PPT Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
Materi SITI NURIYANA - AHLI MADYA GEDUNG.pptx
1. UJI KOMPETENSI – LSP ASTEKINDO KONSTRUKSI MANDIRI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
FOTO ASESI
Skema Sertifikasi : Ahli Madya Teknik Bangunan
Gedung
Jenjang : 8
Nama Asesi : SITI NURIYANA, ST
NIK Asesi : 3575034607760001
Tgl. Asesmen : 13 April 2023
TUK : PERKONINDO JAWA TIMUR
Nama Asesor :
2. PETUNJUK/INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan instruksi yang terdapat di dalam FR.IA.04.
• Format presentasi ini hanya sebagai contoh, Asesi dapat menambah jumlah
halaman atau mengubah format sesuai dengan kebutuhan
• Substansi yang harus disampaikan terkait:
• Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
• Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung (Pondasi Dalam)
• Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung:
• Struktur Baja
• Struktur Beton Bertulang
• Struktur Beton Pracetak
• Pengawasan Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung
• Lampiran untuk mendukung presentasi dapat berupa Salinan dokumen,
Gambar/grafik dan Foto Kegiatan
3. A. Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
Perencanaan struktur bangunan gedung adalah suatu proses perancangan yang
sangat penting dalam pembangunan sebuah gedung. Proses ini melibatkan
analisis dan perhitungan untuk menentukan jenis, ukuran, dan jumlah material
yang dibutuhkan untuk membangun struktur bangunan yang kuat dan aman.
Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan dalam perencanaan struktur bangunan
gedung antara lain:
4. 1. Studi Kelayakan: Tahapan ini dilakukan untuk menentukan apakah gedung yang akan dibangun memenuhi
persyaratan dan standar yang ada, serta mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan, pemilik gedung, dan pengguna
gedung.
2. Perencanaan Konseptual: Pada tahap ini, dibuatlah konsep dasar dari gedung, seperti ukuran, tata letak, dan
desain arsitektur.
3. Perencanaan Struktur: Pada tahap ini, dilakukan analisis struktur dan perhitungan beban yang akan diterima oleh
gedung. Beban yang harus diperhitungkan meliputi beban mati (berat sendiri bangunan dan material yang
digunakan), beban hidup (beban yang dihasilkan oleh penghuni dan peralatan), dan beban angin dan gempa bumi.
4. Desain Detail: Setelah perencanaan struktur selesai, dilakukan desain detail untuk komponen struktur seperti
kolom, balok, dan dinding. Desain detail ini meliputi dimensi, bentuk, dan jenis material yang digunakan.
5. Pembuatan Gambar dan Dokumen: Tahap ini melibatkan pembuatan gambar dan dokumen teknis seperti
gambar denah, gambar detail, spesifikasi material, dan perhitungan struktur yang akan digunakan sebagai acuan
dalam pembangunan gedung.
6. Pelaksanaan Konstruksi: Setelah gambar dan dokumen teknis selesai, dilakukan konstruksi gedung dengan
mengikuti rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
6. B. Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung (Pondasi
Dalam)
Pengendalian pekerjaan struktur bawah bangunan gedung, termasuk pondasi
dalam, sangat penting untuk memastikan bahwa bangunan tersebut aman dan dapat
berdiri dengan kokoh dalam jangka waktu yang lama. Berikut adalah beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian pekerjaan struktur bawah
bangunan gedung, terutama pada pondasi dalam:
1. Perencanaan pondasi harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar memenuhi persyaratan kekuatan dan
stabilitas bangunan. Perhitungan dan perencanaan harus dilakukan oleh insinyur sipil yang berpengalaman dan
terpercaya.
2. Bahan dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan pondasi harus berkualitas tinggi dan sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Pekerjaan konstruksi juga harus dilakukan oleh tenaga kerja yang terampil dan terlatih.
3. Selama proses pembuatan pondasi, perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian secara berkala untuk memastikan
bahwa pondasi dibuat sesuai dengan perencanaan dan standar yang ditetapkan. Hal ini juga dapat membantu
dalam mengidentifikasi masalah atau kesalahan dalam pembuatan pondasi.
4. Penting juga untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar lokasi pembangunan. Misalnya, jika lokasi terletak di
dekat daerah rawan banjir atau gempa bumi, maka pondasi harus dirancang dan dibuat agar tahan terhadap
kondisi tersebut.
7. 5. Setelah pondasi selesai dibuat, perlu dilakukan pengujian ulang untuk memastikan bahwa pondasi memiliki
kekuatan dan stabilitas yang cukup untuk menopang beban bangunan. Pengujian ini dapat dilakukan dengan
menggunakan alat atau teknologi yang sesuai.
6. Terakhir, selama proses pengendalian pekerjaan, perlu dilakukan koordinasi yang baik antara insinyur sipil,
pengawas konstruksi, dan pemilik bangunan. Hal ini dapat membantu dalam memastikan bahwa pondasi dibuat
sesuai dengan perencanaan dan standar yang ditetapkan, serta dapat meminimalkan risiko kesalahan atau
kerusakan pada pondasi.
9. C. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung
a. Struktur Baja
Pengendalian pekerjaan struktur atas bangunan gedung dengan menggunakan
struktur baja adalah suatu proses penting dalam pembangunan gedung yang
memastikan struktur baja yang digunakan sesuai dengan rencana dan
spesifikasi, sehingga gedung yang dibangun aman dan sesuai dengan standar.
Berikut adalah beberapa langkah penting dalam pengendalian pekerjaan struktur
atas bangunan gedung dengan menggunakan struktur baja:
10. 1. Pengawasan Lapangan: Tahap ini melibatkan pengawasan langsung oleh insinyur sipil atau manajer proyek pada
lokasi konstruksi untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana dan spesifikasi.
2. Pemeriksaan Material: Pemeriksaan material melibatkan pengujian material yang digunakan untuk membangun
struktur baja seperti baja tulangan, plat baja, dan sambungan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa material
yang digunakan memiliki kualitas dan karakteristik yang sesuai dengan spesifikasi.
3. Pemasangan Sambungan: Sambungan struktur baja merupakan salah satu bagian penting dalam konstruksi gedung,
sehingga pemasangan sambungan harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan rencana. Pengendalian
pemasangan sambungan meliputi pemeriksaan kualitas pengelasan dan pemeriksaan kekuatan sambungan.
4. Pemeriksaan Dimensi: Dimensi struktur baja yang dipasang harus sesuai dengan spesifikasi dan gambar desain.
Oleh karena itu, pemeriksaan dimensi struktur baja harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa
dimensi struktur baja yang dipasang sesuai dengan rencana.
5. Pemeriksaan Kekuatan: Pemeriksaan kekuatan struktur baja melibatkan pengujian kekuatan struktur baja dengan
metode pengujian yang sesuai. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa struktur baja yang digunakan
memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban yang dihadapi.
6. Dokumentasi: Setiap tahap pengendalian harus didokumentasikan dengan baik untuk memastikan bahwa setiap
langkah pengendalian telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan rencana dan spesifikasi. Dokumentasi ini
dapat digunakan sebagai bukti bahwa gedung yang dibangun aman dan sesuai dengan standar.
12. b. Struktur Beton Bertulang
Pengendalian pekerjaan struktur atas bangunan gedung, termasuk struktur beton
bertulang, sangat penting dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan
bangunan yang akan dibangun. Berikut adalah beberapa langkah pengendalian
pekerjaan struktur atas bangunan gedung, khususnya pada pekerjaan struktur
beton bertulang:
13. 1. Perencanaan yang baik: Sebelum memulai konstruksi, pastikan bahwa perencanaan struktur beton bertulang
sudah disiapkan dengan baik oleh tim perencana dan arsitek. Pastikan bahwa desain struktur beton yang akan
dibangun telah mempertimbangkan beban yang akan ditanggung oleh struktur tersebut dan sesuai dengan standar
yang berlaku.
2. Pemilihan bahan yang baik: Pilihlah bahan yang berkualitas baik untuk konstruksi struktur beton bertulang,
termasuk beton, baja tulangan, dan material lainnya yang dibutuhkan. Pastikan bahwa bahan-bahan tersebut telah
teruji dan sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Pengawasan dan inspeksi: Pastikan bahwa pengawasan dan inspeksi dilakukan secara berkala selama konstruksi
struktur beton bertulang berlangsung. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa konstruksi dilakukan dengan benar
dan sesuai dengan rencana serta standar yang berlaku.
4. Pelaksanaan yang benar: Pastikan bahwa konstruksi struktur beton bertulang dilakukan oleh tenaga ahli dan
berpengalaman dalam bidang konstruksi beton bertulang. Pastikan bahwa metode dan teknik konstruksi yang
digunakan sesuai dengan standar yang berlaku dan telah diuji terlebih dahulu.
5. Pengujian dan sertifikasi: Lakukan pengujian dan sertifikasi terhadap struktur beton bertulang setelah selesai
dibangun. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa struktur telah memenuhi standar yang berlaku dan siap
digunakan sebagai bagian dari bangunan gedung.
6. Pemeliharaan: Setelah konstruksi selesai, lakukan pemeliharaan secara rutin terhadap struktur beton bertulang,
termasuk pemeriksaan dan perawatan yang berkala. Hal ini akan memastikan bahwa struktur tetap kuat dan kokoh
selama digunakan.
15. c. Struktur Beton Pracetak
Pengendalian pekerjaan struktur atas bangunan gedung, termasuk struktur beton
bertulang, sangat penting dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan
bangunan yang akan dibangun. Berikut adalah beberapa langkah pengendalian
pekerjaan struktur atas bangunan gedung, khususnya pada pekerjaan struktur
beton bertulang:
16. 1. Perencanaan yang baik: Sebelum memulai konstruksi, pastikan bahwa perencanaan struktur beton bertulang
sudah disiapkan dengan baik oleh tim perencana dan arsitek. Pastikan bahwa desain struktur beton yang akan
dibangun telah mempertimbangkan beban yang akan ditanggung oleh struktur tersebut dan sesuai dengan standar
yang berlaku.
2. Pemilihan bahan yang baik: Pilihlah bahan yang berkualitas baik untuk konstruksi struktur beton bertulang,
termasuk beton, baja tulangan, dan material lainnya yang dibutuhkan. Pastikan bahwa bahan-bahan tersebut telah
teruji dan sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Pengawasan dan inspeksi: Pastikan bahwa pengawasan dan inspeksi dilakukan secara berkala selama konstruksi
struktur beton bertulang berlangsung. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa konstruksi dilakukan dengan benar
dan sesuai dengan rencana serta standar yang berlaku.
4. Pelaksanaan yang benar: Pastikan bahwa konstruksi struktur beton bertulang dilakukan oleh tenaga ahli dan
berpengalaman dalam bidang konstruksi beton bertulang. Pastikan bahwa metode dan teknik konstruksi yang
digunakan sesuai dengan standar yang berlaku dan telah diuji terlebih dahulu.
5. Pengujian dan sertifikasi: Lakukan pengujian dan sertifikasi terhadap struktur beton bertulang setelah selesai
dibangun. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa struktur telah memenuhi standar yang berlaku dan siap
digunakan sebagai bagian dari bangunan gedung.
6. Pemeliharaan: Setelah konstruksi selesai, lakukan pemeliharaan secara rutin terhadap struktur beton bertulang,
termasuk pemeriksaan dan perawatan yang berkala. Hal ini akan memastikan bahwa struktur tetap kuat dan kokoh
selama digunakan.
18. D. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung
Pengendalian pekerjaan struktur atas bangunan gedung merupakan serangkaian
langkah dan prosedur yang dilakukan untuk memastikan bahwa konstruksi
struktur atas bangunan gedung sesuai dengan rencana, aman, dan berkualitas
baik. Langkah-langkah penting dalam pengendalian pekerjaan struktur atas
bangunan gedung meliputi:
19. 1. Perencanaan yang baik: Perencanaan yang matang dan tepat sangat penting dalam memastikan kesuksesan
pembangunan struktur atas bangunan gedung. Pastikan bahwa desain struktur bangunan telah dipelajari dan
dianalisis secara matang oleh tim perencana dan arsitek, termasuk dalam mempertimbangkan beban yang akan
ditanggung oleh struktur tersebut.
2. Pemilihan bahan yang baik: Pemilihan bahan bangunan yang berkualitas tinggi akan membantu memastikan bahwa
struktur atas bangunan gedung dibangun dengan kualitas yang baik dan tahan lama. Pastikan bahwa bahan
bangunan yang digunakan telah teruji dan sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Pelaksanaan yang tepat: Pastikan bahwa konstruksi struktur atas bangunan gedung dilakukan oleh tenaga ahli dan
berpengalaman dalam bidang konstruksi bangunan. Pastikan bahwa metode dan teknik konstruksi yang digunakan
sesuai dengan standar yang berlaku dan telah diuji terlebih dahulu.
4. Pengawasan dan inspeksi: Lakukan pengawasan dan inspeksi secara teratur selama proses konstruksi struktur atas
bangunan gedung berlangsung. Ini akan memastikan bahwa konstruksi dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
rencana serta standar yang berlaku.
5. Pengujian dan sertifikasi: Setelah selesai dibangun, lakukan pengujian dan sertifikasi terhadap struktur atas
bangunan gedung untuk memastikan bahwa struktur telah memenuhi standar yang berlaku dan siap digunakan
sebagai bagian dari bangunan gedung.
6. Pemeliharaan: Setelah konstruksi selesai, lakukan pemeliharaan secara rutin terhadap struktur atas bangunan
gedung, termasuk pemeriksaan dan perawatan yang berkala. Hal ini akan memastikan bahwa struktur tetap kuat
dan kokoh selama digunakan.