SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
HIDROGEN
KIMIA ANORGANIK I
NURUL ISMILLAYLI, S.Si., M.Sc.
Program Studi Kimia, Universitas Mataram
Materi
• Sumber-sumber Hidrogen di Alam
• Pembuatan, Sifat-sifat, dan Kegunaan Hidrogen.
• Pembuatan, Sifat-sifat dan Kegunaan Senyawaan
Hidrogen
• Ikatan Hidrogen
• Isotop Hidrogen
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
KELIMPAHAN
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
• Kelimpahan hidrogen di bumi nomer 3 setelah silikon dan
oksigen terutama ditemukan dalam bentuk air atau bergabung
dengan karbon dalam molekul-molekul organik (hidrokarbon,
tanaman, dan jasad hewan).
• Di alam hidrogen yang mempunyai 3 isotop yaitu:
1. Hidrogen (1
H)
2. Deuterium (2
D)
3. Tritium (3
T)
Sifat Umum
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
• Nama : hidrogen
• Simbol: H
• Nomor atom: 1
• Berat atom: 1.00794 (7)
• Golongan: 1
• Nama golongan: tidak ada
• Perioda: 1
• Blok: s
• Wujud :gas pada 298 K (gas teringan)
• Warna : tidak berwarna
• Klasifikasi : non-logam
• Keberadaan :Komersial dalam tangki bertekanan
Sifat-sifat Fisik
• H2 adalah merupakan zat berupa gas tak berwarna
• sedikit larut dalam semua pelarut
• Pada 298K dan 1 tekanan 1 barr, H2 hampir mendekati hukum-
hukum gas ideal.
• Struktur padat H2 dapat digambarkan sebagai kisi hcp,
• Harga titik lebur, entalphi pembentukan, titik didih, dan entalphi
penguapan sangat rendah yang dikarenakan adanya ikatan van
der waals yang lemah di dalam molekul-molekul H2.
• Ikatan kovalen dalam H2 tidak sekuat ikatan tunggal di dalam
molekul diatomik.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Sifat fisik H2
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Electronic Configuration
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
www.webelements.com
Standard Reduction Potentials
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
www.webelements.com
Pembakaran Hidrogen
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
• Tabel perbandingan kalor yang dihasilkan dari beberapa
bahan bakar
Kegunaan
1. Proses produksi metanol, etanol dan alkohol yang lebih tinggi dari
syngas
2. Reaksi hidrogenasi molekul organik
3. Pembentukan logam dari oksidanya
4. Hidrogen sebagai Bahan Bakar
2CO + H2  CH3CH2OH + H2O
R2C=CHR2 + H2  R2HC-CHR2
MO2 + 2H2  M + 2H2O
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Where Does Hydrogen Come From?Where Does Hydrogen Come From?
95% of hydrogen is currently produced by steam reforming95% of hydrogen is currently produced by steam reforming
Partial Oxidation
Steam Reforming
Electrolysis
Thermochemical
Water
Biomass
currently mostcurrently most
energy efficientenergy efficient
requiresrequires
improvementsimprovements
not costnot cost
effectiveeffective
requires highrequires high
temperaturestemperatures
Gasification
Microbial
requiresrequires
improvementsimprovements
slowslow
kineticskinetics
Pembuatan Hidrogen
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
In the laboratory :
•mereaksikan asam-asam encer dan logam-logam yang cocok (misalnya,
Fe dan Zn):
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g).
Fe + H2SO4  FeSO4 + H2
•mereaksikan logam-logam tersebut dengan larutan aqueous alkali yang
membentuk hidroksida amfoter (misalnya, Zn dan Al):
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) → 2Na[Al(OH)4](aq) + 3H2(g).
•mereaksikan hidrida-hidrida logam dengan air
CaH2 + 2H2O  Ca(OH)2 + 2H2
•Logam-logam golongan I membebaskan H2 dari air:
2K + 2H2O → 2KOH + H2, tetapi reaksi seperti ini tidak cocok untuk
penggunaan preparatif sebab reaksi ini berlangsung sangat dahsyat.
Cont…
industrial :
CH4 + H2O  CO + 3H2 (1100°C)
C(coke) + H2O  CO + H2 (1000°C)
CO + H2O  CO2 + H2
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Reaktifitas
• Dibawah kondisi ambient, hidrogen bersifat tidak sangat reaktif. Ketidak
reaktifan, pada awalnya lebih disebabkan faktor kinetika daripada faktor
termodinamika yang ditimbulkan oleh kekuatan ikatan H-H.
• Campuran hidrogen dan udara tidak bereaksi jika tidak api, bila ada api
menghasilkan warna nyala karakteristik merah yang hanya
menghasilkan produk H2O.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
H2 → 2H*
inisiasi
H2 + O2 → 2OH*
inisiasi
H*
+ O2 → OH*
+ *
O*
percabangan
*
O*
+ H2 → OH*
+ H*
percabangan
OH*
+ H2 → H2O + H*
propagasi
Cont…
• Halogen bereaksi dengan H2:
H2 + X2 → 2HX (X = F, Cl, Br, I) dengan kecenderungan reaksi
menurun dari atas ke bawah.
• Hidrogen bereaksi dengan berbagai macam logam bila dipanaskan dan
menghasilkan hidrida-hidrida logam, MHnwalaupun tidak stoikiometri,
(contoh,TiH1,7).
• Dengan aksi muatan listrik, H2 dapat terdissosiasi sebagian menjadi atom-
atom khususnya pada tekanan rendah. Ini bisa menjadi sumber unsur
yang reaktif dan memungkinkan penggabungan dengan unsur-unsur lain
seperti Sn dan As yang sesungguhnya tidak bereaksi secara langsung
dengan H2.
Reaksi antara N2 dan H2: 3H2(g) + N2(g) 2NH3(g)
Namun demikian, reaksi ini sangat lambat dan campuran N2 dan H2 masih
tetap tak dapat ditentukan dengan pasti. Manipulasi temperatur dan
tekanan dan penggunaan katalis menjadi esensil untuk memperoleh
produk reaksi yang optimum. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Cont…
• Interaksi antara permukaan katalis dan H2 akan memperlemah
ikatan dan membantu pemutusan ikatan H-H. Untuk skala
industri, hidrogenasi dari sejumlah besar senyawa-senyawa
organik tak jenuh berlangsung pada permukaan logam seperti
