Dokumen tersebut membahas metode penyuluhan pertanian partisipatif yang bertujuan untuk memberdayakan petani dan masyarakat pertanian lainnya. Beberapa metode yang dijelaskan meliputi kunjungan, demonstrasi, kaji terap, dan kursus tani, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
PPT INI BERJUDUL UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN, TUGAS DARI MATA KULIAH TEKNOLOGI INOVASI PENYULUHAN PERTANIAN. KELAS III C, PROGRAM STUDY PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN. POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG.
Materi kuliah tentang rancangan acak lengkap. Lihat lebih banyak di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.co.id/2015/12/materi-kuliah-semester-5.html
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...Ana Puja Prihatin
Skripsi dengan judul “Hubungan Penyuluhan Pertanian dengan Produktivitas Kerja Petani Sayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi” oleh Ana Puja Prihatin, NIM D1B012062 telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 Oktober 2016 dihadapan Tim Penguji yang terdiri dari :
Ketua : Ir. Yusma Damayanti, M.Si.
Seketaris : Ir. Jamaluddin, M.Si.
Penguji Utama : Ir. Arsyad Lubis, M.Si.
Penguji Anggota : 1. Aprollita, S.P, M.Si.
2. Tri Suratno, S.Kom, M.Kom.
PPT INI BERJUDUL UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN, TUGAS DARI MATA KULIAH TEKNOLOGI INOVASI PENYULUHAN PERTANIAN. KELAS III C, PROGRAM STUDY PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN. POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG.
Materi kuliah tentang rancangan acak lengkap. Lihat lebih banyak di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.co.id/2015/12/materi-kuliah-semester-5.html
PPT SIDANG SKRIPSI HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA P...Ana Puja Prihatin
Skripsi dengan judul “Hubungan Penyuluhan Pertanian dengan Produktivitas Kerja Petani Sayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi” oleh Ana Puja Prihatin, NIM D1B012062 telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 Oktober 2016 dihadapan Tim Penguji yang terdiri dari :
Ketua : Ir. Yusma Damayanti, M.Si.
Seketaris : Ir. Jamaluddin, M.Si.
Penguji Utama : Ir. Arsyad Lubis, M.Si.
Penguji Anggota : 1. Aprollita, S.P, M.Si.
2. Tri Suratno, S.Kom, M.Kom.
Penyuluhan pertanian ini merupakan Bahan ringkasan selama Kuliah Penyuluhan dan sistem Informasi pertanian milik saya pribadi dan catatan dari Wikepedia
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdfMajubinangunGapoktan
Bagi para mahasiswa pertanian dan peternakan yang ingin memiliki pengalaman terjun langsung ke lapangan sekaligus berkontribusi untuk meningkatkan kualitas ketersediaan pangan di Indonesia, dapat bergabung di program Bertani Untuk Negeri Batch 6.
Bertani Untuk Negeri merupakan sebuah program dari Edufarmers untuk mengembangkan serta mendorong kemajuan sektor pertanian dan peternakan dengan memberdayakan generasi muda Indonesia.
Saat ini program Bertani Untuk Negeri telah memasuki batch ke 6. Peserta program berasal dari mahasiswa/i perguruan tinggi seluruh Indonesia di bawah naungan Kemendikbudristek program Magang dan Studi independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka.
Daftar Komoditas & Lokasi Penempatan
Dalam program Bertani Untuk Negeri Batch 6 terdapat 6 jenis komoditas yang akan dibuka:
Ayam Broiler (untuk program studi dan jurusan peternakan) - area lokasi kegiatan Makassar, Sulawesi Selatan
Ayam Layer (untuk program studi dan jurusan peternakan) - area lokasi kegiatan Blitar, Jawa Timur
Jagung (untuk program studi dan jurusan pertanian) – area lokasi kegiatan Palu, Sulawesi Tengah
Cabai (untuk program studi dan jurusan pertanian) - area lokasi kegiatan Cianjur, Jawa Barat
Kopi (untuk program studi dan jurusan pertanian) - area lokasi kegiatan Silangit, Sumatera Utara
Kakao (untuk program studi dan jurusan pertanian) - area lokasi kegiatan Palu, Sulawesi Tengah
Syarat Pendaftaran
Mahasiswa perguruan tinggi aktif yang minimal di tahun ketiga (memasuki semester 6);
Berasal dari program studi yang berhubungan dengan Peternakan atau Pertanian;
Memiliki motivasi besar untuk memajukan industri agrikultur di Indonesia;
Memiliki pengalaman organisasi/kepanitiaan, khususnya posisi koordinator/kepala divisi ke atas;
Memiliki pengalaman bekerja atau magang (merupakan nilai tambah);
Mampu berkomunikasi dan membangun hubungan baik dengan warga desa;
Mampu berinisiatif dan bekerja secara mandiri dengan pengawasan minimal;
Berkomitmen untuk mendedikasikan waktu secara penuh selama 5 bulan untuk mengikuti program;
Bersedia untuk ditempatkan di desa lokasi selama program berlangsung;
Bersedia untuk ditempatkan di lokasi program; yaitu di desa-desa area Jawa Timur, Makassar, Palu (sesuai program yang diikuti) selama masa program (5 bulan).
METODE PENYULUHAN PERTANIAN by Kharida Ainisa Rahmahtani57
Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi oleh para penyuluh kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru).
Konseling Perorangan (KP) merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan interaksi langsung antara klien dan Konselor, membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF
• Penyuluhan Pertanian Partisipatif :
Pendidikan luar sekolah (non formal) bagi petani, nelayan beserta keluarganya serta anggota
masyarakat pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan kemampuan
untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayahnya.
Prinsip-prinsip
1. Menolong diri sendiri
2. Partisipasi
3. Kemitrasejahteraan
4. Demokrasi
5. Keterbukaan
6. Desentralisasi
7. Akuntabilitas
8. Menemukan Sendiri
9. Kerja sama & koordinasi
• Metode Penyuluhan Pertanian
Cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui saluran / media
komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan
membiasakan diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
• Tujuan
Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta
keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa
menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.
Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan
1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
2. Lokasi kegiatan petani
3. Keterikatan dengan lingkungan sosial
4. Keakraban hubungan dengan petani
5. Terciptanya perubahan
Penggolongan Metode Penyuluhan
A. Berdasarkan Teknik Komunikasi
1. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communications)
2. Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication)
2. B. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai
1. Pendekatan perorangan
2. Pendekatan Kelompok
3. Pendekatan Massal
C. Berdasarkan Indera Penerima
1. Penglihatan/visual (pesan diterima melalui penglihatan)
2. Pendengaran / Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran)
3. Kombinasi / Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan &
pendengaran sekaligus)
Jenis-jenis Metode Penyuluhan Pertanian
a. Kunjungan l. Putar film
b. Demonstrasi m. Media cetak
c. Kursus Tani n. Rembug utama
d. Temu karya o. Mimbar
e. Temu Usaha p. Siaran Pedesaan
f. Widyawisata q. Surat menyurat
g. Perlombaan r. Temu akrab
h. Magang s. Temu Lapang
i. Pameran t. Temu tugas
j. Kampaye u. Temu usaha
k. Kaji Terap v. Temu wicara
w. Pemberian penghargaan
KUNJUNGAN (RUMAH DAN USAHA TANI)
Pengertian
Suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan petani dan keluarganya secara terencana di
rumah atau di lahan usaha taninya untuk tujuan tertentu. Bisa juga disebut anjangsana atau
anjangkarya
Tujuan
1. Berkenalan dan untuk mendapatkan kepercayaan petani dan keluarganya
2. Bertukar pikiran
3. Mengajar ketrampilan
4. Mencari atau memberi informasi secara langsung
5. Menemukan masalah-masalah yang tidak disadari oleh sasaran
Manfaat
1. Memperat hubungan antara penyuluh dengan sasaran
2. Dapat memecahkan masalah yang dihadapi sasaran secara individual
3. Dapat menjelaskan secara langsung dan terinci suatu rekomendasi
4. Dapat memantau sampai sejauh mana suatu rekomendasi telah diterapkan oleh
sasaran
3. 5. Dapat merencanakan kegiatan penyuluhan dari hati ke hati
6. Menumbuhkan kepercayaan kepada penyuluh bila anjurannya diterima
7. Mendorong petani untuk berusaha tani lebih baik karena adanya pelayanan untuk
kepentingan mereka sendiri
8. Mempercepat proses adopsi
9. Penyebaran informasi ke petani lain akan lebih cepat
Hambatan
1. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak jika dibandingkan dengan metode
lain
2. Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas
3. Kunjungan yang sering dilakukan kepada seorang petani akan menimbulkan
prasangka pada petani-petani lainnya
Hal yang harus diperhatikan
Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan suatu kunjungan
sebelum berkunjung :
1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai san kegiatan apa yang akan dilakukan selama
kunjungan
2. Perlu mengetahui keadaan petani, keluarga tani dan usahanya
3. Perlu mengetahui spesifik informasi tentang masalah yang dihadapi petani yang akan
dikunjungi
4. Rencanakan lamanya waktu kunjungan
Selama berkunjung
1. Ikuti adat istiadat atau kebiasaan setempat dalam hubungan dengan tata cara bertamu
2. Bicaralah hal-hal yang menarik perhatian
3. Biarkan petani berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong pembicaraan
4. Bicara bila petani itu bertanya
5. Harus sungguh-sungguh dalam membuat pernyataan sehingga tidak menimbulkan
keraguan pada petani
6. Hindarkanlah terjadinya perdebatan yang berkepanjangan
7. Biarkan petani merasa sebagai pemrakarsa gagasan-gagasan yang baik
8. Catat hal-hal yang tidak dapat terpecahkan selama berdikusi dengan petani
9. Bersikaplan jujur dalam mengajar maupun dalam belajar.
Bila memungkinkan bawalah bahan-bahan bacaan untuk diberikan kepada petani, Ada
baiknya merencanakan kunjungan ke beberapa petani untuk menghemat waktu dan pada
akhir kunjungan, undanglah petani untuk datang ke Balai Penyuluhan Pertanian
4. DEMONSTRASI
Pengertiang
1. Demonstrasi merupakan suatu metode untuk memperlihatkan secara nyata tentang
cara atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti mnguntungkan bagi
petani dan keluarganya
2. Teknologi yang didemonstrasikan sudah teruji baik dari mudahnya diterapkan secara
ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat diterima
Tujuan
1. Menyakinkan sasaran akan suatu cara yang lebih baik dan menguntungkan
2. Menunjukan hasil sesuatu cara baru
3. Memperlihatkan keuntungan dari suatu anjuran
4. Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan pertanian
5. Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan secara lebih nyata.
Manfaat
1. Efektif untuk mengajarkan ketrampilan
2. Menumbuhkan kepercayaan
3. Merangsang kegiatan
4. Dapat memberikan keterangan dengan fakta-fakta yang nyata
5. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Hambatan
1. Tidak dapat dipakai untuk semua kegiatan
2. Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
3. Hasilnya dapat rusak karena faktor lain.
4. Bila gagal merugikan kegiatan atau program selanjutnya
KAJI TERAP
Pengertian
Metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket
teknologi usaha tani yang telah rekomendasi sebelum di demonstrasikan dan atau dianjurkan,
yang pelaksanaannya dilakukan oleh petani maju di lahan usahataninya dengan bimbingan
penyuluh pertanian.
Tujuan
1. Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan serta kondisi usaha tani dan sosial ekonomi petani di wilayah tertentu
2. Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah direkomendasikan
secara umum.
Manfaat
5. 1. Merangsang petani maju dan petani lain untuk menerapkan paket teknologi,
2. Keberhasilan anjuran cukup besar
Kelemahan
1. Kurang dapat menyerap peserta
2. Membutuhkan biaya yang cukup besar
Pelaksanaan
1. Persyaratan ; Materi kaji terap, metode pengkajian dan penerapan, lokasi, pelaksanaan
kaji terap
2. Tatalaksana ; Persiapan (perencanaan), Pelaksanaan (musyawarah, penetapan jadwal,
penyediaan sarana, teknik budidaya, pencatatan/pelaporan, pengolahan hasil).
3. Pembinaan ; Tingkat pusat (penyusunan pedoman, pembinaan & pengendalian,
supervisi), Tingkat pronvinsi (juklak, juknis, pembinaan opersional penyelenggara,
supervisi), Tingkat kabupaten (bimbingan penyelenggara kaji terap, bimbingan teknis,
bimbingan organisasi & adminitrasi)
4. Pemantauan & Evaluasi
KURSUS TANI
Pengertian
Proses belajar mengajar yang diperuntukan bagi petani dan keluarganya termasuk juga wanita
tani dan taruna tani yang diselenggarakan secara sistimatis, teratur dan dalam jangka waktu
tertentu
Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat memecahkan masalah-masalah
yang dijumpai dalam berusaha tani
2. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan ibu tani dalam membantu
memecahkan masalah-masalah usaha tani yang dihadapi keluarganya dan bidang
kerumahtanggaan yang berkaitan erat dengan pertanian
3. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan teknologi
yang lebih menguntungkan
4. Mempersiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani yang dinamis
5. Menumbuhkan calon-calon kontak tani dan kontak wanita tani yang bersedia dan
mampu menyebarkan teknologi yang lebih menguntungkan.
6. Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani
Manfaat
Kursus tani yang diselenggarakan dengan baik, akan memberikan manfaat antara lain :
1. Menghasilkan petani yang cukup berpengetahuan, cakap dan terampil dalam
mengelola usahataninya
2. Menghasilkan ibu-ibu tani yang dapat membantu mengelola usaha tani dan
menciptakan keluarga sejahtera
3. Menghasilkan pemuda-pemudi tani yang siap menggantikan orang tua mereka sebagai
petani yang lebih maju.
6. 4. Mempercepat proses adopsi teknologi baru
5. Menciptakan keakraban penyuluh, petugas pertanian lainnya dengan petani
6. Mendorong terbentuknya kelompok tani
7. Menghasilkan kontak tani dan kelompok wanita tani
Penyelenggaraan kursus tani
Penyelenggaraan kursus tani meliputi 3 tahapan yaitu tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan
tahap evaluasi serta bimbingan lanjutan
1. Perencanaan
a. Menetapkan kebutuhan belajar ; dilakukan dengan cara
• Wawancara dengan calon peserta kursus
• Pengamatan di lapangan
• Pengumpulan informasi dari pejabat dan tokoh masyarakat setempat
• Pertemuan atau musyawarah khusus dengan calon peserta kursus
b. Merumuskan tujuan belajar
• Sasaran didik
• Perilaku yang diubah
• Materi yang diajarkan
• Lingkungan
c. Menetapkan materi pelajaran
• Berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi sesuai dengan kebutuhan belajar yang
telah ditetapkan
• Praktis dan langsung dapat memecahkan masalah sehingga akan menimbulkan
motivasi yang kuat
• Sederhana sehingga mudah dipahami
• Spesifik dan ruang lingkupnya terbatas
• Sesuai dengan keadaan teknis usaha tani dan sosial ekonomi peserta kursus
• Jumlah materi yang diajarkan terbatas sesuai dengan kemampuan peserta, tenaga
pengajar, biaya dan waktu yang tersedia
d. Menyusun rencana pengajaran
• Kursus belajar lebih terarah sesuai dengan tujuan pengajaran
• Pengajar mengetahui pokok-pokok materi yang akan diajarkan
• Peserta dapat mengetahui materi yang akan diajarkan. Dalam menyusun rencana
pengajaran sebaiknya perimbangan antara jam pelajaran teori dan praktek adalah 75%
dan 25% atau 60% dan 40%
e. Pemilihan metode pengajaran
7. Metode pengajaran yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan antara lain ;
ceramah, tanya jawah, kuliah, pemberian tugas, dan widyawisata. Metode pengajaran yang
digunakan untuk melatih ketrampilan dapat menggunakan metode demonstrasi, praktek, dan
kerja kelompok.
