SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
HUKUM TERMODINAMIKA 1 
& 
KAPASITAS KALOR
NAMA KELOMPOK 
 BAYU FEBRIYANTO S. (06) 
 KRISNA ADJIE L. (16) 
 KURNIA TRI AULIA D. (18) 
 MUHAMMAD AFNAN M. (21) 
 RIZQI FAUZIYAH (27) 
 TEGAR HARSAPUTRA (30) 
KELAS XI IPA 4
Penerapan Hukum I Termodinamika 
Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum 
Kekekalan Energi untuk sebuah sistem yang sedang 
melakukan pertukaran energi dengan lingkungan dan 
memberikan hubungan antara kalor, energi, dan kerja 
(usaha). Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa 
untuk setiap proses, apabila kalor ditambahkan ke 
dalam sistem dan sistem melakukan usaha, maka akan 
terjadi perubahan energi. Jadi, dapat dikatakan bahwa 
Hukum I Termodinamika menyatakan adanya konsep 
kekekalan energi.
Energi dalam sistem merupakan jumlah total semua 
energi molekul pada sistem. Apabila usaha 
dilakukan pada sistem atau sistem memperoleh 
kalor dari lingkungan, maka energi dalam pada 
sistem akan naik. Sebaliknya, energi dalam akan 
berkurang apabila sistem melakukan usaha pada 
lingkungan atau sistem memberi kalor pada 
lingkungan. Dengan demikian, perubahan energi 
dalam pada sistem yang tertutup merupakan selisih 
kalor yang diterima dengan usaha yang dilakukan 
oleh sistem. Secara matematis, Hukum Pertama 
Termodinamika dituliskan sebagai berikut.
Q = ΔU + W …….. (9–9) 
dengan: 
Q = Kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sistem, 
ΔU = U2 — U1 = perubahan energi dalam sistem, dan 
W = Usaha yang dilakukan sistem. 
Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) 
tersebut adalah sebagai berikut. 
• Jika sistem melakukan kerja maka nilai W berharga positif. 
• Jika sistem menerima kerja maka nilai W berharga negatif 
• Jika sistem melepas kalor maka nilai Q berharga negatif 
• Jika sistem menerima kalor maka nilai Q berharga positif
a. Proses Isotermal 
Anda telah memahami bahwa proses isotermal merupakan 
suatu proses yang terjadi dalam sistem pada suhu tetap. 
Besar usaha yang dilakukan sistem proses isotermal ini 
adalah W = nRT In (V2/V1). Oleh karena ΔT = 0, menurut 
Teori Kinetik Gas, energi dalam sistem juga tidak berubah 
(ΔU = 0) karena perubahan energi dalam bergantung pada 
perubahan suhu. Ingatlah kembali persamaan energi dalam 
gas monoatomik yang dinyatakan dalam persamaan 
ΔU=(3/2)nRΔT. Dengan demikian, persamaan Hukum 
Pertama Termodinamika untuk proses isotermal ini dapat 
dituliskan sebagai berikut. Q = ΔU + W = 0 + W 
Q = W = nR T ln (V2/V1) …. (9-10)
b. Proses Isokhorik 
Dalam proses isokhorik perubahan yang dialami 
oleh sistem berada dalam keadaan volume tetap. 
Anda telah memahami bahwa besar usaha pada 
proses isokhorik dituliskan W = pΔV = 0. Dengan 
demikian, persamaan Hukum Pertama 
Termodinamika untuk proses ini dituliskan sebagai. 
Q = ΔU + W = ΔU + 0 
Q = ΔU = U2 — U1 (9-11)
Dari Persamaan (9-11) Anda dapat menyatakan bahwa 
kalor yang diberikan pada sistem hanya digunakan untuk 
mengubah energi dalam sistem tersebut. Jika persamaan 
energi dalam untuk gas ideal monoatomik disubstitusikan 
ke dalam Persamaan (9-11), didapatkan perumusan Hukum 
