3. Sidang merupakan forum formal suatu
organisasi guna membahas masalah tertentu
dalam upaya menghasilkan keputusan, yang
akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan
dari persidangan ini akan mengikat seluruh
elemen organisasi selama belum diadakan
perubahan.
DEFINISI
5. Tempat/ ruang sidang
Waktu dan Acara sidang
Peserta Sidang
Perlengkapan sidang (Palu, Meja, dll)
Tata tertib Sidang (Tatib )
Presidium Sidang
6. • Pertama, mendapatkan kesepakatan bersama
tentang suatu permasalahan.
• Kedua, menentukan suatu keputusan berdasar
pada argumentasi yang paling rasional dan
dapat diterima.
• Ketiga, menghasilkan kesepakatan yang
dilegitimasi oleh mayoritas.
PERSIDANGAN BERFUNGSI UNTUK:
7. Untuk menentukan atau
memutuskan sesuatu,
seperti peraturan,
kebijakan, kepengurusan
dan lain sebagainya
GENDER EQUALITY IN WORKSPACE
TUJUAN SIDANG
8. Diikuti oleh semua peserta dan
bersifat pengambilan suatu
keputusan atau untuk penyampaian
pengarahan.
Terdiri dari sidang pleno
pembahasan tata tertib, sidang
pleno laporan pertanggungjawaban,
sidang pleno pemandangan umum
atas LPJ, sidang pleno pembahasan
dan penetapan hasil sidang komisi-
komisi, dan sidang pleno pemilihan
ketua ketua dan tim formatur.
Bisa dilaksanakan sesuai kebutuhan
dan kebijakan bersama.
Bisa dilaksanakan dengan agenda
pembahasan program kerja jangka
pendek dan jangka menengah atau
forum yang diadakan untuk seminar
atau diskusi
Diikuti oleh sebagian peserta Rapat
Anggota atau konferensi yang
dilaksanakan untuk membahas hal-
hal yang bersifat khusus.
Sidang-sidang komisi terdiri dari
sidang komisi program kerja, sidang
komisi keorganisasian, dan sidang
komisi rekomendasi.
GMACAM-MACAM PERSIDANGAN
9. TIPE PESERTA (DISKUSI, RAPAT, DAN
PERSIDANGAN)
a. tipe pemersatu
b. tipe perantara
c. tipe pendengar
d. tipe pemberi semangat
e. tipe inisiatif
f. tipe pemberi informasi
g. tipe penyerang
10. • Tipe-tipe peserta rapat/diskusi/sidang yang
ideal dan perlu dikembangkan adalah tipe
pemersatu, tipe perantara, tipe pemberi
semangat, tipe inisiatif dan tipe pemberi
informasi.
• Tipe penyerang dan pendengar sebaiknya
tidak dikembangkan.
• Yang terpenting, rapat dapat berjalan
dengan lancar, menghasilkan keputusan
yang baik, serta para peserta aktif dalam
mengikuti jalannya rapat.
TIPE PESERTA
11. PIMPINAN SIDANG
Pimpinan sidang terdiri dari:
Ketua : Mengatur jalannya persidangan.
Sekretaris : (a) Membantu pimpinan sidang
dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya; (b) Menggantikan ketua
sidang apabila dianggap perlu; (c) Mencatat
isi dan hasil persidangan.
Anggota : Membantu Ketua dan Sekretaris
dalam mengatur jalannya persidangan.
12. SYARAT-SYARAT PRESIDIUM SIDANG
• Mempunyai sifat leadership, bijaksana
dan bertanggung jawab
• Memiliki pengetahuan yang cukup
tentang persidangan
• Peka terhadap situasi dan cepat
mengambil inisiatif dalam situasi kritis
• Mampu mengontrol emosi sehingga tidak
terpengaruh kondisi persidangan
13. SIKAP PRESIDIUM SIDANG
• Simpatik, menarik, tegas
dan disiplin
• Sopan dan hormat dalam
kata dan perbuatan
• Adil, bijaksanan dan
menghargai pendapat
peserta
14. Peserta
?Peserta dalam proses
persidangan dibagi menjadi dua,
yaitu peserta penuh dan peserta
peninjau. Peserta penuh adalah
pengurus atau anggota penuh
dalam suatu organisasi,
sedangkan peserta peninjau
adalah orang-orang yang
diundang, atau pihak-pihak yang
bukan anggota penuh namun
hadir dalam persidangan.
GENDER EQUALITY IN WORKSPACE
ATURAN SIDANG
15. Hak Peserta Penuh
• Hak Berbicara, yaitu hak untuk bertanya,
mengeluarkan pendapat, mengajukan
usulan kepada pimpinan sidang.
• Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian
dalam pengambilan keputusan.
• Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan
pilihan dalam proses pemilihan.
• Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam
proses pemilihan.
Hak Peserta Peninjau
• Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau
hanyalah hak bicara
16. Kewajiban Peserta
• Menaati tertib persidangan
• Menjaga ketenangan
persidangan
• Berpartisipasi dalam mencari
penyelesaian permasalahan
yang dibicarakan serta ikut
serta menyumbang buah
fikiran yang positif dan
bermanfaat.
17. Ketentuan Ketukan Palu Sidang
• Satu Kali Ketukan adalah untuk mengesahkan
sebuah opsi atau point, mencabut pengesahan
sebuah opsi atau point yang dikarenakan
kesalahan teknis yang tidak disengaja dalam
pengambilan pengesahan;
• Dua kali Ketukan adalah untuk memending
jalannya persidangan, pergantian Pimpinan
sidang, mencabut pending persidangan;
• Tiga kali Ketukan adalah untuk membuka dan
menutup persidangan serta pembacaan
konsideran;
Ketukan Berkali-kali adalah untuk menenangkan
forum.
19. ISTILAH ISTILAH DALAM
PERSIDANGAN
WALK OUT
peserta sidang keluar arena persidangan dengan
alasan tidak setuju atas suatu keputusan
VOTING
pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak
21. ISTILAH ISTILAH DALAM
PERSIDANGAN
INTERUPSI
• Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan
berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang
• Interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan
• Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan
mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan
wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan
Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang
22. TATA TERTIB PERSIDANGAN
Tata tertib merupakan
suatu aturan yang dibuat
dan disepakati bersama
oleh peserta sidang dengan
memperhatikan aturan
umum organisasi serta nilai
nilai universal dalam
masyarakat
Aturan ini akan
menjadi pedoman
bagi peserta dan
pimpinan sidang
dalam melaksanakan
persidangan.
23. SANKSI
SANKSI
Peserta yang tidak memenuhi
persyaratan dan kewajiban yang
ditentukan dalam tata tertib
persidangan akan dikenakan sanksi
dengan mempertimbangkan saran
dan usulan peserta.
24. PENUTUP
Dalam mempelajari teknik dan mekanisme persidangan, tidaklah cukup kita
memahami sampai dalam ruangan ini saja, oleh karena itu dalam
memahami bentuk dan mekanisme persidangan yang dibutuhkan adalah
ketekunan dan kemauan kita dalam mempelajari semua ini.