7. Deskripsi
Matakuliah ini membahas dan
mendiskusikan masalah budaya, adat
istiadat, nilai-nilai yang tidak sama yang
dianut oleh pekerja/karyawan dalam
suatu organisasi. Mahasiswa diarahkan
agar memiliki kemampuan dalam
menjelaskan hal-hal yang menyangkut
budaya, norma, dan nilai-nilai yang jika
tidak di kelola dengan baik akan menjadi
faktor penghambat bagi perkembangan
perusahaan. Sebaliknya jika di kelola
dengan baik akan dapat menjadi faktor
pendorong bagi perkembangan
perusahaan
8. SISTEM PERKULIAHAN
Kuliah dilaksanakan dalam 3
bentuk :
Belajar terstruktur
dilaksanakan di rumah
dengan arahan dosen berupa
tugas-tugas yang harus
dikerjakan mahasiswa (3
jam/minggu)
Belajar online : via estudy;
sikad dan VEX
Belajar mandiri dilaksanakan
oleh mahasiswa secara
mandiri (3 jam/minggu)
Bentuk Pembelajaran
10. Buku Wajib dan Anjuran
1. Wittenkamp, Charlotte. 2014. Building Bridges Across Cultural Differences: Why
don’t I follow your norm? 1st. Edition. Bookboon.com. ISBN: 978-87-403-0739-9
(Wit)
2. Purwanto, Edi. 2016. Manajemen Lintas Budaya. Tangerang: PhilPublishing.com
(EP)
Budihardjo, Andreas. 2013. Corporate Culture In Action:
Membangun Budaya Profesional Untuk Memenangkan
Persaingan Bisnis. Jakarta: Prasetya Mulya Publishing
(AB)
Anjuran
Wajib
11. CARA PENILAIAN (EVALUASI
BELAJAR)
Tugas-tugas terstruktur/makalah,
presentasi 20%
Partisipasi kelas 10%
Ujian Tengah Semester 30%
Ujian Akhir Semester40%
Atau ketentuan lain yang baru
PENGANTAR
12. KERANGKA MATERI PERKULIAHAN
Online:
Sikad
Estudy
VEX
PENGANTAR
Akan ada 14 tugas yang harus dikerjakan. Tiap tugas bernilai 7,3
poin tugas. Jika penuh berarti 100% dan memperoleh nilai tugas:
30. Dengan kata lain tiap tugas bernilai: 7,3% x 30 = 2,14 dari
total nilai 100%.
13. Tugas-tugas
Mulai semester yang lalu sebenarnya, nilai tugas sudah ditingkatkan
dari 20% menjadi 30%. Dengan demikian komposisi penilaian menjadi:
Kehadiran (partisipsi) : 10%
Tugas-tugas (14 x ) : 30%
UTS : 30%
UAS : 30%
Total : 100%
Pelaksanaan tugas menurut Prodi dilakukan tiap kali TM. Jadi ada 14 x
Tiap tugas bernilai: 100 : 14 = 7,3 point atau 2,14% (7,3 x 30%)
Jadi yang perlu dicatat adalah setiap anda tidak ikut kuliah dengan
alasan apapun anda kehilangan (0,71% + 2,14 %= 2,85%) dari total
100% hasil dari ketidak-hadiran dan tidak mengerjakan tugas
15. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yg kaya dengan
aneka macam budaya, merupakan salah satu
contoh yg sangat berharga bagi pelaku bisnis
dalam menerapkan komunikasi bisnis lintas
budaya.
Hal ini disebabkan masing-masing daerah
memiliki kekhasan budaya yg tdk dimiliki oleh
daerah lain.
16. * Berbentuk nilai, norma, peraturan, gagasan
Sifat – abstrak
Fungsi – mengatur, mengendalikan perbuatan
manusia
* Berbentuk sistem sosial
Yaitu aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
berhubungan,mengikuti pola tertentu berdasarkan
pada adat istiadat yang berlaku
Contoh :
Tingkah laku berbicara, cara memberi
hormat
* Berbentuk benda-benda hasil karya
manusia
Wujud Budaya
17. BUDAYA (CULTURE)
Nilai-nilai:
Values are broad
tendendes to prefer
certain states of
affairs over others.
Values are feelings
with an arrow to it: a
plus and a minus
side
evil vs. good
dirty vs. clean
ugly vs. beautiful
unnatural vs. natural
abnormal vs. normal
paradoxical vs. logical
irrational vs. rational
immoral vs. moral
18. Memahami Budaya dan
Perbedaannya
1. Pengertian
Menurut Mitchel, Budaya adalah
seperangkat nilai-nilai inti,
kepercayaan,pengetahuan, moral, hukum
dan perilaku yg disampaikan oleh individu
dan masyarakat.
