SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MANAJEMEN
PERSEDIAAN
TM 06 Manajemen Produksi
Politeknik Negeri Jember 2023
Pendahuluan
01
Definisi Sistem Persediaan
02
Jenis-Jenis Persediaan
03
Biaya-Biaya Persediaan
04
A G E N D A
S T Y L E
Sistem untuk Mengelola Persediaan
05
Model Persediaan untuk
Permintaan Independen
06
PENDAHULUAN
Dibutuhkan Manajemen persediaan
yang efektif dan efisien
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Mengakibatkan kerusakan bahan baku
yang menumpuk di gudang dan
menimbukan biaya yang cukup besar
Mengganggu jalannya operasional
perusahaan yang berdampak pada strategi
pemasaran perusahaan
DEFINISI SISTEM PERSEDIAAN
Serangkaian pengendalian yang memonitor penjagaan persediaan, kapan
persediaan harus diisi dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan
DEFINISI
Menjamin tersedianya sumber daya yang tepat dalam kuantitas dan waktu
yang tepat
TUJUAN
Perencanaan sampai pengendalian persediaan bahan yang digunakan
untuk memenuhi permintaan pelanggan atau untuk mendukung produksi
jasa atau barang
DEFINISI
1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,
2. Memperlancar proses produksi,
3. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan,
4. Menghadapi fluktuasi harga.
TUJUAN
SISTEM PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN
JENIS-JENIS PERSEDIAAN
Persediaan
bahan
mentah
Persediaan
barang setengah
jadi
Persediaan
pasokan
pemeliharaan/
perbaikan/
operasi
Persediaan
barang jadi
01
03
02
04
Biaya Penyimpanan
Terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara
langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar apabila
kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak
Biaya penyimpanan persediaan biasanya berkisar 12-
40 % dari biaya atau harga barang.
Biaya Penyetelan
Biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin atau
proses untuk membuat sebuah pesanan. Ini
menyertakan waktu dan tenaga kerja untuk
membersihkan serta mengganti peralatan atau alat
penahan. Contohnya:
a. Biaya mesin-mesin menganggur
b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung
c. Biaya schedulling
Biaya Pemesanan
Setiap kali suatu bahan dipesan, perusahaan
menanggung biaya pemesanan. Contohnya:
a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b. Upah
c. Biaya pengepakan
d. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan
Biaya Kehabisan/Kekurangan Barang
Biaya ini timbul bila persediaan tidak mencukupi
adanya permintaan bahan:
a. Kehilangan penjualan
b. Kehilangan langganan
c. Biaya ekspedisi
d. Selisih harga
e. Terganggunya operasi
BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN
SISTEM UNTUK MENGELOLA PERSEDIAAN
Analisis ABC
Akurasi Catatan
Perhitungan Siklus
Persediaan dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan
volume tahunan dalam jumlah uang. Menerapkan prinsip
Pareto yang menyatakan bahwa ada "beberapa yang penting
dan banyak yang sepele".
Apabila butir persediaan kelas A adalah persediaan-
persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya tinggi, maka
kebijakan yang dapat diterapkan adalah:
a. Membeli sumberdaya yang ditujukan pada
pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk
barang-barang A dibandingkan dengan barang-barang C.
b. Barang-barang A, yang berlawanan dengan barang-
barang B dan C, harus memiliki pengendalian persediaan
fisik yang lebih ketat. Barang-barang tersebut mungkin
ditempatkan dibagian yang lebih aman, dan mungkin
keakuratan catatan persediaannya untuk barang-barang
A harus lebih sering diverifikasi.
c. Meramalkan barang-barang A memerlukan perhatian
lebih dibandingkan barang-barang lainnya.
1. Analisis ABC
Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis dalam sistem
produksi dan persediaan. Akurasi catatan membuat
manajemen fokus pada barang-barang yang diperlukan
