SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
GAS DAN
TERMODINAMIKA
1.PENDAHULUAN
“
- Partikel gas dalam ruang berhubungan
dengan tekanan, volume dan suhu.
- Berapapun partikel gas dapat
diletakkan dalam suatu ruangan
dengan volume tertentu, begitupula
sebaliknya.
3
SIFAT SIFAT
GAS IDEAL
1. Gas ideal memiliki ukuran partikel yang
sangat kecil dibanding ruangannya
2. Gas ideal bergerak secara cepat dan
sembarang, menurut garis lurus
3. Gas ideal bergerak akibat tumbukan
antarpartikel atau tumbukan dengan
ruangannya yang lenting sempurna
4. Gas ideal memiliki gaya tarik menarik
antarpartikel yang lemah.
4
PERSAMAAN
GAS IDEAL
5
PERSAMAAN GAS
IDEAL
P = tekanan gas (N/m2 atau Pa)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol partikel (mol)
N = jumlah partikel (partikel)
R = tetapan gas ideal (8,314 J/molK atau
0,082 atmL/molK)
K = tetapan Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K)
T = suhgu mutlak gas (K)
Satuan tekanan yang
sering digunakan
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cmHG = 760 mmHG
=1,01 bar = 1,01 X 105 Pa
Hubungan tetapan mol, dan
jumlah persamaan gas ideal
6
P.V = n.R.T P.V = N.k.T
• NA atau L = bilangan
Avogadro (6,02×1023
partikel)
• m = massa benda
(gram)
• M atau mm = massa
molar (Ar atau Mr)
(gram/mol)
Proses Isotermik
“Keadaan dimana suhu selalu konstan, dan
berlaku hukum boyle yang menghubungkan
volume dengan tekanan gas.”
7
Proses Isokhorik
“Keadaan dimana volume selalu konstan, dan
berlaku hukum gay lussac yang
menghubungkan tekanan dengan suhu gas.”
8
Proses Isobarik
“Keadaan dimana tekanan selalu konstan, dan
berlaku hukum charles ( Boyle Gay-Lussac)
yang menghubungkan volume dengan suhu gas.”
9
ENERGI
KINETIK GAS
10
Energi Kinetik Gas
○ Energi kinetik gas (EK) adalah energi yang dimiliki gas
akibat bergerak
○ Energi kinetik rata-rata suatu partikel gas secara
umum dapat dirumuskan :
○ Teori ekuipartisi energi menjelaskan bahwa energi kinetik
rata-rata dipengaruhi derajat kebebasan partikel gas.
○ Derajat kebebasan adalah kebebasan partikel gas untuk
bergerak dalam ruang akibat gerak translasi (vibrasi) dan
gerak rotasi.
11
mo = massa tiap partikel (kg)
v̅ = kecepatan rata-rata (m/s2)
• Gas monoatomik
Gas monoatomik hanya
melakukan gerak translasi (vibrasi)
ke tiga sumbu, sehingga f=3.
12
Energi kinetik rata-rata menurut teori ekuipartisi energi :
• Gas diatomik
Gas diatomik melakukan gerak
translasi (vibrasi) ke tiga sumbu dan
gerak rotasi pada sumbu y dan z,
sehingga f=5
ϕ Kecepatan rata-rata atau efektif (Vrms) gas ideal dapat dirumuskan :
ϕ Energi dalam gas (U) adalah total energi kinetik seluruh partikel gas dalam suatu ruangan.
13
mo = massa tiap partikel (kg)
ρ = massa jenis gas (kg/m3)
U = energi dalam gas (J)
N = jumlah partikel (partikel)
• Derajat kebebasan gas pada energi dalam gas dipengaruhi oleh suhu juga.
1) Gas monoatomik memiliki f=3, tidak dipengaruhi suhu.
2) Gas diatomik dipengaruhi suhu :
a. Suhu rendah (0-300 K) memiliki f=3
b. Suhu sedang (300-500 K) memiliki f=5
c. Suhu tinggi (500-1000 K) memiliki f=7
• Tekanan dan suhu gas ideal berdasarkan energi kinetik rata-ratanya dapat dirumuskan :
14
HUKUM
TERMODINAMIKA I
15
Hukum
Termodinamika I
