SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
DINAMIKA ROTASIDINAMIKA ROTASI
Efek Dari Gaya Dan TorsiEfek Dari Gaya Dan Torsi
Terhadap Gerak BendaTerhadap Gerak Benda
TorsiTorsi
 DEFINISIDEFINISI
Torsi merupakan hasil kali besarnya gayaTorsi merupakan hasil kali besarnya gaya
dengan panjangnya lengan.dengan panjangnya lengan.
 Torsi berarah positif apabila gayaTorsi berarah positif apabila gaya
menghasilkan rotasi yang berlawananmenghasilkan rotasi yang berlawanan
dengan arah jarum jam.dengan arah jarum jam.
 Satuan SI dari Torsi: newton.m (N.m)Satuan SI dari Torsi: newton.m (N.m)
F=τ
Hukum Ii Newton UntukHukum Ii Newton Untuk
RotasiRotasi
 Hukum kedua Newton untuk rotasiHukum kedua Newton untuk rotasi
sebuah benda tegar melalui sumbusebuah benda tegar melalui sumbu
yang tetap adalah:yang tetap adalah:
ατ I=netto
 Dengan I merupakan momen inersiaDengan I merupakan momen inersia
dari sistem partikel yang didefinisikandari sistem partikel yang didefinisikan
sebagai berikut:sebagai berikut:
∑=
i
iirmI 2
Contoh Menghitung MomenContoh Menghitung Momen
InersiaInersia
Hitung momen inersiaHitung momen inersia
dari empat titik massadari empat titik massa
((mm) yang terletak pada) yang terletak pada
sudut-sudut suatusudut-sudut suatu
bujursangkar yangbujursangkar yang
masing-masing sisinyamasing-masing sisinya
mempunyai panjangmempunyai panjang LL..
mm
mm
L
SolusiSolusi
 Kuadrat jarak dari masing-masing titikKuadrat jarak dari masing-masing titik
massa terhadap sumbu putar adalah:massa terhadap sumbu putar adalah:
 SehinggaSehingga
22
2
22
2 LL
r =




