1. UJI KOMPETENSI – LSP ASTEKINDO KONSTRUKSI MANDIRI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Ahli Madya Teknik Bangunan Gedung
Jenjang : 8
Nama Asesi : IWAN KUSWANTO, ST., MT.
NIK Asesi : 3516112001820004
Tgl. Asesmen : 2 Februari – 3 Februari 2023
TUK : Andal Gamana 1
Nama Asesor : - Ir. Joko Suseno
- Yudit Kurniawan
2. Substasi Peyampaiyan
A. Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
B. Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan
Gedung (Pondasi Dalam)
C. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung:
• Struktur Baja
• Struktur Beton Bertulang
• Struktur Beton Pracetak
D. Pengawasan Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung
3. A. Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
Perencanaan Struktur
adalah bertujuan untuk
menghasilkan suatu struktur
yang stabil, cukup kuat,
mampu-layan, awet, dan
memenuhi tujuan-tujuan
lainya seperti ekonomi dan
kemudahan pelaksanaan.
4. Tahapan- tahapan perencanaan struktur bangunan gedung bertingkat :
1. Menentukan lokasi soil test (sondir/deep boring), denah diambil dr gbr arsitektur
2. Evaluasi hasil test tanah dengan referensi dr hasil uji lab. tanah. Dari tahapan ini bisa ditentukan jenis
fondasi yang dipakai dan daya dukung pondasi
3. Menghitung dan mengalalisis bangunan dengan menggunakan bantuan program struktur (ETABs/SAP).
Memodelkan bangunan harus sesuai dengan gambar arsitektur yang terbaru bukan gambar yang lama.
Input beban pada model struktur harus sesuai Peraturan Pembebanan Indonesia.
4. Dari hasil perhitungan di atas maka dapat diperoleh ditentukan :
• dimensi kolom ; jumlah, diameter tulangan dan diameter, jarak sengkang (syarat minimum
tulangan kolom harus terpenuhi)
• dimensi balok ; jumlah, diameter tulangan dan diameter, jarak sengkang (syarat minimum tulangan
pada balok harus terpenuhi)
• dimensi plat dan diameter tulangan, jarak tulangan (syarat minimum tulangan pada plat harus
terpenuhi)
5. Setelah item 4 selesai, kita buat sketsa untuk denah balok, penulangan balok tiap lantai, penulangan
plat lantai dan penulangan kolom. Kemudian sketsa kita dituangkan dengan gambar dengan
menggunakan AUTOCAD.
A. Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
5. Struktur Bawah (Sub Structure) suatu bangunan gedung meliputi
bagian-bagian bangunan yang berada di bawah lantai dasar (ground
floor), yang dapat berupa: FondasiBasement (Ruang Bawah Tanah) dan
Fondasi di bawahnya.
Fondasi dalam (deep foundation) atau fondasi tidak langsung
Fondasi dalam biasanya digunakan jika tanah keras berada pada keda-
laman lebih dari 6 m dari muka tanah asli.
Terdapat dua macam fondasi dalam:
1. Fondasi Tiang Pancang (Drived Pile)
2. Fondasi Tiang Bor (Bored Pile, In Situ Pile)
B. Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan
Gedung (Pondasi Dalam)
6. Fondasi Tiang Pancang (Drived Pile)
B. Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan
Gedung (Pondasi Dalam)
Sebelum pelaksanaan pemancangan dilakukan
keadaan lahan akan diupayakan dalam kondisi kering,
rata dan padat. Jika lahan dimana akan dilakukan
pemancangan terdapat air atau kondisi tanah lunak,
maka akan dibuatkan penahan beban alat dengan
menggunakan pelat matras dari pelat baja. Titik
pancang akan disiapkan secara keseluruhan agar tidak
mengganggu pada saat pemancangan berlangsung.
Tanda untuk titik pancang jangan sampai rancu
dengan tanda titik as bangunan dan tanda-tanda yang
lain. Pastikan menggunakan material tiang pancang
yang bermutu baik dari produsen atau supplier yang
terpercaya.
7. B. Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan
Gedung (Pondasi Dalam)
Bor pile atau bored pile
adalah teknik membangun
pondasi yang
memanfaatkan bantuan
mesin bor. Tanah akan
dikeruk menggunakan
mesin tersebut hingga
kedalaman tertentu,
kemudian diisi dengan
tulang besi dan cor beton.
8. C. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan
Gedung:
STRUKTUR BAJA
- Pelat-pelat, profil, baut, angkur-
angkur dan las
- Sambungan-sambungan pengelasan,
baik las sudut maupun penuh
-Pemasangan semua elemen-elemen
rangka baja & pengecatan
-Semua pekerjaan pelaksanaan dan
penyesuaian grouting
-Penyiapan gambar shop drawing
sebagai acuan kerja
9. C. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan
Gedung:
STRUKTUR BETON
BERTULANG
1. Apakah diameter besi tulangan sudah benar?
2. Apakah Jarak antara besi tulangan sudah
benar?
3. Apakah Jumlah besi tulangan sudah benar
4. Posisi tulangan sudah benar?
5. Pastikan Panjang penyaluran sambungan
minimum 40 d ( 40 x diameter besi)
6. Mutu Beton bagaimana?
7. Begesting?
10. C. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan
Gedung:
STRUKTUR BETON
PRACETAK
Beton Pracetak (precast) adalah komponen beton tanpa atau
dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum
dirangkai menjadi bangunan.
1. Perencanaan bangunan struktur beton harus mempertimbangkan semua
kondisi pembebanan dan kendala mulai dari saat pabrikasi awal hingga
selesainya pelaksanaan struktur, termasuk pelepasan cetakan, penyimpanan,
pengangkutan, danereksi.
2. Dalam konstruksi beton pracetak (precast) yang tidak berperilaku secara
monolit, pengaruh pada semua detail sambungan dan pertemuan harus
dipertimbangkan untuk menjamin tercapainya penampilan yang baik dari sistem
struktur.
3. Pengaruh dari lendutan awal dan lendutan jangka panjang harus
dipertimbangkan, termasuk pengaruh pada komponen struktur lain yang saling
bersambungan.
4. Perancangan dari join dan tumpuan harus mencakup pengaruh dari semua gaya
yang akan disalurkan termasuk susut, suhu, deformasi elastis, angin dan gempa.
5. Semua detail harus dirancang agar mempunyai toleransi yang cukup terhadap
proses pabrikasi dan ereksi dan terhadap tegangan sementara yang terjadi pada
saat ereksi.
11. D. Pengawasan Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung
Menurut undang-Undang Nomor 18 tahun 1999, pekerjaan pengawasan dapat
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang
profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi yang mampu melaksanakan
pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai
dan diserahterimakan.
1. Pengawasan Kualitas Material
2. Pengawasan Teknis Pelaksanaan
-Penulangan Kolom Struktur dan Angkur
-Pengecoran
3. Pengawasan Waktu dan Biaya
4. Pengawasan Proyek
- Laporan (Harian Mingguan Bulanan)
- Rapat Koordinasi