhan • petani yang men-cakup penggalian informasi, penyu-sunan dan penerapan materi penyuluhan pertanian.** • Azas Pelatihan yang diberikan: • a. Partisipatif • Melibatkan semua elemen masyarakat pertanian setempat dalam setiap aktifitas kegiatan yang dapat meningkatkan SDM mereka sehingga mereka dapat bekerja mandiri dalam aktifitas pertanian yang akan datang • b. Pendekatan dari bawan (buttom-up) • Pendekatan ini harus dilakukan oleh petani langsung meninjau kebutuhan,permasalahan para petani di lapangan dan bagaimana penyuluh
  • 23. dapat memenuhi kebutuhan petani di lapangan. Hal ini ditujukan dalam rangka mendukung realisasi dan memberikan arah pembangunan yang sejalan dengan rencana pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi • Approach) dan belajar melalui pengalaman (Experientia Learning Cycle). • c. Pendekatan positif (positive Approach) • Menerima semua keluhan dan memberikan dorongan yang membangun • d. Pelatihan dalam pelaksanaan tugas kerja (On-the Job Training). • Melakukan trening untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh tentang situasi dan kondisi dilapangan • e. Tepat sasaran informasi • Memberikan informasi penyuluhan harus tepat pada petani yang membutuhkan dan dengan masalah yang sesuai. • f. Akrab dan kekeluargaan • bersikap non formal dengan para petani di lapangan sehingga petani tidak terlalu kaku kepada penyuluh • Metode Pelatihan: • Pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan pendidikan orang dewasa (andragogy). Semua proses berlatih-melatih dilakukan secara partisipatif dengan menggabungkan berbagai metode, antara lain: • a. Ceramah/kuliah • b. Diskusi kelompok/diskusi pleno • c. Presentasi/penyaji • d. Sumbang saran (brainstorming) • e. Ungkapan pengalaman • f. Wawancara • g. Observasi • h. Kunjungan lapangan • i. Penugasan • j. Praktek lapangan** PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP METODE PENYULUHAN PERTANIAN
  • 24. 1:05 AM Penyuluh Perikanan 4 comments A. Pengertian Renungkanlah, arti penyuluhan pertanian; dan sehubungan dengan ituapakah yang Anda ketahui tentang tujuan dan prinsip metoda penyuluhanpertanian?Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan di luar sekolah (non formal), bagi petani dan keluarganya agar berubah perilakunya untuk bertani lebihbaik (better farming), berusahatani lebih menguntungkan (better bussines), hiduplebih sejahtera ( better living ), dan bermasyarakat lebih baik (better community )serta menjaga kelestarian lingkungannya (better environment ). Dengan pencanangan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutananpada tanggal 11 Juni 2005 oleh Presiden RI, menyebabkan terjadinya perubahanpengertian penyuluhan pertanian. Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K), artipenyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelakuusaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinyadalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber dayalainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalampelestarian fungsi lingkungan hidup.Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknikpenyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani besertakeluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, maudan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru). Sedangkan teknik penyuluhanpertanian dapat didefinisikan sebagai keputusan – keputusan yang dibuatoleh sumberatau penyuluh dalam memilih serta menata simbul dan isipesan menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan sertamenentukan bentuk penyajian pesan. B. Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajarseseorang karena panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal in dinyatakan oleh Socony Vacum Oil Co. Yang di dalam penelitiannya memperolehhasil sebagai berikut: 1% melalui indera pengecap, 1,5% melalui indera peraba,3% melalui indera pencium, 11% melalui indera pendengar dan 83% melalui indera penglihat. Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prosesuntuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melaluiserangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut: 1. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yangditawarkan oleh penyuluh 2. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginanuntuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatuyang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh. 3. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yangtelah diketahui informasinya secara lebih lengkap. 4. Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala keciluntuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yanglebih luas. 5. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkanpenilaian dan uji coba yang telah dilakukan/diamati sendiri. Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah: 1) agar penyuluhpertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yangtepat dan berhasil guna,
