SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
ANALISISSPASIALDAN TEMPORALKASUSTUBERKULOSIS DI KOTA YOGYA, JULI - DESEMBER 2004 Aprisa
Chrysantina*,Hari Kusnanto**,AnisFuad** * MahasiswaFakultasKedokteranUGM** BagianIlmu
KesehatanMasyarakatFakultasKedokteranUGMABSTRACTBackground:Tuberculosisisa
communicable disease withhighmorbidityandmortality-rate.Indonesiaisinthe thirdplace afterIndia
and Chinaforhavingmosttuberculosiscases.Tuberculosismightbe controlledbybreakingthe
transmissioninthe population.Case distributionsurveillance tofindtuberculosishigh-riskareasmight
helpbreakingthe chain.Thus,reduce the incidence.Objectives:Toidentifytuberculosisdistributionin
Yogya spatiallyinaperiodof time.Toprovide the authorityanearlyguide formanagingtuberculosis.
Methods:Thisresearchwas a descriptive studyusingcrosssectional design.The subjectswere 188
tuberculosispatientslivedinYogyacityof July-December2004 period.The primarydatawas patients’
residenceslatitudeandlongitude,the secondarydatawastuberculosisregistryinYogya.The datawere
descriptivelyanalyzedbyEpi Info3.3.2.Results:Subjectsconsistedof 113 menand75 women.The age
rangedfrom11 to 77. Incidence peakedamong20 to 29 year-oldsubjectsandsub-districtwiththe
highestincidence wasMergangsan(12,23%).Whena riverlayeraddedto map,tuberculosisincidence
increasedinthe areasnearthe river.Anditwas foundthat30,32%, 54,79% and 77,66% cases occurred
100; 250 and 500 meterswithinthe riverrange,respectively.Conclusions:Tuberculosiscasestendedto
clusterinareas alongthe river.Sothat DOTS strategycouldbe aimedprimarilyinthese areas.Butitis
still unknownwhetheritrelatedwiththe area’spopulationdensity,socio-economiccondition,behavior,
nutritional statusandsanitation.Furtherinvestigationswere needed.Keywords:tuberculosis,spatial
analysis,river,GISPENDAHULUAN Padatahun2004 diperkirakan2juta orang meninggal di seluruh
duniakarenatuberkulosisdari total 9 jutakasus1 . Indonesiamerupakannegarapenyumbangkasus
tuberkulosistertinggiketigadi duniasetelahIndiadanChina.Di Indonesiatahun2004 tercatat ±627.000
insidentuberkulosisdengan±282.000 di antaranyapositif pemeriksaandahak2.Tuberkulosis
merupakanpenyakitinfeksi menularyangdisebabkanolehMycobacteriumtuberculosisdanpaling
seringbermanifestasidi paru3. Mikobakteriumini ditransmisikanmelalui dropletdi udara,sehingga
seorangpenderitatuberkulosismerupakansumberpenyebarantuberkulosispadapopulasi di sekitarnya
Usaha penanggulangantuberkulosismeliputisurveilans,deteksidini,danDOTS(DirectObserved
Treatment,Short-course Therapy).Implementasi DOTSsebaiknyadisertaiperencanaandi semuaunit
pada semuatingkatpelayanankesehatan,yaitupuskesmas,rumahsakit,dinaskesehatan,laboratorium
dan lain-lain.Untukperencanaanimplementasi inilahdibutuhkandatalapanganyanglengkapdan
akurat melalui kegiatansurveilans4.2 SistemsurveilanstuberkulosisIndonesiasecaranasional berada
di bawah pengawasanDirektoratJenderal P2&PL(PemberantasanPenyakitdanPenyehatan
Lingkungan) DepartemenKesehatan.UjungtombaksurveilansTBdi tingkatkabupaten/kotabergantung
kepadawasor(pengawassurveilanstuberkulosis) yangberadadi dinaskesehatankabupaten/kota.
Denganbekerjasamadenganunitpelayanankesehatan(puskesmas,rumahsakit,BP4,laboratoriumdll)
wasormengumpulkandanmengolahdatadaninformasi surveilansTBke dalambukuregisterTB.Di
Kota Yogya,pencatatan kasustuberkulosismencakupidentitaspasien,fasilitasyangmemberikan
pelayanan,hasil pemeriksaandahak,klasifikasituberkulosis,tanggal mulai berobat,regimen,serta
statuskesembuhan5.Hinggasaat ini,pengolahanregisterTBdi Kota Yogyamasihterbatasdalam
bentukanalisistabulardangrafik.Analisissebarankasusmasihberupaagregasi di tingkatdesadan
kecamatan,tetapi bukandalambentukpemetaan.Agardapatmengidentifikasi rantai penularanTB,
sistemsurveilansseharusnyadapatmengidentifikasi sebarankasusTBhinggatingkatindividual,tidak
hanyaagregat. Identifikasilokasi penderitaTBsampai tingkatlokasi individual sangatdimungkinkan
karenadalamregisterTB terdapatalamatpenderitayangdapatdipetakanmenggunakanpendekatan
sisteminformasi geografis.Sampai saatini belumdiketahuipolaspasial yangterinci mengenai distribusi
kasustuberkulosisdi KotaYogya.Penelitianini bertujuanuntukmenganalisisdistribusispasial dan
temporal kasustuberkulosisdi KotaYogyapadabulan Juli – Septembertahun2004. Gambaran spasial
kasusTB diharapkanmengidentifikasi faktor-faktorrisikokeruanganterhadappenyebarantuberkulosis.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitianinidilakukanmenggunakandesainpotonglintang.Subjek
adalahpenderitatuberkulosisyangtinggal di KotaYogyadan tercatatdi registertuberkulosisDinkes