○ Hukum termodinamika I adalah hukum
kekekalan energi pada gas, berbunyi :
○ Persamaan hukum termodinamika I
16
“Kalor yang diterima gas digunakan untuk
mengubah energi dalam gas menjadi usaha.”
Q = energi kalor (J)
∆U = perubahan energi dalam (J)
W = usaha gas (J)
o Usaha (W) pada gas dapat dirumuskan :
o Usaha pada grafik hubungan P-V :
o Perubahan energi dalam (U) dapat dirumuskan :
17
o Makna nilai usaha dari perubahan
energi dalam :
1. +W berarti gas melakukan usaha,
volume bertambah (ekspansi)
2. –W berarti gas menerima usaha,
volume berkurang (kompresi)
3. +∆U berarti terbentuk energi
dalam, suhu naik
4. -∆U berarti energi dalam berubah
menjadi usaha, suhu turun
18
Proses-Proses Pada Gas :
1. Proses isobarik (P konstan)
Pada proses isobarik, berlaku:
Hukum termodinamika I
2. Proses isokhorik (V konstan)
Pada proses isokhorik, berlaku:
Hukum termodinamika I
19
3. Proses isotermik (T konstan)
Pada proses isotermik, berlaku:
Hukum termodinamika I
4. Proses adiabatik (Q = 0)
Pada proses adiabatik, berlaku:
Hukum termodinamika I
20
Tetapan Laplace adalah perbandingan
kapasitaskalor gas pada P konstan dengan
kapasitas kalor gas pada V konstan.
Tetapan Laplace pada gas monoatomik:
Tetapan Laplace pada gas diatomik:
Hubungan kapasitas kalor Cp dan Cv:
5. Siklus (isotermik)
Pada siklus gas, segala sesuatu tidak
bergantungproses, tetapi bergantung pada awal
dan akhir siklus.
Hukum termodinamika I
Cp = kalor jenis pada P konstan
(J/kgK)
Cv = kalor jenis pada V konstan
(J/kgK)
Y = tetapan Laplace (>1)
HUKUM
TERMODINAMIKA II
21
Hukum
Termodinamika II
○ Hukum termodinamika II dinyatakan oleh
Clausius dan Thomas-Kevin-Planck.
22
 Kalor tidak mengalir spontan dari dingin
ke panas, kecuali ada usaha dari luar
 Tidak ada mesin yang dapat mengibah
kalor menjadi usaha secara utuh dan
reversibel
 Tidak ada mesin yang bekerja hanya
dengan mengambil energi dari reservoir
panas kemudian membuangnya kembali
untuk menghasilkan mesin abadi.
Mesin kalor/panas adalah mesin yang mengubah kalor dari suatu sumber kalor (reservoir panas)
menjadi usaha dan sebagian lainnya dibuang ke lingkungan (reservoir dingin).
23
R. PANAS Q1 MESIN PANAS Q2 R. DINGIN
W
Hukum termodinamika II Efisiensi mesin panas
ƞ = efisiensi mesin panas
(<100%)
W = usaha (J)
Q2 = kalor yang diterima
dari reservoir panas (J)
• Mesin panas Carnot adalah mesin panas
yang efisiensinya mendekati 100% atau
mesin ideal.
• Siklus Carnot :
Hukum termodinamika II
Efisiensi mesin panas
24
Q1 dan Q2 = kalor input dan
output (J)
T1 dan T2 = suhu tinggi dan
rendah (K)
Mesin dingin/pendingin (refrigerator) adalah mesin yang menggunakan usaha untuk membuang
kalor dari lingkungan dalam (reservoir dingin) ke lingkungan luar (reservoir panas).
25
R. PANAS MESIN PANAS R. DINGINQ1 Q2
W
Hukum termodinamika II Koefisien performansi mesin dingin
Kp = koefisien
performansi (>1)
Q2 = kalor yang
dipindahkan dari reservoir
dingin (J)
W = usaha (J)
• Mesin dingin Carnot adalah mesin yang
bekerja berkebalikan dengan mesin panas
Carnot, yang koefisien performansinya besar.
Hukum termodinamika II
Koefisien performansi mesin dingin
26
Q1 dan Q2 = kalor input dan
output (J)
T1 dan T2 = suhu tinggi dan
rendah (K)
Thanks!
Any questions?
27

