SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Siti Eliyah
1714500065
Ulfa Nur A.
1714500067
Wahyu Ageng L.
1714500068
POHON KEPUTUSAN, KODE AWALAN, KODE HUFFMAN,
POHON PENCARIAN & TRANSVERSAL POHON BINER
Kelompok 6
PMtk 5C
1. Pohon Keputusan
• Pohon Keputusan digunakan untuk memodelkan persoalan
yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah kesolusi.
• Tiap simpul menyatakan keputusan
• Daun menyatakan solusi
Contoh 1 :
Urutkan tiga buah bilangan a,b, dan c.
Contoh 2 :
Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari delapan koin itu
ternyata palsu. Koin yang palsu mungkin lebih ringan atau lebih
berat daripada koin yang asli. Misalkan tersedia sebuah
timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah pohon keputusan
untuk mencari uang palsu dengan cara menimbang paling
banyak hanya 3 kali saja.
Penyelesaian contoh 1 :
Gambar Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen
Penyelesaian contoh 2 :
Misalkan 8 koin itu dinamain a,b,c,d,e,f,g,h. Daun menyatakan koin
yang palsu. Pohon keputusan untuk mencari koin yang palsu
ditunjukan sebagai berikut :
2. Kode Awalan (prefix code)
• adalah himpunan kode (misalnya kode biner) sedemikian
sehingga tidak ada anggota kumpulan yang merupakan awalan
dari anggota yang lain.
• mempunyai pohon biner yang bersesuain.
• Sisi di beri label 0 atau 1. Pelabelan sisi harus taat-asas, yakni
sisi kiri diberi label 0 saja (atau 1 saja) , sedangkan sisi kanan diberi
label 1 saja (atau 0 saja).
• barisan sisi yang di lalui oleh lintasan dari akar ke daun
menyatakan kode awalan. Kode awalan ini di tulis pada daun.
• Kegunaan untuk :
a. Mengirim pesan pada komunikasi data
b. Untuk pembentukan kode Huffman dalam pemapatan data
Contoh 1 :
Apakah himpunan kode biner dibawah ini merupakan kode
awalan? Jika bukan berikan alasanya !
a. { 001, 010, 011, 11,}
b. {001, 010, 01, 111}
Contoh 2 :
Buatlah pohon biner dari kode awalan pada contoh 1
Penyelesaian contoh 1 :
a. { 001, 010, 011, 11,} merupakan kode awalan
b. {001, 010, 01, 111} bukan merupakan kode awalan karena 01
merupakan awalan dari 010
Penyelesaian contoh 2 :
a. { 001, 010, 011, 11,}
1
11
1
0
0
0
0
111001
001000
3. Kode Huffman
• Dalam komunikasi data, pesan (message) yang dikirim
seringkali ukurannya sangat besar sehingga waktu pengirimannya
lama. Begitu juga dalam penyimpanan data, arsip (file) yang
berukuran besar memakan ruang penyimpanan yang besar. Kedua
masalah ini dapat diatasi dengan mengkodekan pesan atau isi
sesingkat mungkin, sehingga waktu pengiriman pesan juga relatif
cepat, dan ruang penyimpanan yang dibutuhkan juga sedikit. Cara
pengkodean seperti ini disebut pemampatan (compression) data.
Pemampatan data dilakukan dengan mengkodekan setiap karekter
di dalam pesan atau di dalam arsip dikodekan dengan kode yang
lebih pendek. Kode Hufman merupakan salah satu metode
pengkodean dalam hal kompresi data.
• Sistem kode yang banyak digunakan adalah kode ASCII
(American Standard Code for Information Interchange).Dengan
kode ASCII, setiap karekter dikodekan dalam 8 bit biner.
Cara pembentukan Kode Huffman adalah dengan membentuk
pohon biner, yang dinamakan pohon Huffman, sebagai berikut:
a. Pilih dua simbol dengan peluang (probability) paling kecil
sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan
sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut.
b. Pilih dua simbol berikutnya, termasuk simbol baru, yang
mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua simbol
tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari
kedua simbol tersebut.
c. Prosedur yang sama dilakukan pada dua simbol berikutnya
yang mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua
simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang
penjumlahan dari kedua simbol tersebut.
Contoh 1 :
Carilah rangkain bit untuk string ABACCDA dengan menggunakan
pengkodean ASCII dan pohon Huffman
Contoh 2 :
Carilah rangkain bit untuk kalimat APA KABAR? Dengan
menggunakan pohon Huffman
Penyelesaian contoh 1 :
Rangkain bit untuk string ABACCDA dengan menggunakan
pengkodean ASCII adalah
01000001010000010010000010100010010000011010000011010
0010001000001
Jadi, dengan sistem pengkodean ASCII, representasi 7 huruf
membutuhkan 7 x 8 = 56 bit (7 byte).
Rangkain bit untuk string ABACDDA dengan menggunakan pohon
Huffman adalah
diurutkan dari yang terkecil
BD
B D
CBD
C BD
ACBD
A CBD
a.)
b.)
c.)
ACBD
A
0
0
0
1
1
1
C
B
CBD
BD
D
d.) Jadi ,
rangkaian bit
untuk ’ABACCDA’:
0110010101110
hanya 13 bit!
Penyelesaian contoh 2 :
Dengan menggunakan kode ASCII maka diperoleh 10 x 8 bit = 80
bit
Dengan menggunakan pohon Huffman
B RA ?KP sp
1 1 14 1 1 1
B R A?KP sp
1 1 1 41 1 1
diurutkan dari yang terkecil
1
A
*1
P
1
2
spP
B R *1 A?K
1 1 1 2 41
1
K
*2
B
1
2
R *1 *2 A?
1 1 2 2 4
1
R
*3
?
1
2 *1 *2 *3 A
2 2 2 4
a.)
b.)
c.)
d.)
e.)
f.)
2
*1
*4
*2
2
4
2
*3
*5
*4
4
6
4
A
*6
*5
6
10
*3*4 A
2 4 4
A *5
4 6
*6
10
A
0 1
*6
*5
*3
R ?
*4
*1
spP K B
*2
Jadi rangkain bit untuk APA KABAR? Adalah
01100011011110011110100101 , hanya 26 bit
4. Pohon Pencarian
• Adalah pohon biner yang stiap key diatur dalam suatu urutan
tertentu
• Digunakan untuk melakukan operasi pencarian , penyisipan
dan penghapusan elemen
• Simpul pada pohon pencarian berupa field kunci (key) pada
data record atau data itu sendiri
Key ( kunci) adalah nilai yang membedakan setiap simpul dengan
simpul yang lainya
• Key harus unik karena itu tidak ada 2 buah simpul atau lebih
yang mempunyai kunci yang sama
• Jika R adalah akar dan semua key yang tersimpan pada setiap
simpul tidak ada yang sama maka :
a. Semua simpul pada subpohon kiri mempunyai key lebih kecil
dari key R
b. Semua simpul di subpohon kanan mempunyai key nilai
besar dari key R
R
T1 T2
Kunci(T1) < Kunci( R)
Kunci(T2) > Kunci( R)
Contoh 1 :
Gambarkan kedalam pohon biner pencarian untuk data masukan
dengan urutan sebagai berikut : 50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70
Contoh 2 :
Bangunlah pohon pencarian (search tree) dengan urutan
pembacaan data adalah pisang, anggur, apel, kelapa, mangga,
pepaya, jambu, rambutan, dan durian.
Penyelesaian contoh 1 :
50
32
4018
50
52 70
5 25
60
Penyelesaian contoh 2 :
pisang
anggur rambutan
apel
kelapa
jambu mangga
durian pepaya
5. Tranversal Pohon Biner
• Operasi dasar yang sering dilakukan pada pohon biner ialah
mengunjungi ( transversal ) setiap simpul tepat satu kali.
Misalkan T adalah pohon biner, akarnya R, upapohon T1dan
upapohon kanan T2.
• Proses yang dilakukan terhadap simpul yang dikunjungi
misalnya mencetak informasi yang disimpan didalam sampul,
memanifulasi nilai, dan sebagainya.
• Ada tiga macam skema mengunjungi simpul-simpul di dalam
pohon biner T :
1. Preorder : R, T1, T2
- kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R )
- kunjungi T1 secara preorder
- kunjungi T2 secara preorder
2. Inorder : T1 , R, T2
- kunjungi T1 secara inorder
- kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R )
- kunjungi T2 secara inorder
3. Postorder : T1, T2 , R
- kunjungi T1 secara postorder
- kunjungi T2 secara postorder
- kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R )
Contoh 1 :
Tinjau pohon biner T dibawah ini :
Contoh 2 :
Tinjau pohon ekspresi dibawah ini :
Penyelesaian contoh 1 :
Lintasan :
Preorder : M E B A D L P N V T Z
Inorder : A B D E L M N P T V Z
Postorder : A D B L E N T Z V P M
Penyelesaian contoh 2 :
preorder : c * d + e
inorder : (c + d) * e
postorder : c + d * e
POHON-KEPUTUSAN

