6. LATIHAN SOAL :
Pada foto udara tegak diperoleh data sebagai berikut :
Panjang fokus = 6 inch, Tinggi Terbang = 8.350 kaki.
Pertanyaan :
1. Koordinat Lapangan A,B dan C ?
2. Panjang Sisi dilapangan : AB, BC dan CA ?
TITIK Xfoto
(inch)
Yfoto
(inch)
Tinggi Titik
(Kaki)
Keterangan
A -2,371 1,864 1.725
B 2,062 3,183 1.640
C 3,704 -3,138 2.095
9. pergeseran relief adalah
pergeseran posisi
bayangan suatu titik di
atas foto yang disebabkan
karena adanya ketinggian
titik obyek di atas bidang
datum.
RELIEF DISPLACEMENT = Pergeseran Relief
12. Latihan :
1. Kenampakan gambar puncak dan dasar tiang telepon
pada sebuat foto udara tegak diukur dari pusat foto =
5,11 inchi dan 4,93 inchi. Berapakah tinggi tiang
telepon tersebut, jika tinggi terbang diatas dasar
tiang = 2.850 kaki ?
2. Kenampakan gambar suatu titik pada ketinggian
tempat 1.475 kaki diatas datum tampak pada jarak
53,87 mm dari titik utama foto tegak yang diambil
dari ketinggian terbang 6000 kaki diatas datum.
Berapakah jarak tersebut dari titik utama foto, jika
titik tersebut yang terletak pada bidang datum.
18. • Persepsi kedalaman stereoskopik penting
dalam fotogrametri.
• Pembentukan suatu model stereo tiga
dimensional dengan jalan memasang sepasang
foto yang bertampalan.
• Menentukan tinggi obyek dan ketinggian
medan dapat dengan pengukuran paralaks foto
udara tegak.
PANDANGAN STEREOSKOPIS /
PANDANGAN KEDALAMAN
19. Stereo vision can be achieved by:
1.anaglyph technique
2.polarisation
3.optical systems
BEBERAPA CARA
PENGLIHATAN STEREOSKOPIS
23. Polarisation
Kacamata terpolarisasi pasif beroperasi atas dasar yang sama
seperti kacamata anaglyph, hanya saja kacamata ini lebih kepada
menyaring gelombang cahaya daripada warna. Dengan kacamata
3D terpolarisasi, setiap mata hanya memproses satu gambar
sehingga pikiran kita tertipu untuk memadukan dua gambar menjadi
satu, menciptakan kesan 3D.
25. Optical systems
Prinsipnya mata kiri hanya
melihat pasangan foto sebeleh
kiri dan mata kanan hanya
melihat pasangan foto sebelah
kanan saja. Alat yang biasanya
dipergunakan untuk melihat
bentuk tiga dimensi pasangan
foto udara adalah stereoskop.
Fungsinya adalah mengatur
agar mata kiri hanya melihat
pasangan foto sebelah kiri dan
mata kanan hanya melihat
pasangan foto sebelah kanan
saja.
27. PENGAMATAN STEREOSKOPIS
Jika mata memandang keseluruh daerah tampalan, otak menerima kesan tiga-
dimensional atas medan secara berkesinambungan atas sudut paralaktik yang berubah-
ubah bagi titik gambar yang jumlahnya tak terhingga yang membentuk medanitu.
Dengan demikian maka model tiga-dimensional disebut model stereoskopik
(stereoscopicmodel) atau secara singkat model stereo (stereo model), Sedang
pasangan foto yang bertampalan disebut pasanganstereo(stereopair).
34. Syarat-syarat foto stereoskopik :
• foto-foto tersebut harus ada meliput daerah yang sama
• sumbu kamera harus terletak kurang lebih pada satu bidang datar
• ratio B/Z (rasio tinggi basis) harus sepadan (0,002 ±2)
dimana :
– B = jarak antara stasiun-stasiun pemotretan (basis udara)
– Z = tinggi terbang
• Nilai ideal dari B/Z tidak diketahui, tetapi mungkin tidak jauh dari 0,25
tergantung pada objeknya.
