Deteksi dini tumbuh kembang anak meliputi pengukuran pertumbuhan fisik, pengujian fungsi organ sensorik, dan penilaian perkembangan emosional dan sosial untuk menemukan penyimpangan secara dini. Berbagai tes dilakukan sesuai jadwal umur anak untuk memantau perkembangannya.
2. Nama lengkap : Khotiq Mulyaningrum, S.ST.Keb
Dinas Kesehatan : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Bidang Kesehatan Masyarakat
HP : 082313387010
Alamat rumah : Jln. P. Diponegoro gang Kutilang RT 5 TW 3
Pronyonanggan Tengah Batang
4. 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yg
dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan di
tk. Puskesmas dan jaringannya :
1. deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
2. deteksi dini penyimpangan perkembangan
3. deteksi dini penyimpangan mental
emosional
5. Jadwal kegiatan & jenis
skrening/deteksi dini
Umur
anak
Jenis deteksi tumbuh kembang yg harus dilakukan
Deteksi dini
penyimpangan
tumbuh
kembang
Deteksi dini
penyimpangan
perkembangan
Deteksi dini
penyimpangan mental
emosional
BB/TB LK KPSP TDD TDL KMME CHAT* GPPH*
0 bln V V V V
3 bln V V V V
6 bln V V V V
9 bln V V V V
12 bln V V V V
15 bln V V
18 bln V V V V V
21 bln V V V V
24 bln V V V V V
6. Jadwal kegiatan & jenis
skrening/deteksi dini
Umur
anak
Jenis deteksi tumbuh kembang yg harus dilakukan
Deteksi dini
penyimpangan
tumbuh
kembang
Deteksi dini
penyimpangan
perkembangan
Deteksi dini
penyimpangan mental
emosional
BB/TB LK KPSP TDD TDL KMME CHAT* GPPH*
30 bln V V V V
36 bln V V V V V V V V
42 bln V V V V V V
48 bln V V V V V V V
54 bln V V V V V V
60 bln V V V V V V
66 bln V V V V V V
72 bln V V V V V V V
7. Jadwal & jenis deteksi dini tumbuh kembang
dapat berubah sewaktu waktu yaitu :
1. kasus rujukan
2. ada kecurigaan anak mempunyai
penyimpangan tumbuh
3. ada kecurigaan anak mempunyai masalah
kembang
8. 1. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERTUMBUHAN
Pengukuran BB / TB
a) Tujuan u/ menentukan status gizi anak
b) Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan jadwal deteksi dini balita
c) Pengukuran BB :
1) Menggunakan timbangan BB
2) Menggunakan timbangan injak
3) Pengukuran PB atau TB
9.
10. INTERPRETASI :
Normal : -2 SD s/d 2 SD ( gizi baik )
Kurus : <- 2 SD s/d -3 SD ( gizi kurang )
Kurus sekali : < - 3 SD ( gizi buruk )
Gemuk : > 2 SD ( gizi lebih )
11. Pengukuran Lingkar Kepala Anak
a. Tujuan : u/ mengetahui LKA dalam batas normal/diluar batas normal.
b. Jadwal disesuaikan umur anak : umur 0-11 bulan tiap 3 bulan, umur 12-72
tiap 6 bulan
c. Cara pengukuran ( lihat vidio )
12. INTERPRETASI :
Bila ukuran LKA berada dalam jalur hijau maka LKA : NORMAL
Bila ukuran LKA berada diluar jalur hijau maka LKA : TIDAK NORMAL
LKA anak TIDAK NORMAL ada 2 : MAKROSEPAL ( bila berada di atas jalur hijau )
& MIKROSEPAL ( bila berada dibawah jalur hijau )
13.
