SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
MATA KULIAH : FOTOGRAMETRI
MATERI :
1. SISTEM KOORDINAT FOTO
TUNGGAL
2. RELIEF DISPLACEMENT
3. PANDANGAN STEREOSKOPIS /
PANDANGAN KEDALAMAN
4. PETA FOTO DAN MOSAIK
OLEH : EKO BUDI WAHYONO
SISTEM KOORDINAT FOTO TUNGGAL
GEOMETRI FOTO UDARA TEGAK
SISTEM KOORDINAT FOTO UDARA TUNGGAL
0
SISTEM KOORDINAT FOTO UDARA TUNGGAL
x
y
Lxa
Lya
ya
xa
Lx0
Ly0
0
Nilai xa dan ya menurut
sistem koordinat
dengan pusat
koordinat tepi foto ?
Penentuan Koordinat Medan Dari Foto Udara Tegak
dan
LATIHAN SOAL :
Pada foto udara tegak diperoleh data sebagai berikut :
Panjang fokus = 6 inch, Tinggi Terbang = 8.350 kaki.
Pertanyaan :
1. Koordinat Lapangan A,B dan C ?
2. Panjang Sisi dilapangan : AB, BC dan CA ?
TITIK Xfoto
(inch)
Yfoto
(inch)
Tinggi Titik
(Kaki)
Keterangan
A -2,371 1,864 1.725
B 2,062 3,183 1.640
C 3,704 -3,138 2.095
RELIEF DISPLACEMENT
RELIEF DISPLACEMENT
pergeseran relief adalah
pergeseran posisi
bayangan suatu titik di
atas foto yang disebabkan
karena adanya ketinggian
titik obyek di atas bidang
datum.
RELIEF DISPLACEMENT = Pergeseran Relief
RELIEF DISPLACEMENT = Pergeseran Relief
RELIEF DISPLACEMENT
Latihan :
1. Kenampakan gambar puncak dan dasar tiang telepon
pada sebuat foto udara tegak diukur dari pusat foto =
5,11 inchi dan 4,93 inchi. Berapakah tinggi tiang
telepon tersebut, jika tinggi terbang diatas dasar
tiang = 2.850 kaki ?
2. Kenampakan gambar suatu titik pada ketinggian
tempat 1.475 kaki diatas datum tampak pada jarak
53,87 mm dari titik utama foto tegak yang diambil
dari ketinggian terbang 6000 kaki diatas datum.
Berapakah jarak tersebut dari titik utama foto, jika
titik tersebut yang terletak pada bidang datum.
PANDANGAN STEREOSKOPIS /
PANDANGAN KEDALAMAN
PANDANGAN STEREOSKOPIS /
PANDANGAN KEDALAMAN
• Persepsi kedalaman stereoskopik penting
dalam fotogrametri.
• Pembentukan suatu model stereo tiga
dimensional dengan jalan memasang sepasang
foto yang bertampalan.
• Menentukan tinggi obyek dan ketinggian
medan dapat dengan pengukuran paralaks foto
udara tegak.
PANDANGAN STEREOSKOPIS /
PANDANGAN KEDALAMAN
Stereo vision can be achieved by:
1.anaglyph technique
2.polarisation
3.optical systems
BEBERAPA CARA
PENGLIHATAN STEREOSKOPIS
ANAGLYPH TECHNIQUE
Sistem Warna (Anaglyph): Merah / Hijau atau Merah / Biru
ANAGLYPH TECHNIQUE
ANAGLYPH TECHNIQUE
Polarisation
Kacamata terpolarisasi pasif beroperasi atas dasar yang sama
seperti kacamata anaglyph, hanya saja kacamata ini lebih kepada
menyaring gelombang cahaya daripada warna. Dengan kacamata
3D terpolarisasi, setiap mata hanya memproses satu gambar
sehingga pikiran kita tertipu untuk memadukan dua gambar menjadi
satu, menciptakan kesan 3D.
Polarisation
Digital
Photogrammetric
Workstation with
a polarization
screen and
polarizing
glasses
Optical systems
Prinsipnya mata kiri hanya
melihat pasangan foto sebeleh
kiri dan mata kanan hanya
melihat pasangan foto sebelah
kanan saja. Alat yang biasanya
dipergunakan untuk melihat
bentuk tiga dimensi pasangan
foto udara adalah stereoskop.
Fungsinya adalah mengatur
agar mata kiri hanya melihat
pasangan foto sebelah kiri dan
mata kanan hanya melihat
pasangan foto sebelah kanan
saja.
Foto Gedung pada
daerah Pertampalan
PENGAMATAN STEREOSKOPIS
Jika mata memandang keseluruh daerah tampalan, otak menerima kesan tiga-
dimensional atas medan secara berkesinambungan atas sudut paralaktik yang berubah-
ubah bagi titik gambar yang jumlahnya tak terhingga yang membentuk medanitu.
Dengan demikian maka model tiga-dimensional disebut model stereoskopik
(stereoscopicmodel) atau secara singkat model stereo (stereo model), Sedang
pasangan foto yang bertampalan disebut pasanganstereo(stereopair).
STEREOSKOP SAKU
STEREOSKOP
Screen Scoop – mirror Stereoscope
Mirror Stereoscope
DAERAH OVERLAP
Arah
Terbang
Besarnya daerah overlap : 60 % sd 70 %
Guna : Pembentukan model 3 D
DAERAH SIDE LAP
A
D
C
B
A, B,C dan D
Daerah Side Lap