daripada menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari
semuanya” berada dalam persediaan. Ketika sebuah
organisasi dapat menentukan secara akurat apa yang
dimilikinya sekarang, organisasi tersebut dapat mengambil
keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan,
dan pengiriman.
2. Akurasi Catatan
3. Perhitungan Siklus
Walaupun sebuah organisasi mungkin telah memuat usaha-
usaha besar untuk mencatat persediaan secara akurat,
catatan-catatan ini harus diverifikasi melalui audit
berkelanjutan.
Dengan prosedur-prosedur perhitungan siklus, barang-
barang dihitung, catatan-catatan diverifikasi, dan
ketidakakuratan didokumentasikan secara periodik.
Kemudian, penyebab ketidakakuratan dilacak dan diambil
tindakan perbaikan yang tepat untuk menjamin integritas
sistem persediaannya.
Metode Kuantitas
Pemesanan Ekonomis
(Economic Order
Quantity-EOQ)
MODEL PERSEDIAAN
UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
Metode Kuantitas
Pemesanan Produksi
(Production Order
Quantity)
Dimana:
𝑄∗
= Jumlah optimum unit per pesanan
(EOQ)
S = Biaya pemesanan untuk setiap
pesanan
D = Permintaan tahunan dalam unit untuk
barang persediaan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
Rumus EOQ
𝑄∗ =
2𝑆𝐷
𝐻
Metode Kuantitas Pemesanan Ekonomis
(Economic Order Quantity-EOQ)
Model EOQ digunakan untuk menetukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan
biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan persediaan
Asumsi-asumsi yang digunakan :
a. Jumlah permintaan diketahui, konstan dan independen
b. Waktu tunggu yakni antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan
c. Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya. Dengan kata lain
persediaan dari sebuah pesanan datang dalam satu kelompok pada suatu waktu.
d. Tidak tersedia diskon kuantitas
e. Biaya variabel hanya biaya untuk menyiapkan atau melakukan pemesanan dan biaya
menyimpan menyimpan persediaan dalam waktu tertentu.
f. Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu
yang tepat.
Contoh: Menemukan Ukuran Pesanan Optimal
Diketahui:
1. Permintaan tahunan perusahaan X adalah
sebanyak 1.000 unit
2. Biaya pemesanan adalah Rp10.000,- per
pesanan
3. Biaya penyimpanan per unit per tahun adalah
Rp 500,-
Ditanya: Jumlah optimum unit per pesanan?
𝑄∗
=
2𝑆𝐷
𝐻
=
2𝑥 10.000 𝑥 1.000
500
= 200 unit
Jadi, solusi unit pesanan yaitu 200 unit per pesanan
Dimana:
Qp = Jumlah unit per pesanan
D = Permintaan tahunan
S = Biaya Penyetelan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
p = Laju produksi harian
d = Laju permintaan harian atau laju penggunaan
Rumus POQ
𝑄𝑝 =
2𝐷𝑆
𝐻{1 −
𝑑
𝑝 }
Metode Kuantitas Pemesanan Produksi
(Production Order Quantity)
Karena cocok untuk lingkungan produksi, model ini biasanya
disebut Model Kuantitas Pesanan Produksi (Production Order
Quantity Model).
Model ini berguna ketika:
(1) Ketika persediaan mengalir atau menumpuk secara
berkelanjutan selama suatu waktu setelah sebuah
pesanan ditempatkan.
(2) Ketika unit-unit yang dihasilkan dan dijual secara
bersamaan.
Contoh: Corola transpasific. membuat dan menjual alat sprayer untuk pasar
alat mesin pertanian. Peramalan Corola transpasific adalah 1.000 unit tahun
depan dengan permintaan harian rata-rata 4 unit serta biaya penyetelan
sebesar $10 dan biaya penyimpanan sebesar $1 . Bagaimanapun juga,
proses produksinya paling efisien pada 8 unit per hari. Perusahaan ingin
menyelesaikan untuk jumlah optimum unit per pesanan. Pabrik ini
menjadwalkan produksi hanya seperlunya selama 250 hari kerja per tahun.
Diketahui:
1. Permintaan tahunan = D = 1.000 unit
2. Biaya penyetelan = S = $10
3. Biaya penyimpanan = H = $1 per unit per tahun
4. Laju produksi harian = p = 8 unit per hari
5. Laju permintaan harian = d = 4 unit per hari
Ditanya: Jumlah optimum unit per pesanan?
Jawab??
THANK YOU

