SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
WILAYAH DAN TATA
RUANG
APA YANG BISA KAMU TELAAH
DARI GAMBAR DI ATAS?
MEMAHAMI KONSEP DAN PERENCANAAN TATA
RUANG WILAYAH, NASIONAL, PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
KD.4.1
MEMBUAT PETA PENGELOMPOKAN PENGGUNAAN
LAHAN DI WILAYAH, KABUPATEN/KOTA, PROVINSI
DAN WILAYAH SETEMPAT
KD.3.1
KONSEP WILAYAH DAN
TATA RUANG
WILAYAH DAN TATA
RUANG
WILAYAH FORMAL
WILAYAH FUNGSIONAL
PEMBANGUNAN DAN
PERTUMBUHAN
WILAYAH
PEMBANGUNAN
WILAYAH
PERTUMBUHAN
WILAYAH
PERENCANAAN TATA
RUANG KOTA, PROVINSI
DAN NASIONAL
RTRWN
RTRWP
RTRWK
PERMASALAHAN DALAM
PENERAPAN TATA
RUANG WILAYAH
WILAYAH..?
 BAGIAN DARI PERMUKAAN BUMI YANG TERITORIALNYA DAPAT DIBEDAKAN
DENGAN DAERAH LAINNYA MELALUI KARAKTERISTIK TERTENTU (TAYLOR)
 RUANG YANG MERUPAKAN KESATUAN GEOGRAFIS BESERTA SEGENAP UNSUR
TERKAIT PADANYA YANG BATAS DAN SISTEMNYA DITENTUKAN BERDASARKAN
ADMINISTRASI DAN ASPEK FUNGSIONAL (PP NO 47 TH 1997)
 DAPAT DISIMPULKAN……………….
WILAYAH TERBAGI 2 :
1. WILAYAH FORMAL
2. WILAYAH FUNGSIONAL
WILAYAH FORMAL / UNIFORM REGION
 DICIRIKAN BERDASARKAN ADANYA KESERAGAMAN ATAU HOMOGENITAS
 MEMILIKI BATAS YANG BERSIFAT STATIS ATAU TIDAK GAMPANG BERUBAH
 UNIFORM REGION MEMILIKI 3 KRITERIA BATAS :
1. BATAS ADMINISTRASI, SESUAI KETETAPAN PERUNDANGAN-UNDANGAN
2. BATAS FISIK, BERUPA KESAMAAN TOPOGRAFI, IKLIM, VEGETASI, DLL
3. BATAS SOSIAL BUDAYA, WILAYAH INDUSTRI TEKSTIL, WILAYAH SAWAH
BASAH
 CONTOHNYA :
a. WILAYAH ADM KOTA KLATEN BERDASARKAN KRITERIA BATAS ADMINISTRASI
b. WILAYAH TROPIS, SUBTROPIS BERDASARKAN KRITERIA BATAS FISIK
c. WILAYAH PEMUKIMAN KUMUH, KAWASAN ELIT BERDASARKAN BATAS SOSIAL
BUDAYA
WILAYAH FUNGSIONAL / NODAL REGION
 WILAYAH YANG TERDIRI DARI DAERAH INTI (NODUS) DAN DAERAH PINGGIRAN, YANG
MANA DAERAH INI SALING KETERGANTUNGAN
 BATAS WILAYAHNYA LEBIH DINAMIS, BATAS WILAYAH DIPENGARUHI SEBERAPA
KUAT INTERAKSI ANTAR WILAYAH
 CONTOHNYA JABODETABEK. JAKARTA SEBAGAI NODUS, DAERAH SEKELILINGNYA
SEBAGAI PENYANGGA
 STRUKTUR NODAL REGION :
NODUS / PUSAT DARI TARIKAN
RANGE ADALAH JARAK TERJAUH WILAYAH YANG MASIH DI PENGARUHI
NODUS
THRESHOLD ADALAH AMBANG BATAS DARI PENGARUH NODUS
EKSTERNAL AREA /BATAS TERLUAR PENGARUH NODUS
INTERNAL AREA /WILAYAH PENYANGGA
PERWILAYAHAN
 ATAU REGIONALISASI MERUPAKAN SUATU PROSES PENGGOLONGAN WILAYAH
BERDASARKAN KRITERIA TERTENTU.
 PENGKLASIFIKASIANNYA DAPAT BERUPA FORMAL MAUPUN FUNGSIONAL
SECARA GARIS BESAR PENGGOLONGANNYA TERBAGI ATAS :
 Natural Region, berdasarkan ketampakan alami seperti wilayah pertanian dan
kehutanan
 Single Feature Region, berdasarkan pada satu ketampakan, seperti berdasarkan wilayah
iklim, flora atau fauna saja
 Generic Region, didasarkan jenis atau tema tertentu. Misal di wilayah hutan hujan tropis
di tonjolkan hanyalah flora tertentu seperti anggrek
 Specific Region, dicirikan kondisi grafis yang khas dalam hubungannya dengan letak,
adat istiadat, dan kependudukan secara umum. Misal Asia Tenggara
 Factor Analysis Region, berdasarkan perhitungan analisis statistik dan biasanya untuk
hal yang bersifat produktif. Seperti penentuan wilayah untuk tanaman jagung dan
kentang
MANFAAT PERWILAYAHAN
 MENGURUTKAN DAN MENYEDERHANAKAN INFORMASI MENGENAI
KEANEKARAGAMAN FENOMENA DI PERMUKAAN BUMI
 MERATAKAN PEMBANGUNAN DI SETIAP WILAYAH
 MEMUDAHKAN KOORDINASI BERBAGAI PROGRAM PADA TIAP DAERAH
 MEMANTAU PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI, BAIK GEJALA ALAM
MAUPUN MANUSIA
PEMBANGUNAN WILAYAH
 Kemudian Emil Salim (1987), menyebut Pembangunan Wilayah adalah
proses yang merupakan kelanjutan dari program pembangunan yang
diharapkan akan dapat menghasilkan perubahan-perubahan sebagai
konsekuensinya (baik perubahan positif maupun negative)
Pembangunan adalah upaya sadar manusia untuk memanfaatkan
lingkungan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, harapannya
kehidupan dan kesejahteraan manusia dapat meningkat
Indonesia sendiri membagi Pusat Pembangunan Wilayah Utama menjadi 4
bagian, dimana masing-masing pusat pengembangan memiliki kota
utamanya: Medan, Jakarta, Surabaya dan Makasar.
Selengkapnya akan
dibahas nanti
PENGEMBANGAN WILAYAH
 Merunut Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, maka pengembangan
wilayah akan ditujukan pada pertumbuhan dan pemerataan pembangunan.
Sehingga lahirlah kawasan-kawasan strategis pengembangan yang menjadi
pendorong pertumbuhan utama (main prime mover). Yakni :.
1. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),
2. Kawasan Industri,
3. Kawasan Perkotaan (megapolitan dan metropolitan),
4. Kawasan Pariwisata
5. serta Kawasan yang berbasis pertanian dan potensi wilayah seperti
agropolitan dan minapolitan.
Secara sederhana Pengembangan wilayah merupakan cara untuk mencapai
keberhasilan pelaksanaan pembangunan wilayah
Jadi, beda pembangunan wilayah dan
pengembangan wilayah
Pembangunan wilayah
 Pembangunan wilayah lebih
kepada pembangunan faktor
fisik dan sosial ekonomi guna
meningkatkan kualitas hidup
dan dengan memperhatikan
faktor keruangan di suatu wilayah
Pengembangan Wilayah
 Pengembangan wilayah
membagi wilayah menjadi
wilayah-wilayah
pengembangan berdasarkan
rencana tata ruang dan potensi
wilayah
 Pengembangan wilayah
merupakan cara untuk
mencapai keberhasilan
pelaksanaan pembangunan
PUSAT PERTUMBUHAN, DAN
TATA RUANG
• Pusat pertumbuhan (Growth Poles) adalah suatu wilayah yang pertumbuhan
pembangunannya sangat pesat jika dibandingkan dengan wilayah lainnya
sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan
• Pusat pertumbuhan dapat memicu kawasan di sekitarnya turut terpengaruh untuk
maju.
Beberapa contoh kawasan yang merupakan pusat pertumbuhan, antara lain kota Jakarta –
Bogor – Tangerang – Bekasi atau Jabotabek, pusat industri Batam, segitiga pertumbuhan
Singapura – Johor – Riau atau segitiga SIJORI, dan sebagainya
Ciri-ciri pusat pertumbuhan :
1. Adanya hubungan intern dari berbagai macam
kegiatan, hubungan internal sangat
menentukan dinamika sebuah kota
2. Adanya unsur pengganda (multiplier effect),
keberadaan sektor-sektor yang saling terkait
saling mendukung akan menciptakan efek
pengganda
3. Adanya konsentrasi geografis, konsentrasi
geografis dari berbagai sektor atau fasilitas,
selain bisa menciptakan efisiensi di antara
sektor-sektor yang saling membutuhkan, juga
meningkatkan daya tarik (attraciveness) dari
tersebut
4. Bersifat mendorong pertumbuhan daerah
belakangnya, sepanjang terdapat hubungan
yang harmonis di antara kota sebagai pusat
pertumbuhan dengan kota belakangnya
Faktor-faktor yang menentukan
pusat pertumbuhan :
1. Sumber Daya Alam
2. Sumber Daya Manusia
3. Kondisi Fisiografi/Lokasi
4. Fasilitas Penunjang
UU NO 26 tahun 2007
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
a. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau;
b. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka
nonhijau; dan
c. rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana
jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor
informal, dan ruang evakuasi bencana, yang dibutuhkan
untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat
pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.
TEORI PUSAT
PERTUMBUHAN WILAYAH
TEORI KUTUB PERTUMBUHAN (PERROUX)
 Menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi tidak terjadi di sembarang
tempat, melainkan muncul di lokasi
tertentu dengan kecepatan dan
intensitas yang berbeda satu sama lain,
 Lokasi inilah yang disebut kutub
pertumbuhan
TEORI POLARISASI EKONOMI (MYRDAL & HIRCHMAN)
 Hirchman mengungkapkan
pertumbuhan ekonomi pada pusat
pertumbuhan akan berpengaruh pada
daerah belakangnya melalui efek
polarisasi atau Polarization Effect dan
efek penetasan ke bawah (Trickling Down
Effect).
 Prinsipnya: bila komplementaritas kuat
maka akan terjadi Trickling Down Effect,
Bila yang terjadi sebaliknya maka yang
muncul ialah Polarization effect
 Walaupun terlihat suatu kecenderungan
yang suram namun Hirschman optimis,
Trickling-Down> Polarisasi. Kuncinya
adalah komplementaritas
• Myrdal menggunakan istilah Backwash effect
dan Spread effect yang artinya persis serupa
dengan Hirchman
• Berbeda dengan Hircman, Myrdal memberikan
kesan pesimistis, bahwa polarisasi muncul lebih
kuat dari pada penyebaran pembangunan
Kesimpulan kedua teori :
• Hirschman menyarankan agar membentuk lebih
banyak titik pertumbuhan supaya dapat
menciptakan pengaruh-pengaruh penyebaran
pembangunan yang efektif,
• sedangkan Myrdal menekankan pada langkah-
langkah kebijaksanaan untuk melemahkan
backwash effets dan meperkuat spread effect
TEORI LOKASI INDUSTRI
Dikemukakan oleh Alfred Weber. Menurutnya lokasi suatu industri
ditentukan dengan pertimbangan berbagai faktor industri seperti :
1. bahan baku
2. tenaga kerja
3. Transportasi
4. pasar
5. tenaga ahli dan manajemen
6. bahan bakar
