3. PENDAHULUAN
Dibutuhkan Manajemen persediaan
yang efektif dan efisien
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Mengakibatkan kerusakan bahan baku
yang menumpuk di gudang dan
menimbukan biaya yang cukup besar
Mengganggu jalannya operasional
perusahaan yang berdampak pada strategi
pemasaran perusahaan
4. DEFINISI SISTEM PERSEDIAAN
Serangkaian pengendalian yang memonitor penjagaan persediaan, kapan
persediaan harus diisi dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan
DEFINISI
Menjamin tersedianya sumber daya yang tepat dalam kuantitas dan waktu
yang tepat
TUJUAN
Perencanaan sampai pengendalian persediaan bahan yang digunakan
untuk memenuhi permintaan pelanggan atau untuk mendukung produksi
jasa atau barang
DEFINISI
1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,
2. Memperlancar proses produksi,
3. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan,
4. Menghadapi fluktuasi harga.
TUJUAN
SISTEM PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN
6. Biaya Penyimpanan
Terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara
langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar apabila
kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak
Biaya penyimpanan persediaan biasanya berkisar 12-
40 % dari biaya atau harga barang.
Biaya Penyetelan
Biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin atau
proses untuk membuat sebuah pesanan. Ini
menyertakan waktu dan tenaga kerja untuk
membersihkan serta mengganti peralatan atau alat
penahan. Contohnya:
a. Biaya mesin-mesin menganggur
b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung
c. Biaya schedulling
Biaya Pemesanan
Setiap kali suatu bahan dipesan, perusahaan
menanggung biaya pemesanan. Contohnya:
a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b. Upah
c. Biaya pengepakan
d. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan
Biaya Kehabisan/Kekurangan Barang
Biaya ini timbul bila persediaan tidak mencukupi
adanya permintaan bahan:
a. Kehilangan penjualan
b. Kehilangan langganan
c. Biaya ekspedisi
d. Selisih harga
e. Terganggunya operasi
BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN
8. Persediaan dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan
volume tahunan dalam jumlah uang. Menerapkan prinsip
Pareto yang menyatakan bahwa ada "beberapa yang penting
dan banyak yang sepele".
Apabila butir persediaan kelas A adalah persediaan-
persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya tinggi, maka
kebijakan yang dapat diterapkan adalah:
a. Membeli sumberdaya yang ditujukan pada
pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk
barang-barang A dibandingkan dengan barang-barang C.
b. Barang-barang A, yang berlawanan dengan barang-
barang B dan C, harus memiliki pengendalian persediaan
fisik yang lebih ketat. Barang-barang tersebut mungkin
ditempatkan dibagian yang lebih aman, dan mungkin
keakuratan catatan persediaannya untuk barang-barang
A harus lebih sering diverifikasi.
c. Meramalkan barang-barang A memerlukan perhatian
lebih dibandingkan barang-barang lainnya.
1. Analisis ABC
9. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis dalam sistem
produksi dan persediaan. Akurasi catatan membuat
manajemen fokus pada barang-barang yang diperlukan
daripada menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari
semuanya” berada dalam persediaan. Ketika sebuah
organisasi dapat menentukan secara akurat apa yang
dimilikinya sekarang, organisasi tersebut dapat mengambil
keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan,
dan pengiriman.
2. Akurasi Catatan
10. 3. Perhitungan Siklus
Walaupun sebuah organisasi mungkin telah memuat usaha-
usaha besar untuk mencatat persediaan secara akurat,
catatan-catatan ini harus diverifikasi melalui audit
berkelanjutan.
Dengan prosedur-prosedur perhitungan siklus, barang-
barang dihitung, catatan-catatan diverifikasi, dan
ketidakakuratan didokumentasikan secara periodik.
Kemudian, penyebab ketidakakuratan dilacak dan diambil
tindakan perbaikan yang tepat untuk menjamin integritas
sistem persediaannya.
12. Dimana:
𝑄∗
= Jumlah optimum unit per pesanan
(EOQ)
S = Biaya pemesanan untuk setiap
pesanan
D = Permintaan tahunan dalam unit untuk
barang persediaan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
Rumus EOQ
𝑄∗ =
2𝑆𝐷
𝐻
Metode Kuantitas Pemesanan Ekonomis
(Economic Order Quantity-EOQ)
Model EOQ digunakan untuk menetukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan
biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan persediaan
Asumsi-asumsi yang digunakan :
a. Jumlah permintaan diketahui, konstan dan independen
b. Waktu tunggu yakni antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan
c. Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya. Dengan kata lain
persediaan dari sebuah pesanan datang dalam satu kelompok pada suatu waktu.
d. Tidak tersedia diskon kuantitas
e. Biaya variabel hanya biaya untuk menyiapkan atau melakukan pemesanan dan biaya
menyimpan menyimpan persediaan dalam waktu tertentu.
f. Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu
yang tepat.
Contoh: Menemukan Ukuran Pesanan Optimal
Diketahui:
1. Permintaan tahunan perusahaan X adalah
sebanyak 1.000 unit
2. Biaya pemesanan adalah Rp10.000,- per
pesanan
3. Biaya penyimpanan per unit per tahun adalah
Rp 500,-
Ditanya: Jumlah optimum unit per pesanan?
𝑄∗
=
2𝑆𝐷
𝐻
=
2𝑥 10.000 𝑥 1.000
500
= 200 unit
Jadi, solusi unit pesanan yaitu 200 unit per pesanan
13. Dimana:
Qp = Jumlah unit per pesanan
D = Permintaan tahunan
S = Biaya Penyetelan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
p = Laju produksi harian
d = Laju permintaan harian atau laju penggunaan
Rumus POQ
𝑄𝑝 =
2𝐷𝑆
𝐻{1 −
𝑑
𝑝 }
Metode Kuantitas Pemesanan Produksi
(Production Order Quantity)
Karena cocok untuk lingkungan produksi, model ini biasanya
disebut Model Kuantitas Pesanan Produksi (Production Order
Quantity Model).
Model ini berguna ketika:
(1) Ketika persediaan mengalir atau menumpuk secara
berkelanjutan selama suatu waktu setelah sebuah
pesanan ditempatkan.
(2) Ketika unit-unit yang dihasilkan dan dijual secara
bersamaan.
Contoh: Corola transpasific. membuat dan menjual alat sprayer untuk pasar
alat mesin pertanian. Peramalan Corola transpasific adalah 1.000 unit tahun
depan dengan permintaan harian rata-rata 4 unit serta biaya penyetelan
sebesar $10 dan biaya penyimpanan sebesar $1 . Bagaimanapun juga,
proses produksinya paling efisien pada 8 unit per hari. Perusahaan ingin
menyelesaikan untuk jumlah optimum unit per pesanan. Pabrik ini
menjadwalkan produksi hanya seperlunya selama 250 hari kerja per tahun.
Diketahui:
1. Permintaan tahunan = D = 1.000 unit
2. Biaya penyetelan = S = $10
3. Biaya penyimpanan = H = $1 per unit per tahun
4. Laju produksi harian = p = 8 unit per hari
5. Laju permintaan harian = d = 4 unit per hari
Ditanya: Jumlah optimum unit per pesanan?
Jawab??