Pertama Termodinamika pada proses isokhorik sebagai 
berikut. 
Q = ΔU =(3/2)nR ΔT …(9-12) 
atau 
Q = U2 — U1 =(3/2)nR (T2 —T1) …. (9-13)
c. Proses Isobarik 
Jika gas mengalami proses isobarik, perubahan yang terjadi 
pada gas berada dalam keadaan tekanan tetap. Usaha yang 
dilakukan gas dalam proses ini memenuhi persamaan W = P 
ΔV = p(V2 – V1). Dengan demikian, persamaan Hukum 
Pertama Termodinamika untuk proses isobarik dapat 
dituliskan sebagai berikut. 
Q = ΔU + W 
Q = ΔU + p(V2 – V1) … (9-14) 
Untuk gas ideal monoatomik, Persamaan (9-14) dapat 
dituliskan sebagai 
Q =(3/2)nR (T2 — T1) + p (V2 – V1) … (9-15)
d. Proses adiabatik 
Dalam pembahasan mengenai proses adiabatik, Anda telah 
mengetahui bahwa dalam proses ini tidak ada kalor yang 
keluar atau masuk ke dalam sistem sehingga Q = 0. 
Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses 
adiabatik ini dapat dituliskan menjadi. 
Q = ΔU + W 
0 = ΔU + W 
atau 
W = — ΔU = —(U2— U1) … (9-16)
Berdasarkan Persamaan (9-16) tersebut, Anda dapat 
menyimpulkan bahwa usaha yang dilakukan oleh sistem 
akan mengakibatkan terjadinya perubahan energi dalam 
sistem di mana energi dalam tersebut dapat bertambah 
atau berkurang dari keadaan awalnya. Persamaan Hukum 
Pertama Termodinamika untuk gas ideal monoatomik pada 
proses adiabatik ini dituliskan sebagai. 
W = — ΔU = —(3/2)nR (T2 – T1)
Contoh soal Penerapan Hukum I Termodinamika 
1. Sebuah sistem terdiri atas 4 kg air pada suhu 73 °C, 30 kJ usaha dilakukan pada sistem 
dengan cara mengaduk, dan 10 kkal panas dibuang. 
(a) Berapakah perubahan tenaga internal sistem? 
(b) Berapa temperatur akhir sistem? 
Penyelesaian : 
Diketahui : 
m = 4 kg, T1 = 73° C = 273 + 73 = 346 K 
Jawab : 
Usaha yang dilakukan W = -30 kJ, kalor yang keluar Q = -10 kkal =10 x 4,18 kJ = 41,8 kJ. 
Tenaga internal sistem adalah : 
ΔU = Q – W = -41,8 kJ + 30 kJ = -11,8 kJ 
masih ingat tentang kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu sistem bukan? 
Q = mcΔT 
Karena Q bernilai negatif maka suhu menjadi turun. 
ΔT = 11,8 kJ/((4,18kJ/kg°C)(1,5)) = 1,88° 
Jadi, suhu akhir sistem adalah 73 – 1,88 = 71,12 °C
2. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, 
menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah 
perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 
joule) 
Penyelesaian: 
Diketahui: Q = 4.000 kalori = 16.720 J 
W = 8.000 J 
Ditanya: ΔU = … ? 
Jawab: 
ΔU = ΔQ – W = (16.720 – 8.000) J = 8.720 J
3. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC pada 
tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan: 
a. perubahan energi dalam, 
b. usaha yang dilakukan gas, dan 
c. kalor yang diperlukan! 
Penyelesaian: 
Diketahui: n = 4 mol = 0,004 mol 
T1 = 0 oC = 0 + 273 = 273 K 
T2 = 100 oC = 100 + 273 = 373 K 
R = 8,314 J/mol.K 
Ditanya : a. ΔU = … ? 
b. W = … ? 
c. Q = … ? 
Jawab: 
a. ΔU = .(3/2)n R (T2-T1) = (3/2)(0,004 8,314(373 273)) = 4,988 J 
b. W = P (V2 – V1) = nR(T2 –T1) = 0,004 x 8,314 x (373 – 273) = 3,326 J 
c. Q = ΔU + W = (4,988 + 3,326) J = 8,314 J
4. Suatu sistem gas monoatomik pada suhu 27º C memiliki tekanan sebesar 1,5 × 105 