Kota Yogyadari 1 Juli - 31 Desember2004. Berdasarkanregistertuberkulosisyangmemuatdata
demografisdanstatuspenderita,peneliti mengumpulkankoordinattempattinggalpenderita
menggunakanalatbantuGPS (Global PositioningSystem) merekGarmintipe 72Syangmemilikiakurasi
15 meter.Data diolahdenganEpiInfodanEpiMapversi 3.3.2. 3 Padaperiode Juli sampai dengan
Desember2004 terdapat470 kasustuberkulosisyangtercatatdi registertuberkulosisKotaYogya.
Jumlahkasusyangdianalisissetelahmelalui kriteriaeksklusi adalah192 kasus.Gambar 1. Pemilihan
sampel penelitianHASILDAN PEMBAHASAN KotaYogyamemiliki populasi 513.290 pendudukpada
tahun2004, denganluaswilayah32,5 km2 dengankepadatanrata-rata15.792 pendudukperkm
persegi6.Secara geografisKotaYogyaterbagi menjadi 14 kecamatan.Padatahun2004 DinasKesehatan
kota mencatat1009 kasusTB. Pada periode Juli –Desember,wilayahdengankasus tuberkulosis
terbanyakdidapati di KecamatanMergangsandengan23 kasusatau 12,23%, kemudiandisusuloleh
KecamatanUmbulharjodenganjumlahkasus22 (11,7%).Kasusyang palingsedikitdidapati di
KecamatanKratondengan5 kasusatau 2,66% (Gambar2). Registertuberkulosisjugamemuatstatus
outcome penderita(Tabel1).Total KasusTB 2004 : BP4 (323) + Puskesmas(296) + RS (390) = 1009 kasus
KasusJuli –Desember:457 kasus Alamatdi luarYogya : 174 kasusKriteriaeksklusiAlamattidakjelas
atau tidak dapat ditemukan:104 kasusKasusyang dianalisis:188 kasus4 Tabel 1. StatusOutcome
PenderitaTBdi Kota Yogya Juli - Desember2004 Status Outcome PenderitaJumlahSembuh/
PengobatanLengkap159 Gagal / Meninggal 14 Default(BTA negatif) 13Pindah2 Jumlah188 Penderita
terdiri dari 113 pasienpriadan 75 pasienwanita.Penderitamemilikirentangusia11-77 tahun.Pasien
terbanyakpadakelompokumur20-29 tahun(63 orangatau 33,51%) dan penderitapalingsedikitberada
pada kelompokumur≥70 tahun(10 orang atau 5,32%). Gbr 2. PetaKasusTuberkulosisdi YogyaJuli –
Desember2004 KecamatanKratonditandai denganwarnabirumuda,sedangkanKecamatan
Mergangsanditandai denganwarnabirutua. 5 Gbr 3. PetaKasus TuberkulosisdenganLayerSungai di
Yogya Sungai ditunjukkangarisberwarnakuning.Semakinluaswilayahwilayahgradasi warnasemakin
tua. 0-100 m dari sungai 0-250 m dari sungai 0-500 m 57 kasus (30,32 %) 103 kasus(54,79%) 146 kasus
(77,66%) Gambar 4. Bufferzone kasustuberkulosisterhadapsungai Warnahijaumenunjukkanbatas
luar zonabuffersungai 6 Setelahlapisan(layer)petasungai ditambahkanpadalayerkasustuberkulosis
dan petaYogya didapati bahwasecarakualitatif didapatikecenderunganklusterTBdi daerahyang
berdekatandengansungai.Sedangkandatakuantitatif diperolehdenganmembuatzonabuffersungai
seperti tampakdalamGambar 4. Dari Gambar 4 tampakbahwa30,32% kasusberada500m dari sungai.
SehinggatampakkesanbahwakasusTB cenderungtinggi di daerahsekitarsungai.Hasil penelitianini
memperkuatpenemuanChandrasekarandi India7.Klusterkasusdi bantaranSungai Winongo.Inset
daerahyang diberi kotakkuningdi gambarkiri.Sungai Winongoditunjukdenganpanahputih.Gambar
5. Klusterkasustuberkulosisdi bantaranSungai Winongo7Kota Yogya dilewati4sungai dari utara ke
selatan(Gambar3). Keempatsungai tersebutdari baratke timuradalahSungai Winongo,Code,Belik
dan Gajahwong.Klusterkasusdi bantaransungai palingbanyakdidapati di bantaranSungai Winongo
dan Sungai Code.Kemudiankasusdi bantarankeduasungai tersebutdipetakandi atasfotoudara Kota
Yogya (Gambar5 dan 6). Klusterkasusdi bantaranSungai Code Insetdaerahyangdiberi kotakkuningdi
gambar kiri.Sungai Code ditunjukdenganpanahputihGambar6. Klusterkasustuberkulosisdi bantaran
Sungai Code Dari keduagambartersebuttampakbahwabeberapakasusberjaraksangatdekatdengan
sungai,sampai persisdi tepiansungai.Pemukimanyangberlokasi di bantaransungai memiliki ciri khas
berupaledok(daerahyanglebihrendahdaripadadaerahdi sekitarnya).PadaGambar7, 8, dan 9 dapat
diamati bahwadaerah-daerahtersebutmemiliki kecenderunganadanyafaktorrisiko8tuberkulosis
seperti kepadatanyangcukuptinggi danlingkunganyangkurangsehat(rumahyangkecil danberdesak-
desakan,gangyang sempit,kurangventilasi dll).Penelitiandenganmetodeberbedayangdilakukanoleh
Hinoet al jugamemberikanhasilserupa.Konsentrasikasustuberkulosisterdapatdi pusatpenularan
berisikotinggi seperti penjaradandaerahkumuhyangcenderungpadat(overcrowd) dantidakhigienis8
PemetaanTBdenganmenggunakanSIG(SistemInformasiGeografis) tidaksepopulerpenyakitmenular
lainnnyayaitumalariadanDHF (Dengue HaemorrhagicFever).Padapenyakityangdiperantaraivektor
(vector-borne) seperti malariadandemamdengueSIGmenitikberatkananalisislansekapdan
lingkungan.Sedangkanpadatuberkulosisyangmenularmelaluiudara(air-borne) yanglebih
