SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penemuan Hidrogen
Gas hidrogen (H2)pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim (dikenal
juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melalui pencampuran logam dengan asam kuat. Dia
tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah
unsur kimia yang baru. Pada tahun, Robert Boyle menemukan kembali dan mendeskripsikan
reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen. Pada tahun 1766, Henry
Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan
mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai udara yang mudah terbakar.
Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar.
Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari
Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk) ketika dia dan
Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish yang mengatakan pembakaran hidrogen
menghasilkan air.
Hidrogen pertama kali dicairkan oleh James Dewar pada tahun 1898 dengan menggunakan
penemuannya, guci hampa. Dia kemudian menghasilkan hidrogen padat setahun kemudian.
Deuterium ditemukan pada tahun 1931 Desember oleh Harold Urey, dan tritium dibuat pada
tahun 1934 oleh Ernest Rutherford, Mark Oliphant, and Paul Harteck. Air berat, yang
mengandung deuterium menggantikan hidrogen biasa, ditemukan oleh Urey dan temannya
pada tahun 1932. Salah satu dari penggunaan pertama H2 adalah untuk sinar sorot.
Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan terbesar H2
adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuatan ammonia. Konsumen utama
dari H2 di kilang petrokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi, dan
penghidropecahan (hydrocracking). H2 memiliki beberapa kegunaan yang penting. H2
digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan kejenuhan dalam lemak
takjenuh dan minyak nabati (ditemukan di margarin), dan dalam produksi metanol. Ia juga
merupakan sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida. H2 juga digunakan sebagai
reduktor pada bijih logam.
Selain digunakan sebagai pereaksi, H2 memiliki penerapan yang luas dalam bidang fisika dan
teknik. Ia digunakan sebagai gas penameng di metode pengelasan seperti pengelasan
hidrogen atomik. H2 digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik
karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua jenis gas. H2
cair digunakan di riset kriogenik yang meliputi kajian superkonduktivitas. Oleh karena H2
lebih ringan dari udara, hidrogen pernah digunakan secara luas sebagai gas pengangkat pada
kapal udara balon.
Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadangkala
disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas yang kecil.
Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan,
dan industri telekomunikasi. Hidrogen adalah zat aditif (E949) yang diperbolehkan
penggunaanya dalam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dari unsur hidrogen ?
1.2.2 Bagaimana metode pembuatan dari gas hidrogen ?
1.2.3 Bagaimana sifat-sifat dari gas hidrogen ?
1.2.4 Bagaimana keisotopan dari gas hidrogen ?
1.2.5 Bagaimana kegunaan gas hidrogen dalam kehidupan ?
BAB II
ISI
2.1. Informasi Umum tentang Hidrogen
Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk)
adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada
suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non logam,
bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa
atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total
massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan
plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan
biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana.
Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara
komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.
Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik. Namun,
gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena
beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun
demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini.
Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti
hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang dan
merupakan komponen alami dari kentut. Penggunaan metana sebagai sumber hidrogen akhir-
akhir ini juga menjadi semakin penting.
Informasi umum
Nama, lambang, nomor atom hidrogen, H, 1
Deret kimia nonlogam
Golongan, periode, blok 1, 1, s
Berat atom standar 1,00794(7) g·mol−1
Konfigurasi elektron 1s1
Elektron per kelopak 1
2.2. Sumber dan Pembuatan Hidrogen
Hidrogen diperkirakan membentuk komposisi lebih dari 90% atom-atom di alam semesta
(sama dengan tiga perempat massa alam semesta). Unsur ini ditemukan di bintang-bintang
dan memainkan peranan yang penting dalam memberikan sumber energi jagat raya melalui
reaksi proton-proton dan siklus karbon-nitrogen. Proses fusi atom-atom hidrogen menjadi
helium di matahari menghasilkan jumlah energi yang sangat besar.
Hidrogen dapat dipersiapkan dengan berbagai cara:
 ·Uap dari elemen karbon yang dipanaskan
 ·Dekomposisi beberapa jenis hidrokarbon dengan energi kalor
 ·Reaksi-reaksi natrium atau kalium hidroksida pada aluminium
 ·Elektrolisis air
 ·Pergeseran asam-asam oleh metal-metal tertentu
Hidrogen dalam bentuk cair sangat penting untuk bidang penelitian suhu rendah (cryogenics)
dan studi superkonduktivitas karena titik cairnya hanya 20 derajat di atas 0 Kelvin. Tritium
(salah satu isotop hidrogen) dapat diproduksi dengan mudah di reaktor-reaktor nuklir dan
digunakan dalam produksi bom hidrogen. Hidrogen adalah komponen utama planet Jupiter
dan planet-planet gas raksasa lainnya. Karena tekanan yang luar biasa di dalam planet-planet
tersebut, bentuk padat hidrogen molekuler dikonversi menjadi hidrogen metalik.
Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tetapi secara umum
parameter yang dapat dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 adalah biaya,
emisi yang dihasilkan, kelayakan secara ekonomi, skala produksi dan bahan baku. Berikut
metode-metode yang digunakan dalam pembuatan hydrogen :
1. Steam Reforming
Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam (uap
air) pada suhu tinggi (700 – 1000oC) dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan hidrogen,
karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga terjadi
antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida.
Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:
CH4 + H2O CO + 3H2
CO + H2O CO2 + H2
Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon dioksida
dengan cara penyerapan. Steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas
hidrogen secara komersil di berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan hidrogen
peroksida (H2O2). Akan tetapi metode produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan
gas alam yang terbatas, serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah kaca.
1. 2. Gasifikasi Biomasa
Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti jerami, limbah padat
rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-bahan tadi dipanaskan pada suhu
tinggi dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan ini mengakibatkan ikatan molekul dalam
senyawa yang ada menjadi terpecah dan menghasilkan campuran gas yang terdiri dari
hidrogen, karbon monoksida dan metana.
Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana yang dihasilkan
