SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini yang Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan
dengan hak pasien.
       Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
       Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan
terimakasih.




                                                  Pariaman, September 2012



                                                         penulis
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...........................................................................            i
DAFTAR ISI ........................................................................................   ii

BAB I PENDAHULUAN

        A. Latar belakang......................................................................       1
        B. Tujuan penulisan..................................................................         1



BAB II PEMBAHASAN

        A. Tantangan dalam praktek profesi keperawatan
            tantangan dalam pendidikan keperawatan professional ...                                   2
        B. Tantangan keperawatan profesional dalam ilmu
             pengetahuan dan teknologi ................................................               6
        C. Tantangan Keperawatan Profesional Dalam Ilmu
            Pengetahuan DAN Teknologi ..............................................                  8


        D. Tantangan sosial dalam keperawatan professional ..........                                 11


BAB III PENUTUP

        A. Kesimpulan ........................................................................        12



DAFTAR PUSTAKA
BAB I

                             PENDAHULUAN

A Latar Belakang

     Tantangan profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan
pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk
berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan agarkeberadaannya
mendapat pengakuan dari masyarakat. Untuk mewujudkan pengakuan tersebut,
maka perawat masih harus memperjuangkan langkah-langkah profesionalisme
sesuai dengan keadaan dan lingkungan sosial.

B Tujuan Penulisan

      Agar mahasiswa mengetahui tantangan dalam profesi keperawatan.
      Agar perawat mengetahui tanggung jawab dan tanggung gugat sebagai
      perawat.
      Memberi pedoman dan pendidikan bagi tenaga keperawatan.
BAB II
                               PEMBAHASAN


A.   TANTANGAN DALAM PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN
          Tantangan profesi perawat di Indonesia di abad 21 ini semakin
     meningkat. Seiring tuntutan menjadikan profesi perawat yang di hargai
     profesi lain. Profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan.
     Tantangan ini tidak hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini
     sendiri. Pembenahan internal yang meliputi empat dimensi dominan yaitu;
     keperawatan, pelayanan keperawatan, asuhan keperawatan dan praktik
     keperawatan. Belum lagi tantangan eksternal berupa tuntutan akan adanya
     registrasi, lisensi, sertifikasi, kompetensi dan perubahan pola penyakit,
     peningkatan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban, perubahan
     system pendidikan nasional, serta perubahan-perubahan pada supra
     system dan pranata lain yang terkait.
          Untuk menjawab tantangan-tantangan itu dibutuhkan komitmen dari
     semua pihak yang terkait dengan profesi ini, organisasi profesi, lembaga
     pendidikan keperawatan juga tidak kalah pentingnya peran serta
     pemerintah. Organisasi profesi dalam menentukan standarisasi kompetensi
     dan melakukan pembinaan, lembaga pendidikan dalam melahirkan
     perawat-perawat yang memiliki kualitas yang diharapkan serta pemerintah
     sebagai fasilitator dan memiliki peran-peran strategis lainnya dalam
     mewujudkan perubahan ini. Profesi memiliki beberapa karakteristik utama
     sebagai berikut;
     1) Suatu profesi memerlukan pendidikan lanjut dari anggotanya, demikian
        juga landasan dasarnya.
     2) Suatu profesi memiliki kerangka pengetahuan teoritis yang mengarah
        pada keterampilan, kemampuan, pada orma-norma tertentu.
     3) Suatu profesi memberikan pelayanan tertentu.
     4) Anggota dari suatu profesi memiliki otonomi untuk membuat keputusan
        dan melakukan tindakan.
     5) Profesi sebagai satu kesatuan memiliki kode etik untuk melakukan
        praktik keperawatan
Perawat mempunyai tantangan yang sangat banyak salah satunya yaitu
     menjalakan tanggung jawab dan tanggung gugat yang besar. Tantangan
     dalam profesi keperawatan salah satunya yaitu mempunyai tanggung
     jawab yang tinggi, tanggung jawab tersebut tidak hanya kepada kliennya
     saja tetapi tanggung jawab yang diutamakan yaitu tanggung jawab
     terhadap Tuhannya (Responsibility to God), tanggung jawab tehadap klien
     dan masyarakat (Responsibility to Client and Society), dan tanggung jawab
     terhadap rekan sejawat dan atasan (Responsibility to Colleague and
     Supervisor).

a. Tanggung jawab secara umum, yaitu;

   1) Menghargai martabat setiap pasien dan keluargannya.
   2) Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau obat-
      obatan tertentu dan melaporkan penolakan tersebut kepada dokter dan
      orang-orang yang tepat di tempat tersebut.
   3) Menghargai setiap hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan
      informasi.
   4) Apabila didelegasikan oleh dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan
      pasien dan memberi informasi yang biasanya diberikan oleh dokter.
   5) Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal-hal penting
      kepada orang yang tepat.
   Dan tanggung gugat yang menjadi salah satu tantangan dalam profesi
   keperawatan       didasarkan   peraturan   perundang-undangan   yang   ada.
   Tanggung gugat bertujua untuk : (1). Mengevaluasi praktisi-praktisi
   professional baru dan mengkaji ulang praktisi-praktisi yang sudaj ada, (2).
   Mempertahankan standart perawatan kesehatan, (3). Memberikan fasilitas
   refleksi professional, pemikiran etis dan pertumbuhan pribadi sebagai bagian
   dari professional perawatan kesehatan, (4). Memberi dasar untuk membuat
   keputusan etis.
b. Tanggung gugat pada setiap tahap proses keperawatan, meliputi :

  Tahap Pengkajian
  Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang mempunyai
  tujuan mengumpulkan data.
  Perawat bertanggung gugat untuk pengumpulan data atau informasi,
  mendorong partisipasi pasien dan penentuan keabsahan data yang
  dikumpulkan.
  Pada saat mengkaji perawat bertanggung gugat untuk kesenjangan-
  kesenjangan dalam data yang bertentangan data yang tidak atau kurang tepat
  atau data yang meragukan.