Jalur Terbang n
Jalur Terbang n+1
Besarnya daerah Side
Lap : 15 % sd 30 %
Over lap dan side lap
Syarat-syarat foto stereoskopik :
• foto-foto tersebut harus ada meliput daerah yang sama
• sumbu kamera harus terletak kurang lebih pada satu bidang datar
• ratio B/Z (rasio tinggi basis) harus sepadan (0,002 ±2)
dimana :
– B = jarak antara stasiun-stasiun pemotretan (basis udara)
– Z = tinggi terbang
• Nilai ideal dari B/Z tidak diketahui, tetapi mungkin tidak jauh dari 0,25
tergantung pada objeknya.
• Skala kedua foto kurang lebih sama. Perbedaaan maksimal 15%. Untuk
pengukuran perbedaan skala maksimal 5%
• Diperolehnya beda paralaks
PETA FOTO DAN MOSAIK
PETA FOTO
• Peta yang penyajiannya berupa foto sebagaian
permukaan bumi yang memiliki proyeksi orthogonal,
skala dan arah.
• Foto udara yang digunakan untuk membuat peta berupa
Foto Ortho.
• Pergeseran relief, variasi skala dan distorsi – distorsi
akibat kamera maupun permukaan bumi dilakukan
koreksi dalam proses rektifikasi dan orientasi sehingga
kesalahan dalam foto tersebut dapat diminimalkan.
• Foto udara tunggal dan mosaik foto udara yang tidak
dilakukan rektifikasi dinamakan blow up Foto Udara.
BLOW UP FOTO UDARA
• Terjadi variasi Skala.
• Sifat Proyeksi belum Orthogonal
Projection tetapi masih Perspective
Projection
• Gambaran planimetriknya belum benar.
• Belum dilakukan rektifikasi.
• Tidak bisa digunakan untuk pembuatan
peta.
Perspective Projection VS Orthogonal Projection
Perspective Projection VS Orthogonal Projection
Blow UP Foto Udara
FOTO UDARA YANG TELAH
DIREKTIFIKASI
MOSAIK
MOSAIK
 Mosaik adalah Reproduksi fotografis seluruh
rangkaian foto yang disusun sedemikian rupa
sehingga detail satu foto diatur dengan detail
dari semua foto yang berdekatan.
 Dapat dilakukan analog atau secara digital.
 Skala peta menjadi perhatian, tetapi dengan
teknologi digital menjadi tidak terlalu
bermasalah.
Kelas Mosaik
• Mosaik Terkontrol
• Mosaik Semi Terkontrol
• Mosaik Tak Terkontrol.
MOSAIK TERKONTROL
• Dibuat menggunakan foto yang telah direktifikasi
skalanya (Orthogonal dan skala sama).
• Identifikasi Ground Control Point (GCP) pada Foto dapat
dilakukan dengan mudah dan posisinya tepat.
• Koordinat GCP diperoleh dari pengukuran dilapangan
dengan ketelitian tinggi.
• GCP digunakan sebagai acuan dalam proses mosaik.
• Mosaik disusun dengan bantuan peta kemudian
meletakkan foto sedemikian rupa hingga gambar foto
yang mudah dikenali berimpit posisinya pada peta.
• Ketelitiannya tinggi.
MOSAIK SEMI TERKONTROL
• Disusun menggunakan kombinasi spesifikasi
mosaik terkontrol dan tidak terkontrol.
• Contoh 1 : Koordinat GCP sesuai
Lapangan/menggunakan landasan peta, tetapi
Foto belum di rektifikasi.
• Contoh 2 : Foto telah direktifikasi tetapi tidak
menggunakan koordinat GCP.
• Ketelitian rendah
Contoh Mosaik Semi Terkontrol
MOSAIK TIDAK TERKONTROL
• Mosaik dibuat dengan meletakkan gambar
berimpit dengan gambar pada foto berikutnya.
• Tidak ada kontrol medan.
• Foto yang digunakan foto tegak, belum
direktifikasi dan variasi skala masih terjadi.
• Lebih cepat dan mudah dalam pembuatannya.
• Ketelitian rendah.
Jenis Mosaik Berdasarkan
Kegunaannya :
• Mosaik Indeks.
• Mosaik Strip.
MOSAIK INDEKS
• Mosaik Tidak Terkontrol
• Digunakan sebagai indeks nomor foto dan cakupan
wilayah yang dipotret.
• Disusun setelah pemotretan, tidak dilakukan
pemotongan cukup ditempelkan saja dengan
mempertemukan gambar dan semua nomor foto jelas
terlihat.
• Maksud pembuatan mosaik indeks setelah pemotretan
dimaksudkan untuk mengecek wilayah yang belum
terpotret dan segera direncakan dan dilakukan
pemotretan.
Contoh : Mosaik Indeks
Mosaik Strip
• Merupakan susunan suatu seri foto
sepanjang satu jalur terbang.
• Cocok untuk proyek keteknikan yang
memanjang, seperti jalan, jalan rel kereta
api, jalur pipa, jalur transmisi dll.
• Mosaik strip dapat berupa mosaik
terkontrol, tak terkontrol atau semi
terkontrol.
RELIEF DISPLACEMENT