f. Penetapan pengajar
Pengajar dapat berasal dari petugas lingkup pertanian atau petugas lainnya sesuai dengan
materi yang telah ditentukan . Pengajar hendaknya menguasai materi yang diajarkan
memahami masalah pertanian dan dapat mengajar.
g. Penetapan peserta
Syarat utama peserta kursus tani adalah benar-benar petani, bersedia mengikuti kursus
sampai selesai dan belum pernah mengikuti yang sama. Dalam penetapan peserta, prioritas
dapat diberikan kepada petani yang berpotensi menyebarluaskan pngetahuan dan
ketrampilannya kepada petani lain dari yang tingkat kebutuhan belajar tinggi
Jumlah peserta yang ideal paling banyak 30 orang untuk setiap kursus. Untuk kelancaran.
proses belajar hendaknya peserta homogen dalam hal ini tingkat pendidikan, jenis dan tingkat
kebutuhan belajar serta usaha pokok yang dikelolanya, jika ada perbedaan hendaknya tidak
mencolok.
h. Pemilihan tempat, dan jadwal kursus
Tempat penyelenggaran kursus harus memenuhi beberapa syarat antara lain ;
• Tersedia ruang belajar yang memadai
• Mudah didatangi
• Berdekatan dengan tempat praktek
Jadwal kursus hendaknya tidak banyak mengganggu kegiatan pokok pengajar/petugas.
Karena itu sebaiknya kursus dilaksanakan pada sore atau malam hari. Lamanya kursus
tergantung dari jam pelajaran dan frekuensi pengajaran
i. Perumusan rencana evaluasi
Evaluasi belajar dilaksanakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tujuan pengajaran.
Rencana evaluasi disusun sebelum kursus dilaksanakan. Berdasarkan pelaksanaannya
evaluasi terdiri dari evaluasi awal, antara dan evaluasi akhir. Evaluasi ini hanya dilakukan
untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan peserta sebelum dan sesudah kursus.
Bila rencana telah tersusun, ada baiknya dikonsultasikan dengan pejabat pemerintah setempat
yang terlibat dalam kegiatan kursus untuk mendapatkan saran, perbaikan, dukungan dan izin
penyelenggaraan.
2. Pelaksanaan kursus
a. Persiapan
Undanglah calon peserta dan pengajar dengan undangan khusus untuk memberitahukan
tempat dan waktu kursus, rencana pelajaran dan hal-hal yang harus dipersiapkan peserta dan
pengajar.Undangan disampaikan paling lambat seminggu sebelum waktu pelaksanaan
berlangsung. siapkan pula tempat penyelenggaraan dan sarana pengajaran yang diperlukan.
b. Pemberian pelajaran
Ada 5 prinsip belajar yang harus mewarnai kegiatan mengajar dari setiap pengajar kursus
tani yaitu ;
• Belajar dengan mengerjakan
8. • Belajar dengan memecahkan masalah
• Partisipasi aktif dari peserta
• Belajar dari pengalaman
• Penggunaan pendekatan multi media
Karena itu dalam memberikan pelajaran, beberapa hal yang harus diingat oleh para pengajar
adalah :
• Menumbuhkan gairah belajar
• Memberikan kesempatan para peserta mengungkapkan pengalaman yang
berkaitan dengan materi pelajaran
• Memberikan kesempatan bertanya
• Memberikan kesempatan mencoba, bila mengajar ketrampilan
• Memberitahukan kesalahan yang dilakukan peserta dan menunjukan cara yang
benar
• Berusaha membangkitkan minat, perhatian dan keinginan untuk mengetahui
lebih lanjut materi yang diajarkan
• Mengaktifkan para peserta
c. Evaluasi dan bimbingan lanjutan
Evaluasi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diputuskan bersama. Untuk menilai
efektifitas penerapan praktis dari kursus yang telah dilaksanakan dapat dilakukan evaluasi
lapangan setelah peserta kembali ke tempat asalnya. Sebagai bukti telah mengikuti kursus
dan untuk merangsang peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti kursus, berilah tanda
surat tamat kursus tani bagi peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik. Surat tersebut
juga merupakan kebanggaan peserta.
Bimbingan lanjutan dilakukan untuk membantu lulusan menerapkan hasil belajar,
mengembangkan kepemimpinan agar dapat menyebarkan pengetahuan dan ketrampilan yang
mereka miliki serta mendapatkan data tentang manfaat kursus yang telah diselenggarakan.
Bimbingan lanjutan juga akan lebih mengakrabkan dan pengajar dengan para lulusan kursus.
Bimbingan lanjutan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan bahan bacaan, mengadakan
kunjungan, mengadakan pertemuan atau menyelenggarakan perlombaan atau lulusan.
KARYA WISATA
Pengertian
Kegiatan perjalanan secara bersama dilakukan oleh sejumlah petani untuk mempraktekan
hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu pengajaran atau melakukan suatu karya yang
bermanfaat di tempat yang dituju
Tujuan
Meyakinkan dan memberikan kesempatan kepada petani untuk melihat sendiri hasil
penerapan teknologi baru, demonstrasi, suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya serta
9. mempraktekannya dan juga untuk memperoleh pandangan dari hasil pembangunan daerah.
Manfaat
1. Memberikan motivasi kepada petani untuk melakukan sesuatu kegiatan.
2. Memberikan keakraban di antara sesama petani
3. Memperluas wawasan
4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Kelemahan
1. Biaya relatif mahal
2. Sulit untuk memenuhi keinginan semua peserta
3. Salah obyek akan menimbulkan kekecewaan
4. Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasaran
Teknis Pelaksanaan
1. Buatlah perencanaan partisipasif karya wisata yang meliputi penentuan tempat yang
akan dikunjungi, demonstrator, perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta,
pimpinan serta pejabat, yang dikunjungi.
2. Selalu mengupayakan kepentingan kelompok
3. Kesempatan seluasnya kepada peserta
4. Bantu membuat catatan
5. Atur jadwal agar tidak terlalu padat.
6. Kesempatan kepada peserta untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri
TEMU USAHA
Pengertian
Pertemuan antar petani dengan pengusaha di bidang pertanian dengan tujuan untuk tukar
menukar informasi, baik mengenai teknologi produksi maupun pemasaran untuk dapat
menumbuhkan, meningkatkan, dan memperluas terjadinya transaksi usaha.
Tujuan
1. Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha tani komesil, kerjasama usaha dan
kewiraswastaan
2. Terbukanya kesempatan menambah pengetahuan di bidang pemasaran teknologi dan
di bidang pengolahan hasil.
3. Mempromosikan dan mempercepat penggunaan barang-barang produksi dalam negeri
Manfaat
Menumbuhkan kegiatan usaha tani yang berorientasi kepada pasar sehingga keuntungan yang
diperoleh meningkat
WIDYAWISATA
Pengertian
Merupakan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani untuk belajar dengan
10. melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan sesungguhnya atau melihat suatu akibat
tidak diterapkannya teknologi yang dianjurkan di suatu tempat.
Tujuan
1. Meyakinkan sasaran dengan menyaksikan sendiri hasil penerapan suatu teknologi,
demonstrasi ketrampilan dan alat bantu
2. Membantu sasaran mengenal masalah, menumbuhkan minat dan memperhatikan serta
motivasi untuk melakukan suatu hal.