c. Tahap Diagnosa Keperawatan
   Diagnosa merupakan keputusan professional perawat menganalisa data dan
  merumuskan respon pasien terhadap masalah kesehatan baik actual atau
  potensial.
  Perawat bertanggung gugat untuk keputusan yang dibuat tentang masalah-
  masalah kesehatan pasien seperti pernyataan diagnostic (masalah kesehatan
  yang timbul pada pasien apakan diakui oleh pasien atau hanya perawat)
  Apakah perawat mempertimbangkan nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan atau
  kebudayaan pasien pada waktu menentukan masalah-masalah kesehatan

d. Tahap Perencanaan
      Perencanaan merupakan pedoman perawat dalam melaksanakan asuhan
  keperawatan, terdiri dari prioritas masalah, tujuan serta rencana kegiatan
  keperawatan.
  Tanggung gugat yang tercakup pada tahap perencanaan meliputi: penentuan
  prioritas, penetapan tujuan dan perencanaan kegiatan-kegiatan keperawatan.
  Langkah ini semua disatukan ke dalam rencana keperawatan tertulis yang
  tersedia bagi semua perawat yang terlibat dalam asuhan keperawatan pasien.
  Pada tahap ini perawat juga bertanggung gugat untuk menjamin bahwa
  prioritas pasien juga dipertimbangkan dalam menetapkan prioritas asuhan.

e. Tahap Implementasi
   Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari rencana asuhan
  keperawatan dalam bentuk tindakan-tindakan keperawatan.
  Perawat bertanggung gugat untuk semua tindakan yang dilakukannya dalam
  memberikan asuhan keperawatan.
Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan secara langsung atau dengan
   bekerja sama dengan orang lain atau dapat pula didelegasikan kepada orang
   lain.
   Kegiatan keperawatan harus dicatat setelah dilaksanakan, oleh sebab itu
   dibuat catatan tertulis.

f. Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap penilaian terhadap hasil tindakan keperawatan yang
telah diberikan, termasuk juga menilai semua tahap proses keperawatan.
Perawat bertanggung gugat untuk keberhasilan atau kegagalan tindakan
keperawatan.
Perawat harus dapat menjelaskan mengapa tujuan pasien tidak tercapai dan
tahap mana dari proses keperawatan yang perlu dirubah dan mengapa hal itu
terjadi.
Setiap tantangan yang meliputi tanggung jawab dan tanggung gugat mempunyai
bagian masing-masing. Dapat disimpulkan bahwa menghadapi tantangan yang
sangat berat tersebut, diperlukan perawat dengan sikap yang selalu dilandasi
oleh kaidah etik profesi. Upaya yang paling strategik untuk dapat menghasilkan
perawat pofesional melalui pendidikan keperawatan profesional.

Adapun keperawatan sebagai suatu profesi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

    1) Memberi pelayanan atau asuhan dan melakukan penelitian sesuai
           dengan kaidah ilmu dan ketrampilan serta kode etik keperawatan.
    2) Telah lulus dari pendidikan pada Jenjang Perguruan Tinggi (JPT)
           sehingga diharapkan mampu untuk :

           (a) Bersikap professional,
           (b) Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan professional
           (c) Memberi pelayanan asuhan keperawatan professional, dan
           (d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan.

    3) Mengelola ruang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah
           suatu profesi dalam bidang kesehatan, yaitu:

           (a) Sistem pelayanan atau asuhan keperawatan
           (b) Pendidikan atau pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanju
(c) perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, pendidikan
            keperawatan registrasi atau legislasi), dan
      (d) Melakukan riset keperawatan oleh perawat pelaksana secara
            terencana dan terarah sesuai dengan perkembangan ilmu
            pengetahuan dan teknologi

B. TANTANGAN DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN PROFESIONAL
         Pengakuan body of knowledge keperawatan di Indonesia dimulai
    sejak tahun 1985, yakni ketika program studi ilmu keperawatan untuk
    pertama      kali    dibuka   di   Fakultas    Kedokteran     UI.   Dengan    telah
    diakuinyabody of knowledge tersebut maka pada saat ini pekerjaan profesi
    keperawatan tidak lagi dianggap sebagai suatu okupasi, melainkan suatu
    profesi yang kedudukannya sejajar dengan profesi lain di Indonesia. Tahun
    1984 dikembangkan kurikulum untuk mempersiapkan perawat menjadi
    pekerja profesional, pengajar, manajer, dan peneliti. Kurikulum ini
    diimplementasikan tahun 1985 sebagai Program Studi Ilmu Keperawatan di
    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun 1995 program studi itu
    mandiri sebagai Fakultas Ilmu Keperawatan, lulusannya disebut ners atau
    perawat profesional. Program Pascasarjana Keperawatan dimulai tahun
    1999. Kini sudah ada Program Magister Keperawatan dan Program
    Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, Komunitas, Maternitas, Anak Dan
    Jiwa.
               Sejak tahun 2000 terjadi euphoria Pendirian Institusi Keperawatan
      baik itu tingkat Diploma III (akademi keperawatan) maupun Strata I.
      Pertumbuhan institusi keperawatan di Indonesia menjadi tidak terkendali.
      Seperti jamur di musim kemarau. Artinya di masa sulitnya lapangan kerja,
      proses produksi tenaga perawat justru meningkat pesat. Parahnya lagi,
      fakta    dilapangan     menunjukkan         penyelenggara    pendidikan     tinggi
      keperawatan berasal dari pelaku bisnis murni dan dari profesi non
      keperawatan, sehingga pemahaman tentang hakikat profesi keperawatan
      dan     arah      pengembangan     perguruan     tinggi   keperawatan      kurang
      dipahami. Belum lagi sarana prasarana cenderung untuk dipaksakan,
      kalaupun ada sangat terbatas (Yusuf, 2006). Saat ini di Indonesia berdiri
      32 buah Politeknik kesehatan dan 598 Akademi Perawat yang berstatus
      milik daerah,ABRI dan swasta (DAS) yang telah menghasilkan lulusan
      sekitar 20.000 – 23.000 lulusan tenaga keperawatan setiap tahunnya.
Apabila dibandingkan dengan jumlah kebutuhan untuk menunjang
Indonesia sehat 2010 sebanyak 6.130 orang setiap tahun, maka akan
terjadi surplus tenaga perawat sekitar 16.670 setiap tahunnya. (Sugiharto,
2005).
         Salah satu tantangan terberat adalah peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga keperawatan yang walaupun
secara kuantitas merupakan jumlah tenaga kesehatan terbanyak dan
terlama kontak dengan pasien, namun secara kualitas masih jauh dari
harapan masyarakat. Indikator makronya adalah rata-rata tingkat
pendidikan formal perawat yang bekerja di unit pelayanan kesehatan
(rumah sakit/puskesmas) hanyalah tamatan SPK (sederajat SMA/SMU).
Berangkat dari kondisi tersebut, maka dalam kurun waktu 1990-2000
dengan bantuan dana dari World Bank, melalui program “health project”
(HP V) dibukalah kelas khusus D III keperawatan hampir di setiap
kabupaten. Selain itu bank dunia juga memberikan bantuan untu
peningkatan kualitas guru dan dosen melalui program “GUDOSEN”.
Program tersebut merupakan suatu percepatan untuk meng-upgrade
tingkat pendidikan perawat dari rata-rata hanya berlatar belakang
pendidikan SPK menjadi Diploma III (Institusi keperawatan). Tujuan lain
dari program ini diharapkan bisa memperkecil gap antara perawat dan
dokter sehingga perawat tidak lagi menjadi perpanjangan tangan dokter
(Prolonged physicians arms) tapi sudah bisa menjadi mitra kerja dalam
pemberian pelayanan kesehatan(Yusuf, 2006).
         Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan sisitem pendidikan
keperawatan di Indonesia adalah UU no. 2 tahun 1989 tentang
pendidikan nasional, Peraturan pemerintah no. 60 tahun 1999 tentang
pendidikan tinggi dan keputusan Mendiknas no. 0686 tahun 1991 tentang
Pedoman Pendirian Pendidikan Tinggi (Munadi, 2006). Pengembangan
sistem pendidikan tinggi keperawatan yang bemutu merupakan cara
untuk menghasilkan tenaga keperawatan yang profesional dan memenuhi
standar global. Hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
mutu lulusan pendidikan keperawatan menurut Yusuf (2006) dan
Muhammad (2005) adalah :
1. Standarisasi jenjang, kualitas/mutu, kurikulum dari institusi pada
        pendidikan.
     2. Merubah bahasa pengantar dalam pendidikan keperawatan dengan
        menggunakan bahasa inggris. Semua Dosen dan staf pengajar di
        institusi pendidikan keperawatan harus mampu berbahasa inggris
        secara aktif
     3. Menutup institusi keperawatan yang tidak berkualitas
     4. institusi harus dipimpin oleh seorang dengan latar belakang
        pendidikan keperawatan
     5. Pengelola insttusi hendaknya memberikan warna tersendiri dalam
        institusi dalam bentuk muatan lokal,misalnya emergency Nursing,
        pediatric nursing, coronary nursing.
     6. Standarisasi kurikulum dan evaluasi bertahan terhadap staf
        pengajar di insitusi pendidikan keperawatan
     7. Departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan, dan Organisasi
        profesi serta sector lain yang terlibat mulai dari proses perizinan
        juga memiliki tanggung jawab moril untuk melakukan pembinaan.