More Related Content

What's hot

Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaTaufik_Yui
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Contoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeContoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeAlbertus H.
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02KuliahKita
 
Kaidah Pencacahan
Kaidah PencacahanKaidah Pencacahan
Kaidah PencacahanSofi Afwani
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 

What's hot (20)

Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Contoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeContoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman Code
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Graf pohon (bagian ke 6)
Graf pohon (bagian ke 6)Graf pohon (bagian ke 6)
Graf pohon (bagian ke 6)
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 02
 
Kaidah Pencacahan
Kaidah PencacahanKaidah Pencacahan
Kaidah Pencacahan
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 

More from Ulfa Nur Afifah

More from Ulfa Nur Afifah (7)

Fungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
Fungsi komposisi dan fungsi invers -pptFungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
Fungsi komposisi dan fungsi invers -ppt
 
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran JigsawPPT Model Pembelajaran Jigsaw
PPT Model Pembelajaran Jigsaw
 
Struktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar DocStruktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar Doc
 
PPT Struktur Aljabar
PPT Struktur AljabarPPT Struktur Aljabar
PPT Struktur Aljabar
 
Ppt induksi matematika
Ppt induksi matematikaPpt induksi matematika
Ppt induksi matematika
 
PPT Matriks
PPT MatriksPPT Matriks
PPT Matriks
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN
PPT PROFESI KEPENDIDIKANPPT PROFESI KEPENDIDIKAN
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

