2. Breakscore
Sinonim: breakline, break-mark
Lekukan garis lurus yang melintang pada
tablet yang ditujukan untuk memudahkan
pematahan untuk mendapatkan dosis yang
lebih rendah dibandingkan dosis secara
keseluruhan
3. Aturan Penerapan
FDA (2013):
• Tablet generik harus memiliki fitur yang sama
dengan produk originator
• Dosis hasil patahan tidak di bawah dosis
terapetik minimal yang disebutkan label
• Patahan harus aman untuk ditangani, tidak
timbulkan resiko paparan obat tidak diinginkan
4. Aturan Penerapan (Lanjutan)
• Tablet lepas terkendali yang dapat terpengaruh
jika dipatahkan tidak boleh diberi breakscore
• Patahan yang tidak langsung digunakan data
stabilitas 90 hari 25°±2°C/60%±5%RH
• Memenuhi syarat yang sama dengan tablet
utuhnya
5. Aturan Penerapan (Lanjutan)
FDA (2016):
• Konsisten dengan dosis yang
direkomendasikan:
• Produk obat dengan peningkatan dosis 10 mg
tidak boleh diberi breakscore yang menghasilkan
dosis 5 mg jika bukan termasuk dosis yang
direkomendasikan
• Kemampuan user harus diuji dengan populasi
sesuai pasien tujuan
6. Aturan Penerapan (Lanjutan)
• Tablet yang tidak boleh dipatahkan karena
alasan kinerja produk tidak boleh diberi
breakscore atau tanda yang mirip breakscore:
• Tablet lepas lambat/ lepas tunda
• Tablet rapuh
8. Rekomendasi Disain untuk
Mempermudah Pematahan
Diameter minimal 8 mm untuk mudah
dipegang, lebih baik jika minimal 10 mm, rasio
diameter/panjang minimal 2,0
Elongated lebih baik dari bentuk bulat
Kedalaman breakscore minimal 0,5 mm
Kekerasan tablet maksimal 100 N
(van Santen et al, 2002; 2010)
10. Rekomendasi Disain untuk
Homogenitas Antarpatahan
Breakscore cukup dalam
Tablet tidak terbelah menyamping
Peningkatan kekerasan pada titik tengah?
September 22, 201610
12. Ph. Eur. Monografi 0478
Ketepatan pembagian melalui breakscore harus
dievaluasi selama pengembangan produk, dalam
hal keseragaman massa antar-patahan
Prosedur: 30 tablet yang dipilih acak dipatahkan
dengan tangan, timbang, dan hitung massa rata-
ratanya
Kriteria penerimaan: tidak lebih dari 1 massa
individual di luar batas 85-115% massa rata-rata;
tidak ada di luar batas 75-125% massa rata-rata
(EDQM, 2010)
13. PF 35(6)
Akurasi pembagian
Kehilangan massa
Kemudahan pematahan
(Green et al, 2009)
15. Kehilangan Massa
Prosedur: 30 tablet yang
dipilih acak, dicatat
bobotnya dan dipatahkan
dengan tangan. Bobot
hasil patahan ditimbang.