Manfaat
1. Membina keakraban,
2. Menimbulkan pengertian yang lebih jelas dan memperluas wawasan,
3. Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan,
4. Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
1. Tujuan kegiatan, materi & lokasi widyawisata & kesiapan pihak yang dikunjungi,
2. Lama kunjungan dan jadwal acara
3. Jumlah peserta dan pendamping
4. Organisasi, lengkap dengan pembagian tugas
5. Sarana dan biaya yang diperlukan
PERLOMBAAN
Pengertian
Merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan persaingan sehat antara petani dalam
mengejar suatu prestasi yang diinginkan. Kegiatan ini diperlukan untuk mendorong petani
agar mau dan mampu meningkatkan usaha taninya dan kesejahteraannya
Tujuan
1. Menarik perhatian terhadap sesuatu hal dalam usaha tani
2. Meningkatkan prestasi dalam berusaha tani
3. Menumbuhkan dan meningkatkan peran serta dalam program pembangunan
4. Menumbuhkan kegiatan kerja sama diantara petani
Manfaat
Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun ketrampilan tentang sesuatu
kegiatan yang dilombakan
Kelemahan
Apabila perencanaan kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan
MAGANG
Pengertian
11. Untuk lebih meningkatkan partisipasi petani dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan,
maka dikembangkan suatu metode belajar mengajar antara sesama petani/nelayan secara
magang.
Tujuan
1. Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan serta kecintaan petani terhadap
pekerjaannya
2. Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa kewiraswataan
3. Menumbuhkan minat dan keyakinan pemagang terhadap usaha tani sebagai sumber
pencaharian
4. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaktif positif antara
sesama petani
5. Meningkatkan ketrampilan kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam
mengajar petani lain
Manfaat
1. Lebih berhasil guna karena
• Lapangan pekerjaan sama
• Hubungan lebih akrab
• Komunikasi lebih lancar
• Pengaruh hasil belajar lebih meresap
• Kesempatan belajar mengajar lebih banyak
2. Lebih berdaya guna dibandingkan dengan metode lain karena;
• Memberi manfaat timbal balik bagi pengajar dan yang belajar
• Meminta sedikit tenaga dan waktu penyuluh
• Dapat melayani berbagai macam jenis usaha taninya
• Dapat mengikut sertakan petani dalam jumlah yang banyak
• Praktek bercocok tanam padi
3. Praktis karena
• Belajar secara langsung melalui kegiatan nyata di lapangan
• Belajar secara langsung memecahkan masalah nyata yang dihadapi
• Sarana belajar telah tersedia
Persyaratan-persyaratan
1. Persyaratan magang
• Bersedia untuk belajar
• Bersedia tinggal bersama keluarga petani, pengajar, bila berasal dari daerah lain dan
bekerja di lingkungan usaha tani pengajar.
• Bersedia mematuhi kesepakatan magang yang disetujui bersama
12. • Bersedia menyebarluaskan hasil belajar kepada petani disekitarnya
2. Persyaratan petani pengajar
• Berhasil dalam usaha taninya
• Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan lebih dari rata-rata petani pemagang
• Bersedia dan mampu mendidik para pemagang
• Pernah mengikuti kursus tani
• Bersedia dan mampu menyediakan akomodasi bila pemagang datang dari daerah lain.
3. Persyaratan pembimbing
• Menghubungkan dan mempertemukan calon pemagang dan calon pengajar
• Membimbing pengajar dalam teknik mengajar dan membantu pemagang dalam
kegiatan belajar
• Melaksanakan evaluasi dn memantau kegiatan untuk penyempurnaan pelaksanaannya
• Mendorong para petani terutama kontak tani agar secara swadaya melaksanakan
pendidikan magang untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam memajukan
masyarakat tani dan pembangunan di pedesaan
Prinsip Penyelenggaraan Magang
1. Mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari
2. Menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya
3. Mendapatkan kesempatan yang cukup untuk berlatih diri selama magang terutama
dalam memecahkan masalah yang dihadapi
4. Merasa senang dan puas terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan hasil belajar
5. Mendapat bimbingan dari pembimbing dan pengajar dalam memilih cabang usaha
tani yang sesuai dengan minat, pengetahuan dan ketrampilan serta latar belakang
teknis, sosial dan ekonomi daerah asalnya
6. Dipertemukan dengan pengajar untuk secara bersama untuk menyusun dan
menetapkan rencana kegiatan dan kesempatan magang dalam hal pemondokan,
konsumsi dan tata tertib.
Tata Cara Pelaksanaan
1. Persiapan
Para pembimbing harus aktif menyebarkan informasi pada setiap kesempatan tentang adanya
peluang bagi petani untuk mengikuti pendidikan magang pada setiap pertemuan. Selanjutnya
adakan inventarisasi jumlah pemagang berikut materi usaha tani yang diminati dan jumlah
petani pengajar
2. Pelaksanaan
• Pendidikan magang sebaiknya dilaksanakan sewaktu kegiatan usaha tani yang akan
dipelajari sedang berlangsung
• Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan
13. • Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan dengan
kemampuan petani pengajar dalam mengajar dan fasilitas yang tersedia
3. Materi yang diajarkan
Materi yang diajarkan sebaiknya berkaitan dengan fungsi seorang petani sebagai :
• Pemimpin perusahaan yang mengelola usaha taninya sendiri
• Tenaga pembukuan yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan analisis usaha
tani
• Tenaga mekanik yang menggunakan, merawat, memperbaiki alat dan mesin yang
digunakan dalam berusaha tani
• Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat yang mempunyai interaksi sosial
dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan keluarga dan usaha taninya
Evaluasi
Pokok-pokok evaluasi antara lain
1. Kerjasama petani pengajar dan pembimbing
2. Kesempatan yang diberikan oleh petani pengajar kepada pemagang untuk berlatih
selama magang
3. Hubungan sosial petani pengajar dan pemagang
4. Keadaan akomodasi dan konsumsi selama magang
5. Tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha tani
6. Kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa wiraswata yang tumbuh dan
berkembang
7. Apresiasi dan keyakinan terhadap usaha tani sebagai sumber mata pencaharian
8. Hubungan sosial dan interaksi positif yang tumbuh atau berkembang antara sesama
petani
Tambahan ketrampilan, kecapan dan rasa percaya diri para petani pengajar
Bimbingan Lanjutan
1. Memantau perkembangan pemagang setelah kembali ketempat asal
2. Membina keakraban lebih lanjut antar pemagang dan petani pengajar
3. Membimbing usaha tani eks pemagang
4. Memotivasi eks pemagang untuk menjadi pengajar di daerahnya
TEMU KARYA
Pengertian
Pertemuan antara petani untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling
mengajarkan ketrampilan maupun pengetahuan untuk diterapkan.
Tujuan
14. 1. Terbukanya kesempatan tukar-menukar pengalaman & ketrampilan
2. Tersalurannya teknologi dikalangan petani secara langsung & lebih cepat
3. Memperluas cakrawala berfikir terhadap sesuatu hal yang dibicarakan
4. Mendidik berfikir secara skematis
5. Belajar untuk dapat mengendalikan diri
6. Meningkatkan keakraban
Manfaat
1. Menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri & swadaya petani dalam penerapan
teknologi pertanian
2. Mudah meyakinkan petani lainnya dalam penerapan teknologi yang dianjurkan
Pemilihan dan Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
A. Beberapa pertimbangan dalam PemilihanPertanian
• Sasaran (tingkat PSK sasaran, tingkat pendidikan, tujuan yang akan dicapai, sosial
budaya dan lain lain.
• Sumber daya dan kelengkapannya (kemampuan penyuluh pertanian, materi, sarana
dan biaya penyuluhan pertanian)
• Potensi wilayah /keadaan daerah (musim, jenis usaha tani, dan kondisi lapangan
• Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah
B. Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
• Identifikasi Kebutuhan
• Analisa sasaran
• Merumuskan tujuan
• Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian
PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN
PERTANIAN PARTISIPATIF.
A. Pengertian, Tujuan dan Prinsip Prinsip Penyuluhan Pertanian
Paradigma baru penyuluhan pertanian menuntut agar penyuluhan pertanian difokuskan
kembali kepada petani dan keluarganya pelaku pembangunan pertanian. Dengan demikian
kedudukan petani dan keluarganya dalam pembangunan pertanian adalah sebagai pelaku
utama dan sebagai subyek bukan obyek.