C.      TANTANGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL DALAM ILMU
        PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

             Perkembangan IPTEk menuntut kemampuan spesifikasi dan
      penelitian bukan saja agar dapat memanfaatkan IPTEK, tetapi juga untuk
      menapis dan memastikan hanya IPTEK sesuai dengan kebutuhan dan
      sosial budaya masyarakat Indonesia yang akan diadopsi, disamping
      tentunya untuk mengembangkan IPTEK baru lainnya. IPTEK juga
      berdampak pada biaya kesehatan yang makin tinggi dan pilihan tindakan
      penanggulangan maslah kesehatan yang makin banyyak dan kompleks,
      selain tentunya menurunkan jumlah hari rawat (Hamid, 1997; Jerningan,
      1988). Penurunan jumlah hari rawat mempengaruhi kebutuhan pelayanan
      keeshatan yang belih berfokus kepada kualitas bukan hanya kuantitas,
      serta meningkatkan kebutuhan untuk pelayanan / asuhan keperawatan di
      rumah dengan mengikutsertakan klien dan keluarganya. Perkembangan
      IPTEk harus diikuti dengan upaya perlindungan terhadap hak untuk
      mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, hak untuk diberitahu, hak
untuk memilih tindakan yang akan dilakukan dan hak untuk didengarkan
pendapatnya. Oleh karena itu, pengguna jasa pelayanan kesehatan perlu
memberikan persetujuan secara tertulis sebelum dilakukan tindakan
(informed cinsent).

Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat
bermakna bahkan merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan. Hal ini
bermula dari dicapainya kesepakatan bersama pada Lokakarya Nasional
Keperawatan pada bulan Januari 1983 yang menerima keperawatan
sebagai pelayanan profesional (profesional service) dan pendidikan
keperawatan sebagai pendidikan profesi (professional education).
Tenaga keperawatan yang merupakan jumlah tenaga kesehatan terbesar
seyogyanya dapat memberikan kontribusi essensial dalam keberhasilan
pembangunan kesehatan. Untuk itu tenaga keperawatan dituntut untuk
dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya agar mampu berperan
aktif dalam pembangunan kesehatan khususnya dalam pelayanan
keperawatan profesional.
Keyakinan inilah yang merupakan faktor penggerak perkembangan
pendidikan keperawatan di Indonesia pada jenjang pendidikan tinggi, yang
sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1962 yaitu dengan dibukanya
Akademi Keperawatan yang pertama di Jakarta. Proses ini berkembang
terus sejalan dengan hakikat profesionalisme keperawatan.
Dalam Lokakarya Keperawatan tahun 1983, telah dirumuskan dan disusun
dasar-dasar pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan. Sebagai
realisasinya disusun kurikulum program pendidikan D-III Keperawatan, dan
dilanjutkan dengan penyusunan kurikulum pendidikan Sarjana (S1)
Keperawatan.
Pendidikan     tinggi    keperawatan   diharapkan   menghasilkan     tenaga
keperawatan profesional yang mampu mengadakan pembaruan dan
perbaikan mutu pelayanan / asuhan keperawatan, serta penataan
perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
Pendidikan     tinggi    keperawatan   diharapkan   menghasilkan     tenaga
keperawatan professional yang mampu mengadakan pembaharuan dan
perbaikan    mutu       pelayanan/asuhan   keperawatan,   serta    penataan
perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
Keperawatan sebagai suatu profesi, dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawab pengembanggannya harus mampu mandiri. Untuk itu
memerlukan         suatu    wadah      yang   mempunyai       fungsi   utama    untuk
menetapkan, mengatur serta mengendalikan berbagai hal yang berkaitan
dengan profesi seperti pengaturan hak dan batas kewenangan, standar
praktek, standar pendidikan, legislasi, kode etik profesi dan peraturan lain
yang berkaitan dengan profesi keperawatan.
Diperkirakan bahwa dimasa datang tuntutan kebutuhann pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan keperawatan akan terus meningkat baik
dalam aspek mutu maupun keterjangkauan serta cakupan pelayanan. Hal
ini disebabkan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan yang
diakibatkan meningkatnya kesadaran masyarakat secara umum, dan
peningkatan daya emban ekonomi masyarakat serta meningkatnya
komplesitas masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Masyarakat
semakin sadar akan hukum sehingga mendorong adanya tuntutan
tersedianya pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan
dengan mutu yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan
demikian     keperawatan            perlu   terus    mengalami     perubahan      dan
perkembangan sejalan dengan perubahan yang terjadi diberbagai bidang
lainnya.
Perkembangan keperawatan bukan saja karena adanya pergeseran
masalah kesehatan di masyarakat, akan tetapi juga adanya tekanan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan serta
perkembangan profesi keperawatan dalam menghadapi era globalisasi.
Dalam memnghadapi tuntutan kebutuhan dimasa datang maka langkah
konkrit yang harus dilakukan antara lain adalah : penataan standar praktek
dan      standar     pelayanan/asuhan          keperawatan       sebagai    landasan
pengendalian mutu pelayanan keperawatan secara professional, penataan
sistem     pemberdayagunaan             tenaga      keperawatan    sesuai      dengan
kepakarannya, pengelolaan sistem pendidikan keperawatan yang mampu
menghasilkan keperawatan professional serta penataan sistem legilasi
keperawatan untuk mengatur hak dan batas kewenangan, kewajiban,
tanggung     jawab         tenaga     keperawatan     dalam    melakukan       praktek
keperawatan.
D. TANTANGAN SOSIAL DALAM KEPERAWATAN PROFESIONAL
           Pergeseran pola masyarakat agrikultur ke masyarakat industri dan
      dari masyarakat tradisional berkembang menjadi masyarakat maju,
      menimbulkan dampak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat
      Indonesia, termasuk aspek kesehatan. Kendatipun masih ada masyarakat
      yang menderita penyakit terkait dengan kemiskinan seperti infeksi,
      penyakit yang disebabkan oleh kurang gizi dan pemukiman tidak sehat,
      tetapi penyakit atau kelainan kesehatan akibat pola hidup modern juga
      sudah makin meningkat. Angka kematian bayi dan angka kematian ibu
      sebagai indikator derajad kesehatan, masih tinggi. Peningkatan umur
      harapan hidup juga mengakibatkan masalah kesehatan yang terkait
      dengan masyarakat lanjut usia seperti penyakit generatif.
             Begitu pula masalah kesehatan yang berhubungan dengan
      urbanisasi, pencemaran kesehatan lingkungan dan kecelakaan kerja
      cenderung meningkat sejalan dengan pembangunan industri. Selain
      masalah kesehatan yang makin kompleks, pergeseran nilai-nilai keluarga
      pun turut terpengaruh di mana berkembang kecenderungan keluarga
      terhadap anggotanya menjadi berkurang. Keadaan ini akan sangat
      berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan kelompok lanjut usia
      yang cenderung meningkat jumlahnya dan sangat memerlukan dukungan
      keluarga. Selain daripada itu, kesempatan mendapatkan pendidikan yang
      lebih tinggi dan penghasilan yang lebih besar membuat masyarakat
      Indonesia lebih kritis dan mampu membayar pelayanan kesehatan yang
      bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan.