POHON-KEPUTUSAN

  • 1. Siti Eliyah 1714500065 Ulfa Nur A. 1714500067 Wahyu Ageng L. 1714500068 POHON KEPUTUSAN, KODE AWALAN, KODE HUFFMAN, POHON PENCARIAN & TRANSVERSAL POHON BINER Kelompok 6 PMtk 5C
  • 2. 1. Pohon Keputusan • Pohon Keputusan digunakan untuk memodelkan persoalan yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah kesolusi. • Tiap simpul menyatakan keputusan • Daun menyatakan solusi Contoh 1 : Urutkan tiga buah bilangan a,b, dan c. Contoh 2 : Diketahui 8 buah koin uang logam. Satu dari delapan koin itu ternyata palsu. Koin yang palsu mungkin lebih ringan atau lebih berat daripada koin yang asli. Misalkan tersedia sebuah timbangan neraca yang sangat teliti. Buatlah pohon keputusan untuk mencari uang palsu dengan cara menimbang paling banyak hanya 3 kali saja.
  • 3. Penyelesaian contoh 1 : Gambar Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen
  • 4. Penyelesaian contoh 2 : Misalkan 8 koin itu dinamain a,b,c,d,e,f,g,h. Daun menyatakan koin yang palsu. Pohon keputusan untuk mencari koin yang palsu ditunjukan sebagai berikut :
  • 5. 2. Kode Awalan (prefix code) • adalah himpunan kode (misalnya kode biner) sedemikian sehingga tidak ada anggota kumpulan yang merupakan awalan dari anggota yang lain. • mempunyai pohon biner yang bersesuain. • Sisi di beri label 0 atau 1. Pelabelan sisi harus taat-asas, yakni sisi kiri diberi label 0 saja (atau 1 saja) , sedangkan sisi kanan diberi label 1 saja (atau 0 saja). • barisan sisi yang di lalui oleh lintasan dari akar ke daun menyatakan kode awalan. Kode awalan ini di tulis pada daun. • Kegunaan untuk : a. Mengirim pesan pada komunikasi data b. Untuk pembentukan kode Huffman dalam pemapatan data
  • 6. Contoh 1 : Apakah himpunan kode biner dibawah ini merupakan kode awalan? Jika bukan berikan alasanya ! a. { 001, 010, 011, 11,} b. {001, 010, 01, 111} Contoh 2 : Buatlah pohon biner dari kode awalan pada contoh 1
  • 7. Penyelesaian contoh 1 : a. { 001, 010, 011, 11,} merupakan kode awalan b. {001, 010, 01, 111} bukan merupakan kode awalan karena 01 merupakan awalan dari 010 Penyelesaian contoh 2 : a. { 001, 010, 011, 11,} 1 11 1 0 0 0 0 111001 001000
  • 8. 3. Kode Huffman • Dalam komunikasi data, pesan (message) yang dikirim seringkali ukurannya sangat besar sehingga waktu pengirimannya lama. Begitu juga dalam penyimpanan data, arsip (file) yang berukuran besar memakan ruang penyimpanan yang besar. Kedua masalah ini dapat diatasi dengan mengkodekan pesan atau isi sesingkat mungkin, sehingga waktu pengiriman pesan juga relatif cepat, dan ruang penyimpanan yang dibutuhkan juga sedikit. Cara pengkodean seperti ini disebut pemampatan (compression) data. Pemampatan data dilakukan dengan mengkodekan setiap karekter di dalam pesan atau di dalam arsip dikodekan dengan kode yang lebih pendek. Kode Hufman merupakan salah satu metode pengkodean dalam hal kompresi data. • Sistem kode yang banyak digunakan adalah kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange).Dengan kode ASCII, setiap karekter dikodekan dalam 8 bit biner.
  • 9.
  • 10. Cara pembentukan Kode Huffman adalah dengan membentuk pohon biner, yang dinamakan pohon Huffman, sebagai berikut: a. Pilih dua simbol dengan peluang (probability) paling kecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut. b. Pilih dua simbol berikutnya, termasuk simbol baru, yang mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut. c. Prosedur yang sama dilakukan pada dua simbol berikutnya yang mempunyai peluang terkecil sebagai child kemudian kedua simbol tersebut dikombinasikan sebagai parent peluang penjumlahan dari kedua simbol tersebut.