7. teknologi
dan sebagainya sesuai jenis industrinya.
Prinsip teori Weber yaitu, penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang
resiko biaya atau biayanya paling murah atau minimal (least cost location) yaitu tempat
dengan penjumlahan total biaya transportasi dan tenaga kerja keduanya minimum.
IM = Indeks Material IM =
Berat Bahan Mentah
Berat Bahan Jadi
Nilainya diperoleh dari
DISTRIBUSI SPASIAL BIAYA TRANSPORT
 ISOTIM garis di peta yang menghubungkan
wilayah dengan biaya transportasi bahan mentah
atau biaya transportasi produk yang sama
 ISODAPAN garis di peta yang menghubungkan
wilayah dengan total biaya transportasi yang sama
LABOUR COST & AGGLOMERATION
ECONOMIES
2
3
1 Critical
Isodapane
Aglomeration
Economies
INDUSTRIAL LINKAGES
BACKWARD
LINKAGES
FORWARD
LINKAGES
Factory
Kegiatan dimana sector unggulan
mampu mendorong sector lainnya
berkembang.
Kegiatan sector unggulan yang
membutuhkan atau menarik sector
lain untuk kelancaran kegiatannya.
TEORI TEMPAT SENTRAL
Dikemukakan oleh Walter Christaller. Menurutnya pusat-pusat
permukiman bersifat hirarkis dimana suatu sistem permukiman terdiri dari sub-sub
permukiman dan seterusnya. Bunyi teori Christaller adalah
“Jika persebaran penduduk dan daya belinya sama baiknya dengan bentang alam,
sumber dayanya, dan fasilitas tranportasinya, semuanya sama/seragam, lalu
pusat-pusat pemukiman mennyediakan layanan yang sama, menunjukkan fungsi
yang serupa, dan melayani area yang sama besar, maka hal tersebut akan
membentuk kesamaan jarak antara satu pusat pemukiman dengan pusat
pemukiman lainnya”
KONSEP FUNDAMENTAL TEORI TEMPAT
SENTRAL CHRISTALLER
 POPULATION THRESHOLD, yaitu
jumlah minimal penduduk yang
diperlukan untuk melancarkan
pelayanan dan menjaga
kesinambungan dari unit pelayanan.
 RANGE, yaitu jarak maksimum yang
perlu ditempuh penduduk untuk
mendapatkan barang atau jasa yang
dibutuhkannya dari tempat pusat
K=3 K=4 K=7
Dikenal dengan Asas
Pasar Maksimum.
Dimana pusat
mempengaruhi 1/3
bagian (threshold) dari
wilayah sekitarnya.
K = 6n + 1
K = 6(1/3) + 1
K = 3
Dikenal dengan Asas
Lalu Lintas Maksimum.
Dimana pusat
mempengaruhi 1/2
bagian (threshold) dari
wilayah sekitarnya.
K = 6n + 1
K = 6(1/2) + 1
K = 4
Dikenal dengan Asas
Administrasi Maksimum.
Dimana pusat
mempengaruhi seluruh
bagian dari wilayah
sekitarnya.
K = 6n + 1
K = 6(1) + 1
K = 7
Catatan kaki : istilah Threshold dan Range dikenalkan oleh Losch. Losch sendiri memberikan
pandangannya sebagai penyempurnaan dari teori Christaller
ASUMSI
 An even (flat) terrain – A hilly and uneven terrain poses difficulty in development thus a flat area
which promotes growth of town
 Evenly distributed population – residents are not concentrated at one particular place and no
preference exist for a particular town
 Evenly distributed resources – no place has an advantage of resources, all placed will compete
under perfect market conditions
 Similar purchasing power – along with the population and resources, wealth is also fairly
distributed. Because of this people have similar purchasing power
 Preference for nearest market – people will buy products from the nearest market and avoid
longer commute. This keeps price constant as per other assumptions
 Equal transportation cost (proportional to distance) – the cost incurred in transporting of goods
is equal for all and is proportional to distance
 Perfect competition – price is decided on basis of demand and supply. People will buy at lowest
price which market has to offer, no seller has advantage over other seller.
SETTLEMENT’S SIZE
 Walter Christaller memberikan 5 tingkatan wilayah berdasarkan populasi. Yang paling
kecil adalah Hamlet / dusun, yang mana bagian membentuk desa. Dan yang paling
besar adalah Regional Capital. Tingkatan pembagian tempat sentral yaitu :
1. Hamlet
2. Village
3. Town
4. City
5. Regional Capital/ Metropolis
 Markets and Services tend to be nested hierarchies with smaller towns serving
smaller markets. However, transportation and border effects can shift the distribution
of towns away from theoretical uniformity.
C = city
T = town
V = village
H = hamlet
INTERAKSI ANTAR WILAYAH
 Interaksi antar wilayah terjadi sebagai akibat dari persebaran Sumber Daya yang
tersedia berbeda
 Interaksi tidak hanya terbatas pada gerak pindah manusianya, melainkan juga
menyangkut barang dan informasi yang menyertai tingkah laku manusia.
Wilayah A
