2. Istoria (Yunani kuno) ilmu, atau belajar
dengan cara bertanya-tanya
PENGERTIAN
SEJARAH
Syajara (Arab) terjadi
Syajarah / Syajaratun pohon
Syajarah an nasab pohon silsilah
History (Inggris): masa lampau
umat manusia atau kejadian-
kejadian yang dibuat oleh alam.
Geschiedenis (Belanda): kejadian-kejadian
yang telah dibuat oleh manusia
Geschichte (Jerman): sesuatu yang
telah terjadi
Sejarah secara umum:
Semua kisah tentang masa lampau
3. PENGERTIAN
SEJARAH
MENURUT
PARA AHLI
Norman E. Cantor
“Sejarah adalah studi
tentang apa yang
diperbuat, dikatakan, dan
dipikirkan oleh manusia
pada masa lampau”
R. Mohammad Ali
“Sejarah merupakan
keseluruhan
perubahan dan
kejadian-kejadian yang
benar-benar terjadi di
masa lampau”
Ibnu Kaldun
“Sejarah adalah suatu penjelasan yang cerdas
tentang asal-usul segala sesuatu atau suatu
pengetahuan mendasar tentang bagaimana
atau mengapa peristiwa itu terjadi”
Edward Hallett Carr
”Sejarah adalah suatu proses
interaksi yang terus menerus
antara sejarawan dengan
fakta-fakta yang ada padanya
/ dialog yang tidak henti-
hentinya antara masa
sekarang dengan masa
silam”
Sejarah bermakna
kontinuitas dan
berkesinambungan
kejadian masa lampau
memiliki hubungan dengan
berbagai kejadian pada masa
sekarang sehingga manusia
mempunyai pijakan untuk
memprediksi masa yang
akan datang.
4. Herodotus (bapa sejarah)
SEJARAH DALAM
PANDANGAN
PARA TOKOH
Collingwood
Sejarah ialah ilmu tentang
tindakan manusia di masa
lalu dan diperoleh melalui
interpretasi bukti-bukti
sejarah
Sejarah ialah satu kajian
untuk menceritakan satu
kitaran jatuh bangunnya
seseorang tokoh,
masyarakat dan peradaban
Kuntowijoyo
5. SEJARAH
SEBAGAI
PERISTIWA
ILMU
SENI
KISAH
Kejadian, kenyataan, aktualitas
sejarah yang telah terjadi/
berlangsung pada masa lampau
(harus bersifat objektif)
Narasi yang disusun berdasar
pada ingatan dan tafsiran
manusia tentang masa lampau
yang memiliki kemungkinan
subjektif.
Sejarah harus objektif dan mampu
memberikan informasi secara utuh dan
menyeluruh.
Syarat sejarah sebagai disiplin ilmu:
Empiris (pengalaman manusia)
Mempunyai objek (seluruh aktifitas
manusia)
Memiliki teori (kesimpulan tentang
kaidah-kaidah pokok suatu ilmu)
Memiliki metode (memiliki langkah-
langkah, cara-cara ilmiah)
Karena sejarah membutuhkan intiusi, emosi, dan
gaya bahasa. Sebagai seni, sejarah memiliki
beberapa kekurangan. Pertama, kehilangan
ketepatan dan objektifitas. Kedua, sejarah akan
terbatas.
6. TEORI GERAK
SEJARAH
Menurut Santo Agustinus
Gerak sejarah ialah terwujudnya
kehendak Tuhan, yaitu Civiltas Dei
atau kerajaan Tuhan. Gerak sejarah
bermata air kodrat Illahi dan bermuara
pada Civiltas Dei.
Teori gerak sejarah dapat di uraikan
sebagai berikut :
a) Teori gerak sejarah bagi masyarakat yang
bersahaja atau masyarakat primitif, evulusi
di tentukan oleh kebudayaan dinamis dan
animisme. Pemujaan terhadap roh nenek
moyang dan kekuatan alam gaib
menentukan evulusi sejarah.
b) Dalam kebudayaan politiesme gerak sejarah
di tentukan oleh dewa-dewa
c) Dalam kebudayaan monoteisme maka
gerak sejarah ditentukan oleh tuhan
d) Gerak sejarah ditentukan oleh hukum alam
(fatum), kadar atau takdir. Teoriini
kemudian berkembang menjadi filsafat.
e) Determinisme.
f) Gerak sejarah yang di tentukan oleh
manusia itu senditi. Hanya orang-orang
yang berjiwa besar yang dapat menentukan
sejarah (oleh Thomas Carlyle disebut
dengan “Heroes and Herowarship”)
g) Gerak sejarah ditentukan oleh materi
(ajaran Karl Marx dalam Historis
Materialism).