Penyuluh pertanian merupakan bagian dari sistim pembangunan pertanian dan merupakan
upaya membangun kemampuan masyarakat secara persuasif edukatif seyogyanya dilakukan
dengan menerapkan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian secara baik dan benar. Dengan
demikian penggunaan metode penyuluhan pertanian partispatif yng berfokus kepada
kepentingan dan aspirasi petani dan keluarganya mutlak diterapkan guna mewujudkan
keberdayaan petani dan keluarganya dalam memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan
mereka secara mandiri dan berkelanjutan.Untuk itulah dipandang perlu menggalakan dan
mensosialisasikan penerapan pendekatan penyuluhan pertanian partisipatif secara lebih luas
dengan kembali penyuluhan pertanian kepada petani
1. Pengertian
15. Pengertian penyuluhan pertanian partisipatif adalah pendidikan luar sekolah ( non formal )
bagi petani beserta keluarganya serta anggota masyarakat pertanian lainnya melalui upaya
pemberdayaan dan pengembangan kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi wilayahnya
2. Prinsip-prinsip
1. Menolong diri sendiri
Prinsip menolong diri sendiri memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipasif
membangun kapasitas dan kemampuan petani beserta keluarganya dalam memanfaatkan
potensi sumber daya yang dimiliki untuk menolong diri sendiri tanpa harus menunggu
bantuan orang lain atau tergantung kepada pihak luar.
2. Partisipasi
Memberikan penyuluhan partisipasif melibatkan petani beserta keluarganya mulai dari
identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi. Wujud
keterlibatan tersebut adalah kesadaran dan kemauan mereka untuk datang, mendengar,
berkomunikasi searah, berkomunikasi dua arah, membangun kesepakatan untuk mencapai
tujuan bersama, membuat keputusan, berbagi resiko, bermitra, sampai mampu mengelola
sendiri
3. Kemitrasejajaran
Memberikan landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan berdasarkan atas
kesamaan kedudukan antara penyuluh dengan petani dan keluarganya. Dengan demikian
penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan sebagai mitra sejajar petani dan keluarganya.
4. Demokrasi
Memberi landasan bahwa dalam penyuluhan pertanian partisipatif seluruh kegiatan mulai dari
identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, sampai evaluasi
diselenggarakan dari petani oleh petani dan untuk petani.
5. Keterbukaan
Memberikan landasan bahwa dalam penyuluhan partisipatif seluruh kegiatan mulai dari
identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi
diselenggarakan secara terbuka. Setiap petani mempunyai akses yang sama untuk
mendapatkan informasi sehingga timbul rasa saling percaya dan kepedulian besar
6. Desentralisasi
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dititikberatkan pada daerah kabupaten
/ kota dengan melaksanakan otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
7. Keswadayaan
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi diselenggarakan atas dasar swadaya
petani & keluarganya yang diwujudkan dengan cara menyumbangkan tenaga & material yang
mereka miliki untuk melaksanakan semua kegiatan.
8. Akuntabilitas
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif mulai dari identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi dipantau dan diawasi oleh petani
beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya.
9 . Menemukan sendiri
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif bukan hanya sekedar transfer paket
teknologi untuk diadopsi oleh petani beserta keluarganya sebaliknya penyuluhan partisipatif
16. ditujukan untuk memperkuat kapasitas masyarakat tani setempat dalam proses penciptaan dan
pengembangan inovasi melalui kegiatan studi / kajian yang dilakukan oleh mereka sendiri
dan penggalian informasi mengenaik aspek biofisik (agroklimat), sosial dan ekonomi sampai
dengan penyebarluasan pengetahuan, pengalaman dan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan mereka dan potensi wilayah masing masing. Termasuk juga disini kemampuan
untuk memanfaatkan dan mengembangkan kearifan lokal. Kegiatan ini selanjutnya
dimaksudkan untuk membuat rencana kegiatan kelompok, rencana kegiatan desa, kecamatan
serta kabupaten.
10. Membangun pengetahuan
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan untuk memperkuat
kegiatan wadah / keras belajar petani secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, wawasan, ketrampilan, sikap, dan perilaku positif, membangun etos kerja keras,
produktif, efisien, disiplin dan jiwa serta semangat kewirausahaan yang pandai melihat dan
memanfaatkan peluang serta pantang menyerah atau putus asa.
11. Kerja sama dan Koordinasi
Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif diselenggarakan atas dasar kerja sama dan
koordinasi yang intensif baik diantara peneliti, penyuluh, dan petani beserta keluarganya serta
masyarakat tani lainnya maupun dengan pihak-pihak terkait. Kerja sama dan koordinasi ini
dilakukan secara perorangan maupun melalui kelembagaan baik perusahaan swata, LSM,
Perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian. Dinas-dinas lingkup dan luar sektor pertanian
maupun lainnya. Kerja sama dan koordinasi ini dilaksanakan secara terpadu dan berorientasi
kepada kebutuhan petani beserta keluarganya sehingga memberi efek saling memperkuat bagi
upaya pemberdayaan petani dan keluarganya. Dalam kenyataannya peran penyuluh
mengalami gelombang pasang surut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutannya. Pada saat
dimana suatu program pembangunan didominasi oleh peran pemerintah dan peran
masyarakat sipil lemah, maka penyuluhan lebih ditetapkan sebagai usaha mengendalikan atau
memanipulasi lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi orang-orang
tertentu untuk mau merubah pola perilakunya untuk memperbaiki mutu kehidupan mereka.
Sebaliknya jika peran masyarakat sipil kuat dan ditempatkan sebagai subyek sasaran
penyuluhan, maka penyuluhan tidak lain adalah pemberdayaan sasaran penyuluhan tersebut.
B. PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN
PARTISIPATIF
Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan pendidikan dengan tujuan untuk mengubah
perilaku klian (petani dan keluarga) sesuai dengan yang direncanakan atau diinginkan yakni
upaya pemberdayaan klien agar lebih berdaya secara mandiri. Untuk mencapai maksud
tersebut kegiatan penyuluhan harus dapat menimbulkan perubahan perilaku petani dan
keluarganya. Dalam kegiatan penyuluhan seorang penyuluh pertanian memiliki peranan yang
sangat penting dalam penyampaian materi-materi penyuluhan yang diperlukan oleh petani
beserta keluarga.Untuk itu seorang penyuluh harus bisa memilih dan menerapkan cara atau
metode apa yang digunakan untuk menyampaikan materi penyuluhan.
Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan
pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh Penyuluh Pertanian kepada petani beserta
keluarga agar mereka bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Salah satu alasan mengapa kita menggunakan metode penyuluhan pertanian adalah sasaran
yang akan diberi penyuluhan pertanian cukup beragam baik pada tahap perkembangan
mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya. Dengan keragamannya sasaran tersebut
maka perlu dipilih dan digunakan metode penyuluhan pertanian yang sesuai dengan kondisi
17. sasaran.
Tujuan penggunaan metode penyuluhan penyuluhan pertanian adalah untuk membantu para
penyuluh pertanian dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada petani beserta
keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif oleh petani dan bisa
menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan
Sebelum menerapkan Metode penyuluhan pertanian partisipatif seorang penyuluh pertanian
perlu memahami prinsip-prinsip metode penyuluhan pertanian yang dijadikan landasan
memilih metode yang tepat bahwa ada 5 prinsip metode penyuluhan pertanian yaitu :
1. Pengembangan untuk berfikir kreatif
Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, seorang penyuluh pertanian harus mampu memilih
metode yang tepat yang dapat mengembangkan daya nalar dan kreativitas petani dan
keluarganya. Dengan metode tepat diharapkan bisa dihasilkan petani yang mampu dengan
upaya sendiri mengatasi masalahnya yang dihadapi dan mampu mengembangkan kreativitas
untuk memanfaatkan setiap peluang dan potensi yang ada untuk memperbaiki mutu hidup
2. Lokasi kegiatan petani
Dalam kegiatan rutinitasnya, petani sibuk dengan kegiatan usahataninya sehingga kadang
kala mereka tidak suka diganggu. Untuk itu kegiatan penyuluh pertanian sebaiknya
menerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal petani
bekerja. Beberapa keuntungan dari penerapan metode di lingkungan petani bekerja antara lain
; a) tidak mengganggu kegiatan rutinitas petani, b) dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata
masalah lingkungan kerja petani dan, c) penyuluh pertanian dapat memahammi betul keadaan
sasaran yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan mutu hidupnya
3. Keterikatan dengan lingkungan sosial
Setiap petani akan berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya dimana mereka
tinggal. Kegiatan penyuluh pertanian akan lebih efisien jika dilaksanakan hanya kepada
masyarakat petani terutama yang diakui lingkungan sebagai panutan yang baik
4. Keakraban hubungan dengan petani
Keakrabanan hubungan antara penyuluh pertanian dengan petani beserta keluarganya
merupakan satu hal yang sangat penting dalam kelancaran penyelengaraan penyuluhan
pertanian. Dengan keakraban akan tercipta suatu keterbukaan mengemukakan masalah dan
mengemukan pendapat serta saran-saran yang disampaikan. Penyuluh pertanian dapat
diterima dengan senang hati tanpa ada prasangka dan merasa dipaksa
5. Terciptanya perubah
Tujuan penyuluhan pertanian adalah mengubah perilaku petani dan keluarganya baik
pengetahuan sikap maupun ketrampilan. Dalam kaitan ini metode penyuluhan pertanian
diterapkan harus mampu merangsang petani untuk selalu siap dan senang hati atas kesadaran
atau pertimbangan nalarnya sendiri mau melakukan perubahan demi perbaikan hidupnya
PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
A. Berdasarkan Teknik Komunikasi
1. Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communication), metode langsung
digunakan waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog dengan
petani dan keluarganya. contohnya demonstrasi, ceramah, kursus tani, obrolan sore.
Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan dan mengakrabkan
hubungan antara penyuluh dan sasaran. Dalam kondisi terbatasnya personalia,
kurangnya transport, terbatasnya biaya, maka metode ini dianggap mahal.
2. Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect communication), metode ini
megunakan penyampaian pesan melalui perantara (medium atau media) contohnya;
18. media cetak (brosur, majalah, surat kabar, dsb), media elektronik (radio, televisi, dsb),
media pertunjukan atau sandiwara, pameran dll. Metode tidak langsung dapat
menolong banyak sekali apabila metode langsung tidak memungkinkan digunakan
terutama dalam upaya menarik perhatian dan menggugah hati sasaran. Siaran lewat
radio dan televisi dapat menarik perhatian bila ditangani secara tepat. Pameran yang
baik diselenggarakan akan memberikan kesan yang lama dan meyakinkan. demikian
pula halnya dengan pertunjukan film dan slide, yang sekaligus dapat memberikan
hiburan dan pengetahuan umum kepada masyarakat di pedesaan.
B. Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai
1. Pendekat Perorangan ; digunakan untuk berhubungan langsung maupun tidak
langsung dengan masing-masing orangnya. Hasil survey membuktikan bahwa metode
perorangan ini memberi pengaruh 17%-18% terhadap semua metode. Contohnya
kunjungan ke rumah, ke sawah, ke kantor, pengiriman surat atau melalui telepon.
Dalam banyak hal hubungan perseorangan diperlukan agar petani menerapkan
rekomendasi yang dianjurkan
2. Pendekatan kelompok; digunakan untuk menyampaikan pesan kepada kelompok.
Metode ini sesuai dengan keadaan dan norma sosial dari masyarakat pedesaan
Indonesia seperti hidup berkelompok, bergotong-royong dan berjiwa musyawarah.
Metode ini dapat meningkatkan tahapan minat dan perhatian ke tahapan evaluasi dan
mencoba menerapkan rekomendasi yang dianjurkan. Hasil survey membuktikan
bahwa metode kelompok ini memberikan pengaruh 25% terhadap semua metode.
Contoh metode ini adalah pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran,
perlombaan, diskusi kelompok, kursus dll
3. Pendekatan massal digunakan untuk menyampaikan pesan langsung atau tidak
langsung kepada banyak orang sekaligus pada waktu hampir bersamaan. Metode ini
digunakan untuk menarik minat dan perhatian masyarakat akan suatu rekomendasi
usaha tani. Hasil survey membuktikan bahwa metode massal ini memberikan
pengaruh 37% terhadap semua metode. contohnya pidato dalam pertemuan besar,
siaran pedesaan, lewat radio atau tv, pertunjukan wayang, sandiwara atau dagelan,
penyebaran bahan cetakan, penempelan poster, pembentangan spanduk, dll. Adapun
sebanyak 19% disebabkan pengaruh tidak langsung seperti informasi antar tetangga,
percakapan/obrolan, kunjungan dan memperhatikan sesuatu di pinggir jalan. Sebagai
kesimpulan dapat dikemukan bahwa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian
yang baik perlu digunakan berbagai macam metode.
C. Berdasarkan Indera Penerima
1. Penglihatan/Visual (pesan diterima melalui penglihatan) contoh ;
• Publikasi barang cetakan, gambar, poster
• Pertunjukanfilm bisu dan slide tanpa penjelasan lisan
• Pameran tanpa penjelasan lisan, surat menyurat,
2. Pendengaran/Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran) contoh;il
• Siaran radio, tape recorder,
• Hubungan telephone
19. • Pidato, ceramah
3. Kombinasi/Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera penglihatan
• Pertunjukan film bersuara
• Siaran televisi, wayang, sandiwara
• Demonstrasi, kursus (di kelas & praktek)
• Pameran
• Karyawisata
Anita Gamadi dlm bukunya "Penyuluhan kepada Rakyat Tani" menyatakan bahwa
penangkapan pesan dari mendengarkan saja (10%) hasil penangkapan dari melihat (50%)
sedangkan hasil penangkapan dari mengerjakan sendiri (90%). Mardikanto (1993)
menggolongkan metode penyuluhan pertanian berdasarkan pendekatan proses komunikasi
sebagai berikut ;
1. Berdasarkan media yang digunakan
• Media lisan, melalui komunikasi langsung seperti tatap muka dan ceramah
• Media cetak seperti folder, brosur dan majalah
• Media terproyeksi seperti melalui siaran tv dan pertunjukan film
2. Berdasarkan sifat hubungan penyuluh pertanian dan sasaran
• Komunikasi langsung seperti tatap muka dan anjangsana
• Komunikasi tidak langsung seperti melalui surat dan penggunaan media
3. Berdasarkan psiko sosial sasaran
• Pendekatan perorangan seperti kunjungan/anjangsana
• Pendekatan kelompok seperti kursus tani dan pertemuan kelompok
• Pendekatan massal seperti pemutaran film dan pameran
• BAB I
• PENDAHULUAN
• a. Latar Belakang
• Penyuluhan pertanian di butuh kan untuk memberikan penerangan yang di
butuhkan oleh petani,pendekatan yang di berikan oleh penyuluh ada yang
bersifat botton-up dan top down
• Pada awal nya pendekatan yang di berikan oleh penyuluh ke pada petani
banyak yang bersifat top down ( pendekatan dari atas/kebijakan pemerintah
yang dirasa perlu di lakukan oleh petani) hal ini di lakukan untuk untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negei yang dirasakan harga
produk nya cukup mahal/menguntungkan.