X (+)
Y (-)
Wilayah B
X (-)
Y (+)
Wilayah C
X (+)
Y (+)
Menghitung
Interaksi
Antar
Wilayah
 Teori Gravitasi
 Teori Titik Henti
 Potensi Penduduk
 Teori Grafik
 Teori Gravitasi
 Berawal dari teori Gravitasi yang
dikemukakan fisikawan Isaac
Yakni :
𝐹 = 𝐺
𝑚1𝑚2
𝑟1.2
2
 Kemudian dalam geografi dipakai
untuk menganalisis besarnya
interaksi antar wilayah secara
kuantitatif
 Rumusnya :
Contoh :
Diketahui Misalnya:
 Penduduk Pelalawan = 3.500 Jiwa
 Penduduk Duri = 4.000 Jiwa
 Penduduk Pekanbaru = 10.000 Jiwa
 Jarak Pekanbaru- Pelalawan = 90
KM
 Jarak Pekanbaru- Duri = 110 KM
Hitunglah :
• Kekuatan interaksi Pekanbaru-
Pelalawan!
• Kekuatan Interaksi Pekanbaru- Duri!
 Teori Titik Henti
 Teori ini memberikan gambaran
perkiraan posisi garis batas yang
memisahkan wilayah perdagangan
dari dua wilayah yang berbeda
 Tujuannya penentuan titik lokasi
industri yang mudah dijangkau oleh
kedua wilayah
 Hasil perhitungan ditarik dari daerah
yang memiliki jumlah penduduk
lebih sedikit.
 Rumusnya :
Contoh :
Hitunglah :
• Interaksi masing-masing wilayah!
• Urutkan wilayah yang memiliki
interaksi paling kecil ke paling kuat!
8.000 Jiwa
7.000 Jiwa
8.000 Jiwa
A
B C
15 KM
7 KM
 Potensi Penduduk
 Untuk melihat kekuatan potensi
aliran pada tiap-tiap lokasi
 Teori ini dapat mengukur
kemungkinan penduduk di suatu
wilayah berinteraksi dengan daerah
lain
 Mencari wilayah yang potensial
dijadikan pusat pelayanan. Pusat
pelayanan harusnya wilayah yang
memiliki indeks lebih kecil
 Rumusnya :
Contoh :
Hitunglah :
• Tentukan angka indeks potensi
penduduk di masing-masing wilayah
lainnya
• Wilayah mana yang tepat untuk di
jadikan pusat pelayanan
A
B C
12 CM
8 CM
D
8.000 Jiwa
8.000 Jiwa
7.000 Jiwa
6.000 Jiwa
 Teori Grafik
 Oleh Kansky, menurutnya kekuatan
interaksi ditentukan dengan Indeks
Konektivitas
 Nilai indeks berbanding lurus
dengan jumlah jaringan jalan.
Semakin tinggi nilai indeks, semakin
banyak jaringan jalan yang
menghubungkan antar wilayah .
 Pengaruhnya terhadap potensi
pergerakan manusia, barang, dan
jasa
 Rumusnya :
Contoh :
Tentukan:
 Nilai Indeks Konektivitas masing-
masing wilayah!
 Daerah yang memiliki Indeks
Konektivitas yang lebih tinggi?
Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia
 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membagi
wilayah Indonesia menjadi empat pusat pertumbuhan dengan kota
utamanya yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
 Setiap pusat pertumbuhan atau regional membawahi beberapa wilayah.
Setiap wilayah terdiri atas beberapa daerah.
Regionalisasi Pusat Pertumbuhan Indonesia
NO REGIONAL Pusat Pertumbuhan (Kota
Utama)
WILAYAH Propinsi/Daerah
1. A Medan I
II
Aceh dan Sumatra Utara berpusat di Medan.
Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau
di Pekanbaru.
2. B Jakarta III
IV
V
Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Bangka
Belitung berpusat di
Palembang.
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa
Tengah, dan Yogyakarta berpusat di Jakarta.
Kalimantan Barat berpusat di Pontianak
3. C Surabaya VI
VII
Jawa Timur berpusat di Surabaya.
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, serta
Kalimantan Selatan
berpusat di Balikpapan dan Samarinda.
4. D Makassar VIII
IX
X
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Selatan, dan
Sulawesi Tenggara berpusat di Makassar.
Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo
berpusat di Manado
Maluku, Maluku Utara, dan Irian Jaya (Papua)
berpusat di Sorong.
Pusat-pusat Wilayah Pembangunan di
Indonesia.
Pengaruh Pusat Pertumbuhan
a. Pemusatan Sumber Daya Manusia
b. Perkembangan Ekonomi
c. Perubahan Sosial Budaya
Bagaimana pengaruh pusat pertumbuhan terhadap
perkembangan ketiga poin di atas ..............................?
(Pikirkan sejenak kemudian tuliskan pendapatmu dalam
catatan!)
Kebijakan Strategis Ketataruangan Nasional
RTRWN
RTRWP
RTRW Kab/Kota
RENCANA INDUK
Jaringan Jalan
RENCANA INDUK
Jaringan Air Bersih
RENCANA INDUK
Listrik & Telkom
RENCANA INDUK
Sektor-lain
RDTRK
HIERARKI PERENCANAAN TATA RUANG
Permasalahan Penataan Ruang
 Terjadinya konflik kepentingan antar sektor
 Terjadinya ketidakselarasan dalam pemanfaatan ruang
 Terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang
 Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Dampak Permasalahan Penataan Ruang
 Kerusakan lingkungan
 Ketimpangan wilayah
 Kesenjangan sosial ekonomi
 Konversi lahan

