Penelitian ini mengkaji pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan di Hotel Le Meridien Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, di mana pelatihan dapat menjelaskan 39,6% variasi kinerja. Pelatihan perlu difokuskan pada pengembangan keterampilan agar kinerja karyawan semakin optimal.
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
PENGARUH PELATIHAN
1. PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA HOTEL LE MERIDIEN DI JAKARTA
Oleh
Rita Nurhayati
N.P.M. : 1108216323
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2013
2. Pada era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan
global, untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal sekaligus mengurangi
kerugian melalui pengelolaan sumber daya yang efisien dan efektif.
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di bidang
sumber daya manusia ini sanggup menunjuang dan memuaskan keinginan
karyawan maupun perusahaan. Peningkatan pengetahuan, keterampilan,
perubahan sikap, perilaku, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan kinerja
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas melalui pelatihan yang
diberikan untuk karyawan. Pelatihan akan memberikan kesempatan bagi
karyawan mengembangkan keahlian dan kemampuan baru dalam bekerja agar
apa yang diketahui dan dikuasai saat ini maupun untuk masa mendatang dapat
membantu karyawan untuk mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan
mengapa harus dikerjakan, juga memberikan kesempatan untuk menambah
pengetahuan dan keahlian.
PENDAHULUAN
3. PEMBATASAN MASALAH
Penelitian ini dibatasi pada masalah kinerja karyawan pada Hotel Le Meridien
Jakarta. Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Hotel Le Meridien Jakarta
sudah cukup baik. Menurut informasi yang didapat, hal tersebut dikarenakan
adanya pelatihan yang diberikan secara berkala kepada seluruh karyawan.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis ingin mengetahui seberapa
besar pengaruh pelatihan yang diberikan terhadap kinerja karyawan Hotel Le
Meridien Jakarta.
1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan karyawan pada Hotel Le
Meridien Jakarta?
2. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan
Hotel Le Meridien Jakarta?
PERUMUSAN MASALAH
4. PENGERTIAN PELATIHAN
Pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja
seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi. Pelatihan
membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan
penerapannya, guna meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan sikap
yang diperlukan organisasi dalam usaha mencapai
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
Menurut Mathis & Jackson (2006; 312) mengemukakan bahwa terdapat
tiga jenis tujuan pelatihan yang dapat ditetapkan yaitu :
1. Pengetahuan:Menanamkan informasi kognitif dan perincian untuk
peserta pelatihan.
2. Keterampilan:Mengembangkan perubahan perilaku dalam
menjalankan kewajiban-kewajiban pekerjaan dan tugas.
3. Sikap : Menciptakan ketertarikan dan kesadaran akan pentingnya
pelatihan.
5. PENGERTIAN KINERJA
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama (Rivai, 2005: 14).
Pengertian kinerja menurut Simamora (2004; 338) adalah
“mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang
membentuk sebuah pekerjaan karyawan “. Sedangkan
menurut Mathis dan Jackson (2006; 378) kinerja pada
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh
karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan
pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut : kuantitas dari
hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil,
kehadiran, dan kemampuan bekerja sama
6. KERANGKA PEMIKIRAN
HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka berpikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
Diduga pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Hotel Le
Meridien Jakarta.
PELATIHAN
1. Keterampilan
2. Pengetahuan
3. Sikap
KINERJA
1. Kuantitas Kerja
2. Kualitas Kerja
3. Kerjasama
4. Pemahaman terhadap tugas
5. Inisiatif
6. Disiplin
7. Kehandalan
7. KATEGORI PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Adapun metode yang digunakan adalah metode
deskriptif sekaligus kausalitas (sebab akibat). Metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu s peristiwa
pada masa sekarang.
SAMPEL PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan, pria dan wanita
pada Hotel Le Meridien yang berjumlah 492 orang untuk meneliti kinerja
karyawan pelaksana di Hotel Le Meridien Jakarta.
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian front office,
housekeeping, security, accounting, engineering, dan kitchen, baik pria dan
wanita yang berjumlah 85 orang. Sampel diambil secara acak dari masing-
masing departemen.
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan Hotel Le Meridien Jakarta
yang ditetapkan mewakili populasi dengan menggunakan rumus Slovin.
.
.
METODOLOGI PENELITIAN
8. OPERASIONALISASI VARIABEL
1. Pelatihan (X), suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja
karyawan dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi yang dapat
membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis
dan penerapannya guna meningkatkan keterampilan, kecakapan dan
sikap yang diperlukan organisasi
2. Kinerja (Y). Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai
tujuan
9. ANALISIS REGRESI SEDERHANA
Metode analisis kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk menyajikan data
dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier
sederhana yang menggunakan persamaan ( Sugiono, 2003 : 211) sebagai
berikut : Y = a + biXi + e
KOEFISIEN DETERMINASI
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui ketepatan atau kecocokan garis
regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi mampu
menerangkan kondisi yang sebenarnya. Untuk menilai koefisien determinasi, menurut
Arikunto (2006:279) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
Koefisien Determinasi = r².100%
TEKNIK PENGUJIAN HIPOTESIS
Prosedur untuk pengujian statistik dilakukan dengan uji t. Uji t digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
10. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
Hotel le Meridien Jakarta termasuk salah satu hotel senior yang berada
di Jakarta. Hotel ini berorientasikan kepada bisnis sesuai dengan
lokasinya yang terletak di pusat kota yang beralamatkan di Jl. Jenderal
Sudirman Kav. 18-20 Jakarta Pusat. Hotel Le Meridien Jakarta berdiri
diatas lahan seluas 12.780 meter persegi dengan total luas bangunan
35.000 meter persegi dan berkapasitas 415 kamar.