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVIAhmad Dani
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingMgs Zulfikar Rasyidi
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiLuhur Moekti Prayogo
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Mega Yasma Adha
 
Praktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraPraktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraRetno Pratiwi
 
Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Beni Raharjo
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanbramantiyo marjuki
 
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSpatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSally Indah N
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luasKharistya Amaru
 
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasiKoreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasifikrul islamy
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiSally Indah N
 
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationPeta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationRetno Pratiwi
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
 
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan PemetaanTugas Manajemen Survei dan Pemetaan
Tugas Manajemen Survei dan Pemetaan
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
 
Praktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kameraPraktikum kalibrasi kamera
Praktikum kalibrasi kamera
 
Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3
 
Ib acc 17 juni 2017 (1)
Ib acc 17 juni 2017 (1)Ib acc 17 juni 2017 (1)
Ib acc 17 juni 2017 (1)
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSpatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
 
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasiKoreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
Koreksi geometrik peta (arc gis) registrasi
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total stationPeta digital, peta analog, theodolit, total station
Peta digital, peta analog, theodolit, total station
 

Similar to RELIEF DISPLACEMENT

Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 
Tutorial ASTER Imagery Orthorectification Using ENVI Software
Tutorial ASTER Imagery Orthorectification Using ENVI SoftwareTutorial ASTER Imagery Orthorectification Using ENVI Software
Tutorial ASTER Imagery Orthorectification Using ENVI Softwarebramantiyo marjuki
 
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetrySurveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetryNational Cheng Kung University
 
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...bramantiyo marjuki
 
Sistem Pencitraan Untuk Menangkap Citra Polarisasi
Sistem Pencitraan Untuk Menangkap Citra PolarisasiSistem Pencitraan Untuk Menangkap Citra Polarisasi
Sistem Pencitraan Untuk Menangkap Citra Polarisasiiqbalgoh
 
Dasar teori kamera digilib itb
Dasar teori kamera digilib itbDasar teori kamera digilib itb
Dasar teori kamera digilib itbRizqi Priambodo
 
Aplikasi fotogrametri jarak dekat untuk pemodelan 3D
Aplikasi fotogrametri jarak dekat untuk pemodelan 3DAplikasi fotogrametri jarak dekat untuk pemodelan 3D
Aplikasi fotogrametri jarak dekat untuk pemodelan 3DAnindya N. Rafitricia
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basicbramantiyo marjuki
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahyonolino
 