More Related Content

Similar to TATA RUANG WILAYAH

ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
 
Konsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhanKonsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhanTuti Rina Lestari
 
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptxziahahmed1
 
Wilayah dan perwilayahan.pptx
Wilayah dan perwilayahan.pptxWilayah dan perwilayahan.pptx
Wilayah dan perwilayahan.pptxSumilah2
 
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrimsYunus Paelo
 
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptpengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptCIPTAKARYAMETRO
 
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...bramantiyo marjuki
 
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasiSistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasiRenhard Manurung
 
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfkonsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfMukarobinspdMukarobi
 
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfkonsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfMukarobinspdMukarobi
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangKamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRiyanAdita
 
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabarpenjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabarProbolinggo Property
 
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 (penjelasan)
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 (penjelasan)perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 (penjelasan)
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 (penjelasan)Probolinggo Property
 
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangSeptinia Silviana
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Haryo Armono
 

Similar to TATA RUANG WILAYAH (20)

Pembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak imanPembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak iman
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
 
Konsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhanKonsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhan
 
2993693.ppt
2993693.ppt2993693.ppt
2993693.ppt
 
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
15. Kls XII ; Konsep Wilayah.pptx
 
Wilayah dan perwilayahan.pptx
Wilayah dan perwilayahan.pptxWilayah dan perwilayahan.pptx
Wilayah dan perwilayahan.pptx
 
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
2 pemahaman terhadap_agroindustri_dgrims
 
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.pptpengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
pengembangan-agropolitan-di-jawa-tengah.ppt
 
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
From Potentials and Problems to Actions and Plans (Simulation Studies of Regi...
 
My project
My projectMy project
My project
 
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasiSistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasi
 
wilayah.ppt
wilayah.pptwilayah.ppt
wilayah.ppt
 
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfkonsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
 
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdfkonsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
konsepwilayahdanpertumbuhan-160115045839.pdf
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangKamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabarpenjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
 
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 (penjelasan)
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 (penjelasan)perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 (penjelasan)
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 (penjelasan)
 