• Skala kedua foto kurang lebih sama. Perbedaaan maksimal 15%. Untuk
pengukuran perbedaan skala maksimal 5%
• Diperolehnya beda paralaks
36. PETA FOTO
• Peta yang penyajiannya berupa foto sebagaian
permukaan bumi yang memiliki proyeksi orthogonal,
skala dan arah.
• Foto udara yang digunakan untuk membuat peta berupa
Foto Ortho.
• Pergeseran relief, variasi skala dan distorsi – distorsi
akibat kamera maupun permukaan bumi dilakukan
koreksi dalam proses rektifikasi dan orientasi sehingga
kesalahan dalam foto tersebut dapat diminimalkan.
• Foto udara tunggal dan mosaik foto udara yang tidak
dilakukan rektifikasi dinamakan blow up Foto Udara.
37. BLOW UP FOTO UDARA
• Terjadi variasi Skala.
• Sifat Proyeksi belum Orthogonal
Projection tetapi masih Perspective
Projection
• Gambaran planimetriknya belum benar.
• Belum dilakukan rektifikasi.
• Tidak bisa digunakan untuk pembuatan
peta.
45. MOSAIK
Mosaik adalah Reproduksi fotografis seluruh
rangkaian foto yang disusun sedemikian rupa
sehingga detail satu foto diatur dengan detail
dari semua foto yang berdekatan.
Dapat dilakukan analog atau secara digital.
Skala peta menjadi perhatian, tetapi dengan
teknologi digital menjadi tidak terlalu
bermasalah.
47. MOSAIK TERKONTROL
• Dibuat menggunakan foto yang telah direktifikasi
skalanya (Orthogonal dan skala sama).
• Identifikasi Ground Control Point (GCP) pada Foto dapat
dilakukan dengan mudah dan posisinya tepat.
• Koordinat GCP diperoleh dari pengukuran dilapangan
dengan ketelitian tinggi.
• GCP digunakan sebagai acuan dalam proses mosaik.
• Mosaik disusun dengan bantuan peta kemudian
meletakkan foto sedemikian rupa hingga gambar foto
yang mudah dikenali berimpit posisinya pada peta.
• Ketelitiannya tinggi.
48. MOSAIK SEMI TERKONTROL
• Disusun menggunakan kombinasi spesifikasi
mosaik terkontrol dan tidak terkontrol.
• Contoh 1 : Koordinat GCP sesuai
Lapangan/menggunakan landasan peta, tetapi
Foto belum di rektifikasi.
• Contoh 2 : Foto telah direktifikasi tetapi tidak
menggunakan koordinat GCP.
• Ketelitian rendah
50. MOSAIK TIDAK TERKONTROL
• Mosaik dibuat dengan meletakkan gambar
berimpit dengan gambar pada foto berikutnya.
• Tidak ada kontrol medan.
• Foto yang digunakan foto tegak, belum
direktifikasi dan variasi skala masih terjadi.
• Lebih cepat dan mudah dalam pembuatannya.
• Ketelitian rendah.
52. MOSAIK INDEKS
• Mosaik Tidak Terkontrol
• Digunakan sebagai indeks nomor foto dan cakupan
wilayah yang dipotret.
• Disusun setelah pemotretan, tidak dilakukan
pemotongan cukup ditempelkan saja dengan
mempertemukan gambar dan semua nomor foto jelas
terlihat.
• Maksud pembuatan mosaik indeks setelah pemotretan
dimaksudkan untuk mengecek wilayah yang belum
terpotret dan segera direncakan dan dilakukan
pemotretan.
54. Mosaik Strip
• Merupakan susunan suatu seri foto
sepanjang satu jalur terbang.
• Cocok untuk proyek keteknikan yang
memanjang, seperti jalan, jalan rel kereta
api, jalur pipa, jalur transmisi dll.
• Mosaik strip dapat berupa mosaik
terkontrol, tak terkontrol atau semi
terkontrol.