             Dan juga globalisasi, Pada dasarnya dua hal utama dari
      globalisasi yang akan berpengaruh terhadap perkembangan pelayanan
      keseahtan termasuk pelayanan keperawatan adalah : 1) tersedianya
      alternatif pelayanan, dan 2) persaingan penyelenggaraan pelayanan
      untuk menarik minat pemakai jasa pelayanan kualitas untuk memberikan
      jasa pelayanan keseahtanyang terbaik. Untuk hal ini berarti tenaga
      kesehatan, khususnya tenaga keperawatan diharapkan untuk dapat
      memenuhi standar
BAB III

                                  PENUTUP



a.   Kesimpulan

          Tantangan profesi perawat di Indonesia di abad 21 ini semakin
     meningkat. Seiring tuntutan menjadikan profesi perawat yang di hargai
     profesi lain. Profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan.
     Salah satu dari tantangan tersebut menjalankan tanggung jawab dan
     tanggung gugat sebagai perawat. Untuk menjawab tantangan-tantangan itu
     dibutuhkan komitmen dari semua pihak yang terkait dengan profesi ini,
     organisasi profesi, lembaga pendidikan keperawatan juga tidak kalah
     pentingnya peran serta pemerintah. Dapat disimpulkan bahwa menghadapi
     tantangan yang sangat berat, diperlukan perawat dengan sikap yang selalu
     dilandasi oleh kaidah etik profesi. Upaya yang paling strategik untuk dapat
     menghasilkan    perawat   pofesional    melalui   pendidikan   keperawatan
     profesiona
DAFTAR PUSTAKA



1. http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/12/04/tantangan-dalam-
   profesi-keperawatan/ di akses tanggal 31 Januari 2010

More Related Content

What's hot

Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSulistia Rini
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYADnr Creatives
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointPutriPamungkas8
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatAgustin Malianti
 
389477240 k3-keperawatan-1-ppt (1)
389477240 k3-keperawatan-1-ppt (1)389477240 k3-keperawatan-1-ppt (1)
389477240 k3-keperawatan-1-ppt (1)IsmailWellang
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan pjj_kemenkes
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 

What's hot (20)

Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
Makalah home care3
Makalah home care3Makalah home care3
Makalah home care3
 
SDKI,SLKI dan SIKI
SDKI,SLKI dan SIKISDKI,SLKI dan SIKI
SDKI,SLKI dan SIKI
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
Gerd kelompok 3
Gerd kelompok 3Gerd kelompok 3
Gerd kelompok 3
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
 
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman SejawatHubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
Hubungan Kerja Perawat dengan Teman Sejawat
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
 
389477240 k3-keperawatan-1-ppt (1)
389477240 k3-keperawatan-1-ppt (1)389477240 k3-keperawatan-1-ppt (1)
389477240 k3-keperawatan-1-ppt (1)
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Pendelegasian
PendelegasianPendelegasian
Pendelegasian
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 

Viewers also liked

68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitasRini Ambarwati Rachmadi
 
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN pjj_kemenkes
 
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahIssue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahYabniel Lit Jingga
 
Tanggungjawab Profesi Keperawatan
Tanggungjawab Profesi KeperawatanTanggungjawab Profesi Keperawatan
Tanggungjawab Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...pjj_kemenkes
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Viliansyah Viliansyah
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidSri Nala
 
Etik dan hukum bagi profesi keperawatan
Etik dan hukum bagi profesi keperawatanEtik dan hukum bagi profesi keperawatan
Etik dan hukum bagi profesi keperawatanmateri-x2
 
Kuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaanKuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaanwidoetz
 
Makalah bahasa inggris diabetes melitus
Makalah bahasa inggris diabetes melitusMakalah bahasa inggris diabetes melitus
Makalah bahasa inggris diabetes melitusSeptian Muna Barakati
 