diubah menjadi gas hidrogen. Gasifikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa
keunggulan, antara lain menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida, sumber bahan baku yang
berlimpah dan terbarukan, bisa diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya
produksi yang lebih murah.
1. 3. Gasifikasi Batu Bara
Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen tertua. Biaya produksinya
hampir dua kali lipat dibandingkan dengan metode steam reforming gas alam. Selain itu, cara
ini pula menghasilkan emisi gas buang yang lebih signifikan. Karena selain CO2 juga
dihasilkan senyawa sulfur dan karbon monoksida.
Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor
untuk mengubahnya menjadi fasa gas. Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan steam dan
oksigen, yang kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon monoksida dan karbon dioksida.
1. 4. Elektrolisa Air (H2O)
Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi unsur-unsur
pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di kutub negatif atau katoda dan
oksigen berkumpul di kutub positif atau anoda.
Hidrogen yang dihasilkan dari proses elektrolisa air berpotensi menghasilkan zero emission,
apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari generator listrik bebas polusi seperti energi
angin atau panas matahari. Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan
energi listrik yang cukup besar.
Selain keempat metode di atas, masih ada metode lain untuk memproduksi gas hidrogen,
yaitu antara lain photoelektrolisis, dekomposisi air pada suhu tinggi (themal decomposition of
water), photobiological production, plasmatron, fermentasi bahan organik dan lain-lain.
2.3. Sifat-sifat Unsur Hidrogen
Sifat Fisika Dan Kimia Hidrogen
1. a. Sifat Fisika
 § Titik lebur : -259,140C
 § Titik didih : -252,87 0C
 § Warna : tidak berwarna
 § Bau : tidak berbau
 § Densitas : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
 § Kapasitas panas : 14,304 J/gK
1. b. Sifat Kimia
 § Panas Fusi : 0,117 kJ/mol H2
 § Energi ionisasi 1 : 1312 kJmol
 § Afinitas electron : 72,7711 kJ/mol
 § Panas atomisasi : 218 kJ/mol
 § Panas penguapan : 0,904 kJ/mol H2
 § Jumlah kulit : 1
 § Biloks minimum : -1
 § Elektronegatifitas : 2,18 (skala Pauli)
 § Konfig electron : 1s1
 § Biloks maksimum : 1
 § Volume polarisasi : 0,7 Å3
 § Struktur : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
 § Jari-jari atom : 25 pm
 § Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK
 § Berat atom : 1,0079
 § Potensial ionisasi : 13,5984 eV
Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subyek yang
sangat penting dalam bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen dapat terjadi pada
kebanyakan logam) dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk meyimpan
hidrogen sebagai bahan bakar. Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiri
dari logam tanah nadir dan logam transisi dan dapat dilarutkan dalam logam kristal maupun
logam amorf. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun
ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di
udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut
persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika
disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil
pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak
terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya
kebocoran hidrogen secara visual. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api
cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen
lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur
oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan
fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.
2.4 Kereaktifan Unsur Hidrogen dengan Unsur Lain
2.4.1. Bentuk monoatomik
Atom H juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis secara fana namun
cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu, hidrogen nasen dihasilkan
secara in situ, biasanya reaksi antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katoda.
Sebagai molekul monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor
yang lebih kuat dari H2 diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada keberadaan atom
H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di literatur-literatur lama.
Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina
bahkan dalam keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif
lainnya dan bukanlah atom H. Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang cukup
tinggi (>2000 K) agar molekul H2 dapat berdisosiasi. Selain itu, radiasi elektromagentik di
atas 11 eV juga dapat diserap H2 dan menyebabkan disosiasi.
Kadang kala hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan logam juga dirujuk
sebagai hidrogen nasen, walaupun terminologi ini sudah mulai ditinggalkan. Pandangan
lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap secara kimiawi itu kurang reaktif dari
hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan yang dihasilkan oleh permukaan katalis logam
tersebut.
2.4.2. Senyawa kovalen dan senyawa organik
Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, ia masih dapat membentuk
senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon telah diketahui, namun itu
semua tidaklah dihasilkan secara langsung dari hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat
membentuk senyawa dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I)
dalam senyawa ini hidrogen memiliki muatan parsial positif. Ketika berikatan dengan fluor,
oksigen ataupun nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi dalam bentuk ikatan non-kovalen
yang kuat, yang disebut dengan ikatan hidrogen, yang sangat penting untuk menjaga
kestabilan kebanyakan molekul biologi. Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur
yang kurang elektronegatif seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan
parsial negatif. Senyawa ini dikenal dengan nama hidrida.
Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh karena asosiasi
senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut sebagai senyawa organik.
Studi sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia organik dan studi dalam konteks kehidupan
organisme dinamakan biokimia. Pada beberapa definisi, senyawa organik hanya memerlukan
atom karbon untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik
mengandung atom hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang
memberikan karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk
beberapa definisi dari kata organik di kimia.
Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai ligan penghubung yang
menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks berkoordinasi. Fungsi ini umum
ditemukan pada unsur golongan 13, terutama pada kompleks borana (hidrida boron) dan
aluminium serta karborana yang bergerombol.
2.4.3. Hidrida
Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak mengikat. Oleh
kimiawan, istilah hidrida biasanya memiliki arti atom H yang mendapat sifat anion, ditandai
dengan H−. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916
untuk gologngan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920
dengan melakukan elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah
hidrogen pada anoda. Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali
membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah.
Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida dapat
dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari senyawa
bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun
cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui. Hidrida indium biner sampai sekarang
belum diketahui, walaupun sejumlah komplek yang lebih besar eksis.
2.4.4. Proton dan asam
Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+. Spesies ini merupakan topik utama dari
pembahasan asam, walaupun istilah proton digunakan secara longgar untuk merujuk pada
hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan H+. Proton H+ tidak dapat ditemukan
berdiri sendiri dalam laurtan karena ia memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau
molekul yang memiliki elektron. Untuk menghindari kesalahpahaman akan proton terlarut
dalam larutan, larutan asam sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang
bergerombol membentuk H9O4
+. Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam
pelarut lain.
Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang paling melimpah dalam alam semesta
ini adalah H3
+, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi ataupun kation hidrogen
triatomik.
2.5. Isotop
Protium, isotop hidrogen yang paling umum dijumpai, memiliki satu proton dan satu
elektron. Keunikan isotop ini adalah ia tidak mempunya neutron (lihat pula diproton untuk
pembahasan mengenai mengapa isotop tanpa neutron yang lain tidak eksis.
Hidrogen memiliki tiga isotop alami, ditandai dengan 1H, 2H, dan 3H. Isotop lainnya yang
tidak stabil (4H to 7H) juga telah disintesiskan di laboratorium namun tidak pernah dijumpai
secara alami.
 1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah, memiliki persentase 99.98% dari
jumlah atom hidrogen. Oleh karena inti atom isotop ini hanya memiliki proton
tunggal, ia diberikan nama yang deskriptif sebagai protium, namun nama ini jarang
sekali digunakan.
 2H, isotop hidrogen lainnya yang stabil, juga dikenal sebagai deuterium dan
mengandung satu proton dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak bersifat
radioaktif, dan tidak memberikan bahaya keracunan yang signifikan. Air yang atom
hidrogennya merupakan isotop deuterium dinamakan air berat. Deuterium dan
senyawanya digunakan sebagai penanda non-radioaktif pada percobaan kimia dan
untuk pelarut 1H-spektroskopi NMR. Air berat digunakan sebagai moderator neutron
dan pendingin pada reaktor nuklir. Deuterium juga berpotensi sebagai bahan bakar
fusi nuklir komersial.
 3H dikenal dengan nama tritium dan mengandung satu proton dan dua neutron pada
intinya. Ia memiliki sifat radioaktif, dan mereras menjadi Helium-3 melalui pererasan
beta dengan umur paruh 12,32 tahun. Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai di alam
oleh karena interaksi sinar kosmos dengan atmosfer bumi, tritium juga dilepaskan
selama uji coba nuklir. Ia juga digunakan dalam reaksi fusi nuklir, sebagai penanda
dalam geokimia isotop, dan terspesialisasi pada peralatan self-powered lighting.
Tritium juga digunakan dalam penandaan percobaan kimia dan biologi sebagai
radiolabel.
Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang memiliki tiga nama berbeda untuk isotopnya.
(Dalam awal perkembangan keradioaktivitasan, beberapa isotop radioaktif berat diberikan
nama, namun nama-nama tersebut tidak lagi digunakan). Simbol D dan T kadang-kadang
digunakan untuk merujuk pada deuterium dan tritium, namun simbol P telah digunakan untuk
merujuk pada fosfor, sehingga tidak digunakan untuk merujuk pada protium. Dalam tatanama
IUPAC, International Union of Pure and Applied Chemistry mengijinkan penggunaan D, T,
2H, dan 3H walaupun 2H dan 3H lebih dianjurkan.
Isotop tertentu
Isotop dari hidrogen
iso NA Umur paruh DM DE (MeV) DP
1H 99,985% H stabil dengan 0 neutron
2H 0,015% H stabil dengan 1 neutron
3H kelumit 12,32 thn β− 0,019 3He
2.6. Kegunaan
1. Bidang kimia organik.
Hidrogen sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alkena atau alkuna untuk sintesis
senyawa organik. Senyawa hidrida misalnya MgH2, NaH, LiH, dan lain-lain sering dipakai
untuk reagen pereduksi senyawa organik dan hal ini sering dipakai dalam proses sistesis
senyawa organik misalnya untuk reduksi senyawa aldehid atau keton.
1. Bidang industri.
Hidrogen banyak digunakan dalam industri kimia maupun industri petrokimia. Penggunaan
terbesar hidrogen adalah untuk proses peng-upgrading-an bahan bakar fosil dan untuk
pembuatan gas NH3 sebagai bahan dasar untuk industri pupuk. Dalam industri makanan
hidrogen banyak dipakai untuk meningkatkan kejenuhan minyak menjadi lemak seperti
banyak dipergunakan dalam industri margarine. Untuk industri petrokimia maka hidrogen
banyak dipakai untuk proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, dan hidrocracking. Hidrogen
juga dipakai sebagai bahan dasar untuk industri penghasil methanol dan industri penghasil
HCl. Industri pertambangan hidrogen dipakai untuk agen pereduksi biji logam.
1. Bidang fisika dan teknik.
Hidrogen dipakai sebagai shielding gas untuk pengelasan. Hidrogen juga dipakai sebagai zat
pendingin rotor dalam generator listrik di stasiun penghasil listrik. Disebabkan hidrogen
memiliki konduktifitas termal yang tingga maka hidrogen cair dipakai dalam studi-studi
kriyogenik meliputi penelitian superkonduktor. Karena hidrogen sangat ringan maka banyak
dipakai sebagai gas pengangkat dalam balon dan pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian.
Hidrogen di campur dengan nitrogen dipakai sebagai gas pelacak kebocoran yang dapat
diaplikasikan dalam bidang otomotif, kimia, stasiun pembangkit listrik, aerospace, dan
telekomonikasi.
Isotop hidrogen seperti deuterium dipakai dalam aplikasi reaksi nuklir sebagai medium yang
dapat memperlambat laju netron yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi. Deuterium juga
dipakai untuk penanda reagen yang akan direaksikan untuk proses sintesis. Tritium dihasilkan
dari reactor nuklir dipakai untuk produksi bom hidrogen dan sebagai label dalam cat
luminasi.
BAB III
PENUTUP
1. A. Simpulan
Berdasarkan materi yang telah dipaparkan tersebut, dapat diperoleh simpulan yaitu
1. Unsur hidrogen merupakan unsur yang teringan yang berada di permukaan bumi.
Karena massanya yang ringan, gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun
demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini.
Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain
seperti hidrokarbon dan air.
2. 2. Pembuatan gas hidrogen dapat melalui proses steam reforming,gasifikasi
biomasa,gasifikasi batu bara, dan elektrolisa air (H2O), photoelektrolisis,
dekomposisi air pada suhu tinggi (themal decomposition of water), photobiological
production, plasmatron, fermentasi bahan organik dan lain-lain.
3. 3. Sifat-sifat dari unsure hidrogen antara lain sifat fisik dan sifat kimia.
4. 4. Keisotopan dari unsur hidrogen terdiri dari protium, deuterium, tritium,
yang mana keisotopan dari jenis hydrogen tersebut memiliki karakter masing-
masing.
5. 5. Kegunaan gas hidrogen dalam kehidupan dapat dimanfaatkan dalam
berbagai bidang antara lain bidang kimia organik, bidang industri, dan bidang
fisika teknik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.com.
http://www. chem-is-try.org.
Supadi, Kasmadi Imam.2006. Kimia Dasar II. Semarang : UPT UNNES Press.
Sugiayarto,Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : JICA.