Contok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaContok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaagus prapto
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitRpbowo
 
Fotogrametri_1.pdf
Fotogrametri_1.pdfFotogrametri_1.pdf
Fotogrametri_1.pdfIzzaHanani1
 
Pemanfaatan foto udara format kecil untuk ekstraksi digital
Pemanfaatan foto udara format kecil untuk ekstraksi digitalPemanfaatan foto udara format kecil untuk ekstraksi digital
Pemanfaatan foto udara format kecil untuk ekstraksi digitalMuhammad Yusuf
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmalAkmal_sidiq
 
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...iqbalgoh
 

Similar to RELIEF DISPLACEMENT (20)

Acara1
Acara1Acara1
Acara1
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Tutorial ASTER Imagery Orthorectification Using ENVI Software
Tutorial ASTER Imagery Orthorectification Using ENVI SoftwareTutorial ASTER Imagery Orthorectification Using ENVI Software
Tutorial ASTER Imagery Orthorectification Using ENVI Software
 
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetrySurveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
 
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...
 
A
AA
A
 
Kak tim gps
Kak tim gpsKak tim gps
Kak tim gps
 
Sistem Pencitraan Untuk Menangkap Citra Polarisasi
Sistem Pencitraan Untuk Menangkap Citra PolarisasiSistem Pencitraan Untuk Menangkap Citra Polarisasi
Sistem Pencitraan Untuk Menangkap Citra Polarisasi
 
Dasar teori kamera digilib itb
Dasar teori kamera digilib itbDasar teori kamera digilib itb
Dasar teori kamera digilib itb
 
Sesi 9 Digital Photo PR
Sesi 9 Digital Photo PRSesi 9 Digital Photo PR
Sesi 9 Digital Photo PR
 
Aplikasi fotogrametri jarak dekat untuk pemodelan 3D
Aplikasi fotogrametri jarak dekat untuk pemodelan 3DAplikasi fotogrametri jarak dekat untuk pemodelan 3D
Aplikasi fotogrametri jarak dekat untuk pemodelan 3D
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
 
Contok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerjaContok kerangka acuan kerja
Contok kerangka acuan kerja
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
 
Fotogrametri_1.pdf
Fotogrametri_1.pdfFotogrametri_1.pdf
Fotogrametri_1.pdf
 
Pemanfaatan foto udara format kecil untuk ekstraksi digital
Pemanfaatan foto udara format kecil untuk ekstraksi digitalPemanfaatan foto udara format kecil untuk ekstraksi digital
Pemanfaatan foto udara format kecil untuk ekstraksi digital
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
 
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
APLIKASI POLARISASI CITRA DARI HAMBURAN CAHAYA DI LANGIT BIRU SEBAGAI KOMPAS ...
 
9 5-teorisipatdatar
9 5-teorisipatdatar9 5-teorisipatdatar
9 5-teorisipatdatar
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