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatanMakalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatanOperator Warnet Vast Raha
 
WRITING : NURSING ASSESSMENT
 WRITING : NURSING ASSESSMENT WRITING : NURSING ASSESSMENT
WRITING : NURSING ASSESSMENTpjj_kemenkes
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanNursestikes
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisViktor Iwan
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 

Viewers also liked (20)

68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
68473878 sejarah-keperawatan-komunitas-konsep-model-keperawatan-komunitas
 
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
TANGGUNGJAWAB PROFESI KEPERAWATAN
 
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahIssue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
 
Tanggungjawab Profesi Keperawatan
Tanggungjawab Profesi KeperawatanTanggungjawab Profesi Keperawatan
Tanggungjawab Profesi Keperawatan
 
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
Implikasi, Legal dan Etik pada Dokumentasi Keperawatan serta Strategi Manajem...
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
Ruang lingkup keperawatan
Ruang lingkup  keperawatanRuang lingkup  keperawatan
Ruang lingkup keperawatan
 
Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Etik dan hukum bagi profesi keperawatan
Etik dan hukum bagi profesi keperawatanEtik dan hukum bagi profesi keperawatan
Etik dan hukum bagi profesi keperawatan
 
Kuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaanKuliah kewiraswastaan
Kuliah kewiraswastaan
 
Makalah bahasa inggris diabetes melitus
Makalah bahasa inggris diabetes melitusMakalah bahasa inggris diabetes melitus
Makalah bahasa inggris diabetes melitus
 
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatanMakalah etika keperawatan  dalam hukum keperawatan
Makalah etika keperawatan dalam hukum keperawatan
 
WRITING : NURSING ASSESSMENT
 WRITING : NURSING ASSESSMENT WRITING : NURSING ASSESSMENT
WRITING : NURSING ASSESSMENT
 
Sejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatanSejarah perkembangan keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
 
Konsep keperawatan komunitas
Konsep  keperawatan komunitasKonsep  keperawatan komunitas
Konsep keperawatan komunitas
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 

Similar to MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit

Perencanaan asuhan keperawatan lansia
Perencanaan asuhan keperawatan lansiaPerencanaan asuhan keperawatan lansia
Perencanaan asuhan keperawatan lansiaWarung Bidan
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANWidyasari Izmi Haida
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidanWarnet Raha
 
Tag jwb & tgg ggt (t11) edit
Tag jwb & tgg ggt (t11) editTag jwb & tgg ggt (t11) edit
Tag jwb & tgg ggt (t11) editnur ainiyah
 
Intervensi keperawatan lansia
Intervensi keperawatan lansiaIntervensi keperawatan lansia
Intervensi keperawatan lansiaWarung Bidan
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)yulia pratika
 
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan prima
M2kb4   asuhan keperawatan dan pelayanan primaM2kb4   asuhan keperawatan dan pelayanan prima
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan primappghybrid4
 
Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanpjj_kemenkes
 
Kb 3 profesi dalam keperawatan
Kb 3 profesi dalam keperawatanKb 3 profesi dalam keperawatan
Kb 3 profesi dalam keperawatanAnton Saja
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanYabniel Lit Jingga
 
Sahkan RUU Keperawatan
Sahkan RUU KeperawatanSahkan RUU Keperawatan
Sahkan RUU KeperawatanLintang Diah Y
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatUwes Chaeruman
 
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakatMakalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakatSeptian Muna Barakati
 

Similar to MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit (20)

Perencanaan asuhan keperawatan lansia
Perencanaan asuhan keperawatan lansiaPerencanaan asuhan keperawatan lansia
Perencanaan asuhan keperawatan lansia
 
93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas93981535 keperawatan-maternitas
93981535 keperawatan-maternitas
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidan
 
Tag jwb & tgg ggt (t11) edit
Tag jwb & tgg ggt (t11) editTag jwb & tgg ggt (t11) edit
Tag jwb & tgg ggt (t11) edit
 
Intervensi keperawatan lansia
Intervensi keperawatan lansiaIntervensi keperawatan lansia
Intervensi keperawatan lansia
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
 
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan prima
M2kb4   asuhan keperawatan dan pelayanan primaM2kb4   asuhan keperawatan dan pelayanan prima
M2kb4 asuhan keperawatan dan pelayanan prima
 
Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluargaImplementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan keluarga
 
Makalah juli
Makalah juliMakalah juli
Makalah juli
 
Profesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatanProfesi Dalam keperawatan
Profesi Dalam keperawatan
 
Kb 3 profesi dalam keperawatan
Kb 3 profesi dalam keperawatanKb 3 profesi dalam keperawatan
Kb 3 profesi dalam keperawatan
 
Makalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatanMakalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatan
 
1234
12341234
1234
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
 
Sahkan RUU Keperawatan
Sahkan RUU KeperawatanSahkan RUU Keperawatan
Sahkan RUU Keperawatan
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas Perawat
 
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakatMakalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
Makalah pelanggaran etika yang terjadi di masyarakat
 

More from MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateMJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialMJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahMJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikMJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikMJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifMJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