More Related Content

What's hot

Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkalidefanny
 
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-haripengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hariRifkaNurbayti
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Nurfaizatul Jannah
 
Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaAditya Brahmanto
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Elra Repi
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiWaidatin Azizah
 

What's hot (20)

Presentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia AlkaliPresentasi Kimia Alkali
Presentasi Kimia Alkali
 
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-haripengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
pengaplikasian sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
 
Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas mulia
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
BAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZBAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZ
 
Aldehida dan Keton
Aldehida dan KetonAldehida dan Keton
Aldehida dan Keton
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
 
Tugas makalah kimia
Tugas makalah kimiaTugas makalah kimia
Tugas makalah kimia
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 

Viewers also liked (10)

Cindy Hines Reference Letter
Cindy Hines Reference LetterCindy Hines Reference Letter
Cindy Hines Reference Letter
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin (2)
 
Estadisticas descriptiva
Estadisticas descriptivaEstadisticas descriptiva
Estadisticas descriptiva
 
RSA no Setor Financeiro - Painel tarde: Aline Aguiar, Rabobank
RSA no Setor Financeiro - Painel tarde: Aline Aguiar, RabobankRSA no Setor Financeiro - Painel tarde: Aline Aguiar, Rabobank
RSA no Setor Financeiro - Painel tarde: Aline Aguiar, Rabobank
 
DUEZTRENDS
DUEZTRENDSDUEZTRENDS
DUEZTRENDS
 
О.Є.Матвійчук. Упровадження основних орієнтирів виховання засобами проектних ...
О.Є.Матвійчук. Упровадження основних орієнтирів виховання засобами проектних ...О.Є.Матвійчук. Упровадження основних орієнтирів виховання засобами проектних ...
О.Є.Матвійчук. Упровадження основних орієнтирів виховання засобами проектних ...
 
linsey stirling
linsey stirlinglinsey stirling
linsey stirling
 
2book
2book2book
2book
 
Т.І.Свирська. Патріотичне виховання – це сфера духовного життя
Т.І.Свирська. Патріотичне виховання – це сфера духовного життяТ.І.Свирська. Патріотичне виховання – це сфера духовного життя
Т.І.Свирська. Патріотичне виховання – це сфера духовного життя
 
محاضرة في القانون الدولي والمنظمات الدولية
محاضرة في القانون الدولي والمنظمات الدوليةمحاضرة في القانون الدولي والمنظمات الدولية
محاضرة في القانون الدولي والمنظمات الدولية
 

Similar to Makalah ikatan hidrogen (2)

Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aKhairunnisa_UPI
 
daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxAyuPutri541814
 
PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
PPT 3 GAS TERLARUT (2).pptPPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
PPT 3 GAS TERLARUT (2).pptdonotdisturb6
 
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptxPPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptxNaraMustika2
 
Minyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumiMinyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumiazahro
 
Dampak Pembakaran MinyakBumi
Dampak Pembakaran MinyakBumiDampak Pembakaran MinyakBumi
Dampak Pembakaran MinyakBumiAliya Huzna V
 