=
2
4
2222
I
22222
1
2 L
m
L
m
L
m
L
m
L
mrm
N
i
ii =+++== ∑
=
2
2mLI =
Pengaruh sumbu putarPengaruh sumbu putar
terhadap momen inersiaterhadap momen inersia
 Untuk benda yang mempunyai bentukUntuk benda yang mempunyai bentuk
yang sama, momen inersia I sangatyang sama, momen inersia I sangat
bergantung kepada sumbu putarnya.bergantung kepada sumbu putarnya.
I = 2mL2
I = mL2
L
mm
mm
I = 2mL2
Teorema Sumbu SejajarTeorema Sumbu Sejajar
 Andaikan momen inersia dari suatu bendaAndaikan momen inersia dari suatu benda
bermassabermassa MM pada suatu sumbu putar yangpada suatu sumbu putar yang
melewati pusat massa diketahui adalahmelewati pusat massa diketahui adalah IICMCM
 Momen inersia pada suatu sumbu paralelMomen inersia pada suatu sumbu paralel
dari sumbu putar pusat massa dan berjarakdari sumbu putar pusat massa dan berjarak
sejauhsejauh DD adalah:adalah:
IIPARALELPARALEL = I= ICMCM + MD+ MD22
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
 Suatu benda tegar dikatakan setimbangSuatu benda tegar dikatakan setimbang
apabila memiliki percepatan translasi samaapabila memiliki percepatan translasi sama
dengan nol dan percepatan sudut samadengan nol dan percepatan sudut sama
dengan nol.dengan nol.
 Dalam keadaan setimbang, seluruh resultanDalam keadaan setimbang, seluruh resultan
gaya yang bekerja harus sama dengan nol,gaya yang bekerja harus sama dengan nol,
dan resultan torsi yang bekerja juga harusdan resultan torsi yang bekerja juga harus
sama dengan nol:sama dengan nol:
ΣΣFFxx = 0= 0 dandan ΣΣFFyy = 0= 0
ΣΣττ = 0= 0
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Strategi Untuk Menerapkan KondisiStrategi Untuk Menerapkan Kondisi
KesetimbanganBenda TegarKesetimbanganBenda Tegar
1.1. Pilih benda dimana persamaan kesetim-Pilih benda dimana persamaan kesetim-
bangan akan dipergunakan.bangan akan dipergunakan.
2.2. Gambarkan diagram benda bebas yangGambarkan diagram benda bebas yang
menunjukkan seluruh gaya eksternal yangmenunjukkan seluruh gaya eksternal yang
bekerja pada benda.bekerja pada benda.
3.3. Pilihlah sumbuPilihlah sumbu xx dandan yy yang akanyang akan
memudahkan kita dalam menyelesaikanmemudahkan kita dalam menyelesaikan
permasalahan.permasalahan.
4.4. Terapkan persamaan yang menunjukkanTerapkan persamaan yang menunjukkan
kesetimbangan gaya:kesetimbangan gaya: ΣΣFFxx = 0 and= 0 and ΣΣFFyy = 0= 0
5.5. Pilihlah sumbu rotasi yang tepat. Iden-Pilihlah sumbu rotasi yang tepat. Iden-
tifikasi titik dimana tiap gaya eksternaltifikasi titik dimana tiap gaya eksternal
yang bekerja pada benda dan hitunglahyang bekerja pada benda dan hitunglah
torsi yang dikerjakan oleh gaya tersebuttorsi yang dikerjakan oleh gaya tersebut
terhadap sumbu rotasi tadi.terhadap sumbu rotasi tadi.
ΣΣττ = 0.= 0.
 Carilah apa yang belum diketahui dariCarilah apa yang belum diketahui dari
persoalannyapersoalannya
Strategi Untuk Menerapkan KondisiStrategi Untuk Menerapkan Kondisi
KesetimbanganBenda TegarKesetimbanganBenda Tegar
Contoh: Pemadam KebakaranContoh: Pemadam Kebakaran
 Pada gambar tampak seorang pemadamPada gambar tampak seorang pemadam
kebakaran sedang berdiri di atas sebuahkebakaran sedang berdiri di atas sebuah
tangga yang panjangnya 8 m dan beratnyatangga yang panjangnya 8 m dan beratnya
WWLL = 355 N yang menyandar pada sebuah= 355 N yang menyandar pada sebuah
dinding licin. Orang tersebut memiliki beratdinding licin. Orang tersebut memiliki berat
WWFF = 875 N, berdiri pada jarak 6,3 m dari= 875 N, berdiri pada jarak 6,3 m dari
ujung bawah tangga. Jika pusat massaujung bawah tangga. Jika pusat massa
tangga tepat berada di tengah, carilah gayatangga tepat berada di tengah, carilah gaya