MAKALAH Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien edit

  • 1. Puji dan Syukur penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang Tantangan dalam profesi keperawatan berkaitan dengan hak pasien. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan terimakasih. Pariaman, September 2012 penulis
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang...................................................................... 1 B. Tujuan penulisan.................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Tantangan dalam praktek profesi keperawatan tantangan dalam pendidikan keperawatan professional ... 2 B. Tantangan keperawatan profesional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi ................................................ 6 C. Tantangan Keperawatan Profesional Dalam Ilmu Pengetahuan DAN Teknologi .............................................. 8 D. Tantangan sosial dalam keperawatan professional .......... 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Tantangan profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan agarkeberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat. Untuk mewujudkan pengakuan tersebut, maka perawat masih harus memperjuangkan langkah-langkah profesionalisme sesuai dengan keadaan dan lingkungan sosial. B Tujuan Penulisan Agar mahasiswa mengetahui tantangan dalam profesi keperawatan. Agar perawat mengetahui tanggung jawab dan tanggung gugat sebagai perawat. Memberi pedoman dan pendidikan bagi tenaga keperawatan.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. TANTANGAN DALAM PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN Tantangan profesi perawat di Indonesia di abad 21 ini semakin meningkat. Seiring tuntutan menjadikan profesi perawat yang di hargai profesi lain. Profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini tidak hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. Pembenahan internal yang meliputi empat dimensi dominan yaitu; keperawatan, pelayanan keperawatan, asuhan keperawatan dan praktik keperawatan. Belum lagi tantangan eksternal berupa tuntutan akan adanya registrasi, lisensi, sertifikasi, kompetensi dan perubahan pola penyakit, peningkatan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban, perubahan system pendidikan nasional, serta perubahan-perubahan pada supra system dan pranata lain yang terkait. Untuk menjawab tantangan-tantangan itu dibutuhkan komitmen dari semua pihak yang terkait dengan profesi ini, organisasi profesi, lembaga pendidikan keperawatan juga tidak kalah pentingnya peran serta pemerintah. Organisasi profesi dalam menentukan standarisasi kompetensi dan melakukan pembinaan, lembaga pendidikan dalam melahirkan perawat-perawat yang memiliki kualitas yang diharapkan serta pemerintah sebagai fasilitator dan memiliki peran-peran strategis lainnya dalam mewujudkan perubahan ini. Profesi memiliki beberapa karakteristik utama sebagai berikut; 1) Suatu profesi memerlukan pendidikan lanjut dari anggotanya, demikian juga landasan dasarnya. 2) Suatu profesi memiliki kerangka pengetahuan teoritis yang mengarah pada keterampilan, kemampuan, pada orma-norma tertentu. 3) Suatu profesi memberikan pelayanan tertentu. 4) Anggota dari suatu profesi memiliki otonomi untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan. 5) Profesi sebagai satu kesatuan memiliki kode etik untuk melakukan praktik keperawatan
  • 5. Perawat mempunyai tantangan yang sangat banyak salah satunya yaitu menjalakan tanggung jawab dan tanggung gugat yang besar. Tantangan dalam profesi keperawatan salah satunya yaitu mempunyai tanggung jawab yang tinggi, tanggung jawab tersebut tidak hanya kepada kliennya saja tetapi tanggung jawab yang diutamakan yaitu tanggung jawab terhadap Tuhannya (Responsibility to God), tanggung jawab tehadap klien dan masyarakat (Responsibility to Client and Society), dan tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan atasan (Responsibility to Colleague and Supervisor). a. Tanggung jawab secara umum, yaitu; 1) Menghargai martabat setiap pasien dan keluargannya. 2) Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau obat- obatan tertentu dan melaporkan penolakan tersebut kepada dokter dan orang-orang yang tepat di tempat tersebut. 3) Menghargai setiap hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan informasi. 4) Apabila didelegasikan oleh dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien dan memberi informasi yang biasanya diberikan oleh dokter. 5) Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal-hal penting kepada orang yang tepat. Dan tanggung gugat yang menjadi salah satu tantangan dalam profesi keperawatan didasarkan peraturan perundang-undangan yang ada. Tanggung gugat bertujua untuk : (1). Mengevaluasi praktisi-praktisi professional baru dan mengkaji ulang praktisi-praktisi yang sudaj ada, (2). Mempertahankan standart perawatan kesehatan, (3). Memberikan fasilitas refleksi professional, pemikiran etis dan pertumbuhan pribadi sebagai bagian dari professional perawatan kesehatan, (4). Memberi dasar untuk membuat keputusan etis.
  • 6. b. Tanggung gugat pada setiap tahap proses keperawatan, meliputi : Tahap Pengkajian Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang mempunyai tujuan mengumpulkan data. Perawat bertanggung gugat untuk pengumpulan data atau informasi, mendorong partisipasi pasien dan penentuan keabsahan data yang dikumpulkan. Pada saat mengkaji perawat bertanggung gugat untuk kesenjangan- kesenjangan dalam data yang bertentangan data yang tidak atau kurang tepat atau data yang meragukan. c. Tahap Diagnosa Keperawatan Diagnosa merupakan keputusan professional perawat menganalisa data dan merumuskan respon pasien terhadap masalah kesehatan baik actual atau potensial. Perawat bertanggung gugat untuk keputusan yang dibuat tentang masalah- masalah kesehatan pasien seperti pernyataan diagnostic (masalah kesehatan yang timbul pada pasien apakan diakui oleh pasien atau hanya perawat) Apakah perawat mempertimbangkan nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan atau kebudayaan pasien pada waktu menentukan masalah-masalah kesehatan d. Tahap Perencanaan Perencanaan merupakan pedoman perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan, terdiri dari prioritas masalah, tujuan serta rencana kegiatan keperawatan. Tanggung gugat yang tercakup pada tahap perencanaan meliputi: penentuan prioritas, penetapan tujuan dan perencanaan kegiatan-kegiatan keperawatan. Langkah ini semua disatukan ke dalam rencana keperawatan tertulis yang tersedia bagi semua perawat yang terlibat dalam asuhan keperawatan pasien. Pada tahap ini perawat juga bertanggung gugat untuk menjamin bahwa prioritas pasien juga dipertimbangkan dalam menetapkan prioritas asuhan. e. Tahap Implementasi Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari rencana asuhan keperawatan dalam bentuk tindakan-tindakan keperawatan. Perawat bertanggung gugat untuk semua tindakan yang dilakukannya dalam memberikan asuhan keperawatan.