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, KegunaanHidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, KegunaanNoor Khafidzin
 
Pencemaran hujan asam dan efek rumah kaca
Pencemaran hujan asam dan efek rumah kacaPencemaran hujan asam dan efek rumah kaca
Pencemaran hujan asam dan efek rumah kacaAnnisa Monitha
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenMuhammad Nanda
 
Atmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraAtmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraHotnida D'kanda
 
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenKimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenIma Rahmah
 
Makalah kimia energi bahan bakar
Makalah kimia energi bahan bakarMakalah kimia energi bahan bakar
Makalah kimia energi bahan bakarRaven Oppier
 
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 UngaranEfek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 UngaranAlzena Vashti
 

Similar to Makalah ikatan hidrogen (2) (20)

Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv a
 
daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docx
 
PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
PPT 3 GAS TERLARUT (2).pptPPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt
 
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptxPPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Minyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumiMinyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumi
 
Daur oksigen 2
Daur oksigen 2Daur oksigen 2
Daur oksigen 2
 
Dampak Pembakaran MinyakBumi
Dampak Pembakaran MinyakBumiDampak Pembakaran MinyakBumi
Dampak Pembakaran MinyakBumi
 
Hidrogen
HidrogenHidrogen
Hidrogen
 
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, KegunaanHidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
 
Pencemaran hujan asam dan efek rumah kaca
Pencemaran hujan asam dan efek rumah kacaPencemaran hujan asam dan efek rumah kaca
Pencemaran hujan asam dan efek rumah kaca
 
Sde tm8-7
Sde tm8-7Sde tm8-7
Sde tm8-7
 
OKSIGEN
OKSIGENOKSIGEN
OKSIGEN
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
Atmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraAtmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udara
 
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenKimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
 
Makalah kimia energi bahan bakar
Makalah kimia energi bahan bakarMakalah kimia energi bahan bakar
Makalah kimia energi bahan bakar
 
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 UngaranEfek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah ikatan hidrogen (2)