dititikberatkanadalahsisi analisisklusterkasus,jangkauankasusdanketerjangkauanfasilitas9-11.Dari
sini data yangdiperolehakanlebihnyatadanadekuatsehinggakeputusanyangdibuatdapatseempiris
mungkin.Hal-hal yangmenjadi hambatandalampenggunaanSIGuntukkepentingansurveilans
kesehatanmasyarakatantaralainadalahketerbatasanpersonel yangmampumengoperasikandan
menginterpretasi data,keterbatasansoftware untukpengolahandata,kesalahandalamdataentry
seperti datayangberulang,hilangdanlain-lain11..Selainitu,ketidakteraturansistempengalamatan
jugamempengaruhi keakuratandata.Penelitianyangselamaini dilakukanlebihbertujuanmenemukan
kegunaanSIGuntukmenganalisisfaktorketerjangkauandanakseske pelayanankesehatanseperti
penelitianTanserdanWilkinsondi Afrikaataupunmemetakandistribusi tuberkulosistanpa
mempertimbangkanfaktorspasial sepertipenelitianJacobsonetal.di Meksiko.Jacobsonetal.hanya
mengamati perubahandistribusituberkulosissetelahimplementasi DOTStanpamemperhatikanadanya
faktorspasial12,13 . Baru sedikitpenelitianyangbenar-benarbertujuanmemetakankasustuberkulosis
untukmenganalisisfaktorrisikoalam.Penelitiandi Indiayangmenggunakanpendekatanmodel
binomial menunjukkanadanyakecenderungankasustuberkulosisdi daerahsepanjangsungai dan
daerahdengankepadatantinggi.Kegiatansurveilansmeliputi pengumpulandata,analisisberupa
distribusi kasus,trenpenyakit,karakteristikdemografikpenderitayangkemudiandidiseminasikan
secara teraturpada pihakyangberwenanguntukmendukungpengambilankeputusan(decision
making)14. Untuk melakukanskriningpopulasi di sekitarpenderitatuberkulosis,diperlukanpemetaan
tempattinggal penderita.Surveilans9dapatdilakukandenganberbagai cara,diantaranyaadalah
denganpengambilandatasekunder,pemetaanlapanganlangsungsecaramanual ataudengan
menggunakanalatGPS(Global PositioningSystem) yangkemudiandianalisisdenganSIGseperti pada
penelitianini.KESIMPULAN DAN SARAN Daerahsungai cenderungmemiliki angkakasustuberkulosis
yang lebihtinggi.SehinggaDOTSperlulebihdifokuskanpadadaerah-daerahsepanjangsungai dan
kecamatanatau lebihspesifikpadakelurahanyangmemiliki risikotuberkulosistinggi.Meskipun
demikianbelumdiketahuiapakahhal ini berkaitandenganperilakuhidup,kepadatan,sanitasi,tingkat
sosial ekonomi maupunkondisigizi di daerahsepanjangsungai yangselamaini menjadi isupenting
dalamfaktorrisikotuberkulosis.UCAPANTERIMA KASIHAprisaChrysantinamengucapkanterimakasih
kepadaBapak Choirul,IbuSusilawati danBapakRubangi dari DinasKesehatanKotaYogyaatas data dan
sarannya.KEPUSTAKAAN 1.Ruxin,J.,Paluzzi,J.E.,Wilson,P.A.,Tozan,Y.,Kruk,M.,Teklehaimanot,A.
(2005). EmergingConsensusinHIV/AIDS,Malaria,TuberculosisandAccesstoEssential Medicine.
Lancet,365: 618-621. 2. WHO (2004). Results: ProgressTowardthe MilleniumDevelopmentGoals;
http://www.who.int/tb/publications/global_report/2005/results/en/index1.html.(diaksestanggal 13
September2005) 3. WHO (2004). PlanningandDOTSImplementation;
http://www.who.int/tb/publications/global_report/2005/results/en/index2.html.(diaksestanggal 13
September2005) 4. DepartemenKesehatan(2003).PedomanNasional PenanggulanganTuberkulosis.
Jakarta: DepartemenKesehatan.5.DinasKesehatanKotaYogyakarta(2004). RegisterTBKota
Yogyakarta Tahun2004. 6. Dinas KesehatanKotaYogya(2004). Profil KesehatanKotaYogyaTahun2004.
7. Chandrasekaran,K.,Arivagnan,G.(2006). Disease MappingUsingMixture Distribution.IndianJMed
Res,123: 788- 798. 8. Hino p,dos SantosCB, VillaTCS.(2005) Spatial and Temporal Patternsof
Tuberculosisinthe Cityof RibeiraoPreto,Brazil from1998 to 2002. J. Bras. Pneumol.31(6):523-527. 9.
Tanser,F.C.,le Sueur,D. (2002). The Applicationof GIStoImportantPublicHealthProblemsinAfrica.
International Journal of HealthGeographics,1:4. 10 10. Kazembe,LN.,Kleinschmidt,I.,HoltzT.H.,
Sharp,B.L. (2006). Spatial analysisandmappingof malariariskinMalawi usingpoint-referenced
prevalence of infectiondata.InternationalJournal of HealthGeographics,5:41 11. Sipe,N.G.,Dale,P.
(2003). ChallengesinUsingGISto Understandand Control MalariainIndonesia.MalariaJournal,2:36.
12. Wilkinson,D.,Tanser,F.C.(1999). GIS/GPS to DocumentIncreasedAccesstoCommunityBased
TreatmentforTuberculosisinAfrica.Lancet,354: 394-395. 13. JacobsonLM, Garcia-Garcia ML,
Hernandez-AvillaJE,Cano-ArellanoB,Small PM,Sifuentes-OsornioJ,Ponce-de-LeonA.(2005) Changes
inthe Geographical Distributionof TuberculosisPatientsinVeracruz,Mexico,afterreinforcementof a
tuberculosiscontrol programme.Tropical MedicineandInternational Health,10(4):305- 311. 14. Murti,
B. (2003). PrinsipdanMetodologi RisetEpidemiologi,edisi ke-2.Yogyakarta:GadjahMada University
Press.