Menurut Bovee dan Thill, budaya simbol-
simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai,
harapan dan norma-norma untuk berprilaku.
19. 2. Komponen Budaya
a. Budaya Material
1. Teknologi, (mencakup teknik atau cara yg
digunakan utk mengubah/membentuk
material menjadi produk yg dp dugunakan
oleh masy.
2. Ekonomi, cara orang menggunakan segala
kemampuan untk menghasilkan yg
bermanfaat bagi dirinya atau orang lain
20. b. Organisasi Sosial/ lembaga sosial,
merupakan suatu lembaga yg berkaitan dgn
cara bagaimana seseorang berhubungan dgn
orang lain, mengorganisasikan kegiatan
mereka untuk hidup harmonis dan berprilaku
yg dapat diterima oleh generasi berikutnya.
Contoh:status gender
c. Sistem Kepercayaan atau keyakinan yg
dianut oleh suatu masy. Akan berpengaruh
terhadap nilai yg ada dimasyarakat.
21. Lanjutan
d. Estetika, berkaitan dengan seni, dongeng,
hikayat, musik dan tarian-tarian yg ditunjukan
oleh masyarakat tertentu agar pesan yg
disampaikan mencapai sasaran secara efektif.
Contoh;
Angka 13, masih banyak masyarakat meyakini
bahwa angka 13 merupakan angka kesialan
atau ketidak beruntungan.
Angka 4 bagi orang Jepang merupakan simbol
kematian, kerenanya orang Jepang tdk mau
menggunakan nomor 4.
22. Lanjutan
3. Tingkatan Budaya
a. Formal, merupakan tradisi atau kebiasaan yg
dilakukan oleh masy. Yg turun temurun dari suatu
generasi kegenari berikutnya.
Contoh ketika tamu masuk keruang pimpinan maka
umumnya mereka akan mengetok pintu terlebih
dahulu.
b. Informal,
Pada tingkatan ini budaya banyak diteruskan oleh
generasi berikutnya melalui apa yg didengar, dilihat,
dipakai, dilakukan tanpa diketahui apalsannya
mengapa hal ini dilakukan.
23. c. Teknis, pada tingkatan ini bukti dan aturan
merupakan hal yg penting, terdapatnya suatu
penjelasan yg logis mengapa sesuatu harus
dilakukan dan yg tdk boleh dilakukan.
24. KARAKTERISTIK BUDAYA
1. Komunikasi dan bahasa,
Sistem komunikasi, verbal dan non- verbal,
satu unsur yang membedakan satu
kelompok dengan kelompok lainnya.
2. Pakaian dan penampilan
Meliputi pakaian, perhiasan dan dandanan.
3. Makanan dan kebiasaan makan
Ciri ini menyangkut hal dalam pemilihan,
penyajian, dan cara makan.
25. Lanjutan
4. Waktu dan kesadaran akan waktu
Hal ini menyangkut pandangan orang akan
waktu. Sebagian orang tepat waktu dan
sebagian lain berpandangan merelatifkan
waktu.
26. ALASAN MEMPELAJARI MANAJEMEN
LINTAS BUDAYA
Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem
nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan
tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara
berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh
bahasa, aturan dan norma yang ada pada masing-
masing budaya.
Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan
komunikasi kita dengan orang lain selalu mengandung
potensi Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya,
karena kita akan selalu berada pada “budaya” yang
berbeda dengan orang lain
27. HAMBATAN-HAMBATAN HUBUNGAN
ANTAR BUDAYA
1. Mengabaikan perbedaan antara kita dan
kelompok yang secara kultural berbeda.
Kita seringkali menganggap bahwa di antara
kita hanya terdapat persamaan dan bukan
perbedaan. Terutama dalam hal nilai, sikap,
dan kepercayaan. Kita dengan mudah
mengakui dan menerima perbedaan gaya
rambut, cara berpakaian, atau makanan. Tetapi
kita menganggap sama dalam hal nilai dan
kepercayaan dasar. Ini tidak benar.
28. 2. Mengabaikan perbedaan antara kelompok
kultural yang berbeda.
Dalam setiap kelompok kultur terdapat
perbedaan yang besar dan penting. Bila kita
mengabaikan perbedaan ini, kita akan
terjebak dalam stereotipe yang
mengasumsikan semua orang yang menjadi
anggota kelompok yang sama adalah sama.
29. 3. Mengabaikan perbedaan dalam makna (arti).
