SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
UJIKOMPETENSI–LSPASTEKINDOKONSTRUKSIMANDIRI
FR.IA.04.PENJELASANSINGKATPROYEKTERKAIT/
KEGIATANTERSTRUKTURLAINNYA
SkemaSertifikasi
Jenjang
NamaAsesi
NIKAsesi
:AhliMadyaTeknikBangunanGedung
: 8
:Daniel Aprieko Panjaitan, ST
: 1207050104850002
Tgl.Asesmen
TUK
NamaAsesor
: 2Juni2023
: P3SM Pusat
:
I. PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Bangunan suatu gedung terdiri dari 3 komponen penting, yaitu Struktur, Arsitektur
dan ME (Mekanikal & Elektrikal). Ketiganya satu sama lain saling terkait. Jika Struktur
mengedepankan kekuatan, Arsitek lebih mengedepankan keindahan, maka ME
(Mekanikal & Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi. Sekuat apapun bangunan
dan seindah apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan sistem ME (mekanikal &
elektrikal) maka bangunan tersebut tidak ada fungsinya. Jadi sangat jelas antara
ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satu sama lain.
Syarat–syarat umum perancangan struktur gedung meliputi:
1. Syarat stabilitas.
2. Syarat kekuatan.
3. Syarat daktilitas, terdiri atas: elastik (fully elastic), daktilitas terbatas (limited
ductility), daktilitas penuh (full ductility).
4. Syarat layak pakai dalam keadaan layan (serviceability), terdiri atas: lendutan pelat
dan balok, simpangan bangunan (lateral drift), simpangan antar tingkat (interstory
drift), percepatan (acceleration) khususnya perancangan struktur terhadap
pengaruh angin, retakan (cracking), vibrasi/getaran (vibration)
5. Syarat durabilitas (durability), terdiri atas kuat tekan minimum beton, tebal selimut
beton, jenis dan kandungan semen, tinjauan korosi, mutu baja.
6. Syarat ketahanan terhadap kebakaran, terdiri atas dimensi minimum dari
elemen/komponen strukur, tebal selimut beton, tebal lapisan pelindung terhadap
ketahanan kebakaran, jangka waktu ketahanan terhadap api/kebakaran (struktur
atas dan basemen)
6. Syarat intergritas, terdiri atas pencegahan terhadap keruntuhan progresif (biasanya diberi
penambahan tulangan pemegang antar komponen beton precast).
7. Syarat yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi, terdiri atas penyesuaian
dengan metode konstruksi yang umum dilakukan pada daerah setempat, bahan
bangunan serta mutu bahan yang tersedia, kondisi cuaca selama pelaksanaan, kesediaan
berbagai sumber daya setempat.
8. Peraturan dan standar yang berlaku.
● B U I L D I N G D E S I G N ( A R C H I T E C T U R A L )
● S T R U C T U R E
F U N G S I
S T R U K T U R , B E N T U K
d a n T E K N O L O G I
M E M B A N G U N
E K S T E R N A L
( P E R A T U R A N -
P E R A T U R A N D A N
P E M B I A Y A A N
W A K T U
I N T E G R A T E D O V E R L A P P I N G
 Pendekatan Perencanaan
Dasar proses pendekatan Perencanaan adalah upaya memperpadukan kaidah-kaidah
fungsi bangunan, struktur dan bentuk, biaya pembangunan, waktu pembangunan dan
teknologi membangun serta Faktor Eksternal (Peraturan-peraturan dan Lingkungan
yang berlaku di lokasi).
• Lingkup Pekerjaan Tahap Programming Skematik Design
1. Mempelajari dengan seksama Kerangka Acuan Kerja maka berpengaruh pada Perancangan Arsitektur
dan Perancangan Struktur.
2. Melakukan Survey dan investigasi untuk Pengumpulan data existing site / lahan dan Bangunan Seperti
Keberadaan lahan, Keberadaan bangunan lama, Faktor lingkungan dan fasilitas sarana prasarana,
Topography dan (Boring hand) Struktur Tanah, Jaringan Infrastruktur dan Lain lain.
3. Survey dan kajian terhadap peraturan-peraturan setempat dalam kaitannya terhadap perijinan seperti
Master plan kota, Koefisien dasar bangunan, Koefisien luas bangunan, Ketinggian bangunan, Bentuk
bangunan, (Ciri Arsitektur setempat) dan Lain lain.
4. Pendataan data literatur dan Studi Banding.
 METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Metodologi perencanaan dan perancangan bangunan dibagi pada tahap - tahap sebagai berikut :
• Lingkup Pekerjaan Tahap Conceptual Programming Design
1. Penetapan program ruang berdasarkan arahan dari struktur organisasi yang berlaku dan
data investigasi.
2. Pengelompokan fungsi - fungsi ruang dan studi konfigurasi hubungan ruang.
3. Alokasi ruang pada struktur bangunan baik alokasi ruang secara horizontal maupun
alokasi ruang secara vertikal.
4. Penetapan sirkulasi dalam ruang bangunan dan pada halaman (site) baik sirkulasi untuk
manusia maupun sirkulasi untuk kendaraan. Sirkulasi dipelajari terhadap bangunan
secara vertikal maupun horizontal
5. Penetapan persyaratan - persyaratan khusus ruang - ruang tertentu sesuai dengan
tuntutan fungsi ruang dalam Rencana Kerja & Syarat-syarat Perancangan
6. Pengkondisian fisik ruang dan non fisik
7. Konsep penggunaan bahan struktur / konstruksi bangunan dan bahan untuk instalasi
mekanikal dan elektrikal bangunan beserta perhitungannya.
• Lingkup Pekerjaan Tahap Definitive Design
1. Rencana tapak yang telah pasti (pada master plan).
2. Denah - denah bangunan.
3. Potongan site / lahan.
4. Potongan bangunan
5. Tampak-tampak bangunan
6. Gambar situasi
7. Out-line sistem utilitas bangunan serta mekanikal elektrikal.
8. Pra Estimasi proyek untuk komponen-komponen biaya
• Lingkup Pekerjaan Dalam Tahap Design Development
1. Site structure (struktur lahan).
2. Pertamanan.
3. Struktur Bangunan seperti Denah bangunan setiap lantai, Denah partisi dan perletakan
perabot untuk tiap lantai, Denah bahan penutup setiap lantai (floor covering oleh karpet,
keramik, marmer, atau jenis bahan lainnya, Denah plafond, Potongan-potongan struktur
bangunan, Tampak-tampak bangunan, Tampak keseluruhan site, Tampak untuk tiap-tiap
masa bangunan dan Tampak prinsip dari fasade bangunan.
4. Utilitas Bangunan atau fasilitas kelengkapan penunjang pada sebuah bangunan agar
tercapainya keselematan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
5. Sistem Proteksi pada bangunan.
6. Spesifikasi Teknis.
7. Rencana Anggaran Biaya Bangunan secara keseluruhan
II. PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH BANGUNAN
GEDUNG (PONDASI DALAM)
Struktur bawah adalah seluruh bagian struktur gedung atau bangunan yang berada di
bawah permukaan tanah yang berfungsi untuk menahan beban dari struktur atas dan
memindahkannya kedalam tanah keras. Struktur bawa meliputi dudukan beton (pile cap) dan
pondasi.
Struktur bawah memikul beban-beban dari struktur atas sehingga struktur bawah tidak
boleh gagal lebih dahulu dari struktur atas. Beban-beban tersebut dapat berupa beban mati
(DL), beban hidup (LL), beban gempa (E), dll. Pengendalian Pekerjaan dilakukan agar Kegiatan
Konstruksi tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam
rencana.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah
Bangunan Gedung Pondasi Dalam adalah:
Sebelum dilaksanakan pekerjaan Struktur Pondasi Dalam harus terlebih dahulu dilakukan
uji daya dukung yang direncanakan untuk mengetahui kedalaman Pondasi yang harus
dilakukan.
Kemiringan tiang pancang pondasi dalam, tidak boleh lebih melampui 20 mm per meter
(yaitu 1 per 50)
Kemiringan tiang pancang pondasi dalam, tidak boleh lebih melampui 20 mm per
meter (yaitu 1 per 50)
Kelengkungan tiang pancang beton cor lansung di tempat harus tidak boleh
melampui 0.01 dari panjang suatu tiang pancang dalam segala arah.
Kelengkungan tiang pancang baja tidak boleh melampui 0,0007 dari panjang suatu
tiang pancang .
Saat alat pancang sedang erection, tegaknya tiang pancang harus tetap dimonitoring
selama pemancangan berlangsung menggunakan pesawat To
Pemancangan baru bisa dihentikan setelah kalindering tercapai.
Setelah pemancangan tiang selesai, lakukan pemotongan kepala tiang pancang
sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan dan jangan lupa meninggalkan/
menyisakan pembesian utama tiang untuk diikatkan pada pile cap/poor yang akan
dibuat.
Posisi Pile cap yang akan dibuat harus berada tepat di As Kolom/tiang yang akan
dipasang dan dan tidak lupa penanaman stik besi kolom yang akan dipasang
Gambar kerja harus sudah disiapkan sesuai dengan dokumen kontrak sebelum
memulai pekerjaan.
Tenaga kerja dan peralatan dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan kebutuhan
untuk pondasi diperiksa kesesuaiannya dengan
Material yang digunakan
spesifikasi teknis
Pengukuran penetapan posisi dan level pondasi bangunan gedung
dikoordinasikan pelaksanaanya sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan pondasi dikendalikan pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
Pengujian material dan daya dukung pondasi (loading test) dikoordinasikan
pelaksanaannya sesuai dengan standar.
Hasil pekerjaan pondasi dievaluasi kesesuainnya dengan gambar rencana dan
spesifikasi teknis.
III. PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BANGUNAN GEDUNG
A. STRUKTUR BAJA
Struktur atas adalah semua bagian struktur yang berada di atas permukaan tanah, yang
seluruh beban bangunan atasnya masing-masing dipikul oleh kolom, balok, dan pelat. Kolom,
balok, dan pelat harus dapat mencapai kualitas struktur yang baik dan sesuai dengan standar
teknis pelaksanaan.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan
Gedung adalah:
Struktur baja harus memenuhi persyaratan teknis baik melalui pemodelan dan pengujian.
Baut dan mur harus memenuhi ketentuan sesuai SNI dan mempunyai kepala baut dan mur
berbentuk segi enam.
Pada pekerjaan pengelasan permukaan las yang tampak harus dibersihkan dari residu
kerak.
Penyedia jasa harus menyediakan setiap peralatan dan perancah yang diperlukan untuk
pemasangan struktur baja.
Gambar kerja harus sudah disiapkan sesuai dengan dokumen kontrak sebelum
memulai pekerjaan.
Tenaga kerja dan peralatan dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan kebutuhan
Material yang digunakan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis
Material yang digunakan diuji kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pengukuran penetapan posisi dan level Struktur bangunan gedung
dikoordinasikan pelaksanaanya sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan Struktur bangunan gedung dikendalikan pelaksanaannya sesuai
dengan gambar kerja.
Hasil pekerjaan dievaluasi kesesuainnya dengan gambar rencana dan spesifikasi
teknis.
B. STRUKTUR BETON BERTULANG
 Pekerjaan Sloof (Tie Beam) dan Pekerjaan Kolom
Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Beton Bertulang bagian
Pekerjaan Sloof (Tie Beam) dan Pekerjaan Kolom/Tiang adalah:
1. Periksa Kembali posisi As-as kolom yang akan dipasang, stik-stik pembesian kolom baik
ukuran besi beton maupun posisi besi beton
2. Lakukan fabrikasi system pembesian Tie Beam (sloof) dan bekistingnya. Bersamaan
dengan dengan ini fabrikasi bekisting kolom dan pembesian kolom juga sudah bisa
difabrikasi juga. (Sesuai dengan gambar kerja/shop drawing dan spesifikasi yang ada).
3. Setelah dilakukan pemasangan pembesian dan pemasangan bekisting, Tie Beam siap
untuk dilakukan pengecoran Beton dengan mutu beton yang telah ditetapkan.
4. Mobilisasi dan Penyiapan Posisi Concrete pump saat erection, concrete vibrator dsb.
5. Sebelum pengecoran dilaksanakan (setelah mobil mixer datang, dilakukan pemeriksaan
terhadap surat jalan beton, Uji Slump Test (hasus sesuai persaratan ) dan pembuatan
Kubus Beton.
6. Pengecoran dapat dilaksanakan dan selama proses pengecoran penggunaan mesin
vibrator harus digunakan untuk membuang rongga udara dan pencegahan keropos
beton dan sedapat mungkin kepala selang vibrator tidak menyentuh pembesian struktur.
7. Setelah Pengecoran Tie beam selesai, keesokan harinya pemasangan pembesian dan
bekisting kolom bisa dilaksanakan.
7. Setelah Fabrikasi system pembesian kolom selesai di tegakkan, Kembali periksa
posisi As pembesian Kolom.
Note :
• Penyambungan Stik Besi Kolom dengan pembesian kolom harus  40 D besi kolom
• Jarak Pemasangan besi Sengkang/begel relatif sama setinggi kolom (Gbr rencana struktur)
• Pengikatan kawat bendrat Pembesian Kolom harus kuat dan kokoh sehingga posisi dan jarak
pembesian tidak berubah.
8. Pemasangan Bekisting yang sudah difabrikasi sebelumnya dipasang sebagai mal
pembungkus beton dan besi tulangan diperkuat dengan pengunci mal. Untuk
vertikalisasi berdirinya bekisting kolom dapat diperiksa/dikontrol dengan
menggunakan unting-unting, benang load atau menggunakan pesawat To.
Bekisting Dikunci dengan batang2 skor
9. Setelah Pemasangan bekisting selesai dan melalui pemeriksaan pengawas selesai
pengecoran dapat dilakukan dengan mutu beton yang telah ditentukan.
Note :
• Saat penuangan beton cor menggunakan concrete pump berlangsung yang perlu dijaga
adalah tinggi jatuh beton cor  1,5 m’ agar kerapatan agregat tetap terjaga. Dengan tidak
meninggalkan standard uji beton readymix yang dating tetap dilaksanakan.
Pekerjaan Balok (Beam) dan Pekerjaan Lantai.
Perihal fabrikasi Bekisting, system pembesian untuk balok dan lantai beton sudah bisa
difabrikasi saat penyetelan/pemasangan dan konstruksi tie beam dan kolom. Adapun
Langkah berikutnya adalah :
1. Satu (1) Hari setelab Pengecoran Kolom selesai bekisting kolom sudah bisa dibuka
dengan hati2 (beton masih muda) untuk mempersiapkan pekerjaan tahap berikutnya.
2. Dimulai pemeriksaan elevasi masing2 puncak kolom Penyetelan Bekisting Balok, lantai
dan pemasangan perancah sudah bisa dilakukan. Untuk menjaga kerataan/horizontal
bolok dan lantai, penggunaan balok kayu yang lebih besar dan rata atau menggunakan
horiebeam sebagai landasan diatas perancah/scafolding.
3. Diikuti dengan pemasangan system pembesian balok dan pembesian lantai yang
sudah difabrikasi sebelumnya. (ukuran, jumlah dan jarak pasang sesuai spesifikasi).
4. Setelah pembesian selesai diikuti dengan pemasangan beton decking untuk menjaga
tebal selimut beton dengan jarak ± 60 cm pada balok dan lantai.
5. Setelah semua item tersebut selesai, dilakukan pemeriksaan pekerjaan bersama
pengawas untuk mendapatkan perintah pengecoran bisa dilaksanaan.
6. Standar pelaksanaan pengecoran tetap diikuti.
7. Setelah 3 s/d 4 jam daerah yang selesai pengecoran jika matahari cukup terik
lakukan perawatan beton dengan menyiramkan air yang telah diselimuti dengan
karung goni terlebih dahulu (Curing) agar beton yang terjemur tidak mengalami
retak rambut akibat terjemur (setiap 3-4 jam sekali) selama 7 sampai 10 hari.
8. Hindari penghentian pengecoran kalua tidak terpaksa, siapkan plastic pelindung
jika terjadi hujan dan operasikan mesin fibrator selama proses pengecoran.
9. Jaga ketebalan pengecoran dengan bantuan alat colok dan jega kerataan
pengecoran dengan terus memeriksa kerataan menggunakan Waterpass selama
proses pengecoran.
10. Keesokan harinya di lantai yang selesai dicor sudah bisa dilakukan pemeriksaan
posisi As2 tiang untuk lantai berikutnya, berupa pemberian penetapan tapak kolom
lantai berikutnya.
11. Sementara Fabrikasi bekisting dan Pembesian kolom dan lantai berikutnya sudah
berjalan.
12. Demikian selanjutnya dapat dilaksanakan dengan tahapan yang sama untuk lantai
berikutnya.
C. STRUKTUR BETON PRACETAK
beton pracetak adalah komponen beton yang dicor di tempat yang bukan merupakan posisi akhir
dalam suatu struktur, Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur
Beton Pracetak adalah:
1. Persiapan cetakan atau bekisting cukup stabil dan Kuat.
2. Pemasangan tulangan dalam cetakan atau bekisting sesuai dengan gambar rencana.
3. Pengecoran beton pada cetakan elemen.
4. Curing dan Quality Control.
5. Pembongkaran cetakan atau bekisting sekitar 3–7 hari pada suhu kamar.
6. Penyimpanan dan pengangkatan diangkat dengan alat pengangkat atau crane melalui
lubang-lubang dibuat pada elemen-elemen tersebut, dan harus diangkut dalam posisi
tegak.
7. Metode penyambungan dengan cara grouting yaitu penyuntikan atau pengecoran
sambungan panel joint pada pertemuan balok dan kolom juga antara filler plat lantai.
Tujuan dari Pengawasan Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung yaitu
 Mengadakan pengawasan dan membimbing pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan Perhitungan kemajuan/prestasi pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antara
berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar
 Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari terjadinya
pembengkakan biaya.
 Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai basil akhir
sesuai dengan kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang sudah ditetapkan
 Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan oleh kontraktor.
sudah
 Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari persyaratan yang
ditetapkan.
 Menyiapkan dan menghitung kemungkinan terjadinya pekerjaan tambah kurang.
IV. PENGAWASAN PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Hal hal yang harus diperhatikan dalam Melakukan Pengawasan Terhadap Pekerjaan Struktur
Bangunan Gedung adalah:
 Gambar pelaksanaan (shop drawing) diperiksa sesuai dengan dokumen kontrak.
 Rekomendasi izin pelaksanaan pekerjaan dibuat sesuai dengan ketentuan.
 Peralatan dan tenaga kerja diperiksa kesiapannya sesuai dengan kebutuhan
 Material yang digunakan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.
Demikianlah presentasi ini
Terima kasih

More Related Content

What's hot

File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
RizalYogaPrasetya
 
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptxPresenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
RuslanRuslan64
 
I MADE SUDARMA JAYA_MANAGER LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
I MADE SUDARMA JAYA_MANAGER LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptxI MADE SUDARMA JAYA_MANAGER LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
I MADE SUDARMA JAYA_MANAGER LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
Iketutsupartha
 
TUGAS ASESI _ ANDI RUSTANDI.pptx
TUGAS ASESI _ ANDI RUSTANDI.pptxTUGAS ASESI _ ANDI RUSTANDI.pptx
TUGAS ASESI _ ANDI RUSTANDI.pptx
GondoPrayitno1
 

What's hot (20)

TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptx
TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptxTUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptx
TUGAS AFIFAH GEDUNG.pptx_1685517362.pptx
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
 
PPT gedung pengawasan DIMAS.ppt
PPT gedung pengawasan DIMAS.pptPPT gedung pengawasan DIMAS.ppt
PPT gedung pengawasan DIMAS.ppt
 
File_Soal_17_158_29_1673339261 a.n. Gustama.pptx
File_Soal_17_158_29_1673339261 a.n. Gustama.pptxFile_Soal_17_158_29_1673339261 a.n. Gustama.pptx
File_Soal_17_158_29_1673339261 a.n. Gustama.pptx
 
UJI KOMPETENSI – SKK Ahli Muda Gedung.pptx
UJI KOMPETENSI – SKK Ahli Muda Gedung.pptxUJI KOMPETENSI – SKK Ahli Muda Gedung.pptx
UJI KOMPETENSI – SKK Ahli Muda Gedung.pptx
 
contoh PPT SKA GEDUNG.pptx
contoh PPT SKA GEDUNG.pptxcontoh PPT SKA GEDUNG.pptx
contoh PPT SKA GEDUNG.pptx
 
File_Soal_testBangunan.pptx
File_Soal_testBangunan.pptxFile_Soal_testBangunan.pptx
File_Soal_testBangunan.pptx
 
TUGAS UJI SKK LD IZRADIN.pptx
TUGAS UJI SKK LD  IZRADIN.pptxTUGAS UJI SKK LD  IZRADIN.pptx
TUGAS UJI SKK LD IZRADIN.pptx
 
Tugas ppt yusman aydin- Copy.pptx
Tugas ppt yusman aydin- Copy.pptxTugas ppt yusman aydin- Copy.pptx
Tugas ppt yusman aydin- Copy.pptx
 
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptxPelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
Pelaksana Pemeliharaan Jembatan Madya.pptx
 
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptxPresenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
Presenatsi Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi Madya.pptx
 
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan GedungPresentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
Presentasi SKK Level 6 Pengawas Struktur Bangunan Gedung
 
I MADE SUDARMA JAYA_MANAGER LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
I MADE SUDARMA JAYA_MANAGER LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptxI MADE SUDARMA JAYA_MANAGER LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
I MADE SUDARMA JAYA_MANAGER LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG.pptx
 
tugas pelaksana irigasi.pptx
tugas pelaksana irigasi.pptxtugas pelaksana irigasi.pptx
tugas pelaksana irigasi.pptx
 
PPT Perencanaan Bangunan Gedung.pptx
PPT Perencanaan Bangunan Gedung.pptxPPT Perencanaan Bangunan Gedung.pptx
PPT Perencanaan Bangunan Gedung.pptx
 
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptxUJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
UJI KOMPETENSI JEMBATAN.pptx
 
TUGAS ASESI _ ANDI RUSTANDI.pptx
TUGAS ASESI _ ANDI RUSTANDI.pptxTUGAS ASESI _ ANDI RUSTANDI.pptx
TUGAS ASESI _ ANDI RUSTANDI.pptx
 
dayat PIPA.pptx
dayat PIPA.pptxdayat PIPA.pptx
dayat PIPA.pptx
 
ppt struktur.pptx
ppt struktur.pptxppt struktur.pptx
ppt struktur.pptx
 

Similar to PRESENTASI SERTIFIKASI DANIEL APRIKO PANJAITAN, ST.pptx

bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfbahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
FitriHariyanti4
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG MADYA - JENJANG 5 - Angga Dwi Prastya...
PPT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG MADYA - JENJANG 5 - Angga Dwi Prastya...PPT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG MADYA - JENJANG 5 - Angga Dwi Prastya...
PPT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG MADYA - JENJANG 5 - Angga Dwi Prastya...
Taufikkurrahman Upik Teler
 
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
Darmawan321269
 
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
Darmawan321269
 

Similar to PRESENTASI SERTIFIKASI DANIEL APRIKO PANJAITAN, ST.pptx (20)

bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfbahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
 
pptahlimudateknikbangunangedunga-230915233258-d4b12d20 (1).pdf
pptahlimudateknikbangunangedunga-230915233258-d4b12d20 (1).pdfpptahlimudateknikbangunangedunga-230915233258-d4b12d20 (1).pdf
pptahlimudateknikbangunangedunga-230915233258-d4b12d20 (1).pdf
 
CONTOH PRESENTASI DIANSYAH TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
CONTOH PRESENTASI DIANSYAH TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxCONTOH PRESENTASI DIANSYAH TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
CONTOH PRESENTASI DIANSYAH TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
 
CONTOH PRESENTASI AHLI MADYA DIANSYAH BARU.pptx
CONTOH PRESENTASI AHLI MADYA DIANSYAH BARU.pptxCONTOH PRESENTASI AHLI MADYA DIANSYAH BARU.pptx
CONTOH PRESENTASI AHLI MADYA DIANSYAH BARU.pptx
 
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptx
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptxppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptx
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
Pelaksana Lapangan Pekerjaan SalPelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi ...
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Tugas Presentasi PRESENTASI DJUNIANTO.pptx
Tugas Presentasi PRESENTASI DJUNIANTO.pptxTugas Presentasi PRESENTASI DJUNIANTO.pptx
Tugas Presentasi PRESENTASI DJUNIANTO.pptx
 
PRESENTASI gedung jenjang 7 ahli gedung.pptx
PRESENTASI gedung jenjang 7 ahli gedung.pptxPRESENTASI gedung jenjang 7 ahli gedung.pptx
PRESENTASI gedung jenjang 7 ahli gedung.pptx
 
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7
Presentasi SKK Teknik Ahli Bangunan Gedung Level 7
 
Revisi_Ahli_muda_teknik_bangunan_gedung_jenjang_7_ABDURROHMANSYAH.pptx
Revisi_Ahli_muda_teknik_bangunan_gedung_jenjang_7_ABDURROHMANSYAH.pptxRevisi_Ahli_muda_teknik_bangunan_gedung_jenjang_7_ABDURROHMANSYAH.pptx
Revisi_Ahli_muda_teknik_bangunan_gedung_jenjang_7_ABDURROHMANSYAH.pptx
 
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPT
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPTAHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPT
AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG AHLI MUDA PPT
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG MADYA - JENJANG 5 - Angga Dwi Prastya...
PPT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG MADYA - JENJANG 5 - Angga Dwi Prastya...PPT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG MADYA - JENJANG 5 - Angga Dwi Prastya...
PPT PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG MADYA - JENJANG 5 - Angga Dwi Prastya...
 
Materi SITI NURIYANA - AHLI MADYA GEDUNG.pptx
Materi SITI NURIYANA - AHLI MADYA GEDUNG.pptxMateri SITI NURIYANA - AHLI MADYA GEDUNG.pptx
Materi SITI NURIYANA - AHLI MADYA GEDUNG.pptx
 
Ahli Muda Gedung-Presentasi-Adi Asriadi, ST.pptx
Ahli Muda Gedung-Presentasi-Adi Asriadi, ST.pptxAhli Muda Gedung-Presentasi-Adi Asriadi, ST.pptx
Ahli Muda Gedung-Presentasi-Adi Asriadi, ST.pptx
 
3 MATERI KULIAH MANAGEMEN KONSTRUKSI.pdf
3 MATERI KULIAH MANAGEMEN KONSTRUKSI.pdf3 MATERI KULIAH MANAGEMEN KONSTRUKSI.pdf
3 MATERI KULIAH MANAGEMEN KONSTRUKSI.pdf
 
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
 
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
02 Berbagai Aspek Kegagalan pada Struktur Bangunan Gedung.pdf
 
GUSMAN,ST_SKK Gedung.pdf
GUSMAN,ST_SKK Gedung.pdfGUSMAN,ST_SKK Gedung.pdf
GUSMAN,ST_SKK Gedung.pdf
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
 

Recently uploaded

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 

Recently uploaded (19)

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 

PRESENTASI SERTIFIKASI DANIEL APRIKO PANJAITAN, ST.pptx

  • 2. I. PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG Bangunan suatu gedung terdiri dari 3 komponen penting, yaitu Struktur, Arsitektur dan ME (Mekanikal & Elektrikal). Ketiganya satu sama lain saling terkait. Jika Struktur mengedepankan kekuatan, Arsitek lebih mengedepankan keindahan, maka ME (Mekanikal & Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi. Sekuat apapun bangunan dan seindah apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan sistem ME (mekanikal & elektrikal) maka bangunan tersebut tidak ada fungsinya. Jadi sangat jelas antara ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satu sama lain.
  • 3. Syarat–syarat umum perancangan struktur gedung meliputi: 1. Syarat stabilitas. 2. Syarat kekuatan. 3. Syarat daktilitas, terdiri atas: elastik (fully elastic), daktilitas terbatas (limited ductility), daktilitas penuh (full ductility). 4. Syarat layak pakai dalam keadaan layan (serviceability), terdiri atas: lendutan pelat dan balok, simpangan bangunan (lateral drift), simpangan antar tingkat (interstory drift), percepatan (acceleration) khususnya perancangan struktur terhadap pengaruh angin, retakan (cracking), vibrasi/getaran (vibration) 5. Syarat durabilitas (durability), terdiri atas kuat tekan minimum beton, tebal selimut beton, jenis dan kandungan semen, tinjauan korosi, mutu baja. 6. Syarat ketahanan terhadap kebakaran, terdiri atas dimensi minimum dari elemen/komponen strukur, tebal selimut beton, tebal lapisan pelindung terhadap ketahanan kebakaran, jangka waktu ketahanan terhadap api/kebakaran (struktur atas dan basemen)
  • 4. 6. Syarat intergritas, terdiri atas pencegahan terhadap keruntuhan progresif (biasanya diberi penambahan tulangan pemegang antar komponen beton precast). 7. Syarat yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi, terdiri atas penyesuaian dengan metode konstruksi yang umum dilakukan pada daerah setempat, bahan bangunan serta mutu bahan yang tersedia, kondisi cuaca selama pelaksanaan, kesediaan berbagai sumber daya setempat. 8. Peraturan dan standar yang berlaku.
  • 5. ● B U I L D I N G D E S I G N ( A R C H I T E C T U R A L ) ● S T R U C T U R E F U N G S I S T R U K T U R , B E N T U K d a n T E K N O L O G I M E M B A N G U N E K S T E R N A L ( P E R A T U R A N - P E R A T U R A N D A N P E M B I A Y A A N W A K T U I N T E G R A T E D O V E R L A P P I N G  Pendekatan Perencanaan Dasar proses pendekatan Perencanaan adalah upaya memperpadukan kaidah-kaidah fungsi bangunan, struktur dan bentuk, biaya pembangunan, waktu pembangunan dan teknologi membangun serta Faktor Eksternal (Peraturan-peraturan dan Lingkungan yang berlaku di lokasi).
  • 6. • Lingkup Pekerjaan Tahap Programming Skematik Design 1. Mempelajari dengan seksama Kerangka Acuan Kerja maka berpengaruh pada Perancangan Arsitektur dan Perancangan Struktur. 2. Melakukan Survey dan investigasi untuk Pengumpulan data existing site / lahan dan Bangunan Seperti Keberadaan lahan, Keberadaan bangunan lama, Faktor lingkungan dan fasilitas sarana prasarana, Topography dan (Boring hand) Struktur Tanah, Jaringan Infrastruktur dan Lain lain. 3. Survey dan kajian terhadap peraturan-peraturan setempat dalam kaitannya terhadap perijinan seperti Master plan kota, Koefisien dasar bangunan, Koefisien luas bangunan, Ketinggian bangunan, Bentuk bangunan, (Ciri Arsitektur setempat) dan Lain lain. 4. Pendataan data literatur dan Studi Banding.  METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Metodologi perencanaan dan perancangan bangunan dibagi pada tahap - tahap sebagai berikut :
  • 7. • Lingkup Pekerjaan Tahap Conceptual Programming Design 1. Penetapan program ruang berdasarkan arahan dari struktur organisasi yang berlaku dan data investigasi. 2. Pengelompokan fungsi - fungsi ruang dan studi konfigurasi hubungan ruang. 3. Alokasi ruang pada struktur bangunan baik alokasi ruang secara horizontal maupun alokasi ruang secara vertikal. 4. Penetapan sirkulasi dalam ruang bangunan dan pada halaman (site) baik sirkulasi untuk manusia maupun sirkulasi untuk kendaraan. Sirkulasi dipelajari terhadap bangunan secara vertikal maupun horizontal 5. Penetapan persyaratan - persyaratan khusus ruang - ruang tertentu sesuai dengan tuntutan fungsi ruang dalam Rencana Kerja & Syarat-syarat Perancangan 6. Pengkondisian fisik ruang dan non fisik 7. Konsep penggunaan bahan struktur / konstruksi bangunan dan bahan untuk instalasi mekanikal dan elektrikal bangunan beserta perhitungannya.
  • 8. • Lingkup Pekerjaan Tahap Definitive Design 1. Rencana tapak yang telah pasti (pada master plan). 2. Denah - denah bangunan. 3. Potongan site / lahan. 4. Potongan bangunan 5. Tampak-tampak bangunan 6. Gambar situasi 7. Out-line sistem utilitas bangunan serta mekanikal elektrikal. 8. Pra Estimasi proyek untuk komponen-komponen biaya
  • 9. • Lingkup Pekerjaan Dalam Tahap Design Development 1. Site structure (struktur lahan). 2. Pertamanan. 3. Struktur Bangunan seperti Denah bangunan setiap lantai, Denah partisi dan perletakan perabot untuk tiap lantai, Denah bahan penutup setiap lantai (floor covering oleh karpet, keramik, marmer, atau jenis bahan lainnya, Denah plafond, Potongan-potongan struktur bangunan, Tampak-tampak bangunan, Tampak keseluruhan site, Tampak untuk tiap-tiap masa bangunan dan Tampak prinsip dari fasade bangunan. 4. Utilitas Bangunan atau fasilitas kelengkapan penunjang pada sebuah bangunan agar tercapainya keselematan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. 5. Sistem Proteksi pada bangunan. 6. Spesifikasi Teknis. 7. Rencana Anggaran Biaya Bangunan secara keseluruhan
  • 10.
  • 11.
  • 12. II. PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH BANGUNAN GEDUNG (PONDASI DALAM) Struktur bawah adalah seluruh bagian struktur gedung atau bangunan yang berada di bawah permukaan tanah yang berfungsi untuk menahan beban dari struktur atas dan memindahkannya kedalam tanah keras. Struktur bawa meliputi dudukan beton (pile cap) dan pondasi. Struktur bawah memikul beban-beban dari struktur atas sehingga struktur bawah tidak boleh gagal lebih dahulu dari struktur atas. Beban-beban tersebut dapat berupa beban mati (DL), beban hidup (LL), beban gempa (E), dll. Pengendalian Pekerjaan dilakukan agar Kegiatan Konstruksi tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana. Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung Pondasi Dalam adalah: Sebelum dilaksanakan pekerjaan Struktur Pondasi Dalam harus terlebih dahulu dilakukan uji daya dukung yang direncanakan untuk mengetahui kedalaman Pondasi yang harus dilakukan. Kemiringan tiang pancang pondasi dalam, tidak boleh lebih melampui 20 mm per meter (yaitu 1 per 50)
  • 13. Kemiringan tiang pancang pondasi dalam, tidak boleh lebih melampui 20 mm per meter (yaitu 1 per 50) Kelengkungan tiang pancang beton cor lansung di tempat harus tidak boleh melampui 0.01 dari panjang suatu tiang pancang dalam segala arah. Kelengkungan tiang pancang baja tidak boleh melampui 0,0007 dari panjang suatu tiang pancang . Saat alat pancang sedang erection, tegaknya tiang pancang harus tetap dimonitoring selama pemancangan berlangsung menggunakan pesawat To Pemancangan baru bisa dihentikan setelah kalindering tercapai. Setelah pemancangan tiang selesai, lakukan pemotongan kepala tiang pancang sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan dan jangan lupa meninggalkan/ menyisakan pembesian utama tiang untuk diikatkan pada pile cap/poor yang akan dibuat. Posisi Pile cap yang akan dibuat harus berada tepat di As Kolom/tiang yang akan dipasang dan dan tidak lupa penanaman stik besi kolom yang akan dipasang
  • 14. Gambar kerja harus sudah disiapkan sesuai dengan dokumen kontrak sebelum memulai pekerjaan. Tenaga kerja dan peralatan dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan kebutuhan untuk pondasi diperiksa kesesuaiannya dengan Material yang digunakan spesifikasi teknis Pengukuran penetapan posisi dan level pondasi bangunan gedung dikoordinasikan pelaksanaanya sesuai dengan gambar kerja. Pekerjaan pondasi dikendalikan pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Pengujian material dan daya dukung pondasi (loading test) dikoordinasikan pelaksanaannya sesuai dengan standar. Hasil pekerjaan pondasi dievaluasi kesesuainnya dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
  • 15.
  • 16. III. PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BANGUNAN GEDUNG A. STRUKTUR BAJA Struktur atas adalah semua bagian struktur yang berada di atas permukaan tanah, yang seluruh beban bangunan atasnya masing-masing dipikul oleh kolom, balok, dan pelat. Kolom, balok, dan pelat harus dapat mencapai kualitas struktur yang baik dan sesuai dengan standar teknis pelaksanaan. Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung adalah: Struktur baja harus memenuhi persyaratan teknis baik melalui pemodelan dan pengujian. Baut dan mur harus memenuhi ketentuan sesuai SNI dan mempunyai kepala baut dan mur berbentuk segi enam. Pada pekerjaan pengelasan permukaan las yang tampak harus dibersihkan dari residu kerak. Penyedia jasa harus menyediakan setiap peralatan dan perancah yang diperlukan untuk pemasangan struktur baja.
  • 17. Gambar kerja harus sudah disiapkan sesuai dengan dokumen kontrak sebelum memulai pekerjaan. Tenaga kerja dan peralatan dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan kebutuhan Material yang digunakan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis Material yang digunakan diuji kualitasnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Pengukuran penetapan posisi dan level Struktur bangunan gedung dikoordinasikan pelaksanaanya sesuai dengan gambar kerja. Pekerjaan Struktur bangunan gedung dikendalikan pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja. Hasil pekerjaan dievaluasi kesesuainnya dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
  • 18. B. STRUKTUR BETON BERTULANG  Pekerjaan Sloof (Tie Beam) dan Pekerjaan Kolom Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Beton Bertulang bagian Pekerjaan Sloof (Tie Beam) dan Pekerjaan Kolom/Tiang adalah: 1. Periksa Kembali posisi As-as kolom yang akan dipasang, stik-stik pembesian kolom baik ukuran besi beton maupun posisi besi beton 2. Lakukan fabrikasi system pembesian Tie Beam (sloof) dan bekistingnya. Bersamaan dengan dengan ini fabrikasi bekisting kolom dan pembesian kolom juga sudah bisa difabrikasi juga. (Sesuai dengan gambar kerja/shop drawing dan spesifikasi yang ada). 3. Setelah dilakukan pemasangan pembesian dan pemasangan bekisting, Tie Beam siap untuk dilakukan pengecoran Beton dengan mutu beton yang telah ditetapkan. 4. Mobilisasi dan Penyiapan Posisi Concrete pump saat erection, concrete vibrator dsb. 5. Sebelum pengecoran dilaksanakan (setelah mobil mixer datang, dilakukan pemeriksaan terhadap surat jalan beton, Uji Slump Test (hasus sesuai persaratan ) dan pembuatan Kubus Beton. 6. Pengecoran dapat dilaksanakan dan selama proses pengecoran penggunaan mesin vibrator harus digunakan untuk membuang rongga udara dan pencegahan keropos beton dan sedapat mungkin kepala selang vibrator tidak menyentuh pembesian struktur. 7. Setelah Pengecoran Tie beam selesai, keesokan harinya pemasangan pembesian dan bekisting kolom bisa dilaksanakan.