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penemuan Hidrogen Gas hidrogen (H2)pertama kali dihasilkan secara artifisial oleh T. Von Hohenheim (dikenal juga sebagai Paracelsus, 1493–1541) melalui pencampuran logam dengan asam kuat. Dia tidak menyadari bahwa gas mudah terbakar yang dihasilkan oleh reaksi kimia ini adalah unsur kimia yang baru. Pada tahun, Robert Boyle menemukan kembali dan mendeskripsikan reaksi antara besi dan asam yang menghasilkan gas hidrogen. Pada tahun 1766, Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai udara yang mudah terbakar. Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk) ketika dia dan Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish yang mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air. Hidrogen pertama kali dicairkan oleh James Dewar pada tahun 1898 dengan menggunakan penemuannya, guci hampa. Dia kemudian menghasilkan hidrogen padat setahun kemudian. Deuterium ditemukan pada tahun 1931 Desember oleh Harold Urey, dan tritium dibuat pada tahun 1934 oleh Ernest Rutherford, Mark Oliphant, and Paul Harteck. Air berat, yang mengandung deuterium menggantikan hidrogen biasa, ditemukan oleh Urey dan temannya pada tahun 1932. Salah satu dari penggunaan pertama H2 adalah untuk sinar sorot. Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan terbesar H2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuatan ammonia. Konsumen utama dari H2 di kilang petrokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi, dan penghidropecahan (hydrocracking). H2 memiliki beberapa kegunaan yang penting. H2 digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan kejenuhan dalam lemak takjenuh dan minyak nabati (ditemukan di margarin), dan dalam produksi metanol. Ia juga merupakan sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida. H2 juga digunakan sebagai reduktor pada bijih logam. Selain digunakan sebagai pereaksi, H2 memiliki penerapan yang luas dalam bidang fisika dan teknik. Ia digunakan sebagai gas penameng di metode pengelasan seperti pengelasan hidrogen atomik. H2 digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua jenis gas. H2 cair digunakan di riset kriogenik yang meliputi kajian superkonduktivitas. Oleh karena H2 lebih ringan dari udara, hidrogen pernah digunakan secara luas sebagai gas pengangkat pada kapal udara balon. Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadangkala disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas yang kecil. Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri telekomunikasi. Hidrogen adalah zat aditif (E949) yang diperbolehkan penggunaanya dalam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan.
  • 2. 1.2.Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud dari unsur hidrogen ? 1.2.2 Bagaimana metode pembuatan dari gas hidrogen ? 1.2.3 Bagaimana sifat-sifat dari gas hidrogen ? 1.2.4 Bagaimana keisotopan dari gas hidrogen ? 1.2.5 Bagaimana kegunaan gas hidrogen dalam kehidupan ?
  • 3. BAB II ISI 2.1. Informasi Umum tentang Hidrogen Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam. Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik. Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini. Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang dan merupakan komponen alami dari kentut. Penggunaan metana sebagai sumber hidrogen akhir- akhir ini juga menjadi semakin penting. Informasi umum Nama, lambang, nomor atom hidrogen, H, 1 Deret kimia nonlogam Golongan, periode, blok 1, 1, s Berat atom standar 1,00794(7) g·mol−1 Konfigurasi elektron 1s1 Elektron per kelopak 1 2.2. Sumber dan Pembuatan Hidrogen Hidrogen diperkirakan membentuk komposisi lebih dari 90% atom-atom di alam semesta (sama dengan tiga perempat massa alam semesta). Unsur ini ditemukan di bintang-bintang dan memainkan peranan yang penting dalam memberikan sumber energi jagat raya melalui reaksi proton-proton dan siklus karbon-nitrogen. Proses fusi atom-atom hidrogen menjadi helium di matahari menghasilkan jumlah energi yang sangat besar. Hidrogen dapat dipersiapkan dengan berbagai cara:  ·Uap dari elemen karbon yang dipanaskan  ·Dekomposisi beberapa jenis hidrokarbon dengan energi kalor  ·Reaksi-reaksi natrium atau kalium hidroksida pada aluminium
  • 4.  ·Elektrolisis air  ·Pergeseran asam-asam oleh metal-metal tertentu Hidrogen dalam bentuk cair sangat penting untuk bidang penelitian suhu rendah (cryogenics) dan studi superkonduktivitas karena titik cairnya hanya 20 derajat di atas 0 Kelvin. Tritium (salah satu isotop hidrogen) dapat diproduksi dengan mudah di reaktor-reaktor nuklir dan digunakan dalam produksi bom hidrogen. Hidrogen adalah komponen utama planet Jupiter dan planet-planet gas raksasa lainnya. Karena tekanan yang luar biasa di dalam planet-planet tersebut, bentuk padat hidrogen molekuler dikonversi menjadi hidrogen metalik. Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tetapi secara umum parameter yang dapat dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 adalah biaya, emisi yang dihasilkan, kelayakan secara ekonomi, skala produksi dan bahan baku. Berikut metode-metode yang digunakan dalam pembuatan hydrogen : 1. Steam Reforming Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam (uap air) pada suhu tinggi (700 – 1000oC) dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adalah: CH4 + H2O CO + 3H2 CO + H2O CO2 + H2 Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon dioksida dengan cara penyerapan. Steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara komersil di berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan hidrogen peroksida (H2O2). Akan tetapi metode produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan gas alam yang terbatas, serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah kaca. 1. 2. Gasifikasi Biomasa Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti jerami, limbah padat rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-bahan tadi dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan ini mengakibatkan ikatan molekul dalam senyawa yang ada menjadi terpecah dan menghasilkan campuran gas yang terdiri dari hidrogen, karbon monoksida dan metana. Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana yang dihasilkan diubah menjadi gas hidrogen. Gasifikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, bisa diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produksi yang lebih murah. 1. 3. Gasifikasi Batu Bara Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen tertua. Biaya produksinya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan metode steam reforming gas alam. Selain itu, cara
