1. INDIKASI CT DAN MRI SPINAL
TRAUMA
Pembimbing: Dr. dr. Moh. Saekhu, SpBS(K)
Irfani Ryan Ardiansyah 200662582
2. TUJUAN IMAGING PADA TRAUMA SPINAL
1. Untuk mendiagnosis abnormalitas trauma dan mengenali tipe cedera
2. Untuk mengestimasi keparahan dan potensi instabilitas spinal atau
kerusakan dengan atau tanpa lesi neurologis, untuk menghindari
perburukan, serta terkait medikolegal
3. Untuk mengevaluasi kondisi medula spinalis dan struktur sekitarnya
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI:
TipeTrauma
• Minor
• Pasien stabil, alert, tidak di bawah pengaruh
alkohol atau obat-obatan lain dan yang tidak
memiliki riwayat atau temuan fisik yang
menunjukkan cedera leher
• Mayor
• Multitrauma, vital sign pasien tidak stabil
dengan disfungsi neurologis temporer yang
sederhana, atau dengan defisit neurologis
fokal atau dengan Riwayat penggunaan
alkohol/obat-obatan,serta mekanisme cedera
yang cukup untuk melampaui ROM fisiologis
Faktor RisikoTrauma
• Keparahan trauma/mekanisma:High risk/low
risk
• Pasien jatuh: high-energy fall (risiko tinggi) atau
low-energy fall (risiko rendah)
• Usia pasien: < 5 tahun, > 65 tahun
• Lokasi lesi: kepala, dada, abdomen
• Tanda klinis: GCS, deficit neurologis,deformasi
vertebral
8. CT SCAN
1. Faster scanning
2. Complex lesions can also be
more clearly depicted using the
3D reconstruction
3. Primary imaging modality in
trauma of the thoracolumbar
spine
9. IF THE CT IS ADEQUATE AND
NEGATIVE, THE COLLAR
MAY BE REMOVED WITH A
LOW RISK OF CLINICALLY
SIGNIFICANT INJURY.
WesternTrauma Association
10. LEVEL THORAKOLUMBAL
• Pada level thorakolumbal, CT > xray untuk fraktur tulang.
• CT tidak dapat diketahui status medulla spinalis atau lesi ligament
atau hematoma epidural akut. Hanya untuk mengevaluasi status
tulang. Kecurigaan Cedera tulang belakang didapat dari klinis.
Guarnieri G, Izzo R, Muto M. The role of emergency radiology in spinal trauma. Br J Radiol. May 2016; 89(1061): 20150833.
11. THE PATIENT WHO ARRIVES WITH
MOTOR OR SENSORY NEUROLOGIC
DEFICITS OR WITHOUT WITNESSED
MOVEMENT OF ALL EXTREMITIES
MRI IS SUGGESTED
WesternTrauma Association
12. MRI
1. Mencari cedera ligamentum
2. Mencari hematoma epidural atau herniasi diskus
3. Mengidentifikasi kelainan medula spinalis
4. Untuk ekslusi klinis suspek cedera tulang
ligamentum atau tulang
5. Mencari gangguan stabilitas tulang belakang leher
dan menilai perlunya collar neck
6. Bedakan cedera sumsum tulang belakang
hemoragik dan non-hemoragik
13. KESIMPULAN
1. Penentuan Indikasi dilakukan imaging pada spinal trauma dapat
berdasarkan NEXUS atau canadian C-Spine Rule serta
Harborview
2. CT scan menjadi standar untuk evaluasi tulang, terutama
regio thorakolumbal
3. MRI menjadi standar untuk evaluasi medula spinalis karena
lebih spesifik melihat jaringan lunak seperti ligamen, diskus,
lesi perdarahan, cidera medula spinalis serta fraktur akut dan
kronik
Painful distraction injury:
1) a long bone fracture; 2) a visceral injury requiring surgical consultation; 3) a large laceration, degloving injury, or crush injury; 4) large burns; or 5) any other injury producing acute functional impairment.
Sensitivity refers to a test's ability to designate an individual with disease as positive.
Specificity test individual with disease as negative