SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
A. Protein
B. Asam Amino
C. Biosintesis Asam Amino
D. Oksidasi Asam Amino
1
Akhmadi, Biologi, FKIP UPR
3. METABOLISME PROTEIN
A. Protein
Pengertian
 Protein secara harfiah berarti “pertama” atau “utama”.
 Protein merupakan makromolekul yang mengandung
satu atau lebih rantai polipeptida.
 Protein yang mengandung dua atau lebih rantai
polipeptida disebut protein oligomer.
 Setiap polipeptida dapat mengandung antara 51 – 1.800
residu asam amino.
 Pada semua makhluk hidup, protein dibangun oleh unit
dasar yang sama, yaitu 20 jenis asam amino baku, yang
molekul asam aminonya itu sendiri hampir tidak
mempunyai fungsi biologis.
2
 Protein merupakan makromolekul yang paling
berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari
setengah berat kering pada hampir semua organisme.
 Perbedaan antara satu jenis protein dengan jenis
protein yang lain disebabkan oleh perbedaan jumlah,
jenis dan susunan (komposisi) asam amino
penyusunnya.
 Terdapat ribuan jenis protein yang masing-masing
mempunyai fungsi spesifik yang ditentukan oleh gen
yang sesuai.
 Insulin merupakan molekul protein pertama yang
ditentukan deret (komposisi) asam amino penyusunnya.
3
4
Insulin sapi merupakan protein murni yang mempunyai
BM 5.733, dan dibangun oleh dua rantai polipeptida, yaitu
rantai A dengan 21 asam amino dan rantai B dengan 30
residu asam amino.
5
Jenis Protein
Asal Sampel
Protein
BM
Jumlah Residu
Asam Amino
Jumlah Rantai
Polipeptida
Insulin
Ribonuklease
Lisosim
Mioglobin
Khimotripsin
Haemoglobin
Serum albumin
Heksokinase
-globulin
Glutamat dehidrogenase
Pankreas Sapi
Pankreas sapi
Putih telur
Jantung kuda
Pankreas sapi
Manusia
Manusia
Ragi (Jamur)
Kuda
Hati sapi
5.733
12.640
13.930
16.890
22.600
64.500
68.500
102.000
149.900
1.000.000
51
124
129
153
241
574
~ 550
~ 800
~ 1.200
~ 8.300
2
1
1
1
3
4
1
2
4
~ 40
Tabel 3.1 Data Molekuler Beberapa Molekul Protein
(Lehninger, 1990).
6
No. Golongan Protein Contoh
1
2
3
4
5
6
7
Enzim
Protein transport
Protein nutrien / penyimpan
Protein kontraktil / motil
Protein struktural
Protein pertahanan tubuh
Protein pengatur
Ribonuklease, dehidrogenase, sitrat sintase, tripsin.
Haemoglobin, albumin, mioglobin, 1- lipoprotein.
Gliadin (gandum), ovalbumin, kasein (susu), feritin.
Aktin, miosin, tubulin, troponin, tropomiosin, lamin.
Keratin, fibroin, kolagen, elastin, proteoglikan.
Antibodi, fibrinogen, toksin botulinus, toksin difteri.
Insulin, somatotropin, gonadotropin, kortikotropin.
Tabel 3.2 Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsi Biologis
Klasifikasi Protein
 Protein dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis,
sifat kelarutan, gugus prostetik, dan bentuk molekul.
7
Nama Protein Sifat Kelarutannya
Albumin
Globulin
Glutein
Gliadin (Promalin)
Histon
Protamin
Skleroprotein*
Larut dalam air dan larutan garam, tetapi dapat diendapkan oleh
larutan garam kadar tinggi.
Tidak larut dalam air murni, larut dalam larutan garam encer tetapi
tidak larut dalam larutan garam dengan kadar ¼ - ½ jenuh.
Tidak larut dalam larutan netral. Larut dalam larutan basa atau asam
encer.
Tidak larut dalam air dan etanol absolut, larut dalam etanol 70 – 80 %.
Larut dalam air, tidak larut dalam larutan ammonia encer, sifat basa.
Larut dalam air, bersifat basa (lebih basa dari histon), berupa protein
kecil.
Tidak larut dalam air atau larutan garam, kaya akan Gly, Ala, dan Pro.
Tabel 3.3 Penggolongan Protein Berdasarkan Sifat Kelarutan
(Soerodikoesoemo dan Hartiko, 1989 dan Harper*, 1987).
8
No. Golongan Protein Gugus Prostetik
1
2
3
4
5
6
Lipoprotein
Glikoprotein
Fosfoprotein
Haemoprotein
Flavoprotein
Metaloprotein
Lipid
Karbohidrat (gula)
Gugus fosfat