More Related Content

What's hot

Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaEdi B Mulyana
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaAlpiYanti
 
Kinematika rotasi
Kinematika rotasiKinematika rotasi
Kinematika rotasijajakustija
 
Fluida Statis dan dinamis
Fluida Statis dan dinamisFluida Statis dan dinamis
Fluida Statis dan dinamisHamdan Ibrahim
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial TermodinamikaMutiara Cess
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumFauzan Ghifari
 
Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Annisa Wakhidathus
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntirdedeknurhuda
 
Fluida Statis & Fluida Dinamis
Fluida Statis & Fluida DinamisFluida Statis & Fluida Dinamis
Fluida Statis & Fluida DinamisKarina Natasha
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 

What's hot (20)

Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
Kinematika rotasi
Kinematika rotasiKinematika rotasi
Kinematika rotasi
 
Fluida Statis dan dinamis
Fluida Statis dan dinamisFluida Statis dan dinamis
Fluida Statis dan dinamis
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial Termodinamika
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
 
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
 
Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi
 
ROTASI. Fisika Teknik 1
ROTASI. Fisika Teknik 1ROTASI. Fisika Teknik 1
ROTASI. Fisika Teknik 1
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
 
Fluida Statis & Fluida Dinamis
Fluida Statis & Fluida DinamisFluida Statis & Fluida Dinamis
Fluida Statis & Fluida Dinamis
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMAFluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMA
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Termodinamika
Termodinamika  Termodinamika
Termodinamika
 
Dinamika rotasi
Dinamika rotasiDinamika rotasi
Dinamika rotasi
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
fluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMAfluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMA
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 

Similar to TERMODINAMIKA

Similar to TERMODINAMIKA (20)

termodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docxtermodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docx
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdftermodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamika
 
Temodinamika dan Gas
Temodinamika dan GasTemodinamika dan Gas
Temodinamika dan Gas
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
2284419
22844192284419
2284419
 
Thermodinamika Kimia
Thermodinamika KimiaThermodinamika Kimia
Thermodinamika Kimia
 
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamikaHukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Teori Kinetika Gas
Teori Kinetika GasTeori Kinetika Gas
Teori Kinetika Gas
 
Fisika industri 12
Fisika industri 12Fisika industri 12
Fisika industri 12
 
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)
 
Termodinamika
Termodinamika Termodinamika
Termodinamika
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 

TERMODINAMIKA

  • 3. “ - Partikel gas dalam ruang berhubungan dengan tekanan, volume dan suhu. - Berapapun partikel gas dapat diletakkan dalam suatu ruangan dengan volume tertentu, begitupula sebaliknya. 3
  • 4. SIFAT SIFAT GAS IDEAL 1. Gas ideal memiliki ukuran partikel yang sangat kecil dibanding ruangannya 2. Gas ideal bergerak secara cepat dan sembarang, menurut garis lurus 3. Gas ideal bergerak akibat tumbukan antarpartikel atau tumbukan dengan ruangannya yang lenting sempurna 4. Gas ideal memiliki gaya tarik menarik antarpartikel yang lemah. 4
  • 6. PERSAMAAN GAS IDEAL P = tekanan gas (N/m2 atau Pa) V = volume gas (m3) n = jumlah mol partikel (mol) N = jumlah partikel (partikel) R = tetapan gas ideal (8,314 J/molK atau 0,082 atmL/molK) K = tetapan Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K) T = suhgu mutlak gas (K) Satuan tekanan yang sering digunakan 1 bar = 105 Pa 1 atm = 76 cmHG = 760 mmHG =1,01 bar = 1,01 X 105 Pa Hubungan tetapan mol, dan jumlah persamaan gas ideal 6 P.V = n.R.T P.V = N.k.T • NA atau L = bilangan Avogadro (6,02×1023 partikel) • m = massa benda (gram) • M atau mm = massa molar (Ar atau Mr) (gram/mol)
  • 7. Proses Isotermik “Keadaan dimana suhu selalu konstan, dan berlaku hukum boyle yang menghubungkan volume dengan tekanan gas.” 7
  • 8. Proses Isokhorik “Keadaan dimana volume selalu konstan, dan berlaku hukum gay lussac yang menghubungkan tekanan dengan suhu gas.” 8
  • 9. Proses Isobarik “Keadaan dimana tekanan selalu konstan, dan berlaku hukum charles ( Boyle Gay-Lussac) yang menghubungkan volume dengan suhu gas.” 9
  • 11. Energi Kinetik Gas ○ Energi kinetik gas (EK) adalah energi yang dimiliki gas akibat bergerak ○ Energi kinetik rata-rata suatu partikel gas secara umum dapat dirumuskan : ○ Teori ekuipartisi energi menjelaskan bahwa energi kinetik rata-rata dipengaruhi derajat kebebasan partikel gas. ○ Derajat kebebasan adalah kebebasan partikel gas untuk bergerak dalam ruang akibat gerak translasi (vibrasi) dan gerak rotasi. 11 mo = massa tiap partikel (kg) v̅ = kecepatan rata-rata (m/s2)
  • 12. • Gas monoatomik Gas monoatomik hanya melakukan gerak translasi (vibrasi) ke tiga sumbu, sehingga f=3. 12 Energi kinetik rata-rata menurut teori ekuipartisi energi : • Gas diatomik Gas diatomik melakukan gerak translasi (vibrasi) ke tiga sumbu dan gerak rotasi pada sumbu y dan z, sehingga f=5
  • 13. ϕ Kecepatan rata-rata atau efektif (Vrms) gas ideal dapat dirumuskan : ϕ Energi dalam gas (U) adalah total energi kinetik seluruh partikel gas dalam suatu ruangan. 13 mo = massa tiap partikel (kg) ρ = massa jenis gas (kg/m3) U = energi dalam gas (J) N = jumlah partikel (partikel)
  • 14. • Derajat kebebasan gas pada energi dalam gas dipengaruhi oleh suhu juga. 1) Gas monoatomik memiliki f=3, tidak dipengaruhi suhu. 2) Gas diatomik dipengaruhi suhu : a. Suhu rendah (0-300 K) memiliki f=3 b. Suhu sedang (300-500 K) memiliki f=5 c. Suhu tinggi (500-1000 K) memiliki f=7 • Tekanan dan suhu gas ideal berdasarkan energi kinetik rata-ratanya dapat dirumuskan : 14
  • 16. Hukum Termodinamika I ○ Hukum termodinamika I adalah hukum kekekalan energi pada gas, berbunyi : ○ Persamaan hukum termodinamika I 16 “Kalor yang diterima gas digunakan untuk mengubah energi dalam gas menjadi usaha.” Q = energi kalor (J) ∆U = perubahan energi dalam (J) W = usaha gas (J)
  • 17. o Usaha (W) pada gas dapat dirumuskan : o Usaha pada grafik hubungan P-V : o Perubahan energi dalam (U) dapat dirumuskan : 17 o Makna nilai usaha dari perubahan energi dalam : 1. +W berarti gas melakukan usaha, volume bertambah (ekspansi) 2. –W berarti gas menerima usaha, volume berkurang (kompresi) 3. +∆U berarti terbentuk energi dalam, suhu naik 4. -∆U berarti energi dalam berubah menjadi usaha, suhu turun
  • 18. 18 Proses-Proses Pada Gas : 1. Proses isobarik (P konstan) Pada proses isobarik, berlaku: Hukum termodinamika I 2. Proses isokhorik (V konstan) Pada proses isokhorik, berlaku: Hukum termodinamika I
  • 19. 19 3. Proses isotermik (T konstan) Pada proses isotermik, berlaku: Hukum termodinamika I 4. Proses adiabatik (Q = 0) Pada proses adiabatik, berlaku: Hukum termodinamika I
  • 20. 20 Tetapan Laplace adalah perbandingan kapasitaskalor gas pada P konstan dengan kapasitas kalor gas pada V konstan. Tetapan Laplace pada gas monoatomik: Tetapan Laplace pada gas diatomik: Hubungan kapasitas kalor Cp dan Cv: 5. Siklus (isotermik) Pada siklus gas, segala sesuatu tidak bergantungproses, tetapi bergantung pada awal dan akhir siklus. Hukum termodinamika I Cp = kalor jenis pada P konstan (J/kgK) Cv = kalor jenis pada V konstan (J/kgK) Y = tetapan Laplace (>1)
  • 22. Hukum Termodinamika II ○ Hukum termodinamika II dinyatakan oleh Clausius dan Thomas-Kevin-Planck. 22  Kalor tidak mengalir spontan dari dingin ke panas, kecuali ada usaha dari luar  Tidak ada mesin yang dapat mengibah kalor menjadi usaha secara utuh dan reversibel  Tidak ada mesin yang bekerja hanya dengan mengambil energi dari reservoir panas kemudian membuangnya kembali untuk menghasilkan mesin abadi.
  • 23. Mesin kalor/panas adalah mesin yang mengubah kalor dari suatu sumber kalor (reservoir panas) menjadi usaha dan sebagian lainnya dibuang ke lingkungan (reservoir dingin). 23 R. PANAS Q1 MESIN PANAS Q2 R. DINGIN W Hukum termodinamika II Efisiensi mesin panas ƞ = efisiensi mesin panas (<100%) W = usaha (J) Q2 = kalor yang diterima dari reservoir panas (J)
  • 24. • Mesin panas Carnot adalah mesin panas yang efisiensinya mendekati 100% atau mesin ideal. • Siklus Carnot : Hukum termodinamika II Efisiensi mesin panas 24 Q1 dan Q2 = kalor input dan output (J) T1 dan T2 = suhu tinggi dan rendah (K)
  • 25. Mesin dingin/pendingin (refrigerator) adalah mesin yang menggunakan usaha untuk membuang kalor dari lingkungan dalam (reservoir dingin) ke lingkungan luar (reservoir panas). 25 R. PANAS MESIN PANAS R. DINGINQ1 Q2 W Hukum termodinamika II Koefisien performansi mesin dingin Kp = koefisien performansi (>1) Q2 = kalor yang dipindahkan dari reservoir dingin (J) W = usaha (J)
  • 26. • Mesin dingin Carnot adalah mesin yang bekerja berkebalikan dengan mesin panas Carnot, yang koefisien performansinya besar. Hukum termodinamika II Koefisien performansi mesin dingin 26 Q1 dan Q2 = kalor input dan output (J) T1 dan T2 = suhu tinggi dan rendah (K)