  • 5. ini pula menghasilkan emisi gas buang yang lebih signifikan. Karena selain CO2 juga dihasilkan senyawa sulfur dan karbon monoksida. Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor untuk mengubahnya menjadi fasa gas. Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan steam dan oksigen, yang kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon monoksida dan karbon dioksida. 1. 4. Elektrolisa Air (H2O) Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi unsur-unsur pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di kutub negatif atau katoda dan oksigen berkumpul di kutub positif atau anoda. Hidrogen yang dihasilkan dari proses elektrolisa air berpotensi menghasilkan zero emission, apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari generator listrik bebas polusi seperti energi angin atau panas matahari. Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan energi listrik yang cukup besar. Selain keempat metode di atas, masih ada metode lain untuk memproduksi gas hidrogen, yaitu antara lain photoelektrolisis, dekomposisi air pada suhu tinggi (themal decomposition of water), photobiological production, plasmatron, fermentasi bahan organik dan lain-lain. 2.3. Sifat-sifat Unsur Hidrogen Sifat Fisika Dan Kimia Hidrogen 1. a. Sifat Fisika  § Titik lebur : -259,140C  § Titik didih : -252,87 0C  § Warna : tidak berwarna  § Bau : tidak berbau  § Densitas : 0,08988 g/cm3 pada 293 K  § Kapasitas panas : 14,304 J/gK 1. b. Sifat Kimia  § Panas Fusi : 0,117 kJ/mol H2  § Energi ionisasi 1 : 1312 kJmol  § Afinitas electron : 72,7711 kJ/mol  § Panas atomisasi : 218 kJ/mol  § Panas penguapan : 0,904 kJ/mol H2  § Jumlah kulit : 1  § Biloks minimum : -1  § Elektronegatifitas : 2,18 (skala Pauli)  § Konfig electron : 1s1  § Biloks maksimum : 1  § Volume polarisasi : 0,7 Å3  § Struktur : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)  § Jari-jari atom : 25 pm  § Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK  § Berat atom : 1,0079  § Potensial ionisasi : 13,5984 eV
  • 6. Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subyek yang sangat penting dalam bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen dapat terjadi pada kebanyakan logam) dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk meyimpan hidrogen sebagai bahan bakar. Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai senyawa yang terdiri dari logam tanah nadir dan logam transisi dan dapat dilarutkan dalam logam kristal maupun logam amorf. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam. Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia: 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol) Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida. 2.4 Kereaktifan Unsur Hidrogen dengan Unsur Lain 2.4.1. Bentuk monoatomik Atom H juga disebut hidrogen nasen atau hidrogen atomik, diklaim eksis secara fana namun cukup lama untuk menimbulkan reaksi kimia. Menurut klaim itu, hidrogen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi antara seng dengan asam, atau dengan elektrolisis pada katoda. Sebagai molekul monoatomik, atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor yang lebih kuat dari H2 diatomik, namun pertanyaan kuncinya terletak pada keberadaan atom H itu sendiri. Konsep ini lebih populer di bidang teknik dan di literatur-literatur lama. Hidrogen nasen diklaim mereduksi nitrit menjadi ammonia atau arsenik menjadi arsina bahkan dalam keadaan lunak. Penelitian yang lebih mendetil menunjukkan lintasan alternatif lainnya dan bukanlah atom H. Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul H2 dapat berdisosiasi. Selain itu, radiasi elektromagentik di atas 11 eV juga dapat diserap H2 dan menyebabkan disosiasi. Kadang kala hidrogen yang terserap secara kimiawi pada permukaan logam juga dirujuk sebagai hidrogen nasen, walaupun terminologi ini sudah mulai ditinggalkan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa hidrogen yang terserap secara kimiawi itu kurang reaktif dari hidrogen nasen disebabkan oleh ikatan yang dihasilkan oleh permukaan katalis logam tersebut. 2.4.2. Senyawa kovalen dan senyawa organik
  • 7. Walaupun H2 tidaklah begitu reaktif dalam keadaan standar, ia masih dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur. Jutaan jenis hidrokarbon telah diketahui, namun itu semua tidaklah dihasilkan secara langsung dari hidrogen dan karbon. Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan unsur yang lebih elektronegatif seperti halogen (F, Cl, Br, I) dalam senyawa ini hidrogen memiliki muatan parsial positif. Ketika berikatan dengan fluor, oksigen ataupun nitrogen, hidrogen dapat berpartisipasi dalam bentuk ikatan non-kovalen yang kuat, yang disebut dengan ikatan hidrogen, yang sangat penting untuk menjaga kestabilan kebanyakan molekul biologi. Hidrogen juga membentuk senyawa dengan unsur yang kurang elektronegatif seperti logam dan metaloid, yang mana hidrogen memiliki muatan parsial negatif. Senyawa ini dikenal dengan nama hidrida. Hidrogen membentuk senyawa yang sangat banyak dengan karbon. Oleh karena asosiasi senyawa itu dengan kebanyakan zat hidup, senyawa ini disebut sebagai senyawa organik. Studi sifat-sifat senyawa tersebut disebut kimia organik dan studi dalam konteks kehidupan organisme dinamakan biokimia. Pada beberapa definisi, senyawa organik hanya memerlukan atom karbon untuk disebut sebagai organik. Namun kebanyakan senyawa organik mengandung atom hidrogen. Dan oleh karena ikatan ikatan hidrogen-karbon inilah yang memberikan karakteristik sifat-sifat hidrokarbon, ikatan hidrogen-karbon diperlukan untuk beberapa definisi dari kata organik di kimia. Dalam kimia anorganik, hidrida dapat berperan sebagai ligan penghubung yang menghubungkan dua pusat logam dalam kompleks berkoordinasi. Fungsi ini umum ditemukan pada unsur golongan 13, terutama pada kompleks borana (hidrida boron) dan aluminium serta karborana yang bergerombol. 2.4.3. Hidrida Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida, sebuah istilah yang tidak mengikat. Oleh kimiawan, istilah hidrida biasanya memiliki arti atom H yang mendapat sifat anion, ditandai dengan H−. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 untuk gologngan I dan II hidrida garam, didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada anoda. Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang rendah. Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik. Walaupun hidrida dapat dibentuk dengan hampir semua golongan unsur, jumlah dan kombinasi dari senyawa bervariasi, sebagai contoh terdapat lebih dari 100 hidrida borana biner yang diketahui, namun cuma satu hidrida aluminium biner yang diketahui. Hidrida indium biner sampai sekarang belum diketahui, walaupun sejumlah komplek yang lebih besar eksis. 2.4.4. Proton dan asam Oksidasi H2 secara formal menghasilkan proton H+. Spesies ini merupakan topik utama dari pembahasan asam, walaupun istilah proton digunakan secara longgar untuk merujuk pada hidrogen kationik yang positif dan ditandai dengan H+. Proton H+ tidak dapat ditemukan berdiri sendiri dalam laurtan karena ia memiliki kecenderungan mengikat pada atom atau molekul yang memiliki elektron. Untuk menghindari kesalahpahaman akan proton terlarut dalam larutan, larutan asam sering dianggap memiliki ion hidronium (H3O+) yang bergerombol membentuk H9O4 +. Ion oksonium juga ditemukan ketika air berada dalam pelarut lain.