Heme (forpirin besi)
Flavin nukleotida
Besi, seng, tembaga
Tabel 3.4 Penggolongan Protein Berdasarkan Gugus Prostetik
(Stryer, 2000).
Penggolongan protein berdasarkan bentuk fisik
molekulnya dibedakan menjadi protein globular dan
protein fibrilar
1) Protein Globular
Molekul protein yang memiliki rantai polipeptida yang
berlipat-lipat dan rapat kemudian menjadi bentuk bulat
padat.
Protein globular biasanya larut dalam air, dan hampir
semuanya mempunyai fungsi gerak atau dinamik.
Contohnya : hampir semua enzim, protein transport
pada darah, antibodi, dan protein penyimpan nutrien.
9
2) Protein Fibrilar
Molekul protein yang memiliki rantai polipeptida panjang
pada satu sumbu.
Protein fibrilar ini tidak larut dalam air, dan hampir
semuanya mempunyai peran struktural dan pelindung.
Contohnya : -keratin (rambut), fibroin (sutera), kolagen
(otot).
10
11
 Protein filamen merupakan kumpulan dari monomer
protein globular.
 Filamen aktin dibentuk oleh protein globular aktin
(G-actin).
 Filamen mikrotubula dibentuk oleh protein globular
α-tubulun dan β-tubulin.
Polipeptida
 Polipeptida merupakan komponen pokok penyusun
molekul protein.
 Setiap polipeptida dapat mengandung antara 51 – 1.800
residu asam amino.
 Untuk menentukan komposisi dan susunan residu asam
amino penyusun polipeptida, maka dilakukan
pemotongan rantai polipeptida.
 Prosedur pemotongan yang umum dilakukan adalah
dengan metode hidrolisis enzimatik dan kimiawi,
misalnya dengan enzim tripsin, khimotripsin, pepsin, dan
sianogen bromida.
12
13
No. Perlakuan Titik Potong
(Gugus Karbonil pada Residu Asam amino)
1
2
3
4
Tripsin
Khimotripsin
Pepsin
Sianogen bromida
Lisin dan Arginin
Fenilalanin, triptofan, tirosin
Fenilalanin, triptofan, tirosin, beberapa yang lain
Metionin
Tabel 3.5 Empat Metode Pemotongan Rantai Polipeptida
(Stryer, 2000).
Biosintesis Protein
 Pada dasarnya proses biosintesis protein merupakan
proses biosintesis polipeptida itu sendiri, karena hasil
perakitan asam amino-asam amino (dengan ikatan
peptida) pada ribosom membentuk rantai polipeptida.
 Proses biosintesis protein dikenal pula sebagai ekspresi
gen, yang secara umum mencakup tahapan transkripsi
DNA membentuk mRNA, splicing mRNA, dan tahapan
translasi mRNA oleh rRNA pada ribosom.
14
 Asam-asam amino yang akan dirakit diangkut oleh
tRNA.
 Lingkungan tempat berlangsungnya proses biosintesis
protein seluler adalah sitosol, retikulum endoplasma,
dan membran nukleus.
 Kloroplas dan mitokondria adalah organel semi
otonom.
15
16
 DNA doubel heliks pada sel eukariota berbentuk linier
dengan jumlah yang bervariasi sesuai spesiesnya.
 DNA doubel heliks pada organel semi otonom
kloroplas dan mitokondria berbentuk linier.
 DNA doubel heliks pada sel prokariota (bakteri)
berbentuk sirkuler dan berjumlah 1 (satu) utas DNA (=
1 kromosom).
 DNA virus ada yang doubel heliks dan ada yang
benang tunggal (seperti benang tunggal RNA).
Struktur DNA
17
RNA yang terlibat dalam biosintesis protein adalah :
1) mRNA : berbentuk linier, dan tersusun atas kodon-
kodon untuk pembentukan asam amino menjadi
polipeptida.
2) tRNA : berbentuk “daun semanggi”, berperan
dalam pengangkutan molekul asam amino untuk
sintesis protein.
3) rRNA : berbentuk “globular”, bergabung dengan
protein ribosom untuk membentuk ribosom.
Struktur RNA
18
Messenger RNA
(mRNA)
A hairpin loop from a pre-mRNA. Highlighted are the nucleobases
(green) and the ribose-phosphate backbone (blue). Note that this is
a single strand of RNA that folds back upon itself.
19
Transport RNA
(tRNA)
20
Three-dimensional representation of the 50S ribosomal subunit.
RNA is in ochre, protein in blue. The active site is in the middle (red).
Ribosome RNA
(rRNA)
Splicing
