Dokumen tersebut membahas tentang etika cyber, pasal-pasal yang mengatur etika cyber dalam UU ITE, jenis pelanggaran etika cyber seperti cyber crime dan cyber bullying, serta contoh kasus pelanggaran etika cyber di Indonesia dan internasional seperti kasus carding dan pelanggaran privasi data pengguna Yahoo.
1. Etika Cyber,
Pasal-pasal dan
Contoh kasus
N a m a : S U D I R M A N
N I M : 0 9 0 1 1 2 8 2 0 2 5 0 5 6
K e l a s : S K 5 B
Sekilas tentang peran penting cyber
ethics dalam dunia maya
2. Agenda
TOPIK UTAMA DALAM
PRESENTASI INI
• Pengertian Cyber Ethics ( Etika Cyber )
• Pasal-Pasal yang mengatur Etika Cyber
• Jenis Pelanggaran Etika Cyber
• Contoh kasus di Indonesia dan Internasional
3. Pengertian Etika Cyber ( Cyber Ethics )
Etika Cyber adalah suatu aturan yang tak tertulis
yang dikenal di dunia IT. Suatu nilai-nilai yang
disepakati bersama untuk dipatuhi dalam interaksi
antar pengguna teknologi khususnya teknologi
informasi. Tidak adanya batas yang jelas secara fisik
serta luasnya penggunaan IT di berbagai bidang
membuat setiap orang yang menggunakan teknologi
informasi diharapkan mau mematuhi cyber ethics yang
ada.
Filosofi berinteraksi dalam dunia maya
adalah berinteraksi dengan kemungkinan terbesar
tanpa pernah bertemu fisik secara langsung.
Sementara dalam interaksi itu tentu ada nilai-nilai
yang harus dihargai menyangkut karya cipta
orang lain yang dipublikasikan melalui internet.
Untuk itulah maka cyber ethics menjadi hal yang
penting untuk dikembangkan.
4. Pengertian Etika Cyber ( Cyber Ethics )
Cyber ethics berbeda dari cyber law yang
memiliki pengertian seperangkat aturan hukum
tertulis yang berlaku di dunia maya. Cyber law ini
dibuat oleh negara untuk menjamin warga
negaranya, karena dianggap aktivitas di dunia
maya ini telah merugikan dan telah menyentuh
kehidupan yang sebenarnya.
Cyber ethics memunculkan peluang baru
dalam bidang pendidikan, bisnis, layanan
pemerintah dengan adanya kehadiran internet.
Sehingga memunculkan netiket atau netiquette
yaitu salah satu etika acuan dalam berkomunikasi
menggunakan internet, berpedoman pada IETF (
the internet engineering task force), yang
menetapkan RFC (netiquette guidelies dalam
requestfor comments). Dan etika dalam
berinternet biasa disebut dengan cyber ethics
(etika cyber).
5. Pasal 27
1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau
mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.
Pasal-Pasal UU ITE yang Mengatur Etika Cyber
6. Pasal 28
1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik.
2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras,
dan antargolongan (SARA).
Pasal-Pasal UU ITE yang Mengatur Etika Cyber
Pasal 29
1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang berisi ancaman
kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan
secara pribadi.
7. Pasal 30
1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.
2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.
3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos,
melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.
Pasal-Pasal UU ITE yang Mengatur Etika Cyber
8. Jenis Pelanggaran
Etika Cyber Cyber Crime
Cyber Crime adalah suatu aktifitas kejahatan di dunia maya
dengan menggunakan jaringan komputer sebagai alat dan
internet sebagai media nya. Cyber Crime dapat di lakukan
dengan berbagai cara, Cyber Crime ini biasa di lakukan oleh
para ahli komputer atau lebih tepat nya pihak pihak yang
mengerti bidang Teknologi Informasi.
Jenis – jenis Cyber Crime antara lain Hacking dan cracking,
pembajakan situs pemerintah, penyebaran content illegal,
pemalsuan data (data forgery), carding (belanja dengan kartu
kredit milik orang lain), pencurian data (data theft), Cyber
Squating (pembajakan domain), Cyber Typosquating (membuat
pelesetan domain yang mirip dengan domain situs aslinya.