  • 11. Contoh 1 : Carilah rangkain bit untuk string ABACCDA dengan menggunakan pengkodean ASCII dan pohon Huffman Contoh 2 : Carilah rangkain bit untuk kalimat APA KABAR? Dengan menggunakan pohon Huffman
  • 12. Penyelesaian contoh 1 : Rangkain bit untuk string ABACCDA dengan menggunakan pengkodean ASCII adalah 01000001010000010010000010100010010000011010000011010 0010001000001 Jadi, dengan sistem pengkodean ASCII, representasi 7 huruf membutuhkan 7 x 8 = 56 bit (7 byte). Rangkain bit untuk string ABACDDA dengan menggunakan pohon Huffman adalah diurutkan dari yang terkecil
  • 13. BD B D CBD C BD ACBD A CBD a.) b.) c.) ACBD A 0 0 0 1 1 1 C B CBD BD D d.) Jadi , rangkaian bit untuk ’ABACCDA’: 0110010101110 hanya 13 bit!
  • 14. Penyelesaian contoh 2 : Dengan menggunakan kode ASCII maka diperoleh 10 x 8 bit = 80 bit Dengan menggunakan pohon Huffman B RA ?KP sp 1 1 14 1 1 1 B R A?KP sp 1 1 1 41 1 1 diurutkan dari yang terkecil
  • 15. 1 A *1 P 1 2 spP B R *1 A?K 1 1 1 2 41 1 K *2 B 1 2 R *1 *2 A? 1 1 2 2 4 1 R *3 ? 1 2 *1 *2 *3 A 2 2 2 4 a.) b.) c.)
  • 17. A 0 1 *6 *5 *3 R ? *4 *1 spP K B *2 Jadi rangkain bit untuk APA KABAR? Adalah 01100011011110011110100101 , hanya 26 bit
  • 18. 4. Pohon Pencarian • Adalah pohon biner yang stiap key diatur dalam suatu urutan tertentu • Digunakan untuk melakukan operasi pencarian , penyisipan dan penghapusan elemen • Simpul pada pohon pencarian berupa field kunci (key) pada data record atau data itu sendiri Key ( kunci) adalah nilai yang membedakan setiap simpul dengan simpul yang lainya • Key harus unik karena itu tidak ada 2 buah simpul atau lebih yang mempunyai kunci yang sama
  • 19. • Jika R adalah akar dan semua key yang tersimpan pada setiap simpul tidak ada yang sama maka : a. Semua simpul pada subpohon kiri mempunyai key lebih kecil dari key R b. Semua simpul di subpohon kanan mempunyai key nilai besar dari key R R T1 T2 Kunci(T1) < Kunci( R) Kunci(T2) > Kunci( R)
  • 20. Contoh 1 : Gambarkan kedalam pohon biner pencarian untuk data masukan dengan urutan sebagai berikut : 50, 32, 18, 40, 60, 52, 5, 25, 70 Contoh 2 : Bangunlah pohon pencarian (search tree) dengan urutan pembacaan data adalah pisang, anggur, apel, kelapa, mangga, pepaya, jambu, rambutan, dan durian.
  • 21. Penyelesaian contoh 1 : 50 32 4018 50 52 70 5 25 60
  • 22. Penyelesaian contoh 2 : pisang anggur rambutan apel kelapa jambu mangga durian pepaya
  • 23. 5. Tranversal Pohon Biner • Operasi dasar yang sering dilakukan pada pohon biner ialah mengunjungi ( transversal ) setiap simpul tepat satu kali. Misalkan T adalah pohon biner, akarnya R, upapohon T1dan upapohon kanan T2. • Proses yang dilakukan terhadap simpul yang dikunjungi misalnya mencetak informasi yang disimpan didalam sampul, memanifulasi nilai, dan sebagainya. • Ada tiga macam skema mengunjungi simpul-simpul di dalam pohon biner T : 1. Preorder : R, T1, T2 - kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R ) - kunjungi T1 secara preorder - kunjungi T2 secara preorder
  • 24. 2. Inorder : T1 , R, T2 - kunjungi T1 secara inorder - kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R ) - kunjungi T2 secara inorder 3. Postorder : T1, T2 , R - kunjungi T1 secara postorder - kunjungi T2 secara postorder - kunjungi R ( sekaligus memproses simpul R )
  • 25. Contoh 1 : Tinjau pohon biner T dibawah ini :
  • 26. Contoh 2 : Tinjau pohon ekspresi dibawah ini :
  • 27. Penyelesaian contoh 1 : Lintasan : Preorder : M E B A D L P N V T Z Inorder : A B D E L M N P T V Z Postorder : A D B L E N T Z V P M Penyelesaian contoh 2 : preorder : c * d + e inorder : (c + d) * e postorder : c + d * e