  • 7. Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan secara langsung atau dengan bekerja sama dengan orang lain atau dapat pula didelegasikan kepada orang lain. Kegiatan keperawatan harus dicatat setelah dilaksanakan, oleh sebab itu dibuat catatan tertulis. f. Tahap Evaluasi Evaluasi merupakan tahap penilaian terhadap hasil tindakan keperawatan yang telah diberikan, termasuk juga menilai semua tahap proses keperawatan. Perawat bertanggung gugat untuk keberhasilan atau kegagalan tindakan keperawatan. Perawat harus dapat menjelaskan mengapa tujuan pasien tidak tercapai dan tahap mana dari proses keperawatan yang perlu dirubah dan mengapa hal itu terjadi. Setiap tantangan yang meliputi tanggung jawab dan tanggung gugat mempunyai bagian masing-masing. Dapat disimpulkan bahwa menghadapi tantangan yang sangat berat tersebut, diperlukan perawat dengan sikap yang selalu dilandasi oleh kaidah etik profesi. Upaya yang paling strategik untuk dapat menghasilkan perawat pofesional melalui pendidikan keperawatan profesional. Adapun keperawatan sebagai suatu profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Memberi pelayanan atau asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan ketrampilan serta kode etik keperawatan. 2) Telah lulus dari pendidikan pada Jenjang Perguruan Tinggi (JPT) sehingga diharapkan mampu untuk : (a) Bersikap professional, (b) Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan professional (c) Memberi pelayanan asuhan keperawatan professional, dan (d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan. 3) Mengelola ruang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan, yaitu: (a) Sistem pelayanan atau asuhan keperawatan (b) Pendidikan atau pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanju
  • 8. (c) perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, pendidikan keperawatan registrasi atau legislasi), dan (d) Melakukan riset keperawatan oleh perawat pelaksana secara terencana dan terarah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi B. TANTANGAN DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN PROFESIONAL Pengakuan body of knowledge keperawatan di Indonesia dimulai sejak tahun 1985, yakni ketika program studi ilmu keperawatan untuk pertama kali dibuka di Fakultas Kedokteran UI. Dengan telah diakuinyabody of knowledge tersebut maka pada saat ini pekerjaan profesi keperawatan tidak lagi dianggap sebagai suatu okupasi, melainkan suatu profesi yang kedudukannya sejajar dengan profesi lain di Indonesia. Tahun 1984 dikembangkan kurikulum untuk mempersiapkan perawat menjadi pekerja profesional, pengajar, manajer, dan peneliti. Kurikulum ini diimplementasikan tahun 1985 sebagai Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tahun 1995 program studi itu mandiri sebagai Fakultas Ilmu Keperawatan, lulusannya disebut ners atau perawat profesional. Program Pascasarjana Keperawatan dimulai tahun 1999. Kini sudah ada Program Magister Keperawatan dan Program Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, Komunitas, Maternitas, Anak Dan Jiwa. Sejak tahun 2000 terjadi euphoria Pendirian Institusi Keperawatan baik itu tingkat Diploma III (akademi keperawatan) maupun Strata I. Pertumbuhan institusi keperawatan di Indonesia menjadi tidak terkendali. Seperti jamur di musim kemarau. Artinya di masa sulitnya lapangan kerja, proses produksi tenaga perawat justru meningkat pesat. Parahnya lagi, fakta dilapangan menunjukkan penyelenggara pendidikan tinggi keperawatan berasal dari pelaku bisnis murni dan dari profesi non keperawatan, sehingga pemahaman tentang hakikat profesi keperawatan dan arah pengembangan perguruan tinggi keperawatan kurang dipahami. Belum lagi sarana prasarana cenderung untuk dipaksakan, kalaupun ada sangat terbatas (Yusuf, 2006). Saat ini di Indonesia berdiri 32 buah Politeknik kesehatan dan 598 Akademi Perawat yang berstatus milik daerah,ABRI dan swasta (DAS) yang telah menghasilkan lulusan sekitar 20.000 – 23.000 lulusan tenaga keperawatan setiap tahunnya.
  • 9. Apabila dibandingkan dengan jumlah kebutuhan untuk menunjang Indonesia sehat 2010 sebanyak 6.130 orang setiap tahun, maka akan terjadi surplus tenaga perawat sekitar 16.670 setiap tahunnya. (Sugiharto, 2005). Salah satu tantangan terberat adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga keperawatan yang walaupun secara kuantitas merupakan jumlah tenaga kesehatan terbanyak dan terlama kontak dengan pasien, namun secara kualitas masih jauh dari harapan masyarakat. Indikator makronya adalah rata-rata tingkat pendidikan formal perawat yang bekerja di unit pelayanan kesehatan (rumah sakit/puskesmas) hanyalah tamatan SPK (sederajat SMA/SMU). Berangkat dari kondisi tersebut, maka dalam kurun waktu 1990-2000 dengan bantuan dana dari World Bank, melalui program “health project” (HP V) dibukalah kelas khusus D III keperawatan hampir di setiap kabupaten. Selain itu bank dunia juga memberikan bantuan untu peningkatan kualitas guru dan dosen melalui program “GUDOSEN”. Program tersebut merupakan suatu percepatan untuk meng-upgrade tingkat pendidikan perawat dari rata-rata hanya berlatar belakang pendidikan SPK menjadi Diploma III (Institusi keperawatan). Tujuan lain dari program ini diharapkan bisa memperkecil gap antara perawat dan dokter sehingga perawat tidak lagi menjadi perpanjangan tangan dokter (Prolonged physicians arms) tapi sudah bisa menjadi mitra kerja dalam pemberian pelayanan kesehatan(Yusuf, 2006). Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan sisitem pendidikan keperawatan di Indonesia adalah UU no. 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional, Peraturan pemerintah no. 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi dan keputusan Mendiknas no. 0686 tahun 1991 tentang Pedoman Pendirian Pendidikan Tinggi (Munadi, 2006). Pengembangan sistem pendidikan tinggi keperawatan yang bemutu merupakan cara untuk menghasilkan tenaga keperawatan yang profesional dan memenuhi standar global. Hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan keperawatan menurut Yusuf (2006) dan Muhammad (2005) adalah :
  • 10. 1. Standarisasi jenjang, kualitas/mutu, kurikulum dari institusi pada pendidikan. 2. Merubah bahasa pengantar dalam pendidikan keperawatan dengan menggunakan bahasa inggris. Semua Dosen dan staf pengajar di institusi pendidikan keperawatan harus mampu berbahasa inggris secara aktif 3. Menutup institusi keperawatan yang tidak berkualitas 4. institusi harus dipimpin oleh seorang dengan latar belakang pendidikan keperawatan 5. Pengelola insttusi hendaknya memberikan warna tersendiri dalam institusi dalam bentuk muatan lokal,misalnya emergency Nursing, pediatric nursing, coronary nursing. 6. Standarisasi kurikulum dan evaluasi bertahan terhadap staf pengajar di insitusi pendidikan keperawatan 7. Departemen Pendidikan, Departemen Kesehatan, dan Organisasi profesi serta sector lain yang terlibat mulai dari proses perizinan juga memiliki tanggung jawab moril untuk melakukan pembinaan. C. TANTANGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Perkembangan IPTEk menuntut kemampuan spesifikasi dan penelitian bukan saja agar dapat memanfaatkan IPTEK, tetapi juga untuk menapis dan memastikan hanya IPTEK sesuai dengan kebutuhan dan sosial budaya masyarakat Indonesia yang akan diadopsi, disamping tentunya untuk mengembangkan IPTEK baru lainnya. IPTEK juga berdampak pada biaya kesehatan yang makin tinggi dan pilihan tindakan penanggulangan maslah kesehatan yang makin banyyak dan kompleks, selain tentunya menurunkan jumlah hari rawat (Hamid, 1997; Jerningan, 1988). Penurunan jumlah hari rawat mempengaruhi kebutuhan pelayanan keeshatan yang belih berfokus kepada kualitas bukan hanya kuantitas, serta meningkatkan kebutuhan untuk pelayanan / asuhan keperawatan di rumah dengan mengikutsertakan klien dan keluarganya. Perkembangan IPTEk harus diikuti dengan upaya perlindungan terhadap hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, hak untuk diberitahu, hak