9. Jenis Pelanggaran
Etika Cyber
Cyber Bullying
Cyber Bullying adalah suatu bentuk kekerasan di dunia maya yang di alami anak-anak atau remaja yang di lakukan oleh
teman nya, cyber bullying terjadi dimana korban di intimidasi atau di permalukan oleh pelaku, biasa nya melalu media
sosial. Korban dari cyber bullying tidak dapat disembunyikan identitas nya ketika si pelaku membeberkan identitas
korban di media yang di gunakan untuk bulliying tersebut. Efek dari cyber bullying ini sangat berbahaya bagi kestabilan
emosional korban bullying, memungkinkan kehilangan rasa percaya diri pada diri korban bullying, korban akan merasa
depresi sehingga memungkinkan untuk bunuh diri.
Jenis – jenis cyber bullying antara lain Harrasment (pelecehan dengan mengirimkan informasi korban yang bersifat
memalukan), Flamming (perselisihan yang awalnya kecil menjadi besar karena tersebar luas), Denigration
(menyebarkan berita hoax terhadap korban yang bertujuan untuk menjatuhkan korban yang di tuju), impersonation
(meniru korban dengan memanfaatkan pihak ketiga untuk menyebarkan infromasi rahasia milik korban, Cyber Stalking
(Upaya seseorang menguntit di dunia maya sehingga menimbulkan gannguan bagi korban).
10. Contoh kasus Cyber ethics di Indonesia
C A R D I N G
Carding, salah satu jenis cyber crime yang terjadi di Bandung
sekitar Tahun 2003. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk
mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam
transaksi perdagangan di internet. Para pelaku yang kebanyakan remaja
tanggung dan mahasiswa ini, digerebek aparat kepolisian setelah
beberapa kali berhasil melakukan transaksi di internet menggunakan
kartu kredit orang lain. Para pelaku, rata-rata beroperasi dari warnet-
warnet yang tersebar di kota Bandung. Mereka biasa bertransaksi
dengan menggunakan nomor kartu kredit yang mereka peroleh dari
beberapa situs. Modus kejahatan ini adalah pencurian, karena pelaku
memakai kartu kredit orang lain untuk mencari barang yang mereka
inginkan di situs lelang barang.
11. PASAL YANG DILANGGAR :
Pasal 378 KUHP tentang penipuan, Pasal 363 tentang Pencurian dan
Pasal 263 tentang Pemalsuan Identitas.
Bunyi dari Pasal 378 KUHP tentang penipuan, berbunyi :
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, memakai nama/ keadaan palsu
dengan tipu muslihat agar memberikan barang membuat utang atau
menghapus utang diancam karena penipuan dengan pidana penjara
maksimum 4 tahun.
Pasal 263 tentang Pemalsuan identitas, berbunyi :
Barang siapa membuat secara palsu atau memalsukan sesuatu yang
dapat menimbulkan suatu hak, perikatan atau suatu pembebasan utang
atau yang diperuntukkan sebagai bukti suatu bagi suatu tindakan,
dengan maksud untuk menggunakan atau menyuruh orang lain
menggunakannnya seolah-olah asli dan tidak palsu, jika karena
penggunaan itu dapat menimbulkan suatu kerugian, diancam karena
pemalsuan surat dengan pidana penjara maksimum enam tahun.
12. Contoh kasus Etika Cyber Internasional
K a s u s C y b e r C r i m e p a d a Y a h o o . c o m
Pada tahun 2012-2014 silam terhitung ada 500 juta akun Yahoo yang
berhasil diretas oleh hacker. Data yang dicuri antara lain nomor telepon,
data pribadi hingga password. Kasus ini pun tercatat sebagai kejahatan
Cybersecurity terburuk dikarenakan jumlah akun yang diretas cukup besar.
Sebelumnya, Yahoo juga sempat mendapatkan ancaman dari hacker yang
menggunakan nama "Peace". Ia mengklaim akan menjual data 200
pengguna yahoo. "Peace" juga sebelumnya juga pernah mengklaim akan
menjual akun yang telah ia curi dari LinkedIn dan MySpace.
.
Dalam Budapet Convention on Crime, pasal yang dilanggar adalah pasal 3 tentang Illegal Interception
(Penyadapan Ilegal). Jika dikaitkan dengan hukum di Indonesia, pasal yang dilanggar ialah pasal 31 UU
ITE ayat 1 – 4.
Salah satu bunyi dari pasal 31 yaitu ayat 1 :
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau
penyadapan atas Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer dan/atau
Sistem Elektronik tertentu milik Orang lain.
Etika yang dilanggar :