Menurut Ibnu Khaldun
• Sejarah adalah beredasarkan kenyataan. Dan tujuan sejarah adalah agar manusia sadar
akan perubahan masyarakat. Konsep gerak sejarah Ibnu Khaldun mengikut pada tiga
aliran filsafat sejarah.
• Pertama, aliran sejarah sosial. Aliran ini berpendapat bahwa fenomena-fenomena
sosial dapat di tafsirkan dan teori-teorinya dapat di di uraikan dari fakta-fakta sejarah.
• Kedua, aliran ekonomi. Dalam aliran ini menafsirkan sejarah secara materialistik dan
menguraikan fenomena-fenomena sosial secara ekonomis.
• Ketiga, aliran geografis, aliran ini memandang manusia sebagai putra-putri lingkungan
alam, dan kondisi alam sekitarnya. Oleh karena itu dalam pensejarahannya, seseorang,
masyarakat dan tradisi-tradisinya di bentuk oleh lingkungan dan alam dimana ia
berada.
7. KONSEP PERUBAHAN SOSIAL
Revolusi
Great
Man
Ideas
PENGANTAR
• Pendidikan sejarah diarahkan pada
pemahaman nilai sejarah sebagai
landasan bagi pembentukan semacam
alat cetak membentuk manusia yang
sudah ditentukan sebelumnya
(predefined person) baik dalam rangka
“cultural transmission” maupun dalam
penyiapan “moral precepts” bagi
generasi baru.
• Ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo
(2001) meliputi perkembangan,
keberlanjutan/kesinambungan,
pengulangan dan perubahan.
• Sebagai contoh, Disertasi Sartono
Kartodirdjo (1984), Peasant Revolt of
Banten 1888.
KONSEP KEBERLANJUTAN DALAM SEJARAH
• Arnold J. Toynbee (2004) yang mengatakan bahwa
mempelajari sejarah adalah mempelajari masa lampau,
untuk membangun masa depan (to study history is to
study the past to build the future).
• Disebut mengalami perkembangan apabila dalam
kehidupan masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut
dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain.
• Dalam keberlanjutan biasanya ditemukan korelasi antar
peristiwa sejarah yang terjadi baik implisit maupun
eksplisit.
NB : Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak
terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan (Hawley
dalam Sztompka, 2004).
10. Kontak dengan kebudayaan lain
FAKTOR PENDUKUNG FAKTOR PENGHAMBAT
1 Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Sistem pendidikan formal yang maju 2 Sikap masyarakat yang tradisional
Sifat menghargai karya seseorang dan keinginan
untuk maju
3 Adanya kepentingan yang tertanam dengan
kuatnya
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang 4 Adanya prasangka buruk pada hal-hal baru
Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat 5 Adanya hambatan yang bersifat ideologis
Adanya penduduk yang heterogen 6 Adat atau kebiasaan
Ketidakpuasan masyarakat 7
Adanya orientasi ke masa depan 8
Provide follow-up activities of training results
FAKTOR-FAKTOR PROSES PERUBAHAN
11. 1 2 3 4
SEJARAH SEBAGAI
PELAJARAN
Pengalaman merupakan
peristiwa masa lalu dan dari
peristiwa itulah kita dapat
mengambil hikmahnya
(pelajaran), sebagai contoh
kemajemukan masyarakat
Indonesia pada masa lalu di
manfaatkan oleh penjajah
untuk melakukan devide et
impera, dan berhasil,
akibatnya bangsa Indonesia
dijajah sampai ratusan
tahun lamanya.
Berbagai peristiwa masa
lalu dapat memberikan
inspirasi (ilham) pada
generasi berikutnya. Masa
sekarang dan yang akan
datang tidak akan
terlepas dari masa lalu
karena waktu merupakan
sebuah garis linier, tidak
ada suatu peristiwa yang
terjadi secara tiba-tiba,
tidak ada peristiwa masa
kini yang terputus dari
peristiwa masa lampau.
Orang mengunjungi
keraton, candi atau
museum sebetulnya
orang tersebut telah
menjadikan sejarah
dengan fungsi
(kegunaan)
rekreasi(hiburan).
Sejarah dikatakan
sebagai ilmu, jika
memiliki syarat yaitu
empiris, memiliki
objek, memiliki teori,
generalisasi dan
memiliki metode
Guna dan Tujuan Sejarah
SEJARAH SEBAGAI
INSPIRASI
SEJARAH SEBAGAI
REKREASI
SEJARAH SEBAGAI
ILMU