3. DEFINISI INFERTILITAS
• Belum terjadi kehamilan
pada pasangan suami istri
yang telah berhubungan
teratur selama satu tahun
tanpa memakai alat
ataupun metode kontrasepsi.
• Definisi waktu tidak berlaku pada suami atau
istri dengan penyebab infertilitas yang jelas
seperti haid tidak teratur, salpingitis,
endometriosis, tidak turunnya testis atau orkitis.
4. Pembagian Infertilitas
Infertilitas Primer :
jika istri belum berhasil hamil
walaupun bersenggama teratur
dan dihadapkan pada
kemungkinan kehamilan selama
12 bulan berturut-turut
Infertilitas Sekunder :
istri pernah hamil, akan tetapi
istri tidak hamil lagi walaupun
bersenggama dan dihadapkan
kepada kemungkinan kehamilan
selama 12 bulan
5. 15% dari pasangan suami istri
mempunyai kesulitan untuk
mendapatkan keturunan.
Sebagai penyebab dari
pasangan infertilitas tersebut
adalah 35% dari pihak pria,
40% dari pihak wanita dan
25% dari keduanya.
• Sperma disebut sehat jika
memenuhi beberapa
syarat seperti volume
sperma, kualitas,
motilitas dan bentuk
sperma. Salah satu dari
syarat-syarat tersebut
tidak terpenuhi maka
akan mengganggu fungsi
reproduksi tubuh yakni
kesulitan membuahi sel
telur.
9. INFERTILITAS PADA REPRODUKSI WANITA
• Gangguan pada ovulasi –> tidak ada ovum yang
matang
• Gangguan pada tuba uterine –> sumbatan atau
perlekatan pada tuba uterine.
• Catatan : ovum matang hanya bertahan 24 jam. Jika
tidak dibuahi dalam 24 jam maka tidak terjadi
embrio.
• gangguan hormon (FSH, LH, Estrogen dan
progesteron)
• gangguan uterus / rahim (infeksi / tumor)
• antibodi terhadap sperma
12. PENYEBAB INFERTILITAS PRIA,
ANTARA LAIN :
Masalah hormonal
Gangguan hormonal biasanya merupakan faktor utama
penyebab infertilitas/ketidaksuburan. Produksi
sperma laki-laki diatur oleh hormone seksual pria.
Apabila terjadi gangguan atau masalah hormonal maka
hormone gonadotrofin akan turun dan produksi
sperma pun juga akan menurun.
Sperma yang sedikit jumlahnya biasanya juga disebabkan
karena kekurangan hormone testosterone.
13. Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
(PMS) akan
mempengaruhi
kemampuan pria dalam
menghasilkan sperma yang
sehat. Infeksi kelamin
seperti gonore dan
chlamidia menurunkan
motilitas (kemampuan
gerak) sperma dan juga
memengaruhi organ-organ
reproduksi pria. Selain itu,
PMS juga dapat
menyebabkan
tersumbatnya saluran sel
sperma dan peradangan
pada prostat dan saluran
kencing pria.
14. GONORE DISEBABKAN OLEH BAKTERI =
KLAMIDIA MENGHASILKAN INFEKSI YANG SANGAT
MIRIP DENGAN GONORE
• yang menyebar dari
satu orang yang
terinfeksi lain
selama seks yang
mempengaruhi
penis, vagina
buang air kecil
keluarnya nanah.
• Pada wanita, dapat
menyebabkan
penyakit
Inflammatory
panggul (PID) yang
akhirnya dapat
menyebabkan
infertilitas dan
keguguran.
15. Alkohol dan Merokok
kebiasaan seperti merokok
atau obat-obatan dan
penggunaan tembakau
memberikan pengaruh
negatif terkait kesuburan
pria.
Penggunaan ganja,
tembakau dan heroin
menyebabkan jumlah
sperma berkurang dan
meningkatkan risiko
memiliki sperma yang
abnormal.
16. Pemeriksaan infertil pada ♀
AX NILAI
OVULASI
PF UPS
HSG
NILAI
TUBA
Usia
Riw persalinan
Panjang siklus haid
RPD
Riw Op
Frekuensi koitus
Alkohol/merokok/stre
ss
IMT
Pemeriksaan klj tyroid
Tanda hiperandrogen
Pemeriksaan
ginekologi
SBB
USG Transvaginal
Tanda hiperandrogen
Pemeriksaan
Progesteron
Memberi gambaran
kualitas sperma, fungsi
getah serviks,dan
interaksi lendir serviks
terhadap sperma
18. Terapi
obat
Obat yang dapat
meningkatkan FSH endogen
CC (Clomiphen citrate)
dan Aromatase inhibitor
Bedah Ovarian Drilling untuk wanita dengan PCOS yang
resisten terhadap pengobatan dengan
Clomiphen citrate
Pembedahan pada tuba fallopi Salpingolisis
Salfingostomi
Tubal anastomosis
Tubal kanalisasi
♀
19. Terapi ♂
Oligozoospermia
obat Clomiphen citrate 1 x 50 mg selama 90 hari
Tamoxifen 2 x 1 tablet selama 60 hari
Bedah Varikokel vasoligasi vena spermatika interna
Infeksi kelenjar asesoris Antibiotika : golongan amoksisilin,
doksisiklin dan erithromisin
ditambah roborantia berupa vit E,
vit C dan vit B kompleks.
20. Teknologi Khusus dalam Penanganan
Infertilitas
• Inseminasi Buatan
Peletakan sperma ke vagina wanita. Sperma tersebut
diletakkan di follicle ovarian (intrafollicular
insemination), uterus (intrauterine insemination-IUI),
cervix (intracervical insemination-ICI), atau tuba
fallopian (intratubal) wanita dengan menggunakan cara
buatan dan bukan dengan kopulasi alami.
21.
22. Prognosis
• Prognosis terjadinya kehamilan tergantung pada umur
suami, umur istri, dan lamanya dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan (frekuensi senggama dan
lamanya perkawinan).
• Pengelolaan mutakhir terhadap pasangan infertil
dapat membawa kehamilan kepada lebih dari 50%
pasangan. Separuhnya lagi terpaksa harus hidup
tanpa anak, atau memperoleh anak dengan jalan lain,
misalnya dengan inseminasi buatan donor atau
mengangkat anak (adopsi).