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

TATA RUANG WILAYAH

  • 2. APA YANG BISA KAMU TELAAH DARI GAMBAR DI ATAS?
  • 3. MEMAHAMI KONSEP DAN PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH, NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA KD.4.1 MEMBUAT PETA PENGELOMPOKAN PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH, KABUPATEN/KOTA, PROVINSI DAN WILAYAH SETEMPAT KD.3.1
  • 4. KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG WILAYAH DAN TATA RUANG WILAYAH FORMAL WILAYAH FUNGSIONAL PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN WILAYAH PEMBANGUNAN WILAYAH PERTUMBUHAN WILAYAH PERENCANAAN TATA RUANG KOTA, PROVINSI DAN NASIONAL RTRWN RTRWP RTRWK PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN TATA RUANG WILAYAH
  • 5. WILAYAH..?  BAGIAN DARI PERMUKAAN BUMI YANG TERITORIALNYA DAPAT DIBEDAKAN DENGAN DAERAH LAINNYA MELALUI KARAKTERISTIK TERTENTU (TAYLOR)  RUANG YANG MERUPAKAN KESATUAN GEOGRAFIS BESERTA SEGENAP UNSUR TERKAIT PADANYA YANG BATAS DAN SISTEMNYA DITENTUKAN BERDASARKAN ADMINISTRASI DAN ASPEK FUNGSIONAL (PP NO 47 TH 1997)  DAPAT DISIMPULKAN………………. WILAYAH TERBAGI 2 : 1. WILAYAH FORMAL 2. WILAYAH FUNGSIONAL
  • 6. WILAYAH FORMAL / UNIFORM REGION  DICIRIKAN BERDASARKAN ADANYA KESERAGAMAN ATAU HOMOGENITAS  MEMILIKI BATAS YANG BERSIFAT STATIS ATAU TIDAK GAMPANG BERUBAH  UNIFORM REGION MEMILIKI 3 KRITERIA BATAS : 1. BATAS ADMINISTRASI, SESUAI KETETAPAN PERUNDANGAN-UNDANGAN 2. BATAS FISIK, BERUPA KESAMAAN TOPOGRAFI, IKLIM, VEGETASI, DLL 3. BATAS SOSIAL BUDAYA, WILAYAH INDUSTRI TEKSTIL, WILAYAH SAWAH BASAH  CONTOHNYA : a. WILAYAH ADM KOTA KLATEN BERDASARKAN KRITERIA BATAS ADMINISTRASI b. WILAYAH TROPIS, SUBTROPIS BERDASARKAN KRITERIA BATAS FISIK c. WILAYAH PEMUKIMAN KUMUH, KAWASAN ELIT BERDASARKAN BATAS SOSIAL BUDAYA
  • 7. WILAYAH FUNGSIONAL / NODAL REGION  WILAYAH YANG TERDIRI DARI DAERAH INTI (NODUS) DAN DAERAH PINGGIRAN, YANG MANA DAERAH INI SALING KETERGANTUNGAN  BATAS WILAYAHNYA LEBIH DINAMIS, BATAS WILAYAH DIPENGARUHI SEBERAPA KUAT INTERAKSI ANTAR WILAYAH  CONTOHNYA JABODETABEK. JAKARTA SEBAGAI NODUS, DAERAH SEKELILINGNYA SEBAGAI PENYANGGA  STRUKTUR NODAL REGION : NODUS / PUSAT DARI TARIKAN RANGE ADALAH JARAK TERJAUH WILAYAH YANG MASIH DI PENGARUHI NODUS THRESHOLD ADALAH AMBANG BATAS DARI PENGARUH NODUS EKSTERNAL AREA /BATAS TERLUAR PENGARUH NODUS INTERNAL AREA /WILAYAH PENYANGGA
  • 8. PERWILAYAHAN  ATAU REGIONALISASI MERUPAKAN SUATU PROSES PENGGOLONGAN WILAYAH BERDASARKAN KRITERIA TERTENTU.  PENGKLASIFIKASIANNYA DAPAT BERUPA FORMAL MAUPUN FUNGSIONAL SECARA GARIS BESAR PENGGOLONGANNYA TERBAGI ATAS :  Natural Region, berdasarkan ketampakan alami seperti wilayah pertanian dan kehutanan  Single Feature Region, berdasarkan pada satu ketampakan, seperti berdasarkan wilayah iklim, flora atau fauna saja  Generic Region, didasarkan jenis atau tema tertentu. Misal di wilayah hutan hujan tropis di tonjolkan hanyalah flora tertentu seperti anggrek  Specific Region, dicirikan kondisi grafis yang khas dalam hubungannya dengan letak, adat istiadat, dan kependudukan secara umum. Misal Asia Tenggara  Factor Analysis Region, berdasarkan perhitungan analisis statistik dan biasanya untuk hal yang bersifat produktif. Seperti penentuan wilayah untuk tanaman jagung dan kentang
  • 9. MANFAAT PERWILAYAHAN  MENGURUTKAN DAN MENYEDERHANAKAN INFORMASI MENGENAI KEANEKARAGAMAN FENOMENA DI PERMUKAAN BUMI  MERATAKAN PEMBANGUNAN DI SETIAP WILAYAH  MEMUDAHKAN KOORDINASI BERBAGAI PROGRAM PADA TIAP DAERAH  MEMANTAU PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI, BAIK GEJALA ALAM MAUPUN MANUSIA
  • 10. PEMBANGUNAN WILAYAH  Kemudian Emil Salim (1987), menyebut Pembangunan Wilayah adalah proses yang merupakan kelanjutan dari program pembangunan yang diharapkan akan dapat menghasilkan perubahan-perubahan sebagai konsekuensinya (baik perubahan positif maupun negative) Pembangunan adalah upaya sadar manusia untuk memanfaatkan lingkungan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, harapannya kehidupan dan kesejahteraan manusia dapat meningkat Indonesia sendiri membagi Pusat Pembangunan Wilayah Utama menjadi 4 bagian, dimana masing-masing pusat pengembangan memiliki kota utamanya: Medan, Jakarta, Surabaya dan Makasar. Selengkapnya akan dibahas nanti
  • 11. PENGEMBANGAN WILAYAH  Merunut Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, maka pengembangan wilayah akan ditujukan pada pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Sehingga lahirlah kawasan-kawasan strategis pengembangan yang menjadi pendorong pertumbuhan utama (main prime mover). Yakni :. 1. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 2. Kawasan Industri, 3. Kawasan Perkotaan (megapolitan dan metropolitan), 4. Kawasan Pariwisata 5. serta Kawasan yang berbasis pertanian dan potensi wilayah seperti agropolitan dan minapolitan. Secara sederhana Pengembangan wilayah merupakan cara untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan pembangunan wilayah
  • 12. Jadi, beda pembangunan wilayah dan pengembangan wilayah Pembangunan wilayah  Pembangunan wilayah lebih kepada pembangunan faktor fisik dan sosial ekonomi guna meningkatkan kualitas hidup dan dengan memperhatikan faktor keruangan di suatu wilayah Pengembangan Wilayah  Pengembangan wilayah membagi wilayah menjadi wilayah-wilayah pengembangan berdasarkan rencana tata ruang dan potensi wilayah  Pengembangan wilayah merupakan cara untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan pembangunan
  • 13. PUSAT PERTUMBUHAN, DAN TATA RUANG • Pusat pertumbuhan (Growth Poles) adalah suatu wilayah yang pertumbuhan pembangunannya sangat pesat jika dibandingkan dengan wilayah lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan • Pusat pertumbuhan dapat memicu kawasan di sekitarnya turut terpengaruh untuk maju. Beberapa contoh kawasan yang merupakan pusat pertumbuhan, antara lain kota Jakarta – Bogor – Tangerang – Bekasi atau Jabotabek, pusat industri Batam, segitiga pertumbuhan Singapura – Johor – Riau atau segitiga SIJORI, dan sebagainya