Ni, Pd, dan Pt. Penggunaan katalis homogen menjadi semakin
meningkat dan penting, misalnya, pada reaksi :
• RHC=CH2 + H2 + CO kat Co2(CO)8 RCH2CH2CHO (proses
hidroformilasi).
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Ikatan E-H Polar dan Non-polar
• Pada senyawa-senyawa type EHn (E= unsur apa saja) sebagai hidrida,
perbedaan harga elektronegatifitas antara E dan H menyatakan bahwa
ikatan E-H bisa polar atau non-polar yang mana hal ini cenderung
mensiratkan adanya H-
(paling tidak Hб-
).
• Untuk H, XP
= 2,2 dan sejumlah ikatan E-H dimana E adalah unsur blok-
p (misalnya, B-H, C-H, Si-H, P-H) adalah non-polar. Oleh karena logam-
logam ini elektropositif, maka atom H dalam ikatan M-H membawa
muatan parsial б-
.
• Sebaliknya, oleh karena N, O, dan F adalah unsur-unsur yang lebih
elektronegatif dibanding H, maka atom-atom H di dalam ikatan-ikatan N-
H, O-H, dan F-H membawa muatan parsial б+
• Lingkungan molekuler dari ikatan E-H juga mempengaruhi magnitude
dari dipol ikatan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan ikatan. Hal ini
ditunjukkan oleh perbandingan harga-harga pKa untuk CH3CO2H (=4,75)
dan untuk CF3CO2H (=0,23)
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Ikatan Hidrogen
• Interaksi ini terjadi antara satu atom H yang terikat kepada satu atom
elektronegatif dan satu atom elektronegatif yang memiliki pasangan
elektron bebas, misalnya, X-H...Y dimana atom Y bisa sama atau tidak
sama dengan X. Untuk terjadinya interaksi ikatan hidrogen, atom X tidaklah
harus sangat elektronegatif.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Pengaruh Ikatan Hidrogen
• Spektrum IR dari suatu hidrat, alkohol, atau asam karboksilat menunjukkan
suatu serapan karakteristik sekitar 3500 cm-1
. Perluasan tipikal dari pita serapan
ini dapat dijelaskan dengan keterlibatan atom hidrogen O-H dalam ikatan
hidrogen. Dalam hal dimana kita dapat membandingkan frekuensi regangan
dari molekul yang sama dan tanpa keterlibatan ikatan hidrogen (misalnya, air
cair dan air uap), satu pergeseran ke bilangan gelombang yang lebih tinggi
dapat diobservasi sebagai hilangnya ikatan hidrogen.
• Ikatan hidrogen juga menyebabkan titik lebur dan titik didih NH3, H2O, dan HF
lebih tinggi dibanding harga yang diharapkan bila membandingkan sifat bawaan
senyawa-senyawa tersebut.
• Adanya ikatan hidrogen memberikan dampak yang penting pada struktur
padatan senyawa-senyawa, misalnya, pada es dan asam-asam karboksilat.
Struktur keadaan padat dari beberapa asam-asam karboksilat sederhana lebih
kompleks dibanding senyawa-senyawa sederhana lainnya. Bagian padat dari
diagram packing keadaan padat untuk asam format deuterasi yang mana
orientasi dari molekul DCO2D menyebabkan pembentukan jaringan ikatan
hidrogen yang lebih kompleks dibanding suatu dimer sederhana. Struktur
keadaan padat dari asam asetat sama kompleksnya.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Hidrida Biner: Klassifikasi dan Sifat-sifat Umum
Ada empat klas utama dari hidrida biner yaitu,
■ metallik,
■ garam,
■ molekuler,
■ polimer dengan sejumlah hidrida masuk ke
dalam intermediate atau kategori perbatasan.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Hidrida logam Interstisial
• Ukuran atom hidrogen yang cukup kecil sehingga bisa menempati
lubang-lubang di dalam kisi logam dan terjadinya absorbsi H2 oleh
sejumlah logam (juga alloy) menyebabkan terjadinya pembentukan
hidrida logam yang mana atom hidrogen menempati lubang-
lubang/celah-celah, disebut sebagai hidrida interstisial logam.
• Sebagai contoh adalah hidrida non-stoikiometri TiH1,7, HfH1,98, dan HfH2,10
terbentuk bila titanium dan hafnium bereaksi dengan H2.mNiobium
membentuk satu seri hidrida non-stoikiometri dengan rumus NbHx (0 < x ≤
1) pada kandungan hidrogen yang rendah.
• Sifat yang menarik dari hirida-hidrida logam adalah kemampuannya
melepaskan hidrogen selama pemanasan dan ini menyebabkan hidrida-
hidrida ini dapat digunakan sebagai “tempat/bejana penyimpanan
hidrogen”.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Hidrida Salin
• Hidrida salin terbentuk bila logam-logam golongan 1 atau 2 (kecuali Be)
dipanaskan dengan H2.
• Semua hidrida salin didapati dalam bentuk padat dengan titik lebur yang
tinggi dan berwarna putih (misalnya, LiH, TL = 953K, NaH, TL = 1073K
dengan peruraian).
• Kristal hidrida golongan 1 mengikuti kisi NaCl dan adanya ion H-
ditunjukkan oleh persetujuan yang baik antara kisi energi yang diperoleh
dari siklus Born-Haber dan dari data sinar-X. Bukti lain adalah adanya
fakta bahwa elektrolisis leburan LiH membebaskan H2 pada anoda.
2H-
→ H2 + 2e-
anoda
Li+
+ e-
→ Li katoda
• Reaktifitas hidrida-hidrida golongan 1 meningkat dengan naiknya nomor
atom dan ukuran ion logam. Dalam hal ini, harga-harga ΔfH0
menjadi lebih
negatif yang mana harga LiH menjadi lebih negatif secara signifikan
dibanding harga-harga hidrida-hidrida logam alkali lainnya.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Cont…
• Hidrida salin bereaksi cepat dengan pelarut-pelarut protik
seperti H2O:
• (NaH + H2O → NaOH + H2), NH3, atau EtOH, menunjukkan
bahwa ion H-
adalah merupakan basa sangat kuat. Penggunaan
yang luas adalah pada pembuatan NaH dan KH yang berfungsi
sebagai pen-deprotonasi. Ph2PH + NaH → Na[PPh2] + H2
• Dari hidrida-hidrida salin, LiH, NaH, dan KH adalah yang paling
banyak digunakan, tetapi karena sifat senyawa-senyawa ini
yang sensitif terhadap kelembaban (uap) maka reaksi harus
dilangsungkan tanpa air. Reaksi yang signifikan khusus adalah