  • 8. Walaupun sangat langka di bumi, salah satu ion yang paling melimpah dalam alam semesta ini adalah H3 +, dikenal sebagai molekul hidrogen terprotonasi ataupun kation hidrogen triatomik. 2.5. Isotop Protium, isotop hidrogen yang paling umum dijumpai, memiliki satu proton dan satu elektron. Keunikan isotop ini adalah ia tidak mempunya neutron (lihat pula diproton untuk pembahasan mengenai mengapa isotop tanpa neutron yang lain tidak eksis. Hidrogen memiliki tiga isotop alami, ditandai dengan 1H, 2H, dan 3H. Isotop lainnya yang tidak stabil (4H to 7H) juga telah disintesiskan di laboratorium namun tidak pernah dijumpai secara alami.  1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah, memiliki persentase 99.98% dari jumlah atom hidrogen. Oleh karena inti atom isotop ini hanya memiliki proton tunggal, ia diberikan nama yang deskriptif sebagai protium, namun nama ini jarang sekali digunakan.  2H, isotop hidrogen lainnya yang stabil, juga dikenal sebagai deuterium dan mengandung satu proton dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak bersifat radioaktif, dan tidak memberikan bahaya keracunan yang signifikan. Air yang atom hidrogennya merupakan isotop deuterium dinamakan air berat. Deuterium dan senyawanya digunakan sebagai penanda non-radioaktif pada percobaan kimia dan untuk pelarut 1H-spektroskopi NMR. Air berat digunakan sebagai moderator neutron dan pendingin pada reaktor nuklir. Deuterium juga berpotensi sebagai bahan bakar fusi nuklir komersial.  3H dikenal dengan nama tritium dan mengandung satu proton dan dua neutron pada intinya. Ia memiliki sifat radioaktif, dan mereras menjadi Helium-3 melalui pererasan beta dengan umur paruh 12,32 tahun. Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai di alam oleh karena interaksi sinar kosmos dengan atmosfer bumi, tritium juga dilepaskan selama uji coba nuklir. Ia juga digunakan dalam reaksi fusi nuklir, sebagai penanda dalam geokimia isotop, dan terspesialisasi pada peralatan self-powered lighting. Tritium juga digunakan dalam penandaan percobaan kimia dan biologi sebagai radiolabel. Hidrogen adalah satu-satunya unsur yang memiliki tiga nama berbeda untuk isotopnya. (Dalam awal perkembangan keradioaktivitasan, beberapa isotop radioaktif berat diberikan nama, namun nama-nama tersebut tidak lagi digunakan). Simbol D dan T kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada deuterium dan tritium, namun simbol P telah digunakan untuk merujuk pada fosfor, sehingga tidak digunakan untuk merujuk pada protium. Dalam tatanama IUPAC, International Union of Pure and Applied Chemistry mengijinkan penggunaan D, T, 2H, dan 3H walaupun 2H dan 3H lebih dianjurkan. Isotop tertentu Isotop dari hidrogen iso NA Umur paruh DM DE (MeV) DP 1H 99,985% H stabil dengan 0 neutron 2H 0,015% H stabil dengan 1 neutron 3H kelumit 12,32 thn β− 0,019 3He
  • 9. 2.6. Kegunaan 1. Bidang kimia organik. Hidrogen sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alkena atau alkuna untuk sintesis senyawa organik. Senyawa hidrida misalnya MgH2, NaH, LiH, dan lain-lain sering dipakai untuk reagen pereduksi senyawa organik dan hal ini sering dipakai dalam proses sistesis senyawa organik misalnya untuk reduksi senyawa aldehid atau keton. 1. Bidang industri. Hidrogen banyak digunakan dalam industri kimia maupun industri petrokimia. Penggunaan terbesar hidrogen adalah untuk proses peng-upgrading-an bahan bakar fosil dan untuk pembuatan gas NH3 sebagai bahan dasar untuk industri pupuk. Dalam industri makanan hidrogen banyak dipakai untuk meningkatkan kejenuhan minyak menjadi lemak seperti banyak dipergunakan dalam industri margarine. Untuk industri petrokimia maka hidrogen banyak dipakai untuk proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, dan hidrocracking. Hidrogen juga dipakai sebagai bahan dasar untuk industri penghasil methanol dan industri penghasil HCl. Industri pertambangan hidrogen dipakai untuk agen pereduksi biji logam. 1. Bidang fisika dan teknik. Hidrogen dipakai sebagai shielding gas untuk pengelasan. Hidrogen juga dipakai sebagai zat pendingin rotor dalam generator listrik di stasiun penghasil listrik. Disebabkan hidrogen memiliki konduktifitas termal yang tingga maka hidrogen cair dipakai dalam studi-studi kriyogenik meliputi penelitian superkonduktor. Karena hidrogen sangat ringan maka banyak dipakai sebagai gas pengangkat dalam balon dan pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian. Hidrogen di campur dengan nitrogen dipakai sebagai gas pelacak kebocoran yang dapat diaplikasikan dalam bidang otomotif, kimia, stasiun pembangkit listrik, aerospace, dan telekomonikasi. Isotop hidrogen seperti deuterium dipakai dalam aplikasi reaksi nuklir sebagai medium yang dapat memperlambat laju netron yang dihasilkan dari reaksi fisi dan fusi. Deuterium juga dipakai untuk penanda reagen yang akan direaksikan untuk proses sintesis. Tritium dihasilkan dari reactor nuklir dipakai untuk produksi bom hidrogen dan sebagai label dalam cat luminasi.
  • 10. BAB III PENUTUP 1. A. Simpulan Berdasarkan materi yang telah dipaparkan tersebut, dapat diperoleh simpulan yaitu 1. Unsur hidrogen merupakan unsur yang teringan yang berada di permukaan bumi. Karena massanya yang ringan, gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian, hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di permukaan bumi ini. Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. 2. 2. Pembuatan gas hidrogen dapat melalui proses steam reforming,gasifikasi biomasa,gasifikasi batu bara, dan elektrolisa air (H2O), photoelektrolisis, dekomposisi air pada suhu tinggi (themal decomposition of water), photobiological production, plasmatron, fermentasi bahan organik dan lain-lain. 3. 3. Sifat-sifat dari unsure hidrogen antara lain sifat fisik dan sifat kimia. 4. 4. Keisotopan dari unsur hidrogen terdiri dari protium, deuterium, tritium, yang mana keisotopan dari jenis hydrogen tersebut memiliki karakter masing- masing. 5. 5. Kegunaan gas hidrogen dalam kehidupan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang antara lain bidang kimia organik, bidang industri, dan bidang fisika teknik.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA http://www.wikipedia.com. http://www. chem-is-try.org. Supadi, Kasmadi Imam.2006. Kimia Dasar II. Semarang : UPT UNNES Press. Sugiayarto,Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : JICA.