Transcription
Translation
Tahapan Biosintesis Protein
22
Transkripsi
(DNA sintesis mRNA)
23
24
25
26
Splicing
Penyortiran mRNA
27
mRNA
28
Translasi
Asam amino dirakit menjadi polipeptida pada ribosom
A site
29
30
tRNA mengikat asam amino
31
Ribosomes assemble polymeric protein molecules whose sequence is
controlled by the sequence of messenger RNA molecules. This is required
by all living cells and associated viruses.
32
33
Asam Amino Membentuk Molekul Peptida
Molekul peptida merupakan molekul hasil kondensasi
dari molekul-molekul asam amino yang dihubungkan oleh
ikatan peptida antara gugus amino (-NH3
+ ) pada satu asam
amino dengan gugus karboksil (-COO- ) dari asam amino yang
lain.
Satuan (unit) asam amino di dalam molekul peptida
disebut sebagai residu, karena “asam aminonya” telah
kehilangan atom hidrogen (H) dari gugus amino ataupun
gugus karboksilnya.
34
35
H2O
Ikatan peptida
Pembentukan dipeptida dari dua molekul asam amino oleh ikatan peptida
Tulang punggung sebuah rantai polipeptida
36
Rantai polipeptida yang
dibentuk dari kumpulan
asam amino hasil proses
sintesis protein.
37
Jenis Protein
Asal Sampel
Protein
BM
Jumlah Residu
Asam Amino
Jumlah Rantai
Polipeptida
Insulin
Ribonuklease
Lisosim
Mioglobin
Khimotripsin
Haemoglobin
Serum albumin
Heksokinase
-globulin
Glutamat dehidrogenase
Pankreas Sapi
Pankreas sapi
Putih telur
Jantung kuda
Pankreas sapi
Manusia
Manusia
Ragi (Jamur)
Kuda
Hati sapi
5.733
12.640
13.930
16.890
22.600
64.500
68.500
102.000
149.900
1.000.000
51
124
129
153
241
574
~ 550
~ 800
~ 1.200
~ 8.300
2
1
1
1
3
4
1
2
4
~ 40
Tabel 1. Data Molekuler Beberapa Molekul Protein
(Lehninger, 1990).
38
Struktur Protein
1) Protein primer ; merupakan molekul protein (rantai linier
polipeptida) yang baru selesai disintesis pada ribosom,
umumnya belum berfungsi aktif.
2) Protein sekunder ; merupakan rantai polipeptida yang
melipat-lipat dan rapat (globular) oleh adanya ikatan
disulfida dan ikatan kimia lainnya (umumnya protein
belum berfungsi aktif).
3) Protein tersier ; merupakan penggabungan dua atau
lebih polipeptida membentuk molekul protein (sebagian
merupakan protein yang aktif jika tidak memerlukan
gugus prostetik).
4) Protein kuartener ; merupakan molekul protein yang
berkonjugasi dengan gugus prostetik untuk dapat
berfungsi aktif.
Struktur
Primer
Struktur
Sekunder
Struktur
Tersier
Struktur
Kuartener
Ikatan Kimia pada Rantai Polipeptida
Struktur protein umumnya dipertahankan oleh dua
ikatan yang sangat kuat (ikatan peptida dan disulfida) dan
tiga ikatan yang sangat lemah (ikatan hidrogen, hidrofobik,
dan elektrostatik atau ikatan garam).
1) Ikatan Peptida
Merupakan ikatan yang menghubungkan -karboksil
(-COO-) dan -nitrogen (-NH3
+ ) yang mempunyai ikatan
rangkap parsial.
2) Ikatan Disulfida
Merupakan ikatan yang menghubungkan dua residu
sistein yang saling berhubungan dengan dua bagian
rantai polipeptida melalui residu sistein.
40
3) Ikatan Hidrogen
Merupakan ikatan antara atom-atom hidrogen pada
dua residu asam amino.
4) Ikatan hidrofobik
Merupakan ikatan pada rantai non-polar asam amino
netral pada protein yang cenderung bergabung.
5) Ikatan elektrostatik
Merupakan ikatan antara gugus-gugus yang bermuatan
berlawanan pada rantai samping asam amino.
Struktur primer protein berasal dari ikatan
kovalen asam L--amino oleh ikatan -peptida.
41
42
Denaturasi dan Renaturasi Protein
 Denaturasi protein adalah perubahan struktur
protein dari struktur aslinya, yang disebabkan oleh
faktor mekanik, fisik, dan kimiawi.
 Renaturasi protein merupakan peristiwa kembalinya
struktur dan fungsi protein sesuai aslinya setelah
mengalami denaturasi, asalkan faktor-faktor
penyebab denaturasi dihilangkan.
43
… to be continue …

More Related Content

Similar to OPTIMASI PROTEIN

Similar to OPTIMASI PROTEIN (20)

Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Analisis makanan pada protein
Analisis makanan pada proteinAnalisis makanan pada protein
Analisis makanan pada protein
 
Analisis makanan pada protein
Analisis makanan pada proteinAnalisis makanan pada protein
Analisis makanan pada protein
 
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP BanjarmasinProtein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
 
protein
proteinprotein
protein
 
Metabolisme protein
Metabolisme proteinMetabolisme protein
Metabolisme protein
 
Protein
Protein Protein
Protein
 

More from RuniAwan

Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxRuniAwan
 
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.pptRuniAwan
 
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptxpresentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptxRuniAwan
 
265054615-SPERMATOGENESIS-ppt.pdf
265054615-SPERMATOGENESIS-ppt.pdf265054615-SPERMATOGENESIS-ppt.pdf
265054615-SPERMATOGENESIS-ppt.pdfRuniAwan
 
Biologi sel pertemuan ke 7.pptx
Biologi sel pertemuan ke 7.pptxBiologi sel pertemuan ke 7.pptx
Biologi sel pertemuan ke 7.pptxRuniAwan
 
11. Asam Nukleat.pptx
11. Asam Nukleat.pptx11. Asam Nukleat.pptx
11. Asam Nukleat.pptxRuniAwan
 
11. Mitokondria.pptx
11. Mitokondria.pptx11. Mitokondria.pptx
11. Mitokondria.pptxRuniAwan
 
EVOLUSI KELOMPOK EMPAT.pptx
EVOLUSI KELOMPOK EMPAT.pptxEVOLUSI KELOMPOK EMPAT.pptx
EVOLUSI KELOMPOK EMPAT.pptxRuniAwan
 

More from RuniAwan (8)

Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
 
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
367602814-DANA-PENSIUN-ppt.ppt
 
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptxpresentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
presentasisistempernapasan-150624132332-lva1-app6891.pptx
 
265054615-SPERMATOGENESIS-ppt.pdf
265054615-SPERMATOGENESIS-ppt.pdf265054615-SPERMATOGENESIS-ppt.pdf
265054615-SPERMATOGENESIS-ppt.pdf
 
Biologi sel pertemuan ke 7.pptx
Biologi sel pertemuan ke 7.pptxBiologi sel pertemuan ke 7.pptx
Biologi sel pertemuan ke 7.pptx
 
11. Asam Nukleat.pptx
11. Asam Nukleat.pptx11. Asam Nukleat.pptx
11. Asam Nukleat.pptx
 
11. Mitokondria.pptx
11. Mitokondria.pptx11. Mitokondria.pptx
11. Mitokondria.pptx
 
EVOLUSI KELOMPOK EMPAT.pptx
EVOLUSI KELOMPOK EMPAT.pptxEVOLUSI KELOMPOK EMPAT.pptx
EVOLUSI KELOMPOK EMPAT.pptx
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

OPTIMASI PROTEIN

  • 1. A. Protein B. Asam Amino C. Biosintesis Asam Amino D. Oksidasi Asam Amino 1 Akhmadi, Biologi, FKIP UPR 3. METABOLISME PROTEIN
  • 2. A. Protein Pengertian  Protein secara harfiah berarti “pertama” atau “utama”.  Protein merupakan makromolekul yang mengandung satu atau lebih rantai polipeptida.  Protein yang mengandung dua atau lebih rantai polipeptida disebut protein oligomer.  Setiap polipeptida dapat mengandung antara 51 – 1.800 residu asam amino.  Pada semua makhluk hidup, protein dibangun oleh unit dasar yang sama, yaitu 20 jenis asam amino baku, yang molekul asam aminonya itu sendiri hampir tidak mempunyai fungsi biologis. 2
  • 3.  Protein merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme.  Perbedaan antara satu jenis protein dengan jenis protein yang lain disebabkan oleh perbedaan jumlah, jenis dan susunan (komposisi) asam amino penyusunnya.  Terdapat ribuan jenis protein yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik yang ditentukan oleh gen yang sesuai.  Insulin merupakan molekul protein pertama yang ditentukan deret (komposisi) asam amino penyusunnya. 3
  • 4. 4 Insulin sapi merupakan protein murni yang mempunyai BM 5.733, dan dibangun oleh dua rantai polipeptida, yaitu rantai A dengan 21 asam amino dan rantai B dengan 30 residu asam amino.
  • 5. 5 Jenis Protein Asal Sampel Protein BM Jumlah Residu Asam Amino Jumlah Rantai Polipeptida Insulin Ribonuklease Lisosim Mioglobin Khimotripsin Haemoglobin Serum albumin Heksokinase -globulin Glutamat dehidrogenase Pankreas Sapi Pankreas sapi Putih telur Jantung kuda Pankreas sapi Manusia Manusia Ragi (Jamur) Kuda Hati sapi 5.733 12.640 13.930 16.890 22.600 64.500 68.500 102.000 149.900 1.000.000 51 124 129 153 241 574 ~ 550 ~ 800 ~ 1.200 ~ 8.300 2 1 1 1 3 4 1 2 4 ~ 40 Tabel 3.1 Data Molekuler Beberapa Molekul Protein (Lehninger, 1990).
  • 6. 6 No. Golongan Protein Contoh 1 2 3 4 5 6 7 Enzim Protein transport Protein nutrien / penyimpan Protein kontraktil / motil Protein struktural Protein pertahanan tubuh Protein pengatur Ribonuklease, dehidrogenase, sitrat sintase, tripsin. Haemoglobin, albumin, mioglobin, 1- lipoprotein. Gliadin (gandum), ovalbumin, kasein (susu), feritin. Aktin, miosin, tubulin, troponin, tropomiosin, lamin. Keratin, fibroin, kolagen, elastin, proteoglikan. Antibodi, fibrinogen, toksin botulinus, toksin difteri. Insulin, somatotropin, gonadotropin, kortikotropin. Tabel 3.2 Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsi Biologis Klasifikasi Protein  Protein dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis, sifat kelarutan, gugus prostetik, dan bentuk molekul.
  • 7. 7 Nama Protein Sifat Kelarutannya Albumin Globulin Glutein Gliadin (Promalin) Histon Protamin Skleroprotein* Larut dalam air dan larutan garam, tetapi dapat diendapkan oleh larutan garam kadar tinggi. Tidak larut dalam air murni, larut dalam larutan garam encer tetapi tidak larut dalam larutan garam dengan kadar ¼ - ½ jenuh. Tidak larut dalam larutan netral. Larut dalam larutan basa atau asam encer. Tidak larut dalam air dan etanol absolut, larut dalam etanol 70 – 80 %. Larut dalam air, tidak larut dalam larutan ammonia encer, sifat basa. Larut dalam air, bersifat basa (lebih basa dari histon), berupa protein kecil. Tidak larut dalam air atau larutan garam, kaya akan Gly, Ala, dan Pro. Tabel 3.3 Penggolongan Protein Berdasarkan Sifat Kelarutan (Soerodikoesoemo dan Hartiko, 1989 dan Harper*, 1987).
  • 8. 8 No. Golongan Protein Gugus Prostetik 1 2 3 4 5 6 Lipoprotein Glikoprotein Fosfoprotein Haemoprotein Flavoprotein Metaloprotein Lipid Karbohidrat (gula) Gugus fosfat Heme (forpirin besi) Flavin nukleotida Besi, seng, tembaga Tabel 3.4 Penggolongan Protein Berdasarkan Gugus Prostetik (Stryer, 2000).
  • 9. Penggolongan protein berdasarkan bentuk fisik molekulnya dibedakan menjadi protein globular dan protein fibrilar 1) Protein Globular Molekul protein yang memiliki rantai polipeptida yang berlipat-lipat dan rapat kemudian menjadi bentuk bulat padat. Protein globular biasanya larut dalam air, dan hampir semuanya mempunyai fungsi gerak atau dinamik. Contohnya : hampir semua enzim, protein transport pada darah, antibodi, dan protein penyimpan nutrien. 9
  • 10. 2) Protein Fibrilar Molekul protein yang memiliki rantai polipeptida panjang pada satu sumbu. Protein fibrilar ini tidak larut dalam air, dan hampir semuanya mempunyai peran struktural dan pelindung. Contohnya : -keratin (rambut), fibroin (sutera), kolagen (otot). 10
  • 11. 11  Protein filamen merupakan kumpulan dari monomer protein globular.  Filamen aktin dibentuk oleh protein globular aktin (G-actin).  Filamen mikrotubula dibentuk oleh protein globular α-tubulun dan β-tubulin.
  • 12. Polipeptida  Polipeptida merupakan komponen pokok penyusun molekul protein.  Setiap polipeptida dapat mengandung antara 51 – 1.800 residu asam amino.  Untuk menentukan komposisi dan susunan residu asam amino penyusun polipeptida, maka dilakukan pemotongan rantai polipeptida.  Prosedur pemotongan yang umum dilakukan adalah dengan metode hidrolisis enzimatik dan kimiawi, misalnya dengan enzim tripsin, khimotripsin, pepsin, dan sianogen bromida. 12
  • 13. 13 No. Perlakuan Titik Potong (Gugus Karbonil pada Residu Asam amino) 1 2 3 4 Tripsin Khimotripsin Pepsin Sianogen bromida Lisin dan Arginin Fenilalanin, triptofan, tirosin Fenilalanin, triptofan, tirosin, beberapa yang lain Metionin Tabel 3.5 Empat Metode Pemotongan Rantai Polipeptida (Stryer, 2000).
  • 14. Biosintesis Protein  Pada dasarnya proses biosintesis protein merupakan proses biosintesis polipeptida itu sendiri, karena hasil perakitan asam amino-asam amino (dengan ikatan peptida) pada ribosom membentuk rantai polipeptida.  Proses biosintesis protein dikenal pula sebagai ekspresi gen, yang secara umum mencakup tahapan transkripsi DNA membentuk mRNA, splicing mRNA, dan tahapan translasi mRNA oleh rRNA pada ribosom. 14
  • 15.  Asam-asam amino yang akan dirakit diangkut oleh tRNA.  Lingkungan tempat berlangsungnya proses biosintesis protein seluler adalah sitosol, retikulum endoplasma, dan membran nukleus.  Kloroplas dan mitokondria adalah organel semi otonom. 15
  • 16. 16  DNA doubel heliks pada sel eukariota berbentuk linier dengan jumlah yang bervariasi sesuai spesiesnya.  DNA doubel heliks pada organel semi otonom kloroplas dan mitokondria berbentuk linier.  DNA doubel heliks pada sel prokariota (bakteri) berbentuk sirkuler dan berjumlah 1 (satu) utas DNA (= 1 kromosom).  DNA virus ada yang doubel heliks dan ada yang benang tunggal (seperti benang tunggal RNA). Struktur DNA
  • 17. 17 RNA yang terlibat dalam biosintesis protein adalah : 1) mRNA : berbentuk linier, dan tersusun atas kodon- kodon untuk pembentukan asam amino menjadi polipeptida. 2) tRNA : berbentuk “daun semanggi”, berperan dalam pengangkutan molekul asam amino untuk sintesis protein. 3) rRNA : berbentuk “globular”, bergabung dengan protein ribosom untuk membentuk ribosom. Struktur RNA
  • 18. 18 Messenger RNA (mRNA) A hairpin loop from a pre-mRNA. Highlighted are the nucleobases (green) and the ribose-phosphate backbone (blue). Note that this is a single strand of RNA that folds back upon itself.
  • 20. 20 Three-dimensional representation of the 50S ribosomal subunit. RNA is in ochre, protein in blue. The active site is in the middle (red). Ribosome RNA (rRNA)
  • 23. 23
  • 24. 24
  • 25. 25
  • 28. 28 Translasi Asam amino dirakit menjadi polipeptida pada ribosom A site
  • 29. 29
  • 31. 31 Ribosomes assemble polymeric protein molecules whose sequence is controlled by the sequence of messenger RNA molecules. This is required by all living cells and associated viruses.
  • 32. 32
  • 33. 33
  • 34. Asam Amino Membentuk Molekul Peptida Molekul peptida merupakan molekul hasil kondensasi dari molekul-molekul asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida antara gugus amino (-NH3 + ) pada satu asam amino dengan gugus karboksil (-COO- ) dari asam amino yang lain. Satuan (unit) asam amino di dalam molekul peptida disebut sebagai residu, karena “asam aminonya” telah kehilangan atom hidrogen (H) dari gugus amino ataupun gugus karboksilnya. 34
  • 35. 35 H2O Ikatan peptida Pembentukan dipeptida dari dua molekul asam amino oleh ikatan peptida Tulang punggung sebuah rantai polipeptida
  • 36. 36 Rantai polipeptida yang dibentuk dari kumpulan asam amino hasil proses sintesis protein.
  • 37. 37 Jenis Protein Asal Sampel Protein BM Jumlah Residu Asam Amino Jumlah Rantai Polipeptida Insulin Ribonuklease Lisosim Mioglobin Khimotripsin Haemoglobin Serum albumin Heksokinase -globulin Glutamat dehidrogenase Pankreas Sapi Pankreas sapi Putih telur Jantung kuda Pankreas sapi Manusia Manusia Ragi (Jamur) Kuda Hati sapi 5.733 12.640 13.930 16.890 22.600 64.500 68.500 102.000 149.900 1.000.000 51 124 129 153 241 574 ~ 550 ~ 800 ~ 1.200 ~ 8.300 2 1 1 1 3 4 1 2 4 ~ 40 Tabel 1. Data Molekuler Beberapa Molekul Protein (Lehninger, 1990).
  • 38. 38 Struktur Protein 1) Protein primer ; merupakan molekul protein (rantai linier polipeptida) yang baru selesai disintesis pada ribosom, umumnya belum berfungsi aktif. 2) Protein sekunder ; merupakan rantai polipeptida yang melipat-lipat dan rapat (globular) oleh adanya ikatan disulfida dan ikatan kimia lainnya (umumnya protein belum berfungsi aktif). 3) Protein tersier ; merupakan penggabungan dua atau lebih polipeptida membentuk molekul protein (sebagian merupakan protein yang aktif jika tidak memerlukan gugus prostetik). 4) Protein kuartener ; merupakan molekul protein yang berkonjugasi dengan gugus prostetik untuk dapat berfungsi aktif.
  • 40. Ikatan Kimia pada Rantai Polipeptida Struktur protein umumnya dipertahankan oleh dua ikatan yang sangat kuat (ikatan peptida dan disulfida) dan tiga ikatan yang sangat lemah (ikatan hidrogen, hidrofobik, dan elektrostatik atau ikatan garam). 1) Ikatan Peptida Merupakan ikatan yang menghubungkan -karboksil (-COO-) dan -nitrogen (-NH3 + ) yang mempunyai ikatan rangkap parsial. 2) Ikatan Disulfida Merupakan ikatan yang menghubungkan dua residu sistein yang saling berhubungan dengan dua bagian rantai polipeptida melalui residu sistein. 40
  • 41. 3) Ikatan Hidrogen Merupakan ikatan antara atom-atom hidrogen pada dua residu asam amino. 4) Ikatan hidrofobik Merupakan ikatan pada rantai non-polar asam amino netral pada protein yang cenderung bergabung. 5) Ikatan elektrostatik Merupakan ikatan antara gugus-gugus yang bermuatan berlawanan pada rantai samping asam amino. Struktur primer protein berasal dari ikatan kovalen asam L--amino oleh ikatan -peptida. 41
  • 42. 42 Denaturasi dan Renaturasi Protein  Denaturasi protein adalah perubahan struktur protein dari struktur aslinya, yang disebabkan oleh faktor mekanik, fisik, dan kimiawi.  Renaturasi protein merupakan peristiwa kembalinya struktur dan fungsi protein sesuai aslinya setelah mengalami denaturasi, asalkan faktor-faktor penyebab denaturasi dihilangkan.
  • 43. 43 … to be continue …