reaksi antara LiH dan Al2Cl6 yang menghasilkan litium
tetrahidridoaluminat(1-), Li[AlH4], yang disebut litium aluminium
hidrida atau lithal.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Hidrida Molekuler dan Kompleks-kompleks Turunannya
• Hidrida-hidrida halogen, belerang, dan nitrogen dibuat dengan
mereaksikan unsur-unsurnya dengan H2 dibawah kondisi yang sesuai.
Contohnya, 3H2(g) + N2(g) 2NH3(g).
• Hidrida-hidrida lainnya terbentuk dengan jalan mereaksikan garam-
garam logam (yang sesuai) dengan air, larutan aqua asam atau NH4Br
dalam amonia cair, atau dengan menggunakan [BH4]-
atau [AlH4]-
.
Sebagai contoh, ECl4
Li[AlH4]
EH4 E = Si, Ge, atau Sn
• Kebanyakan hidrida-hidrida molekuler bersifat volatil dan mempunyai
struktur yang sederhana yang diamati dengan teori VSEPR. Tetapi BH3,
walaupun terdapat dalam fase gas, dapat mengalami dimerisasi
menghasilkan B2H6 dan GaH3 dengan sifat-sifat yang sama.
• Kompleks-kompleks anionik molekuler hidrida dari unsur-unsur blok-p
termasuk tetrahedral [BH4]-
dan [AlH4]-
. Baik LiAlH4 maupun NaAlH4 terurai
perlahan-lahan menghasilkan Li3AlH6 dan Na3AlH6 dan Al
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Hidrida Intermediate
• hidrida-hidrida diluar ketiga kategori sebelumnya, seperti hidrida
dari Pd, Cu, lantanoida, dan aktinoida.
• Palladium dapat menyerap sejumlah besar H2 atau D2. Hidrogen
terabsorbsi memiliki mobilitas yang tinggi, tetapi bentuknya
belum ditemukan, walaupun komposisi terbatas diketahui
seperti ≈ PdH0,7
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Isotop-isotop Hidrogen
• Hidrogen memiliki tiga macam isotop yaitu, protium, deuterium, dan
tritium.
• Ketiga isotop tersebut menunjukkan perbedaan yang lebih besar dalam
sifat-sifat fisika dan kimia dibanding isotop-isotop lainnya.
• Sumber perbedaan antara H dan D, atau antara pasangan senyawa-
senyawa seperti H2O dan D2O adalah dikarenakan perbedaan massa
yang kemudian mempengaruhi vibrasi dasar bilangan gelombang dan
energi titik nol. Vibrasi dasar dari H2, HD, dan D2 berturut-turut adalah
pada 4159, 3630, dan 2990 cm-1
, dan dari data ini energi titik nol dari H2
dan D2 terhitung adalah 26 dan 18,4 kJ mol-1
.
• Total energi ikatan elektron untuk molekul-molekul di atas adalah sama,
yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan energi dissosiasi molekul-
molekul tersebut sebesar 7,6 kJ mol-1
, ikatan D-D lebih kuat dari ikatan H-
H. Dengan cara yang sama, suatu ikatan X-D lebih kuat dari ikatan X-H,
dan perbedaan ini yang menyebabkan adanya pengaruh kinetika isotop.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Cont…
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Adanya deuterium dalam air ditunjukkan oleh penulisan [2
H1] air atau air-d2 dan cara
yang sama bisa diterapkan untuk senyawa-senyawa lain. Senyawa-senyawa dimana
atom-atom H telah digantikan oleh D dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
misalnya, pelarut-pelarut dalam spektroskopi 1
H NMR.
Cont…
Tritium
•Tritium terdapat di lapisan atas atmosfir dan terbentuk secara
alamiah dengan reaksi: 14
N7 + 1
no → 12
C6 + 3
H1 yang melibatkan
neutron dari luar angkasa.
•Tritium sintetik pertama kali diperoleh dengan cara membombardir
senyawa-senyawa deuterium seperti [ND4]2SO4 dengan neutron
cepat, tetapi sekarang ini dibuat dari: litium deuterida, LiF atau Mg/Li
yang diperkaya dalam 6
Li3 : 6
Li3 + 1
no → 4
He2 + 3
H1. Tritium adalah zat
radioaktif yang dapat memancarkan sinar ß dengan waktu paruh
12,3 tahun. Tritium banyak digunakan sebagai pencacah (tracer),
baik dalam studi kimia maupun biologi.
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Ion hidrogen (proton)
• Energi ionisasi hidrogen H(g) → H+
(g) + e-
sebesar 1312 kJ mol-1
. Harga ini
cukup tinggi untuk menghambat terjadinya ion H+
pada keadaan biasa.
• Namun demikian, proton terhidrasi atau ion oksonium, [H3O]+
, adalah
suatu spesies yang penting dalam larutan aqueous dimana ΔhidH0
(H+
, g) =
-1091 kJ mol-1
.
• Ion [H3O]+
adalah suatu spesies yang telah ditentukan dengan baik
secara kristallografi yang dikarakterisasi dalam berbagai macam garam.
• Bila kristal suatu senyawa bertumbuh dari suatu pelarut, maka kristal
tersebut mengandung pelarut terkristalisasi. Jika pelarut adalah air,
maka senyawa dimaksud adalah suatu hidrat. Rumus dari senyawa
tersolvasi menunjukkan perbandingan molar yang mana terdapat pelarut
terkristalisasi, misalnya, CuSO4. 5H2O, tembaga(II) sulfat pentahidrat
atau tembaga(II) sulfat-air (1/5).
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Hidrida ionik
• Perubahan entalphi ΔEAH (298 K) untuk penangkapan satu elektron ke
satu atom H: H(g) + e-
→ H-
(g) adalah sebesar -73 kJ mol-1
. Semua hidrida
logam alkali terdapat dalam bentuk kristal dengan kisi NaCl.
Peningkatan ukuran yang besar terjadi dari atom H (rkov = 37 pm) ke ion
H-
yang disebabkan oleh tolakan antar elektron ketika satu elektron
kedua memasuki orbital atom 1s.
• Hidrida dari logam-logam blok-s (tidak termasuk Be) dapat dibuat
dengan pemanasan logam dan H2:
1/2H2(g) + e-
→ H-
(g) ΔrH = 1/2D(H-H) + ΔEAH
=ΔaH0
+ ΔEAH
= +145 kJ mol-1
• Bila kita bandingkan ΔrH untuk reaksi di atas dengan ΔrH untuk
pembentukan F-
dari F2 (-249 kJ mol-1
) atau untuk pembentukan Cl-
dari
Cl2 (-228 kJ mol-1
), kita dapat memahami mengapa hidrida ionik adalah
spesies yang relatif tidak stabil (sebab ukuran H-
kira-kira sama dengan
ukuran F-
). Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
Kimia Anorganik I, Universitas Mataram