20. • Kebijakan umum pembangunan pertanian dewasa ini mengacu pada
pendekatan dari bawah (buttom-up approach). Pendekatan ini harus
dilakukan oleh petani langsung meninjau kebutuhan,permasalahan para
petani di lapangan dan bagaimana penyuluh dapat memenuhi kebutuhan
petani di lapangan. Hal ini ditujukan dalam rangka mendukung realisasi dan
memberikan arah pembangunan yang sejalan dengan rencana pelaksanaan
otonomi daerah dan desentralisasi. Dalam upaya pengembangan
sumberdaya manusia pertanian, peranan penyuluhan pertanian dan pelatihan
sangat penting dan strategis.
• Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan berbagai metode penyuluhan
pertanian ditujukan untuk memberdayakan petani dan kelompok tani agar
mampu memecahkan sendiri masalah usahatani yang dihadapinya.
• Pengembangan metodologi yang bersifat partisipatif memberikan proses
belajar bagi petani untuk meningkatkan kemampuannya dalam
mengidentifikasi dan menganalisis masalah, serta peluang yang mereka miliki
sendiri. Dengan demikian akan lebih merespon kebutuhan dan aspirasi petani
maupun para penyuluh pertanian di tingkat lapangan. Salah satu metode
yang dikembangkan adalah Metodologi Penyuluhan Pertanian Partisipatif
(MP3).**
• MP3 yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat
secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan.
Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan
terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal ini kelompok
ikut mengontrol keputusan lokal.**
• Dengan pelatihan (MP3), para penyuluh pertanian akan termotivasi untuk
menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat yang mudah
diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pekerjaan
sehari-hari penyuluh pertanian menjadi bagian dan subyek pelatihan.
Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan
petani, melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi
permasalahan usahatani di lapangan.**
• Dalam penulisan laporan penelitian ini penulis mencoba bagai mana supaya
metode penyuluhan pertanian partisipatif dapat terlaksana dengan baik dan
21. sesuai harapan oleh karena itu perlu adaya pengembangan-pengembangan
metode yaitu menyamakan presepsi antara petani dan penyuluh terhadap
kegiatan yang dilakukan sehingga tidak ada yang melepas tanggung
jawabnya masing masing
• Adapun alasan penulis memilih judul “metode penyuluhan pertanian
partisipatif” adalah
• a. bagai mana cara nya supaya penyuluh dan petani tidak melepas tanggung
jawab atau kegiatan yang sedang berjalan.
• b. bagai mana supaya para penyuluh dapat meningkatkan kinerjanya lebih
banyak dilapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan
petani.
• c. Penyuluh mampu mengumpulkan dan meng-analisis aspek spesifik
• lokalita yang terbaik dan menguntungkan untuk dimanfaatkan oleh petani dan
• kelompok tani lain.**
• d. bagaimana supaya para penyuluh tidak hanya berpartisipasi diwilayah
kerjanya saja tetapi juga ada kerja sama dengan penyuluh dan petani dari
daerah lain.
• e. Melakukan pertukaran informasi dan mengadopsi informasi-informasi yang
nerguna bagi petani di dalam wilayah kerja
• b. Tujuan
• Tujuan penulisan laporan pengembangan metode penyuluhan pertanian
partispatif adalah:
• 1. Untuk memberikan pandangan bagai mana hubungan penyuluh dan petani
dilapangan terntang apakah ada kegiatan pembelajaran atau dorongan dari
penyuluh kepada petani secara sadar untuk meningkatkan partisipasi petani.
• 2. Untuk melakukan penelitian bagai mana cara meningkatkan metode
penyuluhan pertanian partisipatif yang sudah dilaksanakan supaya dapat
dipertahankan untuk masa yang akan datang.
• 3. Untuk memberikan gambaran permasalahan yang dihadapi tentang kurang
nya tanggung jawab penyuluh untuk memberikan kegiatan dilapangan .
•
•
• BAB II
22. • Tinjauan pustaka
• Untuk meningkatkan metode penyuluhan pertanian partisipatif adalah dengan
memberikan pelatihan kesadaran, kekritisan dalam memahami kebutuhan
petani dan tanggung jawab kepada penyuluh
• Tujuan pelatihan yang hendak dicapai dalam peningkatan metode
penyuluhan partisipatif adalah
• a. Meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian dalam menggali
• dan menganalisis potensi petani dan kelompok tani setempat sebagai sumber
• informasi.
• b. Memotivasi penyuluh pertanian agar lebih kompeten dan
• mandiri dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.
• c. Mengembangkan metode penyuluhan pertanian secara
• partisipatif dengan memenfaatkan informasi inovasi yang dikembangkan
petani
• untuk membantu pemecahan masalah usaha petani.
• Keluaran yang diharapkan setelah terlaksananya pelatihan adalah:
• a. Tersusunnya kumpulan informasi petani maju dan kelompok
• tani unggulan yang dapat digunakan sebagai bahan referensi, bukan hanya
untuk peserta pelatihan, tetapi juga untuk pertanian lain.
• b. Tersusunya materi penyuluhan pertanian yang dapat
• dimanfaatkan dalam aktivitas penyuluhan, baik oleh dirinya maupun penyuluh
• pertanian lain.
• c. Tersusunnya rencana kerja penyuluh berdasarkan kebutuhan
• petani yang men-cakup penggalian informasi, penyu-sunan dan penerapan
materi penyuluhan pertanian.**
• Azas Pelatihan yang diberikan:
• a. Partisipatif
• Melibatkan semua elemen masyarakat pertanian setempat dalam setiap
aktifitas kegiatan yang dapat meningkatkan SDM mereka sehingga mereka
dapat bekerja mandiri dalam aktifitas pertanian yang akan datang
• b. Pendekatan dari bawan (buttom-up)
• Pendekatan ini harus dilakukan oleh petani langsung meninjau
kebutuhan,permasalahan para petani di lapangan dan bagaimana penyuluh
23. dapat memenuhi kebutuhan petani di lapangan. Hal ini ditujukan dalam
rangka mendukung realisasi dan memberikan arah pembangunan yang
sejalan dengan rencana pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
• Approach) dan belajar melalui pengalaman (Experientia Learning Cycle).
• c. Pendekatan positif (positive Approach)
• Menerima semua keluhan dan memberikan dorongan yang membangun
• d. Pelatihan dalam pelaksanaan tugas kerja (On-the Job Training).
• Melakukan trening untuk meningkatkan pengetahuan penyuluh tentang situasi
dan kondisi dilapangan
• e. Tepat sasaran informasi
• Memberikan informasi penyuluhan harus tepat pada petani yang
membutuhkan dan dengan masalah yang sesuai.
• f. Akrab dan kekeluargaan
• bersikap non formal dengan para petani di lapangan sehingga petani tidak
terlalu kaku kepada penyuluh
• Metode Pelatihan:
• Pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan pendidikan orang dewasa
(andragogy). Semua proses berlatih-melatih dilakukan secara partisipatif
dengan menggabungkan berbagai metode, antara lain:
• a. Ceramah/kuliah
• b. Diskusi kelompok/diskusi pleno
• c. Presentasi/penyaji
• d. Sumbang saran (brainstorming)
• e. Ungkapan pengalaman
• f. Wawancara
• g. Observasi
• h. Kunjungan lapangan
• i. Penugasan
• j. Praktek lapangan**
PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP METODE PENYULUHAN
PERTANIAN
24. 1:05 AM Penyuluh Perikanan 4 comments
A. Pengertian
Renungkanlah, arti penyuluhan pertanian; dan sehubungan dengan ituapakah yang Anda
ketahui tentang tujuan dan prinsip metoda penyuluhanpertanian?Penyuluhan pertanian adalah
sistem pendidikan di luar sekolah (non formal), bagi petani dan keluarganya agar berubah
perilakunya untuk bertani lebihbaik (better farming), berusahatani lebih menguntungkan
(better bussines), hiduplebih sejahtera ( better living ), dan bermasyarakat lebih baik (better
community )serta menjaga kelestarian lingkungannya (better environment ).
Dengan pencanangan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutananpada tanggal 11 Juni
2005 oleh Presiden RI, menyebabkan terjadinya perubahanpengertian penyuluhan pertanian.
Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K), artipenyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran
bagi pelaku utama serta pelakuusaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinyadalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumber dayalainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha,pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalampelestarian
fungsi lingkungan hidup.Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau
teknikpenyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani
besertakeluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, maudan
mampu menerapkan inovasi (teknologi baru). Sedangkan teknik penyuluhanpertanian dapat
didefinisikan sebagai keputusan – keputusan yang dibuatoleh sumberatau penyuluh dalam
memilih serta menata simbul dan isipesan menentukan pilihan cara dan frekuensi
penyampaian pesan sertamenentukan bentuk penyajian pesan.
B. Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajarseseorang karena
panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal in dinyatakan oleh Socony Vacum Oil
Co. Yang di dalam penelitiannya memperolehhasil sebagai berikut: 1% melalui indera
pengecap, 1,5% melalui indera peraba,3% melalui indera pencium, 11% melalui indera
pendengar dan 83% melalui indera penglihat.
Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prosesuntuk mengambil suatu
keputusan yang berlangsung secara bertahap melaluiserangkaian pengalaman mental
fisikologis sebagai berikut:
1. Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yangditawarkan oleh penyuluh
2. Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginanuntuk bertanya
atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatuyang berkaitan dengan inovasi
yang ditawarkan oleh penyuluh.
3. Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yangtelah diketahui
informasinya secara lebih lengkap.
4. Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala keciluntuk lebih
meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yanglebih luas.
5. Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkanpenilaian dan uji coba
yang telah dilakukan/diamati sendiri.
Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:
1) agar penyuluhpertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode
yangtepat dan berhasil guna,
25. 2) agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan yang
dikehendaki yaitu perubahan perilaku petanidan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan
berhasilguna.
C. Prinsip-prinsip Metode Penyuluhan Pertanian
Prinsip merupakan suatu pernyataan mengenai kebijaksanaan yangdijadikan sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusan dan dilaksanakansecara konsisten. Dalam kegiatan
penyuluhan, prinsip menurut Leagans (1961)menilai bahwa setiap penyuluh dalam
melaksanakan kegiatannya harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang sudah disepakati
agar dapatmelakukan pekerjaannya dengan baik.
Mardikanto (1999) menyatakan bahwa merujuk pada pemahaman penyuluhanpertanian
sebagai proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam penyuluhanpertanian sebagai
berikut:
1. Mengerjakan; artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak mungkinmelibatkan masyarakat
untuk menerapkan sesuatu.
2. Akibat; artinya kegiatan pertanian harus memberikan dampak yang memberipengaruh baik.
3. Asosiasi; artinya kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan kegiatanlainnya. Misalnya
apabila seorang petani berjalan di sawahnya kemudianmelihat tanaman padinya terserang
hama, maka ia akan berupaya untukmelakukan tindakan pengendalian.
Lebih lanjut Dahama dan Bhatnagar dalam Mardikanto (1999)mengemukakan bahwa yang
mencakup prinsip-prinsip penyuluhan pertanian:
1. Minat dan kebutuhan; artinya penyuluhan akan efektif jika selalu mengacukepada minat dan
kebutuhan masyarakat, utamanya masyarakat tani.
2. Organisasi masyarakat bawah; artinya penyuluhan akan efektif jika mampumelibatkan
organisasi masyarakat bawah dari setiap keluarga petani.
3. Keraguan budaya; artinya penyuluhan harus memperhatikan adanyakeragaman budaya.
4. Perubahan budaya; artinya setiap penyuluhan akan mengakibatkanperubahan budaya.
5. Kerjasama dan partisipasi; artinya penyuluhan hanya akan efektif jikamenggerakkan
partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalammelaksanakan program-program
penyuluhan yang telah dicanangkan.
6. Demokrasi dalam penerapan ilmu; artinya dalam penyuluhan harus selalumemberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk menawar setiap alternatif.
7. Belajar sambil bekerja; artinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian harusdiupayakan agar
masyarakat dapat belajar sambil berbuat, atau belajar daripengalaman tentang segala sesuatu
yang ia kerjakan.
8. Penggunaan metode yang sesuai; artinya penyuluhan harus dilakukandengan penerapan
metode yang selalu disesuaikan dengan kondisilingkungan fisik, kemampuan ekonomi, dan
nilai sosial budaya.
9. Kepemimpinan; artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan yang hanyabertujuan untuk
kepuasan sendiri, tetapi harus mampu mengembangkankepemimpinan.
10. Spesialis yang terlatih; artinya penyuluh harus benar-benar orang yang telahmengikuti
latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai denganfungsinya sebagai penyuluh
11. Segenap keluarga; artinya penyuluh harus memperhatikan keluarga sebagaisatu kesatuan dari
unit sosial.
Selanjutnya, Mardikanto (2006) mengemukakan bahwa prinsip-prinsipdalam metode
penyuluhan pertanian, meliputi:
26. 1. Upaya Pengembangan untuk berpikir kreatif:Prinsip ini dimaksudkan bahwa melalui
penyuluhan pertanian harus mampumenghasilkan petani-petani yang mandiri, mampu
mengatasi permasalahanyang dihadapi dan mampu mengembangkan kreativitasnya
untukmemanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahui untuk memperbaikimutu
hidupnya.
2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan sasaran:Prinsip ini akan mendorong
petani belajar pada situasi nyata sesuaipermasalahan yang dihadapi.
3. Setiap individu terkait dengan lingkungan sosialnya:Prinsip ini mengingatkan kepada
penyuluh bahwa keputusan-keputusan yangdiambil petani dilakukan berdasarkan lingkungan
sosialnya.
4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran:Keakraban hubungan antara penyuluh dan
sasaran memungkinkan terciptanyaketerbukaan sasaran dalam mengemukakan masalahnya.
5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.
Metoda yang diterapkan harus mampu merangsang sasaran untuk selalu siap(dalam arti sikap
dan pikiran) dan dengan sukahati melakukan perubahan-perubahandemi perbaikan mutu
hidupnya sendiri, keluarganya dan masyarakatnya.
Terjadinya perubahan ” context dan content ” pembangunan pertanian dalam erareformasi,
mengakibatkan terjadi pula perubahan sasaran dalam penyuluhanpertanian. Perubahan
tersebut memberi pengaruh yang sangat besar karena saat initidak hanya petani dijadikan
sebagai sasaran utama (objek) kegiatan penyuluhan tapi melibatkan pula stakeholder
yaitu pelaku agrobisnis. Jadi, penyuluhan pertanian merupakan suatu upaya atau proses
kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan petani. Secara khusus,
penerapan penyuluhanpertanian dalam era disentralisasi (lokalita) sebagaimana yang
diamanatkan oleh UUNomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan UU Nomor 32 Tahun
2004, Pusat Pengembangan Penyuluhan (Pusbangluh) Pertanian mengeluarkan kebijakan
tentang pelaksanaan penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang bersifat partisipatif
yaitu,pendidikan nonformal bagi petani dan masyarakat melalui upaya pemberdayaan dan
kemampuan memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah masing-
masing dengan prinsip kesetaraan dan kemitraan, keterbukaan, kesetaraankewenangan, dan
tanggung jawab serta kerja sama, yang ditujukan agar merekaberkembang menjadi dinamis
dan berkemampuan untuk memperbaiki kehidupan danpenghidupannya dengan kekuatan
sendiri.
D. Rangkuman
Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknikpenyampaian materi
penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani besertakeluarganya baik secara langsung
maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau danmampu menerapkan inovasi (teknologi
baru).
Tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:
1) agar penyuluh pertanian dapatmenetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode
yang tepat dan berhasilguna,
2) agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkanperubahan yang
dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggotakeluarganya dapat berdayaguna dan
berhasilguna.Prinsip-prinsip metode dan teknik penyuluhan pertaniana. Pengembangan untuk
berpikir kreatifb. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaatc.
Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnyad. Ciptakan hubungan yang akrab dengan
penerima manfaate. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan