2. KONFERENSI KEPERAWATAN
Konferensi adalah pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi
keperawatan dilakukan sebelum dan sesudah operan dinas (pagi, siang, malam)
yang di hadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam tim masing masing.
Konferensi keperawatan terbagi menjadi 2, yaitu Pre Conference dan Post
Conference.
Conference adalah diskusi kelompok tentang penyusunan asuhan keperawatan
dengan tujuan untuk mempertahankan asuhan keperawatan agar tetap terbaru dan
dapat di pergunakan secara konstan
3. JENIS KONFRENSI
Pre Conference adalah rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim.
pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian) dan tambahan rencana dari ketua tim maupun
Penanggung awab tim.
4. Tujuan dari pre conference untuk mengenalisa masalah secara kritis dan
menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran
berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun
rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam
pemberian asuhan keperawatan dan membantu koordinasi dalam rencana
pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan
dan kebingungan bagi pemberi asuhan
5. Yang harus dilakukan saat Pre Conference
1) Menentukan waktu Pre conference
2) Mendiskusikan persiapan yang di perlukan
3) Mendiskusikan pengenalan / penentuan masalah klien
4) Mendiskusikan rencana tindakan keperawatan
5) Merencanakan cara dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
6. Yang harus dilakukan saat Pre Conference
1) Menentukan waktu Pre conference
7. KONFERENSI KEPERAWATAN
Ronde Keperawatan ad/ suatu kegiatan u/ mengatasi keperawatan k/ y/
dilaksanakan o/ perawat dg melibatkan k/ u/ membahas dan melaksanakan askep y/
dilakukan o/ perawat primer, konsuler,karu dan perawat pelaksana serta melibatkan
seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan memiliki beberapa karakteristik yaitu k/ dilibatkan scr lgsg, k/
merupakan fokus kegiatan, PA,PP dan konselor melakukan diskusi bersama
Konselor memfasilitas kreativitas
Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP dlm meningkatkan
kemampuan mengatasi masalah.
8. TUJUAN RONDE KEPERAWATAN
Tujuan ronde keperawatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan u/
perawat dan tujuan u/ klien.
1. Tujuan ronde keperawatan u/ perawat yaitu :
a. Melihat kemampuan staf perawat dalam manajemen k/
b. Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan perawat
c. Meningkatkan pengetahuan perawat dg menyajikan studi kasus
d. Menyediakan kesempatan pada staf perawat u/ belajar meningkatkan penilian
keterampilan klinis
9. e. Membangun kerja sama dan rasa hormat
f. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan
kebanggan dlm profesi kep
2. Tujuan pelaksanaan ronde keperawatan u/ klien yaitu :
a. Mengamati kondisi fisik dan mental k/, serta kemajuaannya setiap hari
b. Membuat pengamatan khusus bagi k/ dan memberikan laporan
perkembangan kondisi k/ kpd mitra kerja ex. Kalaborasi dg dokter.
10. c. Memperkenalkan k/ ke petugas dan sebaiknya
d. Melaksanakan rencana y/ dibuat u/ perawatan k/.
e. Mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan k/
f. Memastikan langkah – langkah keamanan y/ diberikan kpd k/
g. Memeriksakan kondisi k/ u/ mencegah resiko
h. Membandingkan manifestasi klinis penyakit pd k/ sehingga perawat
memperoleh wawasan y/ lebih baik
i.Memodifikasi tindakan keperawatan y/ lebih efektif dan efesien .
11. R O N D E K E P E R AWA T A N P E N D E K A T A N B E R P I K I R
K R I T I S
Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
Meningkatkan kemampuan validasi data klien
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis kep
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan kep y/ berorientasi pd mslh k/
Meningkatkan kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
12. MANFAAT RONDE KEPERAWATAN
Masalah k/ dapat teratasi
Kebutuhan k/ dpt terpenuhui
Terciptanya komunitas keperawatan y profesional
Terjalinnya kerja sama antar tim kesehatan
Perawat melaksanakan model askep dg tepat dan benar
13. KRITERIA KLIEN
Arti dari kriteria k/ ad/ ukuran y/ menjadi dasar penilian a/ penetapan
sesuatu.
Dalam pelaksanan ronde keperawatan, k/ y/ dipilih ad/ klien y/ memiliki
kriteria yaitu :
1. K/ memiliki masalah keperawatan y/ blm teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan kep
2. k/ dg kasus baru a/ langka
14. L AN G KAH -L ANGKAH RONDE K E PE RAWATAN
Langkah – langkah dalam pelaksanaan ronde keperawatan dibagi menjadi yaitu
tahap pranronde, Tahap pelaksana, dan tahap pascaronde
- Praronde kegiatan y/ dilakukan pd tahap :
1. Penentuan kasusu dan topik dan penetapan kasus minimal satu hari sblm
pelaksanaan ronde
2. Penentuan tim ronde
3. Pencarian sumber a/ literatur
4. Pembuatan proposal, pemberian kpd k/ dan diskusi ttg dx kep,data y/
mendukung, askep y/ dilakukan dan hambatan slm perawatan
15. Pelaksnaan ronde kegiatan y/ dilakukan pada ini antara lain:
- Penjelasan tentang k/ o/ perawat primer y/ di fokuskan pd mslh kep y/
dilakukan, rencana tindakan y/ akan dilaksanakan / telah dilaksanakan memilih
prioritas y/ perlu diduskisakan.
- Diskusi antara anggota tim tentang kasus
- Pemberian justifikasi o/ perawat primer/konselor/karu ttg mslh k/ serta
rencana tindakan y/ akan dilakukan
- Tindakan kep pd masalah prioritas y/ telah dan y/ akan ditetapkan
16. Pascaronde kegiatan y/ dilakukan pd tahap ini yaitu :
- Evaluasi , revisi dan perbaikan
- Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis serta intervensi kep
selanjutnya.