More Related Content

What's hot

Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM risyanti ALENTA
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
14. logam dan non logam
14. logam dan non logam14. logam dan non logam
14. logam dan non logamHabibur Rohman
 
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenFirda Shabrina
 
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Daniel Marison
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 

What's hot (20)

Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Struktur atom
Struktur atom Struktur atom
Struktur atom
 
6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)6 termokimia (entalphi)
6 termokimia (entalphi)
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
14. logam dan non logam
14. logam dan non logam14. logam dan non logam
14. logam dan non logam
 
Praktikum kimia komputasi
Praktikum kimia komputasiPraktikum kimia komputasi
Praktikum kimia komputasi
 
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogenLaporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
Laporan praktikum 4 - penentuan ikatan hidrogen
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Bab 5 gas
Bab 5 gasBab 5 gas
Bab 5 gas
 
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
Proyeksi ruang molekul (Kimia Organik III)
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Hukum I termodinamika
Hukum I termodinamikaHukum I termodinamika
Hukum I termodinamika
 
Spectrofotometer
SpectrofotometerSpectrofotometer
Spectrofotometer
 
2
22
2
 
Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogenIkatan hidrogen
Ikatan hidrogen
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Energi Hidrogen
Energi HidrogenEnergi Hidrogen
Energi Hidrogen
 
Definisi motor bakar
Definisi motor bakarDefinisi motor bakar
Definisi motor bakar
 
Prinsip Kerja Motor Bakar
Prinsip Kerja Motor BakarPrinsip Kerja Motor Bakar
Prinsip Kerja Motor Bakar
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Makalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganikMakalah kimia anorganik
Makalah kimia anorganik
 
Pengertian motor bakar
Pengertian motor bakarPengertian motor bakar
Pengertian motor bakar
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitas
 
Basic Six Sigma Presentation
Basic Six Sigma PresentationBasic Six Sigma Presentation
Basic Six Sigma Presentation
 
Six Sigma the best ppt
Six Sigma the best pptSix Sigma the best ppt
Six Sigma the best ppt
 
Resume kimia dasar
Resume kimia dasarResume kimia dasar
Resume kimia dasar
 

Similar to Hidrogen

Similar to Hidrogen (20)

Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv a
 
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptxPPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docx
 
Makalah ikatan hidrogen (2)
Makalah ikatan hidrogen (2)Makalah ikatan hidrogen (2)
Makalah ikatan hidrogen (2)
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
1-materi-dan-energi.ppt
1-materi-dan-energi.ppt1-materi-dan-energi.ppt
1-materi-dan-energi.ppt
 
kimia dasar fakultas peternakan untuk kelas 1
kimia dasar fakultas peternakan untuk kelas 1kimia dasar fakultas peternakan untuk kelas 1
kimia dasar fakultas peternakan untuk kelas 1
 
1-materi-dan-energi.ppt
1-materi-dan-energi.ppt1-materi-dan-energi.ppt
1-materi-dan-energi.ppt
 
Materi dan Energi.ppt
Materi dan Energi.pptMateri dan Energi.ppt
Materi dan Energi.ppt
 
kimia unsur
 kimia unsur kimia unsur
kimia unsur
 
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
Bab3kimiaunsur 140504095423-phpapp01
 
Bab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsurBab 3 kimia unsur
Bab 3 kimia unsur
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
redoks-160422020959 (1).pdf
redoks-160422020959 (1).pdfredoks-160422020959 (1).pdf
redoks-160422020959 (1).pdf
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Stoikiometri kimia
Stoikiometri kimiaStoikiometri kimia
Stoikiometri kimia
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Hidrogen

  • 1. HIDROGEN KIMIA ANORGANIK I NURUL ISMILLAYLI, S.Si., M.Sc. Program Studi Kimia, Universitas Mataram
  • 2. Materi • Sumber-sumber Hidrogen di Alam • Pembuatan, Sifat-sifat, dan Kegunaan Hidrogen. • Pembuatan, Sifat-sifat dan Kegunaan Senyawaan Hidrogen • Ikatan Hidrogen • Isotop Hidrogen Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 3. KELIMPAHAN Kimia Anorganik I, Universitas Mataram • Kelimpahan hidrogen di bumi nomer 3 setelah silikon dan oksigen terutama ditemukan dalam bentuk air atau bergabung dengan karbon dalam molekul-molekul organik (hidrokarbon, tanaman, dan jasad hewan). • Di alam hidrogen yang mempunyai 3 isotop yaitu: 1. Hidrogen (1 H) 2. Deuterium (2 D) 3. Tritium (3 T)
  • 4. Sifat Umum Kimia Anorganik I, Universitas Mataram • Nama : hidrogen • Simbol: H • Nomor atom: 1 • Berat atom: 1.00794 (7) • Golongan: 1 • Nama golongan: tidak ada • Perioda: 1 • Blok: s • Wujud :gas pada 298 K (gas teringan) • Warna : tidak berwarna • Klasifikasi : non-logam • Keberadaan :Komersial dalam tangki bertekanan
  • 5. Sifat-sifat Fisik • H2 adalah merupakan zat berupa gas tak berwarna • sedikit larut dalam semua pelarut • Pada 298K dan 1 tekanan 1 barr, H2 hampir mendekati hukum- hukum gas ideal. • Struktur padat H2 dapat digambarkan sebagai kisi hcp, • Harga titik lebur, entalphi pembentukan, titik didih, dan entalphi penguapan sangat rendah yang dikarenakan adanya ikatan van der waals yang lemah di dalam molekul-molekul H2. • Ikatan kovalen dalam H2 tidak sekuat ikatan tunggal di dalam molekul diatomik. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 6. Sifat fisik H2 Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 7. Electronic Configuration Kimia Anorganik I, Universitas Mataram www.webelements.com
  • 8. Standard Reduction Potentials Kimia Anorganik I, Universitas Mataram www.webelements.com
  • 9. Pembakaran Hidrogen Kimia Anorganik I, Universitas Mataram • Tabel perbandingan kalor yang dihasilkan dari beberapa bahan bakar
  • 10. Kegunaan 1. Proses produksi metanol, etanol dan alkohol yang lebih tinggi dari syngas 2. Reaksi hidrogenasi molekul organik 3. Pembentukan logam dari oksidanya 4. Hidrogen sebagai Bahan Bakar 2CO + H2  CH3CH2OH + H2O R2C=CHR2 + H2  R2HC-CHR2 MO2 + 2H2  M + 2H2O Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 11. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram Where Does Hydrogen Come From?Where Does Hydrogen Come From? 95% of hydrogen is currently produced by steam reforming95% of hydrogen is currently produced by steam reforming Partial Oxidation Steam Reforming Electrolysis Thermochemical Water Biomass currently mostcurrently most energy efficientenergy efficient requiresrequires improvementsimprovements not costnot cost effectiveeffective requires highrequires high temperaturestemperatures Gasification Microbial requiresrequires improvementsimprovements slowslow kineticskinetics
  • 12. Pembuatan Hidrogen Kimia Anorganik I, Universitas Mataram In the laboratory : •mereaksikan asam-asam encer dan logam-logam yang cocok (misalnya, Fe dan Zn): Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g). Fe + H2SO4  FeSO4 + H2 •mereaksikan logam-logam tersebut dengan larutan aqueous alkali yang membentuk hidroksida amfoter (misalnya, Zn dan Al): 2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) → 2Na[Al(OH)4](aq) + 3H2(g). •mereaksikan hidrida-hidrida logam dengan air CaH2 + 2H2O  Ca(OH)2 + 2H2 •Logam-logam golongan I membebaskan H2 dari air: 2K + 2H2O → 2KOH + H2, tetapi reaksi seperti ini tidak cocok untuk penggunaan preparatif sebab reaksi ini berlangsung sangat dahsyat.
  • 13. Cont… industrial : CH4 + H2O  CO + 3H2 (1100°C) C(coke) + H2O  CO + H2 (1000°C) CO + H2O  CO2 + H2 Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 14. Reaktifitas • Dibawah kondisi ambient, hidrogen bersifat tidak sangat reaktif. Ketidak reaktifan, pada awalnya lebih disebabkan faktor kinetika daripada faktor termodinamika yang ditimbulkan oleh kekuatan ikatan H-H. • Campuran hidrogen dan udara tidak bereaksi jika tidak api, bila ada api menghasilkan warna nyala karakteristik merah yang hanya menghasilkan produk H2O. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram H2 → 2H* inisiasi H2 + O2 → 2OH* inisiasi H* + O2 → OH* + * O* percabangan * O* + H2 → OH* + H* percabangan OH* + H2 → H2O + H* propagasi
  • 15. Cont… • Halogen bereaksi dengan H2: H2 + X2 → 2HX (X = F, Cl, Br, I) dengan kecenderungan reaksi menurun dari atas ke bawah. • Hidrogen bereaksi dengan berbagai macam logam bila dipanaskan dan menghasilkan hidrida-hidrida logam, MHnwalaupun tidak stoikiometri, (contoh,TiH1,7). • Dengan aksi muatan listrik, H2 dapat terdissosiasi sebagian menjadi atom- atom khususnya pada tekanan rendah. Ini bisa menjadi sumber unsur yang reaktif dan memungkinkan penggabungan dengan unsur-unsur lain seperti Sn dan As yang sesungguhnya tidak bereaksi secara langsung dengan H2. Reaksi antara N2 dan H2: 3H2(g) + N2(g) 2NH3(g) Namun demikian, reaksi ini sangat lambat dan campuran N2 dan H2 masih tetap tak dapat ditentukan dengan pasti. Manipulasi temperatur dan tekanan dan penggunaan katalis menjadi esensil untuk memperoleh produk reaksi yang optimum. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 16. Cont… • Interaksi antara permukaan katalis dan H2 akan memperlemah ikatan dan membantu pemutusan ikatan H-H. Untuk skala industri, hidrogenasi dari sejumlah besar senyawa-senyawa organik tak jenuh berlangsung pada permukaan logam seperti Ni, Pd, dan Pt. Penggunaan katalis homogen menjadi semakin meningkat dan penting, misalnya, pada reaksi : • RHC=CH2 + H2 + CO kat Co2(CO)8 RCH2CH2CHO (proses hidroformilasi). Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 17. Ikatan E-H Polar dan Non-polar • Pada senyawa-senyawa type EHn (E= unsur apa saja) sebagai hidrida, perbedaan harga elektronegatifitas antara E dan H menyatakan bahwa ikatan E-H bisa polar atau non-polar yang mana hal ini cenderung mensiratkan adanya H- (paling tidak Hб- ). • Untuk H, XP = 2,2 dan sejumlah ikatan E-H dimana E adalah unsur blok- p (misalnya, B-H, C-H, Si-H, P-H) adalah non-polar. Oleh karena logam- logam ini elektropositif, maka atom H dalam ikatan M-H membawa muatan parsial б- . • Sebaliknya, oleh karena N, O, dan F adalah unsur-unsur yang lebih elektronegatif dibanding H, maka atom-atom H di dalam ikatan-ikatan N- H, O-H, dan F-H membawa muatan parsial б+ • Lingkungan molekuler dari ikatan E-H juga mempengaruhi magnitude dari dipol ikatan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan ikatan. Hal ini ditunjukkan oleh perbandingan harga-harga pKa untuk CH3CO2H (=4,75) dan untuk CF3CO2H (=0,23) Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 18. Ikatan Hidrogen • Interaksi ini terjadi antara satu atom H yang terikat kepada satu atom elektronegatif dan satu atom elektronegatif yang memiliki pasangan elektron bebas, misalnya, X-H...Y dimana atom Y bisa sama atau tidak sama dengan X. Untuk terjadinya interaksi ikatan hidrogen, atom X tidaklah harus sangat elektronegatif. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 19. Pengaruh Ikatan Hidrogen • Spektrum IR dari suatu hidrat, alkohol, atau asam karboksilat menunjukkan suatu serapan karakteristik sekitar 3500 cm-1 . Perluasan tipikal dari pita serapan ini dapat dijelaskan dengan keterlibatan atom hidrogen O-H dalam ikatan hidrogen. Dalam hal dimana kita dapat membandingkan frekuensi regangan dari molekul yang sama dan tanpa keterlibatan ikatan hidrogen (misalnya, air cair dan air uap), satu pergeseran ke bilangan gelombang yang lebih tinggi dapat diobservasi sebagai hilangnya ikatan hidrogen. • Ikatan hidrogen juga menyebabkan titik lebur dan titik didih NH3, H2O, dan HF lebih tinggi dibanding harga yang diharapkan bila membandingkan sifat bawaan senyawa-senyawa tersebut. • Adanya ikatan hidrogen memberikan dampak yang penting pada struktur padatan senyawa-senyawa, misalnya, pada es dan asam-asam karboksilat. Struktur keadaan padat dari beberapa asam-asam karboksilat sederhana lebih kompleks dibanding senyawa-senyawa sederhana lainnya. Bagian padat dari diagram packing keadaan padat untuk asam format deuterasi yang mana orientasi dari molekul DCO2D menyebabkan pembentukan jaringan ikatan hidrogen yang lebih kompleks dibanding suatu dimer sederhana. Struktur keadaan padat dari asam asetat sama kompleksnya. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 20. Hidrida Biner: Klassifikasi dan Sifat-sifat Umum Ada empat klas utama dari hidrida biner yaitu, ■ metallik, ■ garam, ■ molekuler, ■ polimer dengan sejumlah hidrida masuk ke dalam intermediate atau kategori perbatasan. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 21. Hidrida logam Interstisial • Ukuran atom hidrogen yang cukup kecil sehingga bisa menempati lubang-lubang di dalam kisi logam dan terjadinya absorbsi H2 oleh sejumlah logam (juga alloy) menyebabkan terjadinya pembentukan hidrida logam yang mana atom hidrogen menempati lubang- lubang/celah-celah, disebut sebagai hidrida interstisial logam. • Sebagai contoh adalah hidrida non-stoikiometri TiH1,7, HfH1,98, dan HfH2,10 terbentuk bila titanium dan hafnium bereaksi dengan H2.mNiobium membentuk satu seri hidrida non-stoikiometri dengan rumus NbHx (0 < x ≤ 1) pada kandungan hidrogen yang rendah. • Sifat yang menarik dari hirida-hidrida logam adalah kemampuannya melepaskan hidrogen selama pemanasan dan ini menyebabkan hidrida- hidrida ini dapat digunakan sebagai “tempat/bejana penyimpanan hidrogen”. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 22. Hidrida Salin • Hidrida salin terbentuk bila logam-logam golongan 1 atau 2 (kecuali Be) dipanaskan dengan H2. • Semua hidrida salin didapati dalam bentuk padat dengan titik lebur yang tinggi dan berwarna putih (misalnya, LiH, TL = 953K, NaH, TL = 1073K dengan peruraian). • Kristal hidrida golongan 1 mengikuti kisi NaCl dan adanya ion H- ditunjukkan oleh persetujuan yang baik antara kisi energi yang diperoleh dari siklus Born-Haber dan dari data sinar-X. Bukti lain adalah adanya fakta bahwa elektrolisis leburan LiH membebaskan H2 pada anoda. 2H- → H2 + 2e- anoda Li+ + e- → Li katoda • Reaktifitas hidrida-hidrida golongan 1 meningkat dengan naiknya nomor atom dan ukuran ion logam. Dalam hal ini, harga-harga ΔfH0 menjadi lebih negatif yang mana harga LiH menjadi lebih negatif secara signifikan dibanding harga-harga hidrida-hidrida logam alkali lainnya. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 23. Cont… • Hidrida salin bereaksi cepat dengan pelarut-pelarut protik seperti H2O: • (NaH + H2O → NaOH + H2), NH3, atau EtOH, menunjukkan bahwa ion H- adalah merupakan basa sangat kuat. Penggunaan yang luas adalah pada pembuatan NaH dan KH yang berfungsi sebagai pen-deprotonasi. Ph2PH + NaH → Na[PPh2] + H2 • Dari hidrida-hidrida salin, LiH, NaH, dan KH adalah yang paling banyak digunakan, tetapi karena sifat senyawa-senyawa ini yang sensitif terhadap kelembaban (uap) maka reaksi harus dilangsungkan tanpa air. Reaksi yang signifikan khusus adalah reaksi antara LiH dan Al2Cl6 yang menghasilkan litium tetrahidridoaluminat(1-), Li[AlH4], yang disebut litium aluminium hidrida atau lithal. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 24. Hidrida Molekuler dan Kompleks-kompleks Turunannya • Hidrida-hidrida halogen, belerang, dan nitrogen dibuat dengan mereaksikan unsur-unsurnya dengan H2 dibawah kondisi yang sesuai. Contohnya, 3H2(g) + N2(g) 2NH3(g). • Hidrida-hidrida lainnya terbentuk dengan jalan mereaksikan garam- garam logam (yang sesuai) dengan air, larutan aqua asam atau NH4Br dalam amonia cair, atau dengan menggunakan [BH4]- atau [AlH4]- . Sebagai contoh, ECl4 Li[AlH4] EH4 E = Si, Ge, atau Sn • Kebanyakan hidrida-hidrida molekuler bersifat volatil dan mempunyai struktur yang sederhana yang diamati dengan teori VSEPR. Tetapi BH3, walaupun terdapat dalam fase gas, dapat mengalami dimerisasi menghasilkan B2H6 dan GaH3 dengan sifat-sifat yang sama. • Kompleks-kompleks anionik molekuler hidrida dari unsur-unsur blok-p termasuk tetrahedral [BH4]- dan [AlH4]- . Baik LiAlH4 maupun NaAlH4 terurai perlahan-lahan menghasilkan Li3AlH6 dan Na3AlH6 dan Al Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 25. Hidrida Intermediate • hidrida-hidrida diluar ketiga kategori sebelumnya, seperti hidrida dari Pd, Cu, lantanoida, dan aktinoida. • Palladium dapat menyerap sejumlah besar H2 atau D2. Hidrogen terabsorbsi memiliki mobilitas yang tinggi, tetapi bentuknya belum ditemukan, walaupun komposisi terbatas diketahui seperti ≈ PdH0,7 Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 26. Isotop-isotop Hidrogen • Hidrogen memiliki tiga macam isotop yaitu, protium, deuterium, dan tritium. • Ketiga isotop tersebut menunjukkan perbedaan yang lebih besar dalam sifat-sifat fisika dan kimia dibanding isotop-isotop lainnya. • Sumber perbedaan antara H dan D, atau antara pasangan senyawa- senyawa seperti H2O dan D2O adalah dikarenakan perbedaan massa yang kemudian mempengaruhi vibrasi dasar bilangan gelombang dan energi titik nol. Vibrasi dasar dari H2, HD, dan D2 berturut-turut adalah pada 4159, 3630, dan 2990 cm-1 , dan dari data ini energi titik nol dari H2 dan D2 terhitung adalah 26 dan 18,4 kJ mol-1 . • Total energi ikatan elektron untuk molekul-molekul di atas adalah sama, yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan energi dissosiasi molekul- molekul tersebut sebesar 7,6 kJ mol-1 , ikatan D-D lebih kuat dari ikatan H- H. Dengan cara yang sama, suatu ikatan X-D lebih kuat dari ikatan X-H, dan perbedaan ini yang menyebabkan adanya pengaruh kinetika isotop. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 27. Cont… Kimia Anorganik I, Universitas Mataram Adanya deuterium dalam air ditunjukkan oleh penulisan [2 H1] air atau air-d2 dan cara yang sama bisa diterapkan untuk senyawa-senyawa lain. Senyawa-senyawa dimana atom-atom H telah digantikan oleh D dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya, pelarut-pelarut dalam spektroskopi 1 H NMR.
  • 28. Cont… Tritium •Tritium terdapat di lapisan atas atmosfir dan terbentuk secara alamiah dengan reaksi: 14 N7 + 1 no → 12 C6 + 3 H1 yang melibatkan neutron dari luar angkasa. •Tritium sintetik pertama kali diperoleh dengan cara membombardir senyawa-senyawa deuterium seperti [ND4]2SO4 dengan neutron cepat, tetapi sekarang ini dibuat dari: litium deuterida, LiF atau Mg/Li yang diperkaya dalam 6 Li3 : 6 Li3 + 1 no → 4 He2 + 3 H1. Tritium adalah zat radioaktif yang dapat memancarkan sinar ß dengan waktu paruh 12,3 tahun. Tritium banyak digunakan sebagai pencacah (tracer), baik dalam studi kimia maupun biologi. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 29. Ion hidrogen (proton) • Energi ionisasi hidrogen H(g) → H+ (g) + e- sebesar 1312 kJ mol-1 . Harga ini cukup tinggi untuk menghambat terjadinya ion H+ pada keadaan biasa. • Namun demikian, proton terhidrasi atau ion oksonium, [H3O]+ , adalah suatu spesies yang penting dalam larutan aqueous dimana ΔhidH0 (H+ , g) = -1091 kJ mol-1 . • Ion [H3O]+ adalah suatu spesies yang telah ditentukan dengan baik secara kristallografi yang dikarakterisasi dalam berbagai macam garam. • Bila kristal suatu senyawa bertumbuh dari suatu pelarut, maka kristal tersebut mengandung pelarut terkristalisasi. Jika pelarut adalah air, maka senyawa dimaksud adalah suatu hidrat. Rumus dari senyawa tersolvasi menunjukkan perbandingan molar yang mana terdapat pelarut terkristalisasi, misalnya, CuSO4. 5H2O, tembaga(II) sulfat pentahidrat atau tembaga(II) sulfat-air (1/5). Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 30. Hidrida ionik • Perubahan entalphi ΔEAH (298 K) untuk penangkapan satu elektron ke satu atom H: H(g) + e- → H- (g) adalah sebesar -73 kJ mol-1 . Semua hidrida logam alkali terdapat dalam bentuk kristal dengan kisi NaCl. Peningkatan ukuran yang besar terjadi dari atom H (rkov = 37 pm) ke ion H- yang disebabkan oleh tolakan antar elektron ketika satu elektron kedua memasuki orbital atom 1s. • Hidrida dari logam-logam blok-s (tidak termasuk Be) dapat dibuat dengan pemanasan logam dan H2: 1/2H2(g) + e- → H- (g) ΔrH = 1/2D(H-H) + ΔEAH =ΔaH0 + ΔEAH = +145 kJ mol-1 • Bila kita bandingkan ΔrH untuk reaksi di atas dengan ΔrH untuk pembentukan F- dari F2 (-249 kJ mol-1 ) atau untuk pembentukan Cl- dari Cl2 (-228 kJ mol-1 ), kita dapat memahami mengapa hidrida ionik adalah spesies yang relatif tidak stabil (sebab ukuran H- kira-kira sama dengan ukuran F- ). Kimia Anorganik I, Universitas Mataram
  • 31. Kimia Anorganik I, Universitas Mataram