RELIEF DISPLACEMENT

  • 1. MATA KULIAH : FOTOGRAMETRI MATERI : 1. SISTEM KOORDINAT FOTO TUNGGAL 2. RELIEF DISPLACEMENT 3. PANDANGAN STEREOSKOPIS / PANDANGAN KEDALAMAN 4. PETA FOTO DAN MOSAIK OLEH : EKO BUDI WAHYONO
  • 2. SISTEM KOORDINAT FOTO TUNGGAL GEOMETRI FOTO UDARA TEGAK
  • 3. SISTEM KOORDINAT FOTO UDARA TUNGGAL 0
  • 4. SISTEM KOORDINAT FOTO UDARA TUNGGAL x y Lxa Lya ya xa Lx0 Ly0 0 Nilai xa dan ya menurut sistem koordinat dengan pusat koordinat tepi foto ?
  • 5. Penentuan Koordinat Medan Dari Foto Udara Tegak dan
  • 6. LATIHAN SOAL : Pada foto udara tegak diperoleh data sebagai berikut : Panjang fokus = 6 inch, Tinggi Terbang = 8.350 kaki. Pertanyaan : 1. Koordinat Lapangan A,B dan C ? 2. Panjang Sisi dilapangan : AB, BC dan CA ? TITIK Xfoto (inch) Yfoto (inch) Tinggi Titik (Kaki) Keterangan A -2,371 1,864 1.725 B 2,062 3,183 1.640 C 3,704 -3,138 2.095
  • 9. pergeseran relief adalah pergeseran posisi bayangan suatu titik di atas foto yang disebabkan karena adanya ketinggian titik obyek di atas bidang datum. RELIEF DISPLACEMENT = Pergeseran Relief
  • 10. RELIEF DISPLACEMENT = Pergeseran Relief
  • 12. Latihan : 1. Kenampakan gambar puncak dan dasar tiang telepon pada sebuat foto udara tegak diukur dari pusat foto = 5,11 inchi dan 4,93 inchi. Berapakah tinggi tiang telepon tersebut, jika tinggi terbang diatas dasar tiang = 2.850 kaki ? 2. Kenampakan gambar suatu titik pada ketinggian tempat 1.475 kaki diatas datum tampak pada jarak 53,87 mm dari titik utama foto tegak yang diambil dari ketinggian terbang 6000 kaki diatas datum. Berapakah jarak tersebut dari titik utama foto, jika titik tersebut yang terletak pada bidang datum.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. • Persepsi kedalaman stereoskopik penting dalam fotogrametri. • Pembentukan suatu model stereo tiga dimensional dengan jalan memasang sepasang foto yang bertampalan. • Menentukan tinggi obyek dan ketinggian medan dapat dengan pengukuran paralaks foto udara tegak. PANDANGAN STEREOSKOPIS / PANDANGAN KEDALAMAN
  • 19. Stereo vision can be achieved by: 1.anaglyph technique 2.polarisation 3.optical systems BEBERAPA CARA PENGLIHATAN STEREOSKOPIS
  • 20. ANAGLYPH TECHNIQUE Sistem Warna (Anaglyph): Merah / Hijau atau Merah / Biru
  • 23. Polarisation Kacamata terpolarisasi pasif beroperasi atas dasar yang sama seperti kacamata anaglyph, hanya saja kacamata ini lebih kepada menyaring gelombang cahaya daripada warna. Dengan kacamata 3D terpolarisasi, setiap mata hanya memproses satu gambar sehingga pikiran kita tertipu untuk memadukan dua gambar menjadi satu, menciptakan kesan 3D.
  • 25. Optical systems Prinsipnya mata kiri hanya melihat pasangan foto sebeleh kiri dan mata kanan hanya melihat pasangan foto sebelah kanan saja. Alat yang biasanya dipergunakan untuk melihat bentuk tiga dimensi pasangan foto udara adalah stereoskop. Fungsinya adalah mengatur agar mata kiri hanya melihat pasangan foto sebelah kiri dan mata kanan hanya melihat pasangan foto sebelah kanan saja.
  • 26. Foto Gedung pada daerah Pertampalan
  • 27. PENGAMATAN STEREOSKOPIS Jika mata memandang keseluruh daerah tampalan, otak menerima kesan tiga- dimensional atas medan secara berkesinambungan atas sudut paralaktik yang berubah- ubah bagi titik gambar yang jumlahnya tak terhingga yang membentuk medanitu. Dengan demikian maka model tiga-dimensional disebut model stereoskopik (stereoscopicmodel) atau secara singkat model stereo (stereo model), Sedang pasangan foto yang bertampalan disebut pasanganstereo(stereopair).
  • 29. STEREOSKOP Screen Scoop – mirror Stereoscope Mirror Stereoscope
  • 30.
  • 31. DAERAH OVERLAP Arah Terbang Besarnya daerah overlap : 60 % sd 70 % Guna : Pembentukan model 3 D
  • 32. DAERAH SIDE LAP A D C B A, B,C dan D Daerah Side Lap Jalur Terbang n Jalur Terbang n+1 Besarnya daerah Side Lap : 15 % sd 30 %
  • 33. Over lap dan side lap