More Related Content

Similar to TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptx

Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptapriliadwis
 
Artikel 10103546
Artikel 10103546Artikel 10103546
Artikel 10103546shano37
 
Course 1 - The Principles of Inventory.pdf
Course 1 - The Principles of Inventory.pdfCourse 1 - The Principles of Inventory.pdf
Course 1 - The Principles of Inventory.pdfAnindya Dwicahyani
 
PPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfPPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfEditores1
 
Inventory Scheduling Slide Breakdown Operational Management
Inventory Scheduling Slide Breakdown Operational ManagementInventory Scheduling Slide Breakdown Operational Management
Inventory Scheduling Slide Breakdown Operational ManagementAraya Suryanto
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasionalIstiqomah II
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanInal Ypyn
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptridwaneffendi18
 
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITKawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITCkg Nizam
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxBeritaDunia3
 
Pengendalian Fasilitas dan Bahan
Pengendalian Fasilitas dan BahanPengendalian Fasilitas dan Bahan
Pengendalian Fasilitas dan BahanSobry Lhs
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanR S
 
manajemen persediaan
manajemen persediaanmanajemen persediaan
manajemen persediaanudinasep
 
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.docKELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.docnazeanur
 
Bab 18 & 19
Bab 18 & 19Bab 18 & 19
Bab 18 & 190908928
 

Similar to TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptx (20)

Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
 
Artikel 10103546
Artikel 10103546Artikel 10103546
Artikel 10103546
 
Course 1 - The Principles of Inventory.pdf
Course 1 - The Principles of Inventory.pdfCourse 1 - The Principles of Inventory.pdf
Course 1 - The Principles of Inventory.pdf
 
PPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfPPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdf
 
Inventory Scheduling Slide Breakdown Operational Management
Inventory Scheduling Slide Breakdown Operational ManagementInventory Scheduling Slide Breakdown Operational Management
Inventory Scheduling Slide Breakdown Operational Management
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaan
 
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independenPertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
 
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITKawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
 
Riset Operasi.ppt
Riset Operasi.pptRiset Operasi.ppt
Riset Operasi.ppt
 
Tugas 1 (inventory)
Tugas 1 (inventory)Tugas 1 (inventory)
Tugas 1 (inventory)
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Pengendalian Fasilitas dan Bahan
Pengendalian Fasilitas dan BahanPengendalian Fasilitas dan Bahan
Pengendalian Fasilitas dan Bahan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
manajemen persediaan
manajemen persediaanmanajemen persediaan
manajemen persediaan
 
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.docKELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
 
Bab 18 & 19
Bab 18 & 19Bab 18 & 19
Bab 18 & 19
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 