  • 19. 7. Setelah Fabrikasi system pembesian kolom selesai di tegakkan, Kembali periksa posisi As pembesian Kolom. Note : • Penyambungan Stik Besi Kolom dengan pembesian kolom harus  40 D besi kolom • Jarak Pemasangan besi Sengkang/begel relatif sama setinggi kolom (Gbr rencana struktur) • Pengikatan kawat bendrat Pembesian Kolom harus kuat dan kokoh sehingga posisi dan jarak pembesian tidak berubah. 8. Pemasangan Bekisting yang sudah difabrikasi sebelumnya dipasang sebagai mal pembungkus beton dan besi tulangan diperkuat dengan pengunci mal. Untuk vertikalisasi berdirinya bekisting kolom dapat diperiksa/dikontrol dengan menggunakan unting-unting, benang load atau menggunakan pesawat To. Bekisting Dikunci dengan batang2 skor 9. Setelah Pemasangan bekisting selesai dan melalui pemeriksaan pengawas selesai pengecoran dapat dilakukan dengan mutu beton yang telah ditentukan. Note : • Saat penuangan beton cor menggunakan concrete pump berlangsung yang perlu dijaga adalah tinggi jatuh beton cor  1,5 m’ agar kerapatan agregat tetap terjaga. Dengan tidak meninggalkan standard uji beton readymix yang dating tetap dilaksanakan.
  • 20. Pekerjaan Balok (Beam) dan Pekerjaan Lantai. Perihal fabrikasi Bekisting, system pembesian untuk balok dan lantai beton sudah bisa difabrikasi saat penyetelan/pemasangan dan konstruksi tie beam dan kolom. Adapun Langkah berikutnya adalah : 1. Satu (1) Hari setelab Pengecoran Kolom selesai bekisting kolom sudah bisa dibuka dengan hati2 (beton masih muda) untuk mempersiapkan pekerjaan tahap berikutnya. 2. Dimulai pemeriksaan elevasi masing2 puncak kolom Penyetelan Bekisting Balok, lantai dan pemasangan perancah sudah bisa dilakukan. Untuk menjaga kerataan/horizontal bolok dan lantai, penggunaan balok kayu yang lebih besar dan rata atau menggunakan horiebeam sebagai landasan diatas perancah/scafolding. 3. Diikuti dengan pemasangan system pembesian balok dan pembesian lantai yang sudah difabrikasi sebelumnya. (ukuran, jumlah dan jarak pasang sesuai spesifikasi). 4. Setelah pembesian selesai diikuti dengan pemasangan beton decking untuk menjaga tebal selimut beton dengan jarak ± 60 cm pada balok dan lantai. 5. Setelah semua item tersebut selesai, dilakukan pemeriksaan pekerjaan bersama pengawas untuk mendapatkan perintah pengecoran bisa dilaksanaan. 6. Standar pelaksanaan pengecoran tetap diikuti.
  • 21. 7. Setelah 3 s/d 4 jam daerah yang selesai pengecoran jika matahari cukup terik lakukan perawatan beton dengan menyiramkan air yang telah diselimuti dengan karung goni terlebih dahulu (Curing) agar beton yang terjemur tidak mengalami retak rambut akibat terjemur (setiap 3-4 jam sekali) selama 7 sampai 10 hari. 8. Hindari penghentian pengecoran kalua tidak terpaksa, siapkan plastic pelindung jika terjadi hujan dan operasikan mesin fibrator selama proses pengecoran. 9. Jaga ketebalan pengecoran dengan bantuan alat colok dan jega kerataan pengecoran dengan terus memeriksa kerataan menggunakan Waterpass selama proses pengecoran. 10. Keesokan harinya di lantai yang selesai dicor sudah bisa dilakukan pemeriksaan posisi As2 tiang untuk lantai berikutnya, berupa pemberian penetapan tapak kolom lantai berikutnya. 11. Sementara Fabrikasi bekisting dan Pembesian kolom dan lantai berikutnya sudah berjalan. 12. Demikian selanjutnya dapat dilaksanakan dengan tahapan yang sama untuk lantai berikutnya.
  • 22.
  • 23. C. STRUKTUR BETON PRACETAK beton pracetak adalah komponen beton yang dicor di tempat yang bukan merupakan posisi akhir dalam suatu struktur, Hal hal yang harus diperhatikan dalam Pengendalian Pekerjaan Struktur Beton Pracetak adalah: 1. Persiapan cetakan atau bekisting cukup stabil dan Kuat. 2. Pemasangan tulangan dalam cetakan atau bekisting sesuai dengan gambar rencana. 3. Pengecoran beton pada cetakan elemen. 4. Curing dan Quality Control. 5. Pembongkaran cetakan atau bekisting sekitar 3–7 hari pada suhu kamar. 6. Penyimpanan dan pengangkatan diangkat dengan alat pengangkat atau crane melalui lubang-lubang dibuat pada elemen-elemen tersebut, dan harus diangkut dalam posisi tegak. 7. Metode penyambungan dengan cara grouting yaitu penyuntikan atau pengecoran sambungan panel joint pada pertemuan balok dan kolom juga antara filler plat lantai.
  • 24.
  • 25. Tujuan dari Pengawasan Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung yaitu  Mengadakan pengawasan dan membimbing pelaksanaan pekerjaan.  Melakukan Perhitungan kemajuan/prestasi pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.  Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antara berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lancar  Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari terjadinya pembengkakan biaya.  Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai basil akhir sesuai dengan kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang sudah ditetapkan  Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan oleh kontraktor. sudah  Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari persyaratan yang ditetapkan.  Menyiapkan dan menghitung kemungkinan terjadinya pekerjaan tambah kurang. IV. PENGAWASAN PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
  • 26. Hal hal yang harus diperhatikan dalam Melakukan Pengawasan Terhadap Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung adalah:  Gambar pelaksanaan (shop drawing) diperiksa sesuai dengan dokumen kontrak.  Rekomendasi izin pelaksanaan pekerjaan dibuat sesuai dengan ketentuan.  Peralatan dan tenaga kerja diperiksa kesiapannya sesuai dengan kebutuhan  Material yang digunakan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis.  Pekerjaan diawasi pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja.