[Ringkasan]
Komponen kedua proses manajemen strategik adalah analisis lingkungan eksternal perusahaan untuk mengidentifikasi berbagai kesempatan dan ancaman. Analisis ini mencakup lingkungan makro (PEST) dan industri, dengan tujuan menganalisis faktor-faktor kunci dan dampaknya terhadap perusahaan serta menggunakan model lima kekuatan Porter untuk menilai struktur kompetisi industri.
1. 1
MANAJEMEN STRATEGI DAN
KEBIJAKAN USAHA
By.
Drs. Asmai Ishak, M.Bus, P.hd.
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
2. 2
Thinking Strategically:
The Three Big Strategic Questions
1. Where are we now?
2. Where do we want to go?
– Business(es) to be in and market positions to
stake out
– Buyer needs and groups to serve
– Outcomes to achieve
3. How will we get there?
– A company’s answer to “how
will we get there?” is its strategy
3. 3
What Is Strategy?
Consists of the combination of competitive
moves and business approaches used by
managers to run the company
Management’s “game plan” to
– Attract and please customers
– Stake out a market position
– Compete successfully
– Grow the business
4. 4
Strategy
is HOW
to . . .
How to please customers
How to respond to changing
market conditions
How to outcompete rivals
How to grow the business
How to manage each functional piece of the business and
develop needed organizational capabilities
How to achieve strategic and financial objectives
The Hows That
Define a Firm's Strategy
6. 6
Perubahan
Lingkungan Bisnis
• Globalisasi
• Liberalisasi
perdagangan
• Perkembangan
teknologi
(terutama
teknologi
informasi)
• Deregulasi
• Perubahan lain
Karakteristik
• Pelanggan semakin terdidik
dan semakin rewel
• Pelanggan menjadi sangat
pemilih (choosy)
• Pelanggan yang menentukan
produk dan jasa yang
dibutuhkan
• Pelanggan menuntut
perlakuan individual
• Persaingan berskala global
• Perubahan rules of the game
• Persaingan berbasis
knowledge atau kompetensi
• Perubahan menjadi sesuatu
yang normal terjadi
• Tuntutan fleksibilitas semakin
besar
Dampak
Customer
Takes
Charge
Competition
intensifies
Changes
becomes
constant
Perubahan ke Arah Era Baru
9. 9
PERUBAHAN
sebagai Basis
Keunggulan
Kompetitif
• Teknologi produk
dan proses
• Pasar yang
diproteksi dan
diregulasi
• Akses ke sumber
finansial
• Economies of scale
Sumber
Keunggulan
Kompetitif Lama
• Kompetensi SDM
• Struktur Internal:
Kapabilitas Strategik
dan Kapabilitas
Organisasional
• Struktur Eksternal
Sumber Keunggulan
Kompetitif yang lebih
Sustainable: Knowledge
Based Assets
10. 10
Knowledge-Based
Assets (Intangible)
Kompetensi
Individual
• Explicit
Knowledge
• Skill
• Kreativitas, Daya
Inovasi dan Daya
Imajinasi
(Kapabilitas
Intelektual)
• Pengalaman
• Value Judgement
• Social Network
Struktur
Internal
• Shared Vision
• Oritentasi
Strategik
• Sistem
• Shared Value
(Budaya Korporat)
• Style
• Software
• R&D
Struktur
Eksternal
• Hubungan dengan
pemasok dan
pelanggan
• Reputasi atau citra
perusahaan
• Brand names
• Trademarks
12. 12
1950-an
• Perencanaan dan
pengendalian anggaran
1960-an
• Perencanaan
Korporat
1970-an
• Strategi korporat
Periode
Tema
dominan
• Pengendalian finansial
melalui anggaran
pengoperasian
• Perencanaan
pertumbuhan
• Perencanaan
portofolio
Fokus
Utama
• Penganggaran finansial
• Perencanaan investasi
• Penilaian Proyek
• Pemrakiraan pasar
• Diversifikasi
• Analisis sinergi
• SBU sebagai unit
analisis
• Matriks
perencanaan
portofolio
• Analisis kurva
pengalaman dan
pangsa pasar
Konsep
dan teknik
utama
• Manajemen keuangan
sebagai fungsi korporat
kunci
• Pembentukan
departemen
perencanaan
korporat
• Konglomerasi
• Bentuk organisasi
multidivisional
• Integrasi
pengendalian
keuangan dan
strategik
• Perencanaan
strategik sebagai
suatu dialog antara
kantor pusat dan
divisi
Implikasi
organisasio
-nal
Evolusi
Manajemen
Strategik
13. 13
Akhir 70-an dan
awal 1980
• Analisis industri
dan kompetisi
Akhir 1980-an dan awal
1990
• Pengembangan
keunggulan kompetitif
Akhir 1990-an
• Pengembangan
kompetensi
Periode
Tema
dominan
• Pemilihan industri,
pasar dan segmen,
serta strategi
positioning
• Analisis sumber
keunggulan kompetitif
dalam perusahaan, dan
berbagai aspek dinamik
strategi
• Analisis akuisisi,
penggunaan dan
deployment sumberdaya,
asset, kapabilitas dan
ketrampilan
Fokus
Utama
• Analisis struktur
industri
• Analisis pesaing
• Analisis strategic
group
• Analisis sumberdaya
• Analisis kapabilitas dan
kompetensi
organisasional
• Analisis customer values
• Analisis daya dan
kecepatan adaptasi
• Analisis competence
leveraging
• Analisis competence
buliding
• Analisis kognisi dalam
pengelolaan kompetensi
• Analisis organizational
learning
Konsep
dan teknik
utama
• Divestment
berbagai unit
bisnis yang tidak
atraktif
• Manajemen aktiva
aktif
• Restrukturisasi korporat
• Business Process
Reengineering
• Pengembangan
kapabilitas melalui aliansi
strategik, MSDM, SIM
dan bentuk-bentuk
organisasional baru
• Pengembangan visi
strategis
• Pengembangan kognisi
organisasional dan
manajerial
• Kreasi dan manajemen
knowledge
• Pengembangan kapabilitas
organizational/strategic
learning
Implikasi
organisasi
o-nal
Evolusi
Manajemen
Strategik -
lanjutan
14. 14
Proses terstruktur yang mengorganisasi
dan mengkoordinasi berbagai kegiatan
para manajer yang melaksanakan
perencanaan strategik
Proses
Manajemen
Strategik
Kegunaan:
• Analisis eksplisit
• Kejelasan arah
strategik
• Komitmen
organisasional
• Perbaikan
komunikasi
15. 15
Proses, bukan suatu kegiatan
Dukungan dan komitmen manajemen puncak
Berorientasi kegiatan
Pendekatan tim
Tailor-made
Pendekatan on-going
Keterlibatan seluruh jajaran
Konsistensi dengan sistem-sistem lain
Pelatihan dan pendidikan
Kreativitas versus kepraktisan
Perencanaan
Strategik Efektif
16. 16
Proses
Manajemen
Strategik
Keunggulan kompetitif
(kekuatan dan kelemahan)
Pemilihan
Strategik
SWOT
Perancangan
Struktur
Organisasional
• Strategi Korporat
• Strategi Bisnis
• Strategi
Fungsional
Misi dan Tujuan
Lingkungan Eksternal
(kesempatan dan ancaman)
Implementasi
Strategi
Perancangan
Sistem Pengendalian
Strategik
Matching struktur dan sistem dengan strategi
Balikan
17. 17
1
2
3
4
5
6
OBJECTIVES
GOAL
SPECIFIC
OBJECTIVES
PROGRAM
PROYEK
AKTIVITAS
Shared Values
STRATEGY
VISION
MISSION
•Bintang Penuntun
•Perspektif yang Futuristik
•Skope yang Luas
•Situasi Ideal yang diinginkan
“Ideal seperti Bintang.
Kita tidak pernah mencapainya,
tetapi kita mengarahkan
semua tindakan dengan selalu
melihat pada Bintang”
Definisi bisnis
Nilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh perusahaan dan siterima oleh
semua anggota organisasi untuk
dijadikan pedoman bertingkah-laku
REALITAS (SITUASI NYATA SAAT INI)
Identifikasi Masalah (Pemahaman Situasi)
Identifikasi Tindakan (Analisis Situasi)
- Situasi khusus yang
diharapkan untuk dicapai
dalam kurun waktu tertentu
- Tujuan umum dan jangka panjang
yang ingin dicapai
•Tahapan-tahapan yang jelas
pencapain Goals
•Tujuan khusus dan jangka menengah
yang diinginkan untuk dicapai
Tujuan mendetail, konkret
dan jangka pendek yang
ingin dicapai
•Specific
•Measurable
•Attainable (Achievable)
•Realistic
•Time Bound
18. 18
Menjadi Sehat dan Kelihatan Menarik
Misi
Goal
(Tujuan)
Objective
(Tujuan)
Strategi
Tindakan-Tindakan
atau Aktivitas
Pengendalian
Penghargaan atau Balas-Jasa
Mengurangi Berat Badan
Berat badan turun 5 Kg
per 1 September 1999
Diet dan Olahraga
•Menghindari dessert, roti manis, dan mentega
•Mengurangi makan nasi dan gula
•Renang setiap hari
Timbang berat badan setiap pagi,
jika ada kemajuan-do nothing; Jika
tidak, pertimbangkan strategi dan tindakan lain
Beli baju baru
19. 19
Mission Statement
The mission is a general; enduring statement
of company intent.
The mission of a business is defined as the
fundamental, unique purpose that sets a
business apart from other firms of its type
and identifies the scope of its operations in
products and market terms.
20. 20
Pendekatan Stakeholders
dalam Pengembangan Misi
Manajer dalam usahanya untuk dapat
mendefinisikan MISI korporat dengan baik
perlu memperhatikan kepentingan dari
stakeholder.
Social Responsibility, sebagai salah satu
kepentingan stakeholder.
21. 21
Komponen pertama proses manajemen strategik adalah mendefinisikan
misi perusahaan. Misi mengungkapkan alasan keberadaan perusahaan dan
apa yang seharusnya dilakukan. Pernyataan misi perlu mencakup tiga aspek
utama:
1. Definisi bisnis perusahaan
2. Pernyataan berbagai tujuan utama perusahaan, dan
3. Pernyataan filosofi dan filosofi perusahaan
Definisi bisnis secara esensial merupakan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan: Apa bisnis perusahaan? Apa bisnis perusahaan di masa
mendatang? Apa bisnis perusahaan yang seharusnya? Tiga faktor yang perlu
diperhatikan dalam menjawab pertanyaan “apa bisnis perusahaan?” adalah:
1. Apa yang dipuaskan (kebutuhan pelanggan)?
2. Siapa yang dipuaskan (kelompok pelanggan)?
3. Bagaimana kebutuhan pelanggan dipuaskan (teknologi,
ketrampilan dan distinctive competence)?
Selanjutnya, rumusan tujuan perusahaan mencerminkan secara formal
apa yang ingin dicapai perusahaan. Komponen ketiga rumusan misi adalah
pernyataan filosofi perusahaan, yang mencerminkan berbagai nilai, keyakinan,
aspirasi dan prioritas filosofi, yang memberikan pedoman dasar bagi
manajemen untuk berperilaku. Rumusan misi perlu diartikulasikan secara jelas,
memberikan semangat dan inspirasi.
Perumusan Misi
22. 22
Memahami dan mendefiniskan apa bisnis
perusahaan sekarang atau di masa mendatang.
Pernyataan misi bisa mencakup:
• Spesifikasi kebutuhan pelanggan yang
dipuaskan melalui produk/jasa perusahaan
• Indentifikasi kelompok pelanggan (pasar)
• Spesifikasi daerah geografis
• Identifikasi teknologi inti
• Ekspresi komitmen terhadap pertumbuhan,
kelangsungan hidup dan profitabilitas
• Spesifikasi berbagi elemen filosofi perusahaan
• Identifikasi konsep-diri perusahaan
• Identifikasi citra publik yang ingin dibentuk
perusahaan
Pernyataan Misi
23. 23
3M: To solve unsolved problems innovatively.
Hewlett-Packard: To make technical contributions for the advancement and welfare
of humanity.
Pacific Theatres: To provide a place for people to flourish and to enhance the
community.
Mary Kay Cosmetics: To give unlimited opportunity to Women
McKinsey & Company: To help leading corporations and governments be more
successful.
Nike: To experience the emotion of competition, winning, and crushing competitors.
Sony: To experience the joy of advancing and applying technology for the benefit of
the public.
Wal-Mart: To give ordinary folk the chance to buy the same things as rich people.
Walt Disney: To make people happy
Core Purpose Is A Company’s Reason for Being
24. 24
Komponen kedua proses manajemen strategik adalah analisis
lingkungan eksternal. Tujuan analisis eksternal adalah untuk
mengidentifikasi berbagai kesempatan dan ancaman dalam lingkungan
bisnis perusahaan. Dua lingkungan saling terkait yang dianalisis pada
tahap ini adalah lingkungan makro, atau dikenal dengan analisis
lingkungan PEST (politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi), dan
lingkungan industri dan pesaing. Analisis lingkungan PEST mencakup
empat tahap
1. Mengidentifkasikan semua variabel lingkungan yang
relevan, yang dipandang mempunyai pengaruh pada
operasi bisnis perusahaan
2. Menentukan faktor-faktor lingkungan kunci (key external
forces)
3. Menganalisis berbagai kekuatan pengubah industri (driving
forces) yang berasal dari lingkungan makro; dan
4. Menganalisis dampak berbgai faktor lingkungan PEST kunci
untuk menentukan berbagai kesempatan dan ancaman
yang ihadapi perusahaan.
Analisis lingkungan industri melibatkan penilaian terhadap struktur
kompetitif industri perusahaan, daya tarik industri, rantai nilai, sumber
keunggulan kompetitif, basis segmentasi dan tahap evolusi industri.
Rerangka (framework) yang sering digunakan untuk melakukan analisis
industri adalah model lima kekuatan (five forces model) yang
dikemukakan oleh Porter (1980).
Analisis Eksternal
25. 25
1. Ancaman pendatang baru potensial.
2. Derajat persaingan atau perebutan posisi di antara
perusahaan-perusahaan yang telah ada dalam industri
3. Kekuatan tawar-menawar pembeli
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok, dan
5. Ancaman produk atau jasa substitut
Analisis Eksternal
- lanjutan
Model Porter memusatkan analisis pada lima kekuatan yang
mempengaruhi kompetisi dalam suatu industri:
Selanjutnya, penilaian pesaing atau kompetitor
mencakup empat komponen diagnostik:
tujuan-tujuan di masa mendatang, strategi
sekarang, asumsi-asumsi, dan berbagai
kapabilitas yang dimiliki pesaing. Ini semua
memungkinkan untuk memprediksi aksi dan
reaksi pesaing dalam menghadapi
perusabahan situasi industri dan persaingan.
Hasil analisis lingkungan eksternal makro,
analisis industri dan analisis persaingan pada
dasarnya digunakan untuk menentukan faktor-
faktor sukses kunci (key success factors).
Hasil akhir analisis eksternal ini bisa
digunakan untuk melakukan penilaian posisi
persaingan.
• Daya tarik
• Rantai Nilai
• Keunggulan
kompetitif
• Segmentasi
• Evolusi
Analisis Kompetitif
• Kapabilitas
• Ketrampilan
• Teknologi
Analisis
Perusahaan
• Sasaran
• Kapablitas
Analisis Industri
26. 26
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
LINGKUNGAN NASIONAL
LINGKUNGAN INDUSTRI
PERUSAHAAN
Transaksi
Pasar
Hubungan
Bilateral
Mekanisme
Multilateral
Industri
Global
Strategi dan Kebijakan Pemerintah
Struktur dan Dinamika
Strategi
dan
Operasi
KERANGKA ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
27. 27
Faktor-Faktor Lingkungan
EKONOMI
•Sumberdaya Alam
•Tenaga Kerja
•Modal
•Infrastruktur
•Teknologi
POLITIK
• Stabilitas
•Ideologi
•Institusi
•Keterkaitan Geopolitis
BUDAYA
•Struktur & Dinamika Sosial
• Perspektif Dasar Manusia
•Orientasi Waktu & Tempat
•Agama
•Peran Gender
• Bahasa
DEMOGRAFI
•Pertumbuhan
Populasi
• Struktur Usia
•Urbanisasi
•Migrasi
•Status Kesehatan
29. 29
Kaitan Lingkungan Internasional pada
Lingkungan Nasional Melalui Industri Global
PERUSA
HAAN
A
PERUSA
HAAN
B
NEGARA
A
NEGARA
B
INTERNATIONAL
LEXUS
INTERNATIONAL
LEXUS
30. 30
LINGK. I NTERNAS.
LINGKUNGAN NASIONAL
LINGKUNGAN BISNIS NASIONAL:
PENGARUH STRATEGI PEMERINTAH
PERUSA
HAAN
INDUSTRI
TUJUAN & STRATEGI
NASIONAL
KEBIJAKAN
NASIONAL
INSTRUMEN
KEBIJAKAN
34. 34
Analisis
Kapabilitas
Strategik
Audit Sumberdaya
Analisis Rantai Nilai
• Penggunaan sumber daya
• Pengendalian sumber daya
Perbandingan
• Analisis Historis
• Norma Industri
• Pesaing
• Praktik terbaik
Penilaian Kesinambungan
• Analisis portfolio produk
• Analisis skills/budaya
• Analisis fleksibilitas
Identifikasi berbagai isu kunci
• Analisis kekuatan dan kelemahan
• Kompetensi inti
Pemahaman kapabilitas strategik
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
35. 35
PROFIL PERUSAHAAN
1. DEFINISI
– Gambaran mengenai
kompetensi strategis
dan kelemahan-
kelemahan yang ada
pada suatu perusahaan
2. IDENTIFIKASI
– Pendekatan FUNGSI
– Pendekatan
VALUE CHAIN
3. EVALUASI
– a. Dasar Perbandingan
Data Historis
Pesaing
Industri - KSF
Evolusi Produk/Pasar
– b. Pendekatan
Kuantitatif
Kualitatif
36. 36
DASAR PEMIKIRAN
Analisis Internal
Capability-Based Strategy. Strategi yang
baik, ditinjau dari pemandangan internal,
seharusnya lebih banyak mengacu pada
kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.
– Keunggulan Kompetitif yang diperoleh berasal
dari proses dan perilaku dalam organisasi:
kepekaan operasi, manajemen kebutuhan konsumen,
organisasi yg sederhana dan fleksibel, SDM yang
inovatif, Informasi teknologi.
38. 38
Capability-Based Strategy
• CORE COMPETENCIES
– Definisi:
– Kombinasi yang
unik dari
sumberdaya dan
pengalaman suatu
perusahaan.
– Syarat:
– Durability
– Intransparancy
– Immobility
Keunggulan
Kompetitif
Mekanisme Proses
Organisasional
Core Competencies
Sumberdaya
PROFIT
39. 39
• Mekanisme Proses
Organisasional
• Kecepatan Merespon
• Kualitas
• Kepekaan Thd.
Konsumen
• Tim Organisasi
• Proses Belajar
Organisasi
Capability-Based Strategy
Keunggulan
Kompetitif
Mekanisme Proses
Organisasional
Core Competencies
Sumberdaya
PROFIT
40. 40
• Keunggulan
Kompetitif
• Keunggulan tertentu
yang dimiliki oleh
suatu perusahaan
secara relatif.
• kos, marketshare
• Dicapai melalui
aktivitas dalam
Value Chain
Capability-Based Strategy
Keunggulan
Kompetitif
Mekanisme Proses
Organisasional
Core Competencies
Sumberdaya
PROFIT
41. 41
STRATEGI
– Strategi dikembangkan
untuk:
lebih mengefektifkan
dan mengefisienkan
penggunaan
sumberdaya,
memperkuat core
competencies,
memperbaiki
mekanisme proses
organisasional
Keunggulan
Kompetitif
Mekanisme Proses
Organisasional
Core Competencies
Sumberdaya
PROFIT
Capability-Based Strategy
42. 42
Audit
Sumberdaya
Analisis ini mengidentifikasikan sumberdaya perusahaan yang
tersedia untuk mendukung strategi, yang mencakup sumberdaya fisik,
sumberdaya manusia, sumberdaya finansial dan intangibles. Audit
mencakup tidak hanya kuantitas dan kualitas sumberdaya yang secara
legal dimiliki perusahaan, tetapi juga semua sumberdaya yang dapat
diakses perusahaan. Banyak sumberdaya penting secara strategik ada
di luar perusahaan, seperti jaringan distribusi, atau pelanggan yang
loyal
Analisis Rantai
Nilai
(Value Chain)
Analisis ini sangat berguna untuk mengkaitkan sumberdaya dan tujuan
strategik untuk mana sumberdaya akan digunakan. Pengkaitan profil
sumberdaya perusahaan dengan kinerja strategik secara esensial
menyangkut identifikasi bagaimana kegiatan-kegiatan operasi bisnis
perusahaan, baik primer maupun pendukung, mendasari keunggulan
kompetitifnya. Dua langkah dasar analisis rantai nilai, yaitu identifikasi
building blocks (atau kegiatan-kegiatan yang secara teknologis dan
strategik berbeda) dalam rangkaian operasi bisnis, dan penilaian value
added setiap tahap, dikaitkan dengan analisis keunggulan kompetitif.
Pertanyaan penting adalah, “Apa kegiatan-kegiatan dalam rantai nilai
yang dapat dikembangkan perusahaan menjadi keunggulan kompetitif?”
Pemahaman kapabilitas strategik harus mulai dengan identifikasi
berbagai kegiatan nilai terpisah tersebut.
44. 44
Identifikasi Skope Analisis
berdasar VALUE CHAIN
SUPPORT ACTIVITIES
Infra
structure
(Structure and
Leadership)
Human
Resources
Management
Technological
Development
(Research and
Development)
Procurement
(Material
Management)
45. 45
Material Management adalah aktivitas-aktivitas yang
mengontrol pengadaan material fisik dalam value chain.
Technological Development (R&D) adalah aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan fungsi pengembangan produk dan
teknologi proses transformasi input menjadi output.
Human Resources Management adalah aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan usaha-usaha perusahaan untuk mengadakan,
mempersiapkan, dan memelihara SDM sehingga perusahaan
selalu memiliki SDM yang berkompetensi tinggi.
Infrastructure adalah aktivitas-aktivitas perusahaan yang
berkaitan dengan usaha-usaha membangun struktur
organisasional, sistem pengendalian, dan budaya perusahaan.
Termasuk di sini adalah aktivitas memilih top management.
46. 46
Value Chain Analysis
Infrastruktur Perusahaan
Manajemen Sumberdaya Manusia
Pengembangan Teknologi
Procurement
Inbound
Logistic
Operations
Outbound
Logistic
Marketing
and Sales
Services
PRIMARY ACTIVITIES
SUPPORT
ACTIVITIES
47. 47
Metodologi dalam
Analisis Value Chain
1. IDENTIFIKASI
AKTIVITAS:
– Primer
– Pendukung
2. PENILAIAN
terhadap masing-
masing AKTIVITAS
3. PENYIMPULAN
48. 48
Komparasi
Kapabilitas strategik sering sulit dinilai dalam ukuran absolut. Dua
pembanding yang paling sering digunakan adalah historis - perbaikan
atau penurunan dibandingkan dengan masa lalu - atau norma industri -
perbandingan dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau pesaing.
Basis komparasi ketiga yang sekarang makin banyak diterapkan adalah
membandingkan dengan praktik terbaik (best practice), atau dikenal
dengan istilah benchmarking, yang mencakup komparasi di luar industri.
Keseimbangan
(balance)
Sangat sering kapabilitas strategik menghambat, bukan karena
masalah-masalah terkait dengan berbagai kegiatan atau sumberdaya
individual, tetapi karena hubungan dan proporsi berbagai kegiatan atau
sumberdaya tersebut tidak seimbang. Tiga aspek penting analisis
analisis keseimbangan:
1. Seberapa jauh beragam kegiatan dan sumberdaya saling
melengkapi (analisis portfolio sangat berguna dalam isu ini);
2. Derajat keseimbangan beragam ketrampilan dan
“kepribadian” orang dalam perusahaan; dan
3. Apakah derajat fleksibilitas sumberdaya perusahaan tepat
untuk tingkat ketidakpastian lingkungan dan tingkat risiko
yang akan diambil perusahaan?
49. 49
Aspek terakhir analisis sumberdaya adalah identifkasi berbagai
isu strategik kunci berdasarkan berbagai analisis sebelumnya. Analisis
ini pada dasarnya merupakan penilaian berbagai kekuatan dan
kelemahan perusahaan dan kompetensi inti atau unik (sering disebut
core competences atau distinctive competences). Sumber kompetensi
unik antara lain kapabilitas dan sumberdaya finansial, manajerial,
fungsional, organisasional, teknologi dan pelayanan, reputasi dan
networks. Hasil analisis memberikan dasar dengan mana alternatif
strategik dievaluasi.
Identifikasi
Berbagai Isu
Kunci
50. 50
Empat pertanyaan penting:
• Pertanyaan nilai
Apakah berbagai sumberdaya dan kapabilitas perusahaan
memungkinkan perusahaan untuk menghadapi kesempatan dan
ancaman lingkungan?
• Pertanyaan kelangkaan
Apakah para pesaing juga mempunyai berbagai sumberdaya
dan kapabilitas yang bernilai tersebut?
• Pertanyaan kemudahan diimitasi
Apakah perusahaan yang tidak/belum mempunyai sumberdaya
atau kapabilitas menghadapi cost disadvantage untuk
memperolehnya?
• Pertanyaan organisasi
Apakah organisasi memungkinkan untuk mengeksploitasi
potensial persaingan sumberdaya dan kapabilitas secara penuh?
Rerangka Analisis
Kekuatan dan
Kelemahan
Penilaian Sumberdaya
dan Kapabilitas
51. 51
Kompetensi atau
Kapabilitas
Adalah Basis
Keunggulan
Kompetitif
Paradigma lama:posisi struktural mengarahkan pada sukses kompetitif
Pergeseran paradigma: perusahaan berbasis kompetensi dapat
mengatasi posisi yang tidak menguntungkan.
• Besaran (size)
• Teknologi
• Pengaruh pengalaman
• Biaya modal
• Factor costs
Pencapaian pangsa
pasar melalui
economics of scales
Honda vs Yamaha -- Keragaman
Compaq vs IBM -- Fleksibilitas
Walmart vs KMart -- Informasi, logistik
Paradigma Baru: apa kompetensi yang dipunyai perusahaan dan
bagaimana menggunakannya
52. 52
Kompetensi inti merupakan kumpulan kapabilitas atau
ketrampilan yang memungkinkan perusahaan untuk
menyampaikan nilai atau manfaat fundamental yang dicari
pelanggan. Kompetensi ini harus memberikan kontribusi
substansial terhadap customer values.
Kompetensi adalah sekumpulan kapabilitas, ketrampilan dan
teknologi, bukan kapabilitas, kerampilan atau teknologi tunggal
dan terpisah. Kompetensi inti mencerminkan integrasi beragam
ketrampilan individual.
Kompetensi inti bukan suatu “aset” dalam pengertian kata
akuntansi, tetapi kemampuan pengelolaan suatu kegiatan
sebagai hasil akumulasi pembelajaran.
Kompetensi inti merupakan kapabilitas yang mengarahkan pada
pencapaian sukses persaingan, dan membedakan perusahaan
dibandingkan dengan pesaing (secara kompetitif unik)
Kompetensi inti menjadi pintu menuju ke pasar baru.
Konsep
Kompetensi inti
53. 53
Kompetensi merupakan sumber keunggulan kompetitif, tetapi tidak
semua keunggulan kompetitif merupakan kompetensi
Kompetensi
versus
Keunggulan
Kompetitif
Kekuatan Perusahaan
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan
Kompetitif
Berkelanjutan
Kompetensi
dan
Kapabilitas
Tes I:
Customer benefits
Tes I:
Imitability
Tes III:
Market Acces
54. 54
Kompetensi adalah kombinasi berbagai kapabilitas dan proses bisnis unik yang
dimiliki perusahaan dan digunakan untuk melakukan inovasi dan pemenuhan nilai
pelanggan
Perencanaan
pasar
Perencanaa
n
bauran
pelayanan
Manajemen
sumberdaya
dan teknologi
Pengembangan
proses
pelayanan
Pemenuhan
nilai
pelanggan
Identifikasi
kebutuhan
dan
keinginan
pelanggan
Penawaran
pemuasan
kebutuhan
pelayanan
pelanggan
Pemuasan
pelanggan
melalui
proses
pelayanan
Pelayanan
purna
jual
Inovas
i
Rangkaian Kegiatan Inovasi
Rangkaian Kegiatan Pemenuhan Nilai
Pelanggan
55. 55
Secara potensial banyak kapabilitas menjadi kunci pelayanan nilai
pelanggan.
Biasanya terlalu banyak kompetensi yang mendapatkan
perhatian manajemen (40, 50 atau lebih) terlalu berlebihan
sebagai upaya untuk memuaskan pelanggan.
Di lain pihak, bila manajemen mengidentifikasi satu atau dua
kompetensi ini bukan kompetensi inti, tetapi meta-
kompetensi.
Dalam banyak situasi, tiga sampai lima kompetensi menjadi kunci
pemuasan pelanggan.
Manajemen perlu membedakan kompetensi yang inti, dan bukan inti
melalui pemfokusan perhatian pada berbagai kompetensi yang berada
pada pusat sukses kompetitif.
Identifikasi
Kompetensi inti
56. 56
Mengidentifikasi apa yang menciptakan nilai bagi pelanggan:
Kualitas
Kecepatan pelayanan
Harga murah
Keragaman pelayanan
Aspek kualitatif
Membangun “panggung” yang dapat menyajikan pelayanan:
Tanpa kesalahan (zero defects)
Tanpa waktu tunggu (zero waiting time)
Keragaman pelayanan sesuai keinginan pelanggan
Pada harga lebih murah relatif terhadap nilai pelanggan,
dibandingkan para pesaing.
Mengeksekusi rantai kegiatan yang menambah nilai bagi pelanggan
secara lebih cepat dan lebih efektif dibanding pesaing.
Mengembangkan strategi untuk mengeksploitasi keunggulan kapabilitas
pengoperasian.
Perusahaan
Berbasis
Kompetensi
Melayani pelanggan lebih baik daripada pesaing
•peningkatan pangsa pasar
Perusahaan yang kompeten memberikan nilai kepada
pelanggan
57. 57
Pilar-pilar pengembangan strategi adalah berbagai proses bisnis,
tidak hanya keluaran atau produk/jasa
Fokus strategik adalah pada transformasi berbagai proses kunci
menjadi kapabilitas strategik -- pengambilan keputusan, kebijakan
dan program yang menguatkan kinerja berbagai proses kunci
Investasi strategik ditujukan untuk mendukung berbagai keterkaitan
infrastruktur -- pengintegrasian secara vertikal untuk menjamin
kinerja sistem bisnis secara menyeluruh.
Pengembangan ditekankan pada tumbuh dari dalam
transplantasi kapabilitas, pada awalnya ke daerah baru, dan
kemudian ke bisnis “baru”
Peran kepemimpinan strategik sangat vital sebagai cross-function’s
champion.
Manajemen
Strategik
Berbasis
Kompetensi:
Berbagai Prinsip
Dasar
58. 58
Empat tugas utama dalam manajemen kompetensi inti
mencakup:
Seleksi kompetensi inti -- sejumlah kapabilitas,
ketrampilan dan teknologi diuji dengan kriteria
sukses persaingan, pemuasan nilai pelanggan, dan
kelayakan teknologis.
Pengembangan kompetensi inti -- akumulasi dan
integrasi pengetahuan, kapabilitas dan ketrampilan
melalui proses pembelajaran dan komunikasi lintas
disiplin, lintas fungsi dan lintas jenjang.
Penyebaran kompetensi inti -- pengungkitan dan
penanaman kompetensi inti di seluruh jajaran
perusahaan melalui pendekatan berbasis tim
Proteksi kompetensi inti -- perlindungan
kompetensi inti dari erosi dengan menghindari “bad
business”
Pengelolaan
Kompetensi Inti