Recently uploaded (19)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 

TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptx

  • 1. MANAJEMEN PERSEDIAAN TM 06 Manajemen Produksi Politeknik Negeri Jember 2023
  • 2. Pendahuluan 01 Definisi Sistem Persediaan 02 Jenis-Jenis Persediaan 03 Biaya-Biaya Persediaan 04 A G E N D A S T Y L E Sistem untuk Mengelola Persediaan 05 Model Persediaan untuk Permintaan Independen 06
  • 3. PENDAHULUAN Dibutuhkan Manajemen persediaan yang efektif dan efisien MANAJEMEN PERSEDIAAN Mengakibatkan kerusakan bahan baku yang menumpuk di gudang dan menimbukan biaya yang cukup besar Mengganggu jalannya operasional perusahaan yang berdampak pada strategi pemasaran perusahaan
  • 4. DEFINISI SISTEM PERSEDIAAN Serangkaian pengendalian yang memonitor penjagaan persediaan, kapan persediaan harus diisi dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan DEFINISI Menjamin tersedianya sumber daya yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat TUJUAN Perencanaan sampai pengendalian persediaan bahan yang digunakan untuk memenuhi permintaan pelanggan atau untuk mendukung produksi jasa atau barang DEFINISI 1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, 2. Memperlancar proses produksi, 3. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan, 4. Menghadapi fluktuasi harga. TUJUAN SISTEM PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
  • 6. Biaya Penyimpanan Terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak Biaya penyimpanan persediaan biasanya berkisar 12- 40 % dari biaya atau harga barang. Biaya Penyetelan Biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin atau proses untuk membuat sebuah pesanan. Ini menyertakan waktu dan tenaga kerja untuk membersihkan serta mengganti peralatan atau alat penahan. Contohnya: a. Biaya mesin-mesin menganggur b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung c. Biaya schedulling Biaya Pemesanan Setiap kali suatu bahan dipesan, perusahaan menanggung biaya pemesanan. Contohnya: a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi b. Upah c. Biaya pengepakan d. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan Biaya Kehabisan/Kekurangan Barang Biaya ini timbul bila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan: a. Kehilangan penjualan b. Kehilangan langganan c. Biaya ekspedisi d. Selisih harga e. Terganggunya operasi BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN
  • 7. SISTEM UNTUK MENGELOLA PERSEDIAAN Analisis ABC Akurasi Catatan Perhitungan Siklus
  • 8. Persediaan dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang. Menerapkan prinsip Pareto yang menyatakan bahwa ada "beberapa yang penting dan banyak yang sepele". Apabila butir persediaan kelas A adalah persediaan- persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya tinggi, maka kebijakan yang dapat diterapkan adalah: a. Membeli sumberdaya yang ditujukan pada pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk barang-barang A dibandingkan dengan barang-barang C. b. Barang-barang A, yang berlawanan dengan barang- barang B dan C, harus memiliki pengendalian persediaan fisik yang lebih ketat. Barang-barang tersebut mungkin ditempatkan dibagian yang lebih aman, dan mungkin keakuratan catatan persediaannya untuk barang-barang A harus lebih sering diverifikasi. c. Meramalkan barang-barang A memerlukan perhatian lebih dibandingkan barang-barang lainnya. 1. Analisis ABC
  • 9. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis dalam sistem produksi dan persediaan. Akurasi catatan membuat manajemen fokus pada barang-barang yang diperlukan daripada menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari semuanya” berada dalam persediaan. Ketika sebuah organisasi dapat menentukan secara akurat apa yang dimilikinya sekarang, organisasi tersebut dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan, dan pengiriman. 2. Akurasi Catatan
  • 10. 3. Perhitungan Siklus Walaupun sebuah organisasi mungkin telah memuat usaha- usaha besar untuk mencatat persediaan secara akurat, catatan-catatan ini harus diverifikasi melalui audit berkelanjutan. Dengan prosedur-prosedur perhitungan siklus, barang- barang dihitung, catatan-catatan diverifikasi, dan ketidakakuratan didokumentasikan secara periodik. Kemudian, penyebab ketidakakuratan dilacak dan diambil tindakan perbaikan yang tepat untuk menjamin integritas sistem persediaannya.
  • 11. Metode Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity-EOQ) MODEL PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN Metode Kuantitas Pemesanan Produksi (Production Order Quantity)
  • 12. Dimana: 𝑄∗ = Jumlah optimum unit per pesanan (EOQ) S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan D = Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan H = Biaya penyimpanan per unit per tahun Rumus EOQ 𝑄∗ = 2𝑆𝐷 𝐻 Metode Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity-EOQ) Model EOQ digunakan untuk menetukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan persediaan Asumsi-asumsi yang digunakan : a. Jumlah permintaan diketahui, konstan dan independen b. Waktu tunggu yakni antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan c. Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya. Dengan kata lain persediaan dari sebuah pesanan datang dalam satu kelompok pada suatu waktu. d. Tidak tersedia diskon kuantitas e. Biaya variabel hanya biaya untuk menyiapkan atau melakukan pemesanan dan biaya menyimpan menyimpan persediaan dalam waktu tertentu. f. Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat. Contoh: Menemukan Ukuran Pesanan Optimal Diketahui: 1. Permintaan tahunan perusahaan X adalah sebanyak 1.000 unit 2. Biaya pemesanan adalah Rp10.000,- per pesanan 3. Biaya penyimpanan per unit per tahun adalah Rp 500,- Ditanya: Jumlah optimum unit per pesanan? 𝑄∗ = 2𝑆𝐷 𝐻 = 2𝑥 10.000 𝑥 1.000 500 = 200 unit Jadi, solusi unit pesanan yaitu 200 unit per pesanan
  • 13. Dimana: Qp = Jumlah unit per pesanan D = Permintaan tahunan S = Biaya Penyetelan H = Biaya penyimpanan per unit per tahun p = Laju produksi harian d = Laju permintaan harian atau laju penggunaan Rumus POQ 𝑄𝑝 = 2𝐷𝑆 𝐻{1 − 𝑑 𝑝 } Metode Kuantitas Pemesanan Produksi (Production Order Quantity) Karena cocok untuk lingkungan produksi, model ini biasanya disebut Model Kuantitas Pesanan Produksi (Production Order Quantity Model). Model ini berguna ketika: (1) Ketika persediaan mengalir atau menumpuk secara berkelanjutan selama suatu waktu setelah sebuah pesanan ditempatkan. (2) Ketika unit-unit yang dihasilkan dan dijual secara bersamaan. Contoh: Corola transpasific. membuat dan menjual alat sprayer untuk pasar alat mesin pertanian. Peramalan Corola transpasific adalah 1.000 unit tahun depan dengan permintaan harian rata-rata 4 unit serta biaya penyetelan sebesar $10 dan biaya penyimpanan sebesar $1 . Bagaimanapun juga, proses produksinya paling efisien pada 8 unit per hari. Perusahaan ingin menyelesaikan untuk jumlah optimum unit per pesanan. Pabrik ini menjadwalkan produksi hanya seperlunya selama 250 hari kerja per tahun. Diketahui: 1. Permintaan tahunan = D = 1.000 unit 2. Biaya penyetelan = S = $10 3. Biaya penyimpanan = H = $1 per unit per tahun 4. Laju produksi harian = p = 8 unit per hari 5. Laju permintaan harian = d = 4 unit per hari Ditanya: Jumlah optimum unit per pesanan? Jawab??