  • 14. Ciri-ciri pusat pertumbuhan : 1. Adanya hubungan intern dari berbagai macam kegiatan, hubungan internal sangat menentukan dinamika sebuah kota 2. Adanya unsur pengganda (multiplier effect), keberadaan sektor-sektor yang saling terkait saling mendukung akan menciptakan efek pengganda 3. Adanya konsentrasi geografis, konsentrasi geografis dari berbagai sektor atau fasilitas, selain bisa menciptakan efisiensi di antara sektor-sektor yang saling membutuhkan, juga meningkatkan daya tarik (attraciveness) dari tersebut 4. Bersifat mendorong pertumbuhan daerah belakangnya, sepanjang terdapat hubungan yang harmonis di antara kota sebagai pusat pertumbuhan dengan kota belakangnya Faktor-faktor yang menentukan pusat pertumbuhan : 1. Sumber Daya Alam 2. Sumber Daya Manusia 3. Kondisi Fisiografi/Lokasi 4. Fasilitas Penunjang
  • 15. UU NO 26 tahun 2007 Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. a. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau; b. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka nonhijau; dan c. rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang evakuasi bencana, yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.
  • 17. TEORI KUTUB PERTUMBUHAN (PERROUX)  Menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak terjadi di sembarang tempat, melainkan muncul di lokasi tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda satu sama lain,  Lokasi inilah yang disebut kutub pertumbuhan
  • 18. TEORI POLARISASI EKONOMI (MYRDAL & HIRCHMAN)  Hirchman mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada pusat pertumbuhan akan berpengaruh pada daerah belakangnya melalui efek polarisasi atau Polarization Effect dan efek penetasan ke bawah (Trickling Down Effect).  Prinsipnya: bila komplementaritas kuat maka akan terjadi Trickling Down Effect, Bila yang terjadi sebaliknya maka yang muncul ialah Polarization effect  Walaupun terlihat suatu kecenderungan yang suram namun Hirschman optimis, Trickling-Down> Polarisasi. Kuncinya adalah komplementaritas • Myrdal menggunakan istilah Backwash effect dan Spread effect yang artinya persis serupa dengan Hirchman • Berbeda dengan Hircman, Myrdal memberikan kesan pesimistis, bahwa polarisasi muncul lebih kuat dari pada penyebaran pembangunan Kesimpulan kedua teori : • Hirschman menyarankan agar membentuk lebih banyak titik pertumbuhan supaya dapat menciptakan pengaruh-pengaruh penyebaran pembangunan yang efektif, • sedangkan Myrdal menekankan pada langkah- langkah kebijaksanaan untuk melemahkan backwash effets dan meperkuat spread effect
  • 19. TEORI LOKASI INDUSTRI Dikemukakan oleh Alfred Weber. Menurutnya lokasi suatu industri ditentukan dengan pertimbangan berbagai faktor industri seperti : 1. bahan baku 2. tenaga kerja 3. Transportasi 4. pasar 5. tenaga ahli dan manajemen 6. bahan bakar 7. teknologi dan sebagainya sesuai jenis industrinya.
  • 20. Prinsip teori Weber yaitu, penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko biaya atau biayanya paling murah atau minimal (least cost location) yaitu tempat dengan penjumlahan total biaya transportasi dan tenaga kerja keduanya minimum. IM = Indeks Material IM = Berat Bahan Mentah Berat Bahan Jadi Nilainya diperoleh dari
  • 21. DISTRIBUSI SPASIAL BIAYA TRANSPORT  ISOTIM garis di peta yang menghubungkan wilayah dengan biaya transportasi bahan mentah atau biaya transportasi produk yang sama  ISODAPAN garis di peta yang menghubungkan wilayah dengan total biaya transportasi yang sama
  • 22. LABOUR COST & AGGLOMERATION ECONOMIES 2 3 1 Critical Isodapane Aglomeration Economies
  • 23. INDUSTRIAL LINKAGES BACKWARD LINKAGES FORWARD LINKAGES Factory Kegiatan dimana sector unggulan mampu mendorong sector lainnya berkembang. Kegiatan sector unggulan yang membutuhkan atau menarik sector lain untuk kelancaran kegiatannya.
  • 24. TEORI TEMPAT SENTRAL Dikemukakan oleh Walter Christaller. Menurutnya pusat-pusat permukiman bersifat hirarkis dimana suatu sistem permukiman terdiri dari sub-sub permukiman dan seterusnya. Bunyi teori Christaller adalah “Jika persebaran penduduk dan daya belinya sama baiknya dengan bentang alam, sumber dayanya, dan fasilitas tranportasinya, semuanya sama/seragam, lalu pusat-pusat pemukiman mennyediakan layanan yang sama, menunjukkan fungsi yang serupa, dan melayani area yang sama besar, maka hal tersebut akan membentuk kesamaan jarak antara satu pusat pemukiman dengan pusat pemukiman lainnya”
  • 25. KONSEP FUNDAMENTAL TEORI TEMPAT SENTRAL CHRISTALLER  POPULATION THRESHOLD, yaitu jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk melancarkan pelayanan dan menjaga kesinambungan dari unit pelayanan.  RANGE, yaitu jarak maksimum yang perlu ditempuh penduduk untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkannya dari tempat pusat
  • 26. K=3 K=4 K=7 Dikenal dengan Asas Pasar Maksimum. Dimana pusat mempengaruhi 1/3 bagian (threshold) dari wilayah sekitarnya. K = 6n + 1 K = 6(1/3) + 1 K = 3 Dikenal dengan Asas Lalu Lintas Maksimum. Dimana pusat mempengaruhi 1/2 bagian (threshold) dari wilayah sekitarnya. K = 6n + 1 K = 6(1/2) + 1 K = 4 Dikenal dengan Asas Administrasi Maksimum. Dimana pusat mempengaruhi seluruh bagian dari wilayah sekitarnya. K = 6n + 1 K = 6(1) + 1 K = 7 Catatan kaki : istilah Threshold dan Range dikenalkan oleh Losch. Losch sendiri memberikan pandangannya sebagai penyempurnaan dari teori Christaller
  • 27. ASUMSI  An even (flat) terrain – A hilly and uneven terrain poses difficulty in development thus a flat area which promotes growth of town  Evenly distributed population – residents are not concentrated at one particular place and no preference exist for a particular town  Evenly distributed resources – no place has an advantage of resources, all placed will compete under perfect market conditions  Similar purchasing power – along with the population and resources, wealth is also fairly distributed. Because of this people have similar purchasing power  Preference for nearest market – people will buy products from the nearest market and avoid longer commute. This keeps price constant as per other assumptions  Equal transportation cost (proportional to distance) – the cost incurred in transporting of goods is equal for all and is proportional to distance  Perfect competition – price is decided on basis of demand and supply. People will buy at lowest price which market has to offer, no seller has advantage over other seller.