Kriteria penerimaan:
kehilangan massa rata-
rata tidak lebih dari 3,0%
16. Kemudahan Pematahan
Prosedur: menggunakan panel yang terdiri dari 10
sukarelawan lansia sehat usia 65-75 tahun. Tiap
panelis diminta mencoba mematahkan satu tablet
dengan tangan dan memberi penilaian
kemudahan pematahan
Kriteria penerimaan: semua panelis mampu
mematahkan tablet. Jika tidak, lanjut dengan
masing-masing 2 tablet (total 30 tablet). Dari total
30 tablet, minimal 27 tablet harus mendapatkan
penilaian mudah dipatahkan
17. BPOM RI
Evaluasi tablet dengan breakscore sebagai
salah satu syarat reg produk obat
Prosedur: uji keseragaman kadar
(BPOM, 2011)
18. US-FDA
Tablet lepas segera:
• Keseragaman uni sediaan mengacu USP
<905>
• Kemudahan pematahan tablet di kedua ujung
batas kekerasan:
• 15 tablet: kehilangan massa < 3,0% antar-segmen
dibandingkan tablet utuhnya
• Patahan penuhi uji kerapuhan sesuai USP
<1216>
• Uji disolusi sesuai rilis produk jadi
(FDA, 2013)
19. US-FDA
Tablet lepas terkendali sistem matriks:
• Penuhi kriteria sesuai slide sebelumnya
• Uji disolusi patahan menggunakan tablet di
kedua ujung batas syarat kekerasan
• Profil disolusi patahan = tablet utuh
(FDA, 2013)
20. US-FDA
Tablet lepas terkendali sistem multi-unit:
• Penuhi kriteria sesuai slide sebelumnya
• Profil disolusi pelet tanpa kompresi = tablet utuh
= patahan menilai keutuhan pelet pasca-
kompresi
September 22, 2016
(FDA, 2013)
20
21. USP <705>
Uji pematahan tablet:
• Ambil 30 tablet secara acak
• Bobot tiap tablet ditimbang dan dicatat
• Dari data tiap tablet, tentukan bobot yang dapat
diperoleh dari tiap segmen setelah dipatahkan
• Patahkan tablet dengan tangan sesuai breakscore
• Bobot tiap patahan dibandingkan dengan bobot
teoritis buat persentase
• Patahan memenuhi syarat: ≥75% dan ≤125%
• Hasil uji memenuhi syarat: ≥ 28 dari 30 tablet penuhi
syarat bobot patahan
22. USP <705>
Uji disolusi (tablet lepas segera):
• Gunakan 12 patahan yang memenuhi syarat
dari uji pematahan
• Kondisi uji sesuai monografi
• Hasil uji memenuhi syarat: rata-rata 12 patahan
≥ Q dan tidak ada hasil < Q-15%
23. USP <705>
Uji disolusi (tablet lepas lambat – alternatif 1):
• Gunakan 12 patahan yang memenuhi syarat
dari uji pematahan
• Profil disolusi terbanding antara 12 patahan vs
12 tablet utuh dalam kondisi sesuai monografi
• Hasil uji memenuhi syarat: sesuai kriteria
kesamaan profil
24. USP <705>
Uji disolusi (tablet lepas lambat – alternatif 2):
• Gunakan 12 patahan yang memenuhi syarat
dari uji pematahan
• Kondisi uji sesuai monografi
• Hasil uji memenuhi syarat: persentase yang
dilepas dalam waktu tertentu sesuai kriteria L2
dalam USP <711>
25. USP <705>
Uji disintegrasi:
• Hanya digunakan sebagai pengganti uji disolusi
jika disebutkan dalam monografi
26. Referensi
BPOM (2011) Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat. Perka BPOM RI No.
HK.03.1.23.10.11.08481
Green G, Berg C, Polli JE, Barends DM (2009) Pharmacopeial Standards for the
Subdivision Characteristics of Scores Tablets. Pharmacopeial Forum 35(6):
1598-1612
EDQM (2010) Monograph 01/2008:0478 Tablets. Ph. Eur. 7.0 pp. 736-738
FDA (2013) Guidance for Industy: Tablet Scoring: Nomenclature, Labeling, and
Data for Evaluation.
http://www.fda.gov/downloads/drugs/guidancecomplianceregulatoryinformation/g
uidances/ucm269921.pdf
FDA (2016) Guidance for Industry: Safety Considerations for Product Design to
Minimize Medication Errors.
http://www.fda.gov/downloads/drugs/guidancecomplianceregulatoryinformation/g
uidances/ucm331810.pdf
USP Convention (2016) General Monograph <705> Quality Attributes of Tablets
Labeled as Having a Functional Score. USP 39: 539-540
van Riet-Nales DA, Doeve ME, Nicia AE, Teerenstra S, Notenboom K, Hekster YA,
van den Bernt BJF (2014) The accuracy, precision and sustainability of different
techniques for tablet subdivision: Breaking by hand and the use of tablet splitters
or a kitchen knife. Int. J. Pharm. 466: 44-51
van Santen E, Barends DM, Frijlink HW (2002) Breaking of scored tablets: a review.
Eur. J. Pharm. Biopharm. 53: 139-145