3. ● Formasi Pucangan terjadi sekitar 1.8 juta tahun yang lalu
setelah terjadi letusan gunung berapi yang yang mengubah
bentang alam Sangiran menjadi lautan dangkal.
● Di atas lahar ditemukan endapan lempung yang sebagian
besar berupa lempung hitam dan dinamakan formasi
Pucangan.
● Formasi ini mengandung Gastropoda ini sangat penting
karena telah memberikan beberapa fosil manusia dengan
berbagai variasi morfologis yang merupakan paling pra
aksara di di Sangiran dan sejumlah fosil mamalia
● Grenzbank merupakan konglomerat silikan stadium lanjut
yang menempel di atas formasi pucangan dengan ketebalan
1-4 meter
● Lapisan ini menjadi penanda batas formasi Pucangan dan
Kabuh
● Di lapisan ini ditemukan rahang bawah Sangiran 8 yang
disebut sebagai Meganthropus B.
● Fomasi Kabuh terjadi pada periode 0.7 hingga 0.3 juta tahun
yang lalu terjadilah letusan gunung api yang antara lain
Gunung Lawu dan Merapi yang memuntahkan jutaan kubik
pasir vulaknis, material yang kemudian diendapkan oleh sungai
yang ada disekitarnya sehingga menutup lapisan Grenzbank
● Dalam periode lebih dari 0.5 juta tahun sehingga menimbulkan
dan meninggalkan endapan fluvio-fukanis setebal 40 m yang
dikenal dengan formasi Kabuh
● Formasi Notopuro. Sekitar 250.000 tahun yang lalu dari lahar
fulkanis dan bantuan andestik berukuran kerikil hingga
bongkahan diendapkan lagi di Sangiran. Pengendapan ini
berlangsung cukup singkat yaitu sekitar 70.000 tahun
● Lapisan endapan inilah yang menjadi ciri khas utama dari
formasi Notopuro. Fosil binatang dan vetebrata banyak
dijumpai pada lapisan ini,
• Penemuan fosil pertama di daerah Kalioso tahun 1864 oleh P.E.C Schemulling
• Tahun 1934 G.H.R von Koenigswald menemukan artefak litik di wilayah Ngebung
• Penemuan fosil-fosil di komplek Sangiran ditemukan dalm seri geologis-stratigrafis yang diendapkan tanpa putus selama lebih dari 2 juta tahun
1. Sangiran, Jawa tengah
MANUSIA-MANUSIA PURBA DI INDONESIA
4. 2 3
4 5 6
Penemuan-Penemuan Manusia Pra aksara di Indonesia
Kedungbrubus, Madiun, Jawa
Timur
• Di Desa Kedungbrubus ditemukan
sebuah fragmen rahang yang pendek
dan sangat kekar dengan geraham
yang masih tersisa tahun 1890
• Temuan ini kemudian diumumkan
sebagai Pithecantropus A.
Trinil, Ngawi, Jawa Timur
• Ditemukan atap tengkorak
Pithecanthropus erectus dan
beberapa buah tulang paha oleh
Eugine Dubois di Trinil
Perning, Mojokerto, Jawa Timur
• Koenigswald dan Duyfjes menemukan
atap tengkorak anak-anak berusia 3-5
tahun di Sumber Tengah tahun 1936
• Tengkorak dicirikan dengan
penyempitan tulang kening bagian
occipital yang meruncing, ciri kuat Homo
erectus
• Penemuan Homo erectus di Mojokerto
ini merupakan individu Homo erectus
yang paling pra aksara di Indonesia
Ngandong, Blora, Jawa Tengah
• Ter Haar menemukan endapan teras yang
mengandung fosil-fosil vertebrata pada suatu
lekukan di Bangawan Solo tahun 1931
• Tahun 1933 berlangsung penggalian bersama
antara Oppenoorth dan von Koenigswald
menemukan beberapa atap tengkorak
Temuan ini kemudian dideskripsikan oleh
Oppenoorth sebagai kelomok Homo erectus
diperkirakan berumur antara 300.000-
100.000 tahun.
Sambungmacan, Sragen, Jawa
Tengah
• Tahun 1973 Fosil vertebrata yang
ditemukan antara lain Cervus
lydekkiri, Cervus hippelapus, Rhioceros
sondaicus, Stegodon trigonochepalus,
Elephas sp. dan Bibos Sodaicus
• Komposisi fauna Sambungmacan
khususnya kehadiran Homo erectus
soloensis, Panthera tiguris soloensis,
dan Elephas sp
MANUSIA-MANUSIA PURBA DI INDONESIA
5. Jenis
Manusia Purba
di Indonesia
Megantropus
Pithecantropus
Homo
• Hidup dikisaran 2-1 juta tahun lalu;
• Memiliki tubuh kekar dan lebih tegap;
• Memiliki bentuk geraham seperti manusia
tetapi tidak berdagu seperti kera;
• Rahang yang relative lebih besar;
• Ada penonjolan pada kening dan belakang
kepalanya;
• Memiliki tulang pipi yang relative tebal; dan
• Makanan pokok adalah tumbuh-tumbuhan
(vegetarian).
• Volume tengkorak bervariasi antara 1000-2000 cc, dengan nilai rata-
rata antara 1350-1450 cc;
• Tinggi badannya juga lebih besar yaitu 130-210 cm dengan berat badan
30-150 kg.
• Otak dari manusia jenis homo lebih berkembang terutama kulit
otaknya sehingga bagian terlebar tengkorak terletak di sisi tengkorak
dan dahinya membulat serta lebih tinggi.
• Gigi mengecil, begitu pula dengan rahang serta otot kunyah, dan muka
tidak begitu menonjol ke depan; dan
• Berjalan serta berdiri dengan tegak, dan koordinasi otot sudah jauh
lebih cermat dan seimbang.
• Tinggi badan berkisar 165-180 cm dengan tubuh dan
anggota badan tegap;
• Geraham yang besar, ranhang kuat, tonjolan kening
tebal, dan tonjolan kepala yang nyata;
• Dagu belum ada dan hidungnya lebar;
• Wajah menonjol kedepan dan dahinya miring ke
belakang; dan
• Volume tengkorak berkisar antara 750-1300 cc;
• Alat pengunyah dan otot tengkorak mengecil;
• Makanan masih kasar dengan sedikit pengolahan.
von Koenigswald (1936 dan 1941)
di Sangiran menemukan
Meganthropus paleojavanicus
Eugine Dubois
Tahun 1890
di Trinil
menemukan
Pithecanthropus
erectus
Rietschoten (1889)
menemukan Homo wajakensis;
von Koenigswald dan
Weidenrich (1931-1934)
menemukan Homo soloensis
7. Asal Usul nenek Moyang donesia
Pendapat Para Ahli
• Beranggapan bahwa asal usul
nenek moyang bangsa Indonesia
bersumber dari daerah Yunan Cina.
• Anggapan ini dipengaruhi oleh
pendapat Mens yang menyebutkan
jika bangsa Indonesia berasal dari
daerah Mongol yang terdesak oleh
bangsa-bangsa yang lebih kuat kala
itu kemudian berpindah ke selatan
Drs. Moh. Ali
• Berpendapat bila nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari
daratan Asia.
• Hasil penelitiannya menunjukan
bahwa bahasa-bahasa yang dipakai
oleh suku-suku di Indonesia,
Mikronesia, Polinesia, dan
Melanesia, mempunyai akar yang
sama, yaitu bahasa Austronesia.
Prof. Dr. H. Kern
• Berdasarkan penelitiannya, ia
mengelompokan bahasa di sekitar
Asia menjadi 3 bagian yaitu, bahasa
Togon, bahasa Jerman, dan bahasa
Austria.
• Nah, Indonesia sendiri bersama
dengan Melanesia, dan Polinesia
digolongkan ke dalam penggunaan
bahasa Austria.
Willem Smith
8. Prof. Dr. Sangkot Marzuki
• Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki asal usul
dan keterkaitan dengan Austronesia dataran Sunda.
Ini didasari oleh penelusuran terkait DNA fosil-fosil
manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia
• Menurutnya, Homo Erectus atau Phitecantropus
Erectus yang ditemukan sebagai manusia purba saat
itu tidak memiliki signifikasi dengan DNA manusia
Indonesia zaman sekarang. Menurutnya, mereka
punah dan diganti oleh manusia species baru, yang
berasal dari Afrika.
Prof. Moh. Yamin
• Menurut beliau, orang Indonesia saat ini benar-benar asli berasal
dari wilayah Indonesia sendiri
• Landasan pemikiran yang menjadi dasar Yamin adalah banyaknya
temuan fosil dan artefak di Indonesia yang lebih lengkap dibanding
daerah lain di Asia. Contohnya, temuan fosil Pithecanthropus
soloensis dan wajakensis yang tidak diketemukan di daerah-daerah
lain di Asia termasuk Asia Tenggara (Indochina).
Asal Usul nenek Moyang donesia
Pendapat Para Ahli
10. Proto Melayu Deutro Melayu
1. Mereka bersal dari Cina bagian
selatan (Yunan) dan masuk ke
Indonesia sekitar tahun 1.500-
500 SM;
2. Memiliki kebudayaan batu
muda (Neolitikum);
3. Orang-orang bangsa Proto
Melayu memiliki rambut lurus,
kulit kuning yang berwarna
kecoklatan, dan bermata sipit;
dan
4. Mendiami daerah-daerah
Indonesia bagian Timur,
seperti Dayak, Toraja,
Mentawai, Nias, dan Papua.
1. Mereka berasal dari bangsa
Indocina Utara yang masuk ke
Indonesia sekitar tahun 500
SM;
2. Bangsa ini telah mampu
membuat benda-benda
berbahan dasar logam,
seperti perunggu dan besi;
3. Hasil-hasil kebudayaan yang
dihasilkan berupa kapak
corong, nekara, bejana
perunggu; dan
4. Suku Melayu, Makassar,
Jawa, Sunda, Bugis, Minang
adalah keturunan asli bangsa
ini.
Asal Usul
Nenek
Moyang
Bangsa
Indoensia
11. Perbedaan Proto Melayu dan
Deutro Melayu
• Proto Melayu masuk ke Indonesia pada tahun 1500 SM, sedangkan
Deutro Melayu masuk ke Nusantara pada gelombang kedua pada
tahun 500 SM;
• Bangsa Proto Melayu masuk ke Indonesia melalui jaur barat dan timur,
sedangkan Deutro melayu hanya melalui jalur barat;
• Bangsa Proto Melayu berasal dari Yunan (China), sedangkan Bangsa
Deutro Melayu berasal dari Dongson (Vietnam);
• Bangsa Deutro Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju
dibandingkan dengan Bangsa Proto Melayu;
• Bangsa Deutro Melayu sudah bisa membuat alat-alat dari logam,
sedangkan Proto Melayu tidak; dan
• Suku yang termasuk keturunan Bangsa Proto Melayu adalah Suku
Batak, Dayak, dan Toraja, sedangkan Suku yang termasuk keturunan
Deutro Melayu adalah suku Jawa, Madura, dan Melayu.
11