14. 2. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERKEMBANGAN ANAK
Skrening/pemeriksaan perkembangan anak dengan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan ( KPSP )
1) Tujuan u/ mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
2) Jadwal ( 3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66 & 72 bulan )
3) Apabila ortu datang dgn keluhan anak memp masalah tumbuh kembang,
sedang umur anak bukan umur skrening maka pemeriksaan menggunakan KPSP
u/ umur skrening terdekat ( lebih muda )
4) Skrening dilakukan o/ petugas yg sdh dilatih
15. 5) Alat / instrumen yg digunakan :
a. Formulir KPSP
b. Alat bantu pemeriksaan : pencil, kertas, bola, kubus dll
6) Cara menggunakan KPSP
a. Anak harus dibawa
b. Menentukan umur
c. Memilih KPSP sesuai umur
16. KPSP ada dua ( 2 ) macam pertanyaan
1. Pertanyaan yg dijawab oleh ibu/pengasuh
2. Perintah
3. Jelaskanan kpd ibu/pengasuh agar tdk ragu2 atau takut menjawab ( pastikan
ibu/pengasuh mengerti pertanyaan )
4. Tanyakan secara berurutan
5. Ajukan pertanyaan yg berikutnya setelah ibu/pengasuh menjawab pertanyaan
terdahulu
6. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
17. INTERPRETASI :
1. Hitung jml jawaban YA
a) YA : jika ibu/pengasuh menjawab : anak bisa/pernah/sering/kadang-kadang
melakukan
a) TIDAK : jika ibu/pengasuh menjawab : anak blm pernah melakukan/tdk
pernah/ibu atau pengasuh tdk tahu.
2. Jml jawaban Ya ( 9 atau 10 ) S ( sesuai tahap perkembangan )
3. Jml jawaban Ya ( 7 atau 8 ) M ( meragukan )
4. Jml jawaban Ya ( 6 atau kurang ) kemungkinan ada penyimpangan ( P )
5. Jawaban TIDAK, perlu dirinci jml jawaban TIDAK, menurut jenis keterlambatan
( gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi & kemandirian )
18. INTERVENSI :
Bila perkembangan anak sesuai umur ( S )
a) Beri pujian
b) Teruskan pola asuh anak
c) Beri stimulasi perkembangan
d) Ikutkan anak pada keg penimbangan/pelayanan kes di posyandu secara
teratur
e) Lakukan pemeriksaan/skrining rutin dgn menggunakan KPSP
19. Bila perkembangan anak meragukan ( M ) :
a) Beri petunjuk pada ibu/pengasuh agar melakukan stimulasi perkembangan
pada anak lebih sering, setiap ada kesempatan
b) Ajarkan ibu/pengasuh cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan
anak u/ mengatasi penyimpangan/mengejar ketertinggalan
c) Lakukan pemeriksaan kes u/ mencari kemungkinan adanya penyakit yg
menyebabkan penyimpangan
d) Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dgn menggunakan daftar
KPSP yg sesuai umur
e) Jika hasil KPSP ulang jawaban YA tetap 7 atau 8 maka ada kemungkinan ada
penyimpangan ( P )
f) Rujuk dgn menuliskan jenis & jml penyimpangan
20.
21. Tes Daya Dengar ( TDD )
Tujuan u/ menemukan gangguan pendengaran sejak dini
Jadwal setiap 3 bln pada bayi umur < 12 bln dan setiap 6 bln umur 12 bln ke
atas
Alat/sarana :
1. instrumen TDD
2. gambar binatang dan manusia
3. mainan
22. Cara melakukan TDD
Tanyakan umur anak dlm bulan
Pilih daftar pertanyaan TDD sesuai umur
Pada anak umur 24 bln atau lebih :
1. pertanyaan berupa perintah melalui ibu/pengasuh u/ dikerjakan anak
2. amati kemampuan anak dlm melakukan perintah ibu/pengasuh
3. jawaban YA jika anak dapat melakukan perintah ibu/pengasuh
4. jawaban TIDAK jika anak tdk dapat atau tdk mau melakukan perintah
ibu/pengasuh
23. INTERPRETASI
1. bila ada 1 atau lebih jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran
2. catat dlm buku KIA atau kohort bayi/balita atau status/catatan medik
anak, jenis kelamin
INTERVENSI
1. tindak lanjut sesuai dgn buku pedoman yg ada
2. rujuk ke RS
24.