Pa dan bervolume 15 liter. Sistem menyerap kalor dari lingkungan secara isobarik 
sehingga suhunya naik menjadi 127º C. Tentukan volume gas sekarang, usaha luar 
yang dilakukan gas, penambahan energi dalam gas, dan besarnya kalor yang diserap 
gas! 
Penyelesaian: 
Diketahui : T1 = 27 + 273 = 300 K 
P1 = 1,5 × 105 N/m2 
V1 = 15 liter = 15 × 10-3 m3 
T2 = 127 + 273= 400 K 
Ditanyakan: a. V2 = …? 
b. W = …? 
c. Δ U= …? 
d. Q = …? 
Jawab: 
a. V1/T1 = V2/T2 
V2 = (T2/T1)V1 
V2 = (400/300)(1,5×10-3) = 20×10-3 m3 
b. W = P.ΔV = (1,5 × 105) × (20 × 10-3) – (15 × 10-3) = (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 7,5 × 10² J 
c. U = (P2V2 – P1V1) = (3/2) P(V2 – V1)= (3/2) × (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 11,25 × 102 J 
d. Q = W + U = (7,5 × 102) + (11,25 × 102) = 18,75 × 102 J
Definisi kapasitas kalor 
C = atau Q = C ΔT 
Ada tiga besaran yang umum digunakan untuk 
menghitung kalor yang diterima atau dilepaskan 
oleh suatu gas: kalor jenis, kapasitas kalor dan 
kapasitas kalor molar. Ketiga besaran ini saling 
berhubungan, sehingga jika rumus salah satu rumus 
besaran diketahui, maka rumus kedua besaran 
lainnya dapat diperoleh.
Kapasitas kalor suatu zat (C) adalah banyaknya kalor (Q) yang 
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 kelvin. 
C = Q/ΔT atau Q = C.ΔT 
Satuan SI untuk kapasitas kalor adalah J/K atau J.K-1. 
Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap, Cp, didefinisikan 
sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat 1 
kelvin pada tekanan tetap. 
Kapasitas kalor pada tekanan tetap: Cp = Qp/ΔT atau Qp = 
Cp.ΔT 
Kapasitas kalor gas pada volum tetap, CV, didefinisikan 
sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat 1 
kelvin pada volum tetap. 
Kapasitas kalor pada volum tetap: CV = QV/ΔT atau QV = CV.ΔT 
Hubungan Cp dan Cv adalah sebagai berikut: 
Cp – Cv = nR 
Dengan n adalah banyak zat dalam mol dan R adalah tetapan 
umum gas.
Nilai kapasitas kalor dan tetapan laplace 
Untuk gas monoatomik : Cv = 3/2 nR 
Cp = 5/2 nR 
Untuk gas diatomik : Cv = 5/2 nR 
Cp = 7/2 nR 
Tetapan Laplace (notasi γ) didefinisikan sebagai nilai 
perbandingan antara kapasitas kalor pada tekanan 
tetap dengan kapasitas kalor pada volum tetap: 
γ = Cp/Cv 
Perhatikan, Cp > Cv maka pastilah γ > 1. 
- Untuk gas monoatomik: Cp = 5/2 nR dan Cv = 3/2 nR, sehingga 
γ = 5/2 nR : 3/2 nR = 5/3 = 
- Untuk gas diatomik: Cp = 7/2 nR dan Cv = 5/2 nR, sehingga: 
γ = 7/2 nR : 5/2 nR = 7/5 = 1,4
Kapasitas kalor molar 
Selain besaran kapasitas kalor yang digunakan di 
fisika, dalam kimia lebih sering digunakan besaran 
kapasitas kalor molar. Kapasitas kalor molar (notasi 
Cm) adalah kapasitas kalor per mol. 
Kapasitas kalor molar: Cm = C/n atau C = n.Cm 
Dengan demikian dapat kita tulis: 
Kalor pada tekanan tetap Qp = Cp . ΔT dan Qp = n . 
Cp,m . ΔT 
Kalor pada volum tetap Qv = Cv . ΔT dan Qv = n . 
Cv,m . ΔT
• Aip Saripudin, dkk. Praktis Belajar Fisika SMA 
XI IPA. Jakarta: BSE 2009 
• Bambang Haryadi. Fisika SMA XI IPA. Jakarta: 
BSE 2009 
• Dwi Satya Palupi, dkk. Fisika untuk SMA/MA 
Kelas XI. Jakarta: BSE 2009 
• Sarwono, dkk. Fisika 2 Kelas XI. Jakarta: BSE 
2009