  • 28. SETTLEMENT’S SIZE  Walter Christaller memberikan 5 tingkatan wilayah berdasarkan populasi. Yang paling kecil adalah Hamlet / dusun, yang mana bagian membentuk desa. Dan yang paling besar adalah Regional Capital. Tingkatan pembagian tempat sentral yaitu : 1. Hamlet 2. Village 3. Town 4. City 5. Regional Capital/ Metropolis  Markets and Services tend to be nested hierarchies with smaller towns serving smaller markets. However, transportation and border effects can shift the distribution of towns away from theoretical uniformity.
  • 29. C = city T = town V = village H = hamlet
  • 30.
  • 31. INTERAKSI ANTAR WILAYAH  Interaksi antar wilayah terjadi sebagai akibat dari persebaran Sumber Daya yang tersedia berbeda  Interaksi tidak hanya terbatas pada gerak pindah manusianya, melainkan juga menyangkut barang dan informasi yang menyertai tingkah laku manusia. Wilayah A X (+) Y (-) Wilayah B X (-) Y (+) Wilayah C X (+) Y (+) Menghitung Interaksi Antar Wilayah  Teori Gravitasi  Teori Titik Henti  Potensi Penduduk  Teori Grafik
  • 32.  Teori Gravitasi  Berawal dari teori Gravitasi yang dikemukakan fisikawan Isaac Yakni : 𝐹 = 𝐺 𝑚1𝑚2 𝑟1.2 2  Kemudian dalam geografi dipakai untuk menganalisis besarnya interaksi antar wilayah secara kuantitatif  Rumusnya : Contoh : Diketahui Misalnya:  Penduduk Pelalawan = 3.500 Jiwa  Penduduk Duri = 4.000 Jiwa  Penduduk Pekanbaru = 10.000 Jiwa  Jarak Pekanbaru- Pelalawan = 90 KM  Jarak Pekanbaru- Duri = 110 KM Hitunglah : • Kekuatan interaksi Pekanbaru- Pelalawan! • Kekuatan Interaksi Pekanbaru- Duri!
  • 33.  Teori Titik Henti  Teori ini memberikan gambaran perkiraan posisi garis batas yang memisahkan wilayah perdagangan dari dua wilayah yang berbeda  Tujuannya penentuan titik lokasi industri yang mudah dijangkau oleh kedua wilayah  Hasil perhitungan ditarik dari daerah yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit.  Rumusnya : Contoh : Hitunglah : • Interaksi masing-masing wilayah! • Urutkan wilayah yang memiliki interaksi paling kecil ke paling kuat! 8.000 Jiwa 7.000 Jiwa 8.000 Jiwa A B C 15 KM 7 KM
  • 34.  Potensi Penduduk  Untuk melihat kekuatan potensi aliran pada tiap-tiap lokasi  Teori ini dapat mengukur kemungkinan penduduk di suatu wilayah berinteraksi dengan daerah lain  Mencari wilayah yang potensial dijadikan pusat pelayanan. Pusat pelayanan harusnya wilayah yang memiliki indeks lebih kecil  Rumusnya : Contoh : Hitunglah : • Tentukan angka indeks potensi penduduk di masing-masing wilayah lainnya • Wilayah mana yang tepat untuk di jadikan pusat pelayanan A B C 12 CM 8 CM D 8.000 Jiwa 8.000 Jiwa 7.000 Jiwa 6.000 Jiwa
  • 35.  Teori Grafik  Oleh Kansky, menurutnya kekuatan interaksi ditentukan dengan Indeks Konektivitas  Nilai indeks berbanding lurus dengan jumlah jaringan jalan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin banyak jaringan jalan yang menghubungkan antar wilayah .  Pengaruhnya terhadap potensi pergerakan manusia, barang, dan jasa  Rumusnya : Contoh : Tentukan:  Nilai Indeks Konektivitas masing- masing wilayah!  Daerah yang memiliki Indeks Konektivitas yang lebih tinggi?
  • 36. Pusat-Pusat Pertumbuhan di Indonesia  Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membagi wilayah Indonesia menjadi empat pusat pertumbuhan dengan kota utamanya yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar.  Setiap pusat pertumbuhan atau regional membawahi beberapa wilayah. Setiap wilayah terdiri atas beberapa daerah.
  • 37. Regionalisasi Pusat Pertumbuhan Indonesia NO REGIONAL Pusat Pertumbuhan (Kota Utama) WILAYAH Propinsi/Daerah 1. A Medan I II Aceh dan Sumatra Utara berpusat di Medan. Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau di Pekanbaru. 2. B Jakarta III IV V Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Bangka Belitung berpusat di Palembang. Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta berpusat di Jakarta. Kalimantan Barat berpusat di Pontianak 3. C Surabaya VI VII Jawa Timur berpusat di Surabaya. Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, serta Kalimantan Selatan berpusat di Balikpapan dan Samarinda. 4. D Makassar VIII IX X Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara berpusat di Makassar. Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo berpusat di Manado Maluku, Maluku Utara, dan Irian Jaya (Papua) berpusat di Sorong.
  • 39. Pengaruh Pusat Pertumbuhan a. Pemusatan Sumber Daya Manusia b. Perkembangan Ekonomi c. Perubahan Sosial Budaya Bagaimana pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perkembangan ketiga poin di atas ..............................? (Pikirkan sejenak kemudian tuliskan pendapatmu dalam catatan!)
  • 40. Kebijakan Strategis Ketataruangan Nasional RTRWN RTRWP RTRW Kab/Kota RENCANA INDUK Jaringan Jalan RENCANA INDUK Jaringan Air Bersih RENCANA INDUK Listrik & Telkom RENCANA INDUK Sektor-lain RDTRK HIERARKI PERENCANAAN TATA RUANG
  • 41. Permasalahan Penataan Ruang  Terjadinya konflik kepentingan antar sektor  Terjadinya ketidakselarasan dalam pemanfaatan ruang  Terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang  Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang Dampak Permasalahan Penataan Ruang  Kerusakan lingkungan  Ketimpangan wilayah  Kesenjangan sosial ekonomi  Konversi lahan

Editor's Notes

  1. Vertikal ( pulp, kertas, dll) berbagai tahapan proses Horizontal (sparepart) Diagonal (buat semua industry, baut, pembersih) Teknological (bahan mentah buat bahan mentah) besi, buat bikin baut dll
  2. TARNAS (Rencana Tataruang Nasional) RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) RENSTRA (Rencana Strategis – untuk wilayah tertentu seperti pesisir, kawasan industri dan pengembangan ekonomi, dll.) RPJP : Rencana Pembangunan Jangka