Makna tidak terletak pada kata-kata yang
digunakan melainkan pada orang yang
menggunakan kata-kata itu.
4. Melanggar adat kebiasaan kultural.
Setiap kultur mempunyai aturan komunikasi
sendiri-sendiri yang menetapkan mana yang
patut dan mana yang tidak. Pada beberapa
kultur, orang menunjukkan rasa hormat
dengan menghindari kontak mata langsung
dengan lawan bicaranya
30. 5. Menilai perbedaan secara negatif.
Walaupun kita menyadari akan adanya
perbedaan di antara kultur-kultur, kita tidak
boleh menilai perbedaan ini sebagai hal yang
negatif.
6. Kejutan budaya.
Kejutan budaya mengacu pada reaksi
psikologis yang dialami seseorang karena
berada di tengah suatu kultur yang berbeda
dengan kulturnya sendiri.
31. Tingkatan Budaya
Formal
Budaya pada tingkatan ini merupakan
tradisi atau kebiasaan yang dilakukan
oleh sebuah masyarakat yang turun-
temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan hal tersebut bersifat
resmi / formal
Contoh: mengemudi pada jalur sebelah
kiri (Indonesia) atau sebelum
memasuki ruangan mengetuk pintu
terlebih dahulu
Formal
Informal
Teknis
32. lanjutan
Informal
Pada tingkatan ini, budaya lenih banyak diteruskan
oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi
berikutnya melalui apa yang mereka lihat,
dengar, gunakan dan lakukan, tanpa diketahui
alasan melakukan budaya tersebut:
Contoh: pertemuan yang dimulai pada jam 10.00
baru dimulai pada jam 10.15
Formal
Informal
Teknis
33. Teknis
Pada tingkat ini, aturan yang mengikat
secara formal sudah diterapkan. Selain
itu ada penjelasan yang logis terhadap
budaya yang digunakan.
Contoh: Kampus tidak memperkenankan
mahasiswa untuk menggunakan
sandal
lanjutan Formal
Informal
Teknis
34. Enkulturasi
Budaya ditransmisikan dari satu
generasi kegenerasi berikutnya
melalui proses belajar
Akulturasi
Budaya seseorang terbentuk melalui
kontak langsung dengan budaya lain
yang terjadi secara terus menerus
Subkultur
Kelompok-kelompok kecil yang
tinggal dan berinteraksi dalam kultur
yang lebih besar dan dominan
Proses Transpormasi Budaya
35. Memahami Perbedaan Budaya
Parameter Budaya
Gaya hidup yang unik dari suatu kelompok masyarakat
tertentu
Budaya dimiliki oleh seluruh manusia
(masyarakat)sehingga merupakan faktor pemersatu
Merupakan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan
Memiliki andil pada perubahan sosial
36. Karakteristik Budaya
Komunikasi dan Bahasa
Dalam suatu kelompok bahasa terdapat
perbedaan seperti dialek, makna yang
diberikan pada gerakan tubuh
37. Pakaian dan Penampilan
* Kimono – orang jepang
* Wajah yang dicoret – suku indian
Makanan dan kebiasaan makan
* Daging sapi – dimakan oleh orang Amerika
terlarang bagi orang India
(hindu)
* Mempergunakan tangan - Indonesia
Mempergunakan sumpit - Jepang
Karakteristik Budaya
38. Waktu dan Kesadaran akan waktu
* Tepat waktu – orang jerman
Lebih santai – orang Amerika Latin
* Empat musim – lebih menandai datangnya
perubahan musim
Musim hujan dan kemarau – banjir dan
kekeringan
Karakteristik Budaya
39. Hubungan
* Hubungan pernikahan - monogami
poligami
Nilai dan norma
* Etika kerja - faktor senioritas
kualitas
Kepercayaan dan sikap
* Perhatian terhadap hal-hal supernatural
* Lebih perhatian pada masalah agama
Karakteristik Budaya
40. Faktor penyebab kesulitan memahami
hubungan antarbudaya
Etnosentrisme yakni kecenderungan untuk
mengevaluasi nilai, kepercayaan dan perilaku
dalam kultur sendiri sebagai lebih baik, lebih logis,
dan lebih wajar ketimbang dalam kultur lain
•Kesadaran dan
ketidaksadaran. Bila Anda
dalam keadaan ‘tidak sadar’,
akan bertindak dengan asumsi
yang biasanya tidak layak
secara intelektual.
42. Alamat email: untuk saya kirimi
bukunya
Bagi yang ingin saya kirimi bukunya, tolong
alamat emailnya dikirim ke email saya:
syah.h5@gmail.com
Atau via WA ke: 0812-8625-6515
Terima kasih