  • 11. untuk memilih tindakan yang akan dilakukan dan hak untuk didengarkan pendapatnya. Oleh karena itu, pengguna jasa pelayanan kesehatan perlu memberikan persetujuan secara tertulis sebelum dilakukan tindakan (informed cinsent). Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna bahkan merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan. Hal ini bermula dari dicapainya kesepakatan bersama pada Lokakarya Nasional Keperawatan pada bulan Januari 1983 yang menerima keperawatan sebagai pelayanan profesional (profesional service) dan pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi (professional education). Tenaga keperawatan yang merupakan jumlah tenaga kesehatan terbesar seyogyanya dapat memberikan kontribusi essensial dalam keberhasilan pembangunan kesehatan. Untuk itu tenaga keperawatan dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya agar mampu berperan aktif dalam pembangunan kesehatan khususnya dalam pelayanan keperawatan profesional. Keyakinan inilah yang merupakan faktor penggerak perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia pada jenjang pendidikan tinggi, yang sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1962 yaitu dengan dibukanya Akademi Keperawatan yang pertama di Jakarta. Proses ini berkembang terus sejalan dengan hakikat profesionalisme keperawatan. Dalam Lokakarya Keperawatan tahun 1983, telah dirumuskan dan disusun dasar-dasar pengembangan Pendidikan Tinggi Keperawatan. Sebagai realisasinya disusun kurikulum program pendidikan D-III Keperawatan, dan dilanjutkan dengan penyusunan kurikulum pendidikan Sarjana (S1) Keperawatan. Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga keperawatan profesional yang mampu mengadakan pembaruan dan perbaikan mutu pelayanan / asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan. Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga keperawatan professional yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu pelayanan/asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
  • 12. Keperawatan sebagai suatu profesi, dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pengembanggannya harus mampu mandiri. Untuk itu memerlukan suatu wadah yang mempunyai fungsi utama untuk menetapkan, mengatur serta mengendalikan berbagai hal yang berkaitan dengan profesi seperti pengaturan hak dan batas kewenangan, standar praktek, standar pendidikan, legislasi, kode etik profesi dan peraturan lain yang berkaitan dengan profesi keperawatan. Diperkirakan bahwa dimasa datang tuntutan kebutuhann pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan akan terus meningkat baik dalam aspek mutu maupun keterjangkauan serta cakupan pelayanan. Hal ini disebabkan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan yang diakibatkan meningkatnya kesadaran masyarakat secara umum, dan peningkatan daya emban ekonomi masyarakat serta meningkatnya komplesitas masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Masyarakat semakin sadar akan hukum sehingga mendorong adanya tuntutan tersedianya pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan dengan mutu yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian keperawatan perlu terus mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan yang terjadi diberbagai bidang lainnya. Perkembangan keperawatan bukan saja karena adanya pergeseran masalah kesehatan di masyarakat, akan tetapi juga adanya tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan serta perkembangan profesi keperawatan dalam menghadapi era globalisasi. Dalam memnghadapi tuntutan kebutuhan dimasa datang maka langkah konkrit yang harus dilakukan antara lain adalah : penataan standar praktek dan standar pelayanan/asuhan keperawatan sebagai landasan pengendalian mutu pelayanan keperawatan secara professional, penataan sistem pemberdayagunaan tenaga keperawatan sesuai dengan kepakarannya, pengelolaan sistem pendidikan keperawatan yang mampu menghasilkan keperawatan professional serta penataan sistem legilasi keperawatan untuk mengatur hak dan batas kewenangan, kewajiban, tanggung jawab tenaga keperawatan dalam melakukan praktek keperawatan.
  • 13. D. TANTANGAN SOSIAL DALAM KEPERAWATAN PROFESIONAL Pergeseran pola masyarakat agrikultur ke masyarakat industri dan dari masyarakat tradisional berkembang menjadi masyarakat maju, menimbulkan dampak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk aspek kesehatan. Kendatipun masih ada masyarakat yang menderita penyakit terkait dengan kemiskinan seperti infeksi, penyakit yang disebabkan oleh kurang gizi dan pemukiman tidak sehat, tetapi penyakit atau kelainan kesehatan akibat pola hidup modern juga sudah makin meningkat. Angka kematian bayi dan angka kematian ibu sebagai indikator derajad kesehatan, masih tinggi. Peningkatan umur harapan hidup juga mengakibatkan masalah kesehatan yang terkait dengan masyarakat lanjut usia seperti penyakit generatif. Begitu pula masalah kesehatan yang berhubungan dengan urbanisasi, pencemaran kesehatan lingkungan dan kecelakaan kerja cenderung meningkat sejalan dengan pembangunan industri. Selain masalah kesehatan yang makin kompleks, pergeseran nilai-nilai keluarga pun turut terpengaruh di mana berkembang kecenderungan keluarga terhadap anggotanya menjadi berkurang. Keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan kelompok lanjut usia yang cenderung meningkat jumlahnya dan sangat memerlukan dukungan keluarga. Selain daripada itu, kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan penghasilan yang lebih besar membuat masyarakat Indonesia lebih kritis dan mampu membayar pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan. Dan juga globalisasi, Pada dasarnya dua hal utama dari globalisasi yang akan berpengaruh terhadap perkembangan pelayanan keseahtan termasuk pelayanan keperawatan adalah : 1) tersedianya alternatif pelayanan, dan 2) persaingan penyelenggaraan pelayanan untuk menarik minat pemakai jasa pelayanan kualitas untuk memberikan jasa pelayanan keseahtanyang terbaik. Untuk hal ini berarti tenaga kesehatan, khususnya tenaga keperawatan diharapkan untuk dapat memenuhi standar
  • 14. BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Tantangan profesi perawat di Indonesia di abad 21 ini semakin meningkat. Seiring tuntutan menjadikan profesi perawat yang di hargai profesi lain. Profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Salah satu dari tantangan tersebut menjalankan tanggung jawab dan tanggung gugat sebagai perawat. Untuk menjawab tantangan-tantangan itu dibutuhkan komitmen dari semua pihak yang terkait dengan profesi ini, organisasi profesi, lembaga pendidikan keperawatan juga tidak kalah pentingnya peran serta pemerintah. Dapat disimpulkan bahwa menghadapi tantangan yang sangat berat, diperlukan perawat dengan sikap yang selalu dilandasi oleh kaidah etik profesi. Upaya yang paling strategik untuk dapat menghasilkan perawat pofesional melalui pendidikan keperawatan profesiona
  • 15. DAFTAR PUSTAKA 1. http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/12/04/tantangan-dalam- profesi-keperawatan/ di akses tanggal 31 Januari 2010