25. Tes Daya Lihat ( TDL )
Tujuan u/ mendeteksi secara dini kelainan daya
Jadwal dilakukan setiap 6 bln pada anak usia prasekolah umur 36-72 bln
Alat/sarana :
1. ruang yg bersih, tenang & penyinaran yg baik
2. dua kursi
3. poster “E” u/ digantung & katu “E” u/ dipegang anak
4. alat penunjuk
26. Cara melakukan Tes Daya Lihat
Pilih suatu ruang yg bersih, tenang & penyinaran baik
Gantungkan poster “’E” setinggi mata anak pada posisi duduk
Letakkan sebuah kursi sejauh 3 m dari poster “E” menghadap ke poster “E”
Letakkan sebuah kursi lainnya disamping poster “E” untuk pemeriksa
Pemeriksa memberikan kartu “E” pada anak. Latih anak dlm mengarahkan
kartu “E” menghadap atas, bawah, kiri & kanan, sesuai yg ditunjuk pada
poster o/ pemeriksa. Beri pujian setiap kali anak mau melakukan. Lakukan
hal ini sampai anak dapat mengarahkan kartu “E” dgn benar
Selanjutnya anak diminta menutup sebelah matanya dgn kartu/buku
27. Dengan alat petunjuk, tunjuk huruf “E” pada poster, satu persatu, mulai garis
pertama sampai baris ke 4 atau baris”E” terkecil yg masih dapat dilihat
Puji anak setiap kali dapat mecocokkan posisi kartu “E” yg dipegang dgn
huruf “E” pada poster
Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dgn cara yg sama
Tulis baris “E” terkecil yg masih dapat dilihat, pada kertas yg telah disediakan
mata kanan....mata kiri....
28. INTERPRETASI
Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan
melihat sampai baris ke 3 pada poster “E”. Bila kedua mata
anak tdk melihat baris ke 3 poster “E”, artinya tdk dapat
mencocokkan arah kartu “E” yg dipegangnya dgn arah “E”
pada baris ke 3 yg ditunjuk o/ pemeriksa, kemungkinan anak
mengalami gangguan daya lihat
29. INTERVENSI
Bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat,
minta anak datang lagi u/ pemeriksaan ulang. Bila pada
pemeriksaan berikutnya, anak tdk dapat melihat sampai
baris yg sama, atau tdk dapat melihat baris yg sama dgn
kedua matanya, rujuk ke RS dengan menuliskan mata yg
mengalami gangguan ( kanan, kiri atau keduanya )
30. 3. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN MENTAL
EMOSIONAL
DETEKSI DINI MASALAH MENTAL EMOSIONAL
DETEKSI DINI AUTIS
DETEKSI DINI GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN & HIPERAKTIF ( GPPH )
31. A. Deteksi Dini Penyimpangan Mental
Emosional
Jadwal setiap 6 bln pada anak umur 36-72 bln
Alat yg digunakan Kuesioner Masalah Mental Emosional ( KMME )
Caranya :
1. tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas & nyaring, satu persatu
perilaku yg tertulis pada KMME kepada ibu/pengasuh
2. catat jawaban YA, kemudian hitung jawaban YA
INTERPRETASI :
Bila ada jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional
32. INTERVENSI
Bila jawaban YA hanya 1
1. lakukan konseling kepada ortu menggunakan buku pedoman pola asuh yg
mendukung perkembangan anak
2. lakukan evaluasi setelah 3 bln, bila tdk ada perubahan RUJUK ke RS yg
memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih
Rujuk RS yg memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak. Rujukan
harus disertai info mengenai jml dan masalah mental emosional yg ditemukan
33.
34. C. Deteksi Dini Gangguan Pemusatan
Perhatian & Hiperaktif
Jadwal : dilakukan atas indikasi
Dilakukan apabila :
1. anak tdk bisa duduk tenang
2. anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tdk mengenal lelah
3. perubahan suasana hati yg mendadak/impulsif
Alat yg digunakan formulir deteksi dini GPPH
35. Cara menggunakan form GPPH
Ajukan pertanyaan dgn lambat, jelas & nyaring, satu persatu perilaku yg
tertulis pada form. Jelaskan kepada ibu/pengasuh u/tdk ragu-ragu/takut
menjawab
Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dgn pertanyaan pada form
Keadaan yg ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada, misal
ketika di rumah, sekolah, pasar dll. Setiap saat dan ketika anak dgn siapa saja
Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan
pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab
36. INTERPRETASI
Beri nilai pada masing2 jawaban sesuai dgn bobot nilai berikut ini
Nilai 0 :jika keadaan tersebut tdk ditemukan pada anak
Nilai 1 :jika keadaan tersebut kadang2 ditemukan pada anak
Nilai 2 :jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
Nilai 3 :jika keadaan tersebut selalu ada pada anak
Bila nilai total 13 atau lebih, anak kemungkinan dengan GPPH
37. INTERVENSI :
Anak dgn kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke RS yg memiliki fasilitas
kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak u/ konsultasi
Bila nilai total kurang dari 13 tetapi anda ragu2, jadwalkan pemeriksaan ulang
1 bln kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang2 terdekat dgn anak (
ortu/pengasuh/nenek/guru dll )