2. James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa
organisasi adalah setiap bentuk kerja sama
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
• Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu rencana mengenai
usaha kerjasama yang mana setiap peserta
mempunyai peranan yang diakui untuk
dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau
tugas-tugas untuk dilaksanakan.
• Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa
organisasi adalah suatu kelompok orang-
orang yang sedang bekerja kearah tujuan
bersama dibawah satu kepemimpinan.
3. • Seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 105. Artinya dan
Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
• Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Organisasi profesi adalah
sekumpulan dari beberapa orang yang memiliki tujuan dan telah bergabung
dalam sebuah wadah organisasi tersebut. Di Indonesia sekumpulan dari
beberapa orang biasanya disebut ikatan, persatuan
4. • Organisasi Profesi Akuntan
• Organisasi Profesi Keguruan
• Organisasi Profesi Teknologi Informasi
5. • Asosiasi Dosen Pendidikan Agama
Islam Indonesia (ADPISI)
• Asosiasi Guru pendidikan Agama Islam
Indonesia (AGPAII)
• Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia
6. Adapun manfaat yg akan diperoleh dari organisasi profesi, menurut
Brecko 1989, minimal ada 4 manfaat yakni :
• Dapat lebih mengembangkan dan memajukan profesi.
• Dapat menertibkan dan memperluas bidang gerak profesi.
• Dapat menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi.
• Dapat memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk
berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan
profesi.
8. 1. Penajaman akan visi dan misi organisasi yang disertai dengan tafsirannya
agar mudah dipahami oleh bawahan.
2. Membangun organisasi menjadi mission-focused, vision-directed,
philosophy-driven, value-based organization.
3. Meningkatkan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan
anggota organisasi.
4. Meningkatkan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih
terbuka.
5. Peningkatan keterbukaan dalam berkomunikasi.
6. Peningkatan semangat kerja para anggota organisasi dan juga kemampuan
mengendalikan diri.
9. 1. Hanya ada satu organisasi untuk setiap profesi.
2. Ikatan utama para anggota adalah kebanggan dan
kehormatan.
3. Tujuan utama adalah menjaga martabat dan kehormatan
profesi.
4. Kedudukan dan hubungan antar anggota bersifat
persaudaraan.
5. Memiliki sifat kepemimpinan kolektif.
6. Mekanisme pengambilan keputusan atas dasar
kesepakatan.
10. 1. Mengajak manusia mengesakan Allah dan memberantas syirik, kekafiran dan
kemunafikan.
2. Memberantas kemungkaran terutama semua bentuk keyakinan dan perbuatan
syirik.
3. Tidak mau menggunakan hukum-hukum selain syari’at Islam sebagai tatanan
yang mengatur kehidupan umat manusia di dunia ini. Bila ternyata menolak
penerapan syari’at Islam sebagai hukum untuk mengatur tatanan kehidupan di
dunia ini, maka organisasi semacam ini jelas bukan organisasi Islam.
4. Melakukan kontrol terhadap para anggotanya, sehingga tidak sampai terjadi
pelanggaran-pelanggaran syari’at di dalam organisasinya dan memberikan
nasehat kepada semua anggotanya, pimpinan maupun anak buah.
5. Melakukan kontrol kepada penguasa secara tertutup bukan dengan cara
kekerasan atau kritik secara terbuka sehingga menimbulkan permusuhan
antara penguasa dengan rakyat.
6. Segenap usahanya ditujukan untuk membangun kejayaan dan persatuan umat
Islam, bukan untuk kejayaan golongan atau bangsanya sendiri atau
kepentingan nasional.
7. Menghindari kemesraan hubungan dengan golongan non muslim, kecuali bila
kepentingan kaum muslim nyata-nyata terancam
8. Membela kepentingan orang mukmin yang dizhalimi oleh orang-orang kafir.
9. Islam dinyatakan dengan jelas sebagai dasar organisasinya dan tujuannya
menegakkan syari’at Islam dalam tatanan kehidupan manusia di dunia ini.