More Related Content

What's hot

Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBCGizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Sii AQyuu
 
5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis 5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis
Icha Stevany
 
Karya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanKarya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatan
Riana Apriliia
 
Proposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoProposal ari sulistianto
Proposal ari sulistianto
Ari Sulistianto
 
2. survailens epidemiologi
2. survailens epidemiologi2. survailens epidemiologi
2. survailens epidemiologi
agnesnece1
 
Kejadian infeksi nosokomial
Kejadian infeksi nosokomialKejadian infeksi nosokomial
Kejadian infeksi nosokomial
Muhammad Badar
 

What's hot (18)

LUKA BAKAR
LUKA BAKARLUKA BAKAR
LUKA BAKAR
 
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBCGizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
Gizi Kurang Sebagai Faktor Risiko Hepatitis Karena Obat Anti tTBC
 
Jurnal herpes
Jurnal herpesJurnal herpes
Jurnal herpes
 
5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis 5 skripsi tuberkulosis
5 skripsi tuberkulosis
 
TUBERKULOSIS DAN PENGOBATAN CDR
TUBERKULOSIS DAN PENGOBATAN CDRTUBERKULOSIS DAN PENGOBATAN CDR
TUBERKULOSIS DAN PENGOBATAN CDR
 
Artikel31
Artikel31Artikel31
Artikel31
 
Karya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatanKarya tulis ilmiah kesehatan
Karya tulis ilmiah kesehatan
 
epidemiologi surveilance
epidemiologi surveilanceepidemiologi surveilance
epidemiologi surveilance
 
Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)Tugas epidemiologi (laksmi nurul   suci)
Tugas epidemiologi (laksmi nurul suci)
 
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
 
Proposal ari sulistianto
Proposal ari sulistiantoProposal ari sulistianto
Proposal ari sulistianto
 
2. survailens epidemiologi
2. survailens epidemiologi2. survailens epidemiologi
2. survailens epidemiologi
 
Proposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatanProposal kti keperawatan
Proposal kti keperawatan
 
Kejadian infeksi nosokomial
Kejadian infeksi nosokomialKejadian infeksi nosokomial
Kejadian infeksi nosokomial
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
18
1818
18
 
Kb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologiKb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologi
 
Css
CssCss
Css
 

Viewers also liked

Agama sebagai sumber kebahagiaan
Agama sebagai sumber kebahagiaanAgama sebagai sumber kebahagiaan
Agama sebagai sumber kebahagiaan
Warnet Raha
 
Analisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novelAnalisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novel
Warnet Raha
 
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategiAncaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Warnet Raha
 

Viewers also liked (20)

Agama sebagai sumber kebahagiaan
Agama sebagai sumber kebahagiaanAgama sebagai sumber kebahagiaan
Agama sebagai sumber kebahagiaan
 
Unit 3: discussion slides
Unit 3: discussion slidesUnit 3: discussion slides
Unit 3: discussion slides
 
Aifa sudina
Aifa sudinaAifa sudina
Aifa sudina
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Agenda setmana 48-novembre15-16
Agenda setmana 48-novembre15-16Agenda setmana 48-novembre15-16
Agenda setmana 48-novembre15-16
 
Autoformas 1e
Autoformas 1eAutoformas 1e
Autoformas 1e
 
Amplop mengantar
Amplop mengantarAmplop mengantar
Amplop mengantar
 
Anc
AncAnc
Anc
 
Victory GlobaL Promotional
Victory GlobaL PromotionalVictory GlobaL Promotional
Victory GlobaL Promotional
 
Divisibilitat
DivisibilitatDivisibilitat
Divisibilitat
 
Tc 035 alessander-apostila_exercícios
Tc 035 alessander-apostila_exercíciosTc 035 alessander-apostila_exercícios
Tc 035 alessander-apostila_exercícios
 
Tabelas promon
Tabelas promonTabelas promon
Tabelas promon
 
Analisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novelAnalisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novel
 
Cloud infrastructure and Cloud Services
Cloud infrastructure and Cloud ServicesCloud infrastructure and Cloud Services
Cloud infrastructure and Cloud Services
 
