4. Definisi PGK
• Adanya bukti kerusakan ginjal atau
• LFG <60 mL/min / 1.73 m2 yang menetap lebih dari 3
bulan
– Kerusakan ginjal bisa berupa fungsi maupun
stuktur
– Abnormalitas Fungsi
• Albuminuria
• Abnormalitias pada sedimen urine (dysmorphic red
cells,cast)
• Kelainan elektrolit krn kerusakan fungsi tubulus
– Abnormalitas Struktur
• PadaUSGatau pencitraan lain
• Polycystic kidney disease,reflux nephropathy,atau
kelainan struktur lain
– Abnormalitas histologi
6. Pasien dengan risiko Penyakit Ginjal
Kronik (PGK)
• Faktor Risiko
– Diabetes Mellitus
– Hipertensi
– Penyakit Autoimmune
– Systemic infections
– ISK berulang, nefrolitiasis, obstruksi saluran
kencing
– Hiperuricemia
– Acute kidney injury: Gangguan Ginjal Akut
– Riwayat Keluarga dengan riwayat PGK
7. • Faktor risiko sosioekonomi
– Usia tua
– Merokok
– Konsumsialkohol tinggi
– Obesitas
– Riwayat penggunaan NSAIDs
8. Bagaimana caranya
Skrining: menghitung estimasi Glmerular
Filtration Rate / Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
dan tes untuk penanda gangguan fungsi ginjal
Serum creatinine untuk mengestimasi LFG
Urinalisis : mencari lekosit dan sel darah
merah
Test kualitatif untuk albumin dalam urin
dengan dipstick (atau protein); Bila positif
diperlukan pengukuran albumin to creatinin
ratio
10. PENENTUAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS
Pengukuran dengan
modalitas :
Kedokteran Nuklir
JenisPemeriksaan
• Pengukuran GFR,
RenogramGFR
Penghitungan dengan metoda
Estimated GFR
Dihitung dengan formula yang
sudah divalidasi dengan dasar
kreatinin ataupun cystatin C
Formula
CKD-EPI creatinin 2009
CKD-EPI Cystatin 2012
CKD-EPI Creatinine –Cystatin 2012
GFR = 141 × minimum(Scr/κ, 1)α ×
maximum(Scr/κ, 1)-1.209 × 0.993Age ×
(1.018 if female) × (1.159 if black)
12. EVALUASIPGK
• Evaluasi Kronisitas
• EvaluasiEtiologi
• EvaluasiLFG:
• Dokter selalu menghitung LFGdengan menggunakanformula
estimated GFR
• LabKlinis :
– mengukur kreatinin dengan metoda yangterstandarisasi
– Melaporkan eGFRdan melabel LFG<60 ml sebagaifungsi ginjal turun
• EvaluasiAlbuminuria :
• Untuk pemeriksaan awal dengan sampel urine pagi
– Urine albumin to creatinine ratio(ACR)
– Urine protein to creatinine ratio(AER)
– Urinalisis dengan reagent strip denganpembacaaanotomatis atau
manual
16. PRINSIPMANAJEMEN
• Manajemen progresivitas PGK
• Manajemen komplikasi yangberkaitan dengan
hilangnya fungsi ginjal : anemia
• CKDMetabolic Bone Diseasetermasuk
abnormalitas laboratorium
• Asidosis
17. PRINSIP MANAJEMEN PROGRESIVITAS
Kontrol tekanan darah dan penghambatan
Sistem ReninAngiotensinAldosteron (RAA)
• penggunaan obat penghambat RAAseperti
Angiotensin Converting Enzymatau
Angiotensin Receptor Blocker
• Target tekanan darah : <140/90 mmHg
18. Prinsip penggunaan ACE-Inhatau
ARB
Ukur tekanan darah awal, Laju Filtrasi Glomerulus
dan kadar kalium serum
Tentukan waktu kontrol
Edukasiuntuk menurunkan
Risiko hipotensi
Risiko penurunan LFG
Risiko hiperkalemia
Risiko alergi
Risiko gangguan janin , penggunaan padawanita
22. Mengurangi risiko Acute KidneyInjury
• Obat nefrotoksik : Aminoglycoside ,
amphotericin B, NSAIDS
– Sesuaikan dosis
• Bahan radiokontras
– Bila diperlukan radiokontras : lakukan
preservasi ginjal dengan infus natrium
bikarbonat dan pertimbangkan N-
acetylcysteine pada pasien risiko tinggi
sebelum dan sesudah pemberian
radiokontrast
PRINSIP MANAJEMEN PROGRESIVITAS
23. PRINSIP MANAJEMEN PROGRESIVITAS
Asupan Protein
• PadaLFG<30 ml/menit : intake protein <0,8
gr/kg BB/hari
• Menghindari asupan protein tinggi >1,3gr/kg
BB/hari pada pasien dengan risiko tinggi
24. PRINSIP MANAJEMEN PROGRESIVITAS
Kontrol GulaDarah
• UsahakanHbA1C7%
• Hindari penggunaan metformin pada LFG<30
ml/menit
Kurangi asupan garam
• Asupan garam<2 gr per hari setara dengan5
gram NaCl(garam dapur)
• Hiperuricaemia
25. PRINSIP MANAJEMEN PROGRESIVITAS
GayaHidup Sehat
•Aktivitas fisik 30 menit 5 kaliseminggu
•Kurangi Berat Badan, target BMI : 20 –25
•Stop Merokok
Konsultasi Gizi
• Padapasien dengan stadium lebih berat yang
memerlukan diet khusus
26. KAPAN SEORANG DOKTER SEBAIKNYA
MERUJUK PASIEN PGK KE NEFROLOGIST
• Acute Kidney Injury atau penurunan LFG yang mendadak dan
menetap
• LFG < 30 ml/menit/1,73 m2 ( kategori G4-G5)
• Albuminuria signifikan : ACR ≥300mg/g persisten atau AER >
300 mg/24 jam
• Progresivitas dari PGK
• PGK dengan hipertensi resisten
• Sindroma Nefritik /Nephritic syndrome (hematuria, proteinuria,
dan hipertensi)
• Hematuria menetap (adanya cast eritrosit atau eritrosit >
20/lapang pandang besar
• Kelainan kadar kalium yang menetap
• Nefrolitiasis yang berulang atau berat
• Penyakit ginjal herediter