17. PERAN ANGGOTA TIM
Anggota tim ad/ seluruh komponen y/ terlibat dlm kegiatan ronde
keperawatan, y/ terdiri dari perawat primer, konselor, kepala ruangan dan perawat
pelaksana.
Adapun peran dari tiap anggota tim di uraikan sbg brkt :
1. Peran perawat primer dan perawat pelaksanaan yaitu
- Menjelaskan data k/ y/ mendukung masalah k/
- Menjelaskan dx
- Menjelaskan intervensi y/ dilakukan
18. - Menjelaskan hasil y/ didapat
- Menjelaskan rasional (alasana ilmiah ) tindakan y/ diambil
- Menggali masalah2 k/ y/ blm terkaji
2. Peran perawat konselor yaitu
- Memberikan justifikasi
- Memberikan reinforment
- Memvalidasi kebenaran dari mslh dan intervensi kep
- Mengarahkan, mengoreksi dan mengintegrasikan konsep dan teori y/ telah di
pelajari
19. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
- Persyaratan Adm ex.Informed Consent, alat dan ketentuan
- Tim ronde keperawatan hadir di t4 pelaksanaan ronde kep
- Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran y/ telah
ditentukan.
20. 3. Hasil
- k/ merasa puas dg hasil pelayanan
- Masalah k/ dpat teratasi
u/ perawat evaluasi hasil dpt dilihat dari kemampuan perawat :
a. Menumbuhkan cara berpikir y/ kritis
b. Meningkatkan cara berpikir y/ sistematis
c. Meningkatkan kemampuan validitas data k/
21. d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis kep
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan kep y/ beriorientasi pd masalah
k/
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana askep
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi
h. Meningkatkan kemampuan hasil kerja
22. TIMBANG TERIMA
TIMBANG TERIMA
Timbang Terima adalah suatu cara dalam Menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien
Timbang terima merupakan kegiatan yangharus dilakukan sebelum pergantian
dinas
Selain laporan antar dinas, dapatdisampaikan juga informasi y/ berkaitan
dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
23. TUJUAN DILAKSANAKAN TIMBANG
TERIMA
Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum
Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya.
Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
24. MANFAAT TIMBANG TERIMA
Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar
perawat
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurnna
25. L ANGKAH -L ANGKAH PE L AK SANAAN
TIMBANG TE RIMA ( OPE RAN )
Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap.
Dinas yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan
disampaikan.
Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab dinas yang selanjutnya meliputi:
a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum.
b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbangterima.
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbangterima.
d. Penyampaian timbang terima harus dilakukansecara jelas dan tidak terburu-buru
e. Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan
pasien.
26. L ANGKAH -L ANGKAH PE L AK SANAAN
TIMBANG TE RIMA
Timbang terima dilakukan pada setiappergantian dinas dengan waktu
yangcukup panjang agar tidak terburu-buru.
Pelaksanaan timbang terima harusdihadiri semua perawat, kecuali
dalamkeadaan darurat yang mengancamkehidupan pasien.
Perawat yang terlibat dalam pergantiandinas harus diberitahukan untuk
mengetahui informasi dari dinas selanjutnya.
27. Timbang terima umumnya dilakukan di pagihari, namun timbang terima juga
perludilakukan pada setiap pergantian dinas.
Timbang terima pada dinas pagimemungkinkan tim untuk
membahaspenerimaan pasien rawat inap danmerencanakan apa yang akan
dikerjakan.
Timbang terima antar dinas, harus dilakukan secara menyeluruh, agar peralihan
inimenjamin perawatan pasien sehingga dapatdipertahankan jika perawat absen
untuk waktu yang lama, ex selama akhir pekan a/ saat mereka pergi berlibur.
28. PROSEDUR TIMBANG TERIMA
Persiapan
1. Kedua kelompok yang akan melakukan timbang terima sudah dalam keadaan siap.
2. Kelompok yang akan bertugas atau yang akan melanjutkandinas sebaiknya menyiapkan buku
catatan.
Pelaksanaan
1. Timbang terima dilaksanakan pada setiap pergantian dinas.
2. Di nurse station (ruang perawat) hendaknya perawat berdiskusi u/ melaksanakan timbang
terima dengan mengkaji secarakomprehensif hal-hal yang berkaitan tentang masalah
keperawatan pasien, rencana tindakan yang sudah ada namun belum dilaksanakan serta hal-hal
penting lainnya yang perludibicarakan.
29. 3. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diberikan kepada perawat jaga
berikutnya.
4.Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah:
a)Identitas pasien dan diagnosis medis.
b)Masalah keperawatan yang mungkinmasih muncul.
c)Tindakan keperawatan yang sudah danbelum dilaksanakan.
d)Intervensi kolaboratif dan dependensi.
30. e. Rencana umum dan persiapan yang perludilakukan dalam kegiatan
selanjutnya,diantaranya operasi, pemeriksaan laboratorium,atau pemeriksaan
penunjang lainnya,persiapan untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang
tidak dilaksanakan secara rutin.
f. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya
jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang dilakukan pada saat
timbang terima dan berhak menanyakan me.ngenai hal-hal yang kurang jelas
31. g. Penyampaian pada saat timbang terima secara singkat dan jelas.
h. Lamanya waktu timbang terima untuk setiappasien tidak lebih dari 5
menit kecuali padakondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang
lengkap dan terperinci.
i. Pelaporan untuk timbang terima dituliskansecara langsung pada buku
laporan ruanganoleh perawat primer.