Thoracic part of Sympathetic Chain (Anatomy of the Thorax)
Thoracic part of Sympathetic Chain (Anatomy of the Thorax)Thoracic part of Sympathetic Chain (Anatomy of the Thorax)
Thoracic part of Sympathetic Chain (Anatomy of the Thorax)
 
Aorta (Anatomy of the Thorax)
Aorta (Anatomy of the Thorax)Aorta (Anatomy of the Thorax)
Aorta (Anatomy of the Thorax)
 
Poisoninng by Vegetable irritant
Poisoninng by Vegetable irritantPoisoninng by Vegetable irritant
Poisoninng by Vegetable irritant
 
T1 reproducció éssers vius-imatges curs 16-17
T1 reproducció éssers vius-imatges curs 16-17T1 reproducció éssers vius-imatges curs 16-17
T1 reproducció éssers vius-imatges curs 16-17
 
مختصر بلوغ الأمنية في شرح إتحاف البرية بتحريرات الشاطبية والنظم للعلامة خلف ا...
مختصر بلوغ الأمنية في شرح إتحاف البرية بتحريرات الشاطبية والنظم للعلامة خلف ا...مختصر بلوغ الأمنية في شرح إتحاف البرية بتحريرات الشاطبية والنظم للعلامة خلف ا...
مختصر بلوغ الأمنية في شرح إتحاف البرية بتحريرات الشاطبية والنظم للعلامة خلف ا...
 
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategiAncaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
 

Similar to Adddnn

Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Operator Warnet Vast Raha
 
Jurnal Penyelidikan Epidemiologi DBD.docx
Jurnal Penyelidikan Epidemiologi DBD.docxJurnal Penyelidikan Epidemiologi DBD.docx
Jurnal Penyelidikan Epidemiologi DBD.docx
MuhtaSyam1
 
IDI_Peningkatan Kasus COVID di Indonesia - Desember 2023.pdf
IDI_Peningkatan Kasus COVID di Indonesia - Desember 2023.pdfIDI_Peningkatan Kasus COVID di Indonesia - Desember 2023.pdf
IDI_Peningkatan Kasus COVID di Indonesia - Desember 2023.pdf
Dalton Ngangi
 
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klb
Obhy Erry
 

Similar to Adddnn (20)

Jurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan maskerJurnal pengetahuan masker
Jurnal pengetahuan masker
 
Pengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologiPengantar epidemiologi
Pengantar epidemiologi
 
Materi dbd
Materi  dbdMateri  dbd
Materi dbd
 
Deskripsi Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore (1).pdf
Deskripsi Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore (1).pdfDeskripsi Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore (1).pdf
Deskripsi Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore (1).pdf
 
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdfMATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
 
Bab 1 2 uda siap
Bab 1 2 uda siapBab 1 2 uda siap
Bab 1 2 uda siap
 
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
Hubungan pola perawatan pada anak uberkulosis paru primer dengan lama penyemb...
 
Jurnal Penyelidikan Epidemiologi DBD.docx
Jurnal Penyelidikan Epidemiologi DBD.docxJurnal Penyelidikan Epidemiologi DBD.docx
Jurnal Penyelidikan Epidemiologi DBD.docx
 
86646107 case-control
86646107 case-control86646107 case-control
86646107 case-control
 
IDI_Peningkatan Kasus COVID di Indonesia - Desember 2023.pdf
IDI_Peningkatan Kasus COVID di Indonesia - Desember 2023.pdfIDI_Peningkatan Kasus COVID di Indonesia - Desember 2023.pdf
IDI_Peningkatan Kasus COVID di Indonesia - Desember 2023.pdf
 
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfJURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdf
 
Makalah 1 TBC Eli Kasi.docx
Makalah 1 TBC Eli Kasi.docxMakalah 1 TBC Eli Kasi.docx
Makalah 1 TBC Eli Kasi.docx
 
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
 
Investigasi Wabah.pptx
Investigasi Wabah.pptxInvestigasi Wabah.pptx
Investigasi Wabah.pptx
 
Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC)Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC)
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Farmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptxFarmakoterapi_TBC.pptx
Farmakoterapi_TBC.pptx
 
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klb
 
Epidemiologi
Epidemiologi  Epidemiologi
Epidemiologi
 
PE SURVAILANS DI PUSKESMAS
PE SURVAILANS DI PUSKESMAS PE SURVAILANS DI PUSKESMAS
PE SURVAILANS DI PUSKESMAS
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Adddnn

  • 1. ANALISISSPASIALDAN TEMPORALKASUSTUBERKULOSIS DI KOTA YOGYA, JULI - DESEMBER 2004 Aprisa Chrysantina*,Hari Kusnanto**,AnisFuad** * MahasiswaFakultasKedokteranUGM** BagianIlmu KesehatanMasyarakatFakultasKedokteranUGMABSTRACTBackground:Tuberculosisisa communicable disease withhighmorbidityandmortality-rate.Indonesiaisinthe thirdplace afterIndia and Chinaforhavingmosttuberculosiscases.Tuberculosismightbe controlledbybreakingthe transmissioninthe population.Case distributionsurveillance tofindtuberculosishigh-riskareasmight helpbreakingthe chain.Thus,reduce the incidence.Objectives:Toidentifytuberculosisdistributionin Yogya spatiallyinaperiodof time.Toprovide the authorityanearlyguide formanagingtuberculosis. Methods:Thisresearchwas a descriptive studyusingcrosssectional design.The subjectswere 188 tuberculosispatientslivedinYogyacityof July-December2004 period.The primarydatawas patients’ residenceslatitudeandlongitude,the secondarydatawastuberculosisregistryinYogya.The datawere descriptivelyanalyzedbyEpi Info3.3.2.Results:Subjectsconsistedof 113 menand75 women.The age rangedfrom11 to 77. Incidence peakedamong20 to 29 year-oldsubjectsandsub-districtwiththe highestincidence wasMergangsan(12,23%).Whena riverlayeraddedto map,tuberculosisincidence increasedinthe areasnearthe river.Anditwas foundthat30,32%, 54,79% and 77,66% cases occurred 100; 250 and 500 meterswithinthe riverrange,respectively.Conclusions:Tuberculosiscasestendedto clusterinareas alongthe river.Sothat DOTS strategycouldbe aimedprimarilyinthese areas.Butitis still unknownwhetheritrelatedwiththe area’spopulationdensity,socio-economiccondition,behavior, nutritional statusandsanitation.Furtherinvestigationswere needed.Keywords:tuberculosis,spatial analysis,river,GISPENDAHULUAN Padatahun2004 diperkirakan2juta orang meninggal di seluruh duniakarenatuberkulosisdari total 9 jutakasus1 . Indonesiamerupakannegarapenyumbangkasus tuberkulosistertinggiketigadi duniasetelahIndiadanChina.Di Indonesiatahun2004 tercatat ±627.000 insidentuberkulosisdengan±282.000 di antaranyapositif pemeriksaandahak2.Tuberkulosis merupakanpenyakitinfeksi menularyangdisebabkanolehMycobacteriumtuberculosisdanpaling seringbermanifestasidi paru3. Mikobakteriumini ditransmisikanmelalui dropletdi udara,sehingga seorangpenderitatuberkulosismerupakansumberpenyebarantuberkulosispadapopulasi di sekitarnya Usaha penanggulangantuberkulosismeliputisurveilans,deteksidini,danDOTS(DirectObserved Treatment,Short-course Therapy).Implementasi DOTSsebaiknyadisertaiperencanaandi semuaunit pada semuatingkatpelayanankesehatan,yaitupuskesmas,rumahsakit,dinaskesehatan,laboratorium dan lain-lain.Untukperencanaanimplementasi inilahdibutuhkandatalapanganyanglengkapdan akurat melalui kegiatansurveilans4.2 SistemsurveilanstuberkulosisIndonesiasecaranasional berada di bawah pengawasanDirektoratJenderal P2&PL(PemberantasanPenyakitdanPenyehatan Lingkungan) DepartemenKesehatan.UjungtombaksurveilansTBdi tingkatkabupaten/kotabergantung kepadawasor(pengawassurveilanstuberkulosis) yangberadadi dinaskesehatankabupaten/kota. Denganbekerjasamadenganunitpelayanankesehatan(puskesmas,rumahsakit,BP4,laboratoriumdll) wasormengumpulkandanmengolahdatadaninformasi surveilansTBke dalambukuregisterTB.Di Kota Yogya,pencatatan kasustuberkulosismencakupidentitaspasien,fasilitasyangmemberikan pelayanan,hasil pemeriksaandahak,klasifikasituberkulosis,tanggal mulai berobat,regimen,serta statuskesembuhan5.Hinggasaat ini,pengolahanregisterTBdi Kota Yogyamasihterbatasdalam bentukanalisistabulardangrafik.Analisissebarankasusmasihberupaagregasi di tingkatdesadan kecamatan,tetapi bukandalambentukpemetaan.Agardapatmengidentifikasi rantai penularanTB, sistemsurveilansseharusnyadapatmengidentifikasi sebarankasusTBhinggatingkatindividual,tidak
  • 2. hanyaagregat. Identifikasilokasi penderitaTBsampai tingkatlokasi individual sangatdimungkinkan karenadalamregisterTB terdapatalamatpenderitayangdapatdipetakanmenggunakanpendekatan sisteminformasi geografis.Sampai saatini belumdiketahuipolaspasial yangterinci mengenai distribusi kasustuberkulosisdi KotaYogya.Penelitianini bertujuanuntukmenganalisisdistribusispasial dan temporal kasustuberkulosisdi KotaYogyapadabulan Juli – Septembertahun2004. Gambaran spasial kasusTB diharapkanmengidentifikasi faktor-faktorrisikokeruanganterhadappenyebarantuberkulosis. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitianinidilakukanmenggunakandesainpotonglintang.Subjek adalahpenderitatuberkulosisyangtinggal di KotaYogyadan tercatatdi registertuberkulosisDinkes Kota Yogyadari 1 Juli - 31 Desember2004. Berdasarkanregistertuberkulosisyangmemuatdata demografisdanstatuspenderita,peneliti mengumpulkankoordinattempattinggalpenderita menggunakanalatbantuGPS (Global PositioningSystem) merekGarmintipe 72Syangmemilikiakurasi 15 meter.Data diolahdenganEpiInfodanEpiMapversi 3.3.2. 3 Padaperiode Juli sampai dengan Desember2004 terdapat470 kasustuberkulosisyangtercatatdi registertuberkulosisKotaYogya. Jumlahkasusyangdianalisissetelahmelalui kriteriaeksklusi adalah192 kasus.Gambar 1. Pemilihan sampel penelitianHASILDAN PEMBAHASAN KotaYogyamemiliki populasi 513.290 pendudukpada tahun2004, denganluaswilayah32,5 km2 dengankepadatanrata-rata15.792 pendudukperkm persegi6.Secara geografisKotaYogyaterbagi menjadi 14 kecamatan.Padatahun2004 DinasKesehatan kota mencatat1009 kasusTB. Pada periode Juli –Desember,wilayahdengankasus tuberkulosis terbanyakdidapati di KecamatanMergangsandengan23 kasusatau 12,23%, kemudiandisusuloleh KecamatanUmbulharjodenganjumlahkasus22 (11,7%).Kasusyang palingsedikitdidapati di KecamatanKratondengan5 kasusatau 2,66% (Gambar2). Registertuberkulosisjugamemuatstatus outcome penderita(Tabel1).Total KasusTB 2004 : BP4 (323) + Puskesmas(296) + RS (390) = 1009 kasus KasusJuli –Desember:457 kasus Alamatdi luarYogya : 174 kasusKriteriaeksklusiAlamattidakjelas atau tidak dapat ditemukan:104 kasusKasusyang dianalisis:188 kasus4 Tabel 1. StatusOutcome PenderitaTBdi Kota Yogya Juli - Desember2004 Status Outcome PenderitaJumlahSembuh/ PengobatanLengkap159 Gagal / Meninggal 14 Default(BTA negatif) 13Pindah2 Jumlah188 Penderita terdiri dari 113 pasienpriadan 75 pasienwanita.Penderitamemilikirentangusia11-77 tahun.Pasien terbanyakpadakelompokumur20-29 tahun(63 orangatau 33,51%) dan penderitapalingsedikitberada pada kelompokumur≥70 tahun(10 orang atau 5,32%). Gbr 2. PetaKasusTuberkulosisdi YogyaJuli – Desember2004 KecamatanKratonditandai denganwarnabirumuda,sedangkanKecamatan Mergangsanditandai denganwarnabirutua. 5 Gbr 3. PetaKasus TuberkulosisdenganLayerSungai di Yogya Sungai ditunjukkangarisberwarnakuning.Semakinluaswilayahwilayahgradasi warnasemakin tua. 0-100 m dari sungai 0-250 m dari sungai 0-500 m 57 kasus (30,32 %) 103 kasus(54,79%) 146 kasus (77,66%) Gambar 4. Bufferzone kasustuberkulosisterhadapsungai Warnahijaumenunjukkanbatas luar zonabuffersungai 6 Setelahlapisan(layer)petasungai ditambahkanpadalayerkasustuberkulosis dan petaYogya didapati bahwasecarakualitatif didapatikecenderunganklusterTBdi daerahyang berdekatandengansungai.Sedangkandatakuantitatif diperolehdenganmembuatzonabuffersungai seperti tampakdalamGambar 4. Dari Gambar 4 tampakbahwa30,32% kasusberada500m dari sungai. SehinggatampakkesanbahwakasusTB cenderungtinggi di daerahsekitarsungai.Hasil penelitianini memperkuatpenemuanChandrasekarandi India7.Klusterkasusdi bantaranSungai Winongo.Inset daerahyang diberi kotakkuningdi gambarkiri.Sungai Winongoditunjukdenganpanahputih.Gambar 5. Klusterkasustuberkulosisdi bantaranSungai Winongo7Kota Yogya dilewati4sungai dari utara ke
  • 3. selatan(Gambar3). Keempatsungai tersebutdari baratke timuradalahSungai Winongo,Code,Belik dan Gajahwong.Klusterkasusdi bantaransungai palingbanyakdidapati di bantaranSungai Winongo dan Sungai Code.Kemudiankasusdi bantarankeduasungai tersebutdipetakandi atasfotoudara Kota Yogya (Gambar5 dan 6). Klusterkasusdi bantaranSungai Code Insetdaerahyangdiberi kotakkuningdi gambar kiri.Sungai Code ditunjukdenganpanahputihGambar6. Klusterkasustuberkulosisdi bantaran Sungai Code Dari keduagambartersebuttampakbahwabeberapakasusberjaraksangatdekatdengan sungai,sampai persisdi tepiansungai.Pemukimanyangberlokasi di bantaransungai memiliki ciri khas berupaledok(daerahyanglebihrendahdaripadadaerahdi sekitarnya).PadaGambar7, 8, dan 9 dapat diamati bahwadaerah-daerahtersebutmemiliki kecenderunganadanyafaktorrisiko8tuberkulosis seperti kepadatanyangcukuptinggi danlingkunganyangkurangsehat(rumahyangkecil danberdesak- desakan,gangyang sempit,kurangventilasi dll).Penelitiandenganmetodeberbedayangdilakukanoleh Hinoet al jugamemberikanhasilserupa.Konsentrasikasustuberkulosisterdapatdi pusatpenularan berisikotinggi seperti penjaradandaerahkumuhyangcenderungpadat(overcrowd) dantidakhigienis8 PemetaanTBdenganmenggunakanSIG(SistemInformasiGeografis) tidaksepopulerpenyakitmenular lainnnyayaitumalariadanDHF (Dengue HaemorrhagicFever).Padapenyakityangdiperantaraivektor (vector-borne) seperti malariadandemamdengueSIGmenitikberatkananalisislansekapdan lingkungan.Sedangkanpadatuberkulosisyangmenularmelaluiudara(air-borne) yanglebih dititikberatkanadalahsisi analisisklusterkasus,jangkauankasusdanketerjangkauanfasilitas9-11.Dari sini data yangdiperolehakanlebihnyatadanadekuatsehinggakeputusanyangdibuatdapatseempiris mungkin.Hal-hal yangmenjadi hambatandalampenggunaanSIGuntukkepentingansurveilans kesehatanmasyarakatantaralainadalahketerbatasanpersonel yangmampumengoperasikandan menginterpretasi data,keterbatasansoftware untukpengolahandata,kesalahandalamdataentry seperti datayangberulang,hilangdanlain-lain11..Selainitu,ketidakteraturansistempengalamatan jugamempengaruhi keakuratandata.Penelitianyangselamaini dilakukanlebihbertujuanmenemukan kegunaanSIGuntukmenganalisisfaktorketerjangkauandanakseske pelayanankesehatanseperti penelitianTanserdanWilkinsondi Afrikaataupunmemetakandistribusi tuberkulosistanpa mempertimbangkanfaktorspasial sepertipenelitianJacobsonetal.di Meksiko.Jacobsonetal.hanya mengamati perubahandistribusituberkulosissetelahimplementasi DOTStanpamemperhatikanadanya faktorspasial12,13 . Baru sedikitpenelitianyangbenar-benarbertujuanmemetakankasustuberkulosis untukmenganalisisfaktorrisikoalam.Penelitiandi Indiayangmenggunakanpendekatanmodel binomial menunjukkanadanyakecenderungankasustuberkulosisdi daerahsepanjangsungai dan daerahdengankepadatantinggi.Kegiatansurveilansmeliputi pengumpulandata,analisisberupa distribusi kasus,trenpenyakit,karakteristikdemografikpenderitayangkemudiandidiseminasikan secara teraturpada pihakyangberwenanguntukmendukungpengambilankeputusan(decision making)14. Untuk melakukanskriningpopulasi di sekitarpenderitatuberkulosis,diperlukanpemetaan tempattinggal penderita.Surveilans9dapatdilakukandenganberbagai cara,diantaranyaadalah denganpengambilandatasekunder,pemetaanlapanganlangsungsecaramanual ataudengan menggunakanalatGPS(Global PositioningSystem) yangkemudiandianalisisdenganSIGseperti pada penelitianini.KESIMPULAN DAN SARAN Daerahsungai cenderungmemiliki angkakasustuberkulosis yang lebihtinggi.SehinggaDOTSperlulebihdifokuskanpadadaerah-daerahsepanjangsungai dan kecamatanatau lebihspesifikpadakelurahanyangmemiliki risikotuberkulosistinggi.Meskipun demikianbelumdiketahuiapakahhal ini berkaitandenganperilakuhidup,kepadatan,sanitasi,tingkat
  • 4. sosial ekonomi maupunkondisigizi di daerahsepanjangsungai yangselamaini menjadi isupenting dalamfaktorrisikotuberkulosis.UCAPANTERIMA KASIHAprisaChrysantinamengucapkanterimakasih kepadaBapak Choirul,IbuSusilawati danBapakRubangi dari DinasKesehatanKotaYogyaatas data dan sarannya.KEPUSTAKAAN 1.Ruxin,J.,Paluzzi,J.E.,Wilson,P.A.,Tozan,Y.,Kruk,M.,Teklehaimanot,A. (2005). EmergingConsensusinHIV/AIDS,Malaria,TuberculosisandAccesstoEssential Medicine. Lancet,365: 618-621. 2. WHO (2004). Results: ProgressTowardthe MilleniumDevelopmentGoals; http://www.who.int/tb/publications/global_report/2005/results/en/index1.html.(diaksestanggal 13 September2005) 3. WHO (2004). PlanningandDOTSImplementation; http://www.who.int/tb/publications/global_report/2005/results/en/index2.html.(diaksestanggal 13 September2005) 4. DepartemenKesehatan(2003).PedomanNasional PenanggulanganTuberkulosis. Jakarta: DepartemenKesehatan.5.DinasKesehatanKotaYogyakarta(2004). RegisterTBKota Yogyakarta Tahun2004. 6. Dinas KesehatanKotaYogya(2004). Profil KesehatanKotaYogyaTahun2004. 7. Chandrasekaran,K.,Arivagnan,G.(2006). Disease MappingUsingMixture Distribution.IndianJMed Res,123: 788- 798. 8. Hino p,dos SantosCB, VillaTCS.(2005) Spatial and Temporal Patternsof Tuberculosisinthe Cityof RibeiraoPreto,Brazil from1998 to 2002. J. Bras. Pneumol.31(6):523-527. 9. Tanser,F.C.,le Sueur,D. (2002). The Applicationof GIStoImportantPublicHealthProblemsinAfrica. International Journal of HealthGeographics,1:4. 10 10. Kazembe,LN.,Kleinschmidt,I.,HoltzT.H., Sharp,B.L. (2006). Spatial analysisandmappingof malariariskinMalawi usingpoint-referenced prevalence of infectiondata.InternationalJournal of HealthGeographics,5:41 11. Sipe,N.G.,Dale,P. (2003). ChallengesinUsingGISto Understandand Control MalariainIndonesia.MalariaJournal,2:36. 12. Wilkinson,D.,Tanser,F.C.(1999). GIS/GPS to DocumentIncreasedAccesstoCommunityBased TreatmentforTuberculosisinAfrica.Lancet,354: 394-395. 13. JacobsonLM, Garcia-Garcia ML, Hernandez-AvillaJE,Cano-ArellanoB,Small PM,Sifuentes-OsornioJ,Ponce-de-LeonA.(2005) Changes inthe Geographical Distributionof TuberculosisPatientsinVeracruz,Mexico,afterreinforcementof a tuberculosiscontrol programme.Tropical MedicineandInternational Health,10(4):305- 311. 14. Murti, B. (2003). PrinsipdanMetodologi RisetEpidemiologi,edisi ke-2.Yogyakarta:GadjahMada University Press.