pada dinding dan tanah yang disebabkanpada dinding dan tanah yang disebabkan
oleh tangga.oleh tangga.
Contoh: Pemadam KebakaranContoh: Pemadam Kebakaran
SolusiSolusi
 GayaGaya PP adalah gaya yang diberikan olehadalah gaya yang diberikan oleh
ujung atas tangga kepada dinding.ujung atas tangga kepada dinding.
 GayaGaya GGxx dandan GGyy merupakan gaya yang bekerjamerupakan gaya yang bekerja
pada ujung bawah tangga.pada ujung bawah tangga.
 Dengan menetapkan persamaan kesetimba-Dengan menetapkan persamaan kesetimba-
ngan benda tegar diperoleh:ngan benda tegar diperoleh:
 Perhitungan torsi untuk sistem diatas adalahPerhitungan torsi untuk sistem diatas adalah
sebagai berikut:sebagai berikut:
SolusiSolusi
 Dari persamaan tadi, diperoleh hasil:Dari persamaan tadi, diperoleh hasil:
SolusiSolusi
Kerja RotasiKerja Rotasi
 DEFINISIDEFINISI
Kerja rotasi WKerja rotasi WRR dilakukan oleh torsi konstandilakukan oleh torsi konstan
ττ yang berputar dengan sudutyang berputar dengan sudut θθ..
 θθ harus dalam radianharus dalam radian
 Satuan SI untuk kerja rotasi adalah joule (J)Satuan SI untuk kerja rotasi adalah joule (J)
τθ=RW
Energi Kinetik RotasiEnergi Kinetik Rotasi
 DEFINISIDEFINISI
Energi kinetik rotasi dari suatu benda tegarEnergi kinetik rotasi dari suatu benda tegar
yang berotasi dengan kecepatan sudutyang berotasi dengan kecepatan sudut ωω didi
seputar sumbu tetap dan memiliki momenseputar sumbu tetap dan memiliki momen
inersiainersia II adalah:adalah:
 ωω harus dalam rad/sharus dalam rad/s
2
2
1
ωIEKR =
Hukum Kekekalan Energi MekanikHukum Kekekalan Energi Mekanik
Total Dengan Gerak RotasiTotal Dengan Gerak Rotasi
Hukum Kekekalan Energi MekanikHukum Kekekalan Energi Mekanik
Total Dengan Gerak RotasiTotal Dengan Gerak Rotasi
Contoh : Silinder Yang BergerakContoh : Silinder Yang Bergerak
Sebuah silinder kosong (massa =
mh, jari-jari = rh) dan silinder pejal
(massa = ms, jari-jari rs)
menggelinding dari keadaan diam
di puncak sebuah bidang miring.
Kedua silinder berada di ketinggian
yang sama h0. Abaikan energi yang
hilang selama gerak
menggelinding. Tentukan silinder
yang mana yang memiliki
kecepatan translasi terbesar ketika
mencapai dasar dari bidang miring.
SolusiSolusi
• Hanya gaya gravitasi yang merupakan gaya
konservatif yang bekerja pada silinder. Sehingga
energi mekanik total konservatif selama gerak
menggelinding turun ke bawah.
• Total energi mekanik Ef
di bawah (hf
= 0) sama
dengan total energi mekanik E0
di atas
• Sehingga:
0
2
02
12
02
12
2
12
2
1 mghImvmghImv fff ++=++ ωω
0
2
2
12
2
1 mghImv ff =+ ω
 Karena silinder menggelinding tanpa slip dan
gerak silinder dapat ditinjau dengan gerak pusat
massa, maka:
• Sehingga diperoleh:
SolusiSolusi
r
vf
f =ω
( )2
0
/
2
rIm
mgh
vf
+
=
 Untuk silinder kosong,
 Untuk silinder pejal,
SolusiSolusi
2
; hhh rmImm == 0ghvf =⇒
2
2
1; sss rmImm ==
3
4 0gh
vf =⇒
Momentum SudutMomentum Sudut
 DEFINISIDEFINISI
Momentum sudut dari sebuah benda yangMomentum sudut dari sebuah benda yang
berotasi tehadap sumbu tetap adalah hasilberotasi tehadap sumbu tetap adalah hasil
kali dari momen inersia benda dengankali dari momen inersia benda dengan
kecepatan sudut terhadap sumbu rotasikecepatan sudut terhadap sumbu rotasi
tersebut.tersebut.
 Satuan SI untuk momentum sudutSatuan SI untuk momentum sudut
kg.mkg.m22
/s/s
Momentum SudutMomentum Sudut
ωIL =
Hukum Kekekalan Momentum SudutHukum Kekekalan Momentum Sudut
 Momentum sudut dari suatu sistemMomentum sudut dari suatu sistem
dikatakan kekal apabila resultan torsi luardikatakan kekal apabila resultan torsi luar
yang bekerja pada sistem adalah nol.yang bekerja pada sistem adalah nol.
Applet untuk Dinamika RotasiApplet untuk Dinamika Rotasi

More Related Content

What's hot

Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensijajakustija
 
Gaya dan hukum newton
Gaya dan hukum newtonGaya dan hukum newton
Gaya dan hukum newtonjajakustija
 
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANAPPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANALouis W
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
Rumus gerak parabola
Rumus gerak parabolaRumus gerak parabola
Rumus gerak parabolaAde Hidayat
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaHusain Anker
 
Momentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukanMomentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukanFKIP UHO
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Devi Adi Nufriana
 
Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonissyifa tunnisa
 
tumbukan lenting sempurna
tumbukan lenting sempurnatumbukan lenting sempurna
tumbukan lenting sempurnaipputdyana9
 
gaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugalgaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugalEndang Manik
 

What's hot (20)

Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Gaya dan hukum newton
Gaya dan hukum newtonGaya dan hukum newton
Gaya dan hukum newton
 
Kinematika Fisika
Kinematika FisikaKinematika Fisika
Kinematika Fisika
 
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANAPPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
 
Dinamika Gerak
Dinamika GerakDinamika Gerak
Dinamika Gerak
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Rumus gerak parabola
Rumus gerak parabolaRumus gerak parabola
Rumus gerak parabola
 
Ekspansi multipole
Ekspansi multipoleEkspansi multipole
Ekspansi multipole
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Rotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
Rotasi Benda Tegar - Fisika DasarRotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
Rotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
 
Torsi
TorsiTorsi
Torsi
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
Momentum Sudut
Momentum SudutMomentum Sudut
Momentum Sudut
 
Momentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukanMomentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukan
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel '
 
Ppt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonisPpt hyperlink gerak harmonis
Ppt hyperlink gerak harmonis
 
sistem banyak partikel
sistem banyak partikelsistem banyak partikel
sistem banyak partikel
 
tumbukan lenting sempurna
tumbukan lenting sempurnatumbukan lenting sempurna
tumbukan lenting sempurna
 
gaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugalgaya sentripetal dan sentripugal
gaya sentripetal dan sentripugal
 

Similar to Dinamika rotasi

Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptPpt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptxoylyn
 
dinamika
dinamikadinamika
dinamikawa-gp
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
Bab ii gaya dan hukum newton
Bab ii  gaya dan hukum newtonBab ii  gaya dan hukum newton
Bab ii gaya dan hukum newtonDedi Wahyudin
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaayikputri1
 
09dinamikarotasi-140816231618-phpapp01-dikonversi.pptx
09dinamikarotasi-140816231618-phpapp01-dikonversi.pptx09dinamikarotasi-140816231618-phpapp01-dikonversi.pptx
09dinamikarotasi-140816231618-phpapp01-dikonversi.pptxSyamsulHuda82
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton1000 guru
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL-
 
momen inersia.ppt
momen inersia.pptmomen inersia.ppt
momen inersia.pptHusna631763
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaauliarika
 

Similar to Dinamika rotasi (20)

Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptPpt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
 
3dinamika
3dinamika3dinamika
3dinamika
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
dinamika
dinamikadinamika
dinamika
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
Bab ii gaya dan hukum newton
Bab ii  gaya dan hukum newtonBab ii  gaya dan hukum newton
Bab ii gaya dan hukum newton
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
 
Osilasi sistem
Osilasi sistemOsilasi sistem
Osilasi sistem
 
09dinamikarotasi-140816231618-phpapp01-dikonversi.pptx
09dinamikarotasi-140816231618-phpapp01-dikonversi.pptx09dinamikarotasi-140816231618-phpapp01-dikonversi.pptx
09dinamikarotasi-140816231618-phpapp01-dikonversi.pptx
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
momen inersia.ppt
momen inersia.pptmomen inersia.ppt
momen inersia.ppt
 
Osilasi.pdf
Osilasi.pdfOsilasi.pdf
Osilasi.pdf
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
Hukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- DinamikaHukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- Dinamika
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamika
 

More from jajakustija

Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik jajakustija
 
AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2jajakustija
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrikjajakustija
 
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1jajakustija
 

More from jajakustija (11)

IGBT
IGBTIGBT
IGBT
 
Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik
 
Chapter design
Chapter designChapter design
Chapter design
 
Hukum Gauss
Hukum Gauss Hukum Gauss
Hukum Gauss
 
AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
Automatic Volatage Regulator (AVR) Pertemuan 1
 

Recently uploaded

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 

Recently uploaded (6)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 

Dinamika rotasi

  • 2. Efek Dari Gaya Dan TorsiEfek Dari Gaya Dan Torsi Terhadap Gerak BendaTerhadap Gerak Benda
  • 3. TorsiTorsi  DEFINISIDEFINISI Torsi merupakan hasil kali besarnya gayaTorsi merupakan hasil kali besarnya gaya dengan panjangnya lengan.dengan panjangnya lengan.  Torsi berarah positif apabila gayaTorsi berarah positif apabila gaya menghasilkan rotasi yang berlawananmenghasilkan rotasi yang berlawanan dengan arah jarum jam.dengan arah jarum jam.  Satuan SI dari Torsi: newton.m (N.m)Satuan SI dari Torsi: newton.m (N.m) F=τ
  • 4. Hukum Ii Newton UntukHukum Ii Newton Untuk RotasiRotasi  Hukum kedua Newton untuk rotasiHukum kedua Newton untuk rotasi sebuah benda tegar melalui sumbusebuah benda tegar melalui sumbu yang tetap adalah:yang tetap adalah: ατ I=netto  Dengan I merupakan momen inersiaDengan I merupakan momen inersia dari sistem partikel yang didefinisikandari sistem partikel yang didefinisikan sebagai berikut:sebagai berikut: ∑= i iirmI 2
  • 5. Contoh Menghitung MomenContoh Menghitung Momen InersiaInersia Hitung momen inersiaHitung momen inersia dari empat titik massadari empat titik massa ((mm) yang terletak pada) yang terletak pada sudut-sudut suatusudut-sudut suatu bujursangkar yangbujursangkar yang masing-masing sisinyamasing-masing sisinya mempunyai panjangmempunyai panjang LL.. mm mm L
  • 6. SolusiSolusi  Kuadrat jarak dari masing-masing titikKuadrat jarak dari masing-masing titik massa terhadap sumbu putar adalah:massa terhadap sumbu putar adalah:  SehinggaSehingga 22 2 22 2 LL r =     = 2 4 2222 I 22222 1 2 L m L m L m L m L mrm N i ii =+++== ∑ = 2 2mLI =
  • 7. Pengaruh sumbu putarPengaruh sumbu putar terhadap momen inersiaterhadap momen inersia  Untuk benda yang mempunyai bentukUntuk benda yang mempunyai bentuk yang sama, momen inersia I sangatyang sama, momen inersia I sangat bergantung kepada sumbu putarnya.bergantung kepada sumbu putarnya. I = 2mL2 I = mL2 L mm mm I = 2mL2
  • 8. Teorema Sumbu SejajarTeorema Sumbu Sejajar  Andaikan momen inersia dari suatu bendaAndaikan momen inersia dari suatu benda bermassabermassa MM pada suatu sumbu putar yangpada suatu sumbu putar yang melewati pusat massa diketahui adalahmelewati pusat massa diketahui adalah IICMCM  Momen inersia pada suatu sumbu paralelMomen inersia pada suatu sumbu paralel dari sumbu putar pusat massa dan berjarakdari sumbu putar pusat massa dan berjarak sejauhsejauh DD adalah:adalah: IIPARALELPARALEL = I= ICMCM + MD+ MD22
  • 10.  Suatu benda tegar dikatakan setimbangSuatu benda tegar dikatakan setimbang apabila memiliki percepatan translasi samaapabila memiliki percepatan translasi sama dengan nol dan percepatan sudut samadengan nol dan percepatan sudut sama dengan nol.dengan nol.  Dalam keadaan setimbang, seluruh resultanDalam keadaan setimbang, seluruh resultan gaya yang bekerja harus sama dengan nol,gaya yang bekerja harus sama dengan nol, dan resultan torsi yang bekerja juga harusdan resultan torsi yang bekerja juga harus sama dengan nol:sama dengan nol: ΣΣFFxx = 0= 0 dandan ΣΣFFyy = 0= 0 ΣΣττ = 0= 0 Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
  • 11. Strategi Untuk Menerapkan KondisiStrategi Untuk Menerapkan Kondisi KesetimbanganBenda TegarKesetimbanganBenda Tegar 1.1. Pilih benda dimana persamaan kesetim-Pilih benda dimana persamaan kesetim- bangan akan dipergunakan.bangan akan dipergunakan. 2.2. Gambarkan diagram benda bebas yangGambarkan diagram benda bebas yang menunjukkan seluruh gaya eksternal yangmenunjukkan seluruh gaya eksternal yang bekerja pada benda.bekerja pada benda. 3.3. Pilihlah sumbuPilihlah sumbu xx dandan yy yang akanyang akan memudahkan kita dalam menyelesaikanmemudahkan kita dalam menyelesaikan permasalahan.permasalahan.
  • 12. 4.4. Terapkan persamaan yang menunjukkanTerapkan persamaan yang menunjukkan kesetimbangan gaya:kesetimbangan gaya: ΣΣFFxx = 0 and= 0 and ΣΣFFyy = 0= 0 5.5. Pilihlah sumbu rotasi yang tepat. Iden-Pilihlah sumbu rotasi yang tepat. Iden- tifikasi titik dimana tiap gaya eksternaltifikasi titik dimana tiap gaya eksternal yang bekerja pada benda dan hitunglahyang bekerja pada benda dan hitunglah torsi yang dikerjakan oleh gaya tersebuttorsi yang dikerjakan oleh gaya tersebut terhadap sumbu rotasi tadi.terhadap sumbu rotasi tadi. ΣΣττ = 0.= 0.  Carilah apa yang belum diketahui dariCarilah apa yang belum diketahui dari persoalannyapersoalannya Strategi Untuk Menerapkan KondisiStrategi Untuk Menerapkan Kondisi KesetimbanganBenda TegarKesetimbanganBenda Tegar
  • 13. Contoh: Pemadam KebakaranContoh: Pemadam Kebakaran  Pada gambar tampak seorang pemadamPada gambar tampak seorang pemadam kebakaran sedang berdiri di atas sebuahkebakaran sedang berdiri di atas sebuah tangga yang panjangnya 8 m dan beratnyatangga yang panjangnya 8 m dan beratnya WWLL = 355 N yang menyandar pada sebuah= 355 N yang menyandar pada sebuah dinding licin. Orang tersebut memiliki beratdinding licin. Orang tersebut memiliki berat WWFF = 875 N, berdiri pada jarak 6,3 m dari= 875 N, berdiri pada jarak 6,3 m dari ujung bawah tangga. Jika pusat massaujung bawah tangga. Jika pusat massa tangga tepat berada di tengah, carilah gayatangga tepat berada di tengah, carilah gaya pada dinding dan tanah yang disebabkanpada dinding dan tanah yang disebabkan oleh tangga.oleh tangga.
  • 14. Contoh: Pemadam KebakaranContoh: Pemadam Kebakaran
  • 15. SolusiSolusi  GayaGaya PP adalah gaya yang diberikan olehadalah gaya yang diberikan oleh ujung atas tangga kepada dinding.ujung atas tangga kepada dinding.  GayaGaya GGxx dandan GGyy merupakan gaya yang bekerjamerupakan gaya yang bekerja pada ujung bawah tangga.pada ujung bawah tangga.  Dengan menetapkan persamaan kesetimba-Dengan menetapkan persamaan kesetimba- ngan benda tegar diperoleh:ngan benda tegar diperoleh:
  • 16.  Perhitungan torsi untuk sistem diatas adalahPerhitungan torsi untuk sistem diatas adalah sebagai berikut:sebagai berikut: SolusiSolusi
  • 17.  Dari persamaan tadi, diperoleh hasil:Dari persamaan tadi, diperoleh hasil: SolusiSolusi
  • 18. Kerja RotasiKerja Rotasi  DEFINISIDEFINISI Kerja rotasi WKerja rotasi WRR dilakukan oleh torsi konstandilakukan oleh torsi konstan ττ yang berputar dengan sudutyang berputar dengan sudut θθ..  θθ harus dalam radianharus dalam radian  Satuan SI untuk kerja rotasi adalah joule (J)Satuan SI untuk kerja rotasi adalah joule (J) τθ=RW
  • 19. Energi Kinetik RotasiEnergi Kinetik Rotasi  DEFINISIDEFINISI Energi kinetik rotasi dari suatu benda tegarEnergi kinetik rotasi dari suatu benda tegar yang berotasi dengan kecepatan sudutyang berotasi dengan kecepatan sudut ωω didi seputar sumbu tetap dan memiliki momenseputar sumbu tetap dan memiliki momen inersiainersia II adalah:adalah:  ωω harus dalam rad/sharus dalam rad/s 2 2 1 ωIEKR =
  • 20. Hukum Kekekalan Energi MekanikHukum Kekekalan Energi Mekanik Total Dengan Gerak RotasiTotal Dengan Gerak Rotasi
  • 21. Hukum Kekekalan Energi MekanikHukum Kekekalan Energi Mekanik Total Dengan Gerak RotasiTotal Dengan Gerak Rotasi
  • 22. Contoh : Silinder Yang BergerakContoh : Silinder Yang Bergerak Sebuah silinder kosong (massa = mh, jari-jari = rh) dan silinder pejal (massa = ms, jari-jari rs) menggelinding dari keadaan diam di puncak sebuah bidang miring. Kedua silinder berada di ketinggian yang sama h0. Abaikan energi yang hilang selama gerak menggelinding. Tentukan silinder yang mana yang memiliki kecepatan translasi terbesar ketika mencapai dasar dari bidang miring.
  • 23. SolusiSolusi • Hanya gaya gravitasi yang merupakan gaya konservatif yang bekerja pada silinder. Sehingga energi mekanik total konservatif selama gerak menggelinding turun ke bawah. • Total energi mekanik Ef di bawah (hf = 0) sama dengan total energi mekanik E0 di atas • Sehingga: 0 2 02 12 02 12 2 12 2 1 mghImvmghImv fff ++=++ ωω 0 2 2 12 2 1 mghImv ff =+ ω
  • 24.  Karena silinder menggelinding tanpa slip dan gerak silinder dapat ditinjau dengan gerak pusat massa, maka: • Sehingga diperoleh: SolusiSolusi r vf f =ω ( )2 0 / 2 rIm mgh vf + =
  • 25.  Untuk silinder kosong,  Untuk silinder pejal, SolusiSolusi 2 ; hhh rmImm == 0ghvf =⇒ 2 2 1; sss rmImm == 3 4 0gh vf =⇒
  • 27.  DEFINISIDEFINISI Momentum sudut dari sebuah benda yangMomentum sudut dari sebuah benda yang berotasi tehadap sumbu tetap adalah hasilberotasi tehadap sumbu tetap adalah hasil kali dari momen inersia benda dengankali dari momen inersia benda dengan kecepatan sudut terhadap sumbu rotasikecepatan sudut terhadap sumbu rotasi tersebut.tersebut.  Satuan SI untuk momentum sudutSatuan SI untuk momentum sudut kg.mkg.m22 /s/s Momentum SudutMomentum Sudut ωIL =
  • 28. Hukum Kekekalan Momentum SudutHukum Kekekalan Momentum Sudut  Momentum sudut dari suatu sistemMomentum sudut dari suatu sistem dikatakan kekal apabila resultan torsi luardikatakan kekal apabila resultan torsi luar yang bekerja pada sistem adalah nol.yang bekerja pada sistem adalah nol.
  • 29. Applet untuk Dinamika RotasiApplet untuk Dinamika Rotasi