  • 25. 2) agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku petanidan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna. C. Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan Pertanian Prinsip merupakan suatu pernyataan mengenai kebijaksanaan yangdijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan dilaksanakansecara konsisten. Dalam kegiatan penyuluhan, prinsip menurut Leagans (1961)menilai bahwa setiap penyuluh dalam melaksanakan kegiatannya harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang sudah disepakati agar dapatmelakukan pekerjaannya dengan baik. Mardikanto (1999) menyatakan bahwa merujuk pada pemahaman penyuluhanpertanian sebagai proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam penyuluhanpertanian sebagai berikut: 1. Mengerjakan; artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak mungkinmelibatkan masyarakat untuk menerapkan sesuatu. 2. Akibat; artinya kegiatan pertanian harus memberikan dampak yang memberipengaruh baik. 3. Asosiasi; artinya kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan kegiatanlainnya. Misalnya apabila seorang petani berjalan di sawahnya kemudianmelihat tanaman padinya terserang hama, maka ia akan berupaya untukmelakukan tindakan pengendalian. Lebih lanjut Dahama dan Bhatnagar dalam Mardikanto (1999)mengemukakan bahwa yang mencakup prinsip-prinsip penyuluhan pertanian: 1. Minat dan kebutuhan; artinya penyuluhan akan efektif jika selalu mengacukepada minat dan kebutuhan masyarakat, utamanya masyarakat tani. 2. Organisasi masyarakat bawah; artinya penyuluhan akan efektif jika mampumelibatkan organisasi masyarakat bawah dari setiap keluarga petani. 3. Keraguan budaya; artinya penyuluhan harus memperhatikan adanyakeragaman budaya. 4. Perubahan budaya; artinya setiap penyuluhan akan mengakibatkanperubahan budaya. 5. Kerjasama dan partisipasi; artinya penyuluhan hanya akan efektif jikamenggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalammelaksanakan program-program penyuluhan yang telah dicanangkan. 6. Demokrasi dalam penerapan ilmu; artinya dalam penyuluhan harus selalumemberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menawar setiap alternatif. 7. Belajar sambil bekerja; artinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian harusdiupayakan agar masyarakat dapat belajar sambil berbuat, atau belajar daripengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan. 8. Penggunaan metode yang sesuai; artinya penyuluhan harus dilakukandengan penerapan metode yang selalu disesuaikan dengan kondisilingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan nilai sosial budaya. 9. Kepemimpinan; artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan yang hanyabertujuan untuk kepuasan sendiri, tetapi harus mampu mengembangkankepemimpinan. 10. Spesialis yang terlatih; artinya penyuluh harus benar-benar orang yang telahmengikuti latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai denganfungsinya sebagai penyuluh 11. Segenap keluarga; artinya penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagaisatu kesatuan dari unit sosial. Selanjutnya, Mardikanto (2006) mengemukakan bahwa prinsip-prinsipdalam metode penyuluhan pertanian, meliputi:
  • 26. 1. Upaya Pengembangan untuk berpikir kreatif:Prinsip ini dimaksudkan bahwa melalui penyuluhan pertanian harus mampumenghasilkan petani-petani yang mandiri, mampu mengatasi permasalahanyang dihadapi dan mampu mengembangkan kreativitasnya untukmemanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahui untuk memperbaikimutu hidupnya. 2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran:Prinsip ini akan mendorong petani belajar pada situasi nyata sesuaipermasalahan yang dihadapi. 3. Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya:Prinsip ini mengingatkan kepada penyuluh bahwa keputusan-keputusan yangdiambil petani dilakukan berdasarkan lingkungan sosialnya. 4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran:Keakraban hubungan antara penyuluh dan sasaran memungkinkan terciptanyaketerbukaan sasaran dalam mengemukakan masalahnya. 5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan. Metoda yang diterapkan harus mampu merangsang sasaran untuk selalu siap(dalam arti sikap dan pikiran) dan dengan sukahati melakukan perubahan-perubahandemi perbaikan mutu hidupnya sendiri, keluarganya dan masyarakatnya. Terjadinya perubahan ” context dan content ” pembangunan pertanian dalam erareformasi, mengakibatkan terjadi pula perubahan sasaran dalam penyuluhanpertanian. Perubahan tersebut memberi pengaruh yang sangat besar karena saat initidak hanya petani dijadikan sebagai sasaran utama (objek) kegiatan penyuluhan tapi melibatkan pula stakeholder yaitu pelaku agrobisnis. Jadi, penyuluhan pertanian merupakan suatu upaya atau proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan petani. Secara khusus, penerapan penyuluhanpertanian dalam era disentralisasi (lokalita) sebagaimana yang diamanatkan oleh UUNomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, Pusat Pengembangan Penyuluhan (Pusbangluh) Pertanian mengeluarkan kebijakan tentang pelaksanaan penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang bersifat partisipatif yaitu,pendidikan nonformal bagi petani dan masyarakat melalui upaya pemberdayaan dan kemampuan memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah masing- masing dengan prinsip kesetaraan dan kemitraan, keterbukaan, kesetaraankewenangan, dan tanggung jawab serta kerja sama, yang ditujukan agar merekaberkembang menjadi dinamis dan berkemampuan untuk memperbaiki kehidupan danpenghidupannya dengan kekuatan sendiri. D. Rangkuman Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknikpenyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani besertakeluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau danmampu menerapkan inovasi (teknologi baru). Tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah: 1) agar penyuluh pertanian dapatmenetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasilguna, 2) agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkanperubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggotakeluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna.Prinsip-prinsip metode dan teknik penyuluhan pertaniana. Pengembangan untuk berpikir kreatifb. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaatc. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnyad. Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaate. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan
  • 27. Sumber referensi: Kementerian Pertanianbadan, Pengembangan Sdm Pertanian sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian