Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
KEBUDAYAAN ISLAM
1. KELOMPOK 10
MAKALAH KEBUDAYAAN ISLAM
1.OKTA VIA P05120221035
2.SATRIA BELA GUMAY P05120221039
3.M.RIZKI KURNIAWAN P05120221029
2. A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG
Islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke-7 dan berkembang secara
pesat ke seluruh Indonesia dari waktu ke waktu.Dalam penyebarnanya
secara otomatis islam telah meletakkan nilai-nilai kebudayaan.
Kebudayaan islam adlah hasil ulah akal.budi,cipta,rasa,karsa,dan
karya manusia yang berlandaskan akal manusia untuk berkiprah dan
berkembang.Hasil olah akal,budi,rasa,dan karsa yag telah terseleksi oleh
nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah
peradaban.Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan
aturan-aturan yang memikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang
bersumber pada nafsu hewani,sehinggakan merugikan dirinya sendiri.Disini
agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal
budinya,sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau peradaba
islam.
3. KEBUDAYAAN ISLAM
A. Konsep Kebudayaan Dalam Islam
Dari segi etimologis, kata kebudayaan adalah kata dalam bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa Sansekerta buddhi yang berarti intelek(pengertian).Kata buddhi
berubah menjadi budaya yang berarti "yang diketahui atau akal budi.Budaya berarti
pula pikiran,akal budi,kebudayaan yang mengenai kebudayaan yang sudah
berkembang, beradab, maju(Poerwadarminta1982157).
Dari pengertian budaya di atas, dapat diutarakan dengan bahasa lain bahwa
kebudayaan merupakan gambaran dari taraf berpikir manusia. Merupakan cetusan
isi hati suatu bangsa, golongan, atau individu. Tinggi-rendahnya kasar-halusnya
pribadi manusia, golongan, atau ras, akan terlihat pada kebudayaan yang dimiliki
sebagai hasil ciptaannya. Maka dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan
orientasi dan pola pikir manusia, golongan, atau bangsa kebudayaan merupakan
suatu konsep yang sangat luas ruang lingkupnya. Hal ini tidak terlepas dari latar
belakang timbulnya suatu kebudayaan itu sendiri Dawson (199357) memberikan
empat faktor yang menjadi alasan pokok yang menentukan corak suatu
kebudayaan, yaitu faktor geografis, keturunan ataubangsa, kejiwaan, dan ekonomi.
4. B. PRINSIP –PRINSIP KEBUDAYAAN DALAM ISLAM
Islam, datang untuk mengatur da nmembimbing
masyarakat menuju kehidupan yang baik dan seimbang.
Dengan demikian Islam datang untuk menghancurkan
budaya yang telah dianut suatu masyarakat,akan tetapi
dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar
umat manusia ini jauh dan terhindar dari hal-hal yang
tidak bermanfaat membawa dan madlarat di dalam
kehidupannya,sehingga Islam meluruskan dan
mengarahkan kebudayaan yang berkembang di
masyarakat menuju kebudayaan yang beradab dan
berkemajuan serta mempertinggi derajat kemanusiaan.
5. DARISITU ,ISLAM TELAH MEMBAGI BUDAYA MENJADI TIGA MACAM:
1.Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam.
Seperti, kadar besar kecilnya mahar dalam pernikahan, di dalam masyarakat Aceh,umpamanya,
keluarga wanita biasanya, menentukan jumlah mas kawin sekitar 50-100 gram emas.
2.Kebudayaan yang sebagian tidak bertentangan dengan Islam, Contoh yang paling jelas,
adalah tradisi Jahiliyah yang melakukan ibadahhaji dengan cara-cara yang bertentangan
dengan ajaran Islam , seperti lafadh “talbiyah yang sarat dengan kesyirikan, thowaf di Ka'bah
dengan telanjang.
3.Kebudayaan yang bertentangan dengan Islam.Seperti,budaya “ngaben” yang dilakukan oleh
masyarakat Bali.
C. Sejarah Intelektual dalam Islam
Ada banyak faktor penyebab proses pertumbuhan peradaban Islam. Namun secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua faktor penyebab tumbuhnya peradaban Islam, hingga lingkup dunia,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor pertama (internal) yang berasal dari norma-norma atau ajaran Islam sendiri,
Faktor kedua(eksternal)pada hakikatnya merupakan implikasi faktor pertama. Motivasi
internal yang begitu kuat telah mengkristal dalam kehidupan umat Islam dengan
perkembangan sejarah, dan nilai-nilai atau norma-norma ajaran menjiwai dalam setiap
kehidupannya
6. D. BUDAYA YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH
DALAM ISLAM
D. Budaya Yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Islam
Ajaran islam yang berkembang di Indonesia memiliki tipikal yang spesifik
bila dibandingkan dengan ajaran Islam di berbagai negara muslim lainnya.
Menurut banyak studi, Islam di Indonesia adalah Islam yang komodaatif
dan cenderung elastis dalam berkompromi dengan situasi dan kondisi yang
berkembang di Indonesia, terutama situasi sosial politik yang sedang
terjadi pada masa tertentu. Muslim Indonesia pun konon memiliki
karakter yangkhas, terutama dalam pergumulannya dengan kebudayaan
lokal Indonesia. Disinilah terjadi dialog dan dialektika antara Islam dan
budaya lokal yang kemudian menampilkan wajah Islam yang khas
Indonesia, sehingga dikenal sebagai "Islam Nusantara" atau "Islam
Indonesia" dimaknai sebagai Islam yang berbau kebudayaan Indonesia.
Islam yang bernalar Nusantara, Islam yang menghargai pluralitas, Islam
yang ramah budaya lokal, dan sejenisnya. "Islam Nusantara" atau“Islam
Indonesia" bukan foto copy Islam Arab, bukan kloning Islam Timur
Tengah,bukan plagiasi Islam Barat, dan bukan pula duplikasi Islam Eropa.
7. E. MASJID SEBAGAI PUSAT PERADAPAN
DALAM ISLAM
E. Masjid Sebagai Pusat Peradaban Dalam Islam
Dalam sejarah perkembangan Islam, Masjid memiliki fungsi yang sangat vital dan
dominan bagi kaum Muslimin, di antaranya:
1. Mesjid pada umumnya dipahami masyarakat sebagai tempat ibadah khusus,
seperti sholat.
2 Sebagai "prasasti atasberdirinya masyarakat Muslim. Jika dewasa ini bendera
sebagai simbol sebuahNegara yang telah merdeka, maka kaum Muslimin pada
tempo dulu jika berhasil'menaklukkan sebuah Negara, mereka menandainya
dengan membangun sebuah masjidsebagai pertanda bahwa wilayah tersebut
menjadi bagian dari "Negara Islam (ShiniT.T.158]
3. Masjid merupakan sumberkomunikasi dan informasi antar warga masyarakat
Islam.
4. Di zaman Nabi SAW masjidsebagai pusat peradaban
5. Sebagai simbol persatuan umat lslam.
6. Sebagai pusat gerakan.
7. Di Masjid kaum tua-muda Muslim mengabdikan hidup untuk belajar ilmu-ilmu
Islam, mempelajari Al-Quran danAl-Hadist , kritisme, tafsir, cabang-cabang syariat,
sejarah, astronomigeografi, tata bahasa, dan sastra arab.
8. F. NILAI NILAI ISLAM DALAM BUDAYA
INDONESIA
Islam masuk ke Indonesia lengkap dengan budayanya.
Karena Islam berasal dari jazirah Arab, maka Islam
masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya Arabnya.
Kedatangan Islam dengan segala komponen budayanya
di Indonesia secara damai menarik simpati sebagian
besar masyarakat Indonesia, Hal ini tidak terlepas dari
situasi politik di tengah saat itu.
Dalam pandangan Nurcholis Majid (1988:70) bahwa
daya tarik Islamyang pertama dan utama adalah bersifat
psikologis, Islam yang secara radikal bersifat egaliter dan
memiliki semangat ilmiah merupakan konsep
evolusiyang sangat terikat dalam orang-orang lemah
(mustadh’afin) dari ikatan hidupnya.
9. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebudayaan yang Islami adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa,
dan karya manusia yang tidak terlepas dari nilai-nilai ketuhanan. Hasil olah
yang universal berkembang menjadi sebuah peradaban. Dalam
perkembangannya, perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang
mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang berasal dari hewani
sehingga akan merugikan diri manusia sendiri. Di sinilah,agama bekerja
untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga
menghasilkan kebudayaan yang beradab,
2. Pada masa klasik hidup ulamamahzab dan filosuf- filosuf besar dan agung.
3. Masjid selain sebagai tempatibadah, juga berfungsi sebagai salah satu
simbol bagi Islam, tempat pusat komunikasi dan informasi, tempat belajar
tentang ajaran Islam.
4. Nilai Islam yang beraroma Negara Arab secara tidak langsung masuk ke
meresap ke dalam budaya Indonesia, sepertiejaan, kebiasaan, dsb.