  • 34. Syarat-syarat foto stereoskopik : • foto-foto tersebut harus ada meliput daerah yang sama • sumbu kamera harus terletak kurang lebih pada satu bidang datar • ratio B/Z (rasio tinggi basis) harus sepadan (0,002 ±2) dimana : – B = jarak antara stasiun-stasiun pemotretan (basis udara) – Z = tinggi terbang • Nilai ideal dari B/Z tidak diketahui, tetapi mungkin tidak jauh dari 0,25 tergantung pada objeknya. • Skala kedua foto kurang lebih sama. Perbedaaan maksimal 15%. Untuk pengukuran perbedaan skala maksimal 5% • Diperolehnya beda paralaks
  • 35. PETA FOTO DAN MOSAIK
  • 36. PETA FOTO • Peta yang penyajiannya berupa foto sebagaian permukaan bumi yang memiliki proyeksi orthogonal, skala dan arah. • Foto udara yang digunakan untuk membuat peta berupa Foto Ortho. • Pergeseran relief, variasi skala dan distorsi – distorsi akibat kamera maupun permukaan bumi dilakukan koreksi dalam proses rektifikasi dan orientasi sehingga kesalahan dalam foto tersebut dapat diminimalkan. • Foto udara tunggal dan mosaik foto udara yang tidak dilakukan rektifikasi dinamakan blow up Foto Udara.
  • 37. BLOW UP FOTO UDARA • Terjadi variasi Skala. • Sifat Proyeksi belum Orthogonal Projection tetapi masih Perspective Projection • Gambaran planimetriknya belum benar. • Belum dilakukan rektifikasi. • Tidak bisa digunakan untuk pembuatan peta.
  • 38. Perspective Projection VS Orthogonal Projection
  • 39. Perspective Projection VS Orthogonal Projection
  • 40.
  • 41. Blow UP Foto Udara
  • 42. FOTO UDARA YANG TELAH DIREKTIFIKASI
  • 44.
  • 45. MOSAIK  Mosaik adalah Reproduksi fotografis seluruh rangkaian foto yang disusun sedemikian rupa sehingga detail satu foto diatur dengan detail dari semua foto yang berdekatan.  Dapat dilakukan analog atau secara digital.  Skala peta menjadi perhatian, tetapi dengan teknologi digital menjadi tidak terlalu bermasalah.
  • 46. Kelas Mosaik • Mosaik Terkontrol • Mosaik Semi Terkontrol • Mosaik Tak Terkontrol.
  • 47. MOSAIK TERKONTROL • Dibuat menggunakan foto yang telah direktifikasi skalanya (Orthogonal dan skala sama). • Identifikasi Ground Control Point (GCP) pada Foto dapat dilakukan dengan mudah dan posisinya tepat. • Koordinat GCP diperoleh dari pengukuran dilapangan dengan ketelitian tinggi. • GCP digunakan sebagai acuan dalam proses mosaik. • Mosaik disusun dengan bantuan peta kemudian meletakkan foto sedemikian rupa hingga gambar foto yang mudah dikenali berimpit posisinya pada peta. • Ketelitiannya tinggi.
  • 48. MOSAIK SEMI TERKONTROL • Disusun menggunakan kombinasi spesifikasi mosaik terkontrol dan tidak terkontrol. • Contoh 1 : Koordinat GCP sesuai Lapangan/menggunakan landasan peta, tetapi Foto belum di rektifikasi. • Contoh 2 : Foto telah direktifikasi tetapi tidak menggunakan koordinat GCP. • Ketelitian rendah
  • 49. Contoh Mosaik Semi Terkontrol
  • 50. MOSAIK TIDAK TERKONTROL • Mosaik dibuat dengan meletakkan gambar berimpit dengan gambar pada foto berikutnya. • Tidak ada kontrol medan. • Foto yang digunakan foto tegak, belum direktifikasi dan variasi skala masih terjadi. • Lebih cepat dan mudah dalam pembuatannya. • Ketelitian rendah.
  • 51. Jenis Mosaik Berdasarkan Kegunaannya : • Mosaik Indeks. • Mosaik Strip.
  • 52. MOSAIK INDEKS • Mosaik Tidak Terkontrol • Digunakan sebagai indeks nomor foto dan cakupan wilayah yang dipotret. • Disusun setelah pemotretan, tidak dilakukan pemotongan cukup ditempelkan saja dengan mempertemukan gambar dan semua nomor foto jelas terlihat. • Maksud pembuatan mosaik indeks setelah pemotretan dimaksudkan untuk mengecek wilayah yang belum terpotret dan segera direncakan dan dilakukan pemotretan.
  • 53. Contoh : Mosaik Indeks
  • 54. Mosaik Strip • Merupakan susunan suatu seri foto sepanjang satu jalur terbang. • Cocok untuk proyek keteknikan yang memanjang, seperti jalan, jalan rel kereta api, jalur pipa, jalur transmisi dll. • Mosaik strip dapat berupa mosaik terkontrol, tak terkontrol atau semi terkontrol.