More Related Content

What's hot

Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaAnpriyan
 
Soal termo
Soal termoSoal termo
Soal termoipan1992
 
Hukum i termodinamika untuk proses isobarik
Hukum i termodinamika untuk proses isobarikHukum i termodinamika untuk proses isobarik
Hukum i termodinamika untuk proses isobarikAinia D'forezth
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanrohmatul ifani
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamikaHukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamikaayu larissa
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaContoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaRenny Aniwarna
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKAlichor ch
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamikaYudhi Priady
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Soal termodinamika dan
Soal termodinamika danSoal termodinamika dan
Soal termodinamika danVictor Maruli
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaFadhly M S
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2rossanty
 

What's hot (19)

Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamika
 
Soal termo
Soal termoSoal termo
Soal termo
 
Hukum i termodinamika untuk proses isobarik
Hukum i termodinamika untuk proses isobarikHukum i termodinamika untuk proses isobarik
Hukum i termodinamika untuk proses isobarik
 
Soal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsanSoal termodinamika serta pembahsan
Soal termodinamika serta pembahsan
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamikaHukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
 
Termodinamika
Termodinamika Termodinamika
Termodinamika
 
6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika6. hk.pertama termodinamika
6. hk.pertama termodinamika
 
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan TermodinamikaContoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
Contoh Soal dan Pembahasan Termodinamika
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamika
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Soal termodinamika dan
Soal termodinamika danSoal termodinamika dan
Soal termodinamika dan
 
03 a termo2
03 a termo203 a termo2
03 a termo2
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- Thermodinamika
 
Termodinamika
Termodinamika  Termodinamika
Termodinamika
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
 

Similar to HUKUM TERMODINAMIKA

Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2rossanty
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)auliarika
 
termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppttermodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
termodinamikasli sman 1 termodinamika.pptHernandaNajmudin
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasNuRul Emi
 
termodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docxtermodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docxAriWibowo528853
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Fitri Andayani
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Fitri Andayani
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Fitri Andayani
 
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi KimiaBab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi KimiaJajang Sulaeman
 
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdftermodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdfssuserc3ae65
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKASiti Avirda
 
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Annie Fitriia
 
week-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.pptweek-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.pptAlumSimbolon1
 
Hukum i termodinamikaku
Hukum i termodinamikakuHukum i termodinamikaku
Hukum i termodinamikakuFisikadi4bhe
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaIsrail Ibrahim
 

Similar to HUKUM TERMODINAMIKA (20)

Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)
 
termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppttermodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
termodinamikasli sman 1 termodinamika.ppt
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
 
termodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docxtermodinamika dan tkg.docx
termodinamika dan tkg.docx
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi KimiaBab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
Bab 6 Hubungan Energi dalam Reaksi Kimia
 
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdftermodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
Thermodinamika Kimia
Thermodinamika KimiaThermodinamika Kimia
Thermodinamika Kimia
 
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
 
week-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.pptweek-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Hukum i termodinamikaku
Hukum i termodinamikakuHukum i termodinamikaku
Hukum i termodinamikaku
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Ii.gas ideal
Ii.gas idealIi.gas ideal
Ii.gas ideal
 
Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamika
 

HUKUM TERMODINAMIKA

  • 1.
  • 2. HUKUM TERMODINAMIKA 1 & KAPASITAS KALOR
  • 3. NAMA KELOMPOK  BAYU FEBRIYANTO S. (06)  KRISNA ADJIE L. (16)  KURNIA TRI AULIA D. (18)  MUHAMMAD AFNAN M. (21)  RIZQI FAUZIYAH (27)  TEGAR HARSAPUTRA (30) KELAS XI IPA 4
  • 4. Penerapan Hukum I Termodinamika Hukum I Termodinamika berkaitan dengan Hukum Kekekalan Energi untuk sebuah sistem yang sedang melakukan pertukaran energi dengan lingkungan dan memberikan hubungan antara kalor, energi, dan kerja (usaha). Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap proses, apabila kalor ditambahkan ke dalam sistem dan sistem melakukan usaha, maka akan terjadi perubahan energi. Jadi, dapat dikatakan bahwa Hukum I Termodinamika menyatakan adanya konsep kekekalan energi.
  • 5. Energi dalam sistem merupakan jumlah total semua energi molekul pada sistem. Apabila usaha dilakukan pada sistem atau sistem memperoleh kalor dari lingkungan, maka energi dalam pada sistem akan naik. Sebaliknya, energi dalam akan berkurang apabila sistem melakukan usaha pada lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan. Dengan demikian, perubahan energi dalam pada sistem yang tertutup merupakan selisih kalor yang diterima dengan usaha yang dilakukan oleh sistem. Secara matematis, Hukum Pertama Termodinamika dituliskan sebagai berikut.
  • 6. Q = ΔU + W …….. (9–9) dengan: Q = Kalor yang diterima atau dilepaskan oleh sistem, ΔU = U2 — U1 = perubahan energi dalam sistem, dan W = Usaha yang dilakukan sistem. Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut. • Jika sistem melakukan kerja maka nilai W berharga positif. • Jika sistem menerima kerja maka nilai W berharga negatif • Jika sistem melepas kalor maka nilai Q berharga negatif • Jika sistem menerima kalor maka nilai Q berharga positif
  • 7. a. Proses Isotermal Anda telah memahami bahwa proses isotermal merupakan suatu proses yang terjadi dalam sistem pada suhu tetap. Besar usaha yang dilakukan sistem proses isotermal ini adalah W = nRT In (V2/V1). Oleh karena ΔT = 0, menurut Teori Kinetik Gas, energi dalam sistem juga tidak berubah (ΔU = 0) karena perubahan energi dalam bergantung pada perubahan suhu. Ingatlah kembali persamaan energi dalam gas monoatomik yang dinyatakan dalam persamaan ΔU=(3/2)nRΔT. Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isotermal ini dapat dituliskan sebagai berikut. Q = ΔU + W = 0 + W Q = W = nR T ln (V2/V1) …. (9-10)
  • 8. b. Proses Isokhorik Dalam proses isokhorik perubahan yang dialami oleh sistem berada dalam keadaan volume tetap. Anda telah memahami bahwa besar usaha pada proses isokhorik dituliskan W = pΔV = 0. Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses ini dituliskan sebagai. Q = ΔU + W = ΔU + 0 Q = ΔU = U2 — U1 (9-11)
  • 9. Dari Persamaan (9-11) Anda dapat menyatakan bahwa kalor yang diberikan pada sistem hanya digunakan untuk mengubah energi dalam sistem tersebut. Jika persamaan energi dalam untuk gas ideal monoatomik disubstitusikan ke dalam Persamaan (9-11), didapatkan perumusan Hukum Pertama Termodinamika pada proses isokhorik sebagai berikut. Q = ΔU =(3/2)nR ΔT …(9-12) atau Q = U2 — U1 =(3/2)nR (T2 —T1) …. (9-13)
  • 10. c. Proses Isobarik Jika gas mengalami proses isobarik, perubahan yang terjadi pada gas berada dalam keadaan tekanan tetap. Usaha yang dilakukan gas dalam proses ini memenuhi persamaan W = P ΔV = p(V2 – V1). Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isobarik dapat dituliskan sebagai berikut. Q = ΔU + W Q = ΔU + p(V2 – V1) … (9-14) Untuk gas ideal monoatomik, Persamaan (9-14) dapat dituliskan sebagai Q =(3/2)nR (T2 — T1) + p (V2 – V1) … (9-15)
  • 11. d. Proses adiabatik Dalam pembahasan mengenai proses adiabatik, Anda telah mengetahui bahwa dalam proses ini tidak ada kalor yang keluar atau masuk ke dalam sistem sehingga Q = 0. Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses adiabatik ini dapat dituliskan menjadi. Q = ΔU + W 0 = ΔU + W atau W = — ΔU = —(U2— U1) … (9-16)
  • 12. Berdasarkan Persamaan (9-16) tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa usaha yang dilakukan oleh sistem akan mengakibatkan terjadinya perubahan energi dalam sistem di mana energi dalam tersebut dapat bertambah atau berkurang dari keadaan awalnya. Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk gas ideal monoatomik pada proses adiabatik ini dituliskan sebagai. W = — ΔU = —(3/2)nR (T2 – T1)
  • 13. Contoh soal Penerapan Hukum I Termodinamika 1. Sebuah sistem terdiri atas 4 kg air pada suhu 73 °C, 30 kJ usaha dilakukan pada sistem dengan cara mengaduk, dan 10 kkal panas dibuang. (a) Berapakah perubahan tenaga internal sistem? (b) Berapa temperatur akhir sistem? Penyelesaian : Diketahui : m = 4 kg, T1 = 73° C = 273 + 73 = 346 K Jawab : Usaha yang dilakukan W = -30 kJ, kalor yang keluar Q = -10 kkal =10 x 4,18 kJ = 41,8 kJ. Tenaga internal sistem adalah : ΔU = Q – W = -41,8 kJ + 30 kJ = -11,8 kJ masih ingat tentang kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu sistem bukan? Q = mcΔT Karena Q bernilai negatif maka suhu menjadi turun. ΔT = 11,8 kJ/((4,18kJ/kg°C)(1,5)) = 1,88° Jadi, suhu akhir sistem adalah 73 – 1,88 = 71,12 °C
  • 14. 2. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule) Penyelesaian: Diketahui: Q = 4.000 kalori = 16.720 J W = 8.000 J Ditanya: ΔU = … ? Jawab: ΔU = ΔQ – W = (16.720 – 8.000) J = 8.720 J
  • 15. 3. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC pada tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan: a. perubahan energi dalam, b. usaha yang dilakukan gas, dan c. kalor yang diperlukan! Penyelesaian: Diketahui: n = 4 mol = 0,004 mol T1 = 0 oC = 0 + 273 = 273 K T2 = 100 oC = 100 + 273 = 373 K R = 8,314 J/mol.K Ditanya : a. ΔU = … ? b. W = … ? c. Q = … ? Jawab: a. ΔU = .(3/2)n R (T2-T1) = (3/2)(0,004 8,314(373 273)) = 4,988 J b. W = P (V2 – V1) = nR(T2 –T1) = 0,004 x 8,314 x (373 – 273) = 3,326 J c. Q = ΔU + W = (4,988 + 3,326) J = 8,314 J
  • 16. 4. Suatu sistem gas monoatomik pada suhu 27º C memiliki tekanan sebesar 1,5 × 105 Pa dan bervolume 15 liter. Sistem menyerap kalor dari lingkungan secara isobarik sehingga suhunya naik menjadi 127º C. Tentukan volume gas sekarang, usaha luar yang dilakukan gas, penambahan energi dalam gas, dan besarnya kalor yang diserap gas! Penyelesaian: Diketahui : T1 = 27 + 273 = 300 K P1 = 1,5 × 105 N/m2 V1 = 15 liter = 15 × 10-3 m3 T2 = 127 + 273= 400 K Ditanyakan: a. V2 = …? b. W = …? c. Δ U= …? d. Q = …? Jawab: a. V1/T1 = V2/T2 V2 = (T2/T1)V1 V2 = (400/300)(1,5×10-3) = 20×10-3 m3 b. W = P.ΔV = (1,5 × 105) × (20 × 10-3) – (15 × 10-3) = (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 7,5 × 10² J c. U = (P2V2 – P1V1) = (3/2) P(V2 – V1)= (3/2) × (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 11,25 × 102 J d. Q = W + U = (7,5 × 102) + (11,25 × 102) = 18,75 × 102 J
  • 17. Definisi kapasitas kalor C = atau Q = C ΔT Ada tiga besaran yang umum digunakan untuk menghitung kalor yang diterima atau dilepaskan oleh suatu gas: kalor jenis, kapasitas kalor dan kapasitas kalor molar. Ketiga besaran ini saling berhubungan, sehingga jika rumus salah satu rumus besaran diketahui, maka rumus kedua besaran lainnya dapat diperoleh.
  • 18. Kapasitas kalor suatu zat (C) adalah banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 kelvin. C = Q/ΔT atau Q = C.ΔT Satuan SI untuk kapasitas kalor adalah J/K atau J.K-1. Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap, Cp, didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat 1 kelvin pada tekanan tetap. Kapasitas kalor pada tekanan tetap: Cp = Qp/ΔT atau Qp = Cp.ΔT Kapasitas kalor gas pada volum tetap, CV, didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat 1 kelvin pada volum tetap. Kapasitas kalor pada volum tetap: CV = QV/ΔT atau QV = CV.ΔT Hubungan Cp dan Cv adalah sebagai berikut: Cp – Cv = nR Dengan n adalah banyak zat dalam mol dan R adalah tetapan umum gas.
  • 19. Nilai kapasitas kalor dan tetapan laplace Untuk gas monoatomik : Cv = 3/2 nR Cp = 5/2 nR Untuk gas diatomik : Cv = 5/2 nR Cp = 7/2 nR Tetapan Laplace (notasi γ) didefinisikan sebagai nilai perbandingan antara kapasitas kalor pada tekanan tetap dengan kapasitas kalor pada volum tetap: γ = Cp/Cv Perhatikan, Cp > Cv maka pastilah γ > 1. - Untuk gas monoatomik: Cp = 5/2 nR dan Cv = 3/2 nR, sehingga γ = 5/2 nR : 3/2 nR = 5/3 = - Untuk gas diatomik: Cp = 7/2 nR dan Cv = 5/2 nR, sehingga: γ = 7/2 nR : 5/2 nR = 7/5 = 1,4
  • 20. Kapasitas kalor molar Selain besaran kapasitas kalor yang digunakan di fisika, dalam kimia lebih sering digunakan besaran kapasitas kalor molar. Kapasitas kalor molar (notasi Cm) adalah kapasitas kalor per mol. Kapasitas kalor molar: Cm = C/n atau C = n.Cm Dengan demikian dapat kita tulis: Kalor pada tekanan tetap Qp = Cp . ΔT dan Qp = n . Cp,m . ΔT Kalor pada volum tetap Qv = Cv . ΔT dan Qv = n . Cv,m . ΔT
  • 21. • Aip Saripudin, dkk. Praktis Belajar Fisika SMA XI IPA. Jakarta: BSE 2009 • Bambang Haryadi. Fisika SMA XI IPA. Jakarta: BSE 2009 • Dwi Satya Palupi, dkk. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: BSE 2009 • Sarwono, dkk. Fisika 2 Kelas XI. Jakarta: BSE 2009