HASIL PENELITIAN
UJI VALIDITAS
Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dimana n = 85, maka diperoleh r
tabel = 0.21 berdasarkan r tabel product moment (Sugiyono, 2007: 317). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner tersebut
adalah valid karena nilai r hitung > r tabel.
11. UJI RELIABILITAS
Uji Reliabilitas Variabel
Pada tabel dapat dilihat hasil perhitungan reliabilitas untuk semua pertanyaan dari
kuesioner. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai alpha cronbach dari
masing-masing variabel lebih besar dari batas minimal 0,700 yang berarti bahwa
instumen tersebut reliabel. Dengan demikian instrumen yang dipakai dalam
penelitian ini adalah reliabel atau dapat diandalakan dan responden cukup
konsisten dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada instrumen.
Variabel Cronbach’s Alpha Reliabilitas
Pelatihan kerja (X) 0.832 Reliabel
Kinerja karyawan (Y) 0.795 Reliabel
12. Y = a + bX
Y = 11.852+ 0,590
Persamaan regresi sederhana yang terbentuk di atas, dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Konstanta a = 11.852 artinya jika faktor lainnya diabaikan atau dengan
kata lain jika tidak ada variasi pada faktor lainnya maka kinerja
karyawan akan bernilai 11.852.
2. Nilai koefisien b = 0,590, artinya jika pelatihan kerja meningkat satu
satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,590.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.852 3.999 2.964 .004
Pelatihan .590 .080 .630 7.383 .000
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Nilai Regresi Pelatihan kerja terhadap Kinerja Karyawan
13. KOEFISIEN DETERMINASI
Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui besarnya Koefisien
Determinasi (R²) sebesar 0,396, artinya bahwa variabel
pelatihan kerja menjelaskan pengaruhnya terhadap Kinerja
karyawan sebesar 39,6%, sedangkan, sisanya sebesar (100-
39,6) yaitu 60,4% merupakan pengaruh variabel independent
lainnya yang tidak termasuk pada penelitian ini.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .630a .396 .389 3.99774
a. Predictors: (Constant), Pelatihan
b. Dependent Variable: Kinerja karyawan
14. Berdasarkan perhitungan pada tabel, maka nilai t hitung
sebesar 7,383 dan nilai t tabel untuk n = 85 dengan tingkat
kesalahan 95 % sebesar 1,98. Angka tersebut menunjukkan t
hitung > t tabel, yaitu 7,383 > 1,98 dan nilai signifikan sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05.
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka Ho ditolak dan Ha diterima
yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
Pelatihan kerja (X) terhadap Kinerja karyawan (Y) pada Hotel Le
Meridien Jakarta.
Hasil Uji Hipotesis
Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.852 3.999 2.964 .004
Pelatihan .590 .080 .630 7.383 .000
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
15. 1. Pelaksanaan pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-
masing tingkatan dengan memilih sistem pelatihan yang akan diberikan
pada karyawan. Dalam pelaksanaan pelatihan, Hotel Le Meridien juga
telah mengadakan kerja sama dengan lembaga pelatihan yang bonafid
dan terpercaya. Disamping itu, Hotel Le Meridien juga mengirimkan
peserta pelatihan ke lembaga-lembaga khusus dalam rangka
meningkatan kemampuan.
2. Pelaksanaan pelatihan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan
Hotel Le Meridien. Hal ini terbukti dari hasil uji t memperoleh nilai thitung
lebih besar dari t tabel. Artinya semakin baik pelatihan yang dijalankan,
maka kinerja karyawan akan meningkat. Pengaruh pelatihan terhadap
kinerja hanya sebesar 39,6%, sedangkan, sisanya sebesar 60,4 %
merupakan pengaruh variabel independent lainnya yang tidak termasuk
pada penelitian ini.
KESIMPULAN
16. 1. Pimpinan perusahaan dalam pelaksanaan kebijakan program pelatihan
karyawan harus lebih selektif dalam menentukan jenis program agar lebih
mendapatkan hasil kinerja yang optimal.
2. Keterampilan yang didapat dari pelatihan hendaknya langsung diterapkan
pada saat bekerja dan harus selalu dikembangkan untuk meningkatkan
kinerja sehingga memberikan hasil yang maksimal pada perusahaan.
3. Perlu dilakukan riset lanjutan untuk melihat faktor-faktor yang lebih
dominan memengaruhi kinerja pada Hotel Le Meridien, sehingga didapat
gambaran yang lebih komprehensif tentang pengaruh faktor lain terhadap
kinerja.
SARAN