Mayoritas ulama salaf dan Imam madzhab yang tiga (Abu Hanifah, Malik dan Ahmad bin Hanbal), berpendapat bahwa pahala bacaan al-Qur’an bisa sampai kepada mayit.
3. Mayoritas
ulama salaf
dan Imam
madzhab yang
tiga (Abu
Hanifah, Malik
dan Ahmad
bin Hanbal),
berpendapat
bahwa pahala
bacaan al-
Qur’an bisa
sampai kepada
mayit.
MAYORITAS ULAMA
4. Apabila pahala doa, sedekah, puasa,
haji dan memerdekakan budak, bisa
dihadiahkan dan sampai kepada
mayit, kenapa pahala bacaan al-
Qur’an tidak?
MAYORITAS ULAMA
7. Hadits-hadits dan kisah di atas, keskipun lemah, akan
tetapi substansi keseluruhannya menunjukkan bahwa
pengiriman hadiah pahala bacaan al-Qur’an kepada mayit
itu memiliki sumber. Di samping itu, kaum Muslimin di
setiap kota ters berkumpul dan membacakan al-Qur’an
bagi keluarga mereka yang meninggal tanpa ada ulama
yang menolaknya, sehingga hal tersebut menjadi ijma’
MAYORITAS ULAMA
8. Syaikh
Muhammad bin
Abdul Wahhab
an-Najdi, pendiri
Wahabi,
cenderung
berpendapat
sampainya
kiriman hadiah
pahala bacaan al-
Qur’an kepada
mayit dan
menganjurkan
membaca al-
Qur’an di
kuburan.
PENDIRI WAHABI
9. Sebagian kelompok sering
memanipulasi dan melakukan
distorsi terhadap pandangan Imam
al-Syafi’i, tentang tidak sampainya
hadiah pahala bacaan al-Qur’an
kepada mayit, lalu disimpulkan
bahwa:
Imam al-Syafi’i mengharamkan
membaca al-Qur’an di kuburan.
Tentu saja, kesimpulan ini salah.
IMAM AL-SYAFI’I
DAN MEMBACA AL-QUR’AN DI KUBURAN
10. Imam al-Syafi’i ditanya tentang
hukum membaca al-Qur’an di
kuburan: “Tidak apa-apa”.
IMAM AL-SYAFI’I
11. Ulama Syafi’iyah dan
selain mereka
menganjurkan membaca
al-Qur’an di kuburan,
kalau perlu dikhatamkan.
Imam Ahmad juga
membolehkan.
MADZHAB SYAFI’I DAN HANBALI
DAN